• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fraktur Lumbal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fraktur Lumbal"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

 PRESENTASI KASUS

 PRESENTASI KASUS

Fraktur Thoracolumbal

Fraktur Thoracolumbal

Oleh:

Oleh:

Muhamad Lutfi Rahmat

Muhamad Lutfi Rahmat

Pembimbi!:

Pembimbi!:

dr

dr .

 . "erma #ofara$ S%&OT'K(

"erma #ofara$ S%&OT'K(

RUMA" SAKIT AN#KATAN LAUT MINTO"AR)*O

RUMA" SAKIT AN#KATAN LAUT MINTO"AR)*O

*AKARTA PUSAT

*AKARTA PUSAT

(2)
(3)
(4)

+A+ I

+A+ I

ILUSTRASI KASUS

ILUSTRASI KASUS

II&& II))EENNTTIITTAASS N

Naamma a LLeennggkkaapp : : TTnn. . MMSSAA N

NRRMM : : 00001155--5522--2244 Tan

Tanggaggal lal lahirhir/Um/Umurur : 14 : 14 ApApril 1ril 1996 996 / 20 / 20 tahtahunun JJeenniis s KKeellaammiinn : : LLaakkii--LLaakkii

A

Aggaammaa : : IIssllaamm

P

Peekkeerrjjaaaann : : TTNNI I AALL P

Peennddiiddiikkaann : : SSLLTTAA St

Staatutus Ps Peerkrkaawiwinanann : B: Beelulum Mm Meeninikkahah A

Allaammaatt : : MMeesss s YYoon n 2 2 MMaarriinniir r CCiillaannddaak k JJaakkaarrtta a SSeellaattaann P

Peemmbbiiaayyaaaann : : BBPPJJSS T

Taannggggaal l MMaassuukk : 1: 18 8 AApprriil l 22001166 Tang

Tanggal Pemgal Pemerikseriksaanaan : 3 Maret 2016: 3 Maret 2016

IIII&& AANNAAMMNNEESSIISS

(Autoanamnesis pada tanggal 4 Maret 2016) (Autoanamnesis pada tanggal 4 Maret 2016) Keluha Utama

Keluha Utama

Pasien rujukan dari RS Marinir Cilandak, datang ke ruma sakit karena terjatu Pasien rujukan dari RS Marinir Cilandak, datang ke ruma sakit karena terjatu dari poon kelapa dengan ketinggian kurang le!i " meter 2 ari SMRS#

dari poon kelapa dengan ketinggian kurang le!i " meter 2 ari SMRS#

Ri,a-at Pe-akit

Ri,a-at Pe-akit Sekara!Sekara!

$ua ari SMRS pasien terjatu saat men%o!a mengam!il poon kelapa, pasien $ua ari SMRS pasien terjatu saat men%o!a mengam!il poon kelapa, pasien  jatu

 jatu mendarat mendarat pada pada kaki kaki kiri kiri terle!i terle!i daulu daulu lalu lalu jatu jatu terduduk# terduduk# Setela Setela jatu jatu pasienpasien merasakan n&eri kesemutan seperti tersetrum dari pinggang menjalar ke !a'a# &eri merasakan n&eri kesemutan seperti tersetrum dari pinggang menjalar ke !a'a# &eri dirasa sangat e!at, AS *# Pasien juga merasa kaki sulit digerakkan, namun masi terasa dirasa sangat e!at, AS *# Pasien juga merasa kaki sulit digerakkan, namun masi terasa  !ila

 !ila disentu# disentu# Pasien Pasien kemudian kemudian di!a'a di!a'a ke ke RS RS Marinir Marinir Cilandak, Cilandak, dira'at dira'at selama selama 2 2 ari,ari, di!eri o!at anti n&eri,

di!eri o!at anti n&eri, kemudian dirujuk ke RSA+ Mintoardjo untuk dilakukan operasi#kemudian dirujuk ke RSA+ Mintoardjo untuk dilakukan operasi# nam ari SMRS dilakukan operasi laminektomi dan pemasangan pen pada tulang nam ari SMRS dilakukan operasi laminektomi dan pemasangan pen pada tulang  !elakang#

 !elakang# Saat Saat ini ini n&eri n&eri masi masi dirasakan dirasakan di di punggung, daera punggung, daera !ekas !ekas operasi# operasi# &eri &eri &ang&ang

2 2

(5)

dirasa jau !erkurang AS 2, dan saat ini tidak menjalar ke kaki# &eri diper!erat ketika  pasien !atuk atau !ersin# -aki pasien masi sulit untuk digerakkan, namun terasa le!i

ringan di!andingkan se!elumn&a# Rasa !aal pada punggung ingga kaki disangkal# Saat ini pasien lepas dari kateter dan mengalami kesulitan untuk menaan !uang air ke%il# Selain itu pasien juga mengalami kesulitan untuk merasa dan menaan !uang air !esar# $emam disangkal#

Ri,a-at Pe-akit )ahulu

.idak ada ri'a&at tekanan dara tinggi, dia!etes mellitus, pen&akit jantung,  pen&akit ginjal, paru, kuning, asma atau alergi# .idak ada ri'a&at operasi ataupun

ke%elakaan se!elumn&a, tidak ada gangguan pem!ekuan dara#

Ri,a-at Pe-akit Keluar!a

.idak ada ri'a&at /ipertensi, dia!etes mellitus, stroke, asma ataupun alergi

Ri,a-at So.ial

Pasien !ekerja se!agai anggota . A+# Ri'a&at merokok saat usia 16 ingga 1* taun, dengan jumla kurang le!i " !atangari# Ri'a&at minum alkool disangkal#

III& Pemerik.aa Fi.i. '/ Maret 0123( Statu. #eerali.

-eadaan umum tampak sakit sedang, kooperati3 

-esadaran  Compos mentis

.ekanan nadi  1050 mm/g

 adi  *0menit reguler isi %ukup

Pernapasan  1*menit, reguler kedalaman %ukup

Suu  6,00C

.7  180 %m

77  6 kg

M.  21,* kgm2status gi9i !aik 

(6)

.ur4e--epala  .idak tampak de3ormitas

Mata  konjungti:a pu%at ;;, sklera ikterik <<, RC+ ;;, RC.+ ;;

,Pupil

isokor, gerakan !ola mata !aik ke segala ara

/idung  tidak ada ada de3ormitas, n&eri tekan negati:e, rinorea(<)

.elinga  liang telinga lapang, tidak ada se%ret, otorea(<)

.enggorokkan  arkus 3aring simetris, mukosa tidak iperemis, tonsil .1.1

Rongga mulut  mukosa !asa

+eer  =P "<2 %m/2>, tidak tera!a pem!esaran -?7, trakea di tenga

$ada  !entuk dada normal

Paru

nspeksi  simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi  ekspansi dada simetris kanan<kiri, 3remitus kanan sama dengan kiri

Perkusi  sonor pada seluru lapang paru

Auskultasi  suara na3as :esikular ;;, ronki !asa kasar <<, 'ee9ing <<

=antung

nspeksi  iktus kordis tidak terliat

Palpasi  iktus kordis tera!a di sela iga ",1jari medial linea midkla:ikula kiri

Perkusi 

7atas jantung kanan  sela iga ke<" linea para sternalis kanan

7atas jantung kiri  sela iga ke<", 1 jari medial dari linea midkla:ikula

kiri

Pinggang jantung  sela iga ke<2 linea parasternalis kiri

Auskultasi  S  dan  normal, tidak terdapat murmur atau gallop

A!domen

nspeksi  datar, lemas

Palpasi  n&eri tekan (<), epar dan lim3a tidak tera!a#

Perkusi  timpani, tidak terdapat shifting dullness

Auskultasi  !ising usus (;) normal

(7)

kstremitas 

akral angat, CR. @ 2 detik, tidak ada edema, -?7 inguinal tidak tera!a# Straigt leg test (;;)

.onus  eutoni pada keempat ekstremitas .ro3i  eutro3i pada keempat ekstremitas

-ekuatan Motorik  Re3leks 3isiologis  < Re3leks !is%eps 2;  2; < Re3leks tri%eps 2;  2; < Re3leks patella 2;  1; < Re3leks A%illes 1;  1;

Re3leks Patologis  7a!inski (<<)

Status +okalis

Regio .ora%olum!al

+ook .ampak kassa puti menutupi luka operasi, terpasang drain dengan perdaraan minimal

eel &eri tekan pada daera .11 B +2

Mo:e ?erakan di!atasi selama masa pemulian# """" """"

(8)

I5& Pemerik.aa Peu6a! Laboratorium ' 02 A%ril 0123 (

*ei. Pemerik.aa "a.il Nilai Normal Satua

"b 14# 14<16 gdl

"t /2 42<4* 

Eritro.it /&70 4#6<6#2 106ul

Trombo.it 1" 1"0<4"0 10ul Leuko.it 5#500 "#000<1#000 ul +T D00DD 1< Menit 8T 12D0DD <1" menit Ur 40 18<4 mgdl 8r 1#1 0#8<1# mgdl #)S *" @200 mgd+ Laboratorium '09 A%ril 0123(

*ei. Pemerik.aa "a.il Nilai Normal Satua

"b 21& 14<16 gdl

"t 09 42<4* 

Eritro.it &0/ 4#6<6#2 106ul

Trombo.it 268#000 1"0<4"0 10ul

Leuko.it 27&11 "#000<1#000 ul

(9)

;<ra- Lumbo.acral AP<Lateral ' 2= A%ril 0123(

.ampak 3raktur kompresi pada %orpus :erte!ra lum!al 1 $iskus inter:erte!ralis tidak men&empit

=aringan lunak para:erte!rata !aik 

Ke.a : Fraktur kom%re.i cor%u. 4ertebra lumbal 2

;<ra- Pel4i. ' 2= A%ril 0123(

7esar, !entuk dan struktur tra:ekula tulang pem!entuk pel:is dalam !atas normal Sela sendi dan permukaan a%eta!ulum dalam !atas normal

.idak tampak garis 3raktur 

.idak tampak lesi litik maupun sklerotik  Ke.a : Foto %el4i. dalam bata. ormal

(10)

MRI Lumbal ta%a kotra. '01 A%ril 0123(

< .ampak 3raktur kompresi !agian %orpus anterior B medius +1 dengan pergeseran

%orpus +1 ke posterior &ang mendesak te%al sa%, medulla spinalis disertai lesi &perintens pada medulla spinalis setinggi +1

< .ak tampak osteop&te &ang signi3ikan

< .ampak !one marro' repla%ement di %orpus +1 dan su!kondral endplate superior 

+2 &ang &pointens pada .1E dan .2E

< ntensitas signal dis%us dan te!al dis%us normal

< .ak tampak ipertro3i ligamentum 3la:um maupun 3a%et joint

< ntensitas signal medulla spinalis sampai %onus medularis setinggi +1 normal

(11)

< .idak tampak lesi patologis intrameduler 

< MR m&elogram  .ampak stenosis !erat setinggi +1

< Ke.a : Fraktur kom%re.i cor%u. aterior<mediu. L2 de!a %ede.aka

thecal .ac da medulla .%iali. -a! me-ebabka edema medulla .%iali. .eti!!i L2&

La%ora O%era.i '0= A%ril 0123(

$iagnosis Pra 7eda  raktur !urst +1 3r C

$iagnosis pas%a !eda  raktur dislokasi +1 3r C

Ma%am operasi  Posterior dekompresi +1, sta!ilisasi posterior .11<+2 Posisi  Pronasi

+aporan >perasi

< Pasien terlungkup di atas meja operasi dalam ?A

< Asepsis dan antisepsis daera operasi dan sekitarn&a

< ksplorasi .11 B + kon3irmasi dengan C arm

< Anatom&  Perdaraanematom non akti3, rupture ligamentum interspinosum,

3raktur +1 kiri dan kanan

< $ilakukan laminektomi total +1 kiri dan kanan

< $ilakukan sta!ilisasi posterior dengan pedikel s%re' di .11<12, +2< kiri dan kanan

< $ilakukan %ip !one gra3t pada posterior lateral . 11< +2

< $ilakukan dikortikasi dan dipasang %ip !one gra3t

< +uka operasi ditutup lapis demi lapis

(12)

;<ra- Lumbo.acral '0> A%ril 0123(

< .ampak 3raktur kompresi :erte!ra +1 dengan terpasang 3iksasi interna plate and

s%re' pada posterior . 11 B + 5& )aftar Ma.alah

< raktur dislokasi lum!al 1 post op laminektomi, >R ari ke<8

< Anemia 5I& Tatalak.aa < Cipro3loa%in 2"00 mg < Asam Me3enamant "00 mg < -alk ta!let 11 < eurode ta!let 21 < Cek $R ulang

< isioterapi (Mo!ilisasi A'al, .erapi Panas, .S, 7ladder training, 7o'el training)

< Penggunaan korset tora%olum!al

Follo, U% '> Mei 0123(

S  Saat ini n&eri &ang dirasa pada punggung suda !erkurang, terkadang terasa tapi ringan AS 2# Selain n&eri di punggung pasien juga mengelukan n&eri pada area dekat  pantat, dikatakan i!u pasien mun%ul luka# &eri tidak terlalu e!at, AS 2# Pasien merasa kaki masi lemas, namun terasa le!i ringan dan kuat# Pasien !elum !isa mengontrol !uang air !esar dan !uang air ke%il# $emam disangkal#

>  CM, .ampak Sakit Ringan

(13)

. F 11080 mm/g, F *2menit, SF 6,20C, P F 20menit

-epala  .idak tampak de3ormitas

Mata  -onjungti:a anemis GG, sklera ikterik << +eer  =P "<2 %m/2>, tidak tera!a

Paru  7un&i na3as :esikuler ;;, ronki <<, 'ee9ing <<

=antung  7un&i =antung S  dan  normal, tidak terdapat murmur atau gallop

A!domen  $atar, lemas, n&eri tekan (<), epar dan lim3a tidak tera!a, !ising usus (;)

kstremitas 

akral angat, CR. @ 2 detik, tidak ada edema, -?7 inguinal tidak tera!a# Straigt leg test (;;)

.onus  eutoni pada keempat ekstremitas

.ro3i  terliat sedikit atro3i pada kedua ekstremitas !a'a# -ekuatan Motorik  Re3leks 3isiologis  < Re3leks !is%eps 2;  2; < Re3leks tri%eps 2;  2; < Re3leks patella 2;  2; < Re3leks A%illes 1;  1;

Re3leks Patologis  7a!inski (<<)

Status +okalis

Regio .ora%olum!al

+ook .ampak kassa puti menutupi luka operasi eel &eri tekan minimal pada daera .11<+2 Mo:e ?erakan di!atasi selama masa pemulian# Statu. Lokali. Re!io Sacrum

.ampak ulkus !er'arna kemeraan, pinggir !er'arna keputian, dasar lapisan dermis,  pus (<), jaringan nekrotik (;), palpasi n&eri tekan (;), !erukuran 5"0#2 %m#

A 

"""" """"

(14)

P 

< Cipro3loa%in 2"00 mg

< Asam Me3enamant "00 mg

< -alk ta!let 11

< eurode ta!let 21

< isioterapi (Mo!ilisasi A'al, .erapi Panas, .S, 7ladder training, 7o'el training)

< Penggunaan korset tora%olum!al

< .atalaksana ulkus deku!itus 

o dukasi untuk !erpinda posisi setiap 2 jam

o $e!ridemen jaringan nekrotik 

o =aga ke!ersian dan kelem!apan (anti!iotik topikal)

(15)

+A+ II

TIN*AUAN PUSTAKA

0&2 Aatomi Tula! +elaka!

-olom :erte!ra atau tulang !elakang, mem!entuk 2" dari tinggi indi:idu, kolom ini terdiri dari sejumla tulang &ang dise!ut :erte!ra# =umla total dari :erte!ra pada  perkem!angan a'al adala , namun seiring perkem!angan !e!erapa :erte!ra pada daera sa%rum dan %o%%&geal men&atu# Pada akirn&a, seorang indi:idu de'asa pada umumn&a mempun&ai 26 :erte!ra &ang ter!agi menjadi !e!erapa regio#1

(16)

Masing<masing :erte!ra pada regio tulang !elakang &ang !er!eda mempun&ai !entuk, ukuran dan detail &ang !er!eda# amun mempun&ai %ukup kesamaan dalam strukur,

:erte!ra pada umumn&a terdiri dari !adan, lengkung :erte!ra dan !e!erapa prosesus#1

?am!ar 2# Anatomi erte!ra

Pada kanal tulang !elakang ( spinal canal ) terdapat medulla spinalis &ang mempun&ai 3ungsi dalam mengintegrasikan in3ormasi# .raktus su!stansia al!a (white matter ) merupakan jalan utama dari propagasi impuls sara3# nput sensorik !erjalan pada traktus ini menuju ke otak, sedangkan output motorik dari otak mele'ati traktus ini menuju otot rangka dan jaringan e3ektor lainn&a# ?am!ar di !a'a menunjukkan lokasi dari traktus

sensorik dan motori% pada medulla spinalis#1,2

?am!ar # +okasi dari .raktus Sensorik dan Motorik pada Medulla Spinalis

(17)

.a!el di !a'a adala deskripsi dan 3ungsi dari masing<masing traktus utama medulla spinalis#

(18)

0&0 Trauma Pada Tula! +elaka!

.rauma pada tulang !elakang mem!a'a an%aman pada dua al, kerusakan pada kolum :erte!ra dan kerusakan pada jaringan sara3# Ealaupun kerusakan total dari trauma dapat terliat !e!erapa saat setela kejadian, selalu ada ketakutan pergerakan tu!u dapat men&e!a!kan atau memper!utuk lesi neurologis# Maka dari itu penting untuk menilai apaka trauma sta!il dan tidak sta!il, dan selama !elum ditetapkan sta!il semua trauma

arus diperlakukan se!agai trauma tidak sta!il#2

Iang dimaksud dengan trauma sta!il adala keadaan di mana komponen :erte!ra tidak akan !ergerak dengan pergerakan normal# Pada trauma sta!il, apa!ila tidak terjadi kerusakan sara3 maka sedikit resiko akan terjadi kerusakan !aru aki!at pergerakan# Pada trauma tidak sta!il terdapat resiko signi3ikan pergeseran komponen :erte!ra dan kerusakan

neurologis aki!at pergeseran terse!ut#2

Hntuk menilai kesta!ilan tulang !elakang, tiga elemen struktural perlu dinilai2

?am!ar 4# -lasi3ikasi $ennis  -onsep tiga kolom

• -olom Posterior ( posterior osseoligamentous complex)

.erdiri dari pedikel,  facet joint ,  posterior bony arch, ligamentum interspinosus dan supraspinosus

• -olom tenga

.erdiri setenga !agian posterior dari !adan :erte!ral, !agian posterior dari diskus inter:erte!ralis dan ligamen longitudinal posterior 

• -olom anterior 

.erdiri dari setenga !agian anterior dari !adan :erte!ral, !agian anterior dari diskus inter:erte!ralis dan ligamen longitudinal anterior#

(19)

Semua 3raktur &ang meli!atkan kolum tenga dan setidakn&a satu kolum lainn&a

arus diperlakukan se!agai trauma tidak sta!il#2

0&0&2 Patofi.iolo!i Trauma Tula! +elaka!

Peru!aan &ang terjadi saat trauma tulang !elakang dapat dikategorikan menjadi

 peru!aan primer dan peru!aan sekunder#2

Perubaha Primer

.rauma 3isik dapat ter!atas an&a pada kolum :erte!ra, termasuk komponen jaringan lunakn&a, tingkat kerusakan &ang terjadi dapat !eragam dari regangan ligamentum ingga 3raktur :erte!ral dan 3raktur dislokasi# Medulla spinalis dan akar sara3 dapat rusak, aki!at dari trauma inisial atau aki!at proses insta!ilitas struktural segmen :erte!ral &ang men&e!a!kan kompresi langsung, trans3er energi atau kerusakan pada sistem suplai dara# Perubaha Sekuder

Setela !e!erapa jam ingga ari dari trauma !elakang, peru!aan !iokimia dapat terjadi dan men&e!a!kan disrupsi selular &ang meningkat dan kerusakan neurologis &ang  !ertam!a#

0&0&0 Mekai.me Trauma

.erdapat tiga mekanisme utama dari trauma pada tulang !elakang &aitu traksi (a:ulsi), trauma langsung (direct injury) dan trauma tidak langsung (indirect injury)#

Tractio

I6ur-Pada daera lum!al proses penaanan dari otot dapat men&e!akan a:ulsi dari prosesus tran:ersus# Pada daera ser:ikal, prosesus spinosus ke<8 dapat a:ulsi aki!at ga&a 3leksi dari otot leer dan !elakang (clay shovellers fracture)

Trauma la!.u!

.rauma lansgung dise!a!kan trauma penetrasi ke tulang !elakang terutama dari senjata api dan pisau#

Trauma tidak la!.u!

Merupakan pen&e!a! tersering dari kerusakan tulang !elakang &ang signi3ikan# 7iasa terjadi aki!at jatu dari ketinggian dan kolum tulang !elakang jatu pada aksis :ertikal, atau pada pergerakan e!at pada leer atau !atang tu!u# 7er!agai ma%am ga&a dapat terjadi pada tulang !elakang, !e!erapa di antaran&a adala kompresi aksial, 3leksi,

(20)

0&0& )ia!o.i. Trauma Tula! +elaka! Aame.i.

Pada anamnesis trauma tulang !elakang, derajat ke%urigaan dan ke'aspadaan patut ditingkatkan# .anda dan gejala pada pasien dapat minimal, seingga pengam!ilan anamnesis menjadi !agian penting# Setiap pasien dengan trauma tumpul di atas kla:ikula, trauma kepala atau penurunan kesadaran arus dianggap mempun&ai trauma ser:ikal ingga dapat di!uktikan se!alikn&a# Setiap pasien dengan ri'a&at jatu dari ketinggian atau terli!at ke%elakaan dengan deselerasi ke%epatan tinggi arus dianggap mempun&ai trauma tora%olum!al# Pendekatan &ang aman adala memperitungkan adan&a trauma kolom :erte!ra pada pasien dengan !an&ak trauma# Pada trauma &ang tidak !egitu e!at, ke%urigaan juga arus mun%ul apa!ila diikuti sakit pada leer, punggung atau terdapat

gejala neurologis pada ekstremitas#2

Pemerik.aa fi.ik 

$ua area kusus &ang arus diperatikan adala leer dan punggung#2

• +eer 

7agian kepala dan 'aja diinspeksi untuk menemukan apaka terdapat luka atau le!am &ang dapat mengindikasikan trauma tidak langsung pada tulang !elakang ser:ikal# +eer  diinspeksi untuk meliat apaka ada de3ormitas, le!am atau luka tem!us# .ulang dan  jaringan lunak pada leer dipalpasi untuk mengetaui apaka terdapat n&eri, area &ang terasa lunak atau penam!aan luas area antara prosessus spinosus &ang dapat mengindikasikan insta!ilitas aki!at kegagalan kolom posterior# Selama pemeriksaan tulang  !elakang %er:ikal tidak !ole !ergerak, karena terdapat resiko kerusakan sara3 pada trauma

tidak sta!il#

• Punggung

Pasien diperiksa dengan %ara Jlog<rollJ untuk mengindari pergerakan pada kolom :erte!ra# 7agian punggung diperiksa apaka terdapat de3ormitas, luka tem!us, ematom atau le!am# .ulang dan jaringan lunak dipalpasi, terutama untuk menilai area interspinosus# $itemukann&a ematom atau suatu %ela merupakan tanda insta!ilitas#

(21)

Pada pemeriksaan a'al juga diperatikan sekuens A7C dari  Advanced Trauma  Life Support # Perlu diperatikan tiga jenis so%k &ang dapat terjadi &aitu s&ok 

ipo:olemik, s&ok neurogenik dan s&ok spinal#2

Pemerik.aa eurolo!i.

Pada setiap kasus, pemeriksaan neurologis lengkap perlu dilakukan# Setiap dermatome, m&otome dan re3leks arus diuji# ungsi dari kolum sara3 longitudinal diperiksa, seperti traktus kortikospinal (sara3 posterolateral, kekuatan motorik ipsilateral), traktus spinotalamik (sara3 anterolateral, sensorik n&eri dan temperatur kontralateral), dan

kolum posterior (ipsilateral propriosepti3)#2

Pada pasien dengan gangguan neurologis, sa%ral sparring arus diperiksa# Preser:asi dari 3leksi akti3 i!u jari kaki, jepitan spin%ter ani akti3 (pada pemeriksaan rektal tou%er) dan sensasi peri<anal &ang utu menunjukkan lesi &ang parsial#2

Sala satu metode untuk menilai de3isit 3ungsional setela kerusakan medulla

spinalis adala dengan menggunakan sistem penilaian rankel2

• ?rade A F ungsi motorik dan sensorik tidak ada

• ?rade 7 F .erdapat sensasi, namun tidak ada kekuatan motorik 

• ?rade C F .erdapat sensasi, terdapat kekuatan motorik namun tidak !erguna untuk 

kegiatan seari<ari#

• ?rade $ F .erdapat sensasi, terdapat kekuatan motorik dan dapat digunakan#

• ?rade F ungsi motorik dan sensotik &ang normal#

Pemerik.aa Radiolo!i.

Pemeriksaan radiologis di!utukan untuk menegakkan diagnosis dari trauma tulang !elakang# 7e!erapa modalitas &ang !iasa digunakan adala K<ra&, C. s%an ataupun

MR#2

Pemerik.aa Radiolo!i. Trauma Thoracolumbal

• Pemeriksaan K<ra&

Anteroposterior <ra& dapat menunjukkan !erkurangn&a tinggi atau !adan :erte!ra menjadi le!i pipi dengan %rus 3ra%ture# Peningkatan jarak antara pedikel, atau jarak 

(22)

struktural, jarak antara diskus dan !a&angan jaringan lunak# Perlu diperatikan apaka terdapa !ukti retropulsi 3ragmen menujuk kanal spinal#

• C. s%an dan MR

Pemeriksaan C. s%ans saat ini rutin digunakan pada !an&ak unit ke%elakaan# -euntungan dari penggunaan C. s%an adala le!i terper%a&a dalam menunjukkan kerusakan sepanjang tulang !elakang dan dapat mem!erikan pandangan aksial jika di!utukan# MR di!utukan terutama untuk menilai kerusakan neurologis atau kerusakan jaringan lunak  lainn&a#

0&0&/ Tatalak.aa Umum

.atalaksana selalu dia'ali dengan pemeriksaan airway, breathing  dan circulation# .atalaksana umum pada trauma tulang !elakang dan medulla spinalis meliputi imo!ilisasi,

%airan intra:ena, medikasi dan trans3er#

Imobili.a.i

Semua pasien dengan ke%urigaan trauma tulang !elakang arus diimo!iliasi pada  !again atas dan !a'a tempat trauma, ingga !isa dieksklusi ole pemeriksaan rontgen# mo!ilisasi &ang la&ak di%apai dengan pasien dalam posisi netral, terlentang tanpa rotasi atau pem!engkokan kolom tulang !elakang# mo!ilisasi dengan menggunakan semirigid %ollar tidak menjanjikan sta!ilisasi komplit dari tulang !elakang %er:ikal# mo!ilisasi menggunakan spine !oard dengan alat pemerkuat lainn&a dapat se%ara e3ekti3 mem!atasi  pergerakan leer# kstensi dan 3leksi dari leer arus diindari, mengingat resiko pada medulla spinalis# Patensi jalan na3as sangat penting untuk diperatikan, intu!asi dini arus dilakukan !ila terdapat gangguan pada na3as# Selama intu!asi, leer dipertaankan pada  posisi netral# Pada pasien panik dan resa, penggunaan agen sedati3 atau paralitik dapat

dipertim!angkan dalam mempertaankan imo!ilisasi &ang adekuat#

-etika pasien sampai di unit ga'at darurat, arus dilakukan usaa untuk  mengeluarkan spine !oard kaku demi men%ega terjadin&a 3ormasi ulkus deku!itus# Pengeluaran spine !oard !iasa dilakukan pada sur:ei sekunder ketika log roll dilakukan saat inspeksi dan palpasi punggung# +ogroll pada pasien dengan trauma tidak sta!il

mem!utukan peren%anaan dan !antuan dari empat atau le!i indi:idu#

8aira Itra4ea

(23)

Pada pasien dengan ke%urigaan trauma tulang !elakang, %airan intra:ena di!erikan dalam usaa untuk resusitasi pasien# Pada pasien dengan ipotensi persisten tanpa  perdaraan akti3, s&ok neurogenik arus di%urigai# Pasien dengan s&ok ipo:elemik !iasa

diikuti dengan takikardi, sedangkan pada s&ok neurogenik terjadi !radikardia# .ekanan dara &ang tidak mem!aik dengan 3luid %allenge, dapat menjadi indikasi untuk   penggunaan :asopressor# Pengunaan pen&leprine &dro%loride, dopamine dan

norepnineprine direkomendasikan# Pem!erian %airan &ang !erle!i dapat men&e!a!kan edema paru pada pasien dengan s&ok neurogenik# -etika status %airan sulit untuk  ditentukan, dapat dilakukan monitoring in:asi3# -ateter urin digunakan untuk menga'asi

output urin dan men%ega distensi kandung kemi#

Medika.i

Saat ini tidak terdapat !ukti &ang kuat dalam penggunaan rutin steroid dalam

trauma medulla spinalis#

Tra.fer

Pasien dengan trauma tulang !elakang atau de3isit neurologis arus ditrans3er ke 3asilitas &ang !isa mem!erikan terapi de3initi3# Prosedur aman adala perpindaan pasien dilakukan setela konsultasi tele3on dengan spesialis tulang !elakang# /indari penundaan, sta!ilisasi pasien dan gunakan splint, papan dan %ollar %er:ikal semirigid jika di!utukan# Pada pasien dengan %edera di atas C6, perlu diperatikan resiko gangguan 3ungsi  pernapasan# =ika terdapat keka'atiran tentang :entilasi, pasien arus diintu!asi se!elum

trans3er#

0& Trauma Thoracolumbar

-erusakan pada daera tora%olum!ar seringkali terjadi pada area transisi .11 ingga +2, di antara kolom atas dan tenga tora%i% &ang kaku dan lum!al &ang 3leksi!el# 7agian 4 atas dari segmen tora%i% diproteksi ole iga, dan 3raktur pada area ini !iasan&a  !ersi3at sta!il# amun kanal tulang !elakang pada area ini relati3 le!i sempit seingga tidak jarang terjadi kerusakan sara3, dan !ila terjadi seringkali !ersi3at komplit# Spinal %ord

(24)

Mekanisme patogenesis jatu pada tiga kategori !esar2

•  Low-energy insufficiency fracture

.erjadi karena stress kompresi ringan pada tulang osteoporotik#

•  Minor fractures of the vertebral processes

.erjadi karena ga&a kompresi3, tensil atau strain torsional#

• /ig<energ& 3ra%tures atau 3ra%ture<disslo%ations

.erjadi karena trauma ma&or &ang meli!atkan ke%elakaan kendaraan, jaru dari ketinggian, ke%elakaan olaraga dan lainn&a# Pada umumn&a group ini &ang memperliatkan komplikasi neurologis#

Mekanisme trauma pada umumn&a terjadi karena2

• leksi<kompresi

-egagalan pada kolom anterior dan terliat 'edge<%ompression pada !adan :erte!ra#

• -ompresi lateral

Eedging lateral dari !adan :erte!ra men&e!a!kan de3ormitas Js%olioti%J &ang terlokalisasi#

• -ompresi aksial

-egagalan pada kolom anterior dan tenga men&e!akan 3raktu J!urstJ, terdapat !aa&a dari retropulsi 3ragmen posterior masuk ke spinal %anal# Seringkali 3raktur tipe ini  !ersi3at tidak sta!il#

• leksi<rotasi

-egagalan dari ketiga kolum dan mempun&ai resiko terjadin&a pergeseran dan dislokasi# Pada umumn&a tidak sta!il#

• leksi<distraksi

$ise!ut se!agai Jja%k<kni3eJ injur&, men&e!a!kan kegagalan pada kolum posterior dan tenga, dan terkadang men&e!a!kan kompresi anterior#

• kstensi

-egagalan tensil pada kolum anterior dan kegagalan kompresi pada kolum posterior# 7ersi3at tidak sta!il#

0&&0 Ti%e Trauma Thoracolumbal

(25)

.rauma minor pada daera tora%olum!al meliputi 3raktur pada prosesus tran:ersus dan 3raktur pada pars interarti%ularis# -edua tipe ini seringkali sem!u se%ara

spontan dengan tatalaksana simptomatik dan pem!atasan akti:itas#2

.erdapat !e!erapa tipe trauma ma&or &ang dapat terjadi pada daera tora%olum!al, !e!erapa di antaran&a adala2,4

Trauma Flek.i<kom%re.i

Merupakan 3raktur :erte!ra tersering dan dise!a!kan ole 3leksi e!at dari tulang  !elakang# Pada indi:idu dengan osteoporosis, 3raktur dapat terjadi dengan trauma minimal#

-ompresi ter!esar terjadi pada konka:itas kur:a dan !agian anterior dari !adan :erte!ra# +igamen longitudinal posterior tetap utu dan satu atau le!i !adan :erte!ra tertekan pada  !aian anterior, asiln&a adala terjadi 'edge %ompression 3ra%ture dengan impaksi

anterior# Rasa sakit dapat dirasa sangat e!at, namun 3raktur tipe ini !iasan&a !ersi3at

sta!il# ?angguan neurologis jarang ditemukan#2,4

.atalaksana2

< Pasien dengan 'edging minimal dan 3raktur sta!il ditatalaksana dengan !ed rest

selama satu atau dua minggu ingga rasa n&eri ilang, pasien kemudian mulai mo!ilisasi, tidak ada support &ang di!utukan#

< Pada pasien dengan 'edging moderate (ilang 20<40 dari tinggi :erte!ra anterior)

dan 3raktur sta!il, dapat diper!olekan !erdiri setela satu minggu menggunakan korset tora%olum!ar atau menggunakan !od& %ast# Setela  !ulan dilakukan <ra& ulang, jika tidak terdapat insta!ilitas korset !isa dilepas#

< =ika keilangan tinggi :erte!ra le!i dari 40, kemungkinan !esar ligamen

 posterior tela rusak aki!at distraksi dan tidak !isa menaan penurunan dan de3ormitas le!i lanjut# Pada pasien dengan 3ungsi neurologis &ang utu, koreksi dengan pem!edaan dan 3iksasi internal merupakan terapi terpili, namun !egitu  pasien masi dapat ditatalaksana se%ara konser:ati3 dengan penga'asan ketat pada

status neurologis#

< Pada pasien dengan gangguan neurologis, tatalaksana !ergantung dengan tingkat

dis3ungsi dan resiko progresi# =ika kerusakan sara3 !ersi3at inkomplit maka terdapat  potensial pen&em!uan# Pada pasien ini peningkatan ki3osis atau MR menunjukkan resiko kerusakan sara3 le!i lanjut menjadi indikasi untuk operasi dekompresi dan

(26)

Kom%re.i Ak.ial atau +ur.t

I6ur--etika tulang !elakang relati3 lurus (seperti jatu dari ketinggian dan mendarat dengan kaki), ga&a kompresi terjadi se%ara :ertikal dan asln&a adala 3raktur tipe !urst  pada !adan :erte!ra# $iskus inter:erte:ralis didorong menuju tulang tra!ekular !adan :erte!ra, dan 3ragmen 3raktur kominuti3 keluar ke semua ara# Pada tipe 3raktur ini terjadi kerusakan pada kolom anterior dan tenga :erte!ra# 7agian posterior dari !adan :erte!ra  pada umumn&a tidak rusak# .rauma jenis ini !iasan&a !ersi3at tidak sta!il#2,4

Se%ara klinis gejala &ang terjadi le!i e!at jika di!andingkan dengan 3raktur  kompresi 'edge# Anteroposterior <ra& dapat menunjukkan pen&e!aran !adan :erte!ra dengan peningkatan jarak interpedikular# Pergeseran posterior tulang ke spinal %anal sulit untuk diliat pada <ra& !iasa, C. s%an di!utukan untuk pemeriksaan ini#2,4

.atalaksana2,4

=ika terdapat 'edging anterior &ang minimal, 3raktur sta!il tanpa kerusakan neurologis,  pasien diistiraatkan di tempat tidur ingga gejala akut ilang, kemudian dimo!ilisasi

menggunakan korset tora%olum!al selama kurang le!i 12 minggu# Pada kasus terliat retropulsi dari 3ragmen tulang menuju kanal spinal dan de3isit neurologis, eksisi dari 3ragmen di!tukan untuk dekompresi adekuat dari medulla spinalis# .im!uln&a gejala de3isit neurologis !aru juga dapat menunjukkan perlun&a dilakukan dekompresi dan sta!ilisasi#

*ack<kife

i6ur--om!inasi 3leksi dan distraksi posterior dapat men&e!a!kan tulang !elakang lum!al tenga untuk melipat sekitar aksis &ang terletak anterior dari kolom :erte!ra# /al ini terjadi terutama pada trauma tali pengaman, di mana !adan terlempar ke depan tertaan ole tali pengaman# /an&a terdapat sedikit ingga tidak ada %rusing pada !adan :erte!ra, namun kolom posterior dan tenga gagal karena distraksi# Maka dari itu 3raktur ini tidak  sta!il pada 3leksi#2,4

Ro!ekan le'at se%ara tran:ersal pada tulang, struktur ligamen atau keduan&a# ?angguan neurologis !iasa ditemukan pada 3raktur ini# K<ra& dapat menunjukkan 3raktur  ori9ontal pada pedikel atau prosesus tran:ersal# Pada pro&eksi anteroposterior dapat terliat peningkatan tinggi !adan :erte!ra, dan pada pro&eksi lateral dapat terliat

 pem!ukaan ruang diskus posterior#2,4

(27)

.atalaksana

Pada 3raktur &ang an&a meli!atkan tulang, pen&em!uan terjadi se%ara %epat dan mem!utukan penggunaan body cast  atau korset selama tiga !ulan# .rauma ligamen &ang  !erat le!i tidak diprediksi dan 3usi dari tulang !elakang posterior disarankan untuk 

dilakukan#

Fraktur<di.loka.i

Pergerseran segmental dapat terjadi dengan !er!agai kom!inasi dari 3leksi, kompresi, rotasi dan seat# -etiga kolom terganggu dan tulang !elakang sangat tidak  sta!il# .ipe trauma ini seringkali terjadi pada persimpangan tora%olum!al# .rauma seperti ini merupakan jenis paling !er!a&a dan sering diasosiasikan dengan kerusakan neurologis  pada sara3 !agian !a'a gingga kauda ekuina# ?ejala klinis dapat menunjukkan s&ok 

aki!at e!atn&a trauma# Pemeriksaan neurologis lengkap sangat di!utukan dan arus

diulang pada ari<ari a'al untuk mendeteksi peru!aan neurologis#2,4

K<ra& dapat menunjukkan 3raktur ke seluru !adan :erte!ral, pedikel, prosessus artikularis dan lamina# Seringkali terdapat 3ratur juga pada prosesus tran:ersal atau iga# C.

s%an dapat menunjukkan derajat oklusi kanal#2,4

.atalaksana2,4

< Pada pasien tanpa paraplegia, 3raktur dislokasi arus direduksi se%ara ati<ati dan

tulang !elakang dista!ilisasi untuk men%ega kerusakan neurologis le!i lanjut# Reduksi ter!uka, 3iksasi internal kaku dan penam!aan dari !one gra3t diindikasikan#

< Pada pasien dengan paraplegia, tatalaksana pada paraplegia arus didaulukan

daripada tatalaksana dari 3raktur<dislokasi# amun reduksi ter!uka a'al, 3iksasi internal kaku (termasuk penggunaan  pedicle screw) dan bone graft   mengurangi resiko terjadin&a kerusakan tam!aan pada akar sara3 &ang masi !aik# .atalaksana seperti ini juga mempermuda pera'atan, mengurangi insiden ulkus deku!itus dan 3ase rea!ilitasi dapat !erjalan le!i e3ekti3#

(28)

?am!ar 4# .ipe .rauma .ora%olum!al

0&/ Rehabilita.i

raktur :erte!ra pada umumn&a mempun&ai pen&em!uan &ang !aik, manajemen rea!ilitasi terutama !ertujuan untuk mengontrol rasa sakit, istiraat adekuat, imo!ilisasi  pada area 3raktur dan mo!ilisasi !ertaap#"

Manajemen n&eri pada pasien 3raktur :erte!ra meliputi tatalaksana 3armakoterapi dan non<3armakoterapi# .atalaksana 3armakoterapi pada kejadian akut meliputi kodein, mor3in dan analgesik narkotik lainn&a# Setela 1 ingga 2 minggu, agen analgesik lainn&a seperti SA$ dan a%eteminopen dapat digunakan !ersamaan se!agai adju:an dalam manajemen n&eri# .atalaksana non<3armakoterapi untuk mengontrol n&eri dapat !erupa istiraat, penggunaan ortosis, terapi panas, terapi es, transcutaneus electrical nerve  stimulation (.S) dan akupunktur# Akti:itas &ang men&e!a!kan rasa n&eri arus diindari# Pada 3ase a'al !ed<rest, penggunaan laksati3 dapat mengurangi am!atan ketika de3ekasi#"

$engan inisasi dari !ed rest, arus diren%anakan proram akti:itas &ang progresi3# Program ini dijalankan dengan penga'asan dari 3isoterapis# $imulai dari akti:itas pada tempat tidur, !erlanjut pada duduk di tempat tidur, duduk di samping tempat tidur ingga am!ulansi &ang progresi3# Pengurangan stress dengan mekanik tu!u &ang !enar sangat

diajurkan, al ini juga dapat di!antu dengan penggunaan ortosis#2,"

Pada pasien dengan gangguan neurologis, gerakan akti3 maupun pasi3 dari otot diindikasikan untuk men%ega terjadin&a kontraktur# Selain itu pada pasien dengan inkontinensia urin diperlukan !ladder training, diikuti juga latian &ang menguatkan otot dasar panggul# Pada inkontinensia al:i, pelatian di!antu dengan enema, aperient dan

olaraga a!dominal#2

(29)

Pada kulit dengan gangguan sensorik atau !ed rest total, ulkus deku!itus dapat mun%ul, !akan dalam 'aktu !e!erapa jam# /al ini dapat diindari dengan pera'atan &ang adekuat# Pada tempat tidur tidak !ole ada lipatan atau rema# Setiap dua jam, pasien

(30)

+A+ III

PEM+A"ASAN KASUS

$ari anamnesis didapatkan pasien datang dengan ri'a&at jatu dari ketinggian kurang le!i lima meter# Pasien kemudian mendarat pada kaki kiri dan jatu terduduk# 7erdasarkan keterangan dan mekanisme jatu, kita dapat memperkirakan terjadi kompresi aksial &ang %ukup tinggi pada tulang !elakang# Setiap pasien dengan ri'a&at jatu dari ketinggian, trauma tulang !elakang terutama trauma pada area tora%olum!al arus di%urigai#

Setela jatu pasien merasakan n&eri &ang sangat e!at, dan terdapat gejala de3isit neurologis !erupa kaki &ang sulit digerakkan# $engan adan&a de3isit neurologis tatalaksana a'al pasien arus dilakukan dengan ati<ati, dengan ke%urigaan trauma tulang  !elakang pada pasien merupakan trauma tulang !elakang tidak sta!il sampai di!uktikan

se!alikn&a dengan pemeriksaan radiologis#

7erdasarkan pemeriksaan radiologi (K<Ra& dan MR) didapatkan 3raktur kompresi pada korpus anterior<medius +1 dengan pendesakan te%al sa% dan medula spinalis# 7erdasarkan pemeriksaan ini didapatkan diagnosis !urst 3ra%ture lum!al 1, dengan 3rankel grading C# Selain itu dengan adan&a keterli!atan kolom tenga, trauma pada pasien merupakan trauma tidak sta!il# Pada pasien kemudian diren%anakan untuk menjalani operasi dekompresi dan sta!ilisasi, se!agai tatalaksana de3initi3 dan men%ega kerusakan le!i lanjut#

Pada saat operasi, selain keterli!atan kolom anterior dan tenga, ditemukan pula ruptur   pada ligamentum interspinosum# /al ini menunjukkan kerusakan terjadi pada ketiga kolom

:erte!ra, seingga pada pasien suda terjadi 3raktur dislokasi# Pada pasien dilakukan laminektomi total pada +1 kiri dan kanan, selain itu juga dilakukan sta!iliasi dengan spinal 3usion .oraka K11 ingga +2 dengan menggunakan pedi%le s%re' dan !one gra3t#

Pada saat ini n&eri &ang dirasa pada pasien suda jau !erkurang, seingga n&eri !isa dikontrol dengan SA$ !erupa asam me3enamat# >!at lain &ang di!erikan !erupa neurode dan kalk ta!let se!agai suplemen# mo!ilisasi area 3raktur dilakukan dengan  penggunaan korset tora%olum!al# Pemeriksaan 3isik menunjukkan terdapat peningkatan dari kekuatan motorik, namun kekuatan pada jari kaki dan pergelangan kaki masi lema# -ekuatan motorik pada area ini terutama !erasal dari m&otome &ang diiner:asi ole sara3 

(31)

&ang !erasal dari +"S1# Pemeriksaan MR a'al tidak menunjukkan kerusakan pada area ini, namun jika keluan terus !erlanjut setela 3isioterapi perlu dilakukan pemeriksaan tam!aan#

Saat ini pasien menjalani 3isioterapi untuk mengontrol rasa n&eri (terapi panas dan .S), dan mo!ilisasi !ertaap# Pasien juga perlu melakukan !ladder dan !o'el training, untuk mengatasi inkotinensia urin dan inkotinensia al:i# Pelatian otot, seperti otot dasar   panggul untuk inkotinensia urin dan otot a!dominal untuk inkontensia al:i juga dapat

mem!antu# Pada pasien ditemukan ulkus deku!itus grade  aki!at !ed rest total, untuk  mengatasin&a pasien diedukasi untuk !erpinda posisi set iap 2 jam dan dilakukan tindakan de!ridement dan pem!erian salep untuk menjaga kelem!apan#

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian untuk variabel melatonin 1 dan melatonin 2 pada kelompok kontrol maupun perlakuan diperoleh nilai p masing-masing 0,671 dan 0,153, sehingga dapat disimpulkan

Untuk pananganan medis secara farmakoterapi yaitu dengan obat pada pre eklampsia dan eklampsia dapat diberikan obat yang bekerja sebagai antikonvulsan yaitu

Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab

Hasil uji beban statis untuk muka air tanah di atas dasar fondasi dengan berbagai variasi persentase campuran styrofoam pada lubang uji dengan media tanah lempung

Informasi ini hanya menyangkut bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku untuk bahan tersebut jika digunakan sebagai campuran dengan bahan lain atau dalam

Sembilan skripsi yaitu skripsi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dinilai baik dalam tujuan karena tujuan penelitian sesuai dengan permasalahan, dapat diperiksa apakah tujuan

Kegiatan belajar mengajar (KBM) pada siklus 1, memiliki kendala dalam proses KBM seperti awal masuk kelas para siswa belum terlihat aktif dalam merespon

Indeks LLA/U merupakan indikator yang baik untuk menilai KEP (Kekurangan Energi Protein). Faktor yang dapat mempengaruhi kekurangan gizi anak sekolah dasar antara lain: