• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOLUSI PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL SCARF II TRIGONOMETRI TERDEFORMASI-Q PLUS TENSOR TIPE COULOMB DENGAN MENGGUNAKAN METODE NIKIFOROV UVAROV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOLUSI PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL SCARF II TRIGONOMETRI TERDEFORMASI-Q PLUS TENSOR TIPE COULOMB DENGAN MENGGUNAKAN METODE NIKIFOROV UVAROV"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

201

SOLUSI PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL SCARF II

TRIGONOMETRI TERDEFORMASI-Q PLUS TENSOR TIPE COULOMB

DENGAN MENGGUNAKAN METODE NIKIFOROV UVAROV

ST. Nurul Fitriani1, Cari2 1,2

Jurusan Ilmu Fisika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Email_fitrimaro3105@gmail.com ABSTRAK

Persamaan Dirac untuk potensial Sentral Scarf II trigonometrik terdeformasi-q dan Potensial tensor tipe Coulomb diselesaikan secara analitik menggunakan metode Nikiforov Uvarov (NU). Penyelesaian persamaan Dirac dengan metode NU dilakukan dengan mereduksi persamaan diferensial orde dua menjadi persamaan diferensial tipe Hipergeometri dengan substitusi variabel dan fungsi gelombang yang sesuai. Energi relativistik sistem dihitung menggunakan software Matlab 2011 dan fungsi gelombang untuk Spin Dirac komponen atas dan bawah dinyatakan dalam bentuk fungsi Jacobi. Penelitian ini dibatasi untuk kasus spin simetri yang energinya selalu bernilai negatif. Kata-kata kunci: Persamaan Dirac, Pseudospin simetri, potensial Scarf II trigonometri terdeformasi-q, tensor tipe Coulomb, metode Nikiforov Uvarov

PENDAHULUAN

Gerakan partikel dalam benda padat dinyatakan sebagai gelombang yang mempunyai kerapatan energi yang tidak nol pada daerah tak terhingga[1]. Sistem gerak partikel akibat pengaruh relativistik menyebabkan partikel tersebut berpindah dalam medan potensial[2]. Untuk menyelesaikan persamaan gerak dari partikel tersebut dapat digunakan persamaan Schrödinger, Dirac, dan Klein-Gordon yang pada dasarnya secara langsung dapat diturunkan dari Lagrangian klasik[3].

Pada fisika partikel, persamaan Dirac merupakan persamaan gelombang relativistic yang diformulasikan oleh ahli ilmu fisika Inggris Paul Dirac pada tahun 1928. Persamaan Dirac selalu mendiskripsikan partikel dinamik spin-1/2 pada mekanika kuantum. Efek relativistic menjadi sangat penting untuk partikel bergerak pada medan potensial[4]. Dan pada pengaruh relativistic, dapat dirumuskan dengan persamaan Klein-Gordon atau persamaan Dirac. Beberapa jenis potensial seperti potensial Coulomb, osilator harmonik tiga dimensi bagian radial, Morse, Rosen Morse, Manning Rosen, kelompok Pöschl-Teller, kelompok Gendenstein/Scarf/Poschl-Teller umum, Symmetrical Top, Eckart, Kepler dalam sistem hypersphere, merupakan kelompok potensial yang

shape invariance yaitu energi potensial yang

persamaan fungsinya tidak cukup sederhana[5]. Namun, beberapa potensial telah diselesaikan solusi persamaan gelombang dan tingkat energinya pada persamaan Dirac dengan beberapa metode antara lain: metode Hipergeometri, metode Nikiforov–Uvarov(NU)[6-10], metode polynomial Romanovski[11-13].

Persamaan Dirac digunakan untuk mendeskripsikan partikel yang berspin ½ atau kelipatannya dalam mekanika kuantum. Pada persamaan Dirac, untuk kasus spin simetri berlaku bahwa selisih antara potensial vektor V(r) dan potensial skalar S(r) adalah konstan dan jumlahnya sama dengan potensial yang mempengaruhi sistem sedangkan untuk kasus spseudospin simetri berlaku jumlah antara potensial vektor V(r) dan r potensial skala S(r) adalah konstan dan selisihnya sama dengan potensial yang mempengaruhi sistem.

(1.1) (1.2) Persamaan Dirac untuk fermion dengan spin-1/2 partikel bergerak di bidang atraktif skalar potensial S(r), vektor potensial V(r) dan potensial tensor U(r) (dalam satuan ħ =c=1) adalah

(2)

202 (1.3) dimana: M = Massa partikel fermion

E = Energi ikat sistem relativistic P = Operator momentum tiga dimensi dan adalah 4 x 4 matrik Dirac yang diberikan sebagai :

dan (1.4) dengan adalah tiga dimensi matrik spin, I adalah

matrik identitas (matriks kesatuan).

(1.5) Dan spin Dirac dituliskan sebagai berikut:

(1.6)

Dimana adalah spin Dirac arah atas dan adalah spin Dirac arah bawah. adalah spin bola harmonik dan adalah pseudospin simetri bola harmonik.

Dengan memasukkan persamaan (2) dan (3), didapatkan

(1.7)

(1.8) adalah komponen arah atas dan

adalah komponen arah bawah, sehingga kita mendapakan persamaan spin simetri dan pseudopin simetri masing-masing dituliskan sebagai berikut:

Untuk spin simetri

(1.9) dan

(1.10)

dimana adalah komponen spin

arah atas dan adalah komponen

spin arah bawah. Untuk spin symetri memiliki

dan merupakan potensial yang

mempengaruhi sistem. Sedangkan pseudospin simetri

memiliki dan merupakan potensial yang

mempengaruhi sistem.

Bilangan kuantum ĸ berkaitan dengan bilangan kuantum untuk spin simetri dan p-spin simetri sebagai

(1.11)

dan struktur spin bawah dapat dinyatakan dalam

halp-spin momentum sudut dan pseudo-orbital

momentum sudut , yang didefinisikan sebagai

(1.12)

dimana ,.... sebagai contoh

dan dapat kita anggap sebagai p-spin

doublet.

METODE NIKIFOROV UVAROV (NU) Persamaan Schrodinger untuk potensial tertentu dengan substitusi variabel yang sesuai diubah menjadi persamaan perantara hypergeometrik yang dinyatakan sebagai:

(2.1) dengan dan merupakan polinomial yang biasanya berderajat dua merupakan polinomial berderajat satu. Dengan menggunakan metode pemisahan variabel penyelesaian Persamaan (2.1) dimisalkan sebagai

(2.2) dengan memasukkan Persamaan (2.2) ke dalam Persamaan (2.1) diperoleh persamaan tipe hipergeometri

(2.3) dan fungsi gelombang bagian pertama dinyatakan sebagai

(2.4)

dan juga diperoleh persamaan-persamaan yang akan digunakan untuk menentukan spektrum

(3)

203 energi dan fungsi gelombang bagian kedua yn sebagai berikut:

(2.5) (2.6) Adapun nilai k pada Persamaan (2.6) diperoleh dari kondisi bahwa di bawah akar pada Persamaan (2.5) merupakan polinomial berderajat dua dan merupakan bentuk kuadrat sempurna sehingga diskriminan dari polinomial berderajat dua adalah nol. Eigen nilai dari persamaan (2.6) dinyatakan sebagai

(2.7) dengan

(2.8) agar sistem memenuhi kondisi bound-state, maka dipilih harga dan/atau sedemikian hingga

persamaan gelombang bagian kedua dinyatakan dalam formula yang dinyatakan sebagai :

(2.9) dengan merupakan konstanta normalisasi dan fungsi bobot memenuhi kondisi persamaan Pearson yang dintakan sebagai:

(2.10)

HASIL DAN DISKUSI

A. Persamaan Dirac untuk Potensial Scarf II Trigonometri Terdeformasi-q Plus Tensor tipe Coulomb Menggunakan Spin Simetri. Dengan menggunakan persamaan (6), dan

memasukkan potensial ( ) yang

mempengaruhinya dimana:

(3.1) Dengan U yang merupakan tensor tipe Coulomb dimana

(3.2) diperoleh:

(3.3)

dimana

dengan memasukkan nilai Maka persamaan (3.3), menjadi:

(3.4) Dengan melakukan permisalan maka persamaan (3.4), dengan

Maka persamaan (3.3) menjadi

(3.5) B. Solusi Energi Persamaan Dirac dengan

Menggunakan Spin Simetri untuk Potensial Poschl-Teller Terdeformasi-q dengan Metode Nikiforov-Uvarov (NU)

dengan memisalkan variabel baru

; ;

dengan memasukkan permisalan diatas maka Persamaan (3.5), menjadi

(3.6) dari persamaan (3.6) diperoleh parameter-parameter metode NU yaitu:

(4)

204

Dengan memasukkan nilai parameter-parameter di atas ke persamaan (3.6) diperoleh nilai nilai

(3.7) Selanjutnya menentukan harga k dari persamaan (24), dan harga k bisa ditentukan jika diskriminan dalam akar sama dengan nol (kuadrat sempurna).

;

dengan memisalkan:

; ; (3.8)

(3.9) Masukkan Persamaan (3.8) ke Persamaan (3.9) diperoleh:

(3.10) Dengan menggunakan rumus abc, maka penyelesaian dari dan dapat dihitung:

(3.11)

(3.12) Nilai diperoleh dengan memasukkan persamaan (3.11) dan (3.12) dan parameter metode NU ke Persamaan (2.5) diperoleh:

untuk

(3.13)

untuk

(3.14)

Menentukan nilai dengan memasukkan parameter dan Persamaan (3.13) dan (3.14) ke Persamaan (2.8), diperoleh:

untuk

(3.15)

untuk

(3.16)

Selanjutnya menentukan nilai dengan memasukkan nilai k dan turunan dari Persamaan (3.12) dan (3.13), diperoleh:

untuk

(3.17) untuk

(3.18) Dan spektrum energi bisa ditentukan dengan memasukkan Persamaan (3.18) dan turunan dari Persamaan (3.16) ke dalam persamaan (2.7), dengan memisalkan:

;

(3.19)

;

(3.20)

dihasilkan:

(3.21)

Hasil energi yang diperoleh untuk spin simetri dilihat pada Tabel 1, energi saat kappa positif (K>0) lebih besar daripada nilai energi saat kappa negatif baik ketika tidak menggunakan tensor (H=0) maupun disaat menggunakan tensor (H=1), untuk lebih jelasnya lihat pada Grafik 1a dan 1b.

Tabel 1. Spektrum energi potensial Scarf II Trigonometri terdeformasi-q dengan tensor tipe

Coulomb untuk a=2, b=3, alpha=5, M=3, Cs=5 dan q=1 n l K< 0 J = l+½ Enk > 0 H= 0 Enk > 0 H=1 0 0 -1 0s1/2 2,35564 2,35564 0 1 -2 0p3/2 2,43996 2,35564

(5)

205 0 2 -3 0d5/2 2,60798 2,43996 0 3 -4 0f7/2 2,8594 2,60798 1 0 -1 s1/2 2,33767 2,33767 1 1 -2 p3/2 2,42441 2,33767 1 2 -3 d5/2 2,59538 2,42441 1 3 -4 f7/2 2,84927 2,59538 n l K>0 j = l-1/2 Enk>0 H=0 Enk>0 , H=1 0 0 0 0s1/2 2,35564 2,43996 0 1 1 0p3/2 2,43996 2,60798 0 2 2 0d5/2 2,60798 2,85940 0 3 3 0f7/2 2,85940 3,19412 1 0 0 s1/2 2,33767 2,42441 1 1 1 p3/2 2,42441 2,59538 1 2 2 d5/2 2,59538 2,84927 1 3 3 f7/2 2,84927 3,18591

Dari hasil energi pada Tabel 1, bisa digambarkan grafik energinya seperti di bawah ini:

Gambar 1a. Grafik energi untuk spin simetri untuk n=0,1 dengan H=0

Gambar 1b. Grafik energi untuk spin simetri untuk n=0,1 H=1

KESIMPULAN

Persamaan Dirac untuk modifikasi potensial Scarf II trigonometri terdeformasi-q dengan tensor tipe Coulomb telah diselesaikan dengan menggunakan metode Nikiforov-Uvarov. Penyelesaian persamaan Dirac dengan metode NU dilakukan dengan mereduksi persamaan diferensial orde dua menjadi persamaan diferensial tipe Hipergeometri dengan substitusi variabel tertentu. Dengan memanipulasi penjabaran yang berbasis pada bentuk persamaan diferensial fungsi hipergeometri diperoleh beberapa persamaan yang berbentuk formula yang siap pakai sehingga diperoleh spektrum energi yang bernilai positif khusus pada kondisi spin simetri. Karena hasil energinya tidak bisa diselesaikan secara analitik, maka energi relativistik diperoleh dengan metode numerik menggunakan Matlab R2011b.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada pihak pemberi dana penelitian, Hibah Peneliti Utama (PUT UNS) 2014 dan Dikti nomer kontrak 351/UN 27.11/PN 2014.

(6)

206 DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Saadatmand and K. Javidany. (2011) Collective Coordinate Analysis of Inhomogeneous Nonlinear Klein-Gordon Field Theory. Department of physics, Ferdowsi university of Mashhad 91775-1437 Mashaad Iran.arXiv:1109.4922v1[nlin.PS].

[2,4] Xian-Quan, H.U., Guang, L.U.O., Zhi-Mhin, W.U., Lian-Bin, N.I.U. Ana Yan, M.A. 2010. Solving Dirac Equation Alt New Ring-Shaped Non-Spherical Harmonic Oscillator Potential. Journal of Communication Theoritical Physics, Vol. 53, No. 2, pp.

242-246.

[3] Gerhard Grössing. Derivation of the Schrödinger Equation abd the Klein-Gordon Equation from First Principles. Austrian Institute for Nonlinear Studies Parkgasse 9, A-1030 Vienna, Austria.

[5] Cari. 2013. Mekanika Kuantum-penyelesaian

potensial non-sentral dengan Supersimetri, Hypergeometry, nikiforov-Uvarov, dan Polynomial Romanovski. UNS Press: Surakarta.

[6] A.Suparmi, C, Cari, H Yuliani. Energy Spectra Wave Function Analysis of q-Deformed Modified Poschl-Teller and Hyperbolic Scarf II Potentials Using NU Method and a Mapping Method. Advances in Physics Theories and

Aplications, Vol. 16, 2013, ISSN 2224-719X.

[7] M. Eshghi, H. Mehraban. Eigen Spectra for Manning-Rosen potential including Coulomb-like tensor interaction.

International Journal of the Physical Sciences, Vol. 6(29), 16 November 2011, pp.

6643-6652.

[8] Ikot, A.N., H. Hassanabadi, E. Maghsoodi, S. Zarrinkamer. Relativistic Pseudospin and Spin Symmetries of the Energy-Dependent Yukawa Potential Including a Coulomb-like Tensor Interaction. Ukraina Journal Physics, Vol. 58, No. 10, 2013.

[9] M. Eshghi, H. Mehraban. Eigen Spectra in the Dirac-Hyperbolyc Problem with Tensor Coupling. Chinese Journal Of Physics, Vol. 50, No. 4, 9 Agustus 2011.

[10] Mona Azizi, Nasrin Salehi, Ali Akbar Rajabi, Exact Solution of the Dirac Equation for the Yukawa Potential with Scalar and Vector Potentials and Tensor Interaction, ISRN High

Energy Physics, Vol. 2013 (2013), Article ID

310392, 4 November 2013.

[11] A.Suparmi,C, Cari, at el, Approximate Solution of Schrodinger Equation for Modified Posch-Teller plus Trigonometric Rosen-Morse Non-Central Potentials in Term of Finite Romanovski polynomial, IOSR

Journal of Applied Physics, vol.2,no.2,

2012,pp. 43-51.

[12] Cari, Suparmi, at al, Solution of Dirac Equtaion for Cotangent Potential with Coulomb-type Tensor Interaction for Spin and Pseudospin Symmetry Using Romanovski polynomial, makara journal of

science Vol.17, No.3, 2013. hal 93-102

[13] A.suparmi,and C,Cari, Solution of Dirac Equation for q-Deformed Eckart Potential with Yukawa-type Tensor Interaction for Spin and Pseudospin Symmetry Using Romanovski Polynomial, Atom Indonesia, vol.39, no.3,2013, hal 112-123.

Gambar

Tabel 1. Spektrum energi potensial Scarf II  Trigonometri terdeformasi-q dengan tensor tipe
Gambar 1a. Grafik energi untuk spin simetri  untuk n=0,1 dengan H=0

Referensi

Dokumen terkait

Informasi varietas rekomendasi, tersedia pada level kecamatan sampai dengan kabupaten Format SMS : Info varietas [padi/ jagung/ kedelai] [nama administrasi tingkat kecamatan/

RUPSLB dapat dilangsungkan jika dalam RUPSLB lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah semakin tinggi tingkat loneliness dan shyness pada siswa melalui persepsi diri negatif maka akan diikuti skor yang tinggi pula

Pekerjaan baku, keputusan rutin, usaha fisik rendah hingga tinggi, usaha mental sangat rendah, tingkat pendidikan menengah kebawah, pelatihan dasar dan menengah, kategori

Dengan demikian, jika keempat nilai yang dirumuskan oleh Khursyid Ahmad ini dapat direalisasikan dalam pembangunan ekonomi yang dibangun di Indonesia, maka negara akan dengan

Satu kajian telah dijalankan dalam tanaman jagung bijian, untuk menilai keupayaan bergabung antara titisan inbred terpilih dalam pembentukan hibrid kacukan tunggal,

Adapun tujuan dari penulis dalam kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana studi pemusnahan arsip sebagai cara melakukan penyusutan arsip, dan arsip

Mutan dengan perlakuan awal 15 + 15 Gy + 14 ppm AI, yang di- tanam pada larutan bebas AI, menunjukkan perbedaan yang sangat nyata bila dibandingkan dengan Sentani normal