PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENYERANG PIHAK LAIN DALAM KERANGKA CYBERWAR ANTARA FEDERASI RUSIA DAN REPUBLIK ESTONIA DITINJAU BERDASARKAN HUKUM
INTERNASIONAL
Shalomo Mashury 110110080018
Penyerangan yang dilakukan oleh pihak Federasi Rusia terhadap Pihak Republik Estonia dengan menggunakan teknologi informasi yang dimulai pada tanggal 27 April 2007, merupakan sebuah bentuk penggunaan teknologi informasi dengan tujuan yang bersifat desktruktif. Penyerangan yang dilakukan oleh pihak Federasi Rusia ini bukanlah merupakan pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan dengan didasari sebuah itikad baik untuk membangun sebuah hubungan yang harmonis. Penyerangan ini juga merupakan sebuah bentuk pelanggaran terhadap Pasal 2 Ayat (4) Piagam PBB, dalam pasal tersebut jelas tertulis bahwa semua pihak (semua anggota PBB) harus melaksanakan hak dan kewajiban untuk beritikad baik dalam rangka menjaga hubungan yang harmonis sesuai dengan tujuan PBB.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai dampak yang ditimbulkan oleh penyerangan dengan menggunakan teknologi tersebut dan mengenai kebutuhan akan hadirnya sebuah peraturan baru yang membahas mengenai hal ini secara khusus.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat yuridis normatif. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan meneliti data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa penyerangan yang dilakukan oleh Federasi Rusia terhadap Republik Estonia merupakan sebuah pelangaran terhadap hukum internasional. Hal ini dikarenakan selain terbukti melanggar Pasal 2 ayat (4) Piagam BB, penyerangan tersebut juga terbukti melanggar Prinsip Non-Intervensi.