a
KEPUTUSAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
-70/KMK.03/2003
TENTANG
PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN
YANG DITERIMA OLEH PEKERJA SAMPAI DENGAN
SEBESAR
UPAH
MINIMUM
PROPINSI
ATAU
UPAH
MINIMUM
KABUPATEN/KOTA
Menimbang
MENTERI KEUAI{GAN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa sebagai pelaksanaan
lebih lanjut
Perafuran PemerintahNomor
5Tahun 2003 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Yang Diterima
Oleh
Pekerja Sampai Dengan SebesarUpah
Minimum
Propinsi
Atau UpahMinimum
Kabupaten/Kota,perlu
menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pajak PenghasilanAtas
PenghasilanYang
DiterimaOleh
Pekerja Sampai Dengan SebesarUpah
Minimum
Propinsi
AtauUpah
Minimum
KabupatenlKota;
L
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun1983
Nomor
49, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaNomor
3262)
sebagaimanatelah
beberapakali
diubah
terakhirdengan Undang-undang
Nomor
16 Tahun2000
(Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Tahun 2000Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3984);2.
Undang-undangNomor
7
Tahun
1983
tentangPajak
Penghasilan(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun 1983 Nomor
50;Tambahan Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Nomor
3263)sebagaimana
telah
beberapakali
diubah
terakhir
denganUndang-undang
Nomor
17
Tahun
2000
(Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2000
Nomor
127,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3985);
3.
Peraturan Pemerintah
Nomor
5
Tahun 2003
tentang
Pajak PenghasilanAtas
PenghasilanYang Diterima Oleh
Pekerja SampaiDengan
Sebesar
Upah
Minimum
Propinsi
Atau Upah
Minimum
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 2003Nomor
6,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik
lndonesia Nomor4258);
4.
Keputusan Presiden Republik IndonesiaNomor
Z2SlMlTahun 2001;5.
PeraturanMenteri
Tenaga KerjaNomor PER-01/MEN/I999
tentangUpah Minimum
sebagaimanatelah
diubah dengan
KeputusanMenteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Nomor
KEP-226|MEN12000;
Menetapkan
MEMUTUSKAN
:KEPUTUSAN
MENTERI
KEUANGAN
PENGHASILAN
ATAS
PENGHASILAN
OLEH
PEKERJA
SAMPAI
DENGAN
MINIMUM
PROPINSI
ATAU
KABUPATEN/KOTA.
TENTANG
PAJAK
YANG
DITERIMA
SEBESAR
UPAHUPAH
MINIMUM
PasalI
Dalarn Keputusan Menteri Keuangan
ini
yang dimaksud dengan :l.
Upah
adalahhak
pekerja yang diterima
dan
dinyatakandalam bentuk uang
sebagaiinrbalan
dari
pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan ataujasa
yangtelah
atau akan dilakukan, ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan
dan
pembayaran lainnya bagi pekerja dan keluarganya.2.
Upah Minimum
Propinsi adalah
upah minimum
yang
berlaku
untuk
seluruh Kabupaten/Kotadi
satu Propinsi yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.3.
Upah Minimum
Kabupaten/Kota
adalah upah minimum yang berlaku
di
daerah Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.4.
Pekerja adalah tenagakerja
yang
bekerjadi
dalam lingkungan
kerja
pada pengusahadengan menerima upah hanya
dari
satupemberi kerja yang
tidak
menduduki jabatanstruktural atau fungsional dalam
unit
organisasi atau perusahaan dantidak
memperoleh penghasilanlain
dari
usaha,tidak
termasuk tenagakerja
asing, tenagaahli,
dan tenaga profesi.5.
Pengusaha adalah pemberikerja
yangterdiri dari
orang atau badan dengan nama dandalam bentuk
apapunyang
melakukankegiatan
usahayang
mempekerjakan pekerja dengantujuan
mencari keuntungan atautidak, baik
rnilik
swasta maupunmilik
Negara atau Pemerintah Daerah.6.
Undang-undangPajak
Penghasilanadalah
Undang-undangNomor
7
Tahun
1983 sebagaimanatelah
beberapakali
diubah
terakhir
dengan Undang-undangNomor
17Tahun 2000.
Pasal 2
(l)
Pajak
Penghasilanyang
terutang atas penghasilanyang
diterima
atau diperoleh
oleh pekerjadihitung
dari penghasilan neto untuk pegawai tetap dan penghasilanbruto
untukpegawai
tidak
tetap, setelahdikurangi
dengan PenghasilanTidak
Kena
Pajak (PTKP)dengan menerapkan
tarif
Pasall7
Undang-undang Pajak Penghasilan.(2)
Pajak Penghasilan yang ditanggungoleh
Pemerintah adalah sebesar Pajak Penghasilan atas penghasilan sampai dengan sebesar upahminimum Propinsi
atauUpah Minimum
(3)
Pajak Penghasilan yangwajib
dipotong
atas penghasilan pekerja adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terutang sebagaimana dimaksud dalam ayat(l)
dikurangi dengan Pajak Penghasilan yang ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ay^t(2).Pasal 3
Apabila
di
suatu daerah terdapat
Upah Minimum
Propinsi
dan
Upah
Minimum
Kabupaten/Kota,
maka
yang digunakan sebagai dasar perhitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal2
ayat (2) adalah UpahMinimum
Kabupaten/Kota.Pasal 4
Ketentuan
lebih lanjut
yang diperlukanbagi
pelaksanaan KeputusanMenteri
Keuanganini
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak.
Pasal 5
Pada saat Keputusan
Menteri
Keuanganini
mulai
berlaku,
KeputusanMenteri
KeuangatNomor
42/KMK.0312002 tentang Pajak Penghasilan Atas PenghasilanYang Diterima
OlehPekerja Sampai Dengan
Sebesar
Upah Minimum
Propinsi
Atau
Upah
.MinimumKabupaten/Kota, dinyatakan tidak berlaku
Pasal 6
Keputusan Menteri Keuangan
ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai dayalaku surut
terhitung
sejaktanggal2
Januari2003.Agar
setiap
orang
mengetahuinya,memerintahkan pengumuman
Keputusan
MenteriKeuangan
ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik lndonesia.Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Januari 2003
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
LAMPIRAN
:
Keputusan MenteriKeuangan R.LNomor-7O/KMK,03/2003
tentang
PajakPenghasilan
Atas
Penghasilan
YangDitcrin,a
Oleh
Pekerja sampai
dengansebesar Upah Minimum Propinsi atau Upah
Minimum Kabupaten/Kota,
CARA
DAN
CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN
ATAS PENGHASILAN YANG DITERIMA OLEH PEKERJA SAMPAI
DENGAN
SEBESAR UPAH
MINIMUM
PROPINSI
ATAU
UPAH
MINIMUM
KABUPATEN/KOTA.
l.
CarT PenghitunganUntuk menghitung Pajak Penghasilan
Pasal2l
(PPh Pasal2l)
yang terutang terlebih dahuludicari
penghaiilan neto sebulanuntuk
pegawai tetap dan penghasilan bruto sebulan untuk pegawai tidak tetap.Penghasilan dalem
hunrf
adi
atas selanjutnya dikurangi dengan Penghasilan Tidak Ken-aPajak (PTKP)
berdrisarkanstatus
pekerja yang
bersangkutan
sehingga diperoleh Penghasilan Kena Pajak.PPh yang terutang dapat dihitung dengan menerapkan
tarif
Pasall7
Undang-undang PPh dari Penghasilan Kena Pajak.PPh Pasal
2l
yang ditanggung Pemerintahdihitung
dengan menerapkantarif
Pasal17
Undang-undangPPh
dari
Upah Minimum Propinsi atau Upah
Minimum
Kabupaten/Kota
yang
ditetapkan
pada Propinsi atau
Kabupaten/Kota
dimana pekerja bekerja setelah dikurangi dengan PTKP.Selisih antara PPh Pasal
2l
menurut perhitunganhuruf
c
danhuruf
d
adalah PPh Pasal2l
yang dipotong dari penghasilan pekerja.o
b'
h.
2.
Contoh Penghitungan2.1.
Ada PPh Yang Ditanggung Oleh Pemerintaha)
Jaka Darmawan adalah pegawai tidak tetapdi
PT.Ella
Raya yang berlokasi diPropinsi
Lampung. Jaka Darmawanbelum menikah
menerima penghasilan sebesarnp
O-00.000,00 sebulan.Misalkan
UMP
di
Lampung
sebesar Rp350.000,00 sebulan.
PPh
Pasal'21
yang terutang, PPh Pasal
2l
yangditanggung Pemerintah, dan PPh Pasal
2l
yang harus dipotong oleh pemberi keda adalah sebagai berikut :PPh
Pasal2l
terutang : Penghasilan sebulan PTKP(TI?-)
sebulan Rp 600.000,00 Rp 240.000,00 , Rp 360.000,00 Penghasilan Kena PajakPPh Pasal
2l
ditanggung Pemerintah :LJMP (Lampung)
sebulan
Rp 350.000,00PTKP
(TIV,
sebulan
Rp 240.000,00 Pengbasilan yang PPh-nya DitanggungPemerintah,,...
Rp
110.000,00PPh Pasal
2l
(5%x
Rp110.000,00)
Rp
5.500,00*
PPhPasal2l
yang harusdipotong.
Rp
12.500,00 PPh Pasal2l
sebesarRp
12.500,00 harus dipotong, disetor, dan dilaporkanoleh pemberi kerja.
b).
Abdul Hakim, belum
menikah
adalahpegawai tetap pada Koperasi
TahuTempe
Samarinda
di
Propinsi Kalimantan
Timur
dengan
menerimapenghasilan sebesar
Rp
2.000.000,00 sebulandan
membayariuran
pensiuniebesar Rp 25.000,00 sebulan. Misalkan
UMP
di
Propinsi KalimantanTimur
,
sebesar Rp 540.000,00 sebulan.PPh Pasal
2l
yang terutang, PPh Pasal2l
yang ditanggung Pemerintah, dan PPh Pasal2l
yangharus dipotong oleh pemberi kerja adalah sebagaiberikut
:o
PPhPasal2l
terutang : Penghasilansebulan
.
Rp
2.000.000,00 Pengruang: 1. Biaya Jabatan (5o/oxRp2.000.000,00)...
Rp
100.000,002.
Iuranpensiun
...
Rp
25.000.00Rp
125.000.00 Penghasilan netosebulan
...
Rp
1.875.000,00PTKP
(TlV)
sebulan
...
Ro
240.000.00 Penghasilan KenaPajak
....Rp
1.635.000,00 PPh Pasal2l
(5o/o x Rp 1.635.000,00)...
Rp
81.750,00UMP (Kaltim)
PTKP
(TIV-)
sebulan Penghasilan yang PPh-nya ditanggung Pemerintah PPh Pasal2l
yangditanggung PemerintahRp
540.000,00Rp
240.000.00Rp
300.000,00(5%x
Rp 300.000,00).
Rp
15.000.00 PPh Pasal2l
yangharusdipotong
...
Rp
66.750,00 PPh Pasal 21 sebesar Rp 66.750,00 harus dipotong, disetor dan dilaporkanoleh pemberi kerja.
2.2.
Tidak ada PPh Yang Ditanggung PemerintahAmri
Tyasto menikah
dengan2
onng
anak
adalahpegawai
tetap
padaYayasan Pendekar Bangsa
(STIE Abadi
Indonesia)berlokasi
di
PropinsiBanten dengan menerima penghasilan sebesar
Rp
1.000.000,00 sebulan danmembayar
iuran
pensiun sebesarRp
25.000,00Misalkan
UMP
di
Banten sebesar Rp 475.000,00 sebulan.PPh Pasal
2l
yang terhutang, PPh Pasal2l
yang ditanggung Pemerintah dan PPh Pasal2l
yang harus dipotong oleh pemberi kerja adalah sebagai berikut :o
PPh Pasal2l
terutang : Penghasilansebulan
Rp
L000.000,00 Pengurang:l.
Biaya Jabatan(5%xRp
1.000.000,00)...
Rp
50.000,002.
Iuranpensiun
Rp
25.000.00Rp
75.000.00Rp
925.000,00Rp
600.000.00 325.000,00 16.250,00Nihil
Nihil
16.250,00 Penghasilan Neto sebulanPTKP
(K/2)
sebulan....
Penghasilan Kena Pajak
PPh Pasal
2l
(5% x Rp 325.000,00)o
PPh Pasal2l
ditanggune Pemerintah :UMP
(Banten) sebulan...,,..,...,
Rp
475.000,00PTKP
(K/2)
sebulan...
.
Rp
600.000.00 Penghasilan yang PPh-nyaditanggung Pemerintah
PPh Pasal 21 yang ditanggung Pemerintah PPh Pasal
2l
yang harus dipotong ,.PPh Pasal
2l
sebesar Rp 16.250,00 harus dipotong, disetor dan dilaporkanoleh pemberi kerja.
Rp Rp
Rp Rp Rp