BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan
Pada tahun 1965 semua surat kabar yang memiliki percetakan sendiri sudah dibreidel, maka pada saat akan diterbitkan, penerbit Kompas yang tidak mempunyai modal untuk membeli percetakan sendiri, dapat mencetak di percetakan yang kehilangan surat kabarnya sendiri tersebut. Karena jam cetak pagi di percetakan PT Kinta yang menjadi pilihan sudah penuh, maka "pendatang baru" Kompas terpaksa menggunakan percetakan lain yang peralatannya lebih sederhana, mula-mula di PT. Eka Grafika (eks koran Abadi dari Partai Masyumi) dan kemudian di PT. Masa Merdeka (eks koran Merdeka).
Sebelum peristiwa Gestapu, Kompas sangat dirong-rong oleh oknum-oknum serikat buruh komunis SOBSI di percetakan-percetakan tersebut, sehingga sering terlambat terbit. Setelah surat kabar Suluh Indonesia dibreidel pada tanggal 1 Oktober 1965, maka Kompas dapat dicetak di percetakan PT. Kinta.
Berhasilnya Kompas menjalankan jurnalisme profesional dan memperoleh simpati pembaca, menyebabkan tiras dan iklan bertambah. Ciri khas persuratkabaran Indonesia zaman itu terbit hanya 4 halaman, tercermin dari mesin cetaknya yang hanya mampu cetak 4 halaman sekaligus, satu warna. Dengan mencetak terlebih dahulu 4 halaman maka pada hari-hari tertentu Kompas mulai terbit 8 halaman dan kemudian 12 halaman. Oleh karena PT. Kinta mempunyai order-order lain, maka lembar dalam pada hari-hari tertentu dicetak di percetakan Surya Praba dan di Jakarta Press. Oleh karena tiras selalu naik, sedang time slot untuk dicetak di PT. Kinta terbatas, maka lembar luar (terakhir, juga disebut lembar A) akhirnya dicetak bersamaan waktu pada kedua percetakan lain tersebut. Dengan demikian karyawan ekspedisi harus mengumpulkan lembar-lembar A, B dan C yang dicetak pada kombinasi 3 lokasi yang berbeda, 3 shift berbeda dan beragam variasi jatah cetak setiap kali terbit, tergantung masing-masing percetakan. Cara mencetak di tiga percetakan seperti ini pun akhirnya mencapai batasnya. Sebelumnya memang telah dihimbau agar percetakan-percetakan tersebut menambah kapasitasnya, tetapi para pengelola pada umumnya sudah jera mengusahakan percetakan, karena terkena pengendalian harga dari pemerintah.
Dengan kondisi demikian, pimpinan Kompas terpaksa memutuskan untuk membuat percetakan sendiri untuk mendukung tumbuhnya Kompas. Usaha-usaha mulai dilakukan dengan mencari informasi ke berbagai narasumber untuk mendirikan percetakan dan beberapa karyawan Kompas ditugaskan untuk belajar seluk beluk percetakan di dalam maupun luar negeri.
4.1.2 Perkembangan Perusahaan
Bapak P.K. Ojong dan Bapak Jakob Oetama menginginkan Kompas semakin berkembang dan bisa selalu terbit tepat waktu, maka didirikanlah PT. Gramedia pada tanggal 12 Maret 1972 untuk memanfaatkan undang-undang PMDN memodali berdirinya percetakan Kompas.
Pada tanggal 25 November 1972 Bapak Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta saat itu, meresmikan Percetakan PT. Gramedia, beralamat di Jalan Palmerah Selatan 28 Jakarta 10270. Tanggal tersebut kemudian dirayakan sebagai hari kelahiran Percetakan PT. Gramedia. Mesin cetak web offset pertama yang dimiliki berupa 2 rangkaian mesin lingkar tunggal masing-masing 4 unit bermerek Pacer buatan Linotype Machinery Inggris, yang mulai mencetak Kompas dengan tiras sekitar 90.000 eksemplar.
Pada tahun 1976 didatangkan 2 rangkaian mesin lingkar dobel Goss Urbanite buatan Amerika. Kemudian pada tahun 1981 didatangkan lagi satu rangkaian me-sin Goss Urbanite. Pada tahun 1985 mulai beroperasi dua rangkaian mesin web offset Solna Distributor 25 lingkar tunggal buatan Swedia. Satu rangkaian mesin Goss HO lingkar dobel dan lebar dobel buatan Inggris tiba pada tahun 1990. Tiga rangkaian mesin Goss HT buatan Inggris menyusul pada tahun 1996, sedangkan mesin HO dipindahkan ke Bawen. Mesin-mesin ini menggunakan teknologi yang lebih unggul daripada mesin-mesin sebelumnya karena bisa mencetak warna proses pada kedua sisi kertas dengan kecepatan yang sangat tinggi (70.000 eksemplar per jam).
Selain itu, mesin ini menggunakan teknologi kontrol elektronik dan komputer, sedangkan mesin-mesin sebelumnya bermula dari teknologi mekanik manual ke elektromagnetik, pneumatik dan hidrolik, dari manual ke hubungan langsung listrik ke relay listrik dan ke-mudian pengendalian PLC. Mesin cetak koran yang tadinya hanya dipakai untuk format broadsheet, quarterfold dan double parallel, mulai pertengahan tahun delapan puluhan dimanfaatkan menghasilkan format tabloid untuk terbitan mingguan, yang berawal dari tabloid BOLA dan menjadi sangat populer. Hal ini sangat menunjang pendayagunaan mesin mendekati 3 shift penuh.
Percetakan PT. Gramedia kini memiliki 10 unit mesin sheetfed offset (mesin cetak lembaran), yang 5 diantaranya mampu mencetak 4 warna sekaligus. Sehubungan dengan itu juga dibeli mesin jilid kawat dan mesin jilid lem (untuk membuat majalah INTISARI dan buku berjilid lem yang terkenal sebagai pocket book). Buku pertama adalah novel Karmila yang hingga saat ini sudah mencapai cetak ulang hingga melebihi 100.000 eksemplar. Untuk memproduksi kamus yang harus awet dan relatif kuat, maka dibelilah mesin jilid benang, kemudian disusul pembuatan hard cover yang tadinya dilakukan secara manual.
Selain mencetak koran, tabloid, majalah dan buku, Percetakan PT. Gramedia juga mencetak kalender, brosur, poster dan lain-lain. Untuk pencetakan produk-produk cetak tersebut tentunya didukung mesin jahit kawat, mesin jahit benang, mesin jilid lem, mesin lipat, mesin potong, mesin shrink-wrapping dan mesin pembuat hard cover.
Seiring dengan tuntutan penerbit dan perkembangan teknologi, mulai tahun 1997 Percetakan PT. Gramedia menyelenggarakan teknologi cetak jarak jauh. Hingga saat ini teknologi tersebut sudah digunakan untuk pencetakan di Bawen, Makasar, Surabaya, Palembang dan Banjarmasin. Dengan adanya teknologi cetak jarak jauh, Percetakan PT. Gramedia juga berhasil melayani pencetakan surat kabar luar negeri. Mulai tahun 1998 terdapat 2 surat kabar luar negeri yang dicetak di Percetakan PT. Gramedia untuk distribusi di Indonesia yaitu The Asian Wall Street Journal dan The International Herald Tribune. Dengan demikian Percetakan P.T. Gramedia sudah siap menghadapi liberalisasi perdagangan dan era globalisasi.
Salah satu upaya peningkatan kepuasan pelanggan diwujudkan melalui pemanfaatan teknologi Cetak Jarak Jauh (CJJ) yang sudah mulai dilakukan sejak tahun 1997, hal tersebut memungkinkan proses percetakan harian Kompas dan beberapa tabloid nasional dapat dicetak dalam waktu bersamaan di beberapa cabang.
PT Gramedia Printing yang awalnya hanya memiliki satu percetakan di Jakarta, kini telah memiliki 8 percetakan yang berdiri di beberapa kota besar di Indonesia, diantaranya : Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, dan Bali.
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
Dalam menjalankan perusahaannya PT. Gramedia Printing Group memiliki visi dan misi yang diciptakan demi keberlangsungan perusahaan. Visi dari PT. Gramedia Printing adalah menjadi perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera.
Sedangkan Misi dari PT. Gramedia Printing adalah Mendukung pencapaian sasaran bisnis pelanggan dengan memahami bisnis, menjamin keamanan produk, memberi kualitas yang dipilih, memberikan inovasi produk dan layanan yang memuaskan pelanggan serta menyediakan layanan desain, percetakan, pengemasan dan layanan distribusi yang paling disukai pelanggan untuk mencerahkan & mencerdaskan masyarakat.
4.1.4 Struktur Perusahaan
Struktur organisasi PT. Gramedia Printing merupakan struktur organisasi fungsional dimana pembagian departemennya didasarkan pada fungsi dari masingmasing departemen yang ada pada perusahaan.
Dengan adanya struktur organisasi, kita dapat mengetahui batas wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam perusahaan, karena di struktus organisasi menggambarkan dengan jelas pembagian kekuasaan dan tanggung jawab serta hubungan antara pihak-pihak yang menjalankan aktivitasnya dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi secara umum PT. Gramedia Printing dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Gramedia Printing Direktur Wakil Direktur Kelompok II Wakil Direktur Kelompok I Grand Manager PSDM Kepala Bidang Umum Kepala Bidang PPA Wakil Kepala Bidang PPA Kepala Staf Litbang
Staf Kualitas & K3 Grand Manager Cetak Koran Grand Manager Percetakan Daerah Kepala Bidang Graphics Engineering Kepala Bidang Pemasaran & Penjualan
Wakil Kepala Bidang Pemasaran & Penjualan Sekretaris
Staf Kualitas Staf Teknik
Kepala Bagian Perencanaan & Pengendalian Produksi
Kepala Bagian Pra Cetak Kepala Bagian Cetak Kepala Bagian Maintenance Wakil Kepala Bagian Maintenance Staf Administrasi
Kegiatan di percetakan PT. Gramedia Printing Group, dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu oleh beberapa departemen :
1. PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia), mempunyai tugas melaksanakan dan memelihara administrasi karyawan, mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan manajemen serta membina dan mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan untuk mendukung tugas dan fungsi perusahaan.
2. Kepala staf litbang, mempunyai tugas menyediakan dan mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
3. Staf kualitas & K3, mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab di dalam memastikan sistem manajemen mutu memenuhi persyaratan ISO 9001 : 2000.
2. Memastikan sistem manajemen mutu perusahaan telah ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara sesuai dengan standar internasional.
3. Secara berkala akan melaporkan dan mempertanggungjawabkan untuk kerja sistem mutu kepada manajemen dalam rapat tinjauan manajemen.
4. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi para manajer ke atas.
5. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kepuasan pelanggan di seluruh lingkungan karyawan.
4. Kepala Bidang Umum, mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Mengkoordinasi jadwal mobil-mobil kantor.
2. Mengkoordinasi pengadaan meeting untuk driver dan security. 3. Mengatur pelaksanaan jadwal kerja driver dan security.
4. Mengurusi rumah tangga perusahaan.
5. Membuat program pengendalian lingkungan dan keselamatan kerja. 6. Pengelolahan keamanan lingkungan perusahaan.
5. Kepala Bidang PPA (Perencanaan dan Pengendalian Anggaran) yaitu menangani pengembangan bisnis perusahaan
1. Bagian Perencanaan dan Pengendalian Anggaran; Menangani perencanaan dan pengendalian anggaran perusahaan serta evaluasi pelaksanaannya. 2. Seksi EDP (Electronic Data Processing); Menangani pengelolahan proses
data tentang karyawan dan produksi.
6. Cetak Koran, mempunyai tugas untuk mengatur dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan produksi Koran. Dalam melaksanakan tugasnya, bagian ini dibantu oleh bagian PPP (Perencanaan dan Pengendalian Produksi) yang membuat SPK (Surat Perintah Kerja). Diaman SPK ini menjadi panduan untuk mencetak Koran.
7. Percetakan Daerah, mempunyai tugas untuk mengecek dan mengontrol hasil produksi percetakan dari berbagai daerah di Indonesia.
8. Kepala Bidang Graphics Engineering (GE), mempunyai tugas untuk mengatur kestabilan sistem produksi dalam bidang cetak yang diterapkan oleh perusahaan serta membantu masalah-masalah operasional.
9. Kepala Bidang Pemasaran dan Penjualan, mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Mengkoordinir semua pekerjaan yang ada di Departemen Pemasaran. 2. Melakukan promosi penjualan produk dari perusahaan ke pasar. 3. Membuat jaringan distribusi.
5. Menyusun prediksi kebutuhan barang jadi selama 3 bulan ke depan.
6. Merencanakan, melaksanakan dan memantau tindak lanjut atas program peningkatan berkesinambungan.
Pada departemen cetak Koran, PT. Gramedia Printing Group memiliki bagian masing-masing, diantaranya sebagai berikut :
1. Manajer Cetak Koran, mempunyai tugas untuk mengatur dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan produksi Koran.
2. Staf Kualitas, mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Menganalisa data reject.
2. Mengontrol mutu produk sampel (dilihat dari 3 variabel, yaitu : defect,
register, dan warna) dan membuat laporannya.
3. Mengontrol mutu bahan baku dan bahan penolong.
4. Mengontrol mutu sampel bahan baku baru dan mengambil keputusan.
5. Menyelesaikan dan menginvestigasikan yang berkaitan dengan mutu produk. 3. Staf Teknik, mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Membuat analisa kerusakan mesin dan memastikan mesin yang digunakan untuk produksi dapat berjalan dengan lancar.
2. Merencanakan, mengkoordinir dan mengontrol pelaksanaan perawatan mesin.
3. Menetapkan pelaksanaan perbaikan mesin.
4. Melakukan control terhadap hasil perbaikan mesin. 5. Melatih operator dalam melaksanakan perbaikan mesin.
4. Sekretaris, mempunyai tugas membantu pekerjaan manajer cetak Koran untuk kelancaran pekerjaan.
5. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi, mempunyai tugas untuk membuat SPK yang akan dijadikan sebagai panduan bekerja dalam proses produksi mencetak. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi membawahi masing-masing jabatan yang terdiri dari :
1. Job Koordinator, yang bertugas untuk mengkoordinasi penyelesaian order yang sudah diterima sales dengan produksi, memberikan konsultasi teknis kepada sales/pelanggan tentang desain order, sebagai penghubung antara percetakan (produksi) dengan pelanggan dan memastikan seluruh proses produksi berjalan sesuai rencana, dari terima materi hingga delivery order. 2. Job Analyzer, bertugas untuk membuat SPK (Surat Perintah Kerja) untuk
seluruh proses produksi order, membuat imposisi halaman berdasarkan order, membuat routing proses produksi order untuk keperluan penjadwalan serta mengestimasi pemakaian bahan (kertas, tinta khusus)
3. Penjadwalan, bertanggung jawab untuk menentukan penggunaan mesin untuk proses produksi, menginformasikan kondisi kapasitas dan membuat kesepakatan delivery order dengan sales, menjadwalkan proses order ke papan jadwal sesuai prioritas dan tanggal permintaan selesai order, membuat jadwal harian untuk seluruh proses produksi, dan monitoring serta updating seluruh proses produksi.
6. Kepala Bagian Pracetak, mempunyai tugas untuk mengawasi dalam pembuatan
plate cetak yang materinya berasal dari editor yang akan dipakai pada proses
7. Kepala Bagian Cetak, mempunyai tugas mempertanggungjawabkan kelangsungan proses produksi mencetak baik dari pengaturan operator di setiap mesin maupun pengaturan bahan baku yang digunakan pada proses produksi mencetak.
4.1.5 Lokasi Perusahaan
Lokasi suatu perusahaan merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus, karena menjadi penentu kelancaran produksi. PT. Gramedia yang berlokasi yaitu di Jl. Palmerah Selatan No. 22 – 28 Jakarta 10270, Indonesia.
Lokasi ini dipilih karena terletak dalam kota Jakarta dan semua persyaratan pendirian perusahaan mudah terpenuhi, diantaranya adalah:
1. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku. 2. Kemudahan transportasi.
3. Dekat dengan pemukiman penduduk sehingga memudahkan perusahaan dalam menyerap tenaga pekerja atau Sumber Daya Manusia (SDM).
4. Kemudahan dalam kebutuhan listrik, air, dan pengolahan limbah.
4.1.6 Sistem Kerja
PT. Gramedia Printing Group beroperasi selama 24 jam sehingga ada dua golongan karyawan yaitu karyawan shift dan daily dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Pekerja Harian (Daily)
Untuk para staff bekerja atau bertugas pada siang hari, dengan sistem 5 hari kerja (Senin-Jum’at), sedangkan hari Sabtu dan Minggu libur. Adapun
jam kerja dimulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB, dengan waktu istirahat 1 jam untuk hari biasa dan 1 jam 15 menit untuk hari Jum’at.
2. Pekerja Shift
Terdiri dari 3 shift yang bekerja secara bergilir yaitu :
Shift I (pagi) : pukul 07.00 – 15.00 WIB
Shift II (sore) : pukul 15.00 – 23.00 WIB
Shift III (malam) : pukul 23.00 – 07.00 WIB
Dengan lama waktu kerja 8 jam dan diselingi waktu istirahat selama 1 jam, sehingga total waktu efektif kerja yaitu selama 7 jam untuk setiap shift.
4.1.7 Proses Bisnis Percetakan
Gambar 4.2 Proses Bisnis PT Gramedia Printing Cabang Palmerah Customer Requirement
Marketing & Sales
Customer Service
Production Planning & Control
Pre – Press Preparation Pre – Press Distribution Pre - Press Press
Cikarang & Bandung Printing Product Delivery Remote Printing Customer Satisfaction Business Plan
Review & Continous Improvement Accounting & Budgetary Human Resource Compensation, Legal& Industrial Relation Logistics Quality Assurance Maintenance Technical Development
Information System & Data Processing
Procurement & General Affairs
4.1.7.1 Marketing & Sales
Dimulai dari mencari order, menerima permintaan penawaran harga dan waktu penyelesaian order berdasarkan persyaratan pelanggan serta menentukan harga jual, kemudian membuat Order Entry Form (OEF) untuk kemudian dikirim ke Production Planning & Control (PPC) dan Customer Service (CS) sebagai instruksi kerja bagi produksi. Selain itu, Marketing & Sales juga menerima keinginan pelanggan, keluhan, melakukan promosi, survey pelanggan, temu pelanggan, serta menganalisis keinginan pelanggan.
4.1.7.2 Production Planning & Control
Menerima Order Entry Form (OEF) dan materi dari Marketing & Sales mengenai spesifikasi produk dan waktu penyelesaian calon order (delivery time) kemudian mengalokasikan kapasitas untuk calon order untuk selanjutkan diinformasikan ke Marketing & Sales, membuat perencanaan proses dan perencanaan waktu serta melakukan proses subkontrak sehingga persyaratan pelanggan dapat terpenuhi. PPC juga memberikan Surat Perintah Kerja (SPK) dan Jadwal Harian untuk proses di Pre Press, Press, Remote Printing dan memberikan informasi pesanan kertas ke Logistik.
4.1.7.3 Pre Press
Menerima SPK dan Jadwal Harian dari PPC juga menerima materi (digital) dari pelanggan, kemudian melakukan persiapan Pre Press, Proses Work Flow hingga menghasilkan Plate untuk disuplai ke proses Press.
4.1.7.4 Press
Menerima SPK dan Jadwal Harian dari PPC, menerima plate dari Pre Press kemudian melakukan prosen pencetakan kertas gulungan yang menghasilkan produk Koran dan tabloid yang diproses sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
4.1.7.5 Customer Service
Mengkoordinasikan pengerjaan order agar dapat diproses di Pre Press Preparation, Pre Press Distribution, Cikarang & Bandung printing.
4.1.7.6 Pre Press Preparation
Menerima materi dari pelanggan, melakukan proses Imaging dan Page Make Up (PMU) sampai dengan menyediakan halaman digital dalam bentuk PDF agar dapat diproses di Pre Press Distribution.
4.1.7.7 Pre press Distribution
Menerima halaman digital dalam bentuk file PDF dari proses Pre Press Preparation yang siap ditransmit untuk proses Cikarang & Bandung Printing.
4.1.7.8 Accounting & Budgetary
Menerima data dari Proses A berupa Estimasi Harga Pokok, Penawaran Harga dan Order Entry Form serta Data Pengiriman yang digunakan untuk pemeriksaan dan analisa, serta melakukan perencanaan anggaran, penyusunan rekomendasi DIPK, memantau pendapatan dan biaya order per customer untuk dilaporkan ke manajemen.
4.1.7.9 Human Resource
Penerimaan permintaan SDm, penyelenggaraan rekrutmen, seleksi, penerimaan dan penempatan SDM sesuai dengan kebutuhan organisasi, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penilaian karya sampai mutasi seluruh proses di PT Gramedia Printing.
4.1.7.10 Compensation, Legal, & Industrial Relation
Memberikan dukungan melalui penyediaan ketentuan – ketentuan remunerasi dan kesejahteraan karyawan, kebijakan – kebijakan tentang hubungan industrial, pelayanan hokum untuk seluruh proses di perusahaan.
4.1.7.11 Logistics
Menerima permintaan barang dari PPC, Production dan Maintenance, melakukan proses inventory, evaluasi supplier, pengadaan, penerimaan, pemeriksaan, penyimpanan sampai pengeluaran barang dari gudang.
4.1.7.12 Maintenance
Membuat jadwal pemeliharaan sarana produksi, melakukan perbaikan sarana produksi, membuat dan memperbaiki suku cadang sampai menyediakan sumber daya utama.
4.1.7.13 Information System & Data Processing
Melakukan pengolahan laporan produksi, pengembangan system informasi, dukungan teknis dan melakukan perawatan peralatan computer serta data collecting device.
4.1.7.14 Procurement & General Affairs
Pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana kerja pengkalibrasian alat produksi dan pengolahan limbah produksi.
4.1.7.15 Technical Development
Melakukan penjadwalan pemeliharaan mesin – mesin cetak (Intern Unit Palmerah atau Non Palmerah), aktivitas operasi, perawatan, perbaikan dan instalasi mesin cetak hingga tes.
4.1.7.16 Quality Assurance
Memberi dukungan bagi seluruh proses di PT Gramedia Printing dalam perumusan dan penataan proses bisnis, perbaikan proses operasi dan implementasi system menejemen mutu dalam rangka meningkatkan kinerja fungsi organisasi.
4.1.7.17 Remote Site
Menerima informasi order, Jadwal Harian dan Surat Perintah Kerja dari PPC serta menerima data yang ditransmit dari Pre Press, untuk kemudian membuat film dan plate yang digunakan untuk proses cetak di Remote Site.
4.1.8 Gambaran Umum Proses Percetakan
Secara umum proses percetakan melalui beberapa tahapan proses yaitu melalui Reelstand, Unit Cetak, Folder, dan Mail Room. Berikut adalah gambaran umum proses percetakannya.
1. Reelstand
Reelstand adalah suatu mesin yang merupakan bagian dari rangkaian
kertas dalam setiap proses cetak koran, majalah, tabloid, dll. Yang berfungsi untuk penumpu kertas web, mengatur tegangan (tension) kertas pada bagian yang disebut dancing roll, serta penyuplai kertas menuju unit cetak. Melihat fungsi-fungsi tersebut Reelstand merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu proses produksi. Jika unit Reelstand mengalami gangguan dalam proses penyambungannya sehingga splicing gagal, maka dapat dipastikan unit cetak akan stop produksi dikarenakan persediaan kertas terhenti.
Pada dasarnya sebuah Reelstand memiliki 2 perangkat utama, yaitu perangkat mekanik dan perangkat elektrik. Perangkat mekanik sendiri berfungsi untuk melakukan suatu gerakan-gerakan mekanis dalam lingkup kerja sebuah reelstand sedangkan perangkat elektrik berfungsi sebagai kendali atas perangkat-perangkat mekanis, sehingga akan tercapai sebuah kerja reelstand yang standar.
2. Unit Cetak
Adalah bagian pencetak. Image yang tercetak pada kertas berasal dari
image dalam plate yang dibawa oleh tinta menuju blanket, yang kemudian
tercetak ke dalam kertas. Tinta yang terdapat pada unit cetak terdiri dari warna cyan – magenta – yellow – black. Pada proses cetak, tinta harus
balance dengan air, agar hasil cetakan baik.
3. Folder
Adalah bagian yang berfungsin untuk melipat bagian tengah kertas cetakan, kemudian di potong dan dilipat.
4. Mail Room
Adalah bagian yang menerima output yang dihasilkan dari mesin, yang kemudian dilakukan perhitungan dan penumpukan dengan menggunakan
counter straker yang berfungsi untuk menumpuk output (dalam eksemplar)
sesuai dengan yang diinginkan oleh operator, untuk memudahkan dalam mengepakan menuju distributor.
4.1.9 Produk yang Dihasilkan
Layanan produksi cetak kertas gulungan ialah proses mencetak dengan kertas polos dalam bentuk gulungan menjadi produk koran dan tabloid. Beberapa produk yang dicetak adalah :
Koran, antara lain : Kompas, Warta Kota, Jakarta Post, Kontan, The Wall Street Journal Asia, Sinar Harapan, dan Indonesia Shang Bao.
Tabloid, antara lain : Nova, Bola, Otomotif, Motor Plus, PC Plus, Nakita, Sinyal, Pulsa, Cek & Ricek, Gaya Hidup Sehat, Soccer, dan Saji.
Layanan produksi cetak kertas lembaran ialah proses mencetak dengan kertas dalam bentuk lembaran menjadi produk tabloid, buku, annual report, poster, kalender, dan lain-lain. Beberapa produk yang dicetak adalah :
Buku, antara lain terbitan Elex Media Komputindo, Gramedia Pustaka Utama, Grasindo.
Majalah Anak : Bobo, Donal Bebek, Disney Princess, Disney & Me, Mombi, Ori, Gober, XY Kids, Girls, Barbie, Tinker Bell, Cars.
Majalah Wanita : In Style, More, Kawanku, Chic, Herworld, Mother & Baby, Good House Keeping, Eve, Hello Indonesia, Spice.
Majalah Otomotif : Auto Bild, Auto Expert, Bikers, Car & Tunning, Motor, Otosport, Motor Trend, Classic & Sport Car, F1 Racing, Asco Maxx, Moto Maxx.
Majalah Umum/Hobby : Intisari, National Geographic, NG Traveller, Fortune, Angkasa, Blackberry, Bola Vaganza, Four-Four Two, Inside United, Chip, Chip Foto Video, Commando, Forsel, Flona, FHM, Garuda, Info Komputer, Laptop, I Create, Idea, Idea Garden, Intelijen, Investor, Jip, Marketing, Maxim, Men’s Fitness, Martha Stewart Living, Mobile Guide, Pastry & Bakery, Renovasi, Reloaded, Sedap, Sedap Pemula, Selular, Solitaire, What Hi Fi.
Materi Promosi : Alfamart, Carrefour, Giant, Sophie Martin, Yomart, Naga Swalayan.
Layanan penjilidan meliputi pelipatan kertas lembaran yang sudah dicetak (katern), penggabunngan katern, penggabungan sampul dan isi buku melalui proses jjilid kawat, jilid lem, dan jahit benang hingga penyampulan produk jadi dengan pembungkus plastic dan pengepakan produk jadi untuk siap dikirim ke pelanggan.Selain mengutamakan kualitas cetakan, pengiriman, dan keamanan barang cetakan, PT Gramedia Printing juga memperhatikan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) serta sangat memperhatikan kesehatan masyarakat dan lingkungan secara nyata dengan membangun pengolahan limbah produksi yang secara rutin dipantau agar memenuhi buku mutu yang telah ditetapkan.
4.2 Pengumpulan Data 4.2.1 Data Kapasitas Mesin
1. Mesin Goss Magnum 1
• Mampu mencetak 24 halaman
• Warna maksimal 4/4; 4/4; 4/4; 4/4; 1/1; 1/1 2. Mesin Goss Magnum 2
• Mampu mencetak 16 halaman • Warna maksimal 4/4; 4/4; 4/4; 4/4 3. Mesin Solna 1
• Mampu mencetak 16 halaman • Warna maksimal 4/1; 4/1; 1/1; 1/1 4. Mesin Solna 4
• Mampu mencetak 20 halaman
4.2.2 Data Permintaan
Berikut ini adalah data permintan cetak koran bulan September, edisi Senin s/d Jumat :
Tabel 4.1 Data Permintaan
Edisi Nomor Pesanan
1326 1333 1334 1351 1376 1379 1386 9/2/2013 108,771 16,645 44,695 25,207 5,579 5,028 5,000 9/3/2013 108,923 16,393 44,973 26,177 5,626 5,226 5,000 9/4/2013 108,822 16,362 44,988 26,677 5,658 5,220 5,000 9/5/2013 108,964 16,327 45,025 26,924 5,663 5,220 5,000 9/6/2013 109,302 16,203 45,116 26,592 8,994 5,150 5,000 9/9/2013 109,347 16,284 45,361 25,879 5,493 5,000 5,000 9/10/2013 109,516 16,326 45,625 26,457 5,606 5,170 5,000 9/11/2013 109,807 16,373 45,986 26,663 5,628 5,200 5,000 9/12/2013 109,997 16,301 46,006 26,899 5,564 5,070 5,000 9/13/2013 110,754 16,345 46,239 26,490 5,598 5,000 5,000 9/16/2013 111,528 16,370 46,401 25,932 5,651 5,000 5,000 9/17/2013 110,580 16,284 46,286 26,398 5,760 5,130 5,000 9/18/2013 110,645 16,412 46,474 26,948 5,697 5,198 5,000 9/19/2013 110,983 16,426 46,650 26,798 5,731 5,250 5,000 9/20/2013 110,850 16,452 51,886 26,389 9,363 5,068 5,000 9/23/2013 111,165 16,434 48,586 25,632 5,491 4,790 5,000 9/24/2013 111,389 16,549 48,797 26,243 5,592 5,000 5,000 9/25/2013 111,495 16,557 50,362 26,496 5,606 5,000 5,000 9/26/2013 111,786 16,736 49,984 26,554 5,556 5,000 5,000 9/27/2013 111,583 16,693 51,128 26,321 8,658 5,000 5,000 9/30/2013 111,488 16,535 47,741 25,788 5,664 4,600 5,000 Jumlah 2,317,695 345,007 988,309 553,464 128,178 106,320 105,000
4.2.3 Data Pesanan
Berikut ini merupakan data pesanan beserta waktu kedatangan, target selesai dan mesin yang digunakan :
Tabel 4.2 Data Pesanan
No. Pesanan Waktu Kedatangan Target Selesai Mesin
132601 00 : 30 03 : 45 M1 dan M2 132602 20 : 30 23 : 30 M2 dan S4 133301 00 : 15 02 : 00 S4 133302 22 : 00 23 : 30 S1 1334 23 : 30 03 : 45 S1 135101 00 : 00 02 : 55 M1, Mailroom 135102 23 : 00 00 : 30 S1 1376 02 : 30 03 : 30 S4 1379 02 : 00 03 : 00 S4, Mailroom 138601 00 : 15 02 : 50 S1, Mailroom 138602 22 : 30 00 : 00 M1 4.3 Pengolahan Data 4.3.1 Peramalan Permintaan
Peramalan permintaan dengan menggunakan metode Time Series Konstan dan Linier. Contoh peramalan permintaan Nomor Pesanan 1326 :
Tabel 4.3 Peramalan Permintaan Metode Konstan
Metode Konstan No. t dt dt' e e2 1 1 108,771 110,366 -1,595 2,545,392 2 2 108,923 110,366 -1,443 2,083,486 3 3 108,822 110,366 -1,544 2,385,260 4 4 108,964 110,366 -1,402 1,966,806 5 5 109,302 110,366 -1,064 1,133,008 6 6 109,347 110,366 -1,019 1,039,235 7 7 109,516 110,366 -850 723,229 8 8 109,807 110,366 -559 312,960 9 9 109,997 110,366 -369 136,477 10 10 110,754 110,366 388 150,212
Tabel 4.3 Peramalan Permintaan Metode Konstan (Lanjutan) Metode Konstan No. t dt dt' e e2 11 11 111,528 110,366 1,162 1,349,248 12 12 110,580 110,366 214 45,613 13 13 110,645 110,366 279 77,602 14 14 110,983 110,366 617 380,160 15 15 110,850 110,366 484 233,841 16 16 111,165 110,366 799 637,716 17 17 111,389 110,366 1,023 1,045,652 18 18 111,495 110,366 1,129 1,273,673 19 19 111,786 110,366 1,420 2,015,183 20 20 111,583 110,366 1,217 1,480,046 21 21 111,488 110,366 1,122 1,257,922 Jumlah 231 2,317,695 22,272,723 dt’ = a a = 𝛴𝛴𝛴𝛴𝛴𝛴 𝑛𝑛 = 2.317.695 21 = 110.366 SEE =
�
𝛴𝛴(𝑒𝑒)² 𝑛𝑛−𝑓𝑓 ; f Konstan = 1
�
22.272.723 21−1 = 311 MAPE =Σ|
𝛴𝛴𝛴𝛴−𝛴𝛴𝛴𝛴′ 𝛴𝛴𝛴𝛴| x
100 𝑛𝑛= 0,0380
x
100 21= 0,1811
Tabel 4.4 Peramalan Permintaan Metode Linier
Metode Linier No. t dt t2 t.dt dt' e e2 1 1 108,771 1 108,771 108,754 17 280 2 2 108,923 4 217,846 108,915 8 57 3 3 108,822 9 326,466 109,077 -255 64,869 4 4 108,964 16 435,856 109,238 -274 75,027 5 5 109,302 25 546,510 109,399 -97 9,434 6 6 109,347 36 656,082 109,560 -213 45,516 7 7 109,516 49 766,612 109,722 -206 42,255 8 8 109,807 64 878,456 109,883 -76 5,742
Tabel 4.4 Peramalan Permintaan Metode Linier (Lanjutan) Metode Linier No. t dt t2 t.dt dt' e e2 10 10 110,754 100 1,107,540 110,205 549 301,169 11 11 111,528 121 1,226,808 110,366 1,162 1,349,248 12 12 110,580 144 1,326,960 110,528 52 2,741 13 13 110,645 169 1,438,385 110,689 -44 1,924 14 14 110,983 196 1,553,762 110,850 133 17,668 15 15 110,850 225 1,662,750 111,011 -161 26,016 16 16 111,165 256 1,778,640 111,173 -8 56 17 17 111,389 289 1,893,613 111,334 55 3,055 18 18 111,495 324 2,006,910 111,495 0 0 19 19 111,786 361 2,123,934 111,656 130 16,857 20 20 111,583 400 2,231,660 111,817 -234 54,934 21 21 111,488 441 2,341,248 111,979 -491 240,686 Jumlah 186 1,334,246 3311 25,618,782 2,259,743 dt’ = a + bt b = 𝑛𝑛.𝛴𝛴(𝛴𝛴.𝛴𝛴𝛴𝛴)− 𝛴𝛴𝛴𝛴𝛴𝛴.𝛴𝛴𝛴𝛴 𝑛𝑛.𝛴𝛴𝛴𝛴²−(𝛴𝛴𝛴𝛴)² = 21𝑥𝑥25.618.782− 2.317.695𝑥𝑥231 21𝑥𝑥3.311−(231)² = 161 a = 𝛴𝛴𝛴𝛴𝛴𝛴 𝑛𝑛
-
𝑏𝑏𝛴𝛴𝛴𝛴 𝑛𝑛 = 2.317.695 21–
161 𝑥𝑥 231 21 = 108.593 dt’ = 108.593 + 161t SEE =�
𝛴𝛴(𝑒𝑒)² 𝑛𝑛−𝑓𝑓 ; f Linier = 2
�
2.259.743 21−2 = 336 MAPE =Σ|
𝛴𝛴𝛴𝛴−𝛴𝛴𝛴𝛴′ 𝛴𝛴𝛴𝛴| x
100 𝑛𝑛= 0,1787
x
100 21= 0,8509
Karena SEE (Standard Errror Estimate) terkecil dihasilkan dari peramalan dengan metode konstan yaitu 311 dan MAPE sebesar 0,1811 maka hasil peramalan yang digunakan adalah hasil perhitungan metode konstan.
Tabel 4.5 Permintaan Hasil Peramalan dengan Metode Konstan
No. Pesanan Jumlah (Eksemplar)
1326 110,366 1333 16,429 1334 47,062 1351 26,355 1376 6,104 1379 5,063 1386 5,000
Setelah didapatkan prediksi jumlah eksemplar (oplah) nya maka dapat diprediksi pula waktu prosesnya. Dibawah ini tabel data pesanan beserta waktu prosesnya :
Tabel 4.6 Data Pesanan dan Waktu Prosesnya No.
Pesanan
Waktu
Kedatangan Waktu Proses
Target Selesai Mesin 132601 00 : 30 120 menit 03 : 45 M1 dan M2 132602 20 : 30 120 menit 23 : 30 M2 dan S4 133301 00 : 15 60 menit 02 : 00 S4 133302 22 : 00 60 menit 23 : 30 S1 1334 23 : 30 120 menit 03 : 45 S1
135101 00 : 00 75 menit/60 menit 02 : 55 M1, Mailroom
135102 23 : 00 75 menit 00 : 30 S1
1376 02 : 30 25 menit 03 : 30 S4
1379 02 : 00 30 menit/40 menit 03 : 00 S4, Mailroom 138601 00 : 15 30 menit/35 menit 02 : 50 S1, Mailroom
138602 22 : 30 30 menit 00 : 00 M1
Setelah diketahui waktu prosesnya, maka dapat dilakukan penjadwalan dengan beberapa metode yang telah dipilih sebelumnya.
4.3.2 Penjadwalan dengan Metode FCFS
Metode ini mendahulukan pesanan yang datang lebih awal untuk dikerjakan. Metode penjadwalan ini yang digunakan di perusahaan.
Tabel 4.7 Penjadwalan Metode FCFS
Mesin No. Pesanan Waktu Kedatang an Waktu Proses (menit) Target Selesai Waktu Selesai Waktu Penyelesai an (menit) Keterlam batan (menit) Magnum 1 138602 22 : 30 30 00 : 00 23 : 00 30 0 135101 00 : 00 75 02 : 55 01 : 15 105 0 132601 00 : 30 120 03 : 45 03 : 15 225 0 Magnum 2 132602 20 : 30 120 23 : 30 22 : 30 120 0 132601 00 : 30 120 03 : 45 02 : 30 240 0 Solna 1 133302 22 : 00 60 23 : 30 23 : 00 60 0 135102 23 : 00 75 00 : 30 00 : 15 135 0 1334 23 : 30 120 03 : 45 02 : 15 255 0 138601 00 : 15 30 02 : 50 02 : 45 285 0 Solna 4 132602 20 : 30 120 23 : 30 22 : 30 120 0 133301 00 : 15 60 02 : 00 01 : 15 180 0 1379 02 : 00 30 03 : 00 02 : 30 210 0 1376 02 : 30 25 03 : 30 02 : 55 235 0 Mailroo m 135101 01 : 15 60 02 : 55 02 : 15 60 0 1379 02 : 30 40 03 : 00 03 : 10 100 10 138601 02 : 45 35 02 : 50 03 : 45 135 55 Jumlah 1120 2495 65 Perhitungan efektivitas :
a. Rata – rata waktu penyelesaian = Jumlah waktu penyelesaian
Jumlah pekerjaan
= 2.495 menit
16 = 155,94 menit
b. Utilisasi = Jumlah waktu proses
Jumlah waktu penyelesaian x 100 %
= 1.120 menit
c. Jumlah job rata – rata dalam sistem = Jumlah waktu penyelesaian
Jumlah waktu proses
= 2.495 menit
1.120 menit = 2,23 job
d. Keterlambatan job rata – rata = Jumlah waktu keterlambatan
Jumlah pekerjaan
= 65 menit
16 = 4,06 menit
4.3.3 Penjadwalan dengan Metode SPT
Metode ini mendahulukan pesanan dengan waktu proses terpendek untuk dikerjakan.
Tabel 4.8 Penjadwalan Metode SPT
Mesin No. Pesanan Waktu Kedatangan Waktu Proses (menit) Target Selesai Waktu Selesai Waktu Penyelesaian (menit) Keterlam batan (menit) Magnum 1 138602 22 : 30 30 00 : 00 23 : 00 30 0 135101 00 : 00 75 02 : 55 01 : 15 105 0 132601 00 : 30 120 03 : 45 03 : 15 225 0 Magnum 2 132602 20 : 30 120 23 : 30 22 : 30 120 0 132601 00 : 30 120 03 : 45 02 : 30 240 0 Solna 1 138601 00 : 15 30 02 : 50 00 : 45 30 0 133302 22 : 00 60 23 : 30 01 :45 90 135 135102 23 : 00 75 00 : 30 03 : 00 165 150 1334 23 : 30 120 03 : 45 05 : 00 285 75 Solna 4 1376 02 : 30 25 03 : 30 02 : 55 25 0 1379 02 : 00 30 03 : 00 03 : 25 55 25 133301 00 : 15 60 02 : 00 04 : 25 115 145 132602 20 : 30 120 23 : 30 06 : 25 235 415 Mailroom 138602 06 : 25 35 02 : 50 06 : 55 35 245 1379 03 : 25 40 03 : 00 07 : 35 75 275 135101 01 : 15 60 02 : 55 08 : 35 135 340 Jumlah 1120 1965 1805
Perhitungan efektivitas :
a. Rata – rata waktu penyelesaian =1.965 menit
16
= 122,81 menit
b. Utilisasi = 1.120 menit
1.965 menit x 100 % = 57%
c. Jumlah job rata – rata dalam sistem = 1.965 menit1.120 menit
= 1,75 job d. Keterlambatan job rata – rata = 1.805 menit
16 = 112,81 menit
4.3.4 Penjadwalan dengan Metode EDD
Metode ini mendahulukan pesanan dengan target selesai lebih awal untuk dikerjakan.
Tabel 4.9 Penjadwalan Metode EDD
Mesin No. Pesanan Waktu Kedatangan Waktu Proses (menit) Target Selesai Waktu Selesai Waktu Penyelesaian (menit) Keterlam batan (menit) Magnum 1 138602 22 : 30 30 00 : 00 23 : 00 30 0 135101 00 : 00 75 02 : 55 01 : 15 105 0 132601 00 : 30 120 03 : 45 03 : 15 225 0 Magnum 2 132602 20 : 30 120 23 : 30 22 : 30 120 0 132601 00 : 30 120 03 : 45 02 : 30 240 0 Solna 1 133302 22 : 00 60 23 : 30 23 : 00 60 0 135102 23 : 00 75 00 : 30 00 : 15 135 0 138601 00 : 15 30 02 : 50 00 : 45 165 0 1334 23 : 30 120 03 : 45 02 : 45 285 0 Solna 4 132602 20 : 30 120 23 : 30 22 : 30 120 0 133301 00 : 15 60 02 : 00 01 : 15 180 0 1379 02 : 00 30 03 : 00 02 : 30 210 0 1376 02 : 30 25 03 : 30 02 : 55 235 0 Mailroom 138601 00 : 45 35 02 : 50 01 : 20 35 0 135101 01 : 15 60 02 : 55 02 : 20 95 0 1379 02 : 30 40 03 : 00 03 : 00 135 0 Jumlah 1120 2375 0
Perhitungan efektivitas :
a. Rata – rata waktu penyelesaian =2.375 menit
16
= 148,44 menit
b. Utilisasi = 1.120 menit
2.375 menit x100%= 47,16%
c. Jumlah job rata – rata dalam sistem = 2.375 menit1.120 menit
= 2,12 job d. Keterlambatan job rata – rata = 0 menit
16
= 0 menit
4.3.5 Penjadwalan dengan Metode LPT
Metode ini mendahulukan pesanan dengan target selesai lebih awal untuk dikerjakan.
Tabel 4.10 Penjadwalan Metode LPT
Mesin No. Pesanan Waktu Kedatangan Waktu Proses (menit) Target Selesai Waktu Selesai Waktu Penyelesaian (menit) Keterlam batan (menit) Magnum 1 132601 00 : 30 120 03 : 45 02 : 30 120 0 135101 00 : 00 75 02 : 55 03 : 45 195 40 138602 22 : 30 30 00 : 00 04 : 15 225 255 Magnum 2 132602 20 : 30 120 23 : 30 22 : 30 120 0 132601 00 : 30 120 03 : 45 02 : 30 240 0 Solna 1 1334 23 : 30 120 03 : 45 01 : 30 120 0 135102 23 : 00 75 00 : 30 02 : 45 195 135 133302 22 : 00 60 23 : 30 03 : 45 255 255 138601 00 : 15 30 02 : 50 04 : 15 285 85 Solna 4 132602 20 : 30 120 23 : 30 22 : 30 120 0 133301 00 : 15 60 02 : 00 01 : 15 180 0 1379 02 : 00 30 03 : 00 02 : 30 210 0 1376 02 : 30 25 03 : 30 02 : 55 235 0 Mailroom 135101 03 : 45 60 02 : 55 04 : 45 60 110 1379 02 : 30 40 03 : 00 05 : 30 100 150 138601 04 : 15 35 02 : 50 06 : 05 135 195 Jumlah 1120 2795 1225
Perhitungan efektivitas :
a. Rata – rata waktu penyelesaian =2.795 menit
16
= 174,69 menit
b. Utilisasi = 1.120 menit
2.795 menit x100%= 40,07%
c. Jumlah job rata – rata dalam sistem = 2.795 menit1.120 menit
= 2,50 job d. Keterlambatan job rata – rata = 1.225 menit
16
= 76,56 menit
4.4 Analisa Hasil Pengolahan Data
Hasil perhitungan dari keempat metode diatas dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Metode FCFS, SPT, EDD dan LPT
Metode Rata - rata waktu penyelesaian (menit) Utilisasi (%)
Jumlah job rata - rata dalam sistem
Keterlambatan rata - rata (menit) FCFS 155.94 44.89 2.23 4.06 SPT 122.81 57.00 1.75 112.81 EDD 148.44 47.16 2.12 0.00 LPT 174.69 40.07 2.50 76.56
4.4.1 Analisa Kinerja Penjadwalan Metode FCFS
Metode FCFS (First Come First Served) merupakan metode penjadwalan yang digunakan di PT. Gramedia Printing, berdasarkan hasil perhitungan efektifitas penjadwalan terlihat bahwa dengan menggunakan metode FCFS didapatkan rata-rata waktu penyelesaian sebesar 115, 94 menit, utilisasi 44,89
%, jumlah job rata-rata dalam sistem sebesar 2,23 dan keterlambatan rata-rata sebesar 4,06 menit dengan waktu keterlambatan terbesar yaitu 55 menit.
4.4.2 Analisa Kinerja Penjadwalan Metode SPT
Berdasarkan hasil perhitungan efektifitas penjadwalan terlihat bahwa dengan menggunakan metode SPT (Shortest Processing Time) didapatkan rata waktu penyelesaian sebesar 122,81 menit, utilisasi 57 %, jumlah job rata-rata dalam sistem sebesar 1,75 dan keterlambatan rata-rata-rata-rata sebesar 112,81 menit dengan waktu keterlambatan terbesar yaitu 415 menit.
4.4.3 Analisa Kinerja Penjadwalan Metode EDD
Berdasarkan hasil perhitungan efektifitas penjadwalan terlihat bahwa dengan menggunakan metode EDD (Earliest Due Date) didapatkan rata-rata waktu penyelesaian sebesar 148,44 menit, utilisasi 47,16 %, jumlah job rata-rata dalam sistem sebesar 2,12 dan keterlambatan rata-rata sebesar 0 menit yang artinya tidak terjadi keterlambatan sama sekali.
4.4.4 Analisa Kinerja Penjadwalan Metode LPT
Berdasarkan hasil perhitungan efektifitas penjadwalan terlihat bahwa dengan menggunakan metode LPT (Longest Processing Time) didapatkan rata waktu penyelesaian sebesar 174,69 menit, utilisasi 40,07%, jumlah job rata-rata dalam sistem sebesar 2,50 dan keterlambatan rata-rata-rata-rata sebesar 76,56 menit dengan waktu keterlambatan terbesar yaitu 255 menit.
4.4.5 Analisa Perbandingan Penjadwalan Semua Metode
Dari hasil perhitungan dapat terlihat bahwa metode FCFS menghasilkan rata-rata keterlambatan 4,06 menit dan metode SPT menghasilkan rata-rata keterlambatan terbesar yaitu 112,81 menit, sedangkan metode EDD tidak menimbulkan keterlambatan.
Metode LPT merupakan metode yang paling tidak efektif jika digunakan di perusahaan ini, sementara metode SPT unggul dalam 3 pengukuran efektifitas yaitu rata-rata waktu penyelesaian, utilisasi dan jumlah job rata-rata, sedangkan metode EDD hanya unggul dalam pengukuran rata-rata keterlambatan dan menempati urutan kedua pada setiap pengukuran dibawah metode SPT.
Berdasarkan hal tersebut, maka metode penjadwalan yang paling baik digunakan untuk meminimasi keterlambatan di perusahaan adalah metode EDD.