• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IPS 1404563 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IPS 1404563 Chapter1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah proses mengubah tingkah laku siswa menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan sekitarnya. Sebagaimana disampaikan oleh Richey bahwa:

The term “education” refers to the broad function of preserving and

inproving the life of the group through bringing new members into its shared concerns. Education is thus a far broader process thah that which accurs in schools. It is an essential social activity by which communicaties continue to exist in complex communicaties this function is specialized and institutionalized in formal education, but there is always the education outside the school with wich the formal process in related (1968: 489).

Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan

(2)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dunia yang berubah dengan sangat cepat menuntut manusia untuk dapat berpikir kritis bila ingin berhasil, tidak hanya di dunia pendidikan tetapi juga dalam hidup yang dijalani setelah menyelesaikan pendidikan formal. Pendidikan dijadikan tolok ukur seseorang mengenai cara berpikirnya, guna meningkatkan kesejahteraan dan mempertahankan hidup untuk menghadapi arus globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi cara belajar yang efektif, sehingga perlu adanya cara berpikir secara terarah dan jelas. Dengan banyak permasalahan-permasalahan yang muncul, perlu adanya pembaharuan-pembaharuan di lingkungan pendidikan yang mengarahkan pembelajaran agar dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis.

(3)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperkuat keinginan mencari informasi lebih dalam dan menyeluruh (Ariani, 2012:52).

Proses berpikir kritis hanya dapat muncul kalau ada keterbukaan pikiran, kerendahan hati dan kesabaran. Kemampuan ini membantu seseorang memahami sepenuhnya terhadap suatu kejadian. Berpandangan jauh tentang makna yang ada dibalik suatu informasi dan peristiwa. Berpikir kritis tetap menjaga keterbukaan pikiran selama dia mencari untuk mendapatkan alasan, bukti dan kebenaran logika. Berpikir kritis terkandung dalam pikiran yang baik dan pikiran yang baik terdapat proses berpikir yang baik. Hasan (1996:12) mengatakan bahwa kemampuan bukan saja berhubungan dengan disiplin sosial tertentu, tetapi juga dapat berupa kemampuan yang bersifat umum dalam menghadapi masalah sehari-harim, seorang peserta didik dalam kenyataan kehidupan sehari-hari pun tidak terlepas dari keharusan membuat berbagai macam keputusan.

Beberapa kelemahan dan masalah-masalah yang sifatnya konseptual dalam pembelajaran pendidikan IPS, yakni orientasi yang sangat kuat terhadap pencapaian target kurikulum dalam arti sempit, yaitu menyajikan semua bahan dalam kurikulum. Para siswa kurang tertarik dengan pendidikan IPS antara lain karena kurang dirasakan kegunaannya. Hal ini ada kaitannya dengan pendapat bahwa IPS kurang menarik minat siswa karena dinilai sebagai pelajaran lunak dan hapalan belaka. Hal tersebut disebabkan lemahnya dalam poses pembelajaran yang kurang menyentuh pengembangan kemampuan berpikir dan nilai sehingga output yang diperoleh dari pengajaran IPS di sekolah baik yang bersifat kognitif,

afektif maupun psikomotor tidak banyak dapat dimanfaatkan di luar sekolah, atau kurang berdaya atau kurang instrumental sebagai pembelajar, pemikir dan pengambil keputusan aktif dan mandiri. Dalam mengembangkan layanan berupa mutu pembelajaran dari guru IPS, maka dituntut kemampuan dan keterampilannya secara profesional. Terutama mencapai tujuan pokok dari pembelajaran IPS untuk memajukan kecerdasan para siswa dalam membangun kehidupan dalam berbagai bidang, tingkat atau tahapan perkembangan masyarakat.

(4)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka, hal tersebut terlihat dari kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas, rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi, serta penyampaian pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi hanya mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan pendek yang jawabannya sudah ada di buku paket. Sehingga kegiatan belajar mengajar sangat pasif, serta siswa masih beranggapan, guru sebagai satu-satunya sumber belajar, hal tersebut tampak pada saat pembelajaran siswa hanya menerima yang diberikan oleh guru untuk dihapalkan.

Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya tidak dapat sepenuhnya diakibatkan oleh siswa, namun juga terdapat peran sentral dari guru yang membuat lemahnya siswa dalam memahami materi pembelajaran, diantaranya adalah kurangnya sarana prasarana seperti gambar-gambar atau biorama pendukung dalam pelajaran IPS, guru hanya menggunakan metode ceramah konvensional sehingga siswa kurang memahami dan masih lemah dalam menguasai materi, serta guru memberikan sumber dan bahan pelajaran yang terbatas pada buku paket sehingga materi masih sangat terbatas.

Berdasarkan Permen nomor 22 tahun 2006, mata pelajaran IPS khususnya di Sekolah Menengah Pertama mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

(5)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik dilatih untuk membuat suatu keputusan tentang hal-hal yang berkenaan dengan kebijakan dan kehidupan demokrasi, harus mampu mengelola dirinya sendiri, dan mampu berlaku dan bertindak sebagai anggota masyarakat.

Tokoh utama dalam teori belajar sosio-kritis yakni Jurgen Habermes mengatakan bahwa perlu adanya agenda yang memiliki metodologinya sendiri, terutama kritik ideologi dan riset aksi. Ideology-nilai, kepercayaan, dan untuk membongkar bekerjanya ideology dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dan pendidikan, serta bekerjanya kepentingan pribadi dibalik kedok kebaikan bersama (Morisson, dalam Supardan, 2015: 299). Dari uraian tersebut melalui pembelajaran sosio-kritis yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas, guru dapat mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi (hight order thinking), sehingga hal ini cukup relevan dengan tujuan pendidikan IPS yang dicanangkan oleh pemerintah.

Selanjutnya menurut Dewey (Fisher, 2008:2) berpikir kritis adalah pertimbangan yang aktif, persistent (terus menerus), dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya. Glaser (Fisher, 2008:3) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah sebagai berikut :

1) Suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; 2) Pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang

logis; dan

3) Semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya.

(6)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berpikir kritis harus terus dikembangkan kepada peserta didik sebagai tujuan utama pendidikan. Dunn and Dunn (Sapriya, 2009:87) membagi berpikir kritis dalam beberapa langkah :

1) Guru menentukan fokus atau topik pokok bahasan yang dapat mendorong siswa berpikir. 2) Guru mengajukan pertanyaan berikutnya, mengapa ide ini belum diterapkan (hal-hal yang apakah yang menghambat untuk melakukan perbuatan tersebut). (3) Setelah para siswa menjawab pertanyaan ini dan merencanakan membantu siswa berpikir tentang yang mungkin dilakukan dengan mengatasi suatu hambatan, guru bertanya bagaimana cara mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. (4) Guru meminta siswa agar memberikan alternatif/kemungkinan jawaban-jawaban itu dapat diterapkan terhadap masalah sebelumnya. (5) Siswa diminta untuk mengambil keputusan apakah seharusnya menjadi langkah pertama dalam memecahkan suatu masalah. Individu yang berpikir kritis biasanya memperlihatkan ciri-ciri seperti dikemukakan Costa (1985 :277), yaitu: pandai mendeteksi permasalahan, mampu mengidentifikasi perbedaan dan informasi, mengumpulkan data untuk pembuktian, mampu mengidentifikasi, mampu mendaftar alternatif pemecahan masalah dengan masalah lainnya, mampu membuat hubungan yang berurutan satu masalah dengan masalah lainnya, mampu menarik kesimpulan yang tersedia yang diperoleh dari lapangan, mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia, mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi dan mampu mengklasifikasikan informasi serta ide.

(7)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah, mencoba mengumpulkan atau menggali informasi berkenaan dengan masalah tadi, dan akhirnya mereka dilatih menyusun alternatif solusi atau pemecahan masalah tadi.

Melatih siswa untuk mengarah kepada peningkatan keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan oleh guru melalui inovasi sumber pembelajaran yang tidak hanya bersumber dari data tekstual seperti buku saja, namun juga siswa dapat diarahkan kepada sumber-sumber belajar yang bersifat kontekstual seperti lingkungan, tokoh manusia, hasil kebudayaan pada masa lampu, dan lain sebagainya. Sebagai mana dikatakan oleh Cece Wijaya (1994) bahwa sumber belajar adalah lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah sebagai sumber pengetahuan, dapat berupa manusia atau bukan manusia. Dalam dunia pendidikan, sumber pembelajaran dengan memanfaatkan hasil peninggalan sejarah kebudayaan diharapkan dapat menjadikan pembelajaran IPS tidak hanya bersifat verbalitas tetapi lebih mengarah pada tujuan yang lebih bersifat afektif. Sementara itu menurut Musfiqon (dalam Meimudayanti, 2013:3), lingkungan adalah segala kondisi di luar diri siswa dan guru baik berupa fisik maupun nonfisik yang dapat menjadi perantara agar pesan pembelajaran tersampaikan kepada siswa secara optimal. Artinya, setelah memperoleh pengalaman belajar secara langsung dan berinteraksi dengan peninggalan sejarah, para peserta didik memiliki sikap dan mampu mengambil hikmah dari keberadaan benda cagar budaya, baik dari aspek waktu, semangat, teknologi maupun proses pembuatannya. Dari segi teknologi pembuatannya misalnya para peserta didik akan dapat membandingkan kemampuan sumber daya manusia dan kemajuan teknologi masa lalu dengan masa sekarang.

(8)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sejarah daerahnya sendiri yang pernah mengalami masa kejayaan. Keramaian pengunjung di kawasan Situs Banten Lama lebih didominasi oleh para peziarah dari dalam kota Serang sendiri maupun dari luar Kota Serang bahkan luar Provinsi Banten. Permasalahan tersebut tentu saja harus menjadi pusat perhatian dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah setempat melalui dinas pendidikan harus memberikan respon positif dan menghimbau kepada sekolah-sekolah di Kota Serang terkait pemanfaatan Situs Banten Lama sebagai sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan.

Pada kenyataannya, selama ini pendidikan IPS banyak mendapatkan hambatan dalam perkembangannya. Berdasarkan pengamatan secara langsung selama peneliti melakukan pengajaran disekolah, permasalahan yang dihadapi di lapangan di antaranya kurang berminatnya peserta didik dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial, hal ini merupakan suatu bukti kemunduran IPS. Sebagaimana disampaikan oleh Suwarma bahwa tujuan mengembangkan kemampuan berpikir dan bersikap sebagai bekal menjadi warga negara yang baik tidak banyak diperhatikan. Penelitian secara umum mengungkapkan bahwa kelemahan pendidikan IPS selama ini terletak pada proses belajar, proses belajar masih lemah dan terperangkap kepada proses menghapal “menyentuh pengembangan tingkat” rendah. Proses belajar belum mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Suwarma dalam Rustini,2008, Hlm. 2).

Berbagai masalah dalam IPS yang dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan sehingga kurang merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dan kurang mampu untuk mengatasi masalah, peserta didik tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran, pembelajaran didominasi oleh guru (teacher centered), penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran yang monoton, dan guru belum memanfaatkan lingkungan sebagai media serta sumber belajar yang menarik dan hanya buku paket yang dijadikan sumber belajar.

(9)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena inti dari pendidikan IPS ada pada pembinaan kewarganegaraan, khususnya pada pembinaan kompetensi warga negara, yang mengasumsikan bahwa individu-individu berfungsi, berpartisipasi, dan memberikan sumbangan kepada komunitasnya, masyarakatnya dan bangsa dimana peningkatan kelangsungan hidup, kemajuan, dan peningkatan pribadi tidak mungkin dicapai tanpa adanya kerjasama secara efektif dengan orang lain. (Badeni, 2000 : 5). Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Johnson yang mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi pelajaran (content) dengan situasi dunia nyata siswa (context) dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja. Pembelajaran kontekstual dilandasi oleh premis bahwa makna belajar akan muncul dari hubungan antara konten dan konteksnya. Konteks memberikan makna pada konten (Johnson, dalam Supriatna 2010. Hlm. 3).

(10)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teman yang membantu dan memotivasinya. Siswa yang terbiasa bersikap pasif setelah menggunakan pembelajaran kooperatif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompoknya (Sugiato, 2012, Hlm. 103).

Pentingnya lingkungan bagi proses pembelajaran adalah sebagai bukti bahwa interaksi antara manusia dengan alam, adanya interaksi tersebut dapat dilihat hasilnya sebagai media pembelajaran , sehingga pembelajaran tidak hanya sebatas yang ada didalam buku teks saja atau alat peraga saja, namun juga melalui bukti langsung yang ada disekitar siswa atau bahkan siswa harus dibawa keluar kelas dengan jalan karya wisata. (Pasya, 2000 : 29). Sumber belajar yang digali dari peninggalan sejarah pada suatu daerah relevan dengan adanya otonomi daerah, artinya sumber belajar yang tersedia di suatu daerah perlu dimunculkan agar berguna bagi proses pembelajaran terutama dalam pengenalan lingkungan terdekat. Hal tersebut sangat relevan dengan fakta di lapangan dalam pembelajaran bahwa saratnya materi dan terfokusnya pada materi buku paket yang diajarkan oleh guru berdampak tidak terangkatnya sejarah lokal yang ada di sekitar siswa. Padahal, siswa tidak terlepas dari identitas komunitasnya di samping mereka harus memahami sejarah nasional (Purnaman, 2015, Hlm. 127). Sumber belajar yang terdapat di suatu daerah yang dapat dimunculkan akan sesuai dengan pendekatan kemasyarakatan yang meluas (expanding community approach) yakni dimulai dari hal-hal yang terdekat dengan peserta didik ke hal

yang lebih jauh.

(11)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Situs Banten Lama Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa (Penelitian

Tindak Kelas Pada Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 2 Kota Serang)

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dikemukakan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana guru merencanakan dan merancang persiapan pembelajaran dengan memanfaatkan Situs Banten Lama dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa?

2. Bagaimana penerapan pembelajaran dengan memanfaatkan Situs Banten Lama dalam proses pembelajaran IPS di kelas untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis?

3. Bagaimana hasil-hasil pembelajaran IPS dengan memanfaatkan Situs Banten Lama terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa? 4. Apa kendala dan solusi dalam menerapkan pemanfaatan Situs Banten

Lama terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa?

3. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini ingin mendeskripsikan nilai kebudayaan yang ada di Situs Banten Lama dan kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran, yakni dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran IPS pada peserta didik kelas VII-b SMPN 2 Kota Serang dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siawa. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Proses perencanaan pembelajaran IPS dengan memanfaatkan Situs Banten Lama dalam pembelajaran IPS di SMPN 2 Kota Serang untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

(12)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil pembelajaran IPS dengan memanfaatkan Situs Banten Lama dalam pembelajaran IPS di SMPN 2 Kota Serang.

4. Kendala dan solusi dalam menerapkan pemanfaatan Situs Banten Lama terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa.

4. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian diharapkan penelitian ini juga memberikan manfaat. Adapun manfaat yang ingin dicapai mencakup dua aspek, yakni:

a. Manfaat Teoritis:

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan laporan penelitian ilmiah untuk menarik sebuah kesimpulan dari permasalahan yang ditemukan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan ilmiah.

2) Dapat digunakan sebagai sumber data penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih jauh mengenai Situs Banten Lama sebagai sumber belajar IPS untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

3) Menjadi masukan bagi guru untuk mengembangkan materi pembelajaran IPS dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui metode diskusi tanya jawab.

b. Manfaat Praktis:

1) Memberikan kontribusi pemikiran bagi Dinas Pendidikan Kota Serang dan pihak terkait lainnya untuk mengembangkan kurikulum berbasis nilai lokal yang terkandung dalam situs-situs sejarah yang tersebar di Kota Serang dan sekitarnya.

(13)

Zarqoni, 2016

PEMANFAATAN SITUS BANTEN LAMA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

MTs Al-Ikhsan Beji adalah lembaga pendidikan yang memiliki keunggulan dari sekolah-sekolah yang di lingkungan Beji. Nilai ujian Nasional yang di dapat oleh para

[r]

[r]

4.6.5 Pembahasan Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas

Oleh karena itu, dialah yang wajib mengeluarkan zakatnya, seperti halnya harta yang berada di tangan syarik (partner) dalam sebuah usaha perdagangan. Menurut ijma’, zakat tidak

4.1.29 Rangkuman Struktur Generik yang Digunakan pada Pesan Pengaduan Masyarakat dalam Situs

Hasil studi ini menunjukan bahwa kepemilikan institusional memberikan pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility, dewan

Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman Sebelum. Menggunakan Teknik