• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari jaringan internet menggunakan media power point

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari jaringan internet menggunakan media power point"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PTK PELAJARAN TIK

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa

Dalam Mempelajari Jaringan Internet Menggunakan

Media Power Point

SMP Muhammadiyah Rembang kelas IX

Oleh :

(2)

JUDUL PENELITIAN

Upaya

Meningkatkan kemampuan Siswa dalam mempelajari

Jaringan Internet Menggunakan Media Power Point

(3)

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas IX adalah Jaringan Internet. Setiap pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara membagi tiga kelompok siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer yang tidak cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah 36 siswa sementara komputer yang ada berkisar 14 unit dan itupun terkadang sering terjadi gangguan saat digunakan. Karena alasan tersebut di atas, pembelajaran komputer didilaksanakan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar bersamaan sehingga satu unit komputer digunakan tiga siswa .

Berdasakan identifikasi masalah dan pengamatan yang dilakukan pada setiap evaluasi hasil belajar, siswa yang dinilai menguasai dan dapat cara-caranya mengerjakan latihan dengan benar dan tepat sesuai dengan berkisar 25% (9 orang) dari 36 siswa.

Berdasar kepada masalah yang telah diuraikan pada pendahuluan, maka salah satu pemecahannya adalah dengan menggunakan Media Power Point sebagai media presentasi dalam proses pembelajaran.

seperti dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979 hal.184) bahwa memilih metode mengajar tidak bisa sembarang tapi harus disesuaikan dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti :

a. Tujuan

b. Anak didik dengan berbagai jenis kematangannya. c. Situasi

d. Fasilitas : Kualitas dan kuantitas. e. Pribadi guru.

Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini diambil langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut :

a) Menyusun rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang lebih efektif sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

(4)

mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan tes.

c) Membuat materi pelajaran dalam bentuk presentasi Power Point

d) Menggunakan media pembelajaran (LCD Proyektor) sebagai alat bantu untuk menjelaskan materi pelajaran.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi Masalah Pelaksanaan pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan,

Pertama : siswa belajar perkelompok hanya 30 menit tiap tatap muka, sehingga pengerjaan latihan dibutuhkan beberapa kali pertemuan. Hal ini menyebabkan penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan guru berkurang.

Kedua : karena ruangan terasa sempit oleh jumlah siswa dan perangkat komputer maka jika ada siswa yang butuh bantuan akan sulit bagi guru untuk menghampirinya (terutama jika satu kelas masuk secara bersamaan. Ketiga : Siswa tidak optimal dalam berlatih

Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu melakukan inovasi dan pendekatan dalam penggunaan media pembelajaran untuk penyampaian materi ke pada siswa

sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan.

Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan pemahaman siswa kelas , dalam mempelajari materi sistem jaringan internet.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi di atas adalah pendekatan dengan metode presentasi audio/visual.

Dengan menggunakan Media pembelajaran Presentasi Power Point, siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran.

C. PEMBATASAN MASALAH

(5)

Muhammadiyah Rembang dalam mempelajari materi Jaringan Internet.

D. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dari PTK ini adalah :

Apakah penggunaan Media Power Point dapat meningkatkan kemampuan Siswa dalam mempelajari Jaringan Internet?

E. TUJUAN PENELITIAN

Meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari jaringan internet.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru: melalui PTK ini Guru dapat mengetahui metode pembelajaran yang interaktif dan efektif meningkatkan sistem pembelajaran serta meminimalkan kesalahan siswa dalam mempelajari jaringan internet.

2. Bagi siswa: hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua siswa karena terjadi pembelajaran mandiri yang menarik.

(6)

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Memahami dasar-dasar penggunaan internet 1.2 Dasar-dasar sistem jaringan internet

Sebagaimana yang terkandung dalam Standar kompetesi dan Kompetensi dasar mata pelajaran TIK, bahwa untuk siswa kelas IX diberikan materi pelajaran Dasar- dasar sistem jaringan internet.

1.2.1 Mengamati visualisasi tentang dasar-dasar sistem jaringan: - internet

- intranet

1.2.2 Mengamati jenis - jenis jaringan dan topologi jaringan

1.2.3 Mengamati terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari jaringan kecil menjadi internet.

B. Kerangka Berpikir

Hakikat, Interaksi dan Hasil belajar

a. Hakikat Belajar

Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 : 84 ) menyatakan bahwa: “ Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa hingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi “, sementara itu Edward Thorndike (1973) berpendapat, bahwa belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.

Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat dengan nyata, proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi dalam diri

(7)

Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan betapa pentingnya proses belajar dan kehidupan manusia. Untuk itu perlu kiranya kita menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam hal ini Slameto (19991:27-28)

mengemukakan prinsip-prinsip belajar, sebagai berikut:

1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

4) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut discovery; 5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery;

6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapai;

7) Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga siswa dapat belajar dengan tenang;

8) Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya ber-eksplorasi dan belajar dengan efektif;

9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya

b. Interaksi Belajar

Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan bertujuan.

Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan siswa harus aktif, karena tidak mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam sikap, mental, dan perbuatan. Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.

(8)

- Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula halnya anak didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akan terjadi dialog.

- Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif daripada guru, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik lain.

Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan.

c. Hasil Belajar

Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.Karena prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) “Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah

menempatkan tingkah laku”.

Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru.

Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini disebabkan banyak Faktor yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal.

Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: - Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.

- Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi, kemampuan kognitif.

(9)

- Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan fasilitas.

3. Motivasi belajar

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para siswa dan guru untuk memperlancar pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran. motivasi merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya pada proses belajar siswa tanpa adanya motivasi, maka proses belajar siswa akan sukar berjalan secara lancar. Dalam konsep

pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini berarti dalam proses pembelajaran. Adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire. incentive, atau memotivasi murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar (Rasyad, 2003:92). Upaya menggerakkan, mengarahkan, dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan penuh semangat dan vitalitas yang tinggi dinamakan memberi motivasi. Banyak bakat anak tidak berkembang hal ini menurut Purwanto (2002:61) dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat. maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. Dalam proses pembelajaran para guru perlu mendesain motivasi yang tepat terhadap anak didik agar para anak didik itu belajar atau mengeluarkan potensi belajarnya dengan baik memperoleh hasil yang maksimal.

4. Media Presentasi Power Point

(10)
(11)

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27). Sedangkan menurut Prof. Suhardjono (2006:56) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada

penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan.

A. SETTING PENELITIAN

- Lokasi Penelitian : SMP Muhammadiyah Rembang Tahun Pelajaran 2010- 2011

B. SUBJEK PENELITIAN

Subjek Penelitian : siswa kelas IX sebanyak 36 orang,16 Siswa Perempuan dan 20 siswa laki-laki.

a. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

(12)

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 75% atau nilai 75.

C. DATA DAN SUMBER DATA

Data yang digunakan adalah data primer dari subyek yang diteliti yang

bersumber dari hasil belajar siswa siswa SMP Muhammadiyah Rembang tahun pelajaran 2010 – 2011 selama proses penelitian

Penelitian ini meliputi Bidang Kajian sebagai berikut :

1) Penggunaan Media Power Point dalam pelaksanaan belajar dan mengajar. 2) Kemampuan siswa dalam mempelajari sistem jaringan internet (macam-macam

Jaringan komputer, wilayah cakupan jaringan dan topologi jaringan)

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik pengumpulan data yang berorientasi pada observasi partisipasif (Wolcott,1992), yaitu peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan. Pengambilan data dilakukan dengan Tes dan Observasi. Untuk memudahkan dan terkumpulnya data maka peneliti menggunakan format penilaian (unjuk kerja) dan format observasi dengan skala penilaian.

Format Observasi :

(13)

1. Materi yang disampaikan guru dapat dimengerti oleh siswa – K / S / B / BS 2. Terjadi interaksi belajar - K / S / B / BS

K=Kurang, S=Sedang, B=Baik, BS=Baik Sekali Format Penilaian (Unjuk Kerja)

No. Instrumen Skor (maks 10) 1 Pengerrtian jaringan komputer 2 Macam-macam jaringan 3 Topologi jaringan

E. VALIDITAS DATA

Penelitian ini dipergunakan untuk mencari suatu strategi pembelarjaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi secara efektif dan efisien, sehingga arah penelitian ini yaitu mengaktifkan dan memberi kefahaman pada siswa dalam penguasaan materi dengan efektif, dan untuk pengukuran masalah tersebut peneliti menggunakan alat pengumpul data yang berupa tes tertulis dan tes praktik yang dilengkapi dengan kisi – kisi soal secara lengkap. Pada penelitian tindakan kelas ini proses validasi data dilakukan dengan meminta penilaian terhadap para ahli dan praktisi berkenaan dengan isi dan kisi – kisi dari tes tertulis yang digunakan sebagai alat pengumpul data, sehingga alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam penelitian ini kevalidannya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.

F. TEKNIS ANALISIS DATA

(14)

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 2. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

2. Untuk ketuntasan belajar

%

G. INDIKATOR KINERJA / KEBERHASILAN

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 75% atau nilai 75. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus

(15)

mengembangkan skenario pembelajaran.

- Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan. Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan: internet dan intranet

Macam-macam topologi jaringan

Menjelaskan terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari jaringan kecil menjadi internet

2) Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu ; Menyampaikan materi dasar-dasar sistem jaringan dengan menggunakan Media Power Point

3) Observasi/Pengamatan

Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya :

- Mengamati interaksi belajar siswa saat ditayangkan materi pelajaran dalam media power point

- Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa. 4) Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini dilakukan untuk evalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan

- Apakah materi yang disampaikan guru dengan menggunakan power point yang ditayangkan proyektor dapat dimengerti siswa.

Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75% maka akan dilakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama, dan jika hasilnya sudah memuaskan maka pada siklus kedua akan disampaikan materiselanjutnya)

- Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-kelemahan pada yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan untuk digunakan pada siklus kedua.

SIKLUS KEDUA

1) Perencanaan Tindakan

(16)

pemecahannya.

- Menyiapkan media dan materi yang akan disampaikan. 2) Pelaksanaan Tindakan

- Guru menjelaskan materi dasar-dasar sistem jaringan dengan menyisipkan suara pada tayangan power point bila perlu.

- Pada menjelang akhir jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.

3) Observasi / Pengamatan

Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya : - Mengamati interaksi belajar ketika ditayangkan materi pelajaran dalam media power point.

- Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa. 4) Analisis dan Reflesksi

Pada tahap ini dilakukan evalusi seluruh tindakan berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian juga membuat suatu kesimpulan dari hasil pengamatan dan

penilaian tersebut.

F. Teknis Analisis Data

Untuk menganalisa data, peneliti menggumpulkan dan mengolah data secara kuantitatif dari format observasi dan format penilaian (unjuk kerja) dari setiap siklus sehingga dapat mengetahui persentase peningkatan hasil belajar yang kemudian dideskripsikan untuk diambil suatu kesimpulan.

G. Indikator Kinerja/ Keberhasilan Jumlah skor perolehan maks = 30

Rumus Penilaian : Nilai = jumlah skor perolehan : 30 Kriteria Penilaian : 8 – 10 = Sangat Baik ( A)

7 – 7,9 = Baik (B) 6 – 6,9 = Cukup (C) ≥ 5,9 = Kurang (K)

(17)

1. Suparlan, S.Pd.

Guru bidang studi PKN SMP Muhammadiyah Rembang Tugas : Peneliti

2. Jenny Novitasari, S.Pd

Guru bidang studi Matematika SMP Muhammadiyah Rembang Tugas : Mitra peneliti ( kolaborator)

(18)

JADWAL PENELITIAN

No Rencana Kegiatan Waktu / Minggu ke : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Persiapan

Menyusun Konsep Pelaksanaan : x

Menyusun Instrumen pengamatan dan penilaian x Mengadakan tes awal dan membagi kelompok x 2 Pelaksanaan

Mempersiapkan alat x x x x x x Melakukan tindakan siklus I x x Melakukan tindakan siklus II x x 3 Penyusunan Laporan

Menyusun Konsep Pelaporan x Perbaikan laporan x

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitia., Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Sagala, H.Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta

Suwanda, Dodo. 2007. Diktat Belajar Komputer jilid 3 dan 4. ________. Belajar Penelitian Tindakan. Alamat web :

ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-yuuuk/. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2008

Referensi

Dokumen terkait

Informasi sosialisasi program KB metode kontrasepsi jangka panjang yang disampaikan oleh BKKBN memiliki kejelasan isi pesan yang

Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan.Bahasan yang disajikan dalam bab ini meliputi populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,

Agar dalam proses pendataan di sekolah ini bisa bekerja lebih efektif dan menggunakan sistem informasi sesuai dengan perkembangan teknologi yang dapat membantu mempercepat

kecamatan Singkohor dan mengetahui fungsi penggunaan lahan lain yang terdapat. di

TGT adalah suatu model pembelajaran yang didahului dengan penyajian materi pembelajaran oleh guru dan di akhiri dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Prestasi

Sedang nepotisme adalah kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri terutama dalam hal jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah, atau

Berarti pembe- rian perlakuan hidrokuinon memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecacatan dalam antar kelompok perlakuan, sedangkan pada kecacatan telinga