• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1103068 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1103068 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Indri Yati, 2015

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

99

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan model Time Token untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPS, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.

A. Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Time Token dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPS, baik bagi siswa yang memiliki kemampuan berpikir tinggi, sedang, maupun rendah. Tetapi, bagi siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah harus diberi motivasi yang lebih dibandingkan dengan siswa yang lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran mengalami perkembangan dari pelaksanaan tindakan siklus I ke siklus II. Pada siklus II, proses pembelajaran khususnya pada tahap penjelasan materi, pengelompokkan dan pembagian kupon bicara mengalami perubahan yaitu penjelasan materi dilakukan melalui penayangan power

point, pengelompokkan disesuaikan dengan tempat duduk siswa dan

(2)

100

Indri Yati, 2015

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPS mengalami peningkatan setelah menerapkan model Time Token dalam proses pembelajarannya. Hal ini terlihat dari indikator-indikator keaktifan belajar yaitu perhatian, kerja sama dan hubungan sosial, mengemukakan gagasan, dan pemecahan masalah mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan proses pembelajaran yang lebih baik dari siklus I ke siklus II, yaitu pada langkah penjelasan materi, pengelompokkan siswa dan pembagian kupon bicara. Dengan adanya penjelasan materi melalui power point siswa menjadi lebih fokus dan memperhatikan penjelasan guru. Dengan adanya perubahan pembagian kelompok sesuai dengan tempat duduk siswa, kerja sama antar siswa dapat terjalin dan saling menghargai satu sama lain, karena siswa merasa nyaman dalam melakukan diskusi kelompok. Dengan adanya pembagian satu kupon bicara kepada setiap siswa, semua siswa dapat berbicara (mengemukakan gagasannya) tanpa ada pendominasian oleh siswa tertentu. Dengan adanya kupon yang berisi kata kunci materi, siswa dapat memecahkan masalah secara bersama-sama melalui bertanya kepada guru

atau kepada teman sekelompok.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Model Pembelajaran Time Token dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan dengan melibatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru apabila akan menerapkan model Time Token pada pembelajaran IPS diantaranya:

(3)

101

Indri Yati, 2015

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Model Time Token akan lebih efektif untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam bekerja sama dan mengemukakan gagasannya melalui pengelompokkan sesuai tempat duduk siswa dengan jumlah kelompok 2-3 orang.

c. Siswa yang masih belum berani untuk berbicara sebaiknya guru memberikan metode lain agar siswa dapat berani untuk berbicara mengungkapkan pendapatnya.

d. Siswa yang memiliki kemampuan tinggi harus diarahkan oleh guru agar mau membimbing temannya yang mempunyai kemampuan kurang. e. Penggunaan kupon bicara harus disesuaikan dengan pertimbangan jumlah

siswa dan alokasi waktu pembelajaran.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan dengan mencoba memberikan selingan berupa variasi metode pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses

Referensi

Dokumen terkait

Pesanan Pelanggan Menyiapk an Pesanan Pelanggan Salinan Pelanggan Pengeluara n Barang Salinan File Slip Pengepakan Surat Jalan Salinan File Tagihan Salinan Buku Besar Salinan

Konflik sosial adalah suatu bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat.

Komponen abiotik meliputi materi anorganik dan organik yang terlarut dalam air yaitu CO2, O2, Ca, N, garam-garam fosfat, asam amino, materi humus, dan lain-lain. Sebagian kecil

Penelitian yang telah dilakukan memberikan masukan berupa inventarisasi terhadap keberadaan bangunan bersejarah yang mewakili suatu masa dan bentuk tertentu yang dapat menjadi

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi konsentrasi Primojel ® sebagai bahan penghancur dan laktosa sebagai bahan pengisi terhadap sifat fisik granul dan

Once you place something in the scene, you will see the object appear in the Hierarchy panel like in the following image:... It will also appear in the Scene view, as shown in

Berdasarkan analisis diatas pre-test dan post-test diatas, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi “Penggunaan

Type 1 ini adalah bangunan rumah tinggal suku bajo yang umumnya berada di pesisir pantai dan berbentuk rumah panggung. Bangunan ini didirikan dengan struktur utama