• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah mahasiswa program sarjana sekolah bisnis pada Universitas Telkom dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Penelitian dilakukan pada mahasiswa dari kedua sekolah tersebut karena Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom (FEB UT) dan Sekolah Bisnis dan Manajemenn (SBM ITB) merupakan sekolah bisnis yang menempati peringkat kedua dan ketiga pada ranking web of business school versi webometrics pada Juli 2013 dan berada di Bandung. Posisi pertama ditempati sekolah bisnis pasca sarjana IPB, keempat ditempati oleh Malangkucecwara, dan posisi kelima ditempati Prasetya Mulya. Gambar 1.1 menunjukkan peringkat sekolah bisnis di Indonesia pada Juli 2013 versi webometrics.

Gambar 1.1 Ranking Web of Business School in Indonesia Sumber: Webometrics (Juli 2013)

Webometrics adalah salah satu perangkat untuk mengukur kemajuan perguruan tinggi melalui websitenya. Pengukuran Webometrics hanya menekankan pada publikasi secara elektronik melalui website, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur peringkat Webometrics adalah Size, Visibility, Rich file, dan Scholar. Penjabarannya adalah sebagai berikut (Suyatno:2010) :

a. Size (S) atau ukuran website, yaitu jumlah halaman yang terindek oleh empat mesin pencarian utama yaitu : Google, Yahoo, Live Search dan Exalead.

b. Visibility (V) atau ketertampakan website, yaitu: jumlah keseluruhan tautan ekternal yang unik dan terdeteksi oleh Google search, Yahoo Search, Live Search and Exalead.

(2)

2

c. Rich Files (R) atau banyaknya dokumen, yaitu: banyaknya file yang terdeteksi, khususnya file yang memiliki tingkat relevansi terhadap aktivitas akademik dan publikasi ilmiah, dalam bentuk: Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt).

d. Scholar (Sc) atau kepakaran, yaitu: paper atau karya ilmiah dan kutipan-kutipan yang ditemukan dalam Google Scholar.

1.1.1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom (FEB UT)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom (FEB UT) sebelumnya bernama Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Dewan Pembina YPT, secara ex-officio adalah Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT.Telkom). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom (FEB UT) didirikan sebagai bentuk tanggung jawab PT. Telkom untuk menjadi Good Corporate Citizenship yang ingin berkontribusi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom (FEB UT) pada saat ini menyelenggarakan: 1 (satu) program pasca sarjana, 5 (lima) program strata-1, dan 1 (satu) program diploma-3. Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom (FEB UT) barada di 3 (tiga) lokasi, yaitu: kampus Gegerkalong, kampus Setiabudi, dan kampus Dayeuh Kolot. Ke-3 kampus tersebut berada di wilayah Bandung. Jumlah mahasiswa yang menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom (FEB UT) pada tahun 2010 berkisar pada angka 5.000 mahasiswa aktif, yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, ditambah dengan mahasiswa internasional dari beberapa negara asing.

1. Visi

Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi bidang Bisnis dan Manajemen Konvergensi yang unggul di Asia pada tahun 2021.

2. Misi

a. Menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin Asia masa depan. b. Mengembangkan Institusi "knowledge enterprise" kelas dunia.

c. Menghasilkan kontribusi yang "determinant" bagi kemandirian bangsa dalam persaingan global.

3. Nilai-Nilai Inti

a. Integrity (Integritas)

b. Entrepreneurship (kewirausahaan)

(3)

3 4. Tujuan

a. Menghasilkan lulusan yang profesional, berintegritas tinggi, serta memiliki semangat kewirausahaan.

b. Memiliki Program Studi yang terakreditasi A BAN-PT dan terakreditasi internasional seluruhnya.

c. Memiliki pusat penelitian bisnis dan manajemen konvergensi untuk seluruh level bisnis (korporasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah) yang mendapat pengakuan di Asia.

d. Memiliki market share dalam bidang konsultasi bisnis dan manajemen konvergensi yang terus meningkat baik secara nasional maupun secara regional di Asia.

e. Memiliki Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang terakreditasi.

Sumber : tebs.telkomuniversity (Desember,2013)

1.1.2 Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB)

Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) adalah salah satu lembaga akademik di lingkungan ITB yang berfungsi menjalankan misi Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sejalan dengan visinya, SBM mencoba mengembangkan diri menjadi unggul dalam riset dan pendidikan di bidang manajemen. Kegiatan riset SBM mencoba untuk mengangkat kasus-kasus praktik bisnis dan manajemen dari perusahaan terkemuka dan berhasil di Indonesia sehingga pengembangan teori menjadi relevan dengan konteks Indonesia.

Kedekatan dengan lingkungan bisnis dan ditunjang oleh metodologi riset yang handal, SBM diharapkan mampu menciptakan keunggulan kemampuan riset di tataran internasional. Aspek pendidikan akan diarahkan untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional. Pendidikan di lingkungan SBM dikembangkan untuk siap bersaing dengan sekolah bisnis terkemuka lainnya di kawasan Asia dan Pasifik. Saat ini SBM ITB memiliki empat program studi: Sarjana Manajemen, Magister Administrasi Bisnis, Magister Sains Manajemen, dan Doktor Sains Manajemen.

Program sarjana mempunyai program yang tidak hanya menuntut mahasiswa belajar secara intensif mengenai teori manajemen. Mahasiswa juga mempelajari praktek manajemen seperti menciptakan sebuah perusahaan yang didanai oleh pinjaman dari bank swasta (Integrative Business Experience). Hasil bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab sosial. Program lain selain praktik bisnis adalah orientasi, kunjungan ke perusahaan, public performance, teamwork, dan community service. Untuk menambah wawasan mahasiswa, kami menghadirkan dosen tamu dan seminar sebagai wadah di mana para profesional dapat berbagi pengalaman.

(4)

4 1. Visi

Menjadi institusi kelas dunia yang mengilhami dan mengembangkan pemimpin-pemimpin baru yang berjiwa entrepreneur.

2. Misi

a. Mendidik dan mengembangkan generasi baru pemimpin yang inovatif dan berjiwa entrepreneur.

b. Menemukan, mengembangkan, dan menyebarkan pengetahuan di bidang Bisnis dan Manajemen

c. Terlibat aktif dan menjadi sebab dalam perbaikan kualitas hidup masyarakat.

Sumber : sbm.itb (2011)

1.2 Latar Belakang Penelitian

Globalisasi telah mengubah pola kehidupan masyarakat, dari serba konvensional menuju serba instan. Perubahan pola tersebut muncul akibat kecanggihan dari Information and Communication Technology (ICT). Menurut rumusan United Nation Development Programme (UNDP), ICT adalah seperangkat sumber daya dan peralatan teknologi yang digunakan untuk mengkomunikasikan, menciptakan, mendiseminasi, menyimpan, dan mengelola informasi. Peralatan teknologi dimaksud antara lain komputer, internet, teknologi penyiaran (radio dan televisi), dan telepon (Sirozi:2013).

Hasil reportase Teknopreneur Forum, industri ICT diperkirakan tumbuh pesat tahun 2011 baik di Indonesia maupun di luar negeri. Diperkirakan untuk industri komunikasi akan naik 15%, sedangkan bagi industri informasi naik 9,2%. Pertumbuhan tidak hanya terjadi pada industri ICT besar saja, akan tetapi juga industri menengah dalam bentuk teknologi bergerak dan teknologi jejaring sosial yang kian beragam (Tekno-ventura, 2011).

Vserv.mobi, pemimpin dalam jaringan periklanan mobile dunia, merilis laporan konsumen mobile internet untuk wilayah Asia Tenggara tahun 2013, yang disusun bersama-sama dengan Mobile Marketing Association (MMA). Laporan ini mengungkapkan secara demografis Indonesia merupakan negara yang mempunyai rasio pengguna mobile internet tertinggi di Asia Tenggara yaitu 71% pria dan 29% wanita. Dilihat dari tingkat pendidikan, 30% pengguna mobile internet di Indonesia memiliki gelar sarjana atau pasca sarjana, 29% diploma, 31% sekolah menengah atas, dan 9% tidak berpendidikan. Pengguna internet di Indonesia 39% berstatus full-time job, 16% pebisnis, 9% wirausaha profesional, 12% part-time job, 16% pelajar, 4% ibu rumah tangga dan 4% tidak bekerja. Laporan juga menyinggung sifat-sifat konsumtif, yakni tipe konten yang diminati oleh konsumen di Indonesia serupa dengan pengguna internet di negara lainnya di Asia Tenggara. Pengguna di Indonesia gemar mengunduh game dan aplikasi sebesar 70 %.

(5)

5

Gambar 1.2 Rasio Pengguna Mobile Internet di Indonesia berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Vserv.mobi dan MMA (Indonesia, 2013)

Gambar 1.3 Rasio Pengguna Mobile Internet di Indonesia berdasarkan Status Pekerjaan

Sumber: Vserv.mobi dan MMA (Indonesia, 2013)

Melihat statistik pengguna internet di Indonesia, dapat diasumsikan bahwa internet dapat menjadi salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan mencetak sebanyak mungkin wirausaha berbasis ICT. Tiga kontribusi ICT pada kegiatan bisnis adalah (1) pembangkit peluang kewirausahaan seperti inovasi layanan video streaming, e-commerce, dan layanan cloud; (2) pendukung akses ke pasar yang terkendala kondisi geografis; dan (3) pendorong efisiensi biaya transaksi antar perusahaan (Santoso, 2012).

30% 29% 31% 9% Tingkat Pendidikan Sarjana/Pasca Sarjana Diploma SMA Tidak berpendidikan 39% 16% 9% 12% 16% 4% 4% Status Pekerjaan Full-time job Pebisnis Wirausaha Profesional Part time job

Pelajar

Ibu Rumah Tangga Tidak Bekerja

(6)

6

Menumbuh kembangkan semangat wirausaha sejak dini diyakini dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan wirausaha Indonesia hampir mendekati angka ideal sebesar 2%, yakni 1,56% atau 3.707.205 orang (Depkop, 2012). Untuk menjadi bangsa yang maju, dibutuhkan wirausaha minimal 2% dari jumlah penduduk. Malaysia saat ini mencapai 4%, Thailand 4,1% dan Singapura telah mencatat 7,2 % (Akhir, 2013).

Gambar 1.4 Persentase Jumlah Wirausaha di Beberapa Negara Sumber : Akhir (Okezone, September 2013)

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) menargetkan pertumbuhan wirausaha Indonesia pada tahun 2013. Target ideal adalah dua persen dari jumlah populasi penduduk atau 6,12 juta orang. Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram pada acara dengar pendapat dengan Komisi II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengatakan, target tersebut dapat tercapai karena banyaknya program pendukung Kemenkop untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru (Kemenkop, 2012).

Salah satu program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional yaitu Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diselenggarakan pada bulan Maret 2013 yang dihadiri oleh lebih dari 50.000 kaum muda tersebut bertujuan untuk menyebarkan semangat kewirausahaan bagi calon-calon penerus bangsa. Melalui GKN, Kemenkop ingin memotivasi generasi penerus bangsa agar tumbuh menjadi wirausahawan yang kreatif, inovatif, dan berwawasan global. Karakter ini sesuai dengan mental kaum muda yang dinamis dan senang berkreasi. Selain untuk mengurangi pengangguran di kalangan kaum muda, GKN bertujuan agar kaum muda lebih tertarik membangun usaha sendiri dibanding bekerja untuk orang atau perusahaan tertentu (Anindya,2013). Kaum muda sangat antusias terhadap ajang kompetisi perencanaan bisnis antar mahasiswa se-Jabotabek yang diselenggarakan GKN, dari 3000 business plan yang masuk akan dipilih 1500

1,56 4,00 4,10 7,20 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00

Indonesia Malaysia Thailand Singapura

(7)

7

wirausaha pemula dengan perencanaan bisnis terbaik yang akan mendapat pendanaan masing-masing senilai 25 juta rupiah (Kemenkop, 2013).

Kaum remaja saat ini mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan cerah. Kaum remaja zaman sekarang, dengan latar belakang profesi orang tua yang beraneka ragam mulai mengarahkan pandangannya ke bidang bisnis. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan diantara pencari kerja yang mulai ketat. Lowongan pekerjaan mulai terasa sempit (Alma: 2009). Meningkatnya jumlah kaum muda yang tertarik terhadap dunia wirausaha juga dapat dilihat dari jumlah kaum muda yang mengikuti kompetisi wirausaha usaha muda mandiri. Seperti yang tercatat dalam Bank Mandiri (2013), pada tahun 2012 sebanyak 4.725 mahasiswa mengikuti kompetisi wirausaha muda mandiri. Jumlah tersebut melonjak jika dibandingkan pada awal tahun penyelenggaraannya pada tahun 2007 yaitu sebanyak 400 peserta.

Salah satu wirausaha kreatif digital Indonesia yang berprestasi dalam mengembangkan industri kreatif digital dan sukses menembus pasar dunia adalah Agate Studio. Agate memang bermula dari sekelompok mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sama-sama menggilai game. Mereka bertemu dalam sebuah forum dunia maya internal ITB dan sepakat untuk berkumpul dan belajar menciptakan game (Berita Satu, 2012). Agate Studio merupakan developer game lokal asal Bandung yang telah menghasilkan 100 lebih game baik untuk personal computer maupun untuk perangkat mobile. Agate Studio didirikan oleh 16 orang sosok anak muda yang kreatif, berbakat dan ber-passion di development game (Purwanti, 2011).

Ismart.co.id adalah bisnis berbasis ICT milik salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom angkatan 2010. Ismart.co.id merupakan usaha yang bergerak sebagai business partner yang menyediakan layanan interactive development (desain website, flash animation, video interaktif desain multimedia), app develoment (desain game, mobile applications design and development, user interface, proggramming dan pengembangan database), branding development (logo, packaging, projek presentasi, konsep komunikasi visual, iklan) , creative ideas, photo &videography (photoshooting indor / outdor, video shooting and productions house), dan computer shop.

Tyovan Ari Widagdo punya cerita yang berbeda. Mahasiswa semester 4 jurusan Teknologi Informasi dari Binus University ini memulai start up sejak kelas 1 SMA. Ia membangun e-wonosobo.com yang merupakan portal berita dan pariwisata tentang kota Wonosobo. Ia menyebut portal tersebut sebagai "trial toys moneymaker" yang ternyata memang menghasilkan keuntungan hingga sekarang. Kini ia juga telah membangun dan mengembangkan IT consultant web di www.vemob.co.id dan juga mendirikan portal www.doktervirus.net yang memberikan layanan antivirus sesuai kebutuhan (Purwanti, 2011)

Gilad dan Levine (Segal et al, 2005) mengemukakan dua hal yang berhubungan dengan motivasi menjadi wirausaha yaitu “push” dan “pull” teori. “Push” teori membuktikan bahwa seorang individu terdorong dalam kewirausahaan melalui negative external forces seperti ketidakpuasan kerja,

(8)

8

kesulitan mencari pekerjaan, gaji yang tidak mencukupi, atau jam kerja yang tidak fleksibel. “Pull” teori terdiri dari individu yang tertarik ke dalam kegiatan kewirausahaan untuk mendapatkan kebebasan, pemenuhan diri, kekayaan, dan penghasilan yang lebih baik. Penelitian Keebel et al. (1992) dan Orhan and Scoot (2001) mengindikasikan bahwa individu menjadi wirausaha paling utama dikarenakan “pull” faktor dibandingkan “push” faktor.

Penelitian yang dilakukan oleh Segal et al (2005), pada 114 sarjana bisnis di Florida Gulf Coast University yang mengukur “push” faktor menunjukkan bahwa keberhasilan diri (self-efficacy), toleransi akan resiko (tolerance for risk) dan keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja (net desirability of self employment) memberikan motivasi yang signifikan terhadap keinginan menjadi wirausaha.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul : “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMOTIVASI MAHASISWA MENJADI WIRAUSAHA BERBASIS ICT. (Studi pada Mahasiswa Sekolah Bisnis di Bandung)”

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Faktor-faktor internal apa saja yang memotivasi mahasiswa menjadi wirausaha berbasis ICT?

b. Faktor internal apa yang paling dominan dalam memotivasi mahasiswa menjadi wirausaha berbasis ICT?

c. Faktor internal apa yang paling tidak dominan dalam memotivasi mahasiswa menjadi wirausaha berbasis ICT?

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui faktor-faktor internal yang memotivasi mahasiswa menjadi seorang wirausaha berbasis ICT.

b. Untuk mengetahui faktor internal yang paling dominan dalam memotivasi mahasiswa menjadi wirausaha berbasis ICT.

c. Untuk mengetahui faktor internal yang paling tidak dominan dalam memotivasi mahasiswa menjadi wirausaha berbasis ICT.

(9)

9 1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk : 1.5.1 Aspek Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan memberikan sumbangan informasi bagi para ilmuan ekonomi dan manajemen sehingga dapat memperkaya dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kewirausahaan.

b. Menambahkan dukungan empiris mengenai motivasi untuk menjadi wirausahar pada mahasiswa

1.5.2 Aspek Praktis

a. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian serta menguji kemampuan analisis masalah berdasarkan teori yang pernah di dapat selama studi, khususnya yang berhubungan dengan kewirausahaan.

b. Memberikan gambaran tentang pembuatan skripsi, khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha berbasis ICT atau sesuai dengan minat dan bidang keahlian yang disukai.

c. Hasil-hasil penelitian, khususnya berkaitan dengan aspek motivasi dan kewirausahaan.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara komprehansif dan sistematik meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang menguraiakan secara umum, ringkas dan padat tentang gambaran umum objek penelitian, latar balakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, keguanaan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Berisi tentang landasan teori sebagai kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan masalah yang akan diteliti dan variabel penelitian untuk dijadikan sebagai dasar analisis yang diambil dari berbagai literature yang berkaitan dengan panelitian ini, kerangka pikir teoritis dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Merupakan bab yang menjelaskan mengenai metode penelitian. Hal-hal yang terangkum dalam bab ini antara lain variabel penelitian termasuk pengukurannya dan definisi operasionalnya, jenis dan sumber data, serta teknik analisis yang digunakan.

(10)

10

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secra kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab yang menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil analisis temuan penelitian dan saran yang diberikan peneliti terhadap penelitian yang telah dilakukan.

Gambar

Gambar 1.1 Ranking Web of Business School in Indonesia  Sumber: Webometrics (Juli 2013)
Gambar 1.2 Rasio Pengguna Mobile Internet di Indonesia berdasarkan Tingkat  Pendidikan
Gambar 1.4 Persentase Jumlah Wirausaha di Beberapa Negara  Sumber : Akhir (Okezone, September 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dan (one-shot) model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data dengan cara

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar