PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kereta api adalah suatu alat angkutan yang berupa kendaraan yang mempunyai daya gerak, berjalan sendiri-sendiri atau berpasangan dengan kendaraan lain yang bergerak di atas rel. Kereta api merupakan suatu alat transportasi masal yang biasanya terdiri atas lokomotif (kendaraan bertenaga mandiri) dan rangkaian kereta api atau gerbong (terhubung dengan kendaraan lain). Hal ini terlihat dari banyaknya proyek infrastruktur perkeretaapian, mulai dari kereta jalur ganda melintasi Pulau Jawa, renovasi, pemesanan dan pembangunan stasiun, dan lain-lain.
Oleh karena itu, ilmu Perkeretaapian harus dikuasai dan dipahami oleh mahasiswa teknik sipil agar dapat menjawab kebutuhan akan tenaga ahli dalam pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Indonesia. Dalam tulisan ini penulis bertujuan untuk menjelaskan pengetahuan tentang fasilitas dan struktur perkeretaapian di Indonesia.
Rumusan Masalah
Karena sifatnya sebagai transportasi massal yang efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat utama transportasi darat, baik dalam kota, antar kota, maupun antar negara. Disini penulis artikel akan menjelaskan lebih detail ketiga poin diatas sebagai salah satu infrastruktur penting untuk menunjang moda transportasi kereta api di Indonesia dan juga menjelaskan fasilitas dan struktur kereta api Stasiun Cakung sebagai salah satu pilihan kita yang dapat dijadikan contoh dalam makalah ini.
Tujuan Makalah
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Umum Kereta Api
Sebuah kereta api dapat terdiri dari kombinasi satu atau lebih lokomotif dan truk yang terpasang, atau beberapa unit self-propelled (atau terkadang satu gerbong bertenaga atau artikulasi, yang disebut kereta gerbong). Sejak tahun 1910-an dan seterusnya, lokomotif uap mulai digantikan oleh lokomotif diesel dan lokomotif listrik yang lebih sedikit dan lebih bersih (tetapi lebih kompleks dan mahal), sementara pada saat yang sama kendaraan self-propelled multi-unit dari kedua sistem tenaga menjadi lebih umum di kalangan penumpang. melayani.
Sejarah Kereta Api di Dunia dan di Indonesia
METODOLOGI
Metode Makalah
Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah tinjauan literatur dan pendekatan studi kasus. Observasi studi kasus adalah observasi mengenai suatu objek yang berkaitan dengan aspek spesifik atau khas dari formalitas umum (Maxfield, 1930 dalam Nazir, 1988).
Jenisdan Sumber Data
Tempat dan Waktu
PEMBAHASAN
Jenis-Jenis Kereta Api di Indonesia
Kereta api barang adalah kereta api yang digunakan untuk mengangkut barang (barang), pupuk, hasil pertambangan (pasir, batu, batu bara atau mineral), atau kereta gandengan yang digunakan untuk mengangkut peti kemas. Selain itu, digunakan gerbong khusus untuk pengangkutan ternak, atau tangki untuk pengangkutan minyak atau bahan baku cair lainnya (bahan kimia, dll). Selain itu, terdapat kereta trailer khusus yang digunakan untuk pengangkutan tank dan peralatan militer lainnya. (meriam, misil, dll). .).
Lokomotif Kereta Api Yang Digunakan Saat Ini di Indonesia
Lokomotif ini khusus dirakit untuk PT KAI oleh PT Industri Kereta Api (Persero), Madiun dengan izin dari General Electric Transportation. Lokomotif ini mempunyai 2 buah bogie dengan konfigurasi C-C (Co'Co'), yaitu 3 roda penggerak pada setiap bogie. Bedanya dengan lokomotif diesel elektrik GE lainnya yang berjenis sama, lokomotif ini mempunyai 2 kabin pengemudi di bagian depan dan belakang, seperti lokomotif di Eropa pada umumnya.
Lokomotif CC 206 ditujukan untuk angkutan barang dan penumpang di Pulau Jawa, dan di Sumatera Selatan lokomotif ini terutama ditujukan untuk angkutan barang. Mengingat bobot lokomotif ini 90 ton dengan beban gandar 15 ton, maka jalur kereta api di Pulau Jawa pun diadaptasi untuk lokomotif ini.
Stasiun Kereta Api di Indonesia
Pada kesempatan kali ini kami sebagai penyusun mengambil sampel dari salah satu stasiun tersebut yaitu stasiun Cakung. Stasiun Cakung (CUK) merupakan stasiun kereta api di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Stasiun Cakung terletak di Jalur Kereta Commuter Jabodetabek, Bekasi, yang dimulai dari Stasiun Jatinegara hingga Stasiun Bekasi.
Stasiun Cakung merupakan stasiun kereta api paling timur di seluruh Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Stasiun ini juga merupakan stasiun tersibuk dengan jumlah penumpang yang sangat banyak pada pagi dan sore hari saat berangkat dan pulang kerja.
Rel Kereta Api
Balast berfungsi pada landasan kereta api untuk meredakan getaran dan lenturan rel akibat berat kereta api. Kereta api berjalan di atas roda besi, jadi ia memerlukan jalan khas untuk berjalan dengan baik. Oleh itu, landasan kereta api dibuat dengan permukaan keluli supaya roda keluli kereta api bertembung dengan landasan keluli.
Jalur kereta api harus dibangun dengan kokoh, karena setiap kereta yang melintas memiliki beban yang berat, apalagi beberapa kereta akan melewatinya beberapa kali dalam sehari. Berdasarkan tabel di atas, konstruksi perkeretaapian pada dasarnya terdiri dari dua bagian. Bagian bawah merupakan pondasi rel atau lapisan pondasi, dan bagian atas merupakan struktur rel atau struktur rel. Pada prinsipnya lintasan harus mampu menahan dengan baik tekanan yang diterimanya berupa beban berat (beban gandar) dari rangkaian kereta api yang melintas.
Dengan kata lain, jalur kereta api harus tetap kokoh pada saat dilalui rangkaian kereta api agar kereta api dapat melintas dengan cepat, aman dan nyaman. Roda kereta api yang melintas akan memberikan tekanan berupa beban berat (axle pressure) pada permukaan rel. Sedangkan lebar rel kereta api di Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu: - Meteran standar.
Pada dasarnya lapisan dasar rel ini dibuat untuk menjaga kestabilan lintasan pada saat rangkaian kereta api sedang berjalan. Agar rel tetap pada tempatnya, tidak goyang, tidak tenggelam ke dalam tanah, dan cukup kuat menahan beban kereta yang melintas. Intinya lapisan pemberat harus rapat, bersih, tidak tercampur tanah dan lumpur, harus berada di bawah bantalan (karena jika bantalan bersentuhan langsung dengan tanah maka akan mengurangi kestabilan jalur kereta api) dan juga elastis (elastis bukan berarti bahan pemberatnya elastis tetapi bentukan/susunannya tidak kaku, dapat bergerak sedikit) sehingga dapat “mencengkeram” bantalan rel pada saat jalur kereta api melintas.
Struktur Jalan Rel Kereta Api
Palang rel khusus dibuat untuk menahan beban berat (beban gandar) dari kereta api yang berjalan di atasnya. Komponen inilah yang pertama kali menerima perpindahan beban (tekanan gandar) dari rangkaian kereta api yang melintas. Perbedaan jenis pengikat rel mempengaruhi beberapa hal, antara lain (1) tekanan maksimum (tekanan gandar) yang dapat diterima rel pada saat kereta melintas, dan (2) kecepatan kereta yang diperbolehkan pada saat melewati rel.
Semakin besar huruf "R", semakin besar beban gandar yang dapat diterima oleh rel, dan kereta api yang bergerak di atasnya dapat berjalan dengan stabil dan aman pada kecepatan tinggi. Oleh karena itu, bantalan harus cukup kuat untuk menahan rel agar tidak bergerak, sekaligus kuat menahan beban rangkaian kereta. Pita elastis dibuat untuk menghasilkan rel kereta api yang berkualitas tinggi, biasanya digunakan pada rel kereta api yang mempunyai frekuensi dan beban gandar yang tinggi.
CWR biasanya digunakan pada ruas dengan kecepatan kereta tinggi karena permukaan rel menjadi lebih rata dan halus sehingga kereta api dapat melintas dengan lebih nyaman. Penggunaan CWR juga mengurangi risiko kerusakan pada roda kereta karena roda kereta akan “trip” atau “trip” saat melewati celah pemuaian. Tanah dasar merupakan lapisan dasar struktur perkeretaapian yang harus dibangun terlebih dahulu.
Kekakuan struktur untuk menahan deformasi vertikal, dimana deformasi vertikal yang disebabkan oleh distribusi beban lalu lintas kereta api merupakan indikator utama umur, kekuatan dan kualitas kereta api. Jalan kereta api yang stabil dapat menjaga struktur jalan pada posisi tetap/asli (vertikal dan horizontal) setelah pembebanan. Gaya yang bekerja pada lintasan akibat gerak kereta api merupakan kombinasi antara beban statis dan komponen dinamis yang diberikan pada beban statis.
Kecepatan komersial adalah kecepatan rata-rata kereta api yang merupakan hasil pembagian jarak yang ditempuh dengan waktu tempuh. Ruang di atas kereta api harus selalu bebas dari segala halangan dan penghalang, ruang ini diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
Wesel Rel Kereta Api
Jika kereta api melewati wesel dari arah lidah wesel menuju jantung wesel, maka arah ini disebut arah sebaliknya, disebut juga posisi kereta memasuki wesel. Wesel disebut wesel jika wesel dipasang sedemikian rupa sehingga hanya kereta api dari arah depan yang melewati wesel tersebut. Disebut tail mail order jika mail order dipasang sedemikian rupa sehingga hanya kereta api dari arah tail yang melewati mail order tersebut.
Pada perlintasan jalur tunggal, kereta api umumnya melewati jalur dari dua arah. Sedangkan pada wesel ganda dua sisi, kedua cabangnya berada pada sisi yang berbeda (cabangnya bisa berbelok ke kiri dulu, atau sebaliknya ke kanan dulu, yang jelas posisi weselnya sangat dekat) . Pengiriman wesel memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dan risiko terganggunya kelancaran operasional kereta api lebih besar dibandingkan dengan wesel sederhana.
Untuk memastikan kemungkinan flensa roda kereta melewati perpotongan rel, maka dipasang jarum dan flensa di dalam telur. Agar penjepit dapat mengarahkan kereta ke rel kereta api yang diinginkan, maka lidah harus dipasang dan ditekan pada rel. Dengan demikian nama “rel paksa” lebih mengacu pada kemampuan rel yang dimaksud dalam memaksa roda kereta api agar tidak bergerak mendatar.
Posisi wesel harus terkunci dan tidak boleh berubah atau mundur pada saat kereta sedang lewat, karena dapat mengakibatkan kereta tergelincir (derailment). Peralihan tetap bisa terjadi meski roda kereta masih berada di lidah wesel. Untuk memastikan bahwa kepala stasiun dan teknisi mengetahui apakah wesel berjalan lurus atau melengkung, maka pembalik wesel diberi “benjolan/rintisan”.
Persinyalan Kereta Api
Sinyal listrik merupakan sinyal cahaya seperti lampu lalu lintas untuk mengatur lalu lintas kereta api. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita dalam pengembangan struktur transportasi khususnya kereta api. Bahwa materi terkait perkeretaapian masih cukup luas dan akan selalu update, sehingga perlu menimba informasi dan ilmu pengetahuan dari berbagai sumber pengelolaan, serta tetap mengacu pada syarat atau ketentuan yang berlaku saat ini agar dalam Dengan cara ini pembangunan perkeretaapian dapat lebih aman, nyaman dan ramah lingkungan, dapat lebih efektif dan juga dapat dilakukan dengan beberapa cara pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sederhana dan berkualitas.
PENUTUP