• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.RPP Bab 5 (Pert.3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2.RPP Bab 5 (Pert.3)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

BAB 5 ( Pertemuan 3)

Sekolah : SMP NEGERI 1 MUNJUL

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Kelas/Semester : VII (Tujuh) / 1 (Satu)

Materi Pokok : Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan

- Arti Penting Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan - Memahami Makna Bhineka Tunggal Ika

Alokasi Waktu : 1 pertemuan x 3 jp (120 menit)

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menanggapi secara jujur, menghargai pendapat, memahami dan melaksanakan tanggung jawab dalam bekerjasama di berbagai bidang kehidupan masyarakat

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

N

o Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1 1.5 Menanggapi pendapat secara jujur tentang arti pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat.

1.5.1 Bersyukur kepada Tuhan atas karunia persatuan dan kerjasama yang dilakukan bangsa Indonesia.

1.5.2 Berpendapat secara jujur tentang arti pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat.

2 2.5 Menghargai pendapat tentang arti pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat.

2.5.1 Menghargai pendapat tentang arti pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat.

2.5.2 Bersemangat dalam mendorong kerjasama dilingkungan sekolah.

3 3.5 Memahami pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat.

3.5.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan.

3.5.2 Memahami pentingnya kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3.5.3 Mendeskripsikan kerjasama dalam bidang sosial politik.

3.5.4 Mendeskripsikan kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan Negara.

3.5.5 Menganalisis pentingnya kerjasama antar umat beragama. 4 4.5 Melaksanakan tanggung jawab

dalam bekerja sama di berbagai bidang kehidupan masyarakat.

4.5.1 Berperilaku tanggung jawab dalam bekerjasama di berbagai bidang kehidupan masyarakat.

4.5.2 Meneladani perilaku kerjasama yang didapatkan dalam lingkungan kehidupan.

4.5.3 Mempresentasikan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat dilakukan siswa.

C. Materi Pembelajaran

Sebagai bangsa Indonesia, setiap warga negara harus memahami makna yang terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus membiasakan diri melakukan kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat tanpa membeda-bedakan suku bangsa, adat istiadat, agama dan bahasa daerah. Meskipun berbeda-beda, setiap warga negara harus tetap kerja sama bersatu padu dalam perjuangan mengisi kemerdekaan bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional yakni negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

(2)

Adanya keberagaman itu, justru mendorong setiap warga negara mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, dalam pergaulan di masyarakat, setiap warga negara harus menjauhkan diri dari perilaku eksklusivisme.Sikap eksklusivisme dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa karena membuat kelompok sendiri tanpa mau melakukan kerja sama dengan warga negara lainnya dalam berbagai bidang kehidupan untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.

Semangat persatuan dan kesatuan akhirnya terwujud dengan terbentuknya satu negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan sebagai pendobrak penjajahan mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu kemerdekaan. Kita sepakat mendirikan hanya satu negara merdeka. Pengalaman sejarah masa lalu memberikan kesadaran bahwa kita akan menjadi bangsa yang besar dan kuat bila menjadi satu kesatuan.

Perilaku yang menunjukkan mencintai persatuan dan kesatuan harus tampak dalam kehidupan kita sehari-hari. ”Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” merupakan suatu ungkapan yang menyatakan betapa besarnya arti persatuan dan kesatuan. Apabila bersatu padu, kita tidak hanya teguh dalam arti lebih kuat dalam menghadapi permasalahan, tetapi juga mampu menyelesaikan persoalan yang tidak dapat kita selesaikan sendiri.

D. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik (Discovery Learning)

2. Metode : Diskusi

3. Model : Mewawancarai Nara Sumber

E. Media Pembelajaran

1. Media Pembelajaran: LCD, Netbook, Kitab Suci Alqur,an, Gambar Keberagaman Bangsa Indonesia , Video 2. Alat/ Bahan : Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional

F. Sumber Pembelajaran 1. Kitab Suci Alqur’an

2. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs Kelas VII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016;

3. Internet

G. Langka-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ketiga (120 menit )

No Kegiatan Proses Pembelajaran AlokkasiWaktu

1 Pendahuluan Persiapan 1

2

Guru menyampaikan ucapan salam kepada peserta didik Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan diawali pembacaan Alqur’an QS At-Tiin

5 menit

5 menit Absensi 3 Guru menanyakan kehadiran peserta didik serta kebersihan dan

kerapihan kelas , kesiapan buku tulis dan sumber belajar

5 menit

Motivasi 4 Guru memberikan motivasi dengan membimbing siswa untuk

menyanyikan lagu wajib nasional ” Dari Sabang sampai Merauke” 5 menit Apersepsi 5 Guru melakukan tanya jawab seputar pemahaman peserta didik

terhadap Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Ekonomi.Pertahanan keamanan dan Antarumat Beragama dan menjajagi pemahaman tentang Makna Semboyan Bhineka Tunggal Ika dan memberikan apresiasi atas jawaban peserta didik

5 menit

6 Guru menyampaikan kompetensi dasar , indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai, manfaat pembelajaran, cara penilaian dalam pembelajaran serta peta konsep dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

(3)

2 Inti Mengamati 1

2

Guru membimbing peserta didik untuk membagi diri menjadi 6 kelompok

Guru meminta peserta didik mengamati gambar Keberagaman Bangsa Indonesia dan mencatat hal-hal yang penting atau yang ingin diketahui dalam gambar tersebut. Guru dapat memberi penjelasan singkat tentang gambar, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik berkaitan dengan Makna Bhineka Tunggal ika

5

Guru meminta peserta didik secara kelompok menyusun pertanyaan dari wacana yang berkaitan dengan Makna Bhineka Tunggal Ika Guru membimbing peserta didik menyusun pertanyaan :

a. Jelaskan bahwa sebagai bangsa Indonesia , maka setiap warga negara harus memahami makna Bhineka tunggal Ika ! Hal: 125

b. Jelaskan bahwa arti penting kerjasama dalam masyarakat akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa ! Hal : 126

c. Jelaskan bahwa setiap warga negara harus menjauhkan diri dari sikap Eksklusivisme !Hal : 126

d. Jelaskan bahwa semangat persatuan dan kesatuan terwujud dengan terbentuknya NKRI! Hal:126

e. Jelaskan bahwa perilaku mencintai persatuan dan kesatuan harus tampak dalam kehidupan sehari-hari ! Hal : 126

f. Berikan masing-masing 3 (tiga) contoh perilaku yang menunjukan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat ! Bebas (sesuai pendapat kelompok)

Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan.

10 menit

Mencari

Informasi 5 Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dengan melakukan kajian dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun, juga mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain atau internet.

15 menit

Mengasosiasi 6 Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas

berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya 5 menit Mengomunika

sikan 7

8

9

10

Guru membimbing kelompok untuk mempersentasikan hasil informasi kelompok

Guru mendiskusikan dan membuat kesepakatan tentang tata tertib selama penyajian materi oleh kelompok:

a) Setiap peserta didik saling menghormati pendapat orang lain.

b) Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaanatau menyampaikan pendapat.

c) Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).

d) Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan ata pendapat. e) Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain. Guru membimbing sebagai moderator kegiatan penyajian kelompok secara bergantian sesuai tata cara yang disepakati sebelumnya.

Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan meluruskan jawaban yang kurang tepat dan memberikan penghargaan bila jawaban benar dengan pujian atau tepuk tangan bersama.

20 menit

3 Penutup Menyimpul

Kan 1 Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal. 5 menit

Refleksi 2

3

Guru melakukan refleksi pembelajarandengan peserta didik tentang : a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari tentang Makna Bhineka Tunggal Ika

b. Sikap apa yang kalian peroleh dan harus dimanifestasikan dalam kehidupan hari dari pembelajaran ini ?

c. Ketrampilan apa yang kalian peroleh dalam pembelajaran ini ?

d. Renungkan Kembali apa yang akan terjadi jika dalam masyarakat ada yang bersikap eksklusivisme ?

Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah kelompok.

5 menit

Post Test/

Tes Akhir 4 Guru memberikan pertanyaan tes akhir secara tertulis :1. Jelaskan arti Bhineka Tunggal Ika ! 2. Apa yang dimaksud eksklusivisme ?

(4)

3. Mengapa setiap warga negara Indonesia harus menjauhkan diri dari Sikap Eksklusivisme ?

4. Tuliskan 3 (tiga) peribahasa yang bermakna nilai persatuan dan kesatuan !

5. Berikan contoh perilaku yang menjunjung nilai-nilai persatuan di lingkungan sekolah !

Penugasan 5

6

Coba buat kliping dari guntingan koran mengenai kegiatan kerjasama di lingkungan masyarakat!

Untuk minggu yang akan datang Bacalah Buku Paket PPKn tentang “Arti Penting Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan “ Hal: 126

5 menit

Hari/Tanggal : Senin/ 29 Agustus 2016 Pertemuan Ke : 1 (satu)

Materi Pokok : Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

No Nama Peserta Didik

Materi Pokok : Permunusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

No Nama Peserta Didik

Jawaban Menjawab

Saja Mendefinisikan dengan UraianMendefinisikan dengan Penjelasan LogisMendefinisikan

(5)

1

Materi: Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

No Nama Peserta Didik

Kemampuan

Bertanya BerargumentasiKemampuan MasukanMemberi Mengapresiasi 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.

2 Kemampuan Berargumentasi

Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas. Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.

3 Memberi Masukan

Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan. Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.

4 Mengapresiasi

Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian. Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

(6)

Pengayaan

Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan secara pribadi sudah mampu memahami Makna Bhineka Tunggal Ika Bentuk pengayaan

sebagai berikut:

1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.

2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.

Remedial

Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu memahami Makna Bhineka Tunggal Ika Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dilakukan dengan :

(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas, (2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,

(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belumdikuasai oleh peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru

bimbingan konseling dan orang tua.

Interaksi Guru dan Orang Tua

Interakasi guru dengan orang tua sebagai berikut;

1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik mempersiapkan sosiodrama. 2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/ dikomentari guru kepada orang tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap . Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa.

Catatan Kepala Sekolah :

_________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________

Munjul, 2016

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Drs. Didin Sulaiman Abdul Gani, S.Pd.

(7)

Lampiran :

1. Daftar Gambar :

1) Keberagaman Bangsa Indonesia 2. Video Nusantara

3. Lembar soal :

1. Jelaskan arti Bhineka Tunggal Ika ! 2. Apa yang dimaksud eksklusivisme ?

3. Mengapa setiap warga negara Indonesia harus menjauhkan diri dari Sikap Eksklusivisme ? 4. Tuliskan 3 (tiga) peribahasa yang bermakna nilai persatuan dan kesatuan !

5. Berikan contoh perilaku yang menjunjung nilai-nilai persatuan di lingkungan sekolah !

4. Kunci Jawaban :

1) Setiap warga negara harus memahami makna yang terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus membiasakan diri melakukan kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat tanpa membeda-bedakan suku bangsa, adat istiadat, agama dan bahasa daerah. Meskipun berbeda-beda, setiap warga negara harus tetap kerja sama bersatu padu dalam

perjuangan mengisi kemerdekaan bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional yakni negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur

2) Eksklusivisma : merasa diri atau kelompoknya lebih baik dari orang tau kelompok lainnya

3) Sikap eksklusivisme dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa karena membuat kelompok sendiri tanpa mau melakukan kerja sama dengan warga negara lainnya

4) Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, rawe-rawe rantak malang-lang putung, Berat sama dipikul ringan sama dijinjing

5) Melaksanakan piket bersama, tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul, melaksanakan kerja kelompok dsb.

(8)

Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

pertanyaan dari wacana yang berkaitan dengan kerjasama dalam bidang ekonomi, keamanan dan pertahanan negara, dan kerjasama antarumat beragama Guru membimbing peserta didik

Penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

Peserta didik mampu menghargai , memahami dan melaksanakan tanggung jawab terkait karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Sikap dan perilaku warga Negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan

Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup

Dengan kegiatan berdiskusi tentang perilaku yang mengindahkan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, siswa dapat mengidentifikasi perilaku yang mengindahkan persatuan dan

Dengan kegiatan berdiskusi tentang perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan serta perilaku yang tidak mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, siswa

3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang dimaksud dengan bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia