• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010

TENTANG

PELIMPAHAN KEWENANGAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN KEPADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

KABUPATEN ACEH TIMUR

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksaaan Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Timur, dipandang perlu mengatur Kewenangan Pelayanan Perizinan dan NonPerizinan yang dilimpahkan kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Timur;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Aceh Timur tentang Pelimpahan Kewenangan Pelayanan Perizinan dan NonPerizinan Kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Timur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 1092);

2. UndangUndang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

(2)

5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 3894);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan

Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4633);

9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4846);

10. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4866);

11. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 5049);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4585); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Repubilk Indonesia Nomor 4741);

15. Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 18);

16. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 12).--- ; tahun

(3)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KEPADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN ACEH TIMUR.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah Kabupaten Aceh Timur.

2. Pemerintah Kabupaten Aceh Timur adalah Penyelenggara Urusan Pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing.

3. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Aceh Timur yang terdiri dari Bupati dan perangkat daerah Kabupaten Aceh Timur.

4. Bupati adalah Bupati Aceh Timur.

5. Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur yang selanjutnya disebut Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Timur.

7. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Timur.

8. Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Timur. 9. Izin adalah Dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah

Kabupaten Aceh Timur berdasarkan Qanun atau Peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan.

10. NonPerizinan adalah surat keterangan atau rekomendasi yang diberikan untuk keperluan tertentu.

11. Pembinaan adalah upaya pengembangan, pemantapan, pemantuan evaluasi, penilaian dan pemberian penghargaan bagi Pemerintah Kabupaten dan Penyelenggaraan Pelayanan perizinan terpadu yang dilakukan oleh Bupati.

BAB II

PELIMPAHAN KEWENANGAN, JENIS PERIZINAN DAN NONPERIZINAN

Pasal 2

(1) Melimpahkan kewenangan kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu untuk melakukan proses pelayanan administrasi, menandatangani dokumen, penerbitan Dokumen Perizinan dan NonPerizinan, dan menangani pengaduan masyarakat.

(4)

(2) Apabila sewaktu-waktu Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mendapat tugas kedinasan keluar daerah dan/atau berhalangan maka penandatanganan izin dan NonPerizinan dilakukan oleh Pejabat Atasan.

(3) Melaksanakan penilaian kerja aparatur dan indeks kepuasan masyarakat di lingkungan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu. (4) Kewenangan penandatangan Perizinan dan NonPerizinan

sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi bidang dan jenis sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.

Pasal 3

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu berwenang untuk:

a. memperhatikan dan menerapkan prinsip pelayanan publik;

b. menetapkan mekanisme perizinan dan nonperizinan mulai dari permohonan sampai dengan penyerahan izin kepada pemohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

c. menetapkan kelengkapan persyaratan administrasi perizinan dan nonperizinan;

d. menyampaikan tembusan kepada instansi terkait atas perizinan dan nonperizinan yang dikeluarkan; dan

e. menyampaikan kepada Bupati atas:

1. laporan pelayanan perizinan dan nonperizinan; dan

2. laporan realisasi penerimaan pendapatan asli daerah yang diterima oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu.

Pasal 4

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dapat menerapkan prinsip koordinasi, intregrasi dan sinkronisasi antar instansi dan antar SKPD dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur maupun antar instansi lain di luar Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Pasal 5

(1) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu memungut retribusi dari setiap izin dan nonperizinan yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

(2) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu melakukan penyetoran untuk setiap penerimaan pendapatan atas izin dan nonperizinan kepada Bendahara Umum Daerah dan menyampaikan laporan realisasi setiap bulan kepada instansi terkait.

Pasal 6

Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan perizinan dan nonperizinan yang telah diterbitkan, menjadi kewenangan setiap SKPD menurut bidang dan jenisnya masing-masing.

(5)

BAB III

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 7

Bidang, jenis perizinan dan non perizinan, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

BAB IV PENUTUP

Pasal 8

Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya peraturan ini dibebankan pada anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Timur.

Pasal 9

(1) Dengan ditetapkan peraturan ini maka segala ketentuan yang yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini sepanjang mengenai ketentuan pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati Aceh Timur.

Pasal 10

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.

Ditetapkan di Idi

pada tanggal 31 Mei 2010 M

17 Jumadil Akhir 1431 H BUPATI ACEH TIMUR,

dto

MUSLIM HASBALLAH

Diundangkan di Idi

pada tanggal 31 Mei 2010 M 17 Jumadil Akhir 1431 H SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN ACEH TIMUR,

dto

SYAIFANNUR

(6)

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010

TENTANG

PELIMPAHAN KEWENANGAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN KEPADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

KABUPATEN ACEH TIMUR A. Kewenangan Perizinan

1. Bidang ESDM

a. izin pengembalian bahan galian golongan C; b. izin lokasi pendirian SPBU/SPBN dan lainnya; dan c. izin penimbunan BBM (3 Ton) keatas.

2. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata a. izin usaha pariwisata.

3. Bidang Pekerjaan Umum

a. izin mendirikan bangunan (IMB); dan b. izin usaha jasa kontruksi nasional (IUJKN). 4. Bidang Perindustrian

a. tanda daftar industri; dan b. izin usaha industri (IUI). 5. Bidang Perdagangan

a. izin usaha perdagangan (SIUP); b. tanda daftar perusahaan (TDP); dan c. tanda daftar gudang (TDG).

6. Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan a. izin usaha peternakan; dan

b. izin usaha dan hasil usaha perkebunan. 7. Bidang Kesehatan

a. izin usaha sarana kesehatan meliputi:

1. izin rumah sakit Pemerintah/Swasta kelas c dan d; 2. izin klinik kesehatan;

3. izin rumah bersalin; dan 4. izin pengobatan tradisional. b. izin apotik;

c. izin toko obat;

d. izin air minum isi ulang; e. izin optik;

f. izin penyelenggaraan laboratorium swasta; g. izin praktek dokter umum, gigi dan spesialis; h. izin praktek apoteker/asisten apoteker; i. izin praktek bidan;

j. izin kerja dan praktek perawat; dan k. izin praktek fisioterapi.

(7)

8. Bidang Kelautan dan Perikanan

a. izin usaha perikanan (SIUP) dan kelautan meliputi:

1. izin usaha perikanan dan kelautan penangkapan ikan dan hasil kelautan lainnya;

2. izin usaha perikanan budidaya ikan dan hasil perairan lainya; dan

3. izin usaha perikanan, pengumpul, penyalur, pengangkut, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan dan hasil perairan.

b. izin penangkapan ikan (SIPI) dan izin kapal pengangkut ikan (SIKPI). 9. Bidang Komunikasi dan Informatika

a. izin menara telekomunikasi. 10. Bidang Pendidikan

a. izin pendirian institusi/lembaga pendidikan swasta. 11. Bidang Umum

a. izin gangguan (HO); b. izin tempat usaha (SITU); c. izin reklame;

d. izin pengusahaan dan pengelolaan penangkaran sarang burung walet/ijin walet;

e. izin lokasi pedagang kaki lima; dan f. izin lokasi lainnya.

12. Bidang Kehutanan

a. izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu/hutan rakyat.

B. KEWENANGAN NONPERIZINAN 1. Bidang Kehutanan

a. rekomendasi izin usaha pemanfaatan hasil kayu pada hutan alam/restorasi ekosistem (IUPHHK-HA/RE);

b. rekomendasi izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman (IUPHHK-HT);

c. rekomendasi izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (IUPHHBK); d. rekomendasi izin pemanfaatan kayu (IPK);

e. rekomendasi izin pinjam pakai kawasan; dan

f. rekomendasi izin survey/penyidikan umum/ekplorasi pertambangan di kawasan hutan.

2. Bidang Pertanian Dan Ketahanan Pangan a. rekomendasi izin usaha peternakan. 3. Bidang ESDM

a. rekomendasi izin pengambilan dan pemanfaatan air permukaan;

b. rekomendasi izin pengambilan dan pemanfaatan air laut yang digunakan di darat; dan

c. rekomendasi izin penimbunan dan penyimpanan BBM dan Gas. 4. Bidang Perhubungan

a. rekomendasi penetapan pelaksanaan pengoperasian pelabuhan regional; b. rekomendasi surat izin penetapan pelaksanaan pembangunan pelabuhan

regional;

c. rekomendasi surat izin penetapan batas lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan regional; dan

(8)

d. rekomendasi surat izin pertimbangan teknis untuk penambahan dan/atau pengembangan fasilitas pokok pelabuhan regional.

5. Bidang Ketenagakerjaan

a. rekomendasi izin operasional perusahaan penyedia jasa tenaga kerja/buruh.

6. Bidang Sosial

a. rekomendasi surat izin kegiatan usaha kesejahteraan sosial (SIK-UKS); dan

b. rekomendasi surat izin taman penitipan anak (TPA). 7. Bidang Koperasi

a. badan hukum koperasi.

BUPATI ACEH TIMUR, dto

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan OJK Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan OJK Nomor X.K.2 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala

menerangkan pelan atau perancangan pengajaran dalam aktiviti berkaitan dengan pembelajaran awal matematik kanak-kanak diperingkat pra sekolah. Aktiviti yang dapat menarik

Sementara itu pada penelitian yang berjudul Lokasi Optimal Pembangunan Pasar di Kota Lahat Berdasarkan Kajian Faktor-faktor Lokasi Penentu Pasar dan Analisa

Hotel Resty Menara merupakan hotel berbintang tiga (***) yang terletak di pangkal jalan Sisingamangaraja, No. Hotel Resty Menara Pekanbaru memberikan motivasi kepada

MISI 4 MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA DAN PRASARANA PERKOTAAN YANG RAMAH LINGKUNGAN Meningkatkan kualitas konektivitas pusat-pusat kegiatan strategis Indikator :

Sesuai dengan kaidah SSP, hasil penelitian ekofisiologi tikus sawah dikemas dalam struktur silabus dan RPP yang menunjukkan strategi kooperatif yang digunakan dan

sangat menakjubkan.Gunung-gunung dan hutan adalah rumah-rumah bagi nung dan hutan adalah rumah-rumah bagi flora dan flora dan fauna unik.Anoa, tarsius, burung maleo, dan babi

Serta perubahan berbusana itu dapat berdampak bagi generasi umat Hindu kedepan seperti kurangnya pemahanan Tattva/filosofi dan etika yang terkandung dalam setiap busana