• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL (TECHNICAL MANAGER OF RAILROAD CONSTRUCTION)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL (TECHNICAL MANAGER OF RAILROAD CONSTRUCTION)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

SKKNI

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

Nomor Registrasi...

.………

MANAJER TEKNIK

PEMBANGUNAN JALAN REL

(TECHNICAL MANAGER

(2)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung di lapangan dan para ahli dari jabatan kerja yang bersangkutan. Kegiatan penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia(SKKNI) ini diawali dengan desk study, survey, wawancara dan workshop. Dari hasil tersebut, yang masih dalam format Develop A Curriculum (DACUM), yang kemudian ditransformasi ke dalam format Regional Model Competency Standard (RMCS), yang selanjutnya dibahas dalam pra konvensi yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), unsur Perguruan Tinggi, para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk jabatan kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel (Site Manager of Railroad Construction),disusun berdasarkan format Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan dan pengukuran tingkat kompetensi pada jabatan kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel.

Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Di sisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, ……….. 2011 Kementerian Pekerjaan Umum Kepala Badan Pembinaan Konstruksi

(………...) NIP ………

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2 C. Pengertian SKKNI ... 3 D. Penggunaan SKKNI ... 3

E. Format Standar Kompetensi ... 4

F. Gradasi Kompetensi Kunci ... 8

G. Tim Teknis Standar Kompetensi... .9

BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA A. Standar Kompetensi mengacu Jenjang Kualifikasi / Jabatan Kerja ... 12

B. Kodifikasi Standar Kompetensi ... 12

C. Kualifikasi Jabatan Kerja ... 13

D. Jabatan Kerja ... 15

E. Daftar Unit Kompetensi ... 16

F. Uraian Unit-unit Kompetesi ... 17

(4)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KEP….../MEN/.../2011 TENTANG

PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI - BIDANG JALAN REL

JABATAN KERJA MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL MENJADI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

_______________________________________________________________________

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau ketrampilan.

Keharusan memiliki “SERTIFIKAT KEAHLIAN DAN ATAU KETERAMPILAN KERJA”: mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas kerja jasa konstruksi.

Selain itu Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dimana dinyatakan pada pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja, diperjelas lagi dengan Peraturan Pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional:

1. Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada kompetensi kerja.

2. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut diatas menyebut tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya Manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 (tiga) aspek kompetensi yang terdiri dari : Aspek Pengetahuan (domain Kognitif atau Knowledge), Aspek Kemampuan (domain Psychomotorik atau

(5)

Skill) dan Aspek Sikap Kerja (domain Affektif atau Attitude/Ability), atau secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap kerja kerja yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.

Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut: dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutu/ spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan.

Indikator ini penting untuk memastikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.

B. Tujuan

Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi mempunyai tujuan tersedianya standar untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak diantaranya:

1. Institusi pendidikan dan pelatihan

a. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.

b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan kompetensi. 2. Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja

a. Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja b. Membantu penilaian unjuk kerja

c. Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan d. Untuk membuat uraian jabatan

3. Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi

a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.

(6)

1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri/usaha, dengan melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia kerja.

2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement– MRA).

3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara nasional.

C. Pengertian SKKNI 1. Kompetensi Kerja

Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2. Konsep SKKNI

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Penggunaan SKKNI

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk:

a. Menyusun uraian pekerjaan.

b. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia. c. Menilai unjuk kerja seseorang.

d. Sertifikasi Kompetensi/Profesi di tempat kerja.

Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka seseorang mampu:

a. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.

b. Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.

c. Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.

(7)

d. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

E. Format Standar Kompetensi

Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan SKKNI dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2009

1. Struktur Standar Kompetensi

Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional):

(8)

STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI

Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu

UNIT KOMPETESI

Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung Tercapainya Standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah

elemen-kompetensi

ELEMEN KOMPETENSI

Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaianunit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati

KRITERIA UNJUK KERJA

Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan

BATASAN VARIABEL

Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk Kerja Tersebut diaplikasikan

PANDUAN PENILAIAN

Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian

KOMPETENSI KUNCI

Merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit

kompetensi

(9)

5. BATASAN VARIABEL

6. PANDUAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN

2. Skema Pengembangan Standar Kompetensi

Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana diperlihatkan pada diagram dibawah ini:

DETAIL SKEMA PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI

. 1. BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN 2. UNIT-UNIT KOMPETENSI 3. ELEMEN KOMPETENSI 4. KRITERIA UNJUK KERJA

KU

ALIFIKA

S

I

KU

ALI

F

IK

ASIS

I

KOM

P

E

TENS

I

KU

NC

I

KU

ALI

F

IK

ASIS

I

(10)

3. Uraian Standar Kompetensi

Kode : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada

format kodifikasi SKKNI

Judul Unit : Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang

menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi.

Deskripsi Unit : Menyebutkan Judul Unit yang mendeskripsikan

pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi.

Elemen Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-Komponen pendukung unit kompetensi sasaran apa yang harus dicapai.

Kriteria Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan Kerja kompetensi di setiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi.

Batasan Variabel : Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk

kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan.

Panduan Penilaian : Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan Penilaian petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja, yang meliputi:

 Pengetahuan dan keterampilan yang yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.

(11)

 Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.

 Aspek penting dari pengujian Menyebutkan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

Kompetensi kunci : Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk peran/ fungsi pada suatu pekerjaan.

Kompetensi kunci meliputi:

(1) Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi.

(2) Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.

(3) Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas. (4) Bekerja dengan orang lain dan kelompok.

(5) Menggunakan ide-ide dan teknik matematika. (6) Memecahkan masalah.

(7) Menggunakan teknologi.

F. Gradasi Kompetensi Kunci

KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 "Melakukan Kegiatan" TINGKAT 2 "Mengelola Kegiatan" TINGKAT 3 "Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses" 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisir informasi Mengikuti pedoman yang ada dan merekam dari satu sumber informasi

Mengakses dan merekam lebih dari satu sumber informasi

Meneliti dan menyaring lebih dari satu sumber dan mengevaluasi

kualitas informasi

2. Mengomunikasikan informasi dan ide-ide

Menerapkan bentuk komunikasi untuk mengantisipasi Kontek komunikasi sesuai jenis dan

Menerapkan

gagasan informasi dengan memilih gaya yang paling sesuai

Memilih model dan bentuk yang sesuai dan memperbaiki dan mengevaluasi jenis komunikasi dari

(12)

KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 "Melakukan Kegiatan" TINGKAT 2 "Mengelola Kegiatan" TINGKAT 3 "Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses" 4. Bekerjasama dengan orang lain

Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah dipahami /aktivas rutin Melaksanakan kegiatan dan membantu merumuskan tujuan Bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang bersifat komplek 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Melaksanakan tugas-tugas yang sederhana dan telah ditetapkan Memilih gagasan dan teknik bekerja yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang komplek

Bekerja dalam menyelesaikan tugas yang lebih komplek dengan menggunakan teknik dan matematis 6. Memecahkan masalah Memecahkan masalah untuk tugas rutin di bawah pengawasan/superv isi

Rutin dan dilakukan sendiri berdasarkan pada panduan Memecahkan masalah yang komplek dengan menggunakan pendekatan metoda yang sistematis 7. Menggunakan teknologi Menggunakan teknologi untuk membuat barang dan jasa yang sifatnya berulang-ulang pada tingkat dasar di bawah pengawasan/superv isi Menggunakan teknologi untuk mengkonstruksi, mengorganisasikan atau membuat produk barang atau jasa berdasarkan desain Menggunakan teknologi untuk membuat desain/merancang, menggabungkan, memodifikasi dan mengembangkan produk barang atau jasa

G. Tim Teknis Standar Kompetensi

Tim penyusunRancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI)terdiri dari:

a. Penanggung Jawab/ Pengarah

No. NAMA JABATAN DALAM

DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM PANITIA/TIM

1. Dr. Ir. Andreas Suhono. M.Sc

Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Pengarah

(13)

b. Nara Sumber

No. NAMA JABATAN DALAM

DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM PANITIA/TIM

1. Ir. Heddy R Aggah, M.Sc Nara Sumber

2. Ir. Rudi Purwono, MT Nara Sumber

3. Ir. Firdaus Jufri, MT Nara Sumber

c. Tim Teknis

No. NAMA JABATAN DALAM

DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM PANITIA/TIM

1 Aca Ditamihardja, ME Ketua

2 Ir. Ati Nurzamiati HZ,MT Sekretaris

3 Ronny Adriandi, ST,MT Anggota

4 Harry Setyawan, ST Anggota

5 Drs.J. Untung Aribowo Anggota

6 Dr.Ir.Deddy Maryadi, Dipl,HE Anggota

7 Ir.John Hendry, M,E Anggota

d. Tim Penyusun

No. NAMA JABATAN DALAM

DINAS/LEMBAGA

JABATAN DALAM PANITIA/TIM

1 Ade Wahid, S.Pd Ketua

2 Ir.Meidi Asrofien Sekretaris

3 Ir.Ida Bagus Gandem, CES Anggota

4 Ir.Suyata Anggota

5 Ir.Yungki Virwandi Anggota

e. Peserta Workshop

No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan

1 Heddy R. Agah, MSc Praktisi

2 Rianto Rili Prihatmantyo, ST, M.Sc., M. Eng

Sekolah Tinggi Transportasi Darat

(14)

No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan 7 Ir. Titiek Masdini Agustriana, DEA Universitas Indonesia

8 Novita Sari, ST, M. Eng Sekolah Tinggi Transportasi Darat 9 Ir. Adeng Rifqi K.N. Djatmika, MM PT Adhimix Precast

Indonesia 10 Alin Veronika, ST, MT, PMP Praktisi

f. Peserta Pra Konvensi

No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan

1

Heddy R. Agah, MSc

Praktisi

2

Rianto Rili Prihatmantyo, ST, MSc,

MEng

STTD

(Sekolah

Tinggi Transportasi

Darat)

3

Dino Frandinata, ST

Ditjen

KA

Kementerian

Perhubungan

4

Arief Sudyatmoko, ST

Ditjen

KA

Kementerian

Perhubungan

5

Diar Wahyundarta, ST

LPJKN

6

Drs. Yuli Adi Nugroho

PT.

Adhi

Karya

(Persero) Tbk

7

Ir. Rudi Purwono, MT

Institut

Sains

&

Teknologi Nasional

8

Novita Sari, ST, M.Eng

STTD

(Sekolah

Tinggi Transportasi

Darat)

9

Drs. Suryo Prihanto, M

PT.

Prashetya

Quality

g. Peserta Konvensi

No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan

1 Ir. Firdaus Jufri, MT Praktisi

2 Triyono, ST,M.Eng Universitas Negeri

Jakarta

3 Catur Setyawan, Pwd Universitas Negeri Jakarta

4 Meilisa Garnisia, ST Kementerian

Perhubungan 5 Ir. Adeng Rifqi Djatmika Deputy Director

PT.Adhimix Precast Indonesia

(15)

No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan

6 Drs.Yuli Adi Nogroho PT. Adhi Karya

7 Kurniawan, SE PT.Seecons

8 Ir.Hardjanto PT.Seecons

(16)

BAB II

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

A. Standar Kompetensi Mengacu Jenjang Kualifikasi/Jabatan Kerja

Penetapan jenjang kualifikasi jabatan kerja/profesi kerja mengacu Kerangka Kualifikasi Jasa Konstruksi (KKJK).Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas/pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan yaitu:

1. Kemampuan dalam tugas (task skill).

2. Kemampuan mengelola tugas (task management skill).

3. Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat (contingency management skill).

4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/ role environments skill). 5. Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi kerja yang berbeda/ baru

(transferable management skill).

Dimensi kompetensi tersebut di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel.

B. Kodifikasi Standar Kompetensi.

Kodifikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada SKKNI Jasa Konstruksi pada dokumen ini, berdasar pada Permenakertrans Nomor 21 Tahun 2007.

Kodifikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodifikasi SKKNI sebagai berikut:

(1) (2) (3) (4) (5)

SEKTOR : Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor. Untuk Sektor Konstruksi disingkat dengan F45.

SUB SEKTOR : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tak ada sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk Sub Sektor Manajer Teknik disingkat MT dan Pembangunan Jalan Rel disingkat PJR, menjadi MT PJR. X X X X X • 0 0 • 0 0 0 • 0 0 SEKTOR SUB SEKTOR KELOMPOK UNIT KOMPETENSI NOMOR URUT UNIT KOMPETENSI VERSI KOMPETENSI

(17)

KELOMPOK

UNIT KOMPETENSI : Diisi dengan 2 digit angka yaitu: 00 : Jika tidak ada grup.

01 : Identifikasi Kompetensi Umum yang diperlukan untuk dapat bekerja pada sektor.

02 : Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tugas inti pada sektor tertentu. 03 : Identifikasi Kompetensi Kekhususan/spesialisasi yang

diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik pada sektor tertentu.

dst.

NOMOR URUT UNIT

KOMPETENSI : Diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan

menggunakan 3 digit KOMPETENSI angka, mulai dari 001, 002, 003 dan seterusnya.

VERSI UNIT

KOMPETENSI : Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit angka,mulai dari KOMPETENSI 01, untuk Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel.

C. Kualifikasi Jabatan Kerja

Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan “Standar Kompetensi Kerja” di Sektor Jasa Konstruksi dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja “Manajer Teknik Pembangunan Konstruksi Jalan Rel”.

Jabatan Kerja ini adalah jabatan yang terdapat di dalam struktur penugasan di dalam organisasi pelaksanaan proyek di lingkungan kontraktor selaku penyedia jasa.

Berikut ini adalah tipikal organisasi pelaksana proyek jika skala proyeknya sedemikian sehingga memerlukan Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel, sebagai berikut:

(18)

Jabatan Kerja “Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel” berada di dalam struktur organisasi Kontraktor Utama. Bentuk dan susunan organisasi Kontraktor Utama di lapangan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, yaitu sesuai dengan skala proyek yang menjadi tanggung jawabnya.

Jika ditinjau dari skala proyek yang harus dipikulnya, maka kita dapat membagi tingkat keahlian jabatan kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel menjadi 3 tingkatan, yaitu: Ahli Utama, Ahli Madya dan Ahli Muda.

Berikut ini adalah tipikal organisasi pelaksana proyek jika skala proyeknya besar dan kompleks, memerlukan Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel yang kualifikasinya adalah Ahli Utama.Jika skala proyeknya sedang, kurang lebih akan diperlukan adalah struktur organisasi dengan Manajer Teknik yang kualifikasinya Ahli Madya, sedangkan jika skala proyeknya kecil maka yang diperlukan adalah struktur organisasi dengan Manajer Teknik yang kualifikasinya Ahli Muda. Tentu struktur organisasi proyek untuk skala pekerjaan sedang dan kecil, akan lebih sederhana jika dibandingkan dengan dengan contoh tipikal di atas.Tipikal organisasi di atas adalah sebuah contoh yang

PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN REL PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN REL SITE ENGINEERING SITE ENGINEERING MANAGER TEKNIK JALAN REL MANAGER LAPANGAN PEMBANGUNAN JALAN REL

(19)

memberikan gambaran, bahwa struktur organisasi yang sebenarnya harus disusun, akan tergantung dari kebutuhan proyek.

DESKRIPSI KUALIFIKASI KEAHLIAN Ahli Muda:

Harus memenuhi kompetensi umum dan kompetensi inti pada daftar unit kompetensi. Ahli Madya:

Mencakup keseluruhan kompetensi ahli muda ditambah dengan kemampuan mengembangkan rekayasa teknik pembangunan jalan rel skala sedang.

Ahli Utama:

Mencakup keseluruhan kompetensi ahli madya ditambah dengan kemampuan mengembangkan rekayasa dan inovasi teknik pembangunan jalan rel skala tinggi.

D. Jabatan Kerja 1 .

Nama Jabatan : Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel (Technical Manager of Railroad Construction) 2 . Kode Jabatan : F45.MTPJR.01 3 .

Uraian Jabatan : Mengelola pekerjaan keteknikan pembangunan jalan rel sesuai ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak meliputi pemenuhan terhadap ketentuan UUJK, dan Undang-undang Perkeretaapian No.23 Th.2007, Etika Profesi, Sistem Manajemen K3L, dan administratif serta biaya pelaksanaan.

4 .

Persyaratan Jabatan (Yang tertuang dibawah ini mengacu ke standart minimal atau Ahli Muda)

a. Pengalaman Kerja : D4 Bidang Jalan/Jembatan atau S-1 Teknik Sipil, minimal 5 (lima) tahun berpengalaman di bidang pelaksanaan pekerjaan jalan rel dan jembatan kereta api. Atau berpendidikan

(20)

E. Daftar Unit Kompetensi

Kompetensi Kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel terdiri dari:

Kelompok Kompetensi Umum

No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. F45. MLPJR.01.001.01 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L)

2. F45. MLPJR.01.002.01 Melaksanakan Komunikasi dan kerja sama di Tempat Kerja

Kelompok Kompetensi Inti

No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. F45.MTPJR.02.001.01 Melakukan Analisis Dokumen Kontrak Pelaksanaan

2. F45.MTPJR.02.002.01 Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik

3. F45.MTPJR.02.003.01 Mengelola Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api

4. F45.MTPJR.02.004.01 Melakukan Kegiatan Monitoring dan Pengendalian Pelaksanaan

5. F45.MTPJR.02.005.01 Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan

6. F45.MTPJR.02.006.01

Membuat Laporan Pekerjaan Rutin dan Laporan Final Pekerjaan

b. Kesehatan :

Harus dibuktikan dengan surat keterangan kerja dari pemberi tugas untuk pekerjaan yang relevan/ekivalen.

Sehat jasmani yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter dan tidak memiliki cacat fisik yang dapat mengganggu pekerjaan.

5 .

Persyaratan Khusus : Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(21)

F. Unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut:

KODE UNIT : F45.MTPJR.01.001.01

JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L).

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) pada pekerjaanpembangunan jalur kereta api.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan antisipasi potensi kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam tahapan pekerjaan pembangunan jalur kereta api

1.1 Potensi kecelakaan kerja yang berasal dari pelaku, material-material jalan rel, peralatan kerja, lintas jalan rel, kondisi alam diidentifikasi.

1.2 Potensi kecelakaan kerja yang berasal dari pelaku, material-material jalan rel, peralatan kerja, lintas jalan rel, dan kondisi alam diinventarisasi.

1.3 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dirumuskan.

1.4 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja pelaksanaan pembangunan jalan rel dimonitoring.

2. Melaksanakan kegiatan

keselamatan dan kesehatan kerja

2.1 Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK) dan Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR) diperiksa pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan.

2.2 APD, APK dan APAR digunakan sesuai ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L).

2.3 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dilakukan bila terjadi kecelakaan

(22)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Menerapkan pengendalian lingkungan kerja

3.1 Dokumen AMDAL diidentifikasi untuk langkah pengendalian lingkungan di sepanjang pembangunan jalur kereta api. 3.2 Kondisi lingkungan kerja di

sepanjang pembangunan jalur kereta api diidentifikasi sebagai bahan pertimbangan dalam

pelaksanaan pekerjaan

pembangunan jalur kereta api. 3.2 Penanganan terhadap lingkungan

kerja di sepanjang pembangunan jalur kereta api yang mungkin terjadi, dilakukan sesuai dengan persyaratan pada dokumen AMDAL.

BATASAN VARIABEL

1.

Konteks variabel

1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan kelompok

1.2 Kompetensi ini berlaku pada awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan Serah Terima Akhir (Final Hand Over/FHO) kepada Direksi.

2.

Perlengkapan yang diperlukan 2.1 Peralatan:

2.1.1 Alat Pelindung diri (APD) antara lain: sepatu keselamatan, helm, rompi, sarung tangan, masker.

2.1.2 Alat Pengaman kerja (APK) antara lain: Alat pemadam kebakaran api ringan (APAR), Peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

2.1.3 Semboyan-semboyan keselamatan kerja standar perkeretaapian.

2.2 Bahan dan Fasilitas:

2.2.1 Bahan: Prosedur Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L), Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Dokumen AMDAL.

(23)

3.

Tugas yang harus dilakukan

3.1 Melaksanakan ketentuan perlindungan tenaga kerja dalam tahapan pekerjaan pembangunan jalur kereta api.

3.2 Melaksanakan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja. 3.3 Menerapkan pengendalian lingkungan kerja.

4.

Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian tersedia. 4.2 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja tersedia.

4.3 Undang Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja tersedia.

4.4 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tersedia.

4.5 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersedia.

4.6 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian tersedia.

4.7 Peraturan Dinas (PD) PT. Kereta Api Indonesia tersedia. 4.8 Permen tentang SMK3-L tersedia.

4.9 AMDAL tersedia.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian

Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dan unit-unit kompetensi yang terkait: 1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi: -

1.2 Unit kompetensi yang terkait, meliputi:

1.2.1

F45.MTPJR.01.002.01

Melaksanakan Komunikasi dengan Pihak Terkait

1.2.2

F45.MTPJR.02.001.01

Melakukan Analisis Dokumen Kontrak Pelaksanaan

1.2.3

F45.MTPJR.02.002.01

Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik

(24)

1.2.6

F45.MTPJR.02.005.01

Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan

1.2.7

F45.MTPJR.02.006.01

Membuat Laporan Pekerjaan Rutin dan Laporan Final Pekerjaan

2. Kondisi pengujian

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode uji yang digunakan adalah: 2.1 Tes tertulis:

2.2 Tes Lisan (Wawancara)

3. Pengetahuan yang diperlukan

3.1 Dasar-dasar SMK3-L berdasarkan Permenaker Nomor 5 Tahun 1996 dan Permen PU Nomor 9 Tahun 2008 tentang SMK3-L Konstruksi.

3.2 OHSAS 18001 tahun 2007. 3.3 Dasar-dasar Manajemen Risiko.

3.4 Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 2004.

3.5 Peraturan perkeretaapian yang berhubungan dengan keselamatan kerja.

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Mengindentifikasi Risiko K3 dan Lingkungan (K3-L) untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan.

4.2 Menyusun program mitigasi risiko K3 dan Lingkungan (K3-L) yang relevan di tempat kerja.

4.3 Mengelola lingkungan di sepanjang lokasi pembangunan jalan rel.

5. Aspek kritis

5.1 Kecermatan dalam mengidentifikasi risiko K3 dan Lingkungan di tempat kerja. 5.2 Ketelitian dalam menerapkan dan menggunakan APD dan peralatan K3 di

tempat kerja.

5.3 Ketepatan dalam menerapkan dan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(25)

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengomunikasikan ide dan informasi 3

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3

6. Memecahkan masalah 3

(26)

KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT : : : F45.MTPJR.01.002.01

Melaksanakan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalammelaksanakan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.

1.2 Kompetensi ini diterapkan sebagai landasan dalam melakukan komunikasi, baik dalam menerima informasi dari atasan maupun menyampaikannya kepada para teknisi, operator dan pekerja yang terkait dengan prosedur pekerjaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan

1.1 Informasi dan instruksi kerja diidentifikasi dengan benar.

1.2 Informasi dan instruksi kerja dibuat dalam bentuk daftar simak (check list).

1.3 Daftar simak informasi dan instruksi kerja diperiksa kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan.

2. Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan

2.1 Daftar simak Informasi dan instruksi kerja dijelaskan kepada bawahan. 2.2 Masukkan tentang pelaksanaan

instruksi kerja dievaluasi untuk mendapatkan pemecahannya.

2.3 Pelaksanaan instruksi kerja dilakukan.

3. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait

3.1 Rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait disusun.

3.2 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait dilakukan sesuai jadwal.

3.3 Hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dievaluasi kesesuaiannya dengan rencana semula.

(27)

1.3 Kompetensi ini diterapkan kepada Manajer teknik pembangunan jalan rel agar mereka mampu bekerja sama dengan pihak terkait.

2. Perlengkapan yang diperlukan

2.1 Peralatan: komputer/laptop, printer, ATK, alat komunikasi. 2.2 Bahan dan Fasilitas:

2.2.1 Bahan: Materi Uji Kompetensi (MUK), Perundang-undangan tentang Perkeretaapian.

2.2.2 Fasilitas: di tempat workshop yang disepakati.

3. Tugas yang harus dilakukan

3.1 Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerjayang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan rel.

3.2 Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan. 3.3 Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian tersedia. 4.2 Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi tersedia. 4.3 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup tersedia.

4.4 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian tersedia.

4.5 Peraturan Dinas (PD) PT. KAI tersedia.

4.6 Peraturan Menteri Perhubungan yang menyangkut standar teknis Perkeretaapian tersedia.

4.7 Standar Operating Procedure (SOP) pengguna jasa/pemberi kerja maupun dalam perusahaan tersedia.

PANDUAN PENILAIAN

(28)

1.2 UUnit kompetensi yang terkait, meliputi:

1.2.2 F45.MLPJR.02.001.01 Melakukan Analisis Dokumen Kontrak Pelaksanaan

1.2.3 F45.MLPJR.02.002.01 Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik

1.2.4 F45.MLPJR.02.003.01 Mengelola Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api

1.2.5 F45.MLPJR.02.004.01 Melakukan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan

1.2.6 F45.MLPJR.02.005.01 Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan

1.2.7 F45.MLPJR.02.006.01 Membuat Laporan Pekerjaan Rutin dan Laporan Final Pekerjaan

2. Kondisi Pengujian

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode Uji yang digunakan adalah: 2.1 Test tertulis;

2.2 Test lisan (Wawancara)

3. Pengetahuan yang diperlukan

3.1 Ruang lingkup pekerjaan pembangunan jalan rel 3.2 Spesifikasi teknis

3.3 Metoda komunikasi

1.1.1 F45.MLPJR.01.001.01 Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L)

(29)

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Berkoordinasi/berkomunikasi dengan sikap kerja yang profesionaldalam tim kerja dan pihak-pihak terkait.

4.2 Mengomunikasikan ruang lingkup pekerjaan, spesifikasi teknis dan metoda pelaksanaan konstruksi kepada bawahan dan pihak terkait.

4.3 Melakukan kerja sama, baik di dalam maupun di luar lingkungan proyek.

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dalam melakukan identifikasi ruang lingkup pekerjaan, spesifikasi teknis dan metoda pelaksanaan pembangunan jalur kereta api untuk dikomunikasikan kepada bawahan dan pihak terkait.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengomunikasikan informasi dan ide-ide 3

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3

6. Memecahkan masalah 3

(30)

KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT : : : F45.MTPJR.02.001.01

Melakukan Analisis Dokumen Kontrak Pelaksanaan

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam mengidentifikasi dokumen kontrak pelaksanaan pembangunan jalur kereta api.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengumpulkan dokumen yang terkait dengan kontrak

1.1 Daftar simak (Check list) dokumen

kontrak dibuat untuk

mengidentifikasi dokumen kontrak. 1.2 Kelengkapan dokumen kontrak

diperiksa.

1.3 Dokumen yang terkait dengan kontrak dikompilasi berdasarkan jenis dan bentuk dokumen.

2. Mengidentifikasi lingkup

pekerjaan, waktu, biaya, produk, dan spesifikasi

2.1 Lingkup pekerjaan, waktu, biaya, produk, dan spesifikasi dianalisis sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

2.2 Pekerjaan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.

2.3 Rangkuman dokumen kontrak dibuat.

3. Mengidentifikasi gambar desain

3.1 Kelengkapan gambar ditelaah sesuai dengan lingkup pekerjaan. 3.2 Detil gambar rencana diperiksa. 3.3 Check list kelengkapan gambar

disusun.

4. Menganalisis risiko pekerjaan dalam dokumen kontrak

4.1 Risiko-risiko yang mungkin terjadi pada pelaksanaan pembangunan jalur kereta api dan dokumen kontrak ditelaah.

4.2 Risiko pelaksanaan pembangunan jalur kereta api dan kontraktual diidentifikasi.

4.3 Risk register dari pelaksanaan pembangunan jalur kereta api dan dokumen kontrak disusun.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel

(31)

1.2 Unit ini berlaku dalam mengumpulkan dokumen yang terkait dengan kontrak, mengidentfikasi lingkup pekerjaan, waktu, biaya, produk, dan spesifikasi teknis, mengidentifikasi risiko pekerjaan, dan mengidentifikasi gambar desain.

1.3 Seluruh pelaku pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api yang berada di bawah kendali Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel mempunyai kompetensi keahlian atau keterampilan untuk bidang tugas masing-masing sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Jasa Konstruksi dan Undang-undang Perkeretaapian

2. Perlengkapan yang diperlukan

2.1 Peralatan: alat tulis, alat komunikasi, laptop, printer, alat peraga, white board, infocus, LCD.

2.2 Bahan dan Fasilitas:

2.2.1 Bahan: Materi Uji Kompetensi (MUK) tentang teknik pelaksanaan pembangunan jalan rel, standar teknis perkeretaapian.

2.2.2 Fasilitas: di tempat workshop jalan rel.

3. Tugas yang harus dilakukan

3.1 Mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung yang terkait dengan kontrak. 3.2 Mengidentifikasi lingkup pekerjaan, waktu, biaya, produk, dan spesifikasi. 3.3 Mengidentifikasi risiko pekerjaan.

3.4 Mengidentifikasi gambar desain.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian tersedia. 4.2 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup tersedia.

4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan Perkeretaapian tersedia.

4.4 Peraturan Menteri Perhubungan yang menyangkut standar teknis Perkeretaapian tersedia.

4.5 Peraturan Dinas (PD) PT. KAI tersedia.

(32)

Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dan unit-unit kompetensi yang terkait: 1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi:

1.1.1 F45.MLPJR.01.001.01 Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L)

1.1.2 F45.MLPJR.01.002.01 Melaksanakan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja

1.2 Unit kompetensi yang terkait, meliputi:

1.2.3 F45.MLPJR.02.002.01 Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik

1.2.4 F45.MLPJR.02.003.01 Mengelola Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api 1.2.5 F45.MLPJR.02.004.01 Melakukan Kegiatan

Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan

1.2.6 F45.MLPJR.02.005.01 Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan

1.2.7 F45.MLPJR.02.006.01 Membuat Laporan Pekerjaan Rutin dan Laporan Final Pekerjaan

2. Kondisi pengujian

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode uji yang digunakan adalah: 2.1 Test tertulis;

2.2 Test Lisan (Wawancara) dan atau 2.3 Praktek/Simulasi

3. Pengetahuan yang diperlukan

3.1 Ruang lingkup standar teknik pembangunan jalur kereta api. 3.2 Gambar kerja dan spesifikasi teknis.

3.3 Standar teknik perkeretaapian

3.4 Etika profesi yang berlaku untuk pelaksanaan pembangunan jalur kereta api.

(33)

4.1 Mengidentifikasi lingkup pekerjaan, waktu, biaya, produk, dan spesifikasi pembangunan jalan rel.

4.2 Mengidentifikasi risiko pekerjaan pembangunan jalan rel.

4.3 Mengidentifikasi gambar desain pekerjaan pembangunan jalan rel.

5. Aspek kritis

5.1 Kecermatan dalam menganalisis lingkup pekerjaan, waktu, biaya, produk, dan spesifikasi sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

5.2 Ketelitian dalam memeriksa detil gambar rencana.

5.3 Ketelitian dalam mengidentifikasi risiko pelaksanaan pembangunan jalur kereta api dan kontraktual.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2 Mengomunikasikan ide dan informasi 3

3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3

6 Memecahkan masalah 3

(34)

KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT : : : F45.MTPJR.02.002.01

Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam mengorganisasikan pekerjaan persiapan bidang teknik pembangunan jalur kereta api.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNTUK KERJA

1. Mengorganisasikan survai lapangan dan lingkungan sekitar proyek sepanjang jalur kereta api yang dibangun

1.1 Tim survai dibentuk sesuai dengan kebutuhan pekerjaan pembangunan jalur kereta api.

1.2 Kebutuhan survai disiapkan.

1.3 Metoda survai ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan.

1.4 Survai lokasi proyek diinstruksikan kepada bawahan.

1.5 Koordinasi dengan Direksi dilakukan.

1.6 Survai sumber material dikoordinasikan dengan manajer logistic.

1.7 Laporan hasil survai diperiksa.

2. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api

2.1 Pekerjaan diidentifikasi sesuai dengan unit-unit pekerjaan pembangunan jalan rel.

2.2 Kebutuhan alat, bahan dan tenaga kerja diidentifikasi sesuai kebutuhan unit pekerjaan dan spesifikasi teknik.

2.3 Kebutuhan alat, bahan dan tenaga kerja dianalisis sesuai kebutuhan unit tahapan pekerjaan.

2.4 Kemampuan kerja setiap sumber daya dan volume pekerjaan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam kontrak.

2.5 Network planning disusun berdasarkan tenaga, biaya, material dan waktu.

2.6 Jadwal pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan rel disusun.

(35)

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

3. Membuat organisasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api

3.1 Jenis jabatan diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaan pembangunan jalur kereta api. 3.2 Uraian pekerjaan (Job description)

dan tenaga kerja disetiap jabatan kerja dalam struktur organisasi disusun sesuai dengan kompetensinya.

3.3 Struktur organisasi pelaksanan pekerjaan pembangunan jalan rel disusun.

4. Mengorganisasikan

pembuatan gambar kerja dan Detailed Engineering Design (DED) untuk pelaksanaan pembangunan jalur kereta api

4.1 Pembuatan Detailed Engineering

Design (DED) diinstruksikan

kepada bawahan setelah gambar kerja disetujui Direksi.

4.2 Detailed Engineering Design (DED) dikoordinasikan dengan direksi 4.3 Pembuatan gambar kerja

berdasarkan prioritas pekerjaan diinstruksikan.

4.4 Gambar kerja dikoordinasikan dengan direksi.

5. Merencanakan metode kerja pembangunan jalur kereta api.

5.1 Alternatif dan rencana rinci metode pelaksanaan pekerjaan disusun. 5.2 Tempat manuver alat berat di

sepanjang pembangunan jalur kereta api direncanakan.

5.3 Pekerjaan yang berhubungan dengan utilitas eksisting dikoordinasikan dengan pihak terkait.

5.4 Alternatif rencana metode pelaksanaan dan tempat manuver alat berat dikoordinasikan dengan direksi.

5.5 Tempat manuver alat berat di sepanjang pembangunan jalur kereta api diperiksa

5.6 Metode kerja pembangunan jalur kereta api terdiri dari: badan jalan, sub-ballast, ballast, bantalan rel, jalan rel, wesel, pengelasan rel, penyambungan rel, drainase

(36)

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel

1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau berkelompok.

1.2 Unit ini berlaku dalam mengorganisasikan survai lapangan dan lingkungan sekitar proyek sepanjang jalur kereta api yang dibangun, membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api, membuat organisasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan rel, mengorganisasikan pembuatan gambar kerja dan Detailed Engineering Design (DED) pelaksanaan pembangunan Jalur kereta api danmerencanakan metode kerja dan tempat manuver alat berat pembangunan jalur kereta api.

1.3 Seluruh pelaku pelaksana pekerjaan pembangunan jalur kereta api yang berada di bawah kendali Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel mempunyai kompetensi keahlian atau keterampilan untuk bidang tugas masing-masing dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Jasa Konstruksi dan Undang-undang Perkeretaapian.

2. Perlengkapan yang diperlukan

2.1 Peralatan: Alat tulis, alat komunikasi, laptop, printer, alat peraga, white board, infocus, LCD.

2.2 Bahan dan Fasilitas:

2.2.1 Bahan: Materi Uji Kompetensi (MUK) tentang teknis perkeretaapian, Peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang terkait dengan pembangunan jalur kereta api.

2.2.2 Fasilitas: di tempat workshop jalan rel.

3. Tugas yang harus dilakukan

3.1 Mengorganisasikan survai lapangan dan lingkungan sekitar proyek sepanjang jalur kereta api yang dibangun.

3.2 Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api. 3.3 Membuat organisasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api. 3.4 Mengorganisasikan pembuatan gambar kerja dan Detailed Engineering

Design (DED) pelaksanaan pembangunan jalur kereta api.

3.5 Merencanakan metode kerja dan tempat manuver alat berat pembangunan jalur kereta api.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian tersedia. 4.2 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

(37)

4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan Perkeretaapian tersedia.

4.4 Peraturan Menteri Perhubungan yang menyangkut standar teknis Perkeretaapian tersedia.

4.5 Peraturan Dinas (PD) PT. KAI tersedia.

4.6 Standard Operating procedure (SOP) Dirjen Perkeretaapian dan PT. KAI tersedia.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian

Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dan unit-unit kompetensi yang terkait: 1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi:

1.1.1 F45.MTPJR.01.001.01 Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L)

1.1.2 F45.MTPJR.01.002.01 Melaksanakan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja 1.1.3 F45.MTPJR.02.001.01 Melakukan Analisis Dokumen

Kontrak Pelaksanaan 1.2 Unit kompetensi yang terkait, meliputi:

1.2.1 F45.MTPJR.02.003.01 Mengelola Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api 1.2.2 F45.MTPJR.02.004.01 Melakukan Kegiatan

Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan

1.2.3 F45.MTPJR.02.005.01

Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan

(38)

tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode uji yang digunakan adalah: 2.1 Test tertulis;

2.2 Test Lisan (Wawancara) 2.3 Praktek/Simulasi

3. Pengetahuan yang diperlukan

3.1 Ruang lingkup standar teknik pembangunan jalur kereta api. 3.2 Gambar kerja dan spesifikasi teknis.

3.3 Standar teknik perkeretaapian.

3.4 Etika profesi yang berlaku untuk pelaksanaan pembangunan jalur kereta api.

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Menentukan metoda survai sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan

4.2 Mengidentifikasi kebutuhan alat,bahan dan tenaga kerjasesuai kebutuhan unit pekerjaan dan spesifikasi teknis.

4.3 Menyusun alternatif dan rencana rinci metode pelaksanaan pekerjaan.

5. Aspek kritis

5.1 Kecermatan dalam menentukan metoda survai sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan

5.2 Ketelitian dalam mengidentifikasi kebutuhan alat,bahan dan tenaga kerja sesuai kebutuhan unit pekerjaan dan spesifikasi teknis.

5.3 Ketelitian memeriksa tempat manuver alat berat di sepanjang pembangunan jalur kereta api.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 3

2 Mengomunikasikan ide dan informasi 3

3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3

6 Memecahkan masalah 3

(39)

KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT : : : F45.MTPJR.02.003.01

Mengelola Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam mengelola dokumen pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api sesuai perencanaan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNTUK KERJA

1. Mengelola dokumen administrasi proyek dan pendistribusiannya

1.1 Dokumen administrasi proyek disiapkan.

1.2 Dokumen administrasi ijin persetujuan untuk penggunaan material dan kelengkapan proyek diperiksa.

1.3 Detailed Engineering Design (DED)

dan Gambar pelaksanaan disiapkan.

1.4 Dokumen administrasi proyek, Detailed Engineering Design (DED) dan gambar pelaksanaan didistribusikan

2. Mengelola pembuatan detil jadwal pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api

2.1 Data dan informasi jenis pekerjaan diidentifikasi.

2.2 Kapasitas sumber daya setiap jenis pekerjaan dihitung dengan teliti dan cermat sesuai spesifikasi teknis. 2.3 Jadwal pelaksanaan masing–

masing jenis pekerjaan dalam pembangunan jalur kereta api disusun.

2.4 Jadwal pelaksanaan pekerjaan dikoordinasikan dengan direksi.

3. Mengelola ijin pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api

3.1 Jadwal kerja disiapkan.

3.2 Sumber daya manusia diperiksa kesiapannya.

3.3 Material diperiksa kesiapannya dengan unit terkait.

3.4 Alat-alat berat diperiksa kesiapannya dengan unit terkait

(40)

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel

1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau berkelompok.

1.2 Unit ini berlaku dalam mengelola dokumen administrasi proyek dan pendistribusiannya, menyusun detil jadwal pelaksanaan teknis pekerjaan, mengelola ketersediaan dan kesiapan tim staf teknis lapangan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan jalur kereta api, dan menginstruksikanpelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api.

1.3 Seluruh pelaku pelaksana pekerjaan pembangunan jalur kereta api yang berada di bawah kendali Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel mempunyai kompetensi keahlian atau keterampilan untuk bidang tugas masing-masing dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Jasa Konstruksi dan Undang-undang Perkeretaapian.

2. Perlengkapan yang diperlukan

2.1 Peralatan: Alat tulis, alat komunikasi, laptop, printer, alat peraga, white board, infocus, LCD.

2.2 Bahan dan Fasilitas:

2.2.1 Bahan: Materi Uji Kompetensi (MUK) tentang teknis pembangunan jalur kereta api, dan standar teknis perkeretaapian.

2.2.2 Fasilitas: di tempat workshop jalan rel.

3. Tugas yang harus dilakukan

3.1 Mengelola dokumen adminstrasi proyek dan pendistribusiannya. 3.2 Menyusun detil jadwal pelaksanaan teknis pekerjaan.

3.3 Mengelola ketersediaan dan kesiapan tim staf teknis lapangan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan.

3.4 Menginstruksikan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian tersedia. 4.2 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup tersedia.

4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan Perkeretaapian tersedia.

4.4 Peraturan Menteri Perhubungan yang menyangkut standar teknis Perkeretaapian tersedia.

(41)

4.6 Standard Operating procedure (SOP) Dirjen Perkeretaapian dan PT. KAI tersedia.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian

Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dan unit-unit kompetensi yang terkait: 1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi:

1.1.1 F45.MTPJR.01.001.01 Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) di Bidang Konstruksi Jalan Rel

1.1.2 F45.MTPJR.01.002.01 Melaksanakan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja 1.1.3 F45.MTPJR.02.001.01 Melakukan Analisis Dokumen

Kontrak Pelaksanaan

1.1.4 F45.MTPJR.02.002.0 Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik

1.1.5 F45.MTPJR.02.003.01 Mengelola Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api 1.2 Unit kompetensi yang terkait, meliputi:

1.2.2 F45.MTPJR.02.005.01 Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan

1.2.3 F45.MTPJR.02.006.01 Membuat Laporan Pekerjaan Rutin dan Laporan Final Pekerjaan

(42)

2.1 Test tertulis;

2.2 Test Lisan (Wawancara) 2.3 Praktek/Simulasi

3. Pengetahuan yang diperlukan

3.1 Ruang lingkup standar teknik pembangunan jalur kereta api. 3.2 Gambar kerja dan spesifikasi teknis.

3.3 Standar teknik perkeretaapian

3.4 Etika profesi yang berlaku untuk pelaksanaan pembangunan jalur kereta api.

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Memeriksa dokumen administrasi ijin persetujuan untuk penggunaan material dan kelengkapan proyek.

4.2 Menghitung kapasitas sumber daya setiap jenis pekerjaan dengan teliti dan cermat sesuai spesifikasi teknis.

4.3 Menyusun jadwal pelaksanaan masing–masing jenis pekerjaan dalam pembangunan jalur kereta api.

4.4 Memeriksa kesiapan material dan alat-alat berat

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dalam memeriksa dokumen administrasi ijin persetujuan untuk penggunaan material dan kelengkapan proyek.

5.2 Ketelitian dalam menghitung kapasitas sumber daya setiap jenis pekerjaan sesuai spesifikasi teknis.

5.3 Ketelitian dalam memeriksa kesiapan material dan alat-alat berat.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2 Mengomunikasikan ide dan informasi 3

3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3

6 Memecahkan masalah 3

(43)

KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT : : : F45.MTPJR.02.004.01

Melakukan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan agenda rapat untuk monitoring dan evaluasi

1.1 Rapat-rapat yang harus dilakukan diidentifikasi.

1.2 Materi bahan rapat disiapkan.

1.3 Undangan peserta rapat ditentukan sesuai dengan materi bahasan.

1.4 Fasilitas penunjang rapat ditentukan. 1.5 Rapat monitoring dan evaluasi dilakukan.

2. Melakukan pengendalian waktu, biaya, mutu, dan Sumber Daya proyek.

2.1 Potensi penyimpangan-penyimpangan diidentifikasi sesuai spesifikasi teknis pekerjaan.

2.2 Besarnya penyimpangan waktu, biaya, kualitas, dan sumber daya pekerjaan diukur berdasarkan spesifikasi teknis.

2.3 Penyimpangan waktu, biaya, kualitas, dan sumber daya pekerjaan yang terjadi dievaluasi.

2.4 Ketidaksesuaian yang terjadi dalam pelaksanaan proyek diperbaiki.

3. Melakukan pengelolaan risiko

pada pelaksanaan

pembangunan jalur kereta api

3.1 Tingkat kesulitan pekerjaan pembangunan jalur kereta api yang menyebabkan terjadinya risiko diidentifikasi.

3.2 Rancangan penanggulangan risiko pekerjaan dibuat untuk diusulkan.

3.3 Pelaksanaan penanggulangan risiko pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api diawasi.

3.4 Pelaksanaan penanggulangan resiko yang terjadi didokumentasikan

(44)

4.4 Daftar selisih volume hasil pekerjaan dengan volume dalam dokumen kontrak di setiap unit pekerjaan disusun untuk dilaporkan kepada pemimpin proyek.

5. Membuat dokumen pekerjaan tambah kurang

5.1 Daftar selisih volume hasil pekerjaan dengan volume dalam dokumen kontrak di setiap unit pekerjaan disiapkan.

5.2 Dokumen kontrak, gambar kerja, dan data pekerjaan terlaksana disiapkan.

5.3 Dokumen pekerjaan tambah kurang disusun untuk diserahkan kepada pemimpin proyek

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel

1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau berkelompok. 1.2 Unit ini berlaku dalam menyiapkan agenda rapat untuk monitoring dan

evaluasi, melakukan pengendalian waktu, mutu proyek, dan SDM, melakukan pengelolaan manajemen risiko pada pelaksanaan pembangunan jalur kereta api, mengidentifikasi pekerjaan tambah kurang, Membuat dokumen pekerjaan tambah kurang.

1.3 Seluruh pelaku pelaksana pekerjaan pembangunan jalan rel yang berada di bawah kendali Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel mempunyai kompetensi keahlian atau keterampilan untuk bidang tugas masing-masing dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Jasa Konstruksi dan Undang-undang Perkeretaapian.

2. Perlengkapan yang diperlukan

2.1 Peralatan: Alat tulis, alat komunikasi, laptop, printer, alat peraga, white board, infocus, LCD.

2.2 Bahan dan Fasilitas:

2.2.1 Bahan: Materi Uji Kompetensi (MUK) tentang teknis pembangunan jalur kereta api, dan standar teknis perkeretaapian.

2.2.2 Fasilitas: di tempat workshop jalan rel.

3. Tugas yang harus dilakukan

3.1 Menyiapkan agenda rapat untuk monitoring dan evaluasi. 3.2 Melakukan pengendalian waktu, mutu proyek, dan SDM.

(45)

3.3 Melakukan pengelolaan manajemen resiko pada pelaksanaan pembangunan jalur kereta api.

3.4 Mengidentifikasi pekerjaan tambah kurang. 3.5 Membuat dokumen pekerjaan tambah kurang.

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan

4.1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian tersedia. 4.2 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup tersedia.

4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan Perkeretaapian tersedia.

4.4 Peraturan Menteri Perhubungan yang menyangkut standar teknis Perkeretaapian tersedia.

4.5 Peraturan Dinas (PD) PT. KAI tersedia.

4.6 Standard Operating procedure (SOP) Dirjen Perkeretaapian dan PT. KAI tersedia.

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian

Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dan unit-unit kompetensi yang terkait: 1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi:

1.1.1 F45.MTPJR.01.001.01 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) 1.1.2 F45.MTPJR.01.002.01 Melaksanakan Komunikasi dan

kerja sama di Tempat Kerja 1.1.3 F45.MTPJR.02.001.01 Melakukan Analisis Dokumen

Kontrak Pelaksanaan

1.2.4 F45.MTPJR.02.003.01 Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik

(46)

1.2.6 F45.MTPJR.02.005.01 Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan

1.2.7 F45.MTPJR.02.006.01 Membuat Laporan Pekerjaan Rutin dan Laporan Final Pekerjaan

2. Kondisi pengujian

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode uji yang digunakan adalah:

2.1 Test tertulis;

2.2 Test Lisan (Wawancara) dan atau 2.3 Praktek/Simulasi

3. Pengetahuan yang diperlukan

3.1 Ruang lingkup standar teknik pembangunan jalur kereta api. 3.2 Gambar kerja dan spesifikasi teknis.

3.3 Standar teknik perkeretaapian

3.4 Etika profesi yang berlaku untuk pelaksanaan pembangunan jalur kereta api.

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Mengidentifikasi potensi penyimpangan-penyimpangan sesuai spesifikasi teknis pekerjaan.

4.2 Mengukur besarnya penyimpangan waktu, biaya, dan kualitas pekerjaanberdasarkan spesifikasi teknis.

4.3 Mengidentifikasi tingkat kesulitan pekerjaan pembangunan jalur kereta api yang menyebabkan terjadinya risiko.

4.4 Memeriksa kesesuaian volume pekerjaan setiap unit pekerjaan dengan volume dalam dokumen kontrak

5. Aspek kritis

5.1 Kecermatan dalam mengidentifikasi potensi penyimpangan-penyimpangan sesuai spesifikasi teknis pekerjaan.

5.2 Ketelitian dalammengukur besarnya penyimpangan waktu, biaya, dan kualitas pekerjaanberdasarkan spesifikasi teknis.

5.3 Kecermatan dalammengidentifikasi tingkat kesulitan pekerjaan pembangunan jalur kereta api yang menyebabkan terjadinya risiko.

Referensi

Dokumen terkait

diadakannya pembangunan jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung dan masyarakat setuju dengan diadakannya pengadaan tanah, masyarakat mendapatkan ganti rugi atas tanah

Proses konsinyasi ganti kerugian yang dilakukan oleh pihak pemerintah kepada pihak yang berhak atas pengadaan tanah dalam proyek pembangunan rel kereta api

Bila nilai kompetensi dilapangan lebih besar dari pada nilai kompetensi yang diharapkan, maka dianggap bahwa kompetensi yang dimiliki oleh Manajer konstruksi masih

Hasil penelitian menunjukan bahwa lintasan jalur kereta api melalui beragam kondisi fisik lingkungan alami maupun buatan yang telah ada sebelumnya serta dalam faktor

Dari masalah yang sudah dijelaskan sebelumnya maka perlu dibangun Flyover untuk perlintasan kereta api ini dan dilakukan studi kelayakan ekonomi pembangunan