• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

L

L

A

A

P

P

O

O

R

R

A

A

N

N

K

K

I

I

N

N

E

E

R

R

J

J

A

A

I

I

N

N

S

S

T

T

A

A

N

N

S

S

I

I

P

P

E

E

M

M

E

E

R

R

I

I

N

N

T

T

A

A

H

H

T

T

A

A

H

H

U

U

N

N

2

2

0

0

1

1

5

5

(2)

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2015, serta Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes di masa mendatang.

Yogyakarta, 29 Februari 2016 KEPALA SKPD

R. AGUS SUPRIYANTO NIP 19600318 198603 1 012

(3)

Ikhtisar Eksekutif

Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya dapat terus ditingkatkan.

LKj IP Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKj IP dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Analisa dan bukti-bukti pendukung pencapaian kinerja menjadi bagian dalam penyusunan LKj IP ini. Analisa ini untuk menjawab pertanyaan sejauh mana keberhasilan sasaran dalam RENSTRA Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditunjukkan dengan pencapaian indikator kinerja utama (IKU) Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah dicanangkan pada tahun 2015 telah berhasil dicapai.

Dari indikator kinerja utama Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015, menunjukan bahwa capaian pada batas Hijau Muda dan IKU Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sudah masuk pada kategori tinggi, dengan capaian sebesar 83.18% dari target 79.03%.

IKU yang dinyatakan Berhasil adalah yang capaian kinerjanya ≥ 100% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2015. Namun, IKU Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta belum mencapai 100%.

(4)

1. Penataan kelembagaan baru yang membutuhkan penanganan khusus dalam kaitannya dengan penataan pegawai yang ada.

2. Pengalihan guru serta tenaga administrasi SMU/SMK yang sebelumnya ada di Kabupaten/kota.

3. Adanya kebijakan pemerintah pusat dalam kaitannya dengan penerimaan pegawai.

4. Adanya keharusan dalam pelaksanaan Jabatan Pimpinan Tinggi dengan menggunakan seleksi terbuka sebagai implementasi dari Undang-undang ASN.

Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan sebagai media umpan balik dalam perencanaan program dan kegiatan yang secara langsung dapat meningkatkan perbaikan kinerja Badan Kepegawaian Daerah di tahun yang akan datang.

(5)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

I.1 Struktur Organisasi I.2 Fungsi dan Tugas I.3 Keadaan Pegawai

I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana I.5 Keuangan

I.6 Sistematika LKJ IP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis

II.1.1 Visi dan Misi

II.1.2 Tujuan dan Sasaran II.1.3 Strategi

II.1.3.1 Misi 1 II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 II.3 Rencana Anggaran Tahun 2015

II.3.1 Target Belanja Badan Kepegawaian Daerah DIY II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

II.4 Instrumen Pendukung BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis III.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya

(6)

Daftar Tabel

Tabel I.1 Jumlah Pegawai BKD DIY

Menurut Jabatan

Tabel I.2 Jumlah Pegawai BKD DIY

Menurut Golongan

Tabel I.3 Kondisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel I.4 Jumlah ideal pegawai dibandingkan dengan beban pekerjaan Tabel I.5 Jumlah Dan Kondisi Riil Sarana dan Prasarana

Tabel I.6 Jumlah ideal Sarana dan Prasarana dibandingkan dengan beban pekerjaan

Tabel I.7 Jumlah Anggaran Yang Dikelola

Tabel II.1 Sasaran Strategis Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Tabel II.3 Target Belanja Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015

Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja

(7)

BAB 1

Pendahuluan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 diharapkan dapat: 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta

2. Mendorong Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat.terhadap Badan Kepegawaian Bab 1 Berisi :

1. Struktur Organisasi 2. Fungsi dan Tugas 3. Keadaan Pegawai 4. Keadaan Sarana dan

Prasarana 5. Keuangan 6. Sistematika LKj IP

(8)

I.1 Struktur Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, terdiri dari:

a. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi; b. Subbagian Keuangan;

c. Subbagian Umum.

3. Bidang Pengembangan Pegawai, terdiri dari: a. Subbidang Perencanaan dan Pengadaan; b. Subbidang Pengembangan Karier. 4. Bidang Mutasi, terdiri dari:

a. Subbidang Mutasi Jabatan;

b. Subbidang Kepangkatan dan Pensiun.

5. Bidang Kedudukan Hukum dan Kesejahteraan, terdiri dari: a. Subbidang Kedudukan Hukum Pegawai;

b. Subbidang Kesejahteraan Pegawai. 6. Bidang Tata Usaha Kepegawaian, terdiri dari:

a. Subbidang Dokumentasi;

b. Subbidang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.

7. Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai (Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah):

(9)

c. Seksi Pengukuran dan Pengujian; d. Seksi Hubungan Antar Lembaga; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

I.2 Fungsi dan Tugas

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 53 Tahun 2008 menetapkan bahwa Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang kepegawaian;

2. Penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian;

4. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan kepegawaian Pemerintah Kabupaten/ Kota;

5. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan fungsinya.

I.3 Keadaan Pegawai

Jumlah pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta per 31 Desember 2015 sebanyak 119 orang dan 8 orang PNS titipan. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan, golongan, tingkat pendidikan, jenis kelamin sebagai berikut :

(10)

Tabel I.1

Jumlah Pegawai BKD DIY

Menurut Jabatan

No Jabatan Laki- lakiJumlahPerempuan Jumlah Total

1. 2. 3. 4. 5.

Kepala Badan Eselon II.a Sekretaris/Kepala Bidang/Kepala Balai Eselon III.a

Kepala Subbag/Subbid/Seksi Eselon IV.a Fungsional Umum Fungsional Tertentu 1 4 7 37 0 0 2 7 38 3 1 6 14 75 3

Sumber data : Sistem Informasi Kepegawaian Pemda DIY per 31 Desember 2015

Tabel I.2

Jumlah Pegawai BKD DIY

Menurut Golongan

Jenis Kelamin Golongan Jumlah

IV III II I

Laki-laki 6 41 12 2 61

Perempuan 2 51 5 0 58

Jumlah 8 92 17 2 119

Persen thd total (%) 6.73 77.31 14.28 1.68 100

(11)

Grafik I.1

Jumlah Pegawai BKD DIY Menurut Golongan

Tabel I.3

Kondisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Uraian Tingkat Pendidikan Jumlah S3 S2 S1 MS D3 D2/D1 SLTA SLTP SD Laki-laki 0 8 31 0 3 0 14 5 0 61 Perempuan 0 7 37 4 1 1 7 0 1 58 Jumlah 0 15 68 4 4 1 21 5 1 119 Persen thd totol (%) 0 12.6 57.14 3.36 3.36 0.84 17.65 4.21 0.84 100,00

(12)

Grafik 1.2

Jumlah Pegawai BKD DIY Menurut Pendidikan

Sedangkan jumlah ideal pegawai dibandingkan dengan beban pekerjaan seperti dalam tabel berikut :

Tabel I.4

Jumlah ideal pegawai dibandingkan dengan beban pekerjaan

No Uraian Jumlah Formasi Yang Dibutuhkan Jumlah Pegawai Yang Ada 1. 2. 3. 4.

Kepala Badan Eselon II.a

Sekretaris/Kepala Bidang/Kepala Balai Eselon III.a

Kepala Subbag/Subbid/Seksi Eselon IV.a Fungsional Umum 1 6 14 126 1 6 14 98 Jumlah 147 119

(13)

I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Lokasi kantor Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di luar kompleks Kepatihan berpengaruh terhadap volume kebutuhan barang dan jasa yang digunakan. Barang dan jasa yang diperlukan meliputi penggunaan untuk operasional kegiatan dan pemeliharaan sarana yang dimiliki. Pada umumnya kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki cukup memadai untuk mendukung pelayanan Badan Kepegawaian Daerah kepada masyarakat. Nilai aset yang dikelola Badan Kepegawaian Daerah per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 15.152.435.381,50 terdiri atas aset lancar sebesar Rp. 87.260.735,00 aset tetap sebesar Rp. 14.304.012.146,50 dan aset lainnya Rp. 761.162.500,00 Sarana dan prasarana yang dikelola per Desember 2015 sebagai berikut :

Tabel I.5

Jumlah Dan Kondisi Riil Sarana dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Tanah Alat-alat Besar Alat-alat Angkutan

Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur Alat-alat Pertanian/Perternakan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga Alat-alat Studio dan Komunikasi Bangunan Gedung

Instalasi

Bangunan Monumen Buku Perpustakaan

Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan

1 6 13 1 1 1.389 196 52 2 1 1.619 32

Jl Kyai Mojo No. 56 Yogyakarta

52 Ruang (Gedung BKD dan Balai PKP) dan 1 Gedung Arsip

(14)

pekerjaan disesuaikan dengan Pergub D.I. Yogyakarta No. 26 Tahun 2008 seperti dalam tabel berikut :

Tabel I.6

Jumlah ideal Sarana dan Prasarana dibandingkan dengan beban pekerjaan No. Uraian Sarana dan Prasarana Menurut Pergub Kondisi Yang Ada I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. II. 1. 2. 3. III. IV. V. VI. 1. 2. 3.

Kebutuhan Ruang Kantor Umum Ruang Tamu Ruang Rapat R. P. Keuangan R. Arsip R. Perpustakan R. Gudang R. Komputer R. Pos Keamanan R. Kantin R. Mushola Kamar Mandi/Toilet R. Assesment

Perlengkapan R. Kantor Eselon II Ruang Kerja

Ruang Tamu Ruang Rapat

Perlengkapan R. Kerja Eselon III Perlengkapan R. Kerja Eselon IV Perlengkapan R. Kerja Pejebat Fungsional Umum/Staf Kebutuhan Kendaraan : Kendaraan Kepala Dinas/Badan Kendaraan Dinas Operasional Kendaraan Roda 2 ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 1 6 6 Ada Ada Ada Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Ada (tidak standar) Ada

Ada Ada

Ada (tidak standar) Ada

1 6 5

Sumber data : Peraturan Gubernur DIY No. 26 Tahun 2008

I.5 Keuangan

Kegiatan-kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta didukung dengan APBD tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

(15)

Tabel 1.7

Jumlah Anggaran Yang Dikelola

No. Uraian Anggaran

I. Belanja Tidak Langsung

85.911.870.541,-1. 2.

Gaji dan Tujangan

Tambahan Penghasilan PNS

5.481.470.541,-

80.430.400.000,-II. Belanja Langsung

22.925.236.600,-1. 2. 3. 4. 5.

Pogram Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

1.630.092.600,- 3.979.030.000,- 1.854.220.000,- 140.325.000,- 15.321.569.000,-JUMLAH

108.837.107.141,-Sumber data : DPPA BKD DIY TA 2015

I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja ini menyajikan pencapaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2015. Pencapaian kinerja diukur dengan membandingkan antara Indikator Kinerja Utama dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 – 2017.

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 adalah sebagai

(16)

laporan serta gambaran umum Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Memuat perencanaan kinerja dalam RPJMD, visi dan misi Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan juga program-program pembangunan dan Perjanjian Kinerja.

Bab III : Akuntabilitas Kinerja

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dengan mengungkapkan dan menyajikan hasil pengukuran kinerja.

(17)

BAB 2

Perencanaan

& Perjanjian Kinerja

II.1 Perencanaan Strategis

Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan reviu terhadap Renstra tahun 2015 demi menyelaraskan indikator sasaran Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan RPJMD yang ada.

Reviu ini sendiri sejalan dengan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017 dan juga Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum, dan Program Pembangunan serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Tahun 2012-2017 (Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 Nomor 105).

Reviu atas indikator kinerja utama yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta didasarkan juga atas evaluasi dari Inspektorat Daerah Istimewa Yogyakarta. Tindak lanjut yang sudah kami lakukan meliputi :

1. Perencanaan kinerja, bahwa tujuan dan sasaran dalam renstra telah kami Bab 2 Berisi : 1. Perencanaan Strategis 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 3. Rencana Anggaran Tahun 2015 4. Instrumen Pendukung

(18)

3. Pelaporan kinerja, bahwa untuk pelaksanaan program kegiatan yang mendukung terwujudnya sasaran, setiap pelaksaksanaannya harus dibuatkan laporan sehingga bisa diukur sejauh mana capaian kinerja telah dicapai;

4. Evaluasi internal, bahwa selama ini juga telah dilakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi capaian yang ada, sehingga lebih ada pengawasan dalam pelaksanaan program kegiatan pendukung terwujudnya sasaran;

5. Pencapaian sasaran/kinerja organisasi secara bertahap kami evaluasi untuk hasil yang lebih baik.

Pemda DIY Terbaik III BKN Award

(19)

Pelantikan Pejabat dilingkungan Pemda DIY

II.1.1 Visi dan Misi

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan menyangkut ke mana Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi merupakan suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisi cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan.

Mengacu pada Visi Pemerintah Daerah DIY yang dituangkan dalam RPJMD DIY Tahun 2012 - 2017 yakni “Daerah Istimewa Yogyakarta yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru”, maka Visi Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 - 2017 yaitu:

“Menjadi Pengelola Kepegawaian yang Profesional dan Berbudaya”

Misi merupakan sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai penjabaran visi yang

(20)

peran Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Misi Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 – 2017 adalah sebagai berikut:

“Terwujudnya peningkatan kualitas manajemen sumberdaya aparatur” II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Mengacu pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka menengah salama 5 tahun anggaran adalah :

Mewujudkan Peningkatan kualitas manajemen sumberdaya aparatur Sasaran Strategis

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:

Tabel II.1 Sasaran Strategis Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL 2012 TARGET AKHIR 2017 1. Meningkatnya kualitas manajemen sumberdaya aparatur 1. Persentase kualitas manajemen sumberdaya aparatur Persen 0 78.96

(21)

II.1.3 Strategi

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.

II.1.3.1 Misi 1 Strategi

Strategi untuk mewujudkan sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dirumuskan dalam grand design pengelolaan manajemen kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 - 2017, sebagai berikut:

1. Meningkatkan sistem rekruitmen pegawai 2. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur 3. Menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensi 4. Mengembangkan pola karir pegawai

5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai

6. Membentuk pegawai yang berkarakter dan melestarikan budaya 7. Mengembangkan sistem informasi kepegawaiasn secara terintegrasi

(22)

10.Meningkatkan pengelolaan pensiun pegawai 11.Meningkatkan sarana dan prasarana

Kebijakan

1. Mewujudkan perencanaan dan pengadaan sumber daya aparatur yang transparan, obyektif dan profesional.

2. Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur dengan pengiriman aparatur dalam tugas belajar, pendidikan dan pelatihan teknis maupun fungsional kepemimpinan.

3. Menyediakan dukungan administrasi, sarana dan prasarana perkantoran secara lebih memadai.

Program

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.

Kegiatan

Untuk menjabarkan program tersebut di atas, kemudian dioperasionalkan dalam kegiatan sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; c. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor; d. Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS;

e. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional; f. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;

(23)

h. Penyediaan Alat Tulis Kantor

i. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

j. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan Bangunan Kantor; k. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan kantor;

l. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga;

m. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan; n. Penyediaan Makanan dan Minuman;

o. Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi LuarDaerah; p. Penyediaan Jasa Keamanan Kantor/gedung/tempat kerja; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional; b. Pengadaan perlengkapan Gedung Kantor; c. Pengadaan peralatan Gedung Kantor; d. Pengadaan mebeulair;

e. DED Pembangunan Gedung Kantor;

f. Pemeliharaan rutin/ berkala Gedung Kantor;

g. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional; h. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor; i. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor; j. Pemeliharaan rutin/ berkala Mebeulair;

k. Fumigasi arsip

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur a. Pengembangan profesionalisme aparatur

(24)

b. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD;

c. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi;

d. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD. 5. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

a. Pengembangan aparatur;

b. Pengukuran kompetensi pegawai;

c. Pengembangan kemitraan pengukuran kompetensi; d. Perencanaan dan pengadaan sumber daya aparatur; e. Pengelolaan kepangkatan;

f. Penegakan disiplin aparatur;

g. Pembinaan aparatur dalam tertib administrasi;

h. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi aparatur; i. Penghargaan dan kesejahteraan aparatur;

j. Pengelolaan jabatan dan perpindahan aparatur; k. Penyelenggaraan MTQ bagi aparatur.

II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.

Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2015:

(25)

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN 1. Meningkatn ya kualitas manajemen sumberdaya aparatur 1. Persentase kualitas manajemen sumberdaya aparatur 79,03 1. Pembinaan dan pengembang an aparatur 15.321.569.000 2. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 1.854.220.000

II.3 Rencana Anggaran Tahun 2015

Pada Tahun Anggaran 2015 Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp. 107.988.135.091,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2015 menjadi Rp. 108.837.107.141,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 85.911.870.541,- dan Belanja Langsung Rp 22.925.236.600,-. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp 104.330.599.083,- (95,86%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 85.685.535.929,- (99,74%) belanja langsung sebesar Rp 18.645.063.154,- (81,33%).

II.3.1 Target Belanja Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta

Tabel II.3 Target Belanja Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015

Uraian Target Prosentase

Belanja Tidak Langsung Rp. 85.911.870.541,- 100%

(26)

II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun 2015 Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:

Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan 1. Meningkatnya

kualitas manajemen sumberdaya aparatur

17.175.789.000 79.03 Formula : Jumlah formasi jabatan yang terisi dibagi jumlah kebutuhan pegawai dikali 100% ditambah jumlah pemenuhan criteria dalam analisis jabatan oleh kompetensi individu dikali 100% dibagi dua.

II.4 Instrumen Pendukung

Dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta serta meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur, maka dengan ini dilakukan kegiatan penilaian manajemen mutu ISO 9001:2008. Penilaian manajemen mutu ini dibuktikan dengan adanya sertifikasi ISO yang telah diterima oleh Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakrat. Sementara itu, bidang-bidang layanan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO meliputi :

1. Layanan kenaikan pangkat PNS

2. Layanan pengukuran kompetensi pegawai 3. Layanan pengelolaan mesin presensi elektronik

4. Layanan pengelolaan kartu pegawai, kartu suami, kartu istri dan kartu peserta taspen

5. Layanan pemrosesan ijin belajar PNS

(27)

8. Layanan pengangkatan CPNS 9. Layanan Layanan pindah tugas PNS 10. Layanan surat menyurat Badan 11. Layanan pelaporan keuangan Badan 12. Layanan pelaporan kinerja Badan

(28)

BAB 3

Akuntabilitas Kinerja

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015

Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

 Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta dilakukan dengan

No. Interval Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja Kode

1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua

2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda

3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua

4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda

5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah

Bab 3 Berisi :

1. Capaian Kinerja Tahun 2015

2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya 4. Akuntabilitas

(29)

sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa Yogyakarta beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015

NO. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PERSENTASE

KRITERI A/ KODE 1. Meningkatnya kualitas manajemen sumberdaya aparatur 1 . Persentase kualitas manajem en sumberd aya aparatur persen 79.03 65.74 83.18 Tinggi

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja yang ada terbagi ke dalam 1 (satu) sasaran strategis. Pada tahun 2015, indikator kinerja yang ada belum bisa memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 83.18% dari total indikator. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala, diantaranya dengan diberlakukannya moratorium penerimaan pegawai selama tahun 2015 sehingga formasi yang disusun tidak bisa dipenuhi.

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

III.2.1. Sasaran 1, Meningkatnya kualitas manajemen sumberdaya aparatur

Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya kualitas manajemen sumberdaya aparatur terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu indikator kinerja Persentase kualitas manajemen sumberdaya aparatur.

(30)

kesempatan seluas-luasnya kepada pegawai Pemerintah Daerah DIY untuk memperoleh kesempatan mendapatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.

Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja*

No Indikator Capaian 2014 2015 Target Akhir Renstra (2017) Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%) Target Realisasi % Realisasi 1. Persentase kualitas manajemen sumberdaya aparatur 79.03 65.74 83.18 78.96 83.26

Realisasi untuk capaian sasaran meningkatnya kualitas manajemen sumberdaya aparatur dengan indikator presentase kualitas manajemen sumber daya aparatur di tahun 2015 adalah sebesar 65.74% dari 79.03% dari yang ditargetkan. Ketidakberhasilan dalam indikator ini dikarenakan adanya kebijakan moratorium penerimaan pegawai dari pemerintah pusat selama tahun 2015, yaitu dengan adanya surat Menpan-RB RI Nomor B/2163/M.PAN-RB/06/2015 tanggal 30 Juni 2015.

Realisasi atas indikator ini tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan indikator kinerja ini baru dipergunakan di tahun 2015 sebagai amanat dari reviu renstra yang telah dilakukan di tahun 2015.

Indikator kinerja presentase kualitas manajemen sumber daya aparatur dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kendala serta mendapat dukungan dalam pencapaiannya. Berikut ini adalah faktor-faktor penghambat indikator kinerja presentase kualitas manajemen sumber daya aparatur :

1. Untuk tahun 2015, ketidaktercapaian indikator sasaran yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dikarenakan adanya kebijakan dari Pemerintah Pusat tentang pemberlakuan moratorium

(31)

tercapai. Kebijakan penundaan penambahan pegawai tahun 2015 sesuai surat Menpan-RB RI Nomor B/2163/M.PAN-RB/06/2015 tanggal 30 Juni 2015.

2. Untuk kesesuaian formasi dengan kompetensi individu belum bisa maksimal karena selama ini, pengukuran kompetensi hanya diperuntukkan bagi Pejabat eselon III yang telah memenuhi syarat dan akan menduduki jabatan yang lebih tinggi, sehingga kompetensi individu masing-masing pegawai belum bisa dirumuskan.

3. Untuk indikator kinerja dukungan, ketidaktercapaian dikarenakan kurangnya koordinasi serta terbatasnya anggaran yang akan, karena tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi, sehingga dibuat skala prioritas untuk dapat mengakomodir setiap kebutuhan dukungan.

Sementara faktor pendukung dari indikator kinerja presentase kualitas manajemen sumber daya aparatur adalah :

1. Merencanakan untuk melakukan pengukuran kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendapatkan data potret potensi pegawai yang lebih cepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Melakukan koordinasi dalam kaitannya dengan penataan pegawai untuk mendukung penataan pegawai yang sesuai dengan kompetensi serta kemampuan individu.

3. Perlu dilakukan koordinasi secara berkala untuk menetapkan prioritas program kegiatan dukungan sehingga semua bisa berjalan dengan lebih baik.

Laporan capaian anggaran pendukung sasaran menunjukkan keberhasilan yang sangat tinggi bila di rata-rata secara keseluruhan, baik program kegiatan yang

(32)

1. perencanaan dan pengadaan sumber daya aparatur dan 2. pengelolaan jabatan dan perpindahan aparatur.

Kendala yang dihadapi oleh program kegiatan tersebut adalah adanya kebijakan pusat yang menghentikan sementara penerimaan pegawai/moratorium di tahun 2015 dengan diterbitkannya surat Menpan-RB RI Nomor B/2163/M.PAN-RB/06/2015 tanggal 30 Juni 2015. Adanya keterbatasan waktu sehingga seleksi JPT tidak dilaksanakan di tahun 2015 ini, namun akan tetap dilaksanakan di tahun 2016. Pertimbangan yang diambil adalah sempitnya waktu bisa mempengaruhi obyektifitas sehingga pengisian jabatan tetap menggunakan sistem mutasi rotasi.

Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target indicator kinerja persentase kualitas manajemen sumber daya aparatur serta solusi yang diambil adalah sebagai berikut :

1. Penataan kelembagaan baru yang membutuhkan penanganan khusus dalam kaitannya dengan penataan pegawai yang ada.

Dengan adanya penataan kelembagaan baru, maka dilakukan juga penataan pegawai untuk mengisi kekosongan yang ada. Melakukan pembinaan, pengembangan serta peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan diklat teknis baik formal maupun informal.

2. Pengalihan guru serta tenaga administrasi SMU/SMK yang sebelumnya ada di Kabupaten/kota.

Pengalihan tenaga guru maupun administras dari SMU/SMK yang berasal dari Kabupaten/kota membutuhkan pendataan yang lebih teliti serta rinci untuk mendapatkan kepastian jumlah. Menyiapkan segala keperluan yang menjadi tanggung jawab Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta berupa menyiapkan sistem kepegawaiannya, pakaian dinasnya, kartu pengenalnya maupun mesin presensi yang nantinya digunakan dalam pengawasan pegawai.

(33)

Melakukan koordinasi tentang penerimaan pegawai dengan pihak-pihak terkait untuk dapat memenuhi formasi yang masih belum terisi yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Melakukan penghitungan ulang tentang formasi yang diperlukan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Adanya keharusan dalam pemilihan atau penempatan Jabatan Pimpinan Tinggi dengan menggunakan seleksi terbuka sebagai implementasi dari Undang-undang ASN.

Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sudah menyiapkan anggaran dalam kaitannya dengan seleksi terbuka, melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, serta menguatkannya dengan membuat regulasi yang mendukung kegiatan tersebut.

III.3 Realisasi Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 81.33%. dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 81.33%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 96.47%.

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2015 telah mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut:

(34)

Tabel III.4 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015

No Sasaran

Kinerja Anggaran

Target Realisasi %

Realisasi Target Realisasi

% Realisasi 1. Meningkatnya kualitas manajemen sumberdaya aparatur 79.03 65.74 83.18 100 81.33 81.33 Jumlah 79.03 65.74 83.18 100 81.33 81.33 Total Belanja Langsung 79.03 65.74 83.18 100 81.33 81.33

(35)

B 4

Penutup

Penyelenggaraan kegiatan di Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun Anggaran 2015 merupakan tahun ke-3 dari Rencana strategis Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari analisis sasaran yang ada, terdapat indikator kinerja utama yang dipilih sebagai tolak ukur. Pada tahun 2015, indikator yang ditetapkan mempunyai capaian sebesar 83.18% dari target indikator. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi serta komunikasi yang lebih intensif dengan pihak-pihak terkait.

2. Memberikan perhatian khusus atas program/kegiatan yang mendukung indikator kinerja sasaran untuk bisa mencapai target sesuai dengan harapan. Bab 4 Berisi :

1. Kesimpulan 2. Saran

(36)

Gambar

Tabel II.1 Sasaran Strategis Badan Kepegawaian Daerah Derah Istimewa  Yogyakarta NO SASARAN STRATEGIS INDIKATORKINERJA SATUAN KONDISI AWAL 2012 TARGET AKHIR 2017 1
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO SASARAN
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah usaha kerjasama dengan Fourth Partner Energy (4PEL) dari India, inisiatif ini merupakan wujud dari komitmen kami untuk mendiversifikasi portofolio bisnis kami, mencapai

Animasi ini adalah penggabungan antara berbagai tipe animasi. Tidak jarang film-film menggunakan teknik animasi ini untuk membangun cerita atau sebagai peran pengganti. Film

Dengan makin banyaknya jumlah penduduk dan terbatasnya lahan yang dapat dibangun maka aneka sumber daya geologi di wilayah ini harus dikelola dengan sebaik mungkin, termasuk

Denaturasi adalah suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul, tanpa menyebabkan pemutusan

Perusahaan yang high- IC intensive industries akan memberikan pengungkapan modal intelektual lebih banyak karena sumber daya pengetahuan dalam bentuk teknologi yang

Hingga pertengahan Tahun 2017 ini satupun prodi yang ada belum menerapkan kurikulum KKNI berorientasi mutu internasional, pada hal dalam Renstra telah

c) Menurut Dedi Junaedi, Perwalian dalam Islam dibagi kedalam dua kategori yaitu: Perwalian umum, biasanya mencakup kepentingan bersamaa (Bangsa atau rakyat) seperti

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Implementasi model pembelajaran Cooperative Learning Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) Pada Sub Pokok