• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1204600 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1204600 Chapter3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

45 A.Desain Penelitian Tindakan Kelas

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

penerapan PAKEM melalui strategi MASTER untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa sekolah dasar. Oleh sebab itu, metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.

Dalam perkembangannya, penelitian tindakan berkembang sesuai dengan

sasaran dan keadaan tempat yang menjadi objek penelitian. Ada sedikitnya

empat model penelitian. Keempat model tersebut sesuai dengan nama

pengembangnya, yaitu model Kemmis dan McTaggart, Model Ebbut, Model

Elliot, dan Model McKernan. (Sukardi, 2013, hlm. 7).

Dalam penelitian tindakan kelas ini, desain atau model penelitian yang

akan diambil oleh peneliti adalah model Kemmis dan Taggart. Menurut

Sukardi, 2013, hlm. 7-8) model ini menggunakan empat komponen penelitian

tindakan, yakni perencanaan (planning), tindakan (act), observasi (observe),

dan refleksi (reflect) dalam satu spiral yang saling terikat antara langkah satu

dengan langkah berikutnya. Secara singkat, dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis & McTaggart

B.Partisipan dan Tempat Penelitian Obse

Act Act

Obse

(2)

Partisipan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVC SDN SKJ

9 pada semester II tahun ajaran 2015-2016. Jumlah siswa pada penelitian ini

adalah 28 orang yang terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 15 siswi perempuan.

Kurikulum yang digunakan saat ini tahun pelajaran 2015/2016 masih

menggunakan KTSP 2006.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN SKJ 9 kecamatan Cipedes Kota

Bandung. Sekolah ini dijadikan tempat penelitian, karena sekolah ini adalah

tempat peneliti melaksanakan PLP pada tahun ajaran 2015-2016.

C.Prosedur Administratif Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini diprediksi pelaksanaannya dalam II siklus.

Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam satu kali pertemuan (2x35

menit), sama halnya dengan siklus II dan siklus III yang dirancang untuk

dilaksanakan dalam satu kali pertemuan (2x35 menit). Setiap siklus

dijalankan dalam empat tahap, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan

(acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).

a. Tahap Perencanaan Penelitian

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah

sebagai berikut:

1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai

observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang

hal-hal yang harus dilakukan observer.

2) Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Sekolah.

3) Mengidentifikasi masalah saat melaksanakan praktik terbimbing

4) Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian,

yaitu meningkatkan motivasi belajar pada materi gaya.

5) Menentukan strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah yang

dihadapi.

6) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPA kelas IV dengan menerapkan strategi MASTER.

7) Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa).

8) Menyiapkan instrumen tes tulis berupa lembar soal tes siklus

(3)

9) Menyiapkan instrumen nontes berupa observasi aktivitas guru,

observasi aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.

Perencanaan penelitian siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi

siklus I. Namun secara garis besar hal-hal yang akan dilakukan pada

tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Membuat lembar kerja siswa (LKS).

3) Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian.

5) Mempersiapkan media video.

6) Menyiapkan peralatan dokumentasi kegiatan pembelajaran.

7) Menyiapkan reward sebagai motivasi

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan adalah pelaksanaan dari RPP yang telah

dibuat, pengisian instrument penelitian dan pendokumentasian pada saat

pembelajaran. Pembelajaran materi gaya gesek menggunakan pendekatan

pakem dengan langkah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Guru menarik minat anak tentang pengaruh gaya terhadap suatu

benda melalui kegiatan menarik dan mendorong kursi/ meja/ pintu dan

memberi pertanyaan :

a. Apa yang terjadi pada benda tersebut?

b. Mengapa benda berpindah tempat?

c. Dari mana asal sumber tenaga?

Diakhiri dengan penjelasan tentang tujuan pembelajaran

2) Kegiatan inti

a. Melakukan percobaan membandingkan gerak benda pada

permukaan yang kasar dan halus (10’)

b. Diskusi kelebihan dan kelemahan gerak benda pada permukaan

kasar dan halus (10’)

c. Melakukan percobaan untuk menunjukkan cara memperkecil

(4)

d. Membuat laporan tentang “manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari dan penerapannya (15’)

3) Penutup

a. Tanya jawab tentang gaya gesek

b. Kesimpulan materi

c. Tahap Observasi Tindakan

Tahap observasi tindakan dilakukan langsung dengan pelaksanaan

tindakan. Peneliti dibantu oleh observer untuk merekam dan mencatat

setiap perilaku yang muncul selama pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi Tindakan

Peneliti bersama observer, guru, dan dosen pembimbing berdiskusi

mengenai kekurangan ataupun kelebihan pendekatan pakem dalam

pembelajaran gaya yang telah dilakukan dengan menganalisis hasil

catatan serta menentukan tindakan perbaikan di siklus selanjutnya.

No Jenis Kegiatan

Bulan Pelaksanaan

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Observasi

2 Penyusunan

proposal

3 Pembuatan

instrument

4 Pengajuan

proposal

5 Pelaksanaan

penelitian

6 Pengambilan

(5)

7 Pengolahan

data

8 Penyusunan

skripsi

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Siklus

pertama dirancang untuk dilaksanakan dalam dua jam pelajaran ( 2 x 35 menit),

begitupun pada siklus kedua dan ketiga dirancang dalam dua jam pelajaran (2 x

35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan

(plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect).

1. Siklus I

Setiap siklus dijalankan dalam empat tahap. Hal-hal yang dilakukan pada

tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan

memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus

dilakukan observer.

2) Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Sekolah.

3) Mengidentifikasi masalah saat melaksanakan praktik terbimbing

4) Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu

meningkatkan motivasi belajar pada materi gaya.

5) Menentukan strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

6) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA

kelas IV dengan menerapkan strategi MASTER.

7) Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa).

8) Menyiapkan instrumen tes tulis berupa lembar soal tes siklus pertama.

9) Menyiapkan instrumen nontes berupa observasi aktivitas guru, observasi

aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.

(6)

Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.

b) Melaksanakan pembelajaran IPA kelas IV dengan menerapkan strategi

MASTER.

c) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar

observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai gaya dalam

pembelajaran IPA dengan menerapkan strategi MASTER.

c. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini, observer yang telah dipersiapkan melakukan hal-hal dibawah

ini:

a) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran serta motivasi belajar siswa.

b) Observer mengisi lembar pengamatan.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dengan observer berdiskusi untuk mengklarifikasi

hasil pengamatan pada lembar observasi. Pada tahap ini juga peneliti melakukan

analisis dari data yang dikumpulkan pada siklus I. setelah dilihat hasil belajar

siswa dan pengamatan observer dikaji, pada siklus II peneliti meneruskan

indikator dengan kegiatan yang berbeda. temuan pada tahap refleksi siklus I

digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II. Begitu pula

dilaksanakan pada siklus III.

2. Siklus II

Pada siklus II ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan

Perencanaan penelitian siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I.

Namun secara garis besar hal-hal yang akan dilakukan pada tahap perencanaan

siklus II adalah sebagai berikut:

a) Membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

b) Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran.

(7)

d) Menyiapkan instrumen siklus II.

e) Menyiapkan instrumen non tes berupa observasi aktivitas guru, observasi

aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.

2) Tahap Pelaksanaan

Setelah melalui tahap perencanaan, maka peneliti kembali melakukan tahap

pelaksaan dalam siklus II. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam

tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a) Melaksankan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah

disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan dari siklus I.

Diharapkan pada siklus II siswa sudah lebih menguasai materi gaya.

b) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar

observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

c) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar materi gaya.

3) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini, observer yang telah dipersiapkan melakukan hal-hal dibawah

ini:

a) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran serta motivasi belajar siswa.

b) Observer mengisi lembar pengamatan.

4) Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis

dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan pada

siklus II, motivasi belajar siswa dalam materi gaya pada mata pelajaran IPA

meningkat.

3. Siklus III

Pada siklus III ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan

Perencanaan penelitian siklus III disusun berdasarkan hasil refleksi siklus II.

Namun secara garis besar hal-hal yang akan dilakukan pada tahap perencanaan

(8)

a) Membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus II.

b) Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran.

c) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS.

d) Menyiapkan instrumen siklus III.

e) Menyiapkan instrumen non tes berupa observasi aktivitas guru, observasi

aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.

2) Tahap Pelaksanaan

Setelah melalui tahap perencanaan, maka peneliti kembali melakukan tahap

pelaksaan dalam siklus III. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti

dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a) Melaksankan kegiatan pembelajaran siklus III sesuai dengan RPP yang

telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan dari siklus

II. Diharapkan pada siklus III siswa sudah lebih menguasai pembelajaran

gaya.

d) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar

observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

e) Melakukan tes siklus III untuk mendapatkan data mengenai materi gaya.

3) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini, observer yang telah dipersiapkan melakukan hal-hal dibawah

ini:

a) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru

dalam pembelajaran serta motivasi belajar siswa.

b) Observer mengisi lembar pengamatan.

4) Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis

dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan

pada akhir siklus III, motivasi belajar siswa dalam materi gaya pada mata

pelajaran IPA meningkat.

D. Prosedur Substantif Penelitian

1. Pengumpulan Data

(9)

Menurut Surtisno Hadi ( dalam Sugiono, 2013, hlm. 203)

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks,

suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua

diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi yang dilakukan pada setiap siklus dengan mengobservasi

aktivitas guru maupun aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Selain mengobservasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan

menggunakan lembar observasi, peneliti juga menggunakan lembar

observasi pada motivasi belajar siswa. Lembar observasi aktivitas guru dan

aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui setiap proses pembelajaran

dengan menlihat pada RPP dan mengacu kepada strategi MASTER.

Sedangkan lembar observasi motivasi siswa digunakan untuk

mengumpulkan data motivasi pada siswa dengan memperhatikan indikator

yang telah ditentukan.

Peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa teman sejawat dalam

melakukan observasi. Peneliti sebagai guru yang melakukan pembelajaran

IPA dengan menggunakan penerapan PAKEM melalui strategi MASTER

sekaligus menjadi observer dalam pembelajaran. Pada penelitian ini, teman

sejawat menjadi observer yang bertugas untuk mengamati dan kemudian

mencatat hasil pengamatannya pada format observasi yang telah disediakan.

Indikator motivasi belajar yang dipakai untuk dijadikan observasi adalah:

(1) Durasi kegiatan (lamanya); (2) Frekuensi kegiatan; (3) Presistensi

(ketetapan dan kelekatan) pada tujuan kegiatan; (4) Ketabahan dalam

menghadapi rintangan; (5) Tingkata aspirasinya yang hendak dicapai

dengan kegiatan yang dilakukan; (6) tingkatan kualifikasi prestasi atau

produk atau output yang dicapai dari kegiatannya.

Di bawah ini merupakan tabel observasi motivasi belajar yang dilihat

dari indikator yang telah ditentukan:

No Indikator Tampilan yang di Observasi

1. Durasi kegiatan (lamanya). Siswa mengerjakan tugas tepat

(10)

2.

Persistensi (Tujuan pembelajaran pada sifat gaya)

Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan intruksi

3.

Keuletan (cara menghadapi kesulitan pembelajaran dalam percobaan)

Siswa berusaha mengatasi

kesulitan pembelajaran dalam

percobaan.

4.

Devosi (pengabdian yang dilakukan siswa dalam melakukan pembelajaran).

Siswa mengobrol dalam

mengerjakan tugas.

5.

Arah sikap (hasil akhir pembelajaran dari materi yang disampaikan)

Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang berlangsung.

Tabel 3.1 Observasi Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui lebih lengkap dari lembar observasi motivasi

belajar siswa, dapat dilihat pada lampiran pedoman observasi. Sedangkan,

untuk mengamati kegiatan guru dan siswa, peneliti menggunakan format

observasi guru dan siswa, sebagai berikut:

(11)

materi

Tabel 3.2 Observasi Kegiatan Guru dan Siswa

b. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan peneliti untuk melihat kegiatan apa saja yang

ada pada saat proses kegiatan pembelajaran. Adapun format yang digunakan

peneliti untuk mengamati kegiatan kelas:

CATATAN LAPANGAN

(12)

Hari/ Tanggal :

Kelas/Semester :

Sekolah :

Mata Pelajaran :

Bagan 3.2 Catatan Lapangan

2. Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

dan metode penelitian kuantitatif.

a. Analisis Data

1) Analisis Kualitatif

Pengolahan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru,

lembar observasi aktivitas siswa, dan dokumentasi tulisan.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 309) Dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),

sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada

observasi berperanserta (participan observation), wawancara mendalam (in

depth interview) dan dokumentasi.

Teknik analisis kualitatif dilakukan dengan model Miles dan Hoberman yang

tahapan pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 338) mengemukakan bahwa

mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.

b. Penyajian Data (Data display)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 341) mengemukakan bahwa

(13)

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami

tersebut.

c. Penyimpulan Data (Conclusion Drawing/Verification)

Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 345)

kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah ketiga dalam analisis

data kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan menggunakan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

2) Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif dilakukan pada hasil belajar dan motivai siswa dalam

mata pelajaran IPA materi gaya. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian

ini meliputi:

a. Menghitung skor motivasi siswa

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator menurut

Syamsyuddin (2013, hlm. 40) yang kemudian dikembangkan oleh peneliti.

Adapun pedoman penilaian motivasi belajar siswa menurut peneliti yang

disajikan dalam tabel dibawah ini:

Aspek yang dinilai Keterangan Skor

a. Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan

Selesai mengerjakan soal tepat waktu.

2

Selesai mengerjakan soal melebihi batas waktu yang ditentukan.

1

b. Persistensinya (ketepatan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan

Jawaban sangat sesuai dengan instruksi yang diberikan

(14)

kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitann untuk mencapai tujuan.

pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada teman dan guru.

Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada guru.

2

Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada teman.

1

d. Devosi (pengabdian) Siswa fokus mengobrol dengan

temannya dalam mengerjakan

Siswa kurang fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas.

1

e. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan

Siswa merasa sangat senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung

3

Siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung

2

Siswa kurang senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung

1

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Motivasi Belajar

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi motivasi

belajar siswa menggunakan presentasi dengan rumus:

� = ×

Purwanto (dalam Nanik, 2013, hlm. 45)

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor yang diperoleh

(15)

Kategori motivasi belajar siswa menurut Purwanto (dalam Rosalina,

2015, hlm.36) adalah sebagai berikut:

Nilai Persen Kategori

< 60 % Kurang

60 % - 69 % Cukup

70 % - 84 % Tinggi

85 % - 100 % Sangat Tinggi

Tabel 3.4 Kategori Motivasi Belajar Siswa

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan denga cara

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis & McTaggart
Tabel 3.1 Observasi Motivasi Belajar Siswa
Tabel 3.2 Observasi Kegiatan Guru dan Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Dalam praktiknya, BMT Batik Mataram telah sesuai dengan PSAK No 106 yang mana melakukan pengakuan kerugian adalah biaya yang terjadi terkait pembiayaan

salah satu pihak yang disebabkan karena sakit dan kesulitan dalam menghadirkan saksi. Adapun jika tidak ada kendala maka pada hari itu juga peserta sidang perkara Isbat

Tetapi apabila pihak debitur tidak dapat melunasi kewajibannya untuk membayar pelunasan gadai beserta bunganya sampai dengan jangka waktu yang telah disetujui ke

Hal ini berarti jika Prima Imaging ingin meningkatkan tingkat keterlibatan konsumennya melalui tingkat pengaruh Situational Context maka Prima Imaging perlu untuk

Selalu pastikan bahwa sarung tangan bebas dari cacat dan disimpan dan Pelindung mata yang memenuhi standar yang diakui harus digunakan jika hasil evaluasi risiko menunjukkan bahwa

Lakukanlah yang sangat terbaik yang dapat kamu lakukan; Aku tahu kau bisa melakukannya dengan sangat baik.. Ikuti rencana telah aku beri pada mu dan letakkan hatimu di situ, Kamu

Hubungan peran orang tua dengan sikap seks pranikah pada remaja siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul.

Ia berusaha mendidik angkatan muda dalam jiwa kebangsaan Indonesia sebagai bagian dari pergerakan rakyat Indonesia berasaskan kebangsaan dan bersikap non kooperatif (tidak bekerja