RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
PEMERINTAH
KABUPATEN KLUNGKUNG
BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TAHUN 2013-2018
Jalan Untung Surapati Nomor 2 Semarapura
Telp. (0366) 21382, Fax (0366) 24100
e-mail : baperlitbang@klungkungkab.go.id
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya kami dapat menyusun dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018.
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 merupakan perubahan dari Renstra Bappeda Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018. Perubahan dilakukan sebagai tindak lanjut demi konsistensi perencanaan atas perubahan RPJMD Kabupaten Klungkung 2013-2018. Hal ini mutlak dilakukan untuk dapat mengoptimalkan tugas dan fungsi Baperlitbang Kabupaten Klungkung dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018.
Dokumen Renstra Baperlitbang ini menguraikan tentang tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dalam bentuk program dan kegiatan beserta indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun untuk mencapai tujuan dan sasaran Baperlitbang Kabupaten Klungkung dari tahun 2013-2018.
Penyusunan Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 dimaksudkan untuk menyediakan pedoman pokok dan acuan dalam penyusunan rencana kerja Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung selama 5 (lima) tahun dalam mewujudkan target pembangunan daerah yang menjadi tugas pokok dan fungsi Baperlitbang Kabupaten Klungkung.
Semarapura, 10 Januari 2018
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v BAB I ...1 PENDAHULUAN ...1 1.1. Latar Belakang ...1 1.2. Landasan Hukum ...1
1.3. Maksud dan Tujuan ...2
1.3.1. Maksud ...2
1.3.2. Tujuan ...2
1.4. Sistematika Penulisan ...3
BAB II ...4
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ...4
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ...4
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ...4
2.2.1. Sumber Daya Manusia ...4
2.2.2. Sarana dan Prasarana ...6
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ...7
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ... 11
BAB III ... 12
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 12
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 12 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 13
3.3. Telaahan Renstra SKPD Bappeda Provinsi Bali ... 13
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 14
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ... 23
BAB IV ... 25
HUBUNGAN TUJUAN DAN SASARAN RPJMD DENGAN RENSTRA BAPERLITBANG 25 4.1. Tujuan dan Sasaran RPJMD yang terkait dengan Tugas dan Fungsi Baperlitbang ... 25
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ... 25
4.2.1. Tujuan ... 25
4.2.2. Sasaran ... 26
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 iii
BAB V ... 28
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 28
5.1. Hubungan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah dengan Program dan Kegiatan ... 28
5.2. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pagu Indikatif ... 29
BAB VI ... 44
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 SDM Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kab. Klungkung
berdasarkan Golongan Ruang dan Pendidikan Tahun 2017 ……….. 5
2.2 Perbandingan Jumlah Jabatan Struktural dengan Pejabat Struktural pada
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan tahun 2017 ……… 5
2.3 Distribusi SDM Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan tahun
2017 ………. 5
2.4 Perbandingan kebutuhan dengan keadaan minimum sarana dan prasarana
Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan tahun 2017 ……….. 6
2.5 Perkembangan komponen IPM Kabupaten Klungkung ………. 8 2.6 Capaian Kinerja Sasaran Bappeda Tahun 2014-2016 ………. 10 2.7 Perbandingan Konsistensi Program dan Kegiatan RKPD dengan APBD
Tahun 2014, 2015 dan 2016 ………
10
3.1 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Klungkung ………. 14 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran RPJMD yang terkait
Tugas dan Fungsi Baperlitbang ……….. 25
4.2 Tujuan, Indikator dan Target Kinerja Tujuan Baperlibang Kabupaten
Klungkung ………. 26
4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Baperlitbang Kabupaten
Klungkung ………. 26
4.4 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Tahun 2014-2018 ……….. 27 5.1 Hubungan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah dengan Program
Baperlitbang ………. 28
5.2 Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja dan Indikatif Pendanaan Baperlitbang Tahun 2014-2018 ……….
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Organisasi Baperlitbang ……….. 4
2.2 Perkembangan IPM Kabupaten Klungkung dan Perbandingannya denga IPM Provinsi Bali ………. 7 2.3 Perbandingan Capaian IPM Kab. Klungkung dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bali Tahun 2015 ……… 7
2.4 PDRB Kabupaten Klungkung Tahun 2011-2015………. 8
2.5 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung tahun 2011-2015 ……… 8
2.6 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Klungkung Tahun 2011-2015 ……….. 9
2.7 Tingkat serapan APBD Tahun 2014-2016 ………. 9
2.8 Perkembangan Nilai Komponen Perencanaan Hasil Evaluasi AKIP Kabupaten Klungkung ……… 10
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah membawa konsekuensi perubahan pada penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam penyelenggaraan urusan kewenangan daerah dan organisasi perangkat daerah. Untuk mengimplementasikan perubahan tersebut, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung yang yang menjadi landasan perubahan nomenklatur perangkat daerah dan urusan yang menjadi kewenangannya. Perubahan tersebut meliputi semua perangkat daerah termasuk perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah.
Sebelumnya, berdasarkan Perda Kabupaten Klungkung Nomor 3 tahun 2014 dan Perda Nomor 8 Tahun 2008, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melaksanakan tiga urusan yaitu Perencanaan Pembangunan, Penataan Ruang dan Statistik. Sedangkan dalam Perda Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016, dibentuk Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) yang menyelenggarakan dua bidang urusan penunjang yaitu perencanaan pembangunan dan penelitian dan pengembangan, sehingga perlu dilaksanakan perubahan terhadap perencanaan strategis (Renstra) SKPD, termasuk Renstra SKPD Bappeda Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 menjadi Renstra Baperlitbang.
Perubahan Renstra Bappeda Kabupaten Klungkung wajib dilaksanakan sebagai konsekuensi pemberlakuan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah yang berdampak pada hal-hal sebagai berikut :
a. ditetapkannya Baperlitbang yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan bidang urusan perencanaan dan bidang urusan penelitian dan pengembangan yang sebelumnya berdasarkan Perda Kabupaten Klungkung Nomor 8 Tahun 2008 membentuk Bappeda yang bertugas melaksanakan tugas mengoordinasikan perencanaan.
b. terjadi perubahan bidang urusan yang menjadi lingkup tugas Baperlitbang dibandingkan dengan Bappeda yang melaksanakan tiga bidang urusan wajib yaitu bidang penataan ruang, perencanaan pembangunan dan bidang statistik. Baperlitbang menjadi penyelenggara penunjang urusan bidang perencanaan dan bidang penelitian dan pengembangan. Sedangkan bidang urusan penataan ruang dan bidang urusan statistik, sesuai diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah merupakan bagian urusan wajib bukan pelayanan dasar, ditetapkan dilaksanakan oleh Dinas terkait.
Perubahan Renstra Bappeda Kabupaten Klungkung juga sebagai tindak lanjut atas perubahan RPJMD Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 yang dilakukan berdasarkan pasal 282 ayat (1) dan ayat (2) demi menjaga konsistensi dan mengadopsi perkembangan yang ada.
1.2.
Landasan Hukum
Renstra SKPD Baperlitbang Kabupaten Klungkung disusun berdasarkan pada landasan hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 2
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2005-2025;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2033;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 15 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung;
14. Peraturan Bupati Klungkung Nomor 35 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung.
1.3.
Maksud dan Tujuan
1.3.1.
Maksud
Penyusunan Perubahan Renstra SKPD Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 dimaksudkan untuk menyediakan perencanaan strategis yang menjadi pedoman penyusunan rencana kerja Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung setiap tahun dalam mewujudkan target pembangunan daerah yang menjadi tugas dan fungsinya dan sebagai dasar pelaksanaan evaluasi pencapaian kinerja Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung.
1.3.2.
Tujuan
Sedangkan untuk tujuan penyusunan perubahan Renstra SKPD Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 adalah untuk:
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 3
a) menyediakan strategi dan arah kebijakan, target kinerja Baperlitbang pada Tahun 2014 sampai dengan 2018.
b) menyediakan program kegiatan dan pagu indikatif sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan pembangunan.
1.4.
Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Klungkung tahun 2013-2018 secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan dokumen Renstra. b. BAB II GAMBARAN PELAYANAN,TUGAS DAN FUNGSI
Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya yang dimiliki oleh SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.
c. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah; telaahan renstra Bappeda Provinsi Bali; serta penentuan isu-isu strategis.
d. BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah SKPD.
e. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
f. BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Bab ini memuat indikator kinerja Baperlitbang Kabupaten Klungkung yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Klungkung.
g. BAB VII PENUTUP
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung, melaksanakan fungsi penunjang perencanaan dan fungsi penunjang penelitian dan pengembangan. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengoordinasikan penyusunan, pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaaan rencana pembangunan daerah;
b. Melaksanakan kebijakan daerah di bidang penelitian dan pengembangan.
Adapun struktur organisasi Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung berdasarkan Peraturan Bupati Klungkung Nomor 35 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
Kepala Badan Sekretaris Kelompok Jafung Kasubag Kasubag Kasubag Perencanaan Keuangan Umum & Kepeg.
Kabid. Kabid.Pemerintahan Kabid.Perekonomian Kabid. Penelitian Perencanaan, Pengendalian dan Pembangunan SDA, Infrastruktur dan dan Pengembangan dan Evaluasi Manusia Kewilayahan
Kasubid. Kasubid. Kasubid. Kasubid. Perencanaan dan Pendidikan dan Perekonomian Sosial dan Pendanaan Kesehatan Pemerintahan
Kasubid. Kasubid. Kesejahte Kasubid. Pertanian Kasubid. Ekonomi Pengendalian dan raan Sosial dan Pem Perikanan dan dan Pembangunan Evaluasi berdayaan Masy. Lingkungan Hidup
Kasubid. Data Kasubid. Pemerin Kasubid. Penataan Kasubid. dan Pelaporan tahan, Kebudayaan Ruang dan Inovasi dan dan Kependudukan Infrastruktur Teknologi Gambar 2.1. Struktur Organisasi Baperlitbang
2.2.
Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan sumber daya penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung. Kualitas SDM sangat mempengaruhi keberhasilan pencapaian tugas. Adapun gambaran SDM pada Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung per 1 Januari 2017 adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 5
Tabel 2.1
SDM Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kab. Klungkung berdasarkan Golongan Ruang dan Pendidikan Tahun 2017
No Usia
Jenis Kelamin Golongan Ruang Pendidikan L P Jumlah I
I III IV Jumlah SMA Diploma/S1 S2 S3 Jumlah
1 20-30 1 0 1 0 0 1 0 0 1
2 31-40 6 9 15 13 0 13 0 13 2 15
3 41-50 14 6 20 1 16 2 19 1 15 4 1 21
4 51-60 3 1 4 1 4 5 0 1 3 4
Jumlah 24 16 40 1 30 6 37 2 29 8 1 40
SDM Baperlitbang berdasarkan tabel di atas memiliki kualitas pendidikan yang cukup baik dan didominasi oleh perguruan tinggi. Dilihat dari umur, terlihat SDM didominasi tenaga produktif usia antara 31 tahun sampai dengan 50 tahun. Sedangkan dilihat dari jabatan struktural, dari 21 jabatan struktural berdasarkan pengisian jabatan struktural terakhir pada tanggal 17 Mei 2017 telah terpenuhi semuanya.
Tabel 2.2
Perbandingan Jumlah Jabatan Struktural dengan Pejabat Struktural pada Badan Perencanaan, Penelitian, Pengembangan Tahun 2017
No Eselon Jumlah Yang Ada Belum Terisi
1 Eselon IIb 1 1 0
2 Eselon IIIa 1 1 0
3 Eselon IIIb 4 4 0
4 Eselon Iva 15 15 0
Sumber data : Laporan DSP Baperlitbang per 31 Desember 2017
Sedangkan distribusi SDM menurut unit kerja di Baperlitbang adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.3
Distribusi SDM Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2017 GOLONGA
N / RUANG
SEKRET A
RIAT BIDANG PPE
BIDANG
PPM BIDANG PSDAIK LITBANG BIDANG JUMLAH TO TA L L P L P L P L P L P L P II/a 0 0 0 II/b 0 0 0 II/c 1 1 0 1 II/d 0 0 0 III/a 2 1 1 1 1 1 5 6 III/b 2 2 1 1 1 1 1 1 1 6 5 11 III/c 2 1 1 1 2 3 5 III/d 2 1 1 1 1 2 6 2 8 IV/a 1 1 1 1 1 5 0 5
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 6 IV/b 0 0 0 IV/c 1 1 0 1 IV/d 0 0 0 IV/e 0 0 0 Honorer/ Kontrak 2 1 2 1 3 JUMLAH 7 7 6 2 4 2 3 3 4 2 24 16 40 TOTAL 14 8 6 6 6
Sumber : Subbag Umum & Kepegawaian
2.2.2.
Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan perlu disediakan sarana dan prasarana yang memadai. Adapun kondisi sarana dan prasarana pada Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4
Perbandingan Kebutuhan dengan Keadaan Minimum Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Tahun 2017
No Jenis Sarana dan Prasarana Minimum/IdealKebutuhan Kondisi Saat Ini Keterangan Baik Rusak
1. Gedung Kantor 1 unit 1 2 Ruang rapat 3 ruangan 1 3 Ruang kerja 12 ruangan 10 4 Ruang Arsip 1 ruangan 0 5 Jaringan listrik, telepon
dan internet 1 jaringan 1 6 Meja kerja 40 unit 40 7 Kursi kerja 40 unit 40 8 Komputer PC 34 unit 28 9 Laptop/Notebook 12 unit 10 6
10 AC 14 unit 11 5
11 Printer biasa 25 unit 22 10 12 Printer multi fungsi 8 unit 7
13 Filling Cabinet 17 unit 17 1 14 Rak Arsip 5 unit 0 15 Mobil Pimpinan 1 unit 1 16 Mobil Operasional 2 unit 1 17 Sepeda Motor 24 unit 22 10
Jumlah 241 211 33
Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat dari segi gedung dan ruangan, Baperlitbang belum memadai sesuai kebutuhan minimun yang diperlukan dalam penyelenggaraan tugas-tugas.
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 7
Baperlitbang membutuhkan ruang rapat yang memadai setidaknya 3 ruangan rapat yaitu satu ruangan rapat besar yang berkapasitas 100 orang dan 2 ruang rapat kecil yang dapat dipergunakan sebagai ruangan pelaksanaan workshop maupun inhouse trainning. Ruangan kerja dari segi luasan dirasa kurang memadai untuk kebutuhan dan kenyamanan tata laksana kerja Baperlitbang.
Sarana dan prasarana penting lainnya adalah masih kurangnya komputer PC ataupun laptop untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Baperlitbang. Idealnya setiap orang pegawai mendapat komputer PC masing-masing. Untuk kondisi mobilitas, seperti sepeda motor kebutuhan minimum yang dirancang adalah semua eselon III dan IV sebanyak 20 unit, para sopir sebanyak 2 unit, bendahara pengeluaran 1 unit, caraka 1 unit.
2.3.
Kinerja Pelayanan SKPD
Baperlitbang merupakan lembaga teknis daerah yang memiliki tugas mengoordinasikan perencanaan pembangunan daerah. Dalam pelaksanaan tugasnya tersebut, capaian kinerja Baperlitbang Kabupaten Klungkung dapat dijelaskan dalam beberapa komponen yaitu sebagai berikut :
1) Kompenen pertama adalah capaian kinerja pembangunan Kabupaten Klungkung pada dua tahun pelaksanaan RPJMD Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018. Capaian kinerja merupakan indikasi kualitas perencanaan daerah Adapun data capaian kinerja tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu seperti Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, PDRB, Kemiskinan Daerah, dan Kondisi Infrastruktur. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Klungkung dalam tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan sebagaimana dijelaskan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 2.2 Perkembangan IPM Kabupaten Klungkung dan perbandingannya dengan IPM Provinsi Bali
Sedangkan dibandingkan dengan IPM Kabupaten/Kota di Bali lainnya maka posisi IPM Kabupaten Klungkung berada di posisi 7 dari 9 Kabupaten/Kota lainnya.
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2017
Gambar 2.3. Perbandingan Capaian IPM Kab. Klungkung dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bali Tahun 2016
66,01 67,01 67,64 68,08 68,3 68,98 69,31 70,1 70,87 71,62 72,09 72,48 73,27 73,65 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Klungkung Bali 70,38 74,19 79,8 75,7 69,31 67,03 65,23 70,65 82,58 73,65
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 8
IPM didukung oleh komponen yang mengukur kualitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat. Capaian indikator pembentuk IPM Kabupaten Klungkung dalam lima tahun terakhir adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.5
Perkembangan Komponen IPM Kabupaten Klungkung
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Angka Harapan Hidup
(Tahun) 69,26 69,45 69,66 69,84 69,91 70,11 70,28
Angka Harapan Lama Sekolah (Tahun)
11,55 12,17 12,30 12,43 12,57 12,85 12,86 Rata-rata Lama Sekolah
(Tahun) 6,60 6,68 6,81 6,88 6,90 6,98 7,06
Pengeluaran yang disesuaikan (000)
10.006 10.129 10.358 10.488 10.501 10.711 10.852
Sumber : BPS Kabupaten Klungkung, 2016
Sedangkan dilihat dari capaian PDRB Kabupaten Klungkung dalam lima tahun terakhir adalah sebagaimana gambar di bawah ini.
Gambar 2.4. PDRB Kabupaten Klungkung Tahun 2010-2016
Kualitas pembangunan juga dapat dilihat dari capaian pertumbuhan ekonominya. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klungkung Tahun 2011-2015 adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
Gambar 2.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung Tahun 2010-2016
Pembangunan daerah pada hakekatnya memiliki tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karenanya capaian pembangunan daerah juga dapat dilihat dari indikator kemiskinan suatu daerah. Berdasarkan hasil Susenas oleh BPS Kabupaten Klungkung, maka angka kemiskinan Kabupaten Klungkung adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
3,58 3,969 4,397 4,899 5,676 6,412 7,119 3,798 4,036 4,28 4,536 4,813 5,114 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
PDRB ADHB (Rp trilyun) PDRB ADHK (Rp trilyun)
6,4 6,17 6,03 5,58 5,01 4,88 5,02 6,22 6,66 6,96 6,69 6,73 6,03 6,24 5,19 6,11 6,25 6,05 5,98 6,1 6,26 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Nasional (%) Bali (%) Klungkung (%)
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 9
Gambar 2.6. Tingkat Kemiskinan Kabupaten Klungkung Tahun 2010-2016
2) tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang diindikasikan oleh serapan anggaran dan tingkat kegagalan pelaksanaan kegiatan. Untuk serapan anggaran dalam 3 tahun pelaksanaan RPJMD Kabupaten Klungkung 2013-2018 adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
Gambar 2.7. Tingkat Serapan APBD Tahun 2014-2016
Relatif belum optimalnya serapan anggaran, disamping sebagai bagian upaya efisiensi anggaran juga banyak disebabkan oleh kegagalan pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Klungkung. Pada tahun 2014-2016 terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan diantaranya seperti pembangunan balai penyuluhan KB, pelaksanaan paket DAK sanitasi dan beberapa kegiatan lainnya. Banyaknya paket kegiatan tidak terlaksana salah satunya diakibatkan pada kelemahan perencanaan. Kelemahan tersebut diantaranya seperti belum jelasnya status lahan lokasi kegiatan, belum jelasnya perencanaan kegiatan dan tidak diterimanya kegiatan oleh masyarakat yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan.
Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah juga dapat diukur dari nilai komponen perencanaan dalam evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun tingkat capaian penilaian komponen perencanaan dalam evaluasi AKIP adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
0,26 0,11 0,16 0,14 0,21 0,22 0,13 1,11 0,66 0,77 0,79 0,96 1 0,78 206.695 223.639 233.764 246.615 253.717 264.866 284.789 0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Indeks Keparahan Kemiskinan (P1) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P2) Garis Kemiskinan (Rp) 87,4 88,74 94,72 83,19 85,64 79,8 85,91 87,61 87,4 70 75 80 85 90 95 100 2014 2015 2016
Serapan Belanja Tidak Langsung (%) Serapan Belanja Langsung (%)2 Persentase Serapan APBD
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 10
Gambar 2. 8. Perkembangan Nilai Komponen Perencanaan Hasil Evaluasi AKIP Kabupaten Klungkung
Capaian kinerja sasaran Bappeda Kabupaten Klungkung Tahun 2014-2016, khususnya pada pelaksanaan urusan penunjang bidang perencanaan dan bidang penelitian dan pengembangan adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.6
Capaian Kinerja Sasaran Bappeda Tahun 2014-2016
Sasaran Indikator Sasaran
2014 2015 2016 Tar
get Reali sasi Capaian (%) Target Reali sasi Capaian (%) Target Reali sasi Capaian (%) Terlaksana nya Pem bangunan sesuai dengan Peren canaan Persentase konsistensi perencana an dari RPJMD sampai dengan DPA-SKPD 50 72,46 144,92 55 71,81 130,56 60 70,57 117,48
Konsistensi , meski telah melampaui target yang telah ditetapkan tetapi dalam realisasinya dalam 3 tahun terus cenderung menurun. Pada tahun 2014 realisasi konsistensi perencanaan mencapai 72,46 persen, menurun di tahun 2015 menjadi 71,81 persen dan di tahun 2016 kembli menurun menjadi hanya 70,57%.
Kondisi tersebut diakibatkan oleh adanya perbedaan program kegiatan di RKPD dan Renja SKPD dengan APBD dan DPA SKPD sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.7
Perbandingan Konsistensi Program dan Kegiatan RKPD dengan APBD Tahun 2014, 2015 dan 2016
Uraian 2014 2015 2016
Jumlah Konsiten % Jumlah Konsisten % Jumlah Konsisten %
Program 265 265 100 346 342 98,84 328 322 98,17 Kegiatan 974 971 99,69 1.085 1.054 97,14 1.084 1.029 94,93 Rata-rata 99,85 97,99 96,55
Berdasarkan tabel di atas maka terjadi penurunan jumlah program dan kegiatan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 dan 2014. Konsistensi program kegiatan RKPD dengan APBD di Tahun 2016 sebesar 96,55% lebih rendah dibandingkan dengan Tahun 2015 yang mencapai 97,99% dan Tahun 2014 mencapai 99,85%.
11,08 15,29 37,81 45,73 0 10 20 30 40 50 2014 2015
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 11
Untuk mencapai sasaran tersebut, telah dilaksanakan pembenahan, diantaranya adalah meningkatkan ketersediaan data perencanaan pembangunan daerah. Selama ini, kurang maksimalnya ketersediaan data perencanaan pembangunan telah menyulitkan identifikasi permasalahan pembangunan untuk merumuskan isu-isu strategis daerah. Adapun capaian ketersediaan data perencanaan pembangunan daerah dalam tiga tahun pelaksanaan Renstra adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
Gambar 2.9. Ketersediaan data perencanaan pembangunan Tahun 2014-2016
Dari total kebutuhan data perencanaan sebanyak 108 jenis data, pada tahun 2014 baru tersedia 55 jenis data (50,93%), tahun 2015 sebanyak 71 jenis (65,74%) dan tahun 2016 meningkat menjadi 76 jenis data (70,37%) sehingga masih terdapat 32 jenis data (29,63%) yang belum tersedia.
2.4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Tantangan dalam pengembangan pelaksanaan tugas Baperlitbang Kabupaten Klungkung adalah sebagai berikut :
a. Perubahan peraturan perundang-undangan berakibat pada perubahan kebijakan yang melandasi penyusunan perencanaan.
b. Penerapan pendekatan perencanaan baru yaitu money follow priority programs dan pendekatan tematik-holistik, integratif dan spasial belum optimal karena konsep tersebut kurang dipahami oleh perangkat daerah dalam penyusunan rencana pembangunan daerah dan masih didominasi pemahaman sectoral dan kurang berorientasi hasil.
c. Kapabilitas dan Kompetensi SDM perencana di Baperlitbang dan pada Perangkat Daerah belum optimal sehingga persepsi dan pemahaman masih berbeda yang menyulitkan dalam penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah. Paradigma sektoral mengganggap bahwa perencanaan adalah tugas kesekretariatan sehingga kurang didukung oleh bidang-bidang/unsur lini perangkat daerah.
Sedangkan peluang pengembangan pelaksanaan tugas Baperlitbang Kabupaten Klungkung adalah :
a. Kuatnya political will pimpinan daerah untuk meningkatkan kualitas pembangunan dalam mempercepat tercapainya tujuan akhir pembangunan yaitu kesejahteraan masyarakat. b. Penerapan teknologi informasi dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen
Perencanaan Pembangunan Daerah diharapkan menjadikan perencanaan pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara terukur, konsisten dan terkelola dengan baik.
13 32 10 55 17 44 10 71 20 46 10 76 24 62 22 108 Aspek Kesejahteraan
Masyarakat Aspek Pelayanan Umum Aspek Daya Saing Daerah Jumlah Total KebutuhanData Ketersediaan Data Tahun 2014 Ketersediaan Data Tahun 2015
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 12
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD
Dalam tiga tahun pelaksanaan RPJMD Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 dan Renstra Bappeda Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018, maka dapat diidentifikasi permasalahan pelaksanaan tugas dan fungsi Baperlitbang adalah rendahnya kualitas perencanaan dan belum optimalnya tindaklanjut rekomendasi hasil kelitbangan. Adapun rincian permasalahan pelaksanaan tugas dan fungsi Baperlitbang adalah sebagaimana dijelaskan di bawah ini :
a. Belum optimalnya kualitas perencanaan pembangunan daerah disebabkan oleh
- Belum memadainya ketersediaan data perencanaan pembangunan. Minimnya ketersediaan data menyulitkan identifikasi permasalahan pembangunan untuk merumuskan isu-isu strategis daerah. Dari total kebutuhan data perencanaan sebanyak 108 jenis data, pada tahun 2014 baru tersedia 55 jenis data (50,93%), tahun 2015 sebanyak 71 jenis (65,74%) dan tahun 2016 meningkat menjadi 76 jenis data (70,37%) sehingga masih terdapat 32 jenis data (29,63%) yang belum tersedia.
- Kualitas dokumen perencanaan yang disusun belum optimal karena belum menentukan prioritas pembangunan daerah yang jelas, indikator kinerja yang belum memenuhi kriteria SMART dan tahapan pelaksanaan penyusunan masih terlambat dari tahapan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Disamping itu, masih ditemukannya inkonsistensi perencanaan dan penganggaran. Setiap tahun masih ditemukan inkonsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran.
- Kesiapan pelaksanaan perencanaan belum optimal sehingga dalam pelaksanaannya banyak ditemukan hambatan/kegagalan. Contohnya adalah adanya kegiatan yang di rescehdule karena belum siap kejelasan kepemilikan tanah, DED yang belum selesai dan lainnya.
- Realisasi kegiatan dan serapan anggaran pelaksanaan rencana pembangunan daerah masih belum optimal yang terlihat dari rata-rata capaian output kegiatan yang masih belum optimal (80-90%) dan masih tingginya SILPA pada akhir tahun. Realisasi Silpa dalam 3 tahun terakhir semakin meningkat yang sebagian besar disumbangkan oleh banyaknya kegiatan yang tidak terlaksana. Kegagalan pada pelaksanaan rencana pembangunan daerah banyak disebabkan penetapan kegiatan yang belum didasarkan kajian yang lengkap terhadap kesiapan pelaksanaan kegiatan. Akibatnya kegiatan tidak dapat segera dieksekusi karena harus melengkapi kesiapan pelaksanaan.
- Evaluasi hasil pelaksanaan rencana pembangunan daerah belum terlaksana dengan baik dan berkala di tingkat SKPD. Evaluasi masih dipersepsi sebagai bentuk laporan semata bukan sebagai sebuah upaya penting dalam meningkatkan kinerja. Evaluasi hasil pelaksanaan renja SKPD sebagai dasar penyusunan laporan evaluasi hasil pelaksanaan RKPD belum dilaksanakan secara baik karena masih adanya inkonsistensi perencanaan dan penganggaran, baru sebatas mengukur capaian kinerja program dan kegiatan sehingga belum mampu menjelaskan permasalahan pelaksanaan perencanaan yang menjadi dasar rekomendasi perbaikan
b. Belum optimalnya tindaklanjut rekomendasi hasil kelitbangan yang antara lain disebabkan oleh :
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 13
- Hasil kelitbangan yang dilaksanakan dianggap belum secara langsung menyentuh akar permasalahan kesejahteraan masyarakat sehingga tidak dijadikan prioritas dalam pelaksanaannya.
- Kapasitas dan kapabilitas SDM kelitbangan yang belum memadai mengakibatkan hasil kelitbangan yang dilaksanakan belum optimal.
3.2.
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Visi Pembangunan Kabupaten Klungkung yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 adalah “Terwujudnya Klungkung yang Unggul dan Sejahtera.” Untuk
mencapai visi tersebut telah ditetapkan misi daerah yaitu sebagai berikut : 1. Menguatkan dan Meningkatkan Eksistensi Adat Budaya Bali.
2. Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing SDM Kabupaten Klungkung.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial melalui Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
4. Meningkatkan Perekonomian Berbasis Kerakyatan dengan Mengedepankan Konsepsi Kemitraan.
5. Menciptakan Kepastian Hukum agar Terwujud Ketentraman dan Ketertiban. 6. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik berdasarkan Good Corporate Governance. 7. Mengembangkan Jasa Layanan Kepada Masyarakat yang Baik.
8. Mewujudkan Pembangunan yang Selaras dan Seimbang.
9. Melestarikan SDA dan Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan yang Berkelanjutan.
10.Penyediaan Sarana dan Prasarana Wilayah yang Mengakomodir Perkembangan Wilayah dan Kebutuhan Masyarakat.
11.Menguatkan Stabilitas Politik dan Keamanan di Seluruh Wilayah Kabupaten Klungkung. Berpedoman dengan tugas Baperlitbang dalam mengoordinasikan perencanaan pembangunan daerah, maka sesungguhnya Baperlitbang terlibat dalam semua pelaksanaan misi daerah melalui upaya penyusunan pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah. Tetapi dikaitkan dengan sasaran yang hendak dicapai, maka Baperlitbang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya terutama mendukung pelaksanaan misi 6 yaitu mewujudkan pemerintahan yang baik berdasarkan good corporate governance. Misi 6 memiliki tujuan untuk untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah melalui prinsip-prinsip good governance utamanya pada akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah sebagai implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) meliputi perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja dan reviu dan evaluasi kinerja. Semua komponen pelaksanaan SAKIP sangat terkait dengan fungsi Baperlitbang dalam mengoordinasikan penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah. Untuk mendukung target capaian akuntabilitas kinerja pemerintah daerah menjadi baik, maka daya ungkitnya terletak pada perencanaan pembangunan daerah.
3.3.
Telaahan Renstra SKPD Bappeda Provinsi Bali
Permasalahan perencanaan pada Bappeda Litbang Provinsi Bali hampir sama dengan yang dihadapi oleh Baperlitbang Kabupaten Klungkung. Permasalahan utama yang dihadapi Bappeda Litbang Provinsi Bali diantaranya adalah :
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 14
a. Belum optimalnya pengembangan sistem informasi manajemen perencanaan pembangunan dengan akar permasalahan diantaranya adalah :
1) Belum optimalnya sinergi perencanaan pembangunan 2) Belum optimalnya kesesuaian antar dokumen perencanaan; 3) Belum optimalnya pemanfaatan pengendalian dan evaluasi;
4) Belum optimalnya pemenuhan dan pemanfaatan data informasi kebutuhan perencanaan pembangunan.
5) Belum optimalnya hasil kajian bidang penelitian dan pengembangan dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah
b. Belum optimalnya kapasitas kelembagaan
3.4.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Kondisi geomorfologi dan geografis Kabupaten Klungkung yang terbagi menjadi Klungkung daratan dan Klungkung Kepulauan, mutlak memerlukan rencana tata ruang. Penataan ruang perlu dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan sehingga pembangunan Bappeda dan Penanaman Modal selaras dengan struktur dan pola ruang.
Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang saat ini sudah disahkan menjadi Peraturan daerah Nomor 1 Tahun 2013, harus dijadikan pedoman dalam perumusan program dan kegiatan pada dokumen Renstra ini. RTRW Kabupaten Klungkung 2013-2033 yang berisi arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah berisi indikasi arahan peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan intensif dan desintif, serta arahan sanksi, arahan pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten Klungkung. Hasil telaahan struktur ruang wilayah Kabupaten Klungkung berdasarkan dokumen Perda RTRW Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2033 dapat disampaikan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Klungkung
No Rencana
Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pusat-pusat kegiatan a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Belum optimalnya pemantapan kawasan perkotaan semarapura sebagai pusat kegiatan wilayah
Pemantapan Kawasan Perkotaan Semarapura sebagai Pusat Kegiatan Wilayah, pusat
pemerintahan Kabupaten, pusat perdagangan dan jasa skala regional, kegiatan pariwisata, kegiatan sosial-budaya dan kesenian, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan skala regional, kegiatan pertanian, permukiman, kegiatan penghijauan, penyediaan untuk ruang terbuka non hijau kota, penyediaan prasarana dan
Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Kabupaten Kawasan Perkotaan Semarapura, meliputi kawasan perkotaan pada seluruh wilayah Kelurahan
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 15
No Rencana
Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6)
sarana pejalan kaki, penyediaan prasarana dan sarana angkutan umum, penyediaan prasarana dan sarana kegiatan sektor informal dan ruang evakuasi bencana, kegiatan
peningkatan kuantitas dan kualitas jaringan jalan kawasan perkotaan, pelayanan jaringan air minum, jaringan drainase, pengelolaan persampahan, pengolahan air limbah, pelayanan energi dan listrik, pelayanan telekomunikasi dan utilitas perkotaan lainnya; kegiatan yang dapat mendukung
pelestarian bangunan yang memiliki nilai-nilai sejarah, budaya, kawasan suci, tempat suci, dan pola-pola permukiman tradisional setempat b. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLP) Belum optimalnya pemantapan kawasan perkotaan sampalan sebagai PKL Promosi Pemantapan Kawasan Perkotaan Sampalan sebagai PKL Promosi meliputi pusat pemerintahan kecamatan, kegiatan pelabuhan dan pendukungnya, pusat perdagangan dan jasa skala kawasan, kegiatan pariwisata, kegiatan sosial-budaya dan kesenian, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kegiatan pertanian, permukiman, kegiatan penghijauan, penyediaan untuk ruang terbuka non hijau kota, penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki, penyediaan prasarana dan sarana angkutan umum, penyediaan prasarana dan sarana kegiatan sektor informal dan ruang evakuasi bencana, pelayanan jaringan air minum, jaringan drainase, pengelolaan persampahan, pengolahan air limbah, pelayanan energi dan listrik Perlu perencanaan dan pendetailan PKL Promosi khususnya di Nusa Penida Kawasan Perkotaan Sampalan meliputi kawasan perkotaan Desa Batununggul dan Desa Kutampi Kaler
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 16
No Rencana
Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
Belum optimalnya pusat-pusat perkotaan di masing-masing kecamatan sebagai potensi perekonomian yang bisa dikembangkan
Pusat pemerintahan kecamatan, pusat
perdagangan dan jasa skala kawasan, kegiatan pariwisata, kegiatan sosial-budaya dan kesenian, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kegiatan pertanian, permukiman, kegiatan penghijauan, penyediaan untuk ruang terbuka non hijau kota, penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki, penyediaan prasarana dan sarana angkutan umum, penyediaan prasarana dan sarana kegiatan sektor informal dan ruang evakuasi bencana, pelayanan jaringan air minum, jaringan drainase, pengelolaan persampahan, pengolahan air limbah, pelayanan energi dan listrik Perlu perencanaan PPK a) Kawasan Perkotaan Banjarangkan b) Kawasan Perkotaan Dawan c) Kawasan perkotaan Gunaksa dan rencana kawasan pengembangan baru; d) Kawasan perkotaan Toyapakeh – Ped e) Kawasan perkotaan Jungutbatu - Lembongan, d. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Belum optimalnya PPL di masing-masing kecamatan sebagai produsen dan penyuplai bahan-bahan pokok kota/lingk. Di sekitarnya
Pusat pemerintahan desa, pusat perdagangan dan jasa skala desa dan antar desa, kegiatan desa wisata, kegiatan sosial-budaya dan kesenian, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kegiatan pertanian, permukiman perdesaan, kegiatan penghijauan, pelayanan jaringan air minum, jaringan drainase, pengelolaan persampahan, pengolahan air limbah, pelayanan energi dan listrik Sebagai produsen dan penyuplai bahan pokok kota/lingk. Sekitarnya PPL di Kecamatan Banjarangkan terdiri atas : a) PPL Negari b) PPL Bakas c) PPL Timuhun d) PPL Bungbungan e) PPL Tihingan a. PPL Selat b. PPL Akah c. PPL Kamasan d. PPL Gelgel e. PPL Tojan f. PPL di Kecamatan Dawan terdiri atas : a. PPL Paksebali; b. PPL Sampalan Tengah c. PPL Pesinggahan PPL di Kecamatan Nusa Penida terdiri atas : a. PPL Kutampi b. PPL Suana c. PPL Tanglad; d. PPL Sakti e. PPL Klumpu f. PPL Jungutbatu
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 17
No Rencana
Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) g. PPL Lembongan 2 Sistem jaringan prasarana utama a.sistem jaringan transportasi darat
a) Pembangunan jalan baru tidak mampu
mengimbangi peningkatan jumlah kendaraan yang sangat pesat hingga mencapai 12% per tahun,
sedangkan pembangunan jalan baru hanya ± 1% per tahun.
b) Kemampuan jalan masih terbatas, untuk di beberapa ruas jalan masih dilalui oleh kendaraan yang melebihi kemampuan jalan. c) Penggunaan prasarana
jalan banyak yang tidak sesuai dengan fungsinya, akibat pengembangan di sekitar atau sepanjang jalan tidak sesuai dengan peruntukan dan pemanfaatannya.
a) Pengembangan jalan arteri primer Tohpati –
Kusamba b) Peningkatan jalan-jalan lokal c) Pengembangan terminal d) Menyiapkan rencana lokasi, pembangunan- pengembangan- pengelolaan-pemeliharaan fisik tempat parkir dan jembatan Penetapan prioritas kegiatan sesuai kebutuhan dan prioritas daerah Di kecamatan b.sistem jaringan transportasi laut a) Pembangunan infrastruktur pelabuhan penyebrangan/dermaga sandingan di Gunaksa (Klungkung Daratan) belum terealisasi. b) Terjadinya antrian
kendaraan pada hari-hari tertentu pada pelabuhan penyebrangan
c) Terbatasnya fasilitas baik sarana maupun
prasarana
penyeberangan laut sehingga pada saat-saat tertentu terjadi antrian yang panjang a) Pengembangan fasilitas Pelabuhan Kusamba, Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Jungutbatu b) Pengembangan akses dan fasilitas angkutan penumpang khusus barang dan penumpang
Peningkatan kwalitas pelayanan jaringan transportasi laut Kecamatan Klungkung, Kecamatan Dawan dan Kecamatan Nusa Penida c.sistem jaringan perkeretaapian - - - d.sistem jaringan transportasi udara
Lokasi/lahan belum tersedia secara pasti
pengembangan masterplan dan studi kelayakan pengembangan bandara khusus sesuai ketentuan
Peningkatan kwalitas pelayanan jaringan transportasi udara Kecamatan Nusa Penida 3. Sistem jaringan
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 18
No Rencana
Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) prasarana lainnya a.sistem jaringan energi
Wilayah Kecamatan Nusa Penida belum seluruh desa menikmati listrik
a) Peningkatan daya listrik b) Studi kelayakan
pengembangan pembangkit baru (air, matahari, uap, dll) c) Peningkatan jaringan
listrik sampai ke tingkat lingkungan Peningkatan kwalitas pelayanan jaringan energy/listrik Kecamatan Nusa Penida khususnya dan Kecamatan di Klungkung daratan umunya b.sistem jaringan telekomunikasi a) Masih rendahnya kemampuan SDM aparatur pemerintah dalam penguasaan Teknologi Informasi (TI) b) Keberadaan jumlah
menara telekomunikasi (tower) yang ada di Klungkung sudah melebihi kebutuhan sehingga sangat mengganggu keserasian dan keamanan lingkungan. a) Peningkatan kapasitas sentral (STO) b) Peningkatan kapasitas jaringan pelayanan telepon untuk kota-kota kecamatan dan desa-desa potensial c) Pengembangan sarana dan prasana telekomunikasi pada daerah-daerah yang terisolir d) pengembangan pelayanan pusat jaringan terpadu sampai dengan tingkat
desa/kelurahan e) Studi kelayakan
pengembangan untuk daerah tertinggal dan terisolir f) Studi/rencana penyebaran menara pemancar/penerima g) Pengawasan, pembinaan dan pengendalian pembangunan menara telekomunikasi Peningkatan kwalitas pelayanan jaringan telekomunikasi Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung c.sistem jaringan sumberdaya air
a) Target pelayanan air bersih baik di perkotaan dan perdesaan belum terpenuhi,
b) Belum optimalnya pelibatan swasta dalam pengelolaan dan pelayanan air bersih.
a) Memperluas pelayanan jaringan air bersih sampai ke tingkat lingkungan b) Meningkatkan dan memulihkan ketersediaan air c) Penanggulangan
kebocoran distribusi air bersih
d) Meningkatkan efisiensi pengelolaan air bersih e) Melestarikan sumber
daya guna keberlanjutan ketersediaan air f) Studi dan peningkatan
sumber air baku
Peningkatan kwalitas pelayanan jaringan air bersih Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 19
No Rencana
Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6)
g) Studi tentang kinerja instansi pengelola air bersih
h) Studi tentang potensi air tanah dalam i) Studi tentang cara atau
sistem pemantauan dan pengendalian
pemakaian air tanah dalam j) Pembangunan cubang k) Pembangunan waduk/bendungan l) Perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi m) Peningkatan fungsi waduk/bendung untuk mendukung kegiatan pertanian, perikanan, wisata tirta, dan angkutan danau n) Peningkatan air
waduk/bendung untuk kebutuhan air irigasi dan atau air bersih d.sistem jaringan
prasarana pengelolaan lingkungan
a) Kapasitas tampung TPA sangat terbatas, pembebasan lahan untuk TPA makin sulit, pengelolaan sampah dengan metoda sanitary-landfill tidak terlaksana dengan baik.
b) Pengelolaan limbah rumah tangga untuk memenuhi
perkembangan penduduk dan pembangunan yang pesat sangat terbatas, mengingat pembuangan limbah secara terpusat berupa sewerage/lagoon belum memadai. c) Rencana tata ruang
belum sepenuhnya dipahami sebagai acuan dalam menyusun perencanaan
pembangunan serta oleh pelaku pembangunan dalam melaksanakan program pembangunan. d) Kualitas dan kuantitas
terumbu karang menurun akibat faktor alam dan aktivitas manusia e) Degradasi hutan mangrove akibat a) Pengembangan sistem Pengelolaan sampah b) Pegembangan
pengolahan air limbah c) Pengendalian polusi
udara
d) Penyusunan data, informasi & perpetaan di bidang pertanahan e) Penyusunan mekanisme perijinan pemanfaatan ruang f) Penyusunan studi mengenai dampak lingkungan g) Penertiban pemakaian air bawah tanah h) Pengendalian pemanfatan ruang udara Peningkatan kwalitas sistem penataan dan pengelolaan lingkungan Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 20
No Rencana
Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) perambahan, pembuangan sampah plastik dan logam. f) Abrasi pantai
Hasil telaahan struktur ruang wilayah Kabupaten Klungkung berdasarkan dokumen Perda RTRW Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2033 dapat disampaikan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Klungkung
No Rencana Pola
Ruang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 kawasan lindung a) kawasan hutan lindung Terjadi Penyimpangan, alih fungsi, pemanfaatan yang tidak sesuai
a) Pengendalian pemanfaatan Kawasan Lindung b) Pemantauan kondisi kawasan hutan c) Penetapan Batas Kawasan Lindung (Zonasi kawasan lindung) d) Pengendalian kegiatan di Kawasan konservasi dan resapan air
e) Pemantapan fungsi kawasan konservasi dan resapan air
f) Pelestarian kawasan cagar budaya g) Pengawasan dan Pengendalian kegiatan budidaya h) Pelestarian kawasan Suaka Alam i) Pengawasan dan Pengendalian kegiatan budidaya j) Pengawasan dan penertiban kegiatan Mempertahankan Kawasan Hutan Lindung (Luasan dan Pemanfaatan)
a) Hutan Lindung Suana b) Hutan Lindung Sakti c) Hutan Lindung Lembongan b) kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
a) Kawasan Bukit Abah di bagian utara dan timur
b) Kawasan Kepulauan Nusa Penida tersebar terutama di bagian selatan dan sebagian di bagian tengah pulau c) kawasan perlindungan setempat Pemulihan Pasca Bencana Penanggulangan Bencana Pencegahan Bencana Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung d) kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung e) kawasan rawan bencana alam
Abrasi pantai meliputi seluruh kawasan pesisir pantai Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung f) kawasan lindung geologi Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 21
No Rencana Pola
Ruang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) g) kawasan lindung lainnya budidaya di kawasan jalur hijau k) Pengawasan dan penertiban kegiatan budidaya
l) Rehabilitas lahan dan konservasi tanah m) Pengawasan dan Penertiban kegiatan budidaya n) Identifikasi kawasan rawan bencana o) Pengawasan dan Pengendalian kegiatan budidaya p) Pengaturan ruang terbuka/ruas bebas sepanjang jalur instalasi listrik tegangan tingg
Kecamatan nusa penida
2 Kawasan Budidaya a) kawasan peruntukan hutan produksi Terjadi Penyimpangan, alih fungsi, pemanfaatan yang tidak sesuai
a) Pemantapan lahan sawah yang beririgasi teknis b) Peningkatan produtivitas pertanian c) Pemeliharaan dan peningkatan prasarana pengairan d) Pengembangan kegiatan pertanian e) Peningkatan produktifitas f) Pengembangan sektor
pertanian lahan kering
Mempertahankan dan pelestarian kawasan
Kawasan Hutan Tanjung Bakung, di Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida b) kawasan
hutan rakyat Kecamatan Nusa Penida
c) kawasan peruntukan pertanian Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung d) kawasan peruntukan perkebunan
a) penerapan sistem dan usaha agribisnis belum berkembang b) produksi/produktivitas masing-masing komoditi masih berada di bawah kapasitas teknis c) fluktuasi harga
produk yang tajam dan rantai pasar yang terlalu panjang d) luas areal perkebunan
mengalami penurunan, e) terbatasnya sarana
dan prasarana pengolahan yang dimiliki oleh kelompok tani a) Pengembangan sektor perkebunan b) Peningkatan produktifitas c) Pengendalian alih fungsi lahan Mempertahankan dan pelestarian kawasan Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 22
No Rencana Pola
Ruang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) e) kawasan peruntukan perikanan a) belum optimalnya pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan
b) masih adanya penangkapan ikan yang merusak sumber daya ikan dan lingkungan (Distructive Fishing), c) belum adanya
rencana umum tata ruang wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil a) Pengembangan kegiatan perikanan b) Pembangunan & pembinaan perikanan c) Pengawasan dan pengendalian yang dapat merusak kelestarian biota laut d) Pengawasan dan pengendalian e) Pengembangan kegiatan peternakan Mempertahankan dan pelestarian kawasan Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung f) kawasan peruntukan pertambangan a) Pengendalian kegiatan pertambangan b) Pengembangan pertambangan Mempertahankan dan pelestarian kawasan Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung g) kawasan peruntukan industri
a) Lemahnya daya saing mutu produk komoditi ekspor daerah Bali sehingga belum mampu bersaing di pasar internasional. b) Kebutuhan modal
kerja semakin besar akibat peningkatan biaya produksi. c) Belum terdaftarnya
hasil produk/desain dalam HAKI dan merk.
a) Pengendalian kegiatan industri
b) Pengembangan kegiatan industri kecil dan kerajinan rumah tangga
Mempertahankan dan pelestarian kawasan
Desa Kusamba Kampung Kusamba Desa Kamasan Desa Gelgel Desa Manduang Desa Sampalan Desa Tanglad Desa Jumpai Desa Tihinga h) kawasan peruntukan pariwisata a) Belum optimalnya sinergi pembangunan pariwisata dengan pembangunan sosial dan budaya. b) Belum mantapnya keamanan dan kenyamanan pada daerah tujuan wisata. c) Belum meratanya penyebaran sarana dan prasarana pariwisata yang memadai. d) Belum efektifnya promosi pariwisata, baik dalam maupun luar negeri a) Pengembangan pariwisata b) Pemantapan Kawasan Pariwisata c) Pemantapan dan pengembangan obyek-obyek wisata d) Pengendalian pembangunan sarana pariwisata Mempertahankan dan pelestarian kawasan Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung i) kawasan peruntukan permukiman a) Masih rendahnya penegakan supremasi hukum secara konsekuen. b) Masih seringnya terjadi bencana sosial yang ditimbulkan oleh
a) Pengembangan dan Pembangunan perumahan & permukiman b) Pengendalian permukiman yang Mempertahankan dan pelestarian kawasan Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung j) kawasan peruntukan pertahanan Mempertahankan dan pelestarian kawasan Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 23
No Rencana Pola
Ruang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) dan keamanan adanya tindakan-tindakan kriminal, konflik sosial yang dapat mengganggu stabilitas keamanan. c) Masih rendahnya kewaspadaan dalam pengawasan terhadap penduduk pendatang yang berdampak pada gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat. d) Belum maksimalnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya dokumen kependudukan dalam menciptakan ketertiban dan ketentraman masyarakat e) Pertumbuhan
penduduk yang tidak terkendali;
f) Pengangguran yang masih cukup tinggi g) Jumlah rumah tangga
miskin yang masih cukup tinggi;
berbatasan dengan batas kawasan lindung c) Pengembangan
wilayah pesisir d) Rehabilitasi sumber
daya laut, pantai dan pulau-pulau kecil e) Pengaturan serta
pengelolaan kawasan pesisir dan laut secara terpadu f) Pengembangan kegiatan pariwisata g) Pengendalian pemanfatan ruang h) Pengendalian pemanfaatan ruang i) Penyusunan data dan
informasi pembangunan perkotaan j) Pengembangan pusat-pusat permukiman perdesaan
k) Penyusunan data dan informasi pembangunan perdesaan l) Pengembangan kegiatan perkotaan k) kawasan peruntukan lainnya Mempertahankan dan pelestarian kawasan Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung
Sumber : Perda Kabupaten Klungkung No. 1 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Klungkung 2013-2033
3.5.
Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan identifikasi permasalahan dan hasil telaahan terhadap visi-misi RPJMD Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018, Renstra Bappeda Provinsi Bali dan RTRW maka dapat dirumuskan isu-isu strategis perencanaan adalah sebagai berikut :
a. Masih lemahnya kualitas perencanaan yang dihasilkan proses penyusunan perencanaan. Lemahnya kualitas hasil penyusunan diindikasikan oleh rendahnya hasil evaluasi AKIP yang dikeluarkan oleh Kemenpan RB. Masalah pada kualitas terdapat pada lemahnya perumusan tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan daerah yang belum memenuhi kriteria SMART dan keselarasan antara tujuan, sasaran, program dan kegiatan.
Kelemahan lainnya, perencanaan belum jelas memberikan keterangan argumentasi prioritas kegiatan yang dirancang sebagai dampak lemahnya ketersediaan data tugas dan fungsi SKPD. Kelemahan dalam penyusunan adalah belum sinerginya pemahaman dan paradigma birokrasi bahkan cenderung proses penyusunan perencanaan SKPD masih dibebankan kepada Kepala Sub Bagian Perencanaan seorang bukan hasil proses kajian bersama semua komponen SKPD tersebut. Saat ini, perencanaan didasari oleh pemahaman dan paradigma penyusunan perencanaan yang menekankan pendekatan tematik, holistik, integratif dan berbasis spasial serta perencanaan berbasis program prioritas dengan kinerja yang terukur.
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 24
Dalam meningkatkan kualitas perencanaan, perlu juga didukung oleh ketersediaan hasil evaluasi yang mampu menjadi umpan balik atau memberikan rekomendasi perbaikan perencanaan. Saat ini, sampai dengan tahun 2015, pelaksanaan evaluasi baru sebatas mengukur capaian kinerja dan belum mampu lebih dalam sampai menggali faktor penyebab permasalahan pelaksanaan dan pendukung keberhasilan pelaksanaan. Oleh karenanya perlu peningkatan kualitas evaluasi
b. Belum optimalnya pengendalian terhadap rencana pembangunan.
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, maka diatur lingkup pengendalian meliputi pengendalian penyusunan kebijakan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan rencana pembangunan daerah. Pengendalian tersebut sampai dengan tahun ketiga pelaksanaan renstra Bappeda belum terlaksana dengan baik sehingga mengakibatkan masih terjadinya inkonsistensi antar dokumen dan banyaknya kegiatan yang gagal dilaksanakan sebagai dampak lemahnya pengendalian pelaksanaan kegiatan.
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 25
BAB IV
HUBUNGAN TUJUAN DAN SASARAN RPJMD DENGAN
RENSTRA BAPERLITBANG
4.1.
Tujuan dan Sasaran RPJMD yang terkait dengan Tugas dan Fungsi
Baperlitbang
Berpedoman pada tugas dan fungsi Baperlitbang dalam mengoordinasikan perencanaan pembangunan daerah, maka sesungguhnya Baperlitbang terlibat dalam semua pelaksanaan misi daerah melalui upaya penyusunan pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah. Tetapi dikaitkan dengan sasaran yang hendak dicapai, maka Baperlitbang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya terutama mendukung pelaksanaan misi 6 yaitu mewujudkan pemerintahan yang baik berdasarkan good corporate governance. Misi 6 memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah melalui prinsip-prinsip good governance utamanya pada akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah yang implementasinya dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) meliputi perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, dan reviu dan evaluasi kinerja. Semua komponen pelaksanaan SAKIP tersebut sangat terkait dengan fungsi Baperlitbang dalam mengoordinasikan penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah. Komponen dengan bobot pengaruh terbesar dalam mengupayakan peningkatan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah berdasarkan SAKIP terletak pada komponen perencanaan, yang merupakan urusan penyelenggaraan pemerintahan penunjang yang menjadi tugas Baperlitbang.
Tabel 4.1.
Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran RPJMD yang terkait Tugas dan Fungsi Baperlitbang
Misi RPJMD Tujuan RPJMD Sasaran RPJMD Indikator Kinerja Sasaran Menengah SKPD Tujuan Jangka
mewujudkan pemerintahan yang baik berdasarkan good corporate governance Meningkatkan kualitas pengelolaan pemerintahan yang akuntabel Terwujudnya kinerja pemerintah daerah yang optimal Rata-rata Capaian Indikator Kinerja Utama Meningkatkan kualitas pembangunan daerah
4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.2.1.
Tujuan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan yang berhubungan dengan layanan, tugas dan fungsi organisasi. Berdasarkan isu-isu strategis yang telah dirumuskan, dapat ditetapkan tujuan jangka menengah Baperlitbang Kabupaten Klungkung yaitu
“Meningkatkan kualitas rencana pembangunan daerah.” Kualitas pengendalian ditunjukkan oleh tingkat rata-rata capaian hasil program. Ukuran ini menjelaskan bahwa keberhasilan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan adalah tercapainya seluruh target hasil (outcomes) program sebagai dampak dari manfaat yang dihasilkan oleh keluaran (outputs) kegiatan.
Adapun tujuan, indikator tujuan dan targetnya adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
Renstra Baperlitbang Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 26
Tabel 4.2
Tujuan, Indikator dan Target Kinerja Tujuan Baperlibang Kabupaten Klungkung
Tujuan Indikator Tujuan Kondisi Awal Target Kondisi Akhir 2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan kualitas
pembangunan daerah Rata-rata capaian kinerja IKU - 75 80 80 85 90 90
4.2.2.
Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Berdasarkan rumusan tujuan jangka menengah, maka ditetapkan sasaran jangka menengah Baperlitbang Kabupaten Klungkung adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.3
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Baperlitbang Kabupaten Klungkung
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
Kondisi Awal
Target Kinerja Pada Tahun Kondisi Akhir 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Meningkatkan kualitas pembangunan daerah Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Nilai LHE AKIP Komponen Perencanaan (poin) - 16 18 20 22 24 24 Rata-rata capaian program RKPD (persen) - 80 85 87 90 90 90 Tersedianya laporan kelitbangan yang berkualitas Persentase hasil kelitbangan dimanfaatkan (%) - - - - 70 70 70
Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran merupakan indikator kinerja utama Baperlitbang karena merupakan cerminan keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Baperlitbang dalam mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan fungsi penunjang di bidang penelitian dan pengembangan.
4.3.
Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan dalam renstra merupakan strategi dan kebijakan yang menunjukkan bagaimana cara SKPD mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD dan target kinerja hasil (outcomes) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD. Strategi dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Adapun strategi dan arah kebijakan yang dirancang dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini.