BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A
A.. LaLattaar Br Belelaakakangng
Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuwan dan para filosof untuk memenuhi Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuwan dan para filosof untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk hidup mulai yang primitif sampai yang paling modern. Sedangkan pengertian pendidikan hidup mulai yang primitif sampai yang paling modern. Sedangkan pengertian pendidikan men
menuruurut t KamKamus us BesBesar ar BahBahasa asa IndIndoneonesia sia adaadalah lah proproses ses penpengugubahbahan an sikasikap p dan dan tata tata laklakuu se
seseseororang ang ataatau u kekelolompmpok ok ororang ang dadalam lam ususahaha a memendndewewasaasakakan n mamanunusia sia memelallalui ui upupayayaa pengaja
pengajaran dan pelatihan. Dengran dan pelatihan. Dengan demikian Psikoan demikian Psikologi Pendidlogi Pendidikan dapat didefinisikan dapat didefinisikan sebagikan sebagaiai psiko
psikologi yang logi yang meneramenerapkan dan pkan dan mengmengembangembangkan prinsip-prinskan prinsip-prinsip dan ip dan teori-teoteori-teori ri serta teknik-serta teknik-teknik yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang memadai sehingga guru teknik yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang memadai sehingga guru dapat mengarahkan perkembangan peserta didik ke arah perkembangan yang optimal. Dalam dapat mengarahkan perkembangan peserta didik ke arah perkembangan yang optimal. Dalam men
mengargarahkaahkan n perkperkembembangangan an terstersebuebut, t, salasalah h satsatu u ruanruang g linglingkup kup yang yang menmenjadi jadi medmedia ia dandan pemba
pembahasan dalhasan dalam Psikoam Psikologi Penlogi Pendidikan addidikan adalah belajaralah belajar. Belajar merup. Belajar merupakan proakan proses yang hses yang harusarus dilalui setiap individu dalam mencapai tugas perkembangannya ke arah yang optimal dengan dilalui setiap individu dalam mencapai tugas perkembangannya ke arah yang optimal dengan tujuan adanya perubahan perilaku yang “sesuai”.
tujuan adanya perubahan perilaku yang “sesuai”.
Pada praktikya, tidak jarang individu yang melauli proses belajar namun pada dasarnya Pada praktikya, tidak jarang individu yang melauli proses belajar namun pada dasarnya dia tidak mengetahui tentang apa yang sebenarnya dia harapkan dari proses yang ia lalui. Bagi dia tidak mengetahui tentang apa yang sebenarnya dia harapkan dari proses yang ia lalui. Bagi orang-orang tersebut, apa yang dilakukan saat ini adalah apa yang harus dijalankan, tanpa orang-orang tersebut, apa yang dilakukan saat ini adalah apa yang harus dijalankan, tanpa mengetahui tentang hakikat, prinsip, faktor dan berbagai kemungkinan untuk kehidupannya di mengetahui tentang hakikat, prinsip, faktor dan berbagai kemungkinan untuk kehidupannya di masa mendatang.
masa mendatang.
Den
Dengan gan berbertumtumpu pu padpada a prakpraktik tik terstersebuebut, t, kamkami i akaakan n menmencobcoba a memmembahbahas as sedsedikitikit tent
tentang apa ang apa yang kami yang kami ketketahui tentang belajaahui tentang belajar r itu itu sensendiridiri. . SeSemogmoga a dendengan makalagan makalah h ini,ini, individu dapat lebih memaknai tentang proses belajar yang dilakukan, sehingga untuk ke individu dapat lebih memaknai tentang proses belajar yang dilakukan, sehingga untuk ke depannya proses yang telah dilalui dalam waktu yang relatif lama tersebut tidak menjadi depannya proses yang telah dilalui dalam waktu yang relatif lama tersebut tidak menjadi ses
kewajiban atau hiasan bibir, namun cenderung pada bagaimana proses tersebut dijalani dengan kewajiban atau hiasan bibir, namun cenderung pada bagaimana proses tersebut dijalani dengan penuh
B
B.. RuRummuusasan Mn Maasasalalahh
Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.
1. Apa Apa penpengergertian btian belaelajar?jar?
2.
2. Apa sApa saja teoaja teori-teri-teori beori belajalajar?r?
3.
3. Apa sajApa saja prinsa prinsip-ip-prinprinsip besip belajalajar?r?
4.
4. Apa Apa saja saja ciriciri-ciri -ciri belbelajar?ajar?
5.
5. Apa sApa saja jenaja jenis-jeis-jenis benis belajalajar?r?
6.
6. Apa sApa saja faktoaja faktor yang r yang mempemempengaruhi ngaruhi belajar?belajar?
7.
7. Apa Apa saja saja tujutujuan ban belajelajar?ar?
C.
C. TuTujujuan an PePenunulilisasann
Dari rumusan masalah di atas maka dapat ditarik tujuan penulisan sebagai berikut : Dari rumusan masalah di atas maka dapat ditarik tujuan penulisan sebagai berikut :
1.
1. Untuk Untuk mengemengetahui tahui pengepengertian brtian belajar.elajar.
2.
2. Untuk Untuk mengemengetahui atahui apa saja pa saja teori-teoteori-teori belajari belajar.r.
3.
3. Untuk Untuk mengemengetahui apa stahui apa saja prinsaja prinsip-prinsip-prinsip belajarip belajar..
4.
4. Untuk Untuk mengemengetahui atahui apa saja pa saja ciri-ciri bciri-ciri belajar.elajar.
5.
5. Untuk Untuk mengemengetahui aptahui apa saja jea saja jenis-jenis nis-jenis belajar.belajar.
6.
6. Untuk mUntuk mengetahengetahui apa saja faktoui apa saja faktor yang mempr yang mempengarengaruhi belajar.uhi belajar.
7.
7. Untuk Untuk mengemengetahui atahui apa saja pa saja tujuan tujuan belajar.belajar.
D.
Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah Belajar sebagai Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah Belajar sebagai Ruang Lingkup Psi
Psikolkologi ogi PePendidndidikan ikan yanyang g di di daldalamnamnya ya menmencakcakup up penpengegertian rtian belbelajar, ajar, teoteori-teri-teori ori belabelajar,jar,
prinsip- prinsip-prinsip prinsip belajar, belajar, serta serta ciri-ciri ciri-ciri belajar. belajar. PembaPembahasan hasan lain lain adalah adalah tentang tentang jenis-jenjenis-jenisis belajar
belajar dan dan faktor faktor yang yang mempemempengaruhngaruhi i belajar. belajar. PembPembahasan ahasan yang yang terakhir terakhir adalah adalah tentangtentang tujuan belajar.
E
E.. MMetetoode Pde Penenululisisaann
Proses menyusun makalah bagi kami sebagai pemula bukan merupakan perkara yang Proses menyusun makalah bagi kami sebagai pemula bukan merupakan perkara yang mudah. Kami harus mempunyai motivasi lebih untuk menyelesaikannya. Dalam penyusunan mudah. Kami harus mempunyai motivasi lebih untuk menyelesaikannya. Dalam penyusunan makalah
makalah ini kami tidak hanya ini kami tidak hanya terpaku pada satu terpaku pada satu sumber saja. Namun sumber saja. Namun karena berbagai faktor,karena berbagai faktor, sumber referensi kami belum bisa dikatakan cukup untuk mengupas topik yang kami angkat sumber referensi kami belum bisa dikatakan cukup untuk mengupas topik yang kami angkat secara utuh. Melainkan hanya gambaran secara umum sesuai dengan referensi yang kami secara utuh. Melainkan hanya gambaran secara umum sesuai dengan referensi yang kami dapatkan. Kami hanya menggunakan sedikit referensi dari buku sebagai panduan dan sumber. dapatkan. Kami hanya menggunakan sedikit referensi dari buku sebagai panduan dan sumber. Kal
Kalaupaupun memang ada, jumlaun memang ada, jumlahnyhnya a jugjuga a terbterbatas dan atas dan belbelum bisa um bisa dikdikatakatakan cukup. an cukup. KamKamii cenderung memilih beberapa situs internet sebagai sumber dan acuan. Dari kesekian data yang cenderung memilih beberapa situs internet sebagai sumber dan acuan. Dari kesekian data yang terkumpul, kami olah dengan secara sederhana, memadukan antara sumber yang satu dengan terkumpul, kami olah dengan secara sederhana, memadukan antara sumber yang satu dengan su
sumbmber er yayang ng lalain in hinhingggga a akakhirhirnynya a kakami mi dadapapat t memenynyelelesaesaikaikan n mamakakalah lah inini i tetepat pat papadada wak
waktuntunya ya dan dan sessesuai uai dendengan gan kaikaidah dah penpenulisulisan, an, mulmulai ai dari dari halahalaman man judjudul ul samsampai pai daftdaftar ar rujukan.
rujukan.
F.
F. MMaannfafaaat Pet Pennuulilisasann
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut. Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
1. Dapat diguDapat digunakan sebnakan sebagai salah satu acuan untuagai salah satu acuan untuk mendalak mendalami materi tentang Belajar sebami materi tentang Belajar sebagaigai Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan. 2.
2. Dapat menaDapat menambah pengmbah pengetahuan tentaetahuan tentang mata kuliah Psikong mata kuliah Psikologi Pendidlogi Pendidikan.ikan. 3.
3. SebagSebagai media latai media latihan dan bihan dan belajar menelajar menyusuyusun karya tun karya tulis.lis. 4.
4. SebagSebagai alat untuk meai alat untuk menyalurknyalurkan pola pikir dan pola pikir dan hasil belan hasil belajar.ajar. 5.
BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
A. PePengngerertitiaan Ben Belalajajarr
Belajar merupakan salah satu
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengarufaktor yang mempengaruhi hi dan berperan penting dalamdan berperan penting dalam pembe
pembentukan pribadntukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaoi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmaddih Sukmadinata (2005) menyeinata (2005) menyebutkanbutkan bahwa
bahwa sebagsebagian ian terbesar terbesar perkemperkembangabangan n individindividu u berlangberlangsung sung melalumelalui i kegiatakegiatan n belajar.belajar. Berikut ini adalah pengertian belajar dari para ahli :
Berikut ini adalah pengertian belajar dari para ahli : 1.
1. Moh. S Moh. Surya (1997)urya (1997) Be
Belajlajar ar dadapat pat didiartartikikan an sesebabagagai i susuatu atu prprososes es yayang ng didilaklakukukan an ololeh eh indindivividu idu ununtutuk k memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 2.
2. Witherington (1952Witherington (1952
Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. 3.
3. Crow & Crow dan (1958)Crow & Crow dan (1958) belajar ad
belajar adalah dipealah diperolehnyrolehnya kebiaa kebiasaan-kesaan-kebiasaan, biasaan, pengepengetahuan tahuan dan sikdan sikap baruap baru.. 4.
4. Hilgard Hilgard (1962)(1962)
Belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons Belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi.
terhadap sesuatu situasi. 5.
5. Di Ves Di Vesta dan Thota dan Thompson (197mpson (1970)0)
Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. 6.
6. Gage & Berliner Gage & Berliner
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena pengalaman. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena pengalaman.
Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, dapat dipahami bahwa kata kunci dari Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, dapat dipahami bahwa kata kunci dari belajar
belajar adalah adalah perubperubahan ahan perilakuperilaku. . DengDengan an demikiademikian, n, dapat dapat disimpdisimpulkan ulkan bahwa bahwa belajar belajar merupakan proses perubahan perilaku dalam semua aspek kepribadian yang relatif menetap merupakan proses perubahan perilaku dalam semua aspek kepribadian yang relatif menetap seb
sebagai agai hashasil il penpengalgalaman aman serserta ta dapdapat at terwterwujud ujud sebsebagaagai i periperilaku laku pospositif itif maumaupun pun perperilakilakuu negatif.
Sem
Sementaentara ra ituitu, , MohMoh. . SurSurya ya (19(199797) ) menmengegemukmukakan akan bahbahwa wa hashasil il belbelajar ajar akan tampak akan tampak dalam :
dalam : 1.
1. Kebiasaan Kebiasaan, , mimisasalnlnya ya pepesesertrta a didididik k bebelalajajar r babahahasa sa beberkrkalali-ki-kalali i memengnghihindndararii kece
kecendenderungrungan an penpenggggunaunaan an katkata a atau atau strstruktuktur ur yanyang g kelkeliru, iru, sehsehingingga ga akhakhirnyirnya a iaia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
2.
2. Keterampi Keterampilanlan, misalnya menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya motorik,, misalnya menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
yang tinggi. 3.
3. Pengama Pengamatantan, yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang, yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara
masuk melalui indera-indera secara obyeobyektif ktif sehingsehingga ga peserta didik mampu peserta didik mampu mencapmencapaiai penge
pengertian yang rtian yang benar.benar. 4.
4. Berfikir asosiatif , Berfikir asosiatif , yakni berfikir dengan cara yakni berfikir dengan cara mengmengasosiasasosiasikan sesuatu dengan lainnyaikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
dengan menggunakan daya ingat. 5.
5. Berfikir Berfikir rasional rasional dan dan kritiskritis, , yakyakni ni memenggnggunaunakan kan prinprinsipsip-pri-prinsip nsip dan dan dasdasar-dar-dasar asar penge
pengertian rtian dalam dalam menjawmenjawab ab pertanyapertanyaan an kritis kritis seperti seperti “bagaima“bagaimana” na” ((howhow) ) ddaann “mengapa” (
“mengapa” (whywhy).). 6.
6. SikapSikap, yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau, yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk
buruk terhadaterhadap orang p orang atau baatau barang terang tertentu sertentu sesuai desuai dengan pengan pengetahungetahuan dan an dan keyakikeyakinan.nan. 7.
7. Inhibisi. Inhibisi. menghindari hal yang mubazir.menghindari hal yang mubazir. 8.
8. Apresiasi Apresiasi, menghargai karya-karya bermutu., menghargai karya-karya bermutu. 9.
9. Perilaku Perilaku afektif afektif , , yakyakni ni perperilakilaku u yanyang g berbersangsangkutkutan an dendengan gan peraperasaasaan n taktakut, ut, marmarah,ah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
B.
B. TeTeorori-i-teteorori Bi Belelajajarar
Menurut Sardiman (2006:30-36) selama perkembangan sejarah psikologi, kita banyak Menurut Sardiman (2006:30-36) selama perkembangan sejarah psikologi, kita banyak sek
sekali ali menmengengenal al aliraliran an psipsikolkologiogi. . SetSetiap iap aliraliran an tertersebsebut ut memmempunpunyai yai panpandandangan gan sensendiridiri mengenai belajar. Berikut ini adalah beberapa teori tentang belajar :
1.
1. Teori BehaviorismeTeori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dal
dalam am belabelajar. jar. PerPeristiwistiwa a belbelajar ajar semsemata-ata-matmata a melmelatih atih reflerefleks-rks-refleefleks ks sedsedemiemikian kian ruprupaa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya : Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya :
a.
a. Connectionism ( S-R Bond)Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.menurut Thorndike.
Teori ini mengatakan belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan Teori ini mengatakan belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan res
responpon, , antantara ara aksaksi i dan reaksidan reaksi. . AntAntara ara stimstimuluulus s dan respon ini dan respon ini akaakan n terjterjadi adi suasuatutu hubungan yang erat kalau sering dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan hubungan yang erat kalau sering dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon itu akan terbiasa, otomatis. Dari eksperimen yang dilakukan antara stimulus dan respon itu akan terbiasa, otomatis. Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
1)
1) Law Law of of Effect Effect ; ; arartintinya ya babahwhwa a jikjika a sesebubuah ah rerespsponons s memengnghashasilkilkan an efeefek k yayangng memua
memuaskan, maka skan, maka hubuhubungan stimulus–resngan stimulus–respons akan pons akan semakin kuat. semakin kuat. SebalSebaliknya,iknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara stimulus-respons.
hubungan yang terjadi antara stimulus-respons.
2)
2) Law of Law of ReadinessReadiness, artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan, artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan org
organisanisme me itu itu berberasaasal l dari dari penpendaydayaguagunaanaan n satsatuan uan penpengangantar tar ((conduction unit conduction unit ),), dim
dimana ana uniunit-ut-unit nit ini ini menmenimbimbulkulkan an keckecendenderunerungan gan yanyang g menmendordorong ong orgorganisanismeme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
3)
3) Law Law of of ExerciseExercise, artinya bahwa hubungan antara stimulus dengan respons akan, artinya bahwa hubungan antara stimulus dengan respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang a
b.
b. Classical Conditioning Classical Conditioning menurut Ivan Pavlovmenurut Ivan Pavlov
Pada tahun 1927, Pavlov melakukan percobaan mengenai fungsi kelenjar ludah Pada tahun 1927, Pavlov melakukan percobaan mengenai fungsi kelenjar ludah dari
dari anjianjing ng bila bila disdisodoodori ri makmakanaanan n atau atau dibdibunyunyikaikan n lonloncenceng. g. DarDari i perpercobcobaan aan ini,ini, menghasilkan konsep bahwa tingkah laku tertentu dapat dibentuk, dipelajari melalui menghasilkan konsep bahwa tingkah laku tertentu dapat dibentuk, dipelajari melalui lat
latihaihan n yayang ng dirdirenencacanaknakanan. . DaDari ri ekekspsperierimemen n yanyang g didilaklakukukan an PaPavlvlov ov tertersesebubutt menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
1)
1) Law of Respondent Conditionin Law of Respondent Conditioning,g, yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika duayakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer
reinforcer ), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat. 2)
2) Law of R Law of Respondent Eespondent Extinction,xtinction, yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleksyakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang
yang sudsudah ah dipdiperkerkuat uat melmelalualuii respondent respondent conditioninconditioning g itu itu didadidatangtangkan kan kemkembalbalii tanpa menghadirkan
tanpa menghadirkan reinforcer reinforcer , maka kekuatannya akan menurun., maka kekuatannya akan menurun.
c.
c. Operant Conditioning Operant Conditioning menurut B.F. Skinner menurut B.F. Skinner
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
1)
1) Law of Operant Cond Law of Operant Conditining itining , yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus, yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus pengu
penguat, maka at, maka kekuakekuatan perilaktan perilaku tersebu tersebut akan mut akan meningeningkat.kat. 2)
2) Law Law of of Operant Operant ExtinctioExtinctionn, yaitu jika timbulnya perilaku, yaitu jika timbulnya perilaku operant operant telah diperkuattelah diperkuat melalui
melalui proseprosess conditioning conditioning itu itu tidatidak k diirdiiringingi i stimstimuluulus s penpenguaguat, t, makmaka a kekkekuatauatann perilaku
perilaku tersebtersebut akan mut akan menuruenurun bahkn bahkan muan musnah.snah.
R
Rebeber er (M(Muuhihibibin n SySyaah, h, 20200033) ) memenynyeebubutktkan an babahwhwa a yayang ng ddimimakakssudud dengan
dengan operant operant adaladalah ah sejsejumlumlah ah perperilakilaku u yanyang g memmembawbawa a efeefek k yang sama yang sama terhterhadaadapp lingkungan. Respons dalam
lingkungan. Respons dalam operant operant conditioniconditioning ng terjadi tanpa terjadi tanpa didahudidahului oleh lui oleh stimustimulus,lus, mel
melainkainkan an oleh oleh efeefek k yang yang ditditimbimbulkulkan an oleolehh reinforcer reinforcer .. Reinforce Reinforcer r itu itu sensendirdiri i padpadaa dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tert
tertentuentu, , namnamun un tidatidak k sensengajgaja a diadiadakdakan an sebsebagaagai i paspasangangan an stimstimuluulus s lainlainnya nya sepsepertierti dalam
d.
d. Social Learning Social Learning menurut Albert Banduramenurut Albert Bandura
Te
Teori ori bebelajlajar ar sososisial al atatau au didisesebubut t jugjuga a teoteoriri ObservatiObservational onal Learning Learning adalahadalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut
lainnya. Berbeda dengan penganut behaviorismebehaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilakulainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (
individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond S-R Bond ), melainkan juga), melainkan juga akib
akibat at reakreaksi si yanyang g timbtimbul ul sebsebagaagai i hashasil il inteinteraksraksi i antaantara ra linglingkunkungan gan dendengan gan skeskemama kog
kognitinitif f indindividividu u itu itu sensendiridiri. . PrinPrinsip sip dasdasar ar belbelajar ajar menmenuruurut t teoteori ri ini, ini, bahbahwa wa yanyangg dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan ((imitationimitation) dan ) dan penyapenyajian contoh perilaku (jian contoh perilaku (modeling modeling ). Teori ini ). Teori ini juga masih memandjuga masih memandangang penting
pentingnyanya conditioning conditioning . Melalui pemberian. Melalui pemberian reward reward dandan punishment punishment , seorang individu, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Seb
Sebetuetulnya lnya masmasih ih banbanyak yak toktokoh-oh-toktokoh oh lain lain yang yang memengengembambangkngkan an teoteori ri belbelajar ajar behaviorisme
behaviorisme ini, seperti : Watson yang menghasilkan “prinsip kekerapan” dan “prinsipini, seperti : Watson yang menghasilkan “prinsip kekerapan” dan “prinsip kebaruan”, Guthrie dengan teorinya yang disebut
kebaruan”, Guthrie dengan teorinya yang disebut Contiguity TheoryContiguity Theory yang menghasilkanyang menghasilkan “metode ambang” (
“metode ambang” (the treshold method the treshold method ), “metode meletihkan” (), “metode meletihkan” (The Fatigue Method The Fatigue Method ) dan) dan “metode rangsa
“metode rangsangan tak serasi” ngan tak serasi” ((The Incompatible Response Method The Incompatible Response Method ). Selanjutnya, Miller ). Selanjutnya, Miller dan Dollard dengan teori “pengurangan dorongan”.
dan Dollard dengan teori “pengurangan dorongan”.
2.
2. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme
konstruktivisme.. Konstruktiv Konstruktivismeisme adadalalah ah sasalalah h sasatu tu fifilslsaafafat t pepengngetetahahuauan n yayangng menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Secara menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Secara seder
sederhana hana konstrkonstruktivisuktivisme me berangberanggapan gapan bahwa pengetahuabahwa pengetahuan n kita kita merupamerupakan kan konstkonstruksiruksi dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang tinggal dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang tinggal d
dititeemumukakan, n, memelalaininkakan n susuatatu u peperurummususan an yayang ng didiciciptptakakan an ororanang g yayang ng sesedadangng mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu membentuk pengertian. Bettencourt dalam mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu membentuk pengertian. Bettencourt dalam Sardiman (2006 : 37) menyimpulkan bahwa
Sardiman (2006 : 37) menyimpulkan bahwa konstruktivismekonstruktivisme tidak bertujuan mengertitidak bertujuan mengerti hakikat realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita menjadi tahu tentang hakikat realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita menjadi tahu tentang sesuatu.
Jadi menurut teori
Jadi menurut teori konstruktivismekonstruktivisme belajar ad belajar adalah alah kegiatkegiatan an yang yang aktif, aktif, dimana dimana sisi subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari.
makna dari sesuatu yang mereka pelajari.
Salah satu sumbangan pemikiran Piaget yang banyak digunakan sebagai rujukan Salah satu sumbangan pemikiran Piaget yang banyak digunakan sebagai rujukan un
untutuk k mememamahahami mi peperkrkemembabangngan an kkogogninititif f inindidivividu du yayaititu u teteorori i tetentntanang g tatahahapapann perkem
perkembangan individu. bangan individu. MenurMenurut ut Piaget Piaget bahwa perkembangbahwa perkembangan an kognkognitif itif indivindividu idu meliputmeliputii empat tahap yaitu :
empat tahap yaitu : sensory sensory motor motor ,, pre-operatio pre-operational nal ,, concrete operational concrete operational dandan formal formal operational
operational . Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu. Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu
yaitu asimilasiasimilasi dandan akomodasi.akomodasi. James Atherton James Atherton (2005(2005) ) menyemenyebutkan bahwabutkan bahwa asimilasiasimilasi ad
adalalah ah ““ththe e prprococesess s by by whwhicich h a a pepersrson on tatakekes s mamateteririal al ininto to ththeieir r mimind nd frfrom om ththee environment, which may mean changing the evidence of their senses to make it fit” environment, which may mean changing the evidence of their senses to make it fit” dandan ako
akomodmodasi asi adaladalah ah ““the difference made to one’s mind or concepts by the process of the difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”.
assimilation”. Dik
Dikemuemukakkakannyannya a pulpula, a, bahbahwa wa belbelajar ajar akaakan n leblebih ih berberhashasil il apaapabilbila a disdisesuesuaikaaikann den
dengan gan tahatahap p perkperkembembangangan an kokognitgnitif if pespeserta erta diddidik. ik. PesPeserta erta diddidik ik henhendakdaknya nya dibdiberieri kes
kesemempatapatan n untuntuk uk melmelakuakukan kan ekseksperiperimen men dendengan gan obobyek yek fisikfisik, , yanyang g dituditunjannjang g oleholeh inte
interaksraksi i dendengagan n temteman an sebsebaya aya dan dibantdan dibantu u oleoleh h pertpertanyanyaan aan tiliktilikan an dari guru. dari guru. GurGuruu hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah : Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah : a.
a. BaBahashasa a dadan n carcara a beberfirfikir anak kir anak beberbrbededa a dedengngan an oraorang ng dedewawasa. sa. OlOleh eh kakarenrena a itu guruitu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. b.
b. Anak-aAnak-anak nak akan belajar akan belajar lebih baik lebih baik apabila dapat apabila dapat mengmenghadapi lingkungahadapi lingkungan n dengadengan n baik.baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. c.
c. Bahan yaBahan yang harus dng harus dipelajari anak heipelajari anak hendaknyndaknya dirasakaa dirasakan baru tetapi tidan baru tetapi tidak asing.k asing. d.
d. Berikan peBerikan peluang agluang agar anak belajar sear anak belajar sesuai tahap pesuai tahap perkembarkembangannyngannya.a. e.
e. Di dalam kelas, anakDi dalam kelas, anak-anak hend-anak hendaknya dibaknya diberi peluang untueri peluang untuk saling berbicak saling berbicara dan diskusira dan diskusi dengan teman-temanya.
3.
3. Teori Pemrosesan Informasi dari Robert GagneTeori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne Asu
Asumsi msi yang mendasyang mendasari ari teoteori ri ini ini adaladalah ah bahbahwa wa pempembelbelajarajaran an mermerupaupakan kan faktfaktor or yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pemb
pembelajaran. elajaran. MenurMenurut ut Gagne Gagne bahwa bahwa dalam dalam pembepembelajaran lajaran terjadi terjadi proses proses penerimpenerimaanaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.
belajar. Dalam Dalam pemrospemrosesan esan informainformasi si terjadi terjadi adanya adanya interaksinteraksi i antara antara kondikondisi-kondsi-kondisiisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dal
dalam am indindividividu. u. SedSedangangkan kan konkondisdisi i ekseksternternal al adaadalah lah rangrangsansangan gan dari dari linglingkunkungan gan yanyangg mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu : motivasi, Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu : motivasi, pemaha
pemahaman, man, pemeropemerolehan, lehan, penyimpenyimpanan, panan, ingatan ingatan kembalkembali, i, generalgeneralisasi, isasi, perlakperlakuan uan dandan umpan balik.
umpan balik.
Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapatdibagi Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapatdibagi menjadi lima kategori yang disebut dengan
menjadi lima kategori yang disebut dengan the domainds of learning the domainds of learning yaitu sebagai berikut :yaitu sebagai berikut : a.
a. Informasi Informasi Verbal Verbal Yait
Yaitu u penpenguguasaaasaan n infoinformarmasi si daladalam m benbentuk tuk ververbalbal, , baik baik secsecara ara lisalisan n maumaupun pun tultulisanisan,, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya. b.
b. Kecakapan Kecakapan Intelektual Intelektual
Yaitu keterampilan individu
Yaitu keterampilan individu dalam dalam melakumelakukan kan interaksinteraksi i dengan lingkungdengan lingkungannya denganannya dengan meng
menggunakagunakan n simbolsimbol-simbo-simbol, l, misalnymisalnya a : : penggpenggunaan unaan simbosimbol l matemamatematika. tika. TermTermasuk asuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam
dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membmembedakan (edakan (discriminationdiscrimination),), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah. c.
c. Strategi Kognitif Strategi Kognitif Kec
Kecakaakapan pan indiindividvidu u untuntuk uk melmelakuakukan kan penpengengendaldalian ian dan dan penpengelgelolaaolaan n keskeselueluruharuhann aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan men
mengengendalidalikan kan ingingatan atan dan dan caracara–car–cara a berberfikifikir r agaagar r terjterjadi adi aktaktivitivitas as yang yang efeefektif.ktif. Kecaka
Kecakapan pan intelekintelektual tual menitikmenitikberatkan pada beratkan pada hasil pembelajaran, sedangkahasil pembelajaran, sedangkan n strategstrategii kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
d
d.. SSiikkaapp Yait
Yaitu u hashasil il pempembelbelajaraajaran n yanyang g berberupa upa keckecakapakapan an indiindividvidu u untuntuk uk memmemilih ilih macmacamam tind
tindakaakan n yanyang g akaakan n diladilakukkukan. an. DenDengan gan katkata a lainlain, , sikasikap p adaadalah lah keakeadaan dalam daan dalam diridiri individ
individu u yang akan yang akan membmemberikan kecenderungerikan kecenderungan an bertindbertindak ak dalam menghadapi suatudalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikir
pemikiran dan an dan kesiapakesiapan untun untuk berk bertindak.tindak. e.
e. Kecakapan Kecakapan Motorik Motorik
Ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik. Ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
4.
4. Teori Belajar Gestalt Teori Belajar Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut Koffka dan akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut Koffka dan Kohler, ada tujuh prinsip organisasi yang terpenting yaitu :
Kohler, ada tujuh prinsip organisasi yang terpenting yaitu :
a.
a. HuHububungngan an bebentuntuk dk dan an lalatar tar (( figure and g figure and gound relatioound relationshipnship))
Menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu
Menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure figure (bentuk)(bentuk) dan
dan latalatar r belbelakaakang. ng. PenPenampampilan ilan suasuatu tu obyobyek ek sepseperti erti ukukuranuran, , potpotongongan, an, warnwarna a dandan sebagainya membedakan
sebagainya membedakan figure figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan
samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure figure.. b.
b. KedekKedekatan (atan ( proxmity proxmity))
Bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang Bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang penga
pengamatan akmatan akan dipaan dipandang ndang sebagsebagai satu bai satu bentuk entuk tertentu.tertentu. cc.. KKeessaammaaaan (n ( similarity similarity))
Bah
Bahwa wa sessesuatuatu u yanyang g memmemilikiliki i keskesamaamaan an cencenderderung ung akaakan n dipadipandandang ng sebsebagai agai suasuatutu obyek yang saling memiliki.
obyek yang saling memiliki. d
d.. AArarah h bebersrsamama a ((common directioncommon direction))
Bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung Bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu
ee.. KKeseseedederhrhaananaan an (( simplicity simplicity))
Bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya dalam bentuk yang sederhana, Bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya dalam bentuk yang sederhana, penam
penampilan pilan regulereguler r dan dan cendercenderung ung membmembentuk entuk keselukeseluruhan ruhan yang yang baik baik berdasberdasarkanarkan susunan simetris dan keteraturan.
susunan simetris dan keteraturan. f.
f. KKeetetertrtututuuppaan n ((closureclosure))
Bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan Bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap.
yang tidak lengkap.
Terdapat empat asumsi yang mendasari pandangan Gestalt, yaitu: Terdapat empat asumsi yang mendasari pandangan Gestalt, yaitu:
aa.. PPeerriillaakkuu Molar Molar hendaknya banyak dipelajari dibandingkan dengan perilakuhendaknya banyak dipelajari dibandingkan dengan perilaku Molecular Molecular .. Perilaku
Perilaku Molecular Molecular adadalaalah h peperilrilakaku u daldalam am bebentuntuk k kokontrntrakaksi si ototot ot atatau au kekeluluarnarnyaya kel
kelenjaenjar, r, sedsedangangkan kan perperilakilakuu Molar Molar adaadalah lah peperilrilakaku u dadalam lam keketerterkakaitaitan n dedengnganan lingkungan luar. Misalnya, berlari, berjalan, mengikuti kuliah, bermain sepakbola, dan lingkungan luar. Misalnya, berlari, berjalan, mengikuti kuliah, bermain sepakbola, dan lain sebagainya. Perilaku
lain sebagainya. Perilaku Molar Molar lebih mempunyai makna dibanding dengan perilakulebih mempunyai makna dibanding dengan perilaku Molecular
Molecular .. b.
b. Hal Hal yang yang penting penting dalam dalam mempemempelajari lajari perilaku perilaku ialah ialah membemembedakan dakan antara antara lingkulingkunganngan geog
geografis rafis dengadengan n lingkulingkungan ngan behavibehavioral. oral. LingLingkungakungan n geoggeografis rafis adalah adalah lingkulingkunganngan yang sebenarnya ada, sedangkan lingkungan behavioral merujuk pada sesuatu yang yang sebenarnya ada, sedangkan lingkungan behavioral merujuk pada sesuatu yang nampak. Misalnya, gunung yang nampak dari jauh seolah-olah sesuatu yang indah. nampak. Misalnya, gunung yang nampak dari jauh seolah-olah sesuatu yang indah. (lingku
(lingkungan ngan behaviobehavioral), ral), padahapadahal l kenyatkenyataannya merupakan aannya merupakan suatu lingkungan yangsuatu lingkungan yang penuh
penuh dengan dengan hutan yhutan yang leang lebat (lingbat (lingkungakungan geogn geografis).rafis). c.
c. OrOrgaganisnisme me tidtidak ak memereareaksksi i teterharhadadap p ranrangsgsangangan an lolokakal l ataatau u ununsusur r atatau au susuatu bagiatu bagianan peristiw
peristiwa, a, akan akan tetapi tetapi mereakmereaksi si terhadaterhadap p keselukeseluruhan ruhan obyeobyek k atau atau peristiwperistiwa. a. MisalnyMisalnya,a, adanya penamaan kumpulan bintang, seperti : sagitarius, virgo, pisces, gemini dan adanya penamaan kumpulan bintang, seperti : sagitarius, virgo, pisces, gemini dan sebagainya adalah contoh dari prinsip ini. Contoh lain, gumpalan awan tampak seperti sebagainya adalah contoh dari prinsip ini. Contoh lain, gumpalan awan tampak seperti gunung atau binatang tertentu.
gunung atau binatang tertentu. d.
d. PemPemberberian makna terhadian makna terhadap suatu rangsap suatu rangsangangan sensoan sensoris adalah meruris adalah merupakapakan n suasuatu prosestu proses ya
yang ng didinanamimis s dadan n bubukakan n sesebabagagai i susuatu atu reareaksksi i yayang ng stastatistis. . PrPrososes es pepengngamamataatann merupakan suatu proses yang dinamis dalam memberikan tafsiran terhadap rangsangan merupakan suatu proses yang dinamis dalam memberikan tafsiran terhadap rangsangan yang diterima.
Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain : Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :
a.
a. PePengngalalamaman an titililikakan n ((insight insight ), bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam), bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku
perilaku. . Dalam Dalam proseproses s pembepembelajaran, lajaran, hendahendaknya knya peserta peserta didik didik memilikmemiliki i kemamkemampuanpuan tilikan yaitu
tilikan yaitu kemamkemampuan mengenal keterkaitan unsur-unspuan mengenal keterkaitan unsur-unsur ur dalam suatu dalam suatu obyeobyek k atauatau peristiw
peristiwa.a.
b.
b. PembePembelajaran lajaran yang yang bermakbermakna na ((meaningful learning meaningful learning ), kebermaknaan unsur-unsur yang), kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam keg
penting dalam kegiatan pemecahan masalaiatan pemecahan masalah, khususnh, khususnya dalam identifikasi masalaya dalam identifikasi masalah danh dan penge
pengembangmbangan an alternatif alternatif pemecpemecahannyaahannya. . Hal-hal Hal-hal yang yang dipelajadipelajari ri pesertpeserta a didik didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.
hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.
c.
c. PePerilrilakaku beu berturtujuajuan (n ( pusposive pusposive behavior behavior ), bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku), bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan
bukan hanya tehanya terjadi akibarjadi akibat hubunt hubungan stigan stimulus-mulus-responrespons, tetapi ads, tetapi ada keterkaita keterkaitannya deannya denganngan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
tujuannya.
d.
d. PrPrinsinsip ruaip ruang hidng hidup (up (life spacelife space), bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan), bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan ling
lingkunkungan gan dimdimana ana ia ia berberada. ada. OleOleh h karekarena na ituitu, , matmateri eri yanyang g diajdiajarkaarkan n henhendakdaknyanya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik. memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
e.
e. TransfeTransfer dalam Belajar, yaitu per dalam Belajar, yaitu pemindahamindahan pola-pola pen pola-pola perilaku dalam siturilaku dalam situasi pembelasi pembelajaranajaran tertentu ke
tertentu ke situassituasi i lain. Menurut pandanglain. Menurut pandangan Gestalt, transfer an Gestalt, transfer belajar terjadi dengan jalanbelajar terjadi dengan jalan mel
melepasepaskan kan pengpengertertian ian obyobyek ek dardari i suasuatu tu konkonfigfigurasurasi i daldalam am situsituasi asi terttertentu entu untuntuk uk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Jud
Judd d memeneknekankaankan n penpentingtingnya nya penpenangangkapkapan an priprinsipnsip-pr-prinsinsip ip pokpokok ok yanyang g luas luas daladalamm pembe
Tra
Transfensfer r belbelajar ajar akaakan n terjaterjadi di apaapabilbila a pespeserta erta diddidik ik telatelah h menmenangangkap kap prinprinsip-sip-prinprinsipsip pokok
pokok dari dari suatu suatu persoalpersoalan an dan dan menemumenemukan kan generalgeneralisasi isasi untuk untuk kemudkemudian ian digudigunakannakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat mem
membanbantu tu pespeserta erta diddidik ik untuntuk uk menmenguaguasai sai prinprinsipsip-pri-prinsip nsip pokpokok ok dari dari matmateri eri yangyang diajarkannya.
diajarkannya.
C.
C. PrPrininsipsip-p-pririnsnsip ip BeBelalajajarr
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya pening
peningkatan katan potenspotensi i siswa siswa secara secara komprkomprehensiehensif, f, maka maka pembepembelajaran lajaran harus harus dikemdikembangkabangkann sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar.
belajar. Davies Davies (1991 (1991 : : 32), 32), mengimengingatkan ngatkan beberabeberapa pa hal hal yang yang dapat dapat menjadmenjadikan ikan kerangkerangkaka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar belajar dalam proses pembelajaran, yaitu :
dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar belajar dalam proses pembelajaran, yaitu :
1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun 1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun
yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya. yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.
2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok 2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok
umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar. umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
3. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan 3. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan
(reinforcement). (reinforcement).
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid 4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid
belajar s
belajar secara lebecara lebih berartih berarti.i.
5.
5. ApApababila ila mumurid rid didibeberikrikan an tatangnggugung ng jawjawab ab ununtutuk k memempmpelelajaajari ri sesendndiriiri, , mamaka ka ia ia lelebihbih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.
termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.
Banyak teori dan prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli . prinsip dan teori Banyak teori dan prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli . prinsip dan teori tersebut antara yang satu dengan yang lain memiliki persamaan namun juga ada perbedaan. tersebut antara yang satu dengan yang lain memiliki persamaan namun juga ada perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajarn, baik bagi siswa yang perlu yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajarn, baik bagi siswa yang perlu men
meningkingkatkaatkan n upaupaya ya belbelajarajarnya nya maumaupun pun bagbagi i gurguru u daldalam am upaupaya ya menmeningkingkatkatkan an metmetodeode mengajarnya. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1.
1. Prinsip P Prinsip Perhatian dan Merhatian dan Motivasiotivasi
Perhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan yang Perhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi.
sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi.
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar (Gagne and Berliner 1984 : 355). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul terjadi belajar (Gagne and Berliner 1984 : 355). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan
pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhpelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabilannya. Apabila a bahan pelajaranbahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi untuk mempelajarinya. Apabila dalam diri siswa tidak ada perhatian terhadap pelajaran untuk mempelajarinya. Apabila dalam diri siswa tidak ada perhatian terhadap pelajaran yang dipelajari, maka siswa tersebut perlu dibangkitkan perhatiannya.
yang dipelajari, maka siswa tersebut perlu dibangkitkan perhatiannya.
Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari, peserta kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari, peserta didik dapat menerima dan memilih stimulus yang relevan untuk diproses lebih lanjut di didik dapat menerima dan memilih stimulus yang relevan untuk diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimulus yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta antara sekian banyak stimulus yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan, melihat masalah-masalah didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan, melihat masalah-masalah ya
yang ng akakan an didibeberirikakan, n, mememimililih h dadan n memembmbererikikan an fofokukus s papada da mamasasalalah h yayang ng haharuruss diselesaikan.
diselesaikan.
Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Hamalik Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Hamalik (2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi (2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi untuk mencapai seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan). Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian membentuk suatu tujuan). Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian membentuk suatu akt
aktivitivitas as nyanyata ta daldalam am bebbebagaagai i benbentuk tuk kegkegiataniatan. . MotMotivasivasi i memmempunpunyai yai kaikaitan tan yanyang g eraterat de
dengngan an miminanat. t. SisSiswa wa yayang ng mememimilikliki i miminanat t teterharhadadap p sesesusuatu atu bibidadang ng stustudi di tertertententutu,, ce
cendndererunung g tetertrtararik ik peperhrhatatiaiannnnya ya dadan n dedengngan an dedemimikikian an titimbmbul ul momotitivavasi si ununtutuk k mem
mempelapelajarinjarinya. ya. MisMisalnalnya, ya, siswsiswa a yang yang menmenyukyukai ai pelpelajaraajaran n matematematimatika ka akan akan mermerasaasa sen
senang ang belabelajar jar matematematmatika ika dan dan terterdordorong ong untuntuk uk belbelajar ajar leblebih ih giatgiat, , karekarenannanya ya adaadalahlah kewajiban bagi guru untuk bisa menanamkan sikap positif pada diri siswa terhadap mata kewajiban bagi guru untuk bisa menanamkan sikap positif pada diri siswa terhadap mata pelajaran
Sel
Selain memilain memiliki keterkiki keterkaitan denaitan dengan minagan minat, t, motmotivasivasi i jugjuga a terkterkait erat ait erat dendengangan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu aka
akan n menmendorodorong ng sesseseoreorang ang untuntuk uk menmencapacapainya inya dendengan gan seksekuat uat tentenaga. aga. HanHanya ya dendengangan motivasi anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang motivasi anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah, 2006 : 148).
lain (Djamarah, 2006 : 148).
Motivasi juga dapat diartikan sebagai tenaga pendorong yang menyebabkan adanya Motivasi juga dapat diartikan sebagai tenaga pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya tidaknya motivasi dalam diri peserta tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya tidaknya motivasi dalam diri peserta did
didik ik dapdapat at diamdiamati ati dardari i obsobservervasi asi tingtingkah kah laklakunyunya. a. ApaApabila bila pespeserta erta diddidik ik memmempunpunyaiyai motivasi, ia akan :
motivasi, ia akan :
a.
a. BerBersunsungggguh-uh-sunsungggguh uh menmenunjunjukkukkan an minminat, at, memmempunpunyai yai perperhatihatian, an, dan dan rasa rasa ingingin in tahutahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar.
yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar.
b.
b. BerusBerusaha keras aha keras dan medan memberikmberikan wakan waktu yang tu yang cukup cukup untuk untuk melakumelakukan kegkan kegiatan tersiatan tersebut.ebut.
c.
c. Terus bTerus bekerja saekerja sampai tumpai tugas-tuggas-tugas tersebas tersebut terselut terselesaikan.esaikan.
Motiva
Motivasi dapat si dapat bersifat internal dan eksternal. Beberapbersifat internal dan eksternal. Beberapa a penulipenulis atau s atau ahli yang lainahli yang lain menyebutnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi internal atau motivasi intrinsik menyebutnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi internal atau motivasi intrinsik ada
adalah lah dorodorongangan n dardari i daladalam m dirdiri i indiindividvidu u untuntuk uk melmelakuakukan kan suasuatu tu aktaktivitivitas. as. MotMotivasivasii eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu baik dari guru, orang tua, eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu baik dari guru, orang tua, tem
teman an dan dan sebsebagaagainyainya. . MotMotivasivasi i ekseksternternal al yanyang g dipdiperoeroleh leh melmelalualui i proproses ses belbelajar ajar dandan interaksi individu dengan lingkungannya, dapat berubah menjadi motivasi internal. Proses interaksi individu dengan lingkungannya, dapat berubah menjadi motivasi internal. Proses perub
perubahan ahan dari dari motivamotivasi si ekstrinsekstrinsik ik menjadmenjadi i motivasmotivasi i intrinsiintrinsik k pada pada seseoseseorang rang disebdisebutut “transformasi motif” (Dimyati dan Mudjiono, 1994:41).
“transformasi motif” (Dimyati dan Mudjiono, 1994:41).
Pe
Penernerapaapan n prprinsinsip-ip-priprinsnsip ip momotivtivasasi i dadalam lam proproseses s pepembmbelelajaajaran ran akakan an dadapapatt berlang
berlangsung sung dengdengan an baik, baik, bilamanbilamana a guru guru memahmemahami ami beberapbeberapa a aspek aspek yang yang berkenaberkenaanan dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai berikut :
dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai berikut :
a.
a. SeSetiatiap p inindidivividu du tidtidak ak hahanynya a dididodororong ng oleoleh h pepememenunuhahan n asaspepek k bibiolologogis, is, sososiasial l dandan emosional, akan tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih emosional, akan tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang ia miliki saat ini.
dari yang ia miliki saat ini. b.
b. PengePengetahuan tahuan tentang tentang kemajuakemajuan n yang yang dicapai dicapai dalam dalam memenumemenuhi hi tujuan tujuan mendomendorongrong terjadinya peningkatan usaha.
c.
c. MotivaMotivasi dipesi dipengaruhngaruhi oleh ui oleh unsr-unnsr-unsur kesur kepribadiapribadian.n. d.
d. Rasa aman dan keberhRasa aman dan keberhasilan dalam mencapasilan dalam mencapai tujuan cenderunai tujuan cenderung meningkg meningkatkan motivaatkan motivasisi belajar.
belajar. e.
e. MotMotivasivasi i bertbertambambah ah bilbila a parpara a pelpelajar memiliajar memiliki ki alasalasan an untuntuk percayuk percaya a bahbahwa sebagwa sebagianian besar d
besar dari kebuari kebutuhanntuhannya daya dapat dipepat dipenuhi.nuhi. f.
f. Kajian dan peKajian dan penguatan gnguatan guru, orang uru, orang tua dan tematua dan teman seusia ben seusia berpengarurpengaruh terdapat moh terdapat motivasitivasi dan perilaku.
dan perilaku. g.
g. InsentiInsentif dan hadiah material kadaf dan hadiah material kadang-kadang-kadang bergung berguna dalam situasi kelna dalam situasi kelas, memang adas, memang adaa bahaya
bahayanya bila nya bila anak bekerja anak bekerja karena ingin mendapat hadiah dan karena ingin mendapat hadiah dan bukan karena memangbukan karena memang ingin belajar.
ingin belajar. h.
h. KompKompetisi dan insenetisi dan insentif dalam waktu terttif dalam waktu tertentu dapat meninentu dapat meningkatkgkatkan motivasan motivasi.i. i.
i. SikSikap yang baik untuap yang baik untuk belajar dapat dicak belajar dapat dicapai oleh kebanpai oleh kebanyakyakan indivan individu dalam suasidu dalam suasanaana belajar ya
belajar yang memng memuaskauaskan.n. j.
j. ProseProses s belajar belajar dan dan kegiatkegiatan an yang yang dikaitkdikaitkan an kepadkepada a minat minat pelajar pelajar saat saat itu itu dapatdapat mempertinggi motivasi.
mempertinggi motivasi.
2.
2. Prinsip Ke Prinsip Keaktifanaktifan
Me
Menunururut t papandndanangagan n pspsikikolologogi i ananak ak adadalalah ah mamakhkhluluk k yayang ng akaktitif. f. AnAnak ak mem
mempunpunyai yai dordorongongan an untuntuk uk berberbuabuat t sessesuatuuatu, , memmempunpunyai yai kemkemauan auan dan dan aspaspirasirasinyinyaa sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan pada
pada orang orang lain. lain. Belajar Belajar hanya mungkin hanya mungkin terjadi terjadi apabilapabila a anak anak mengmengalami alami sendiri. Johnsendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang
siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari dirinya sendiri, guru hanyadari dirinya sendiri, guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah.
sebagai pembimbing dan pengarah.
Ke
Keakaktiftifan an bebelalajar jar diditantandai dai ololeh eh adadanyanya a keketerterliblibataatan n sesecacara ra opoptitimamal, l, babaik ik inte
intelektlektualual, , emoemosiosional nal dan dan fisifisik k jika jika dibdibutuutuhkahkan. n. PanPandandangan gan menmendasdasar ar yanyang g perperlulu menjadi kerangka pikir setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah menjadi kerangka pikir setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah makhluk yang aktif. Individu merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin makhluk yang aktif. Individu merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin tahu.
tahu.
Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu akan dapat berkembang ke arah Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu akan dapat berkembang ke arah yan
yang g pospositif itif bilbilamanamana a linglingkunkungangannya nya memmemberberikan ikan ruaruang ng yang yang baik baik untuntuk uk tumtumbuhbuh suburnya keaktifan itu.
Men
Menuruurut t teoteori ri kogkognitinitif, f, belbelajar ajar menmenunjunjukkukkan an adaadanya nya jiwa jiwa yanyang g aktaktif, if, jiwajiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak hanya menyimpan saja tanpa mengadakan mengolah informasi yang kita terima, tidak hanya menyimpan saja tanpa mengadakan tansformasi (Gagne and Berliner, 1984 : 267). Menurut teori ini anak memiliki sifat tansformasi (Gagne and Berliner, 1984 : 267). Menurut teori ini anak memiliki sifat ak
aktitif, f, kokonsnstrtrukuktitif, f, dadan n mamampmpu u memererencncananakakan an sesesusuatatu. u. AnAnak ak mamampmpu u memencncarari,i, menem
menemukan dan ukan dan menggmenggunakan pengetahuunakan pengetahuan an yang telah yang telah diperodiperolehnya. Dalam lehnya. Dalam proseprosess belajar anak
belajar anak mampu mengidmampu mengidentifikasentifikasi, i, merummerumuskan masalah, mencari dan uskan masalah, mencari dan menemmenemukanukan fakta, menganalisi, menafsirkan dan menarik kesimpulan.
fakta, menganalisi, menafsirkan dan menarik kesimpulan.
Thordike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum "law of Thordike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum "law of exe
exercisrcise"nye"nya a yanyang g menmenyatayatakan kan bahbahwa wa belbelajar ajar memmemerluerlukan kan adaadanya nya latilatihanhan-lat-latihanihan.. Hub
Hubungungan an stimstimuluulus s dan dan resrespon akan pon akan berbertamtambah bah erat erat jika sering jika sering dipdipakaakai i dan akandan akan berkur
berkurang ang bahkabahkan n lenyap jika lenyap jika tidak tidak pernah digunakan. Artinya pernah digunakan. Artinya dalam dalam kegiatkegiatan an belajar belajar diperlukan adanya latihan-latihan dan pembiasaan agar apa yang dipelajari dapat diingat diperlukan adanya latihan-latihan dan pembiasaan agar apa yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Semakin sering berlatih maka akan semakin paham.
lebih lama. Semakin sering berlatih maka akan semakin paham.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mc.Keachie bahwa individu merupakan Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mc.Keachie bahwa individu merupakan "manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu" (Mc. Keachie, 1976 : 230 dari Gredler "manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu" (Mc. Keachie, 1976 : 230 dari Gredler ME
MEB, B, teterjerjemamahahan n MuMunanandndir ir 191991 91 : : 10105)5). . DaDalalam m prprososes es bebelalajajar, r, sisiswswa a haharuruss menampakkan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik yang mudah diamati menampakkan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik yang mudah diamati mau
maupun pun kegkegiatan iatan psipsikis kis yanyang g sulsulit it diamdiamati. ati. KegKegiataiatan n fisifisik k bisbisa a berberupa upa memmembacabaca,, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis misalnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang misalnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang di
dihahadapdapi, i, memembmbanandidingngkakan n susuatu atu kokonsnsep ep dedengngan an yayang ng lailain, n, memenynyimimpupulklkan an hashasilil percoba
percobaan dan an dan lain seblain sebagainyaagainya..
Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer begitu saja dari pikiran Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer begitu saja dari pikiran ora
orang ng yayang ng memempmpununyayai i pepengngetetahuahuan an ke ke pikpikirairan n oraorang ng yayang ng bebelulum m memempmpununyayaii penget
pengetahuan. ahuan. Bahkan Bahkan bila bila seoranseorang g guru guru bermakbermaksud sud mentranmentransfer sfer konsekonsep, p, ide ide dandan pegertia
pegertian n kepadkepada a seorang seorang muridmurid, , pemindpemindahan ahan itu itu harus harus diinterdiinterpretasikapretasikan n dandan dikonstruksikan oleh si murid lewat pengalamannya (Glasersferld dalam Battencourt, dikonstruksikan oleh si murid lewat pengalamannya (Glasersferld dalam Battencourt, 19
198989). ). DaDalam lam prprososes es kokonsnstrutruksksi i itu itu memenunururut t GlGlaseasersrsferferldld, , didipeperlurlukakan n bebebeberaprapaa kemampuan;
a.
a. KemamKemampuan mengpuan mengingat dan meningat dan mengunggungkapkan kekapkan kembali pengmbali pengalaman.alaman.
b.
b. KemamKemampuan puan membmembandingandingkan, kan, mengmengambil ambil keputukeputusan san (justifika(justifikasi) si) mengemengenainai persama
persamaan dan an dan perbeperbedaandaan
c.
c. KemamKemampuan untupuan untuk lebih menyuk lebih menyukai pengalkai pengalaman yang satu dariaman yang satu daripada pengalpada pengalaman yangaman yang lain.
lain.
3.
3. Prinsip Ke Prinsip Keterlibatan Lterlibatan Langsung/Pangsung/Pengalamanengalaman
Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar
belajar mengemengemukakmukakan an bahwa bahwa belajar belajar yang yang paling paling baik baik adalah adalah belajar belajar melaluimelalui pengal
pengalaman aman langsulangsung. ng. Dalam Dalam belajar belajar melalui melalui pengalpengalaman aman langsulangsung ng siswa siswa tidak tidak hanyahanya me
mengngamaamati, ti, tettetapi api ia ia haharurus s memengnghayhayatati, i, terterliblibat at lalangngsusung ng dadalalam m peperbrbuauatan tan dadann bertang
bertanggung jawab terhadap hasilnyagung jawab terhadap hasilnya. . SebagSebagai ai contoh seseocontoh seseorang yang belajar rang yang belajar membmembuatuat tempe yang paling baik apabila ia terlibat secara langsung dalam pembuatan (
tempe yang paling baik apabila ia terlibat secara langsung dalam pembuatan (direct direct performan
performancece), bukan hanya melihat bagaimana orang membuat tempe (), bukan hanya melihat bagaimana orang membuat tempe (demonstrating demonstrating ),), apalagi hanya mendengar cerita bagaimana cara pembuatan tempe (
apalagi hanya mendengar cerita bagaimana cara pembuatan tempe (telling telling ).).
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sen
belajar sendiri atau meladiri atau melakukan akkukan aktivitas sentivitas sendiri. Dalam kdiri. Dalam kontekonteks ini, siswa bes ini, siswa belajar sambillajar sambil bekerja
bekerja, , karena karena dengadengan n bekerbekerja ja merekmereka a mempmemperoleh eroleh pengepengetahuan, tahuan, pemapemahaman,haman, pengal
pengalaman aman serta serta dapat dapat mengmengembangembangkan kan keteramketerampilan pilan yang yang bermakbermakna na untuk hidup untuk hidup didi masyarakat. Hal ini juga sebagaimana yang di ungkapkan Jean Jacques Rousseau bahwa masyarakat. Hal ini juga sebagaimana yang di ungkapkan Jean Jacques Rousseau bahwa anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam, melalui belajar anak harus diberi anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam, melalui belajar anak harus diberi ke
kesesempmpatatan an memengngemembabangngkakan n atatau au memengngakaktutualalkakan n popotetensnsi-i-popotetensnsi i tetersrsebebutut.. Sesungguhnya anak mempunyai kekuatan sendiri untuk mencari, mencoba, menemukan Sesungguhnya anak mempunyai kekuatan sendiri untuk mencari, mencoba, menemukan dan mengembangkan dirinya sendiri. Dengan demikian, segala pengetahuan itu harus dan mengembangkan dirinya sendiri. Dengan demikian, segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, bekerja diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri.