• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1002226 Bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1002226 Bibliography"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007. Buletin Karet. Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World Agroforesty (ICRAF), Senior, Tanggal Akses 15 Desember 2013.

Anonymous. 2009. Biodiesel. Encyclopedia. Columbia University Press.

Anonymous. 2014. Gambaran Sekilas Industri Karet.

www.depperin.go.id/PaketInformasi/Karet.pdf. Tanggal Akses : 12 April 2014.

Anonymous.2014.Karet.http://ditjenbun.deptan.go.id/images/stories/testing/karet. pdf Tanggal Akses : 12 April 2014.

Anonymous. 2014. Karet. http://www.wikipedia.org/wiki/Karet. Tanggal Akses : 20 April 2014

Anonymous. 2014. Komoditas Karet.

http://regionalinvestment.com/sipid/id/commodity.php?ic=4. Tanggal Akses: 22 April 2014

Anonymous.2014. Rubber Seed Oil.

http://en.wikipedia.org/wiki/Rubber_seed_oil. Tanggal Akses : 20 April 2014.

Anonymous. 2014. Tentang Karet.

http://korannias.wordpress.com/2007/09/03/tentang-karet/. Tanggal Akses : 12 April 2014.

Anwar A. 2001. Usaha Membangun Aset-aset Alami dan Lingkungan Hidup Pada Umumnya Diharapkan Dapat Memperbaiki Kehidupan Ekonomi Masyarakat Ke Arah Keberlanjutan. Bahan Diskusi Serial di Lembaga Alam Tropika (LATIN). Bogor.

Anwar, C.2001. Managemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan.

(2)

Arikunto, Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Penelitian.Bandung: Rineka cipta

Arsyad L.1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi Pertama. BPFE. Jakarta.

Arsyad, Sinatala.1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Aswati, Tuti. 2006. Standar teknis Budidaya Komoditas Perkebunan; Informasi Perkebunan. Bandung: Dinas Perkebunan Jawa barat.

Azwar R, Alwi N, Sunarwidi. 1989. Kajian komoditas dalam pembangunan hutan tanaman industri. Prosiding Lokarya Nasional HTI Karet, Medan, 28−30 Agustus 1989. hlm. 131−155. Pusat Penelitian Perkebunan Sungei Putih, Medan.

Bagus Ida, M.1985. Pengantar Studi Demografi. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Bintarto, R dan Hadisumarno S.1982. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES IKAPI.

BPPP DEPTAN. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Karet. Edisi 2, 2007.

BPWS. 2010. Atlas Pengelolaan Sumber Daya Air Sungai Citarum. Bandung.

Boerhendhy I, Nancy C, Gunawan A. 2003. Prospek dan Potensi Pemanfaatan Kayu Karet Sebagai Substitusi Kayu Alam. J. Ilmu & Teknologi Kayu Tropis. 01 (01) : 35-46 .

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat. 2011. Mandailing Natal dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat. Ngamprah

[Balitbang] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2009. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Karet. http://www.litbang.deptan.go.id Akses:17 Maret 2014.

Damanik S. 2000. Analisis Dampak Pengembangan Komoditas Perkebunan terhadap Perekonomian Wilayah di Propinsi Sumatera Utara. Jurnal Sosial Ekonomi 01 (01) : 3-4.

(3)

Data Monografi Kabupaten Bandung Barat. (2010). Laporan Data Monografi Kabupaten Bandung Barat. Propinsi Jaw Barat Barat: Pemerintah Kabupaten Bandung Barat Propinsi Jawa Barat.

Departemen Pekerja Umum.2009. Kumpulan SNI (Standar Nasional Indonesia) Bidang Pekerja Umum Mengenai Data Curah Hujan Tahun 2000-2009. Departemen Pekerja Umum: Tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional UPI.2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Desertasi). Bandung: UPI.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2007a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. Jakarta : Dephut.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2007b. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P. 37/Menhut-II/2007 tentang Hutan Kemasyarakatan. Jakarta : Dephut.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2008a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan. Jakarta : Dephut.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2008b. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.49/Menhut-II/2008 tentang Hutan Desa. Jakarta : Dephut.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2010. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.14/Menhut-II/2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.49/Menhut-Ii/2008 Tentang Hutan Desa. Jakarta : Dephut.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 33/Permentan/OT.140/7/2006 tentang Pengembangan Perkebunan Melalui Program Revitalisasi Perkebunan. Jakarta : Deptan.

(4)

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. 2009. Hari Perkebunan 10 Desember, Merajut Sejarah Panjang Perkebunan Indonesia. http//www.ditjenbun.deptan.go.id. Akse :14 Januari 2014

Djaenudin D, Maerwn H, Subagyo H, Mulyani A dan Suharta N.2003. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Pusat Penelitian Tanah dan Pengembangan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat. (201). Laporan Data Sensus P er ta nia n Ka bupa ten Ba ndung Ba r a t. Propinsi Jawa Barat: Pemerintah Kabupaten Bandung Barat Propinsi Jawa Barat.

Djenudin et. al.1999. Potensi Sumberdaaya lahan Pulau Sulawesi untuk Pengembangan Pertanian dan Permasalahan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Drajat, T.S.B., Darmawan, D.A. 1991. Total Elasticity Of Demand For Indonesian Natural Rubber: The Use Of Extended Armington Model. Jurnal Agro Ekonomi 9 (1) : 31-47.

Drajat B, Hendratno S. 2009. Strategi Pengembangan Karet Indonesia. Jurnal Penelitian Karet. 27 (1) : 13-28.

Effendi Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air (Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan). Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI).

[FAO] Food and Agriculture Organization.1976. A Framework for Land Evaluation. Soil Bull.No.32.FAO.Rome.

Hafsah MJ. 2006. Pembangunan Pedesaan. Dalam Rustiadi E, Hadi S, Ahmad WM. (Editor). Kawasan Agropolitan, Konsep Pembangunan Desa-Kota Berimbang. Bogor: Crestpent Press. Hlm. 68-72.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Divisi Buku Perguruan Tinggi.Jakarta :PT.Raja Grafindo Persada.

Hasan, Iqbal.2004. Analisis Data dan Penelitian dengan Statistika.Jakarta: Bumi Aksara.

Hardjowigeno, Sarwono. (1995). Ilmu Tanah. Bogor: Akademika Pressindo

(5)

Guna Tanah. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian – IPB, Bogor.

Harjadi, S. S. 1989. Dasar-dasar Hortikultura. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Harsono, S.S. 2006. Performance Mesin Diesel Melalui Pemanfaatan Biodiesel dari Minyak Biji Karet dan Bekatul Padi. In Agung H., Sardjono, TW Widodo, P Nugroho dan Cicik S. Proc. Seminar Nasional Bioenergi dan Mekanisasi Pertanian untuk Pembangunan Industri Pertanian. Bogor 29-30 Nov 2006.

Haryono BS. 2008. Kebijakan Pemerintah Daerah untuk Pemberdayaan Petani Karet Rakyat : kasus Kecamatan Pangean, Kabupaten Singingi, Provinsi Riau (Tesis). Malang : Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya.

Haryanto, Bambang, 2004, Sistem Manajemen Basis Data, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Hidayat et. al. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh PetaArahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF). Bogor.

Hubeis AVS. 1992. Penyuluhan Pembangunan di Indonesia Menyongsong Abad XXI. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta.

Hutagalung JW. 1993. Beberapa Masalah Tata Produksi dan Pemasaran Karet Rakyat di Kecamatan Padangsidempuan Kabupaten Tapanuli Selatan (skripsi). Medan : Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Indraty, IS. 2005. Tanaman karet menyelamatkan kehidupan dari ancaman karbondioksida. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27 (4) : 10−12.

Islami dan Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. Malang. Semarang : IKIP Semarang Press.

Iskandar, S.H. Pengantar Budidaya Karet. Program Diploma I. Jurusan PLPT Perkebunan-IPB. Bogor. 1983.

(6)

Jamulya dan Yunianto. 1996. Kursus Evaluasi Sumberdaya Lahan: Evaluasi Sumber Daya Lahan untuk Pertanian. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM, tidak diterbitkan.

Jamulya dan Yunianto. 1996. Kursus Evaluasi Sumberdaya Lahan: Tanah dan Survei Tanah. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM, tidak diterbitkan.

Jamulya dan Sunarto. 1991. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Jumin, H.B. 2005. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Jupri. 2010. Sumberdaya Alam. Bandung :Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Ketaren, S. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press, Jakarta. 1986.

Kilmanun JC. 2005. Dampak Penerapan Teknologi Terhadap Pendapatan dan Produktivitas Petani Karet Di Lahan Kering Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Karet. 23 (2) : 53-70.

Madjid, A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bogor :Bahan Ajar Online Fakultas Pertanian Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.

Maryani, E. 2010. Geografi Desa Kota. Bandung :Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Maryanai dan Lusi Kristiana. 2005. Khasiat dan manfaat Karet. Surabaya: PT. AgroMedia Pustaka.

Marsoedi dan Widagdo. 1993. Tanah dan Potensinya dalam Rangka Pengembangan Wilayah Sulawesi Tenggara. Satf Pedologi. Pusat Penelitian Tanah. Bogor.

Miraza BH. 2005. Peran Kebijakan Publik Dalam Perencanaan Wilayah. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah WAHANA HIJAU. 2 (1) : 45-49

Mutakin dan Eridiana. 2008. Geografi Perilaku. Bandung :Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

(7)

sebagai komoditi Unggulan : kasus Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah (Tesis). Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Nadarajah, M. The Collection and Utilization of Rubber Seed in Ceylon. RRIC Bulletin, 4 : 23. 1969

Napipah, Pipih. (2001). Evaluasi Kemampuan Lahan Pertanian di Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. Bandung: Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI, tidak diterbitkan.

Nasution A. 2009. Pengaruh Pengembangan Wilayah (Aspek Ekonomi Sosial Dan Budaya) Terhadap Pertahanan Negara Di Wilayah Pantai Timur Sumatera Utara. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah WAHANA HIJAU. 3 (4) : 117-130

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi (Pengantar Study Geologi Teknologi). Bogor: PT. AgroMedia Pustaka.

Parhusip, Adhy Basar. Potret Karet Alam Indonesia. Economic Review No. 213. September 2008.

Pasya, R. Gurniwan Kamil. 2006. Geografi Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung: Buana Nusantara.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat. Bandung Barat :BAPPEDA

Penebar Swadaya. 2009. Panduan Lengkap Karet. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prahasta, Eddy, 2002, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis danBelajar dan memahami map info, Informatika, Bandung.

Rachim, Djunaedi. A. 1999. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian.Bogor.

Rahman N. 2002. Keragaman Produksi Tanaman Karet Menurut Umut Tanaman. Jurnal Penelitian Karet. 20 (1) : 1-10.

Rafi’i Suryatna. 1995. Meteorologi dan klimatilogi. Bandung: Angkasa.

(8)

Rustiadi E., Saefulhakim S., Panuju DR. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia.

Sadikin I, Irawan R. 2005. Dampak Pembangunan Perkebunan Karet Rakyat terhadap Kehidupan Petani di Riau. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sandy, I Made. 1980. Masalah Tata Guna Tanah - Tata Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Jurusan Geografi FIPIA Universitas Indonesia.

Sastrosupeno, S.1984.Manusia, Alam dan Lingkungan.Jakarta :DEPDIKBUD

Siagian N. 2002. Pertumbuhan Tanaman Karet Pada Masa Remaja Pada Berbagai Sistem Tanam Populasi Tinggi. Jurnal Penelitian Karet. 20 (1) : 56-71.

______. 2005. Pemanfaatan kayu karet tua dan optimalisasi penggunaan lahan untuk mendukung peremajaan. Jurnal Penelitian Karet. 23 (2) : 26-51.

Setiawan, H. D dan Andoko, A. Petunjuk Lengkap Budi Daya Karet. Agromedia Pustaka. Jakarta. 2005

Setyati. 1986. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai.Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Sitepu F. 2007. Analisis Produksi Karet Alam (Havea brasiliensis) Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah : kasus Propinsi Sumatera Utara (Tesis). Medan : Program Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Sitorus, Santun R.P. 1998. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, Nursyid. 1988. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisis Keruangan. Bandung: Alumni.

Supijanto dan Iskandar, H. S. Budidaya dan Pengolahan Karet, Dalam Rangka Pelatihan Guru Sekolah Menengah Teknologi Pertanian. IPB. 46 hal. 1988.

(9)

tantangan penerapannya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 25 (2) : 1-13

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar Metode Teknik). Bandung: Tarsito.

Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Press

Soekartawi. 1996. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 110 Halaman.

Soekardi. 1996. Potensi Sumberdaya Lahan dan Kegiatan Evaluasinya di Kawasan Timur Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Soekardi. 1997. Macam-macam Peta Tanah dan Penggunaannya. Staf Pemetaan dan Klasifikasi Tanah. Pusat Penelitian Tanah. Bogor.

Soepraptohardjo, M. 1976. Jenis Tanah di Indonesia. Puslitanak. Bogor

Syakir. M. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Karet. Bogor: Penebar Swadaya

Tacoli C. 1998. Rural Urban Interaction: A Guide to the Literature. Enviromental and Urbanization 10 (1) : 147 – 166

Tika, Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.

Tirtosastro, dkk. 1989. Tembakau (Prosedur Simposium I Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.

Tim Penebar Swadaya. Panduan Lengkap Karet. Penebar Swadaya. Jakarta. 2008

Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Bandung : ITB

Trisnasomantri, A dan Adiwakarta S. 1998. Geomorfologi Umum. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi.

Tukidal, dan Suratman. 1996. Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan: kesesuaian lahan. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor 22,

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22,