• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pgsd 0806702 chapter4(1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pgsd 0806702 chapter4(1)"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan penulis sebagai guru dan peneliti sehingga siklus ketiga, dibantu oleh seorang guru rekan sejawat yang bertindak sebagai observer dan berfungsi sebagai teman diskusi dalam tahap refleksi. Adapun hasilnya yaitu :

1. Analisis Awal Pembelajaran Sebelum Melaksanakan Pendekatan Inquiry a. Persiapan Awal Tindakan Sebelum Melaksanakan Pendekatan

Inquiry

(2)

Untuk keberhasilan pendidikan, guru harus melakukan upaya agar kualitas pembelajaran di kelas meningkat dengan menerapkan strategi yang baik, relevan, dan ditunjang oleh sarana yang memadai. Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik bila ditunjang dengan kemampuan guru kelas secara aktif, kreatif, inovatif dan efektif.

b. Kondisi Awal Tindakan Sebelum Melaksanakan Pendekatan Inquiry Pada awal tindakan, peneliti melihat susunan rencana pelaksanaan tindakan yang dibuat oleh guru kelas IV belum optimal. Terlihat dari proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas IV masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajarannya, walaupun ada kegiatan tanya jawab tapi tidak terlalu banyak dilakukan. Setelah itu guru menyuruh siswa mencatat materi yang dijelaskan dengan melihat buku paket tanpa dirangkum dahulu oleh guru. Jadi kegiatan pembelajaran bersifat monoton, tidak menarik, membosankan, dan tidak ada variasi dalam penggunaan metode/pendekatan pembelajaran.

(3)

memberikan teguran atau memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi agar siswa tidak ribut dan kembali memperhatikan penjelasan guru.

Sebelum menutup pelajaran, guru bertanya pada siswa seputar materi yang telah dijelaskan apakah ada yang ingin ditanyakan atau belum dimengerti. Tetapi tidak ada yang mengajukan pertanyaan satu siswapun sehingga guru akhirnya memberikan soal evaluasi untuk mengetahui dan mengukur kemampuan dan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Berikut ini adalah pengelompokan hasil evaluasi pada kondisi awal tindakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut :

Tabel 4.1

Pengelompokan Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Pembelajaran

No Nilai (N)

Frekuensi

(F) N x F Keterangan

1 10 KKM = 70

2 20

3 30 2 60

4 40 11 440

5 50 10 500

6 60 6 360

7 70 6 420

8 80

9 90

10 100

(4)

Dari tabel diatas dapat dilihat perolehan nilai pada tindakan awal pembelajaran bahwa dari 35 orang siswa diperoleh nilai rata-rata 50,86.

2. Analisis dan Refleksi Terhadap Gambaran Awal Pembelajaran Sebelum Melaksanakan Pendekatan Inquiry

a. Analisis

Telah dijelaskan dan diuraikan diatas bahwa pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Darmaga IV lebih di dominasi oleh guru. Dimana guru lebih aktif menjelaskan materi sedangkan siswanya sangat pasif hanya mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru. Sehingga berdampak pada aktivitas belajar siswa di kelas yang berdampak juga pada hasil belajar siswa yang masih rendah.

Berdasarkan pengelompokan nilai pada tabel 4.1 yang terdapat pada tahap refleksi, di dapat yang mendapat nilai terendah yaitu 30 sebanyak 2 orang siswa (5,72%), yang mendapat nilai 40 sebanyak 11 orang siswa (31,43%), yang mendapat nilai 50 sebanyak 10 orang siswa (28,57%), yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 6 orang siswa (17,14%) dan yang mendapat nilai tertinggi yaitu 70 sebanyak 6 orang siswa (17,14%).

(5)

70 berjumlah hanya 6 siswa (17,14%), dan sisanya yang mendapatkan nilai kurang dari 70 adalah 29 orang siswa (82,86%), dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 50,86.

Sebagai rinciannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2

Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Pembelajaran Kelas IV SD Negeri Darmaga IV

Kode

Siswa Nilai Ket

Kode

Siswa Nilai Ket

1 60 19 50 KKM=70

2 50 20 40

3 50 21 40

4 40 22 50

5 40 23 40

6 50 24 40

7 30 25 60

8 70 26 70

9 40 27 60

10 30 28 50

11 40 29 60

12 50 30 70

13 40 31 40

14 50 32 60

15 60 33 70

16 50 34 40

17 70 35 70

18 50

Jumlah 1780

(6)

Karena terdapat beberapa penyebabnya, yaitu diantaranya :

1) Kegiatan pembelajaran bersifat monoton, karena lebih banyak dikuasai oleh guru dan tidak memberikan kesempatan siswa untuk aktif, sehingga membuat siswa menjadi bosan dan jenuh yang berdampak siswa kurang menyerap materi yang dijelaskan.

2) Soal yang diberikan bersifat ingatan, sehingga membuat siswa memerlukan daya ingat yang cukup tinggi.

3) Pada awal pembelajaran guru tidak menyampaikan tujuan yang hendak dicapai.

Dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga pada saat hasil akhirnya tidak sesuai apa yang diharapkan.

b. Refleksi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada saat awal pembelajaran, ditemukan beberapa kekurangan dan kelemahan pada saat melakukan kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan pendekatan inquiry dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas.

(7)

2) Pada pemberian soal evaluasi hanya mengarah pada aspek kognitif, tanpa menerapkan aspek afektif dan psikomotor.

3) Kegiatan pembelajaran membosankan dan kurang menarik, guru lebih banyak mendominasi, sementara siswa kurang diberi kesempatan untuk aktif.

4) Dalam menggunakan media atau alat peraga yang dapat membantu kegiatan pembelajaran kurang optimal digunakan.

Untuk menindak lanjuti dari hasil refleksi awal ini, peneliti bersama teman sejawat melakukan serangkaian tindakan perbaikan kualitas pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Darmaga IV dengan menggunakan Pendekatan Inquiry.

B. Pembahasan Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas selama melaksanakan Pendekatan Inquiry

Dalam melaksanakan PTK ini, peneliti merencanakan untuk melakukan beberapa siklus sampai tujuan penelitian tercapai. Setiap siklus melalui langkah-langkah : a) Perencanaan, b) Pelaksanaan dan Observasi, c) Analisis dan Refleksi. 1. Tindakan Pertama

a. Perencanaan Tindakan

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(8)

melakukan penelaahan terhadap kurikulum dan silabus yang sudah ada di sekolah dan guru. Penelaahan kurikulum dan silabus serta pembuatan RPP untuk menentukan langkah-langkah apa yang akan kita lakukan pada saat pelaksanaan tindakan nanti dengan menggunakan pendekatan

inquiry. Adapun sistematika format RPP terdapat pada lampiran.

2) Tes Awal

Tes awal (pre test) dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang akan disampaikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan inquiry. Soal pre test biasanya relative sama dengan soal post test, maksudnya bukan berarti sama hanya saja ada sedikit kesamaan. Soal

pre test biasanya diberikan setelah guru melakukan kegiatan awal

dalam kegiatan pembelajaran.

3) Pengadaan Alat / Media

(9)

mungkin akan lebih sedikit aktif dengan materi yang akan disampaikan oleh guru.

Pada tindakan pertama alat/media yang digunakan adalah berupa gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang akan di sampaikan yaitu kenampakan alam, sosial dan budaya serta gejalanya.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1) Kegiatan Awal

Pada tindakan pelaksanaan dan observasi pertama ini dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei 2012 dari pukul 7.30 sampai 09.30 WIB, yang berlokasi di kelas IV SD Negeri Darmaga IV dengan menggunakan Implementasi Pendekatan Inquiry dalam Pembeajaran IPS di Sekolah Dasar.

Pada kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dan siswa pertama kali adalah berdo’a bersama dan siswa memberi salam pada guru.

Selanjutnya guru mengabsen siswa satu persatu, dari 35 orang siswa, kelas IV hadir semua.

Setelah berdo’a dan mengabsen, guru memberitahukan siswa

(10)

untuk mengetahui kemampuan siswa tentang materi yang akan di bahas pada pertemuan pertama ini yaitu kenampakan alam.

Dibawah ini terdapat tabel pre test pada tindakan pertama yang diperoleh pada siklus pertama di kelas IV SD Negeri Darmaga IV Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang tahun ajaran 2011/2012, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Nilai Pre Test pada Siklus Pertama Kode

Siswa Nilai Ket

Kode

Siswa Nilai Ket

1 50 19 40 KKM = 70

2 50 20 60

3 40 21 50

4 50 22 50

5 40 23 50

6 50 24 50

7 30 25 60

8 60 26 60

9 30 27 60

10 30 28 40

11 40 29 60

12 50 30 70

13 50 31 50

14 40 32 60

15 50 33 60

16 40 34 50

17 60 35 70

18 50

Jumlah 1750

(11)

Dari table hasil nilai pre test pada siklus pertama diatas didapatkan nilai dari 35 siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 50,00. Dan hasil nilai per test pada siklus pertama diatas dapat dikelompokan menjadi table seperti di bawah ini :

Tabel 4.4

Pengelompokan Nilai Pre Test pada Siklus 1

No Nilai

(N)

Frekuensi

(F) N x F Keterangan

1 10 <70=33 siswa

≥70=2 siswa

2 20

3 30 3 90

4 40 7 280

5 50 14 700

6 60 9 540

7 70 2 140

8 80

9 90

10 100

Jumlah 35 1750

Rata-rata Kelas 50,00

(12)

Dari uraian tentang nilai pre test di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 35 siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 2 orang siswa (5,72%), yang mendapat nilai terendah yaitu 3 orang siswa (8,57%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 30 orang siswa (85,71%), sedangkan nilai rata-rata pre test adalah 50,00.

2) Kegiatan Inti

(13)

memanfaatkan untuk bercanda, dan mengganggu temannya tetapi guru mencoba untuk menyuruh siswa untuk diam dan melakukan tugasnya.

Ketika siswa sedang melakukan apa yang ditugaskan oleh guru, guru dengan seksama mengamatinya. Setelah itu guru melakukan tanya jawab pada siswa tentang yang mereka kerjakan dan apa ada yang kurang dimengerti dan mengalami kendala dalam melaksanakan tugasnya. Lalu guru melanjutkan bertanya pada siswa tentang manfaat dari gunung, pantai, dataran tinggi, dataran rendah dan yang lainnya.

Hasil dari pengamatan yang dilakukan guru pada siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung dicatat dalam lembar observasi. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan dapat dilihat pada table dibawah ini .

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Partisipasi Siswa Pada Kelas IV SD Negeri Darmaga IV

No Aspek yang di Observasi A B C D E

1 Aktifitas Siswa

a. Perhatian terhadap pelajaran

b. Partisipasi siswa dalam bertanya

c. Kreativitas siswa dalam mengemukakan pendapat 2 Sikap dalam pembelajaran

a. Keseriusan dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas √

(14)

Keterangan : A = Sangat Baik B = Baik

C = Cukup D = Kurang

E = Sangat kurang/buruk

Dilihat dari tabel diatas bahwa kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan pendekatan inquiry belum sesuai dengan apa yang diinginkan. Oleh karena itu diperlukan analisis dan refleksi pada tindakan selanjutnya oleh guru yang di diskusikan dengan teman sejawat agar bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan materi yang telah dijelaskan dan selanjutnya guru melaksanakan post test berupa soal evaluasi yang harus dikerjakan secara individu. Setelah semua siswa mengerjakan soal, guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan soal yang telah dikerjakan.

(15)

Tabel 4.6

Hasil Nilai Post Test pada Siklus Pertama Kode

Siswa Nilai Ket

Kode

Siswa Nilai Ket

1 60 19 40 KKM = 70

2 50 20 70

3 50 21 60

4 60 22 50

5 50 23 60

6 60 24 60

7 50 25 70

8 60 26 60

9 50 27 70

10 40 28 50

11 40 29 70

12 60 30 80

13 60 31 60

14 50 32 70

15 60 33 60

16 50 34 50

17 70 35 70

18 50

Jumlah 2020

Nilai rata-rata kelas 57,71

(16)

57,71. Dan hasil nilai post test pada siklus 1 di atas dapat dikelompokan menjadi tabel seperti dibawah ini :

Tabel 4.7

Pengelompokan Nilai Post Test pada Siklus 1

No Nilai

(N)

Frekuensi

(F) N x F Keterangan

1 10 KKM = 70

2 20

3 30

4 40 3 120

5 50 11 550

6 60 13 780

7 70 7 490

8 80 1 80

9 90

10 100

Jumlah 35 2020

Rata-rata Kelas 57,71

(17)

Dari uraian tentang nilai post test diatas dapat disimpulkan bahwa dari 35 siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 1 orang siswa (2,86%), yang mendapat nilai terendah yaitu 3 orang siswa (8,57%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 31 orang siswa (88,57%), sedangkan nilai rata-rata post test

adalah 57,71.

c. Analisis dan Refleksi 1) Analisis

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Darmaga IV pada tindakan pertama dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, peneliti melakukan analisis yang didasari oleh pengamatan yang dilakukan. Hasil analisis yang didapat adalah sebagai berikut :

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap perencanaan tindakan siklus 1 belum secara utuh menggambarkan skenario model pembelajaran dengan pendekatan

inquiry learning.

b) Guru belum menguasai model pembelajaran dengan pendekatan

(18)

melakukan tindakan pembelajaran. Proses belajar mengajar menjadi kaku dan monoton tidak sesuai dengan skenario yang direncanakan. c) Karena guru belum menguasai model pembelajaran dengan

pendekatan inquiry learning mengakibatkan siswa belum terkondisikan untuk aktif dalam pembelajaran.

d) Dalam penggunaan media belum optimal seperti gambar dan peta yang disediakan oleh guru karena murid masih memerlukan bimbingan dari guru dalam menggunakan media.

Dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiry belum sepenuhnya berhasil pada tindakan pertama siklus 1 sehingga masih memerlukan tindakan pelaksanaan dan observasi yang lebih lanjut.

2) Refleksi

(19)

a) Perlu perbaikan pada RPP sehingga sesuai dengan skenario pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan inquiry learning.

b) Guru harus mempelajari dan memahami model pembelajaran dengan pendekatan inquiry learning secara seksama dan mendalam agar lebih menguasai model dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan bahan ajar.

c) Mengkondisikan siswa untuk aktif menyampaikan pertanyaan, ide/gagsan, jawaban, sanggahan dan aktifitas positif lainnya dengan cara memberikan stimulus dalam bentuk pernyataan ataupun pertanyaan selama proses pembelajaran berlangsung.

d) Dalam penggunaan alat/media siswa lebih diberikan bimbingan agar bias menggunakan media/alat dengan benar dan optimal.

2. Tindakan Kedua

a. Perencanaan Tindakan

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(20)

pembuatan RPP dilakukan untuk memikirkan dan menentukan langkah-langkah apa yang akan peneliti lakukan pada saat pelaksanaan tindakan nanti dengan menggunakan pendekatan inquiry agar pelaksanaan berjalan dengan baik dan tujuan tercapai. Selain itu dalam tindakan ini, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lebih dibuat dengan terrencana dan terarah apa yang akan diajarkan pada siswa.

Adapun sistematika format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat pada lampiran.

2) Tes Awal

Tes awal (pre test) dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang akan disampaikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan inquiry. Soal pre test biasanya relative sama dengan soal post test, maksudnya bukan berarti sama, hanya saja ada sedikit kesamaan. Soal

pre test biasanya diberikan setelah guru melakukan kegiatan awal

dalam kegiatan pembelajaran.

3) Pengadaan Alat/Media

(21)

menjadi menarik, dalam belajar jadi tidak bosan dan jenuh sehingga apa yang disampaikan oleh guru ada sedikit gambaran. Selain itu siswa mungkin akan lebih sedikit aktif dengan bertanya pada guru hubungan yang dengan materi yang akan disampaikan oleh guru.

Pada tindakan yang kedua alat/media yang digunakan masih sama dengan tindakan pertama adalah berupa gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan yaitu kenampakan alam, sosial dan budaya serta gejalanya.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1) Kegiatan Awal

Pada tindakan pelaksanaan dan observasi kedua ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Mei 2012 dari pukul 7.30 sampai 09.30 WIB, yang berlokasi di kelas IV SD Negeri Darmaga IV dengan menggunakan Implementasi Pendekatan Inquiry dalam IPS di Sekolah Dasar.

Pada kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dan siswa pertama kali adalah berdo’a bersama dan siswa member salam pada guru. Setelah berdo’a dan mengabsen, guru memberitahukan siswa tentang

materi yang akan dipelajari adalah tentang “kenampakan alam, sosial

(22)

guru sebelumnya yaitu melaksanakan pre test (tes awal) sebelum memasuki kegiatan inti untuk mengetahui kemampuan siswa tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan kedua ini yaitu hubungan kenampakan alam, sosial dan budaya dengan gejalanya. Di bawah ini terdapat table pre test pada tindakan kedua yang diperoleh pada siklus kedua, yaitu sebagai berikut :

Table 4.8

Hasil Nilai Pre Test pada Siklus Kedua Kode

Siswa Nilai Ket

Kode

Siswa Nilai Ket

1 50 19 50 KKM = 70

2 50 20 60

3 50 21 60

4 50 22 60

5 50 23 70

6 60 24 70

7 60 25 70

8 60 26 60

9 50 27 60

10 50 28 60

11 50 29 70

12 70 30 80

13 60 31 60

14 60 32 60

15 50 33 60

16 50 34 60

17 60 35 80

18 50

Jumlah 2080

(23)

Dari table hasil nilai pre test pada siklus kedua diatas, didapatkan nilai dari 35 siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 59,43. Dan hasil nilai pre test pada siklus kedua diatas dapat dikelompokan menjadi table seperti dibawah ini :

Table 4.9

Pengelompokan Nilai Pre Test pada Siklus Kedua

No Nilai

(N)

Frekuensi

(F) N x F Keterangan

1 10 KKM = 70

2 20

3 30

4 40

5 50 11 550

6 60 17 1020

7 70 5 350

8 80 2 160

9 90

10 100

Jumlah 35 2080

Rata-rata Kelas 59,43

(24)

Dari uraian tentang nilai pre test di atas dapat disimpulkan bahwa dari 35 orang siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 2 orang siswa (5,72%), yang mendapat nilai terrendah yaitu 11 orang siswa (31,43%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terrendah yaitu 22 orang siswa (62,85%), sedangkan nilai rata-rata pre test adalah 59,43.

2) Kegiatan Inti

Memasuki kegiatan inti, yang dilakukan guru adalah mempersiapkan alat/media yang akan digunakan yaitu gambar-gambar berupa peristiwa atau gejala alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan menjelaskan tentang materi yaitu hubungan kenampakan alam, sosial, dan budaya dengan gejalanya. Setelah itu guru membagikan rangkuman materi hubungan kenampakan alam, sosial dan budaya dengan gejalanya yang telah dibuat di rumah. Guru sengaja membuat rangkuman dari materi yang akan diajarkan pada hari ini agar siswa hanya tinggal membaca dan mencari permasalahan yang ada dari rangkuman itu. Lalu guru menyuruh siswa untuk membacanya dan memahaminya serta mencari permasalahan yang ada dari rangkuman itu.

(25)

dimengerti dan mempunyai kendala dalam melakukan tugasnya. Dan ada siswa yang bertanya, kenapa gunung api meletus? dan mengapa abu yang keluar dari gunung berapi bisa menyuburkan tanah?. Lalu guru melanjutkan bertanya pada siswa tentang pengaruh peristiwa alam terhadap kehidupan manusia. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.10

Hasil Pengamatan Partisipasi Siswa Pada Kelas IV SDN Darmaga IV

No Aspek yang di Observasi A B C D E

1 Aktifitas Siswa

a. Perhatian terhadap pelajaran √

b. Partisipasi siswa dalam bertanya √

c. Kreativitas siswa dalam mengemukakan

pendapat √

2 Partisipasi dalam pembelajaran

a. Keseriusan dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas √

b. Pemahaman materi √

Keterangan : A = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

E = Sangat kurang/buruk

(26)

diperlukan analisis dan refleksi pada tindakan selanjutnya oleh guru yang didiskusikan dengan teman sejawat agar memperoleh hasil yang memuaskan dan kualitas pembelajaran lebih meningkat.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi dan selanjutnya guru melaksanakan post test berupa soal evaluasi yang harus dikerjakan secara individu. Setelah semua siswa mengerjakan soal, guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan soal pada guru yang telah dikerjakan. Adapaun hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Nilai Post Test pada Siklus Kedua Kode

Siswa Nilai Ket

Kode

Siswa Nilai Ket

1 70 19 60 KKM = 70

2 70 20 70

3 60 21 80

4 60 22 70

5 60 23 70

6 70 24 80

7 60 25 80

8 70 26 70

9 60 27 70

10 70 28 70

11 70 29 70

12 80 30 80

13 70 31 70

(27)

15 70 33 70

16 60 34 70

17 80 35 80

18 60

Jumlah 2450

Nilai Rata-rata Kelas 70,00

Dari tabel hasil nilai post test pada siklus kedua diatas didapatkan nilai dari 35 orang siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 70,00. Dan hasil nilai post test pada siklus kedua diatas dapat dikelompokkan menjadi tabel seperti dibawah ini :

Tabel 4.12

Pengelompokan Nilai Post Test pada Siklus Kedua

No Nilai

(N)

Frekuensi

(F) N x F Keterangan

1 10

2 20

3 30

4 40

5 50

6 60 8 480

7 70 19 1330

8 80 8 640

9 90

10 100

Jumlah 35 2450

(28)

Dari hasil post test diatas pada siklus kedua adalah siswa yang mendapat nilai terrendah yaitu 60 sebanyak 8 orang siswa (22,86%), siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 19 orang siswa (54,28%), dan siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 80 sebanyak 8 orang siswa (22,86%).

Dari uraian tentang nilai post test di atas dapat disimpulkan bahwa dari 35 orang siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 8 orang siswa (22,86%), yang mendapat nilai terrendah yaitu 8 orang siswa (22,86%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terrendah yaitu 19 orang siswa (54,28%), sedangkan nilai rata-rata

post test adalah 70,00.

c. Analisis dan Refleksi 1) Analisis

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran IPS di kelas IV SDN Darmaga IV pada tindakan kedua dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, peneliti melakukan analisis yang didasari oleh pengamatan yang dilakukan. Hasil analisis yang didapat adalah sebagai berikut :

(29)

b) Siswa mulai sedikit terbiasa dengan pendekatan inquiry yang dilaksanakan oleh guru, karena dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaranmulai sedikit optimal.

c) Dalam perolehan nilai dari hasil post test tindakan kedua siklus kedua mulai mengalami peningkatan tapi belum cukup, dilihat dari hasil post test nilai rata-rata adalah 70 dibandingkan dengan nilai pre test yaitu 59,43.

d) Dalam penggunaan media lebih sedikit mengalami peningkatan seperti gambar yang disediakan oleh guru, meskipun murid masih memerlukan bimbingan dari guru dalam menggunakan media.

Dari hasil analisis diatas dapat dilihat bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiry sedikit mengalami peningkatan meskipun belum bisa dikatakan berhasil pada tindakan kedua siklus kedua, karena peneliti belum merasa puas sehingga masih memerlukan tindakan pelaksanaan dan observasi yang lebih lanjut.

2) Refleksi

(30)

pada tindakan kedua siklus kedua. Sesuai dengan apa yang terlihat dari refleksi, maka ditemukan yang harus di perbaiki antara lain :

a) Guru harus lebih memperhatikan kegiatan siswa dala proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiry sehingga siswa dapat lebih aktif.

b) Guru harus lebih membimbing dan memotivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan inquiry, agar siswa terbiasa belajar dengan menggunakan pendekatan inquiry. c) Dalam pemberian soal evaluasi (pre test dan post test) lebih sedikit

sederhana dan mudah dimengerti siswa.

d) Dalam penggunaan alat/media siswa lebih diberikan bimbingan agar bias menggunakan media/alat dengan benar dan optimal.

3. Tindakan Ketiga

a. Perencanaan Tindakan

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(31)

pembuatan RPP dilakukan untuk memikirkan dan menentukan langkah-langkah apa yang akan peneliti lakukan pada saat pelaksanaan tindakan nanti dengan menggunakan pendekatan inquiry. Adapun sistematika format RPP terdapat pada lampiran.

2) Tes Awal

Tes awal (pre test) dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang akan disampaikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan inquiry. Soal pre test biasanya relative sama dengan soal post test, maksudnya bukan berarti sama, hanya saja ada sedikit kesamaan. Soal

pre test biasanya diberikan setelah guru melakukan kegiatan awal

dalam kegiatan pembelajaran.

3) Pengadaan Alat/Media

(32)

antara yang digunakan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru.

Pada tindakan ketiga ini alat/media yang digunakan adalah berupa gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan yaitu kenampakan alam, sosial, dan budaya serta gejalanya.

b. Tindakan dan Observasi 1) Kegiatan Pelaksanaan Awal

Pada tindakan pelaksanaan dan observasi ketiga ini dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Mei 2012 dari pukul 7.30 sampai 09.30 WIB, yang berlokasi di kelas IV SD Negeri Darmaga IV dengan menggunakan Implementasi Pendekatan Inquiry dalam IPS di Sekolah Dasar.

Pada kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dan siswa pertama kali adalah berdo’a bersama, dan siswa member salam pada guru.

Selanjutnya guru mengabsen siswa satu persatu, dari 35 orang siswa kelas IV.

Setelah berdo’a dan mengabsen, guru memberitahukan siswa

tentang materi yang akan dipelajari masih tentang “Kenampakan alam,

sosial, dan budaya”, tetapi yang akan dibahas adalah perilaku

(33)
[image:33.612.114.530.174.679.2]

sebelumnya yaitu melaksanakan pre test (test awal) sebelum memasuki kegiatan inti untuk mengetahui kemampuan siswa tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan ketiga. Dibawah ini terdapat tabel pre test pada tindakan ketiga yang diperoleh pada siklus ketiga, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.13

Hasil Nilai Pre Test pada Siklus Ketiga Kode

Siswa Nilai Ket

Kode

Siswa Nilai Ket

1 60 19 60 KKM = 70

2 60 20 70

3 60 21 70

4 60 22 70

5 60 23 70

6 60 24 70

7 60 25 80

8 70 26 70

9 60 27 70

10 60 28 70

11 60 29 80

12 70 30 90

13 60 31 70

14 70 32 70

15 60 33 70

16 60 34 80

17 70 35 80

(34)

Nilai Rata-rata Kelas 67,43

[image:34.612.116.532.160.582.2]

Dari tabel hasil nilai pre test pada siklus ketiga diatas, didapatkan nilai dari 35 orang siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 67,43. Dan hasil nilai pre test pada siklus ketiga diatas dapat dikelompokan menjadi tabel seperti dibawah ini :

Tabel 4.14

Pengelompokan Nilai Pre Test pada Siklus Ketiga

No Nilai

(N)

Frekuensi

(F) N x F Keterangan

1 10 KKM = 70

2 20

3 30

4 40

5 50

6 60 15 900

7 70 15 1050

8 80 4 320

9 90 1 90

10 100

Jumlah 35 2360

Rata-rata Kelas 67,43

(35)

(42,86%), siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 orang siswa (11,42%), dan siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 90 sebanyak 1 orang siswa (2,86%).

Dari uraian tentang nilai pre test di atas dapat disimpulkan bahwa dari 35 siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 1 orang siswa (2,86%), yang mendapat nilai terendah yaitu ada 15 orang siswa (42,86%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 19 orang siswa (54,28%), sedangkan nilai rata-rata pre test adalah 67,43.

2) Kegiatan Inti

(36)

memahaminya serta mencari permasalahan yang ada dari rangkuman itu.

Ketika siswa sedang melakukan apa yang ditugaskan oleh guru, guru dengan seksama mengamatinya. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang perilaku manusia dan peristiwa alam lalu apa ada yang kurang dimengerti dan mempunyai kendala dalam melakukan tugasnya. Dan ada siswa yang bertanya, lalu guru melanjutkan bertanya pada siswa tentang pengaruh perilaku manusia dan peristiwa alam terhadap kehidupan manusia.

[image:36.612.111.542.175.667.2]

Hasil dari pengamatan yang dilakukan guru pada siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung dicatat dalam lembar observasi. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.15

Hasil Pengamatan Partisipasi Siswa Pada Kelas IV SDN Darmaga IV

No Aspek yang di Observasi A B C D E

1 Aktifitas Siswa

a. Perhatian terhadap pelajaran √

b. Partisipasi siswa dalam bertanya √

c. Kreativitas siswa dalam mengemukakan pendapat √ 2 Sikap dalam pembelajaran

a. Keseriusan dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas √

(37)

Keterangan : A = Sangat Baik B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

E = Sangat kurang/buruk

Dilihat dari tabel diatas bahwa kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan pendekatan inquiry lebih mengalami peningkatan daripada tindakan kedua. Tetapi masih diperlukan analisis dan refleksi pada tindakan selanjutnya, akan tetapi untuk sekarang pada siklus ketiga dapat dikatakan berhasil.

3) Kegiatan Akhir

[image:37.612.117.534.89.683.2]

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi dan selanjutnya guru melaksanakan post test berupa soal evaluasi yang harus dikerjakan secara individu. Setelah semua siswa mengerjakan soal, guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan soal pada guru yang telah dikerjakan. Dibawah ini hasil dari nilai post test pada tindakan pertama siklus 1:

Tabel 4.16

Hasil Nilai Post Test pada Siklus Ketiga Kode

Siswa Nilai Ket

Kode

Siswa Nilai Ket

1 80 19 70 KKM = 70

2 80 20 80

3 70 21 80

4 80 22 80

5 70 23 80

6 70 24 100

(38)

8 80 26 80

9 80 27 80

10 80 28 80

11 70 29 90

12 90 30 100

13 80 31 80

14 80 32 90

15 70 33 80

16 80 34 90

17 90 35 100

Tabel 4.16 (lanjutan)

18 80

Jumlah 2860

Nilai Rata-rata Kelas 81,71

Dari tabel hasil nilai post test pada siklus ketiga diatas didapatkan nilai dari 35 orang siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 81,71. Dan hasil nilai post test pada siklus ketiga diatas dapat dikelompokan menjadi tabel seperti dibawah ini :

Tabel 4.17

Pengelompokan Nilai Post Test pada Siklus Ketiga

No Nilai

(N)

Frekuensi

(F) N x F Keterangan

1 10 KKM = 70

2 20

3 30

4 40

5 50

6 60

[image:38.612.116.532.70.682.2]
(39)

8 80 19 1520

9 90 5 450

10 100 4 400

Jumlah 35 2860

Rata-rata Kelas 81,71

Dari tabel hasil post test diatas pada siklus ketiga adalah siswa yang mendapat nilai terendah yaitu 70 sebanyak 7 orang siswa (20%), siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 19 orang siswa (54,28%), siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 5 orang siswa (14,28%), dan siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 100 sebanyak 4 orang siswa (11,44%).

Dari uraian tentang nilai post test diatas dapat disimpulkan bahwa dari 35 orang siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 4 orang siswa (11,43%), yang mendapat nilai terendah yaitu 7 orang siswa (20%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 24 orang siswa (68,57%), sedangkan nilai rata-rata post

test adalah 81,71.

c. Analisis dan Refleksi 1) Analisis

(40)

pengamatan yang dilakukan. Hasil analisis yang didapat adalah sebagai berikut :

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), setelah melalui beberapa kali perbaikan, meskipun belum sempurna telah sesuai dengan skenario model pembelajaran yang menggunakan pendekatan

inquiry learning.

b) Wawasan, pemahaman dan penugasan guru atas model pembelajaran dengan pendekatan inquiry learning semakin baik dan meningkat, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana.

c) Dengan berbagai stimulus yang diberikan telah meningkatkan keberanian siswa untuk aktif menyampaikan pertanyaan, ide/gagasan, jawaban, sanggahan dan aktifitas positif lainnya selama proses pembelajaran berlangsung.

d) Dalam penggunaan media sudah mulai lebih mengerti seperti gambar dan peta yang disediakan oleh guru meskipun, masih memerlukan bimbingan dari guru dalam menggunakan media.

[image:40.612.116.539.148.574.2]
(41)

2) Refleksi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat dilihat pada saat proses pembelajaran ditemukan beberapa kekurangan dan kelemahan pada saat melakukan kegiatan pembelajaran setelah menggunakan pendekatan inquiry dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas pada tindakan pertama siklus pertama. Sesuai dengan apa yang terlihat dari refleksi, maka diperoleh beberapa temuan yang harus di perbaiki antara lain :

a) Tidak ada rencana yang sempurna, tetapi wajib dilakukan usaha agar terjadi peningkatan ke arah yang lebih baik. Demikian juga perencanaan yang dilakukan dalam penyampaian pembelajaran ini, RPP telah disusun dan diperbaiki dari siklus ke siklus sehingga terwujud RPP yang lebih baik sesuai dengan model pembelajaran yang diharapkan, yakni model pembelajaran yang menggunakan pendekatan inquiry learning.

b) Wawasan, pemahaman dan penguasaan guru atas model pembelajaran dengan pendekatan inquiry learning harus terus ditingkatkan, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancer, sesuai rencana, dan mampu meningkatkan partisipasi keaktifan siswa dalam belajar.

(42)

mampu meningkatkan keberanian siswa untuk lebih aktif bertanya, menjawab pertanyaan baik dari guru maupun dari temannya sendiri, memberikan sanggahan, menyampaikan ide/gagasan, perhatian dan antusias dalam belajar, bertanggung jawab dan aktifitas-aktifitas positif lainnya.

d) Dalam penggunaan alat/media, siswa lebih diberikan bimbingan agar bias menggunakan media/alat dengan benar dan optimal.

C. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah Melaksanakan Pendekatan Inquiry 1. Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Setelah

Melaksanakan Pendekatan Inquiry

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dari tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan ketiga diperoleh bahwa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan inquiry cukup berhasil. Karena siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah melalui proses pencarian.

(43)

Melalui pendekatan inquiry dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Darmaga IV siswa lebih diarahkan pada partisipasi belajar yang aktif dan kreatif. Jadi siswa diajarkan untuk mengembangkan potensi yang ada pada dalam dirinya tidak merasa dipaksa oleh guru tapi atas dasar kesadaran dari dirinya.

Dalam upaya pembinaan terhadap sikap-sikap tersebut tidak begitulah mudah jadi dalam kegiatan pembelajaran guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang mengarahkan agar siswa ikut berpartisipasi dalam belajar aktif, Hasil Pembelajaran IPS selama melaksanakan Pendekatan

Inquiry.

2. Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Selama Melaksanakan Dengan Pendekatan Inquiry

(44)
[image:44.612.112.529.119.693.2]

Tabel 4.18

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran pada Siklus 3

No Nama

Siswa

Jenis Keaktifan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Rudiono

2 Ahmad R √

3 Dadi

4 Dede A √

5 Dena Y √

6 Entang S √

7 Fadila N P √

Tabel 4.18 (lanjutan)

8 Fazrina R √ √ √

9 Fuji F 10 Irma P

11 Jamil S P √

12 M. Yusri √ √

13 Mia R √ √

14 Moch A I √

15 M Rozak

16 Nisa N √ √

17 Rahmat N R √

18 Rifqi F √

19 Riki W √

20 Rio C √ √

21 Rifki H √

22 Sihab S √ √

23 Siti N

24 Yoan O √ √

25 Yosep Y

26 Zaenal A √

(45)

28 Dendi F

29 Riki R √

30 Robi R √

31 Sela A

32 Windi S √

33 Sibawaih A √ √

34 Ikhsan N

35 Dimas W √ √

Jumlah (F) 5 3 4 6 7 4 4 2

Prosentase (%) 14,29 8,57 11,43 17,14 20 11,43 11,43 5,71

Keterangan :

1. Perhatian terhadap pelajaran 2. Mempelajari materi pelajaran 3. Mengemukakan pendapat

4. Bertanya pada guru/siswa lainnya 5. Memberikan jawaban

6. Berdiskusi antara peserta didik dalam menyelesaikan masalah 7. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari

8. Berprilaku yang tidak relevan

(46)

meningkat menjadi 17,14%. Antusiasme siswapun dalam mengikuti pembelajaran telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkatan perhatian siswa terhadap pelajaran yang menempati prosentase tertinggi ke 3, yakni sebesar 14,29%. Selanjutnya, keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, berdiskusi antara peserta didik dalam menyelesaikan masalah, dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari masing-masing memperoleh prosentase sebesar 11,43%.

Dengan demikian, berdasarkan data di atas maka dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran dengan pendekatan inquiry learning telah mampu meningkatkan keberanian siswa untuk lebih aktif bertanya, menjawab pertanyaan baik dari guru maupun dari temannya sendiri, memberikan sanggahan, menyampaikan ide/gagasan, perhatian dan antusias dalam belajar, bertanggung jawab, dan aktifitas-aktifitas positif lainnya sebesar 94,29%, sedangkan sisanya sebesar 5,71% masih harus dikembangkan dan diperbaiki dengan melakukan pembinaan dan pengarahan yang lebih komprehensif.

[image:46.612.117.536.132.656.2]

Hasil observasi sebagaimana diperlihatkan pada tabel di atas, didukung pula oleh data lain yang menunjukan peningkatan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran bersangkutan seperti dapat dilihat pada tabel Pengelompokan Hasil Nilai Pre Test dan Post Test di bawah ini :

Tabel 4.19

Pengelompokan Hasil Nilai Pre Test dan Post Test

(47)

1 Pertama 50,00 57,71

2 Kedua 59,43 70,00

[image:47.612.166.506.79.133.2]

3 Ketiga 67,43 81,71

Tabel diatas adalah hasil kesimpulan dari pernyataan dibawah ini yang diambil dari pelaksanaan tindakan dan observasi.

Dapat dilihat pada siklus pertama, hasil belajar siswa pada pre test dari 35 orang siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 2 orang siswa (5,72%), yang mendapat nilai terendah yaitu 3 orang siswa (8,57%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 30 orang siswa (85,71%), sedangkan nilai rata-rata pre test adalah 50. Sedangkan hasil belajar siswa pada post test dari 35 orang siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 1 orang siswa (2,86%), yang mendapat nilai terendah yaitu 3 orang siswa (8,57%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 31 orang siswa (88,57%), sedangkan nilai rata-rata post test

adalah 57,71.

(48)

yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 8 orang siswa (22,86%), yang mendapat nilai terendah yaitu 8 orang siswa (22,86%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 19 orang siswa (54,28%), sedangkan nilai rata-rata post test adalah 70.

Dapat dilihat pada siklus ketiga, partisipasi keaktifan siswa dalam belajar mendapatkan peningkatan itu diperlihatkan dengan nilai hasil belajar mereka, dari 35 orang siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 1 orang siswa (2,86%), yang mendapat nilai terendah yaitu 15 orang siswa (42,86%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 19 orang siswa (54,28%), sedangkan nilai rata-rata pre test adalah 67,43. Sedangkan hasil belajar siswa pada post test dari 35 orang siswa kelas IV yang mendapat nilai tertinggi yaitu ada 4 orang siswa (11,43%), yang mendapat nilai terendah yaitu 7 orang siswa (20%), dan yang mendapat nilai diantara nilai tertinggi dan terendah yaitu 24 orang siswa (68,57%), sedangkan nilai rata-rata post test adalah 81,71.

(49)

menggunakan metode pembelajaran inquiry. Dengan demikian, maka penelitian ini telah berhasil menjawab hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa model pembelajaran inquiry mampu meningkatkan partisipasi keaktifan siswa pada mata pelajaran IPS di SD.

Hasil penelitian ini telah memberikan deskripsi yang mendalam dan cukup nyata tentang kebermaknaan pengunaan pendekatan model pembelajaran inquiry pada pembelajaran IPS di sekolah dasar, di mana penggunaan pendekatan model pembelajaran inquiry secara meyakinkan telah mampu meningkatkan partisipasi keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Hal ini dimungkinkan karena siswa dirangsang dan dimotivasi untuk menyenangi pembelajaran IPS dengan memberikan stimulus dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang bisa membangkitkan semangat belajarnya dan siswa diberikan kebebasan untuk berekpresi, bereksperimen, dan berkreasi sesuai dengan daya nalar dan kemampuannya masing-masing, tentu saja dalam konteks dengan bimbingan dan pengarahan dari guru.

(50)

mengemukakan pendapat, mengemukakan gagasan, dan aktifitas–aktifitas positif lainnya.

Pelajaran IPS tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran yang menjemukan dan monoton, akan tetapi telah berubah bentuk menjadi mata pelajaran yang menyenangkan. Siswa merasa betah pada saat berlangsungnya proses pembelajaran karena secara leluasa bisa mengembangkan pemahaman dan kemampuannya sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Jadi pada dasarnya, dengan penerapan pendekatan model pembelajaran inquiry telah bisa merubah image dan pandangan siswa yang selama ini salah tentang mata pelajaran IPS. Sehingga terbangun image baru seperti telah penulis kemukakan di atas, yaitu pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang menarik, menyenangkan, dan menggairahkan. Siswa merasa betah dan merasa rindu untuk segera bertemu lagi dengan pembelajaran IPS, baik di kelas maupun di luar kelas, apalagi apabila guru berpenampilan menarik, ramah, dan menyenangkan bagi siswa.

(51)

Gambar

Tabel 4.1 Pengelompokan Hasil Evaluasi Belajar Siswa
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal Pembelajaran
Tabel 4.3 Hasil Nilai Pre Test pada Siklus Pertama
Tabel 4.4 Pengelompokan Nilai Pre Test pada Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

memperoleh citra yang dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuan/kepentingan pengolahan citra. Proses peningkatan mutu citra ini termasuk memperbaiki citra yang ketika

Dalam analisis dilakukan perhitungan distribusi energi termal nuklir untuk dikonversi menjadi kukus untuk process steam berbagai proses yang beroperasi pada temperatur di

Langkah untuk membuka workbook sama dengan langkah membuka file pada program lain, yaitu dengan menekan tombol Ctrl + O selanjutnya akan tampil kotak dialog open

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Arab di kelas I, bahwa guru tersebut mengatakan selama ini dalam kegiatan pembelajaran

bahwa sesuai ketentuan Pasal 274 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Di tinjau dari kondisi kantor DPRD kota Binjai dan berdasarkaan hasil survey ke beberapa kantor DPRD yaitu, kantor DPRD kota Medan, kantor DPRD Sumatera Utara

Given the strong opposition of IIHF Council and reluctance of national ice hockey associations to this idea, campaigners for the relocation should rather start thinking how to use

Penggunaan dedak padi yang diubah menjadi karbon aktif 200 mesh dengan cara di furnace selama ± 3 jam dapat dijadikan sebagai salah satu adsorben alami untuk bakteri logam berat