• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1104662 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1104662 chapter3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Nita Nalaratih Aswari, 2015

Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian, disain penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, rencana pengolahan dan uji keabsahan data yang digunakan peneliti dalam pelaksanaan penelitian. Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut:

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Russeffendi (dalam Natalia M.M, 2008, hlm. 4), penelitian kelas merupakan suatu tindakan yang terarah, terencana, cermat dan penuh perhatian yang dilakukan oleh praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahan yang ada dalam kelas yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum dan sebagainya.

Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus). PTK dilakukan dengan jalan merancang,

melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja guru yang bersangkutan supaya

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Fokus PTK adalah pada siswa atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas.

PTK dilakukan dalam rangka kesediaan guru dalam mengintrospeksi, bercermin, merefleksi atau mengevaluasi dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai seorang pengajar diharapkan cukup professional, supaya dengan meningkatnya kemampuan diri tersebut dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas anak-anak didiknya, baik dalam aspek penalaran, keterampilan, pengetahuan hubungan sosial, maupun aspek-aspek lain yang bermanfaat.

(2)

dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas serta untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran Natalia M.M (2008, hlm. 5-7).

B. Disain Penelitian

Model Kemmis & McTaggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin sebagaimana yang diutarakan diatas. Hanya saja, komponen tindakan (acting) dengan pengamatan (observing) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua

kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. Untuk lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk desainnya, Kemmis & McTaggart (dalam Muslihuddin, 2010, hlm. 68-69).

Perencanaan

Pelaksanaan

SIKLUS I

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

(3)

Gambar 3.1 Model Kemmis & McTaggart

Apabila dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu; perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada gambar diatas, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di salah satu SD Negeri yang terletak di Jl. Cihampelas Kota Bandung.

D. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa

kelas V yang terdiri dari 20 siswa dengan perincian: 6 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

E. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan kurang lebih selama tiga bulan, yang dimulai pada akhir bulan April sampai awal bulan Juni 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah. Adapun jadwal dari pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan yaitu:

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

NO HARI/TANGGAL PENELITIAN

(4)

2. Rabu, 13 Mei 2015 Pelaksanaan Siklus ke-II

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP adalah detail rencana aktivitas pembelajaran untuk mencapai satu KD tertentu atau gabungan KD apabila dalam pembelajaran terpadu. Waktunya lebih singkat dibanding silabus, yaitu satu sampai tiga pertemuan. Dalam RPP inilah kegiatan pembelajaran apa yang akan dilakukan diuraikan. Dengan demikian, RPP akan menjadi pedoman praktis dalam pelaksanaan pembelajaran Kurniawan, D (2011, hlm. 94).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat per siklus yang memuat

kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran, materi ajar, pendekatan, strategi, kegiatan pembelajaran dan evaluasi, sumber dan

media pembelajaran serta penilaian. RPP ini disusun berdasarkan Pendekatan Problem Solving dengan materi ajar Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.

b. LKS Kelompok

LKS kelompok ini berfungsi sebagai bahan penunjang pembelajaran. Dimana soal pada LKS berupa soal cerita yang harus diselesaikan siswa secara berkelompok.

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian a. Instrumen Tes

Tes yang dipergunakan yaitu lembar evaluasi yang diberikan pada akhir pembelajaran untuk mengukur kemampuan siswa setelah pembelajaran.

(5)

Lembar Evaluasi ini berupa soal-soal atau tes yang dikerjakan secara individu untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes ini disusun berdasarkan indikator yang ingin dicapai sebagai penjabaran dari kompetensi dasar, serta dilakukan setiap akhir pembelajaran. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan.

b. Instrumen Non tes

Instrumen non tes yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Lembar observasi

Lembar observasi bertujuan untuk mengukur tingkat aktivitas guru selama proses mengajar berlangsung. Lembar observasi ini diisi oleh observer saat proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklus. Adapun lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu APKG. Selain lembar observasi aktivitas guru, ada pula lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving.

b. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memvisualisasikan keadaan rill

di dalam kelas ketika proses pembelajaran. Berguna sebagai bukti otentik pelaksanaan penelitian berbentuk foto, yaitu foto saat proses berlangsungnya pembelajaran dan proses evaluasi siswa.

G. Prosedur Penelitian

Dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti menggunakan model Kemmis & McTaggart. Dimana penelitian ini diprediksi akan tercapai melalui dua tahapan siklus, kedua tahapan tersebut meliputi; perencanaan, pelaksanaan tindakan, pemantauan (observasi) dan refleksi. Adapun penjabarannya yaitu sebagai berikut:

Siklus I

(6)

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah selaku pimpinan sekolah.

b. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan Pendekatan Problem Solving.

c. Membuat rencana pembelajaran berbasis Pendekatan Problem Solving. d. Membuat lembar kerja siswa.

e. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. f. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan proses penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan sendiri terdiri dari proses pembelajaran (menggunakan Pendekatan Problem Solving), evaluasi dan refleksi pada setiap siklus. Adapun penjabaran rencana siklus pertama yaitu:

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya (RPP). Materi yang diajarkan pada siklus I adalah:

1) Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya sama 2) Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda

3) Menjumlahkan pecahan campuran

4) Menyelesaikan soal cerita mengenai penjumlahan pecahan

b. Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer.

c. Melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah menerima materi pelajaran.

3. Refleksi

(7)

memutuskan nilai keberhasilan (seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan: apa atau dimana perubahan terjadi, mengapa demikian, apa kelebihan atau kekurangan, langkah-langkah penyempurnaan dan sebagainya). Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan pada siklus ke-1 sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya dan menjadi masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

Siklus II

1. Perencanaan

a. Membuat rencana pembelajaran siklus II berbasis Pendekatan Problem Solving.

b. Membuat lembar kerja siswa.

c. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. d. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan proses penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya. Pelaksanaan sendiri terdiri dari proses pembelajaran (menggunakan Pendekatan Problem Solving), evaluasi, dan refleksi pada setiap

siklus. Penelitian terdiri dari tiga siklus. Adapun penjabaran rencana siklus kedua yaitu:

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya (RPP). Materi yang diajarkan pada siklus II adalah:

1) Mengurangi pecahan yang penyebutnya sama 2) Mengurangi pecahan yang penyebutnya berbeda 3) Mengurangi pecahan campuran

4) Menyelesaikan soal cerita mengenai pengurangan pecahan.

b. Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer.

(8)

3. Refleksi

Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti bersama teman sejawat melakukan kegiatan refleksi pada akhir tiap tindakan. Pada kegiatan refleksi, peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan berupa hasil LKS, Tes dan lembar observasi serta mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Kolaborasi dengan teman sejawat akan menamakan peran sentral dalam memutuskan nilai keberhasilan (seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan: apa atau dimana perubahan terjadi, mengapa demikian, apa kelebihan atau kekurangan, langkah-langkah penyempurnaan dan sebagainya). Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan pada siklus ke-2 sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya dan menjadi masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data

Setelah data terkumpul, kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis

data. Adapun analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk

mendeskripsikan kegiatan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar. Analisis deskriptif yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Data Kualitatif

Pada penelitian ini, data kualitatif berisi deskripsi tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan problem solving. Adapun aktivitas guru dapat dilihat dari lembar observasi yaitu berupa

(9)

Pada analisis data kualitatif di dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis model Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 99), yang terdiri dari tiga tahap sebagai berikut:

1) Data Reduction (Reduksi Data), yaitu merangkum data yang didapat. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Data didapat dari instrumen pembelajaran dan instrumen pengungkapan data yang telah dijelaskan sebelumnya.

2) Data Display (Penyajian data), penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, teks yang bersifat naratif, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya, termuat dalam laporan hasil penelitian.

3) Conclusion Drawing/verivication, atau penarikan kesimpulan, dengan didukung bukti-bukti yang mantap. Dalam (Sugiyono, 2010, hlm. 99), bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.

b. Data Kuantitatif

Dalam penelitian ini, data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes akhir pembelajaran. Hasil belajar siswa dianalisis dengan mencari nilai rerata dan persentase ketuntasan belajar.

1) Analisis Tes Hasil Belajar a) Penskoran

(10)

Muslich (dalam Saja’ah, 2014, hlm. 40)

b) Menghitung Nilai Rata-rata

Rata-rata nilai dapat dihitungdengan menggunakan rumus:

Keterangan:

X = nilai rata-rata

∑ N = jumlah semua nilai yang diperoleh siswa N = jumlah siswa

Sudjana (dalam Saja’ah, 2014, hlm.40)

c) Menghitung Ketuntasan Belajar

Penentuan ketuntasan berdasarkan penilaian acuan patokan, yaitu sejauh mana kemampuan yang ditargetkan dapat dikuasai siswa dengan cara menghitung proporsi jumlah siswa yang menjawab benar dibagi dengan jumlah siswa seluruhnya. Rumusnya adalah:

Dimana:

KB = ketuntasan belajar

T = jumlah skor yang diperoleh siswa T1 = jumlah skor total

Menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2012, hlm. 64), setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 75%.

Nilai Akhir = Pe e x Skor Ideal (100)

X = ∑

KB =

(11)

d) Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal

Menurut Depdiknas (dalam Gumilar, 2013, hlm. 38) persentase ketuntasan belajar dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai KKM. Sehingga apabila persentase sudah melebihi 85% maka penelitian dapat dihentikan. Untuk menghitung persentase pencapaian KKM dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Diadaptasi dari Trianto (2012, hlm. 64)

2) Analisis Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa

Untuk menganalisis data aktivitas guru dan siswa yang diamati

digunakan teknik prosentase (%), yakni banyaknya frekuensi tiap aktivitas

dibagi dengan seluruh aktivitas dikalikan dengan 100, diadaptasi dari Trianto

(2012, hlm. 63).

Persentase pencapaian KKM = w y e

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab yang paling dominan menyebabkan Nyeri Pinggang Bawah saat kehamilan adalah oleh adanya

The peaks of surrounding relative humidity were fully followed by the deepest valley of deformation on time in the corner, while in another position the range delay time was 8 -

(2) Satuan Tugas Polisi Pamong Praja Kecamatan dipimpin oleh seorang Kasatgas Pol PP Kecamatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satpol PP Provinsi

Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput juga dari perhatian para pendidik

Alhamdulillah hirabbil alamin, segala puji syukur tetap terhaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sang pencipta alam atas limpahan rahmat dan karunia-NYA penulis dapat

Perintah yang digunakan untuk menampilkan data tersebut

Dalam erti kata lain, pendekatan Pakatan Rakyat adalah berdasarkan kepada analisa dari aspek kelemahan kerajaan manakala Belanjawan Negara bersandarkan kepada

Menyerahkan CD yang berisikan Skripsi / TA, artikel hasil penelitian dalam format Word, PDF dan PPT ( CD di tempel Cover di beri Judul, Nama, Nim, Prodi)3. Mengisi biodata