• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 0900451 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 0900451 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

yang tumbuh secara eksperimen.Pembelajaran kimia kurang berhasil bila tidak

ditunjang dengan kegiatan praktikum, karena untuk menemukan prinsip tertentu

atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan harus memerukan

kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum merupakan bagian penting dari

pembelajaran IPA, yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk

memperoleh ilmu pengetahuan melalui kegiatan berfikir dalam berkelompok serta

mengkomunikasikan hasil percobaan sebagai salah satu sarana untuk

mengaktualisasikan diri.

Sesuai dengan salah satu tujuan mata pelajaran kimia di SMA dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu agar peserta didik

memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan

atau eksperimen, peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang

percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan, dan

penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

melalui kegiatan praktikum (Depdiknas, 2006).

Pada Satuan Pendidikan, proses pembelajaran diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangkan fisik serta

psikologis peserta didik. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang harus

dicapai pada satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu

(2)

Pendidikan. Dengan demikian, tugas utama guru dalam KTSP adalah

menjabarkan, menganalisis, mengembangkan indikator, dan menyesuaikan

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dengan karakteristik dan

perkembangan peserta didik, situasi dan kondisi sekolah serta kondisi kebutuhan

daerah. Kemudian mengemas hasil analisis terhadap SK dan KD ke dalam KTSP,

yang di dalamnya mencakup silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran yang menggunakan metode praktikum dapat

mengembangkan keterampilan proses, membangkitkan minat belajar, serta

memberikan bukti-bukti pada kebenaran teori. Metode praktikum memberikan

kesempatan bagi peserta didik untuk melaksanakan sendiri, mengamati suatu

objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri terhadap

suatu objek, keadaan maupun suatu proses.

Pada umumnya, praktikum kimia di sekolah-sekolah dilakukan dalam

skala makro dengan menggunakan peralatan berukuran besar, bahan dalam jumlah

yang banyak, memerlukan waktu yang banyak, dan menghasilkan limbah yang

banyak. Tetapi pada faktanya, pembelajaran kimia dengan metode praktikum yang

dilaksanakandi sekolah mengalami kendala pada sarana dan prasarana sekolah.

Menurut Musrifah (2010), salah satu kendala dalam pelaksanaan praktikum di

sekolah adalah sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai untuk dapat

melaksanakan kegiatan praktikum di sekolah. Tidak semua sekolah memiliki

fasilitas lengkap seperti ruangan laboratorium untuk dapat melakukan kegiatan

praktikum kimia dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli

alat-alat dan bahan-bahan praktikum masih dirasa berat bagi sekolah. Selain itu, guru

yang memiliki jadwal mengajar secara paralel (mengajar lebih dari 1 kelas secara

berturut-turut) dalam sehari, merasa kesulitan untuk mengadakan praktikum di

setiap kelasnya. Dengan mengajar paralel, guru merasakan kesulitan untuk

(3)

masalah yang ada di sekolah, dianjurkan untuk memakai praktikum kimia skala

kecil.

Praktikum kimia skala kecil merupakan praktikum yang digunakan dengan

skala yang lebih kecil dari skala makro, namun lebih besar dari skala mikro.

Secara umum kelebihan praktikum kimia skala kecil adalah efisiensi biaya, waktu,

dan tempat. Praktikum kimia skala kecil menggunakan jumlah bahan kimia yang

sedikit dan menghasilkan limbah praktikum lebih sedikit dibandingkan dengan

praktikum kimia pada umumnya, sehingga dapat mengurangi biaya pembelian

bahan praktikum. Praktikum kimia skala kecil dapat dilaksanakan tidak hanya di

laboratorium melainkan dapat dilaksanakan di dalam kelas, serta guru tidak perlu

mempersiapkan alat dan bahan setiap sebelum melakukan praktikum, karena

semua alat dan bahan serta penuntun praktikum sudah dikemas di dalam kit

praktikum kimia skala kecil. Meskipun memiliki banyak kelebihan, praktikum

kimia skala kecil masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan

penelitian dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil untuk

mengetahui bagaimana kontribusi dari kit praktikum kimia skala kecil terhadap

tugas utama dan peran guru kimia pada proses pembelajaran.

Sementara itu, studi kasus mengenai praktikum kimia skala kecil yang

dilakukan oleh Engler, at al (2000) menunjukkan bahwa sebagian besar peserta

didik memberikan respon positif terhadap kegiatan praktikum kimia skala kecil.

peserta didik tidak merasa cemas akan memecahkan peralatan gelas, peserta didik

juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mempelajari konsep dan prinsip

dasar dari percobaan yang dilakukan.

Dalam pembelajaran menggunakan metode praktikum kimia skala kecil

diperlukan materi kimia yang cocok. Materi yang tercantum dalam Standar

(4)

mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam

tubuh makhluk hidup. Materi tersebut menuntut diadakan praktikum terkait

dengan metoda pengukurannya, dalam hal pH larutan.

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti

bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi Kit

Praktikum Kimia Skala Kecil terhadap Tugas Guru Kimia

padaPembelajaran Materi Larutan Penyangga”.

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka

peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait pada judul penelitian,

yaitu:

1. Tujuan mata pelajaran kimia di SMA dalam kurikulum KTSP ialah

memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui

praktikum.

2. Fasilitas di sekolah seperti alat, bahan, serta ruang laboratorium merupakan

salah satu kendala untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan

metode praktikum.

3. Pelaksanaan praktikum di sekolah lebih lama, lebih banyak mengeluarkan

biaya pada pemakaian bahan, dan menghasilkan limbah yang dapat merusak

lingkungan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka

permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: bagaimana kontribusi kit

praktikum kimia skala kecil terhadap tugas dan peran guru kimia dalam

pelaksanaan pembelajaran materi larutan penyangga?

Untuk memperjelas rumusan masalah, maka perumusan di atas diuraikan

(5)

1. Bagaimana kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap tugas utama

gurupada pelaksanaan pembelajaran materi larutan penyangga?

2. Bagaimana kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap peran guru

sebagai pendidik pada pelaksanaan pembelajaran materi larutan penyangga?

3. Bagaimana penilaian guru terhadap kesesuaian kit praktikum kimia skala

kecil pada materi larutan penyangga dengan tuntutan standar proses

kurikulum 2006?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini cakupannya tidak meluas, perlu adanya

pembatasan dari masalah yang ada, yaitu:

1. Kit praktikum kimia skala kecil yang digunakan dalam penelitian adalah kit

yang dikembangkan oleh Mulyono HAM

2. Subjek penelitian adalah guru kimia SMA yang mengajarkan larutan

penyangga.

3. Guru yang menjadi subjek penelitian adalah guru yang mengajar dengan

jadwal paralel dalam sehari.

4. Tugas utama guru yang diteliti pada penelitian ini adalah mendidik, mengajar

dan melatih.

5. Peran guru sebagai pendidik yang diteliti pada penelitian ini adalah korektor,

inspirator, informator, inisiator, motivator, fasilitator, mediator, pembimbing,

pengelola kelas, dan evaluator.

6. Penilaian guru terhadap kesesuaian kit praktikum kimia skala kecil dengan

Standar proses tuntutan kurikulum 2006 pada materi larutan penyangga.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai

(6)

dan penilaian guru terhadap kesesuaian kit praktikum dengan tuntutan kurikulum

2006 dalam proses pembelajaran pada materi larutan penyangga.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat yang

berarti bagi pihak-pihak dalam dunia pendidikan, diantaranya:

1. Bagi guru:

a. Menginformasikan tentang praktikum kimia skala kecil sebagai salah satu

metode pembelajaran dalam kegiatan proses belajar-mengajar.

b. Memberikan informasi tentang praktikum kimia skala kecil yang lebih

murah, ramah lingkungan, tidak berbahaya, serta dapat dilakukan di

dalam kelas maupun di laboratorium.

2. Bagi siswa:

a. Membantu siswa dalam memahami materi larutan penyangga dengan

menggunakan pratikum kimia skala kecil

b. Mendidik siswa untuk bersikap hemat dalam menggunakan bahan kimia

c. Membantu siswa agar lebih terampil dalam melakukan praktikum

3. Bagi Peneliti lainnya:

Sebagai acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis pada materi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas

Penyusunan Peraturan daerah tentang Sumber Pendapatan Desa ini disamping guna menyempurnakan perda terdahulu juga dikerenakan adanya beberapa ketentuan baru yang

Laporan itu diperiksa menggunakan lembar penyekoran laporan kegiatan laboratorium (Lampiran 3j) yang mengungkap kemampuan mahasiswa dalam mengkomunikasikan: masalah, hipotesis,

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan bahan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan ayat (4) mengikuti pedoman dan standar teknis yang

[r]

Ditandatanganinya Peraturan Bupati Barito Kuala tentang Pelimpahan Kewenangan penerbitan izin dan non izin di Kabupaten Barito Kuala kepada Kantor Pelayanan Terpadu tahun

2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Daya dan Lingkugan Peraira n. Pencemaran Air Dan Pemenfaatan Limbah Industri.Jakarta

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 04 Tahun 2006 Tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat