• Tidak ada hasil yang ditemukan

METABOLISME SEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METABOLISME SEL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

METABOLISME SEL

Berbagai reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup untuk mempertahankan hidup disebut metabolisme. Agar dapat tetap hidup, organisme membutuhkan materi dan energi yang tetap dari lingkungannya. Materi dan energi yang dibutuhkan oleh sebagian besar organisme berasal dari molekul organik yang dimakannya. Sebelum dapat dimanfaatkan oleh sel, bahan makanan yang padat terlebih dahulu dirombak menjadi molekul yang relatif kecil dan mudah larut. Molekul-molekul ini mengandung 2-4 atom karbon yang dalam proses selanjutnya menghadapi dua pilihan. Pilihan pertama adalah berfungsinya molekul ini sebagai bahan baku pembuatan gula, asam lemak, gliserol, dan asam amino. Senyawa-senyawa yang terbentuk ini selanjutnya menjadi komponen makromolekul dari sel, seperti: polisakarida, lipid, protein, dan asam nukleat. Tahapan metabolisme dimana terbentuknya molekul besar berenergi tinggi berasal dari molekul rendah berenergi rendah disebut Anabolisme. Pilihan kedua adalah molekul yang mengandung 2-4 atom karbon ini dirombak menjadi molekul anorganik yang sederhana seperti CO2, H2O dan NH3. Tahapan

metabolisme yang merombak molekul kompleks kaya energi menjadi molekul sederhana miskin energi disebut Katabolisme.

Metabolisme terbagi menjadi 2 bagian, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks dari senyawa sederhana. Katabolisme adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana.Dalam tubuh organisme, terdapat ribuan proses kimia yang berlangsung melibatkjan ribuan enzim. Karena itu, produk suatu enzim bisa menjadi substrat bagi enzim lainnya. Semua reaksi kimia dalam organisme hidup diatur dengan mengatur kerja katalisator.

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisi metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian tubuh dinamakan metabolomika.

KATABOLISME

Katabolisme adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi, yang dapat digunakan organisme untuk melakukan aktivitasnya. Termasuk didalamnya reaksi pemecahan dan oksidasi molekul makanan seperti reaksi yang menangkap energi dari cahaya matahari. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme. Katabolisme merupakan suatu proses yang berkebalikan dengan proses anabolisme, yaitu suatu proses pembongkaran, dimana energi yang tersimpan digunakan untuk menyelenggarakan proses-proses kehidupan.

Proses pembebasan energi di dalam sel disebut respirasi sel. Pada respirasi sel, energi kimia dalam makanan diubah menjadi gerak. Peristiwa ini terlihat pada kontraksi otot dan pergerakan molekul-molekul atau ion-ion pada pengangkutan aktif. Disamping itu energi ini juga

(2)

dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang membentuk senyawa kimia baru, ataupun dibebaskan sebagai panas.

Sifat dasar yang pasti dari reaksi katabolisme berbeda pada setiap organisme, dimana molekul organik digunakan sebagai sumber energi pada organotrof, sementara litotrof menggunakan substrat anorganik dan fototrof menangkap cahaya matahari sebagai energi kimia. Tetapi, bentuk reaksi katabolisme yang berbeda-beda ini tergantung dari reaksi redoks yang meliputi transfer elektron dari donor tereduksi seperti molekul organik, air, amonia, hidrogen sulfida, atau ion besi ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat. Pada hewan reaksi katabolisme meliputi molekul organik kompleks yang dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air. Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat dibedakan menjadi tiga tahapan utama. Pertama, molekul organik besar seperti protein, polisakarida, atau lemak dicerna menjadi molekul yang lebih kecil di luar sel. Kemudian, molekul-molekul yang lebih kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih diubah menjadi molekul yang lebih kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA), yang melepaskan energi. Akhirnya, kelompok asetil pada KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida pada siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron, dan melepaskan energi yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD+) menjadi NADH.

Pada organisme fotosintetik seperti tumbuhan dan sianobakteria, reaksi transfer elektron ini tidak menghasilkan energi, tetapi digunakan sebagai tempat menyimpan energi yang diserap dari cahaya matahariTumbuhan, alga dan beberapa bakteri mengambil energi dari sinar matahari melalui fotosintesis, merubah energi cahaya menjadi energi kimia, untuk digunakan membuat makanan disebut organisme autotrof.. Sebaliknya, oprganisme yang hidup dari hasil produksi organisme autotrof atau tidak bisa membuat makan sendiri disebut organisme heterotrof. Organisme heterotrog memecah makanan mereka menjadi energi. Proses oksidasi senyawa organik untuk mendapat energi dari pemutusan ikatan kimia pada tingkatan sel disebut respirasi seluler. Ada 2 macam respirasi yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.

Respirasi Aerob

Proses repirasi disebut aerob karena dibutuhkan oksigen sebagai akseptor elektron, selain itu disebut respirasi anaerob atau fermentasi. Respirasi aerob terdapat 4 tahap utama yaitu Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs dan Transpor Elektron.

1. Glikolisis adalah 10 tahap pertama biokimia yang menghasilkan ATP pada fosforilasi tingakt substrat. Untuk 1 molekul glukosa, 2 ATP digunakan pada 3 tahap pertama dan 4 ATP

dihasilkan pada 4 tahap terakhir. Hasil kotor glikolisis yaitu 2 molekul asam piruvat(3C), 2 ATP, 2 NADH dan 2 H2O. Glikolisis terjadi di sitosol/sitoplasma dan bisa dianggap proses anaerob karena belum menggunakan oksigen. Ringkasan tahapan glikolisis:

• Fosforilasi glukosa oleh ATP

• Penyusunan kembali struktur glukosa yang terfosforilasi, diikuti oleh fosforilasi kedua. • Molekul glukosa(6C) akhirnya pecah menjadi 2 senyawa 3 karbon berlainan yaitu Glyceraldehyde 3 phosphate (G3P atau PGAL) dan satunya lagi yaitu Dihydroxylacetone phosphate (DHAP). DHAP segera diubah menjadi PGAL oleh enzim isomerase. (Proses perubahan ini mencapai kesetimbangan di dalam tabung reaksi namun hal ini tidak terjadi di dalam tubuh makhluk hidup)

• Oksidasi yang diikuti oleh fosforilasi dari fosfat anorganik(bukan dari ATP) menghasilkan 2 NADH dan 2 molekul difosfogliserat(BPG/PGA), masing-masing dengan 1 ikatan fosfat

(3)

berenergi tinggi

• Pelepasan ikatan berenergi tinggi dengan 2 ADP menghasilkan 2 ATP dan meninggalkan 2 molekul fosfogliserat(PGA)

• Pelepasan air menyebabkan 2 molekul fosfoenolpiruvat dengan ikatan fosfat energi tinggi • Pelepasan fosfat energi tinggi oleh 2 ADP menghasilkan 2 ATP dan hasil akhir glikolisis yaitu 2 molekul asam piruvat.

Enzim-enzim dalam proses glikolisis yaitu:

-Heksokinase: Fosforilasi glukosa oleh ATP sehingga menghasilkan glukosa 6 fosfat -Fosfoglukoisomerase: Penyusunan molekul glukosa terfosforilasi menjadi fruktosa terfosforilasi(fruktosa 6 fosfat)

-Fosfofruktokinase: Fosforilasi fruktosa 6 fosfat oleh ATP sehingga menghasilkan Fruktosa 1,6 Difosfat

-Aldolase:Memecah fruktosa 1,6 difosfat menjadi dihidroksilaseton fosfat dan gliseraldehida 3 fosfat

-Isomerase:Mengubah semua dihidroksilaseton fosfat menjadi gliseraldehida 3 fosfat -Gliseraldehida 3 fosfat dehidrogenase atau triosa fosfat dehidrogenase: Fosforilasi

Gliseraldehida 3 fosfat oleh fosfat anorganik dari sitosol, oksidasi untuk membentuk NADH sehingga menghasilkan 1,3 difosfogliserat

-Fosfogliserokinase: Pelepasan gugus fosfat untuk membentuk ATP sehingga menghasilkan 3 fosfogliserat

-Fosfogliseromutase: Merubah 3 fosfogliserat menjadi 2 fosfogliserat -Enolase Menghasilkan air sehingga terbentuk fosfoenolpiruvat

-Piruvat kinase Pelepasan gugus fosfat untuk membentuk ATP sehingga hasil akhir berupa asam piruvat

2. Dekarboksilasi oksidatif adalah tahap kedua dimana 2 molekul asam piruvat yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa dirubah menjadi senyawa berkarbon 2 yaitu asetil CoA(asetil koenzim A) dengan melepaskan 2 CO2 dan 2 NADH. Dekarboksilasi oksidatif terjadi di dalam membran luar

mitokondria. Enzim yang berperan adalah CoA dan piruvat dehirogenase yang berfungsi mereduksi piruvat sehingga melepaskan CO2 dan NADH serta berikatan dengan piruvat

tereduksi(asetil) untuk dibawa ke mitokondria.

3. Siklus Krebs adalah tahap ketiga dengan 9 reaksi dimana gugus asetil dari piruvat dioksidasi sehingga menghasilkan NADH, FADH, ATP dan CO2. Siklus ini dinamakan siklus Krebs karena

ditemukan oleh Hans Krebs. Siklus Krebs bisa disbut juga siklus asam sitrat karena senyawa yang pertama kali terbentuk adalah asam sitrat. Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan ringkasan tahapannya sebagai berikut:

• Asetil CoA ditambah Oksaloasetat menghasilkan molekul sitrat yang berkarbon 6.

• Penyusunan kembali molekul sitrat dan dekarboksilasi. 5 reaksi berikutnya menyederhanakan sitrat ke molekul 5 karbon dan kemudian ke molekul 4 karbon yaitu suksinat. Selama reaksi ini berlangsung, dihasilkan 2 NADH dan 1 ATP.

• Regenerasi oksaloasetat. Suksinat melewati 3 reaksi tambahan untuk menjadi oksaloasetat. Selama proses ini, dihasilkan 1 NADH dan 2 FADH.

(4)

Enzim-enzim yang digunakan:

-Sitrat sintetase: Membentuk sitrat dari oksaloasetat dan asetil CoA. Kerja enzim ini irreversible dan terhambat saat konsentrasi ATP tinggi dan dipicu ketika konsentrasi ATP rendah

-Akonitase: Penyusunan kembali molekul sitrat dengan memindahkan gugus H dan OH pada karbon berlainan, membentuk isositrat

-Isositrat dehidrogenase: Mengoksidasi isositrat sehingga dihasilkan NADH dan CO2, sehingga

isositrat berubah menjadi molekul 5 karbon, α ketoglutarat

-α ketoglutarat dehidrogenase: Mengoksidasi α ketoglutarat membentuk gugus suksinil yang bersatu dengan Coa sehingga terbentuk suksinil CoA

-Suksinil KoA sintetase: Pelepasan ikatan antara gugus suksinil dan KoA untuk dijadikan ATP sehingga molekul tersisa menjadi Suksinat

-Suksinat dehidrogenase: Mengoksidasi suksinat menjadi fumarat dan menghasilkan FADH -Fumarase: Menambahkan air ke fumarat untuk membentuk malat

-Malat dehidrogenase: Mengoksidasi malat dan melepaskan NADH sehingga terbentuk kembali oksaloasetat

4. Rantai transport elektron adalah proses terakhir untuk mengahsilkan ATP, H2O yang terjadi di

membran dalam/krista mitokondria. Pada tahap ini, elektron yang dibawa oleh NADH ditransfer ke berbagai pembawa elektron supaya energinya bisa digunakan untuk memompa proton. Gradien proton yang dibuat oleh transpor elektron digunakan oleh enzim ATP sintase untuk menghasilkan ATP. Proses pemompaan proton untuk menghasilkan ATP juga disebut kemiosmosis.

Enzim-enzim yang terlibat anatara lain NADH dehidrogenase (melepaskan ion H dari NAD dan mengoper elektron ke ubiquinon), ubiquinon (mengoper elektron ke komplek protein sitrokrom), kompleks bc1 (memompa proton dan mengoper elektron ke sitrokrom c), sitokrom c (mereduksi oksigen dengan 4 elektron membentuk air), ATP sintase (memompa proton untuk menghasilkan ATP).

Hasil akhir respirasi seluler:

1. Glikolisis, hasil 2 ATP, 2 piruvat, 2 NADH, 2 H2O

2. Dekarboksilasi oksidatif, hasil 2 NADH, 2 CO2

3. Siklus Krebs, hasil 6 HADH, 2 FADH, 4 CO2, 2 ATP

4. Transpor elektron, hasil 34 ATP, H2O.

Jumlah bersih ATP : 38 ATP(36 ATP karena 2 ATP dipakai untuk memasukkan NADH ke mitokondria, 30 ATP karena membran mitokondria agak bocor sehingga proton bisa lewat tanpa melalui ATP sintase dan mitokondria terkadang memakai gradien proton untuk keperluan lain seperti memasukkan piruvat ke matriks daripada sintesis ATP).

Respirasi Anaerob

Fermentasi, atau respirasi anaerob, yaitu proses pemecahan molekul yang berlangsung tanpa bantuan oksigen. Jika tak ada oksigen, sel tidak memliki akseptor elektron alternatif untuk memproduksi ATP, sehingga terpaksa elektron yang didapatkan dari glikolisis diangkut oleh senyawa organik.

(5)

Termasuk ke dalam fermentasi adalah fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka. Fermentasi alkohol dilakukan oleh ragi dengan cara melepaskan gugus Co2 dari piruvat melalui dekarboksilasi dan menghasilkan molekul 2 karbon, asetaldehida. Asetaldehida kemudia menerima elektron dari NADH sehingga berubah menjadi etanol. Fermentasi alkohol dilakukan oleh tumbuhan. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel hewan dengan cara mentransfer elektron dari NADH kembali ke piruvat sehingga dihasilkan asam laktat yang menyebabkan pegal-pegal.

ANABOLISME

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

Selain dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari hasil reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar asam amino dapat disusun menjadi protein, asam amino tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi untuk aktivasi asam amino tersebut berasal dari ATP. Agar molekul glukosa dapat disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu juga harus diaktifkan terlebih dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat dari ATP. Proses sintesis lemak juga memerlukan ATP.

Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Organisme heterotrofik hidup dan tumbuh dengan memasukkan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya. Molekul-molekul organik ini menjadi sumber energi bebas bagi sel dan juga sebagai komponen struktural untuk membangun makromolekul-makromolekulnya.Molekul-molekul organik yang menjadi sumber energi bagi organisme heterotrofik ini berasal dari fotosintesis. Organisme autotrof mampumenangkap energi matahari untuk sintesis molekul-molekul organik kaya energi dari senyawa anorganik H2O dan CO2.

Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, pengaktivasian senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

1.Fotosintesis

Dimanakah proses fotosintesis itu berlangsung? Diseluruh sel atau pada tempat-tempat tertentu dalam sel? Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan). Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis. Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan. Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast

(6)

yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.

Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain : 1. Gen :

bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki klorofil. 2. Cahaya :

beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya, tanaman lain tidak memerlukan cahaya.

3. Unsur N. Mg, Fe :

merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. 4. Air :

bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.

Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz. Dalam percobaan-percobaannya, Ingen-Housz (1778, seorang dokter bangsa Belanda) memperagakan bahwa hanya bagian-bagian hijau tumbuhan yang melepaskan oksigen selama fotosintesis. Sedangkan struktur tumbuhan yang tidak hijau menggunakan oksigen dalam proses respirasi. Sehingga sampai saat ini diyakini bahwa fotosintesis hanya dapat terus berlangsung jika ada pigmen hijau yaitu klorofil. Pada saat ini telah diketahui ada 4 macam klorofil yaitu klorifil a, b, c, dan d. Klorofil a diduga terdapat dalam hampir semua tumbuhan berfotosintesis. Dalam ganggang hijau, Eryophyta dan Traceophyta terdapat juga sedikit klorofil b. Pada distomae dan ganggang perang terdapat klorofil c, sedangkan dalam ganggang merah ditemukan klorofil d.

Meskipun rumus bangun klorofil sudah diketahui (misalnya klorofil a C55H72O5N4Mg), masih sedikit diketahui bagaimana organisme membuatnya. Tetapi diketahui bahwa klorofil dibuat di dalam kloroplas, dan pembentukannya akan terhambat bila tidak ada cahaya. Lazimnya peristiwa fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut: 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada klorofil dan cukup cahaya. Jika persamaan reaksi ini dibalik, yaitu dengan arah anak panah ke kiri, maka kita akan mendapatkan persamaan reaksi untuk proses respirasi sel. Persamaan-persamaan reaksi demikian itu hanya menunjukkan permulaan dan akhir suatu proses. Kini telah diketahui bahwa banyak dari tahap-tahap antara dari fotosintesis dan respirasi tidaklah sama.

Dalam proses fotosintesis reaksi-reaksi kimia berlangsung sangat cepat. Dari hasil penelitian para ahli tahun 1905 dapat dibuktikan bahwa pada proses fotosintesis terjadi dua reaksi yaitu reaksi cahaya dan reaksi gelap. Cahaya dalam proses fotosintesis dibutuhkan untuk memecahkan air; pemecahan air ini disebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hidrogen dan oksigen; peristiwanya dapat dituliskan sebagai berikut;

(7)

yang terlepas ditampung oleh koenzim NADP sehingga menjadi NADPH2, sedangkan O2

tetap dalam keadaan bebas. Sehingga dapat dikatakan bahwa O2 yang terbentuk dalam proses

fotosintesis berasal dari pemecahan molekul air, bukan dari CO2. Fotolisis inilah yang

merupakan pendahuluan dalam proses fotosintesis.

Selanjutnya terjadi fiksasi (penambatan) CO2 pada NADPH2, yang mengakibatkan

CO2 tereduksi menjadi CH2O. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2

yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.

CO2 + 2 NADPH2 + O2 ————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2

Ringkasnya :

Reaksi terang : 2 H2O——> 2 NADPH2 + O2

Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2

Atau 2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2 atau 12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2

2. Kemosintesis

Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu. Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).

Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:

Nitrosomonas

(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H2O + Energi

(8)

Referensi http://www.pdf-search-engine.com/metabolisme-sel-pdf.html http://metabolismelink.freehostia.com/anabolisme.htm http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi1h.htm http://metabolismelink.freehostia.com/katabolisme.htm http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/09/metabolisme-selkatabolisme.html

Referensi

Dokumen terkait

Upaya pencapaian keberhasilan pembangunan ini membuka peluang bagi berbagai program layanan pendidikan luar sekolah (PLS) seperti yang diselenggarakan oleh PKBM

Jadi, dalam penelitian ini peneliti mencoba bersama-sama dengan pihak sekolah SDN 4 Krebet terutama pada guru untuk menemukan solusi yang kemudian ditindak

Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar

Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena suku bunga yang ditawarkan lebih dari faktor diskon, sedangkan alternatif 2 dan alternatif 3 tidak layak karena

 Membuat Membuat laporan laporan hasil pengamatan hasil pengamatan dan wawancara dan wawancara tentang manusia dan tentang manusia dan tugasnya sebagai tugasnya sebagai hamba

Tesis Prinsip Hukum Dalam Pembentukan Dan Pelaksanaan Kontrak Bot … SYAMSU THAMRIN... ADLN Perpustakaan

posyandu dengan masa kerja minimal.. Kriteria eksklusi adalah kader yang dalam 6 bulan terakhir tidak aktif dalam kegiatan posyandu. Jumlah sampel secara keseluruhan

Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia yang merdeka, memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru atau