• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi DPN IAI - Penataan Profesionalisme Akuntan melalui Pendidikan Akuntansi Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Presentasi DPN IAI - Penataan Profesionalisme Akuntan melalui Pendidikan Akuntansi Indonesia"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Penataan Profesionalisme Akuntan & Kesiapan

Menghadapi MEA melalui CA Indonesia

Disampaikan oleh:

(2)

Program Kerja IAI

Kesiapan Akuntan Indonesia menghadapi MEA

IES dan CA Indonesia

(3)

Pemikiran para Founding Fathers

23 Desember 1957

Tudjuan Pendirian IAI

(Pasal 3 Akta Pendirian IAI)

1. Membimbing

perkembangan akuntansi

serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan

(4)

Ladang Amal yang Terbuka

1.200 BUMD

55.856.176 Usaha Mikro

629.418 Usaha Kecil

48.997 Usaha menengah

4.968 Usaha Besar

3.911 Perguruan TInggi

12 PartaiPolitik

415 Pemerintah kabupaten

93 Pemerintah kota

34 Provinsi

31 Kementerian

30 LPNK

119 BUMN

(5)

Komposisi Anggota Katagori Pekerjaan Anggota

Anggota Utama (CA) 16,602 Akuntan Manajemen 3,748

Anggota Madya 5,683 Akuntan Pajak 1,592

Anggota Muda 4,587 Akuntan Pendidik 3,731

Akuntan Publik 1,664

Akuntan Sektor Publik 5,411

Internal Auditor 1174

Lainnya 9,552

Total: 26,872 Total: 26,872

Keaggotaan IAI (2015)

5

(6)

Program Kerja IAI

6 1. Menata profesionalisme Akuntan 2. Meningkatkan akseptansi entitas terhadap pemegang CA

3. Memperluas industri jasa akuntansi 4. Pengembangan

pendidikan akuntansi

1. Penguatan dan

penataan organ-organ kelembagaan IAI 2. Pendanaan

3. Peningkatan image dan reputasi IAI

4. Hubungan internasional

5. Teknologi informasi dan komunikasi

1. Kebijakan Publik 2. Pengembangan

Standar Akuntansi Keuangan

3. Praktik Sektor Publik

Terwujudnya IAI sebagai organisasi yang menjaga integritas dan profesionalisme

akuntan

Terwujudnya IAI sebagai organisasi yang kuat di internal

dan berwibawa di eksternal

Terwujudnya IAI sebagai organisasi yang memberikan value bagi key stakeholders IAI

1 2

3

TUJUAN STRATEGIS IAI 2014-2018

(7)

DPN yang membidangi: Lindawati Gani (ketua), Ainun Na’im, Ito Warsito, Khomsiyah, Rosita Uli Sinaga, Sidharta Utama.

SASARAN

1. Menjamin profesionalisme Akuntan Indonesia melalui proses sertifikasi Akuntan Profesional yang berkualitas.

2. Menjaga integritas para Akuntan Profesional anggota IAI melalui penegakan kode etik dan disiplin.

3. Mempunyai standar mutu pekerjaan Akuntan Profesional.

4. Memiliki organ yang menjamin pelaksanaan standar mutu pekerjaan Akuntan Profesional.

5. Menjaga profesionalisme Akuntan Profesional melalui Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).

6. Jumlah Akuntan Profesional meningkat.

7. Menjamin kualitas ujian sertifikasi Kompetensi IAI lainnya.

(8)

DPN yang membidangi: Khomsiyah (ketua), Ainun Na’im, Ahyanizzaman, Ferdinand Purba, Gatot Trihargo, Nunuy Nur Afiah.

SASARAN

1. Adanya regulasi yang mempersyaratkan CA sebagai kualifikasi pada posisi strategis di bidang keuangan.

2. CA sebagai syarat utama penandatangan laporan keuangan di entitas

3. CA menjadi persyaratan kunci untuk menduduki posisi manajerial di berbagai entitas.

4. CA menjadi career path bagi pemegangnya dalam menjalani karier. 5. Pengakuan atas kualitas pekerjaan seorang pemegang CA.

(9)

DPN yang membidangi: Tia Adityasih (ketua), Ahyanizzaman, Ardan Adiperdana, Dadang Kurnia, Gatot Trihargo, Ito Warsito.

SASARAN

1. Tersedianya regulasi yang mengatur bidang-bidang baru yang bisa dimasuki profesi akuntan.

2. MRA dengan profesi lain yang relevan.

3. Intensifikasi jasa-jasa akuntansi tradisional yang belum dikembangkan.

(10)

DPN yang membidangi: Ainun Na’im (ketua), Dwi Martani, Dwi Setiawan Susanto, Khomsiyah, Lindawati Gani, Nunuy Nur Afiah, Sidharta Utama.

SASARAN

1. Pengembangan pendidikan akuntansi yang dapat menghasilkan akuntan profesional yang berkualitas, beretika dan mampu bersaing secara global. 2. Peningkatan kualitas riset Akuntansi.

3. Peningkatan kualitas pendidik Akuntansi.

4. Terbentuknya lembaga akreditasi mandiri Akuntansi.

(11)

DPN yang membidangi: Sidharta Utama (ketua), Dwi Setiawan Susanto, Lindawati Gani, Gatot Trihargo, Rosita Uli Sinaga.

SASARAN

1. Peningkatan

peran

IAI

dalam

kancah

regional

dan

internasional.

2. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi profesi luar negeri.

(12)

Akuntan ASEAN (2015)

Negara Anggota Asosiasi Profesi Akuntan Total

Brunei Darussalam BICPA 56

Indonesia IAI 26,872*

Kamboja KICPAA 291

Laos LICPA 101

Malaysia MIA 32,511

Myanmar MICPA 630

Filipina PICPA 18,214

Singapore ISCA 24,474

Thailand FAP 29,839

Vietnam VAA 9,800

TOTAL 142,788

(13)

INTEGRASI ASEAN

IKATAN AKUNTAN INDONESIA 13

KARAKTERISTIK

• Pasar dan basis produksi tunggal • Kawasan ekonomi yang kompetitif • Pengembangan kawasan yang merata

• Sebagai satu kawasan terintegrasi dengan ekonomi global

9th ASEAN Summit (Bali 03)

Bali Concord II

12th ASEAN Summit (Cebu 06)

Akselerasi dari 2020 ke 2015

13th ASEAN Summit (Singapura 07)

Cetak biru implementasi AEC 2015

14th ASEAN Summit (Chan Am 09)

(14)

APA ARTINYA BAGI ASEAN?

IKATAN AKUNTAN INDONESIA 14

Pergerakan bebas atas:

– Barang;

– Jasa dan tenaga ahli; – Investasi;

– Modal; dan

– Harmonisasi peraturan, regulasi, dan prosedur.

PERGERAKAN BEBAS JASA PROFESIONAL MELALUI

(15)

15

1 Meningkatkan soft skills

3 Bangun networking

Membangun networking yang kuat dan luas dengan individu dan institusi.

Interpersonal skills: leadership, motivasi, komunikasi efektif, negosiasi, problem solving, dll.

Intra-personal skills: integritas, profesional, character building, creative thinking, dll.

2 Terus tingkatkan kompetensi

Tidak cukup sekedar memenuhi persyaratan minimal pendidikan profesionalisme berkelanjutan (PPL).

Bila hanya memenuhi persyaratan PPL, maka belum memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan akuntan lainnya.

Untuk memenangkan persaingan di era MEA, akuntan tidak cukup mengandalkan kompetensi yang dimiliki saat ini. Setidaknya perlu area pengembangan sbb.:

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

(16)

16

6 Persiapan mental  menjadi “Player”

Optimis menghadapi MEA dan tidak gentar dengan akuntan asing.

Targetnya adalah berperan sebagai “Player”, bukan “Victim”.

5 Memiliki integritas yang tinggi

Bersaing tidak berarti menghalalkan segala cara, tetapi menjunjung kejujuran. Industri atau pemakai jasa akuntan profesional akan memilih akuntan yang berintegritas.

Lanjutan...

Memiliki sertifikasi akuntan profesional

4

Akuntan memiliki sertifikasi akuntan yang diakui internasional seperti: ACPA, CGMA

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

(17)

• ASEAN MRA on Accountancy mengacu pada Visi AEC 2015

– Sasaran utama  memfasilitasi aliran bebas jasa akuntan di ASEAN

• ASEAN Mutual Recognition Arrangement Framework on Accountancy Services (MRA Framework) ditandatangani pada 26 February 2009.

• ASEAN MRA on Accountancy Services telah ditandatangani pada 14 November 2014.

• MRA bertujuan untuk:

– memfasilitasi mobilitas jasa akuntan profesional – meningkatkan penyediaan jasa akuntansi

– pertukaran informasi dalam rangka untuk meningkatkan adopsi best practices standar dan kualifikasi

(18)

• Ruang lingkup mencakup jasa akuntansi (CPC 862) kecuali untuk audit umum atas laporan keuangan dan jasa akuntansi lain yang memerlukan perizinan domestik. • MRA mendukung kualifikasi nasional & pengalaman dengan pengakuan

kesetaraan dalam bentuk ASEAN CPA (Chartered Professional Accountant) • ACPA dapat bekerja/praktek di AMSs, tunduk pada lingkup MRA & hukum

domestik

ASEAN MRA on Accountancy

MRA Accountancy (CPC 862)

CPC 8621 Audit and Accountancy:

- 86211: Financial Audit Services - 86212: Accounting Review Services

- 86213: Compilation of Financial Statements - 86214: Other Accounting Services

(19)

ASEAN MRA on Accountancy

ASEAN Chartered Professional Accountant (ACPA) adalah seseorang yang merupakan warga negara di salah satu negara

anggota ASEAN dan telah dinyatakan oleh Badan Akuntansi Nasional (NAB)* dan/atau Otoritas Regulator Profesional (PRA)** di negara anggota ASEAN tersebut memiliki kualifikasi

secara teknik, moral dan legal untuk berpraktek sebagai akuntan profesional.

ASEAN CHARTERED PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (ACPA)

(20)

MENJADI AKUNTAN SESUAI PMK 25/2014

AKUNTAN

D IV/S1 Akuntansi S2/S3 Akuntansi Terapan Teknisi Akuntansi Level 6 DIV/S1 Non Akuntansi

UJIAN CHARTERED ACCOUNTANT (CA) IAI

PENGALAMAN KERJA 3 TH, 2 TH BAGI PESERTA PPAK

PPAK WAJIB MENJADI ANGGOTA IAI

(21)

21

Bagi ASEAN

Persiapan implementasi ASEAN MRA on Accountancy Services

Harmonisasi kualifikasi/profesi akuntan ASEAN

Komitmen untuk mencapai tujuan pergerakan bebas barang dan

jasa

Bagi Organisasi Profesi

Adopsi dan penerapan standar profesi dan

best practices

Meningkatkan kualitas sertifikasi profesi dan akuntan sebagai

anggota

(22)

22

Pemahaman atas standar profesi, akuntansi, audit, dan bidang

terkait yang berlaku secara global

Peningkatan kualitas individu untuk bersaing secara regional

dan global

– Edukasi;

– Kompetensi;

– Sertifikasi;

– Pengalaman;

– Pendidikan Profesional Berkelanjutan;

– Memenuhi Standar dan Pedoman IFAC.

(23)

INISIATIF DAN KEGIATAN IAI MENGHADAPI MEA

IKATAN AKUNTAN INDONESIA 23

1. Meluncurkan Chartered Accountant Indonesia  19 Desember 2012 2. Adanya Regulasi yang memperkuat profesi:

• Terbitnya PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara  3 Pebruari 2014

• Mengupayakan adanya UU Pelaporan Keuangan

3. MRA dengan asosiasi profesi akuntan internasional dan nasional

4. Kerjasama dengan World Bank  Gap Analysis IES dengan Pendidikan Tinggi Akuntansi di Indonesia

5. Menyusun Learning Outcomes seluruh jenjang Prodi Akuntansi  Arsitektur Pendidikan Akuntansi Indonesia

6. Aktif dalam Task Force AFA dan penyusunan ASEAN Accountancy Roadmap 7. Aktif dalam Accountancy Monitoring Committee Indonesia (AMCI)

8. Mengupdate LO dan Silabus CA

(24)

IES 1 Entry requirements to a program of professional accounting education

IES 2 Content of professional education programs

IES 3 Professional skills

IES 4 Professional values, ethics and attitudes

IES 5 Practical experience requirements

IES 6 Assessment of professional capabilities and competence

IES 7 Continuing professional development

IES 8 Competence requirements for audit professionals

(25)

DEVELOPING A PROFESSONAL ACCOUNTANT

IKATAN AKUNTAN INDONESIA 25

INDIVIDUAL

ASPIRING PROFESSIONAL

ACCOUNTANT

PROFESSIONAL ACCOUNTANT

IES 1

IES 2, 3, 4, 5, AND 6

(26)

An individual who achieves, demonstrates, and further

develops

professional competence

to perform a role in

the accountancy profession and who is required to

comply with a code of ethics

as directed by a

professional accountancy organization or a licensing

authority

Professional Accountant

(27)

The ability to perform a role to a defined standard.

Professional competence

goes beyond knowledge

of

principles, standard, concepts, facts & procedures.

It is the

integration & application

of

a. Technical competence (IES 2)

b. Professional skills (IES 3)

c. Professional values, ethics & attitudes (IES 4)

27

(28)

Development, adoption & implementation of IES provide an

effective approach

to developing professional competence.

Other desirable outcomes include:

Reducing international differences in the requirements to

perform a role as a professional accountant

Facilitating the global mobility of professional accountants

Providing international benchmarks of good practice for

professional accounting education

28

(29)

IES 1 - Entry to Professional Accounting

Education Programs

Professional Accounting Education Program Educational Entry Requirements Rationale for Entry Requirements Relevant Information

Specify educational entry requirements for professional accounting education programs

Explain rationale for the principles to be used in setting educational entry requirements

Make relevant information publicly available

(http://www.ifac.org/publications-resources/2015-handbook-international-education-pronouncements)

(30)

Technical Competence (IES 2; 2015 Q2)

Professional Skills (IES 3;

2015 Q2)

Professional Values, Ethics, and Attitudes (IES 4; 2015 Q2)

(31)

Competence Area Level of Proficiency

a. Financial Accounting and Reporting Intermediate b. Management Accounting Intermediate c. Finance and Financial Management Intermediate

d. Taxation Intermediate

e. Audit and Assurance Intermediate f. Governance, Risk Management & Control Intermediate g. Business Law & Regulations Intermediate h. Information Technology Intermediate i. Business and Organizational Environment Intermediate

j. Economics Foundation

k. Business Strategy & Management Intermediate

(32)
(33)
(34)

IES 3:

Intellectual*

Interpersonal &

Communication*

Personal*

Organizational*

*Intermediate

IES 4:

– Professional skepticism & judgment*

– Ethical principles*

– Commitment to the public interest*

(35)
(36)

IES 2, 3, & 4

Benefits of Learning

Outcomes Approach

Learning Outcomes Approach Learner-centric Focuses Curriculum Facilitates Quality Assurance Accommodates Various Learning Styles Promotes Innovation in Teaching Encourages Responsibility

Value Statement Guiding Principles

Illustrative Examples of Practice Designing Curricula & Learning Outcomes

Setting & Marking Examinations

Mapping Curricula to Learning Outcomes

Designing Higher Education Programs

Addressing Governance Structures

(37)

IES 5

Practical Experience

Complete practical experience by end of IPD

Ensure practical experience is sufficient

Measure achievement of practical experience

Record practical experience using verifiable

experience

Review practical experience periodically by

supervisor

Assess that sufficiency of practical experience

has been completed

Development

Application

Integration

(38)
(39)

IES 6

Assessment Activities

Complete assessment activities by the end of IPD

Draw on the outcomes from a range of assessment activities

Design assessment activities to have high levels of validity, reliability, equity, transparency, and sufficiency

Record assessment activities in a written or electronic form objective and capable of being proven

Individual

Entry Requirements Content of

Professional Accounting Education Practical Experience

Assessment activities

(40)

Promote CPD and maintenance of professional competence

Facilitate access to CPD opportunities and resources

Require all professional accountants to undertake CPD

Establish the preferred approach to measuring CPD from output-based, input-based or combination approaches

Establish a systematic process to monitor CPD requirements and provide appropriate sanctions

IES 7

Continuing Professional

Development

(41)

Chartered Accountant Indonesia adalah kualifikasi akuntan profesional yang ditetapkan oleh IAI sesuai panduan standar internasional, yang pemegang sertifikatnya akan mendapatkan sebutan (designation) profesi sebagai

Chartered Accountant Indonesia disingkat “CA”.

Chartered Accountant

(42)

IAI menyelenggarakan ujian CA dengan tujuan untuk mendapatkan Akuntan sebagai Anggota Utama IAI yang memiliki:

• kualifikasi untuk menjalankan peran sebagai Akuntan Profesional sesuai kompetensi utama dan kompetensi khusus CA;

• komitmen tinggi terhadap etika, nilai-nilai dan perilaku profesional yang tinggi; dan

• keahlian profesional untuk menjalankan peran tersebut.

Pertimbangan Penetapan CA

(43)

• Melaksanakan tujuan pendirian IAI, yaitu untuk membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan; dan mempertinggi mutu pekerjaan akuntan;

• Demi menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada profesi akuntan;

• Untuk memberikan perlindungan terhadap pengguna jasa akuntan;

• Untuk mempersiapkan akuntan Indonesia menghadapai tantangan profesi dalam perekonomian global; dan

• Untuk memenuhi kewajiban IAI sebagai anggota International Federation of Accountants.

Pertimbangan Penetapan CA

(44)

1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam mengelola sistem pelaporan yang menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola, etika profesional, dan integritas.

2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam pengambilan keputusan bisnis dengan mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis global.

Kompetensi Utama CA

(45)

1. Memiliki kemampuan menyusun, menyajikan dan mengevaluasi laporan keuangan grup entitas dan laporan perusahaan sesuai dengan standar global yang berlaku;

2. Memiliki kemampuan mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian internal berbasis teknologi informasi yang dapat:

a. Menghasilkan sistem pelaporan perusahaan yang relevan dan andal; dan b. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan resiko pengendalian dan

konsekuensinya untuk membuat rekomendasi.

3. Mengevaluasi tata kelola korporat, peran dan tanggung jawab sosial dan lingkungan korporat;

4. Menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai etika individu dan profesional;

KOMPETENSI KHUSUS CA

(46)

5. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan multi disiplin yang terintegrasi untuk mengevaluasi strategi dan keputusan bisnis, serta dapat memberi masukan kepada para eksekutif dalam berbagai penetapan strategi dan keputusan bisnis dalam lingkup nasional dan internasional;

6. Memiliki kemampuan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan perpajakan yang taat pada aturan perpajakan dan optimal bagi perusahaan dalam lingkup global;

7. Mampu mengevaluasi praktik–praktik akuntansi manajemen guna meningkatkan nilai organisasi;

KOMPETENSI KHUSUS CA

(47)

8. Mampu mengevaluasi keputusan strategis keuangan perusahaan;

9. Memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak pemimpin;

10. Memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat mempertahankan kompetensi profesionalnya;

11. Memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara lisan dan tulisan; dan

12. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang atau fungsi lain dalam organisasi dan antar organisasi.

KOMPETENSI KHUSUS CA

(48)

1. PELAPORAN KORPORAT

2. MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN

3. TATA KELOLA KORPORAT DAN ETIKA

4. MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

5. MANAJEMEN PERPAJAKAN

6. AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

7. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

48

(49)

1. Tujuan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) salah satunya adalah untuk mendorong akuntan profesional memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara berkesinambungan.

2. Anggota Utama IAI pemegang sebutan Chartered Accountant Indonesia wajib memelihara dan meningkatkan kompetensi melalui kegiatan PPL.

3. Ketentuan PPL ini tertuang dalam AD/ART IAI dan PMK Nomor 25/PMK.01/2014 4. Akuntan wajib mengikuti PPL paling sedikit berjumlah 30 Satuan Kredit PPL (SKP)

setiap tahun. Sebagai anggota IFAC, IAI mewajibkan 120 SKP bagi setiap Akuntan selama 3 tahun.

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PENDIDIKAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN

(50)

MRA CA INDONESIA DAN ASOSIASI PROFESI AKUNTAN INTERNATIONAL

IKATAN AKUNTAN INDONESIA 50

Foundation Level Proses assessment

Professional Level

Proses assessment Professional Level

Proses assessment Professional Level

CA pengalaman > 10 th Strategic Case Study Exam CGMA

(51)

51

(52)

Foundation

Learning outcomes in a competence areas focus on

• Defining, explaining, summarizing & interpreting the underlying principles & theories of relevant areas of technical competence to complete tasks while working under

appropriate supervision

• Performing assigned tasks by using the appropriate professional skills

• Recognizing the importance of professional values, ethics & attitudes in performing assigned tasks

• Solving simple problems & referring complex tasks or problem to supervisors or those with specialized expertise

• Providing information & explaining ideas in a clear manner, using oral & written communication

Related to work situations characterized by low levels of ambiguity, complexity &

uncertainly 52

(53)

Intermediate

Learning outcomes in a competence areas focus on

• Independently applying, comparing and analyzing underlying principles & theories from relevant areas of technical competence to complete work assignment & make decisions

• Combining technical competence & professional skills to complete work assignments

• Applying professional values, ethics & attitude to work assignments

• Presenting information & explaining ideas in communications, to accounting & non-accounting stakeholders.

Related to work situations characterized by moderate levels of ambiguity,

complexity & uncertainly 53

(54)

Advanced

Learning outcomes in a competence areas focus on

• Selecting and integrating principles and theories from different areas of technical competence to manage & lead projects & work assignments & to make recommendations appropriate to stakeholder needs

• Integrating technical competence & professional skills to manage & lead projects & work assignments

• Making judgment on appropriate courses of action drawing on professional values, ethics & attitudes

54

(55)

• Assessing, researching & resolving complex problems with limited supervision

• Anticipating, consulting appropriately & developing solutions to complex problems & issues

• Consistently presenting & explaining relevant information in a persuasive manner to a widerange of stakeholders

Related to work situations characterized by high levels of ambiguity, complexity & uncertainly

55

(56)

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Grha Akuntan

Jl Sindanglaya 1 Menteng Jakarta 10310 www.iaiglobal.or.id

iai-info@iaiglobal.or.id Tel (021) 3190 4232

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, Pandangan mahasiswa yang percaya bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan antara Laki-laki dan Perempuan oleh karena itu maka perbedaan akan konstruksi sosial antara

Pemahaman atas serangan yang dilakukan, baik teknik yang dipakai maupun tahapan-tahapan yang harus dilakukan, akan sangat membantu dalam mengatasi serangan

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa dividend payout ratio dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio, sedangkan pertumbuhan laba,

Taekwondo (TI). Kelima cabang olaharaga inilah yang menjadi pundi-pundi untuk mendapatkan medali saat mengikuti perlombaan atau pertandingan. Dari beberapa

Penelitian yang berjudul “ Berbalas Pantun dalam Adat Perkawinan di Desa Muka Sungai Kuruk Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang ” mengangkat masalah pesan apa saja yang

Walaupun kedua kelompok data ini berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal akan tetapi pada akhirnya hasil analisis data tersebut memberikan kesimpulan bahwa

Salah satu jenis pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah Sectio Caesaria (SC),dimana SC pada kenyataannya masih sering terjadi komplikasi pada ibu post