• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Pelagik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Sistem Pelagik"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Ekosistem lautan  merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi. Ukuran Ekosistem lautan  merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi. Ukuran dan kerumitannya menyulitkan kita untuk dapat membicarakannya secara utuh sebagai suatu dan kerumitannya menyulitkan kita untuk dapat membicarakannya secara utuh sebagai suatu kesat

kesatuan. Akibatuan. Akibatnya dirasa lebih mudah jika membanya dirasa lebih mudah jika membaginya menjginya menjadi subadi sub-ba-bagian yang dapatgian yang dapat dikelola, selanjut

dikelola, selanjutnya masingnya masing-masing dapat -masing dapat dibicarakan dibicarakan berdasarkan berdasarkan priprinsip-prinsip ekologinsip-prinsip ekologi yang menentukan ke

yang menentukan ke mampuan mampuan adaptasi organisme dari suatu adaptasi organisme dari suatu komunitas. Tidak ada suatu carakomunitas. Tidak ada suatu cara pembagian laut yang telah diajukan yang dapat diterima secara universal. Cara

pembagian laut yang telah diajukan yang dapat diterima secara universal. Cara pembagiannyapembagiannya telah diterangkan oleh Hedgpeth (1957) dan telah banyak dipakai oleh para ilmuwan dan telah diterangkan oleh Hedgpeth (1957) dan telah banyak dipakai oleh para ilmuwan dan pakar kelautan diseluruh dunia.

pakar kelautan diseluruh dunia. Zona pelagik 

Zona pelagik 

Air apapun di laut yang tidak terlalu dekat Air apapun di laut yang tidak terlalu dekat dengan dasar

dengan dasar laut dinamai zona pelagiklaut dinamai zona pelagik. Kata. Kata pelagik 

pelagik berasal dari bahasa Yunani  atauberasal dari bahasa Yunani  atau pélagos

pélagos, yang berarti, yang berarti laut lepaslaut lepas. Dapat digambarkan. Dapat digambarkan sebagai silinder i

sebagai silinder i majiner atau  kolom air darimajiner atau  kolom air dari permukaan laut

permukaan laut hampir ke dasar laut, hampir ke dasar laut, seperti diagramseperti diagram di atas. Kondisi berubah setelah  kita menyelam  ke di atas. Kondisi berubah setelah  kita menyelam  ke bawah kolom a

bawah kolom air; tekanan  meningkat dan terdapatir; tekanan  meningkat dan terdapat sedikit cahaya. Berdasarkan  kedalaman, ilmuwan sedikit cahaya. Berdasarkan  kedalaman, ilmuwan terus membagi kolom air, seperti atmosfer bumi terus membagi kolom air, seperti atmosfer bumi yang diba

yang dibagi menjadi berlapis-gi menjadi berlapis-lapis.lapis.

Diagram skala lapisan di zona pelagik. Diagram skala lapisan di zona pelagik.

Kedalaman dan lapisan Kedalaman dan lapisan Epipelagik

Epipelagik : : Dari Dari permukaan permukaan ((Mean Mean Sea Sea Level) Level) hingga hingga kedalaman kedalaman 200 200 m m (656 (656 kaki).kaki). Mesopelagik

Mesopelagik : : Dari kedalaman 200 Dari kedalaman 200 m m turun ke turun ke 1.000 m 1.000 m (3.280 kaki).(3.280 kaki). Batipelagik

Batipelagik : Dari : Dari kedalaman 1kedalaman 1.000 m .000 m turun ke turun ke sekitar 4.000 sekitar 4.000 m m (13.123 (13.123 kaki).kaki). Abisopelagik

Abisopelagik : Dari ked: Dari kedalaman 4.000 m alaman 4.000 m turun ke di turun ke di atas dasar laut.atas dasar laut. Hadopelagik

(2)
(3)

Pl t didef i i i sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagi (bagian atas) samudera, laut, dan  badan air tawar dengan kemampuan berenang yang terbatas sehingga mudah terbawa arus. Secara luas plank ton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan makhluk laut, plank ton adalah makanan utama mereka. Plank ton terdir i dar i sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plank ton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.

Plank ton berbeda dengan nek ton yang berupa hewan yang memilik i kemampuan ak tif  berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi ± cumi, paus, dll.

Bentos adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang didasar laut, contohnya: kerang, ter ipang, bintang laut, karang, dll.

Plank ton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahar i yang mencukupi. Ini penting untuk memungk inkannya terus hidup. Mengingat plank ton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir  pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan ak tif dijalankan di kawasan itu.

Selain sisa-sisa hewan, plank ton juga tercipta dar i tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plank ton. Beberapa makhluk laut yang memakan plank ton adalah seper ti batu karang, kerang, dan ikan paus. PenggolonganPlankton

Plank ton digolongkan kedalam beberapa kategor i, yaitu: . Berdasarkan Fungsi

Secara fungsional, plank ton digolongkan menjadi empat golongan utama, yaitu f itoplank ton, zooplank ton, bak ter ioplank ton, dan vir ioplank ton.

a. Fitoplank ton

Fitoplank ton disebut juga plank ton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak  dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya f itoplank ton berukuran 2 ±  200µm (1 µm = 0,001mm). F itoplank ton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.

Mesk ipun ukurannya sangat kecil, namun f itoplank ton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air  laut.

Fitoplank ton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrof ik, yakni dapat menghasilkan sendir i bahan organic makanannya. Selain itu, f itoplank ton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan organic karena mengandung k lorof il. Karena kemampuannya ini f itoplank ton disebut sebagai pr i¢ £ 

r producer.

Bahan organik yang diproduksi f itoplank ton menjadi sumber energi untuk  menjalan segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping itu energi yang terkandund didalam f itoplank ton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seper ti udang, ikan, cumi ± cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa

(4)

bergantung pada f itoplank ton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan.

b. Zooplank ton

Zooplank ton, disebut juga plank ton hewani, adalah hewan yang

hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus

membawanya. Zooplank ton bersifat heterotrof ik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendir i bahan organik dar i bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat bergantung pada bahan organik  dar i f itoplank ton yang menjadi makanannya. Jadi zooplank ton lebih berfungsi sebagai konsumen ( consumer) bahan organik.

Ukurannya yang paling umum berk isar 0,2 ± 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod

( copepod), eufausid ( euphausid), misid ( mysid), amf ipod ( amphipod, kaetognat ( chaet ognat h). Zooplank ton dapat dijumpai mulai dar i perairan pantai, perairan estuar ia di depan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dar i perairan tropis hingga ke perairan kutub.

Zooplank ton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di

perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi ver tikal har ian dar i lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang

bebas (nek ton) atau yang hidup di dasar Taut (bentos) menjalani awa l kehidupannya sebagai zooplank ton yakni ketika masih berupa ter lur dan larva. Baru dikemudian har i, menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai plank ton berubah menjadi nek ton atau bentos.

c. Bak ter ioplank ton

Bak ter ioplank ton, adalah bak ter i yang hidup sebagai plank ton. K ini orang mak in memahami bahwa bak ter i pun banyak yang hidup sebagaiplank ton dan

berperan penting dalam lour hara ( nut r ient cycl e) dalam ekosistem Taut. la mempunyai cir i yang khas, ukurannya sanga t halus (umumnya < 1 µm), tidak  mempunyai inti sel, dan umumnya tidak mempunyai k lorof il yang dapat

berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam ekosistem laut adalah sebagai pengurai ( decomposes). Semua biota laut yang mati, akan diuraikan oleh bak ter i sehingga akan menghasilkan hara seper ti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini kemudian akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh f itoplank ton dalam prows fotosintesis.

d. Vir ioplank ton

Vir ioplank ton adalah virus yang hidup sebagai plank ton. Virus iniukurannya sangat kecil ( kurang dar i 0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya, terutama bak ter ioplank ton dan f itoplank ton, sebagai inang( host ). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel inangnya. Baru sek itar dua dekade lalu para ilmuwan banyak mengkaji vir ioplank ton ini dan menunjukkan bahwa vir ioplank ton pun

(5)

mempunyai fungsi yang sangat penting dalam daur karbon ( carbon cycl e) di dalam ekosistem laut.

2. Berdasarkan Ukuran

Ukuran plank ton sangat beraneka ragam, dar i yang sangat kecil k ingga yang besar. Dulu orang menggolongkan plank ton dalam tiga kategor i berdasarkan ukurannya, yakni:

a. Plank ton jar ing ( net pl ank t on): plank ton yang dapat ter tangkap dengan jar ing dengan mata jar ing ( mesh si¤ 

e) berukuran 20 ,um, atau dengan kata lain plank ton berukuran lebih besar dar i 20 ,um.

b. Nanoplank ton: plank ton yang lolos dar i jar ing, tetapi lebih besar dar i 2,um. Atau berukuran 2-20 ,um;

c. Ultrananoplank ton: plank ton yang berukuran lebih kecil dar i 2 µm.

K ini, dengan kemajuan teknik penyar ingan yang dapat lebih baik memilah-milah par tikel yang sangat halus, penggolongan plank ton berdasarkan ukurannya lebih berkembang. Penggolongan di bawah ini diusulkan oleh Siebur th dkk. (1978) yang k ini banyak diacu orang.

a. Megaplank ton (20-200 cm)

Ada juga yang menyebutnya megaloplank ton. Banyak ubur-ubur termasuk dalam golongan ini. Ubur-ubur Schyphomedusa, misalnya bisa mempunyai ukuran diameter  payungnya sampai lebih dar i satu meter, sedangkan umbai-umbai tentakelnya bisa sampai beberapa meter pajangnya. Plank ton raksasa yang berukuran terbesar di dunia adalah ubur-ubur Cyanea arctica yang payungnya bisa berdiameter lebih dua meter dan dengan panjang tentake130 m lebih .

b. Makroplank ton (2-20 cm)

Contohnya adalah eufausid, sergestid, pteropod. Larva ikan banyak pula termasuk  dalam golongan ini.

c. Mesoplank ton (0,2-20 mm)

Sebagian besar zooplank ton berada dalam kelompok ini, seper ti kopepod, amf ipod, ostrakod, kaetognat. Ada juga beberapa f itoplank ton yang berukuran besar masuk  dalam golongan ini seper ti Noctil uca.

3. Berdasarkan Daur Hidupnya

Berdasarkan daur hidupnya plank ton dibagi menjadi : a. Holoplank ton

Dalam kelompok ini termasuk plank ton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plank ton, mulai dar i telur, larva, hingga dewasa. Kebanyakan zooplank ton termasuk  dalam golongan ini. Contohnya : kokepod, amf ipod, salpa, kaetognat. Fitoplank ton termasuk juga umumnya adalah holoplank ton.

b. Meroplank ton

Plank ton dar i golongan ini menjadi kehidupannya sebagai plank ton hanya pada tahap awal dar i daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nek ton, yakni hewan yang dapat ak tif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat didasar  laut. Oleh sebab itu, meroplank ton ser ing pula disebut sebagai plank ton sementara.

(6)

Pada umumnya ikan menjalai hidupnya sebagai plank ton ketika masih dalam tahap telur dan larva kemudian menjadi nek ton sstelah dapat berenang bebas. Kerang dan karang adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plank ton pada tahap telur hingga larva, yang selanjutnya akan menjalani hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau manancap didasar laut.

Meroplank ton ini sangat banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dar i bentuk dewasanya. Larva crustacea seper ti udang dan kepiting mempunyai perkembangan larva yang ber tingkat ± tingkat dengan bentuk yang sedik itpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplank ton ini menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan upaya budidaya udang, crustacea, mollusca, dan ikan.

c. Tikoplank ton

Tikoplank ton sebenarnya bukanlah plank ton yang sejati karena biota ini dalam keadaan normalnya hidup didasar laut sebagai bentos. Namun karena gerak a ir  menyebabkan ia ter lepas dar i dasar dan terbawa arus mengembara sementara sebagai plank ton.

4. Berdasarkan Sebaran Hor izontal

Plank ton terdapat dilingkungan air tawar hingga tengah samudra. Dar i perairan tropis hingga ke perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada permukaan laut yang tidak dihuni oleh plank ton. Berdasarkan sebaran hor izontalnya, plank ton dibagi menjadi:

a. Plank ton Ner itik 

Plank ton ner itik ( ner itic pl ank t on) hidup di perairan pantai dengan salinitas (kadar  garam) yang relatif rendah. Kadang-kadang masuk sampa i ke perairan payau di depan muara dengan salinitas sek itar 510 psu ( practical salinit y unit; dulu digunakan istilah °/oo atau permil, g/kg). Ak ibat pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah disebabkan arus dan pasang suru t, komposisi plank ton ner itik ini sangat kompleks, bisa merupakan campuran plank ton laut dan

plank ton asal perairan tawar. Beberapa di antaranya malah telah dapat beradaptasi dengan lingkungan estuar ia (muara) yang payau, misalnyaLabidocera muranoi. b. Plank ton Oseanik 

Plank ton oseanik ( oceanic pl ank t on) hidup di perairan lepas pantai hingga ke tengah samudra. Karena itu plank ton oseanik ditemukan pada perairan yang salinitasnya tinggi. Karena luasnya wilayah perairan oseanik ini, maka banyak  jenis plank ton tergolong dalam kelompok ini.

Penggolangan seper ti di atas tidak lah ter lalu kaku, karena ada juga plank ton yang hidup mulai dar i perairan ner itik hingga oseanik hingga dapat disebut ner  itik-oseanik.

5. Berdasarkan Sebaran Ver tikal

Plank ton hidup di laut mulai dar i lapisan tipis di permukaan sampaipada kedalaman yang sangat dalam. Dilihat dar i sebaran ver tikalnya plank ton dapat dibagi menjadi:

(7)

Epiplank ton adalah plank ton yang hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman sek itar 100 m. Lapisan laut teratas ini k ira-k ira sedalam sinar matahar i dapat menembus. Namun dar i kelompok epilank ton ini ada juga yang hanya hidup di lapisan yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara.

Plank ton semcam ini disebut neuston. Contoh yang menar ik adalah f itoplank ton T r ichodesmium (Gambar 10.), yang merupakan sianobak ter i berantai panj ang yang hidup di permukaan dan mempunyai keistimewaan dapat mengikat nitrogen langsung dar i udara. Neuston yang hidup pada kedalaman sek itar 0-10 cm disebut

hiponeuston. Ternyata lapisan tipis ini mempunyai ar ti yang penting karena bisa mempunyai komposisi j enis yang kompleks.

Dar i kelompok neuston ini ada juga yang mengambang di permukaan dengan sebagian tubuhnya dalam air dan sebagian lain lagitersembul ke udara. Yang begini disebut pleuston.

b. Mesoplank ton

Mesoplank ton yakni plank ton yang hidup di lapisan tengah, pada kedalaman sek itar  100-400 m (jangan dikelirukan dengan uku ran plank ton yang istilahnya sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudah sangat redup sampai gelap. Oleh sebab itu, di lapisan ini f itoplank ton, yang memer lukan sinar matahar i untuk fotosintesis,

umumnya sudah tidak dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominasi oleh

zooplank ton. Beberapa kopepod seper ti Eucheut a mar ina tersebar secara ver tikal sampai ke lapisan ini atau lebih dalam. Dar i kelompok eufausid juga banyak yang terdapat di lapisan ini, misalnya T hysanopoda, Euphausia, T hysanoessa,

Nemat oscelis. Tetapi eufausid ini juga dapat melakukan migrasi ver tikal sampai ke lapisan di atasnya.

c. Hipoplank ton

Hipoplank ton adalah plank ton yang hidupnya pada kedalaman lebih dar i 400 m. Termasuk dalam kelompok ini adalah batiplank ton ( bat hypl an k t on) yang hi dup pada keda laman > 600 m, dan abisoplank ton ( abyssopl ank t on) yang hidup di lapisan yang paling dalam, sampai 3000 ± 4000 m.

Sebagai contoh, dar i kelompok eufausid, Bent heuphausia ambyl ops (Gambar  13) dan T hysanopoda adalah jenis tipikal laut-dalam yang menghuni perairan pada kedalaman lebih dar i 1500 m. Kelompok kaetognat Eukrohnia hamat a, dan

Eukrohnia bat hypel ag ica (Gambar 13) termasuk yang hidup pada kedalaman lebih dar i 1000 m.

(8)

P hot omont age organisme pl ank t onik 

Plank ton juga ser ing digambarkan dalam hal ukuran. Biasanya pembagian seper i ber ikut yang digunakan:

Group

Kelompok 

Size range ( ESD ) Ukuran rentang ( ESD )

Megaplank ton

Megaplank ton > 2×10

í2m > 2 × 10 -2 m   (20+ mm) (20 + mm)

metazoans ; eg jellyf ish ; ctenophores ; salps and pyrosomes (pelagic Tunicata ); Cephalopoda metazoans , misal nya ubur-ubur , ctenophores , salps dan pyrosomes (pelagis Tunicata ); Cephalopoda

Macroplank ton Makroplank ton 2×10í3 2×10í2m 2 × 10 -3  2 × 10 -2 m (2± 20 mm) (2-20 mm)

metazoans ; eg Pteropods ; Chaetognaths ; Euphausiacea ( kr ill ); Medusae ;

ctenophores ; salps , doliolids and pyrosomes (pelagic Tunicata ); Cephalopoda metazoans , misal nya Pteropods , Chaetognaths ; Euphausiacea ( kr ill ); Medusae , ctenophores , salps , doliolids dan pyrosomes (pelagis

Tunicata ); Cephalopoda Mesoplank ton Mesoplank ton 2×10í4 2×10í3m 2 × 10 -4  2 × 10 -3 m (0.2 mm-2 mm) (0,2 mm-2 mm)

metazoans ; eg copepods ; Medusae ; Cladocera ; Ostracoda ; Chaetognaths ; Pteropods ; Tunicata ; Heteropoda metazoans , misal nya copepoda , Medusae , Cladocera , Ostracoda , Chaetognaths , Pteropods , Tunicata ; Heteropoda Microplank ton Microplank ton 2×10í5 2×10í4m 2 × 10 -5  2 × 10 -4 m (20-200 µm ) (20-200 pM )

large eukaryotic protists ; most

phytoplank ton ; Protozoa (Foraminifera); ciliates ; Rotifera ; juvenile metazoans -Crustacea ( copepod nauplii) besar  eukar iotik protista ; paling f itoplank ton ; Protozoa (Foraminifera); ciliates ,

Rotifera , remaja metazoans - Crustacea ( copepoda nauplii)

(9)

Nanoplank ton Nanoplank ton

2×10í6 2×10í5m 2 × 10 -6

 2 × 10 -5 m (2-20 µm) (2-20 pM)

small eukaryotic protists ; Small Diatoms ; Small Flagellates ; Pyrrophyta ;

Chrysophyta ; Chlorophyta ;

Xanthophyta kecil eukar iotik protista ; Kecil Diatom , Kecil f lagellata ,

Pyrrophyta , Chrysophyta , Chlorophyta ; Xanthophyta Picoplank ton Picoplank ton 2×10í7 2×10í6m 2 × 10 -7  2 × 10 -6 m (0.2-2 µm) (0,2-2 pM)

small eukaryotic protists ; bacter ia ; Chrysophyta kecil eukar iotik protista , bak ter i ; Chrysophyta

Femtoplank ton

Femtoplank ton < 2×10

í7m <2 × 10 -7 m   (< 0.2 µm) (<0,2 pM)  mar ine viruses laut virus

DistribusiZooplankton

Penyebaran f itoplank ton lebih merata dibandingkan dengan penyebaran zooplank ton. Zooplank ton beruaya ke arah mendatar dan tegak mengikuti kelompok f itoplank ton dan jika sudah mencapai tingkat kepedatan ter tentu perkembangan zooplank ton akan berkurang sedangkan f itoplank ton ber tambah (Nybakken, 1992).

Zooplank ton melakukan migrasi secara ver tikal. Migrasi ver tikal ialah migrasi har ian yang dilakukan oleh organisme zooplank ton ter tentu ke arah dasar laut pada siang har i dan ke arah permukaan laut pada malam har i. Rangsangan utama yang mengak ibatkan ter jadinya migrasi ver tikal har ian pada zooplank ton adalah cahaya. Cahaya mengak ibatkan respon negatif bagi para migran, mereka bergerak menjauhi permukaan laut bila intensitas cahaya di permukaan meningkat. Sebaliknya mereka akan bergerak ke arah permukaan laut bila

intensitas cahaya di permukaan menurun (Prasad, 1956).

Pola yang umum tampak adalah bahwa zooplank ton terdapat di dekat permukaan laut pada malam har i, sedangkan menjelang dini har i dan datangnya cahaya mereka bergerak  lebih ke dalam. Dengan meningkatnya intensitas cahaya sepanjang pagi har i, zooplank ton bergerak lebih ke dalam menjauhi permukaan laut dan biasanya memper tahankan posisinya pada kedalaman dengan intensitas cahaya ter tentu. Di tengah har i atau ketika intensitas cahaya matahar i maksimal, zooplank ton berada pada kedalaman paling jauh. Kemudian

tatkala intensitas cahaya matahar i sepanjang sore har i menurun, zooplank ton mulai bergerak  ke arah permukaan laut dan sampai di permukaan sesudah matahar i terbenam dan masih

tinggal di permukaan selama fajar belum tiba.

Migrasi ver tikal merupakan suatu fenomena universal yang dilakukan oleh zooplank ton ter tentu. Perangsang utama yaitu cahaya, namun perangsang ini dapat

dimodif ikasi oleh fak tor lain seper ti suhu. Beberapa alasan zooplank ton melakukan migrasi ver tikal ialah (1) untuk menghindar i pemangsaan oleh para predator yang mendeteksi mangsa secara visual; (2) untuk mengubah posisi dalam kolom air ; dan (3) sebagai mekanisme untuk  meningkatkan produksi dan menghemat energi (Nybakken, 1992).

(10)

Peranan Zooplankton

Brooks (1969) menjelaskan bahwa zooplank ton yang meliputi semua hewan yang umumnya renik adalah bersifat herbivora yang memakan f itoplank ton. Hampir seluruh zooplank ton sangat tergantung pada f itoplank ton dan pada trophic level zooplank ton menempati tingkat kedua setelah f itoplank ton (Davis, 1955).

Dalam rantai makanan, f itoplank ton dimakan oleh hewan herbivora yang merupakan konsumen per tama. Konsumen per tama ini pada umumnya berupa zooplank ton yang

kemudian dimangsa pula oleh oleh hewan karnivora yang lebih besar sebagai konsumen kedua. Demik ianlah seterusnya rangkaian karnivora memangsa karnivora lain (Nontji, 1987). Sebagai herbivora pr imer di ekosistem perairan, peranan zooplank ton sangat penting ar tinya karena dapat mengontrol kelimpahan f itoplank ton. Dengan demik ian zooplank ton berperan sebagai mata rantai antara produsen pr imer dengan karnivora besar dan kecil (Nybakken, 1992). Struk tur komunitas dan pola penyebaran zooplank ton dapat dijadikan sebagai salah satu indikator biologi dalam menentukan perubahan kondisi perairan.

Zooplank ton merupakan biota yang sangat penting peranannya dalam rantai makanan dilautan. Mereka menjadi kunci utama dalam transfer energi dar i produsen utama ke

konsumen pada tingkatan per tama dalam tropik ecologi, seper ti ikan laut, mamalia laut, penyu dan hewan terbesar dilaut seper ti halnya paus pemakan zooplank ton (Bal eens whal e). Selain itu zooplank ton juga berguna dalam regenerasi nitrogen dilautan dengan proses penguraiannya sehingga berguna bagi bak ter i dan produk tivitas phytoplank ton dilaut.

Peranan lainnya yang tidak kalah penting adalah memfasilitasi penyerapan

Karbondioksida (CO2) dilaut. Zooplank ton memakan phytoplank ton yang menyerap CO2 dan kemudian setiap har inya turun ke bagian dasar laut untuk menghindar i pemangsa di

permukaan seper ti ikan predator, sehingga carbon yang berada di dalam zooplank ton tersebut dapat terendapkan di sedimen yang kemudian terendapkan dan terdegradasi. Oleh karena itu zooplank ton memegang peranan dalam pendistr ibusian CO2dar i permukaan ke dalam

sedimen didasar laut.

Perubahan ik lim yang mengak ibatkan pemanasan suhu permukaan laut juga sangat mempengaruhi keberadaan zooplank ton baik kelimpahan, komposisi, hingga keanekaragamannya dilautan. Hal ini sangat berdampak sangat besar dalam proses produk tivitas rantai makanan secara luas di lautan.

Adanya anomali pada suhu permukaan laut ak ibat meningkatnya konsentrasi gas ruma kaca (Greenhouse Gases). Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa zooplank ton juga dipengaruhi oleh ter jadinya perubahan ik lim, yaitu antara lain :

1. Zooplank ton merupakan biota poik il ot hermic, yaitu biota yang sistem pencernaan, pernafasan dan reproduksinya sangat sensitif terhadap temperatur 

2. Sik lus hidup zooplank ton singkat (< 1 tahun), oleh karena itu ik lim berhubungan erat dengan populasi dinamiknya

3. Berbeda dengan ikan ataupun biota komersil lainnya(kecuali udang-udangan dan ubur-ubur), penelitian mengenai trend terhadap respon zooplank ton terhadap lingkungannya yang dibandingkan dengan trend ekploitasinya masih belum banyak  dikaji

(11)

4. Distribusi zooplankton merefleksikan temperatur dan arus dilaut, karena zooplankton terapung bebas hampir sebagian besar siklus hidupnya dan produktivitas reproduksinya pun didisitribusikan oleh arus

5. Arus laut merupakan mekanisme yang paling ideal dalam penyebaran larva secara luas, karena sebagian besar hewan laut mengalami fase planktonic dalam siklus hidupnya. Dikarenakan hal-hal tersebut jika terjadi perubahan pada temperatur di perairan laut seperti terjadinya pemanasan suhu permukaan laut, tentunya akan berpengaruh pada zooplankton dan hal ini juga berdampak secara luas bagi biota laut lainnya, karena zooplankton merupakan bagian yang penting dalam rantai makanan dilautan terlebih lagi zooplankton itu sendiri merupakan salah satu bagian dari fase biota laut ( YG).

Distribusi¥ 

lankton Di Dunia NEK T N

Nekton adalah kelompok organisme yang tinggal di dala m kolom air (water column) baik di perairan tawar maupun laut. Kata ³nekton´ diberikan oleh Ernst Haeckel tahun 1890 yang berasal dari kata Yunani (Greek) yang artinya berenang (³the swimming´) yang

meliputi (biofluidynamics, biomechanics, functional morphology of fluid locomotion,

locomotor physiology).Ilmunya disebut Nektology dan orangnya disebut sebagai nektologis. Sementara pengertian dari nekton bahari adalah hewan-hewan nektonic yang tersebar  di zona epipelagik pada laut terbuka. Nekton bahari merupakan organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia terutama untuk perbaikan gizi dan peningkatan ekonomi.

Tumpukan bangkai nekton merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

la ifika iNekton

Nekton(hewan) laut sebagian besar terdiri dari tiga kelas :

1. Vertebrata, bentuk kontribusi terbesar, hewan-hewan ini juga didukung oleh tulang atau tulang rawan.

2. Moluska, merupakan hewan seperti cumi-cumi dan kerang. 3. Crustacea, adalah hewan seperti lobster dan kepiting.

(12)

Berdasarkan kelompok ikan yang berbeda dijumpai dalam kelompok nek ton : 1. Holoepipelagik 

Holoepipelagik merupakan kelompok ikan yang menghabiskan seluruh wak tunya di daerah epipelagik. Kelompok ikan ini mencakup ikan-ikan hiu ter tentu ( cucut,mar til, hiu mackerel, cucut biru), kebanyakan ikan terbang, tuna, setuhuk, cucut gergaji, lemuru, ikan dayung, dan lain-lain.

2. Meroepilagik 

Meroepipelagik merupakan kelompok ikan yang menghabiskan sebagian wak tu hidupnya di daerah epipelagik. Meropelagik dapat dibagi lagi berdasarkan pola hidup masing-masing organisme, diantaranya :

y Organisme yang menghabiskan sebagian wak tu hidupnya di daerah

epipelagik, kelopmok ini beragam dan mencakup ikan yang menghabiskan masa dewasanya di epipelagik tetapi memijah di daerah pantai. Contohnya : har ing, geger lintang jinak, dolpin, kacang-kacang.

y Organisme yang hanya memasuk i daerah epipelagik pada wak tu-wak tu

ter tentu, seper ti ikan perairan-dalam semacam ikan lentera yang bermigrasi ke permukaan pada malam har i untuk mencar i makan.

y Organism yang menghabiskan awal daur hidupnya di epipelagik, tetapi masa

dewasanya di daerah lain. Contohnya : juvenile. Kondisi Lingkungan

Beberapa kondisi lingkungan per lu diperhatikan karena member ikan perbedaan yang jelas bagi nek ton dan di mana adaptasi ter jadi, per tama, laut merupakan daerah ³tiga

dimensi yang sangat besar. Kedua, tidak ada substrat padat di mana pun, sehingga hewan-hewan ini selalu melayang dalam medium yang transparan tanpa per lindungan terhadap predator yang potensial. Oleh sebab itu, tidak ada tempat per lindungan bagi hewan yang berpindah dar i satu tempat ke tempat lain secara hor izontal. Terakhir, kurangnya subtract, yang berar ti tidak adanya pendukung yang kua t bagi hewan yang kebanyakan mempunya i daging yan glebih padat dar ipada air laut disekelilingnya.

Kombinasi antara keadaan tiga dimensi dan kurangnya r intangan, memudahkan evolusi adaptasi untuk mobilitas yang besar. Besarnya mobilitas dan kemampuan untuk  menempuh jarak-jarak jauh pada gilirannya menyebabkan perkembangan s istem saraf dan indr ia(sensory) yang akan menangkap dan mengo lah informasi yang diper lukan untuk  menjelajahi daerah, mencar i dan menangkap makanan, ser ta untuk menghindar i predator.

Kurangnya per lindungan ser ta besarnya ukuran kebanyakan nek ton, juga

menyebabkan perkembangan kecepatan renang yang tinggi untuk menghindar i predator dan sekaligus untuk mencar i makanan. Kamuf lase juga merupakan usaha yang lain. Keadaan tersuspensinya tubuh hewan nek tonic yang kerapatan tubuhnya lebih besar dar ipada kerapatan air laut secara terus-menerus menyebabkan perkembangan progresif berbagai adaptasi agar dapat tetap terapung.

(13)
(14)

DAFTAR RUJUKAN

Hutabarat, Sahala dan Evan, Stewar t M. 2006. P engant ar Oceanograf i. Jakar ta : UI-Press. Gross, M. Grant. 1972. Oceanography A V iew Of T he Ear t h. Pentice-Hall, Inc., Englewood

Cliffs.

Narasumber : R ichardson, A. J. 2008. In ho t water : zooplank ton and climate change. ± ICES Journal of Mar ine Science, 65: 279± 295

Gambar

Diagram skala lapisan di zona pelagik.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Didasari dengan studi pustaka yang penulis lakukan untuk menyelesaikan penulisan ilmiah ini maka aplikasi metode Hungarian untuk memaksimalkan jumlah produksi dan penugasan,

Sehingga anak-anak TK tertarik untuk melihat dan mau untuk mempelajari hewan-hewan yang ada di dalam katalog itu dan terhindar dari kebosanan belajar yang biasa diterapkan dengan

Hal ini disebabkan karena pendapatan yang rendah dari orang tua tentunya kurang mendukung dalam pemenuhan kebutuhan keluarga, seperti dengan pendapatan yang rendah

Metode full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita- citakan oleh

Hal ini berarti bahwa warna biskuit A2 dan A3 lebih disukai daripada warna biskuit A1 karena biskuit A1 mempunyai penilaian yang paling rendah (2,3) dimana semakin rendah tingkat

Terangkan kesesuaian setiap ciri di dalam jadual dan tentukan tali manakah yang paling sesuai untuk digunakan. [10