PERTEMUAN VII
Manajemen umum
(Perencanaan,
Pengorganisasian,
Pengarahan,
Pengkoordinasian,
Pengawasan)
Manajemen umum
(Perencanaan,
Pengorganisasian,
Pengarahan,
Pengertian manajemen :
Arti dan fungsi manajemen :
Defenisi tentang manajemen yang dikemukakan
para ahli seperti fayol,Terry, Taylor, adalah berbeda-beda ,
tetapi pada pokonya semua ini mempunyai pengertian
yang sama. Perbedaan yang ada hanyalah terletak pada
latar belakang keahlian masing-masing, sehingga tinjauan
manajemennya berasal dari segi yang berbeda pula.
Berikut ini dikemukakan defenisi tentang
manajemen yang diberikan Profesor Oei Liang Lee.
“
Manajemen adalah ilmu dan seni , merencanakan
,mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan,
serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan
alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah
diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima
fungsi yaitu,: 1. Perencanaan, 2. Pengorganisasian.
3. Pengarahan, 4.pengkoordinasian, dan 5. Pengawasan .
Kelima fungsi manajemen ini sangat penting dalam
melaksanakan semua Kegiatan, apapun yang dilakuakn
dapat berjalan dengan baik. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapi.
Arti dan fungsi manajemen :
Defenisi tentang manajemen yang dikemukakan
para ahli seperti fayol,Terry, Taylor, adalah berbeda-beda ,
tetapi pada pokonya semua ini mempunyai pengertian
yang sama. Perbedaan yang ada hanyalah terletak pada
latar belakang keahlian masing-masing, sehingga tinjauan
manajemennya berasal dari segi yang berbeda pula.
Berikut ini dikemukakan defenisi tentang
manajemen yang diberikan Profesor Oei Liang Lee.
“
Manajemen adalah ilmu dan seni , merencanakan
,mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan,
serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan
alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah
diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima
fungsi yaitu,: 1. Perencanaan, 2. Pengorganisasian.
3. Pengarahan, 4.pengkoordinasian, dan 5. Pengawasan .
Kelima fungsi manajemen ini sangat penting dalam
melaksanakan semua Kegiatan, apapun yang dilakuakn
dapat berjalan dengan baik. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapi.
Mekanisme Kerja dari fungsi – Fungsi Manajemen ;
Informasi
Informasi
Keinginan
dan
kebutuha
n
Perencanaan
Perencanaan
Pengorganisas
ian
Pengarahan
Pengkoordinas
iaan
Pengawasan
Tujuan
secara garis besar perencanaan ini mengambarkan . 1. Apa, 2.
Bagaimana. 3. Mengapa. 4. Kapan akan dilaksankan. Setelah
perencanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan,
bagaimana pembagian kerjanya. Bagaimana wewenang, tanggung
jawab serta pertanggung jawaban masing-masing kegiatan.
Fungsi-fungsi manajemen :
Dalam jangka panjamg mekanisme kerja dari fungsi-fungsi
manajemen ini berjalan secara kronologis seperti uraian di muka
, sedangkan dalam jangka pendek akan berjalan secara bersama
-sama. Setelah fungsi terahir (pengawasan) selesai dilakukan, maka
kegitan berikutnya dilakukan dengan
mengadakan perencanaan lagi.
Manajemen akan berjalan
/berputar seperti sebuah roda
Dalam jangka panjamg mekanisme kerja dari fungsi-fungsi
manajemen ini berjalan secara kronologis seperti uraian di muka
, sedangkan dalam jangka pendek akan berjalan secara bersama
-sama. Setelah fungsi terahir (pengawasan) selesai dilakukan, maka
kegitan berikutnya dilakukan dengan
mengadakan perencanaan lagi.
Manajemen akan berjalan
/berputar seperti sebuah roda
a
a
Perencanaaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengkoordinasian
Jenjang Manajemen:
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling
sedikit tiga jenjang
manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah : 1) Manajemen
puncak atau
menajemen eksekutif 2) Manajemen madya atau manjemen
administratif.
3) Manajemen operasional atau manajemen supervisor.
MANAJEMEN MADYA
Manajemn Adminitratif
Manajen operasioan ,
Manajemen supervisor
Manajemen Puncak atau Manajemen Istitusional
Jumlah
keputusan
pokok, yang
diambil pada
Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi-fungsi
manajemen. Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha untuk mencapai tujuan.Fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi yang lainnya.
Bentuk-bentuk perencanaan:
Seperti telah diuraikan dimuka bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang, dengan berdasarkan diri kepada pengertian ini, maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
1) Tujuan (Objective) (semua orang harus mengtahui tujuan dalam organisasi yang akan dicapai)
2) Kebijakan (policy) (adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan)
3) Strategi, (adalah merupakan tindakan penyesuian dari rencana yang telah di buat) 4) Prosedure, (adalah merupakan rangkaian tindakan yg akan dilaksanakan)
5) Aturan, (rule) (adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur)
6) Program, (adalah merupakan campuran anatara kebijakan prosedure, aturan dan pemberian tugas yg disertai dengan suatu anggaran )(badget)
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi-fungsi
manajemen. Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha untuk mencapai tujuan.Fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi yang lainnya.
Bentuk-bentuk perencanaan:
Seperti telah diuraikan dimuka bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang, dengan berdasarkan diri kepada pengertian ini, maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
1) Tujuan (Objective) (semua orang harus mengtahui tujuan dalam organisasi yang akan dicapai)
2) Kebijakan (policy) (adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan)
3) Strategi, (adalah merupakan tindakan penyesuian dari rencana yang telah di buat) 4) Prosedure, (adalah merupakan rangkaian tindakan yg akan dilaksanakan)
5) Aturan, (rule) (adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur)
Kegunaan perencanaan
Dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain, perencanaan adalah
sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi
tersebut, Adapun.
kegunaan dari pada perencanaan adalah :
a)
Mengurangi ketidak pastian serta perubahan pada waktu
mendatang. (Waktu yg akan datang selalu bersifat dinamis dan
beubah-ubah)
b)
Mengarahkan perhatian pada tujuan. (Perencanaan yang baik
akan memberikan arah dari masing-masing bagian dalam
organisasi menuju kepada satu sasaran/tujuan yang telah
ditetapkan).
c)
Memperingan biaya (dengan adanya perencanaan
memungkinkan diadakan penghematan ongkos- ongkos)
d)
Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.(Hasil kerja
yang telah dicapai oleh sesorang sulit untuk diukur
keefektifannya tampa adanya perencanaan, seperti telah
diuraikan di muka, bahwa pengawasan dilakukan dengan
membandingkan apa yang telah dilakukan dengan apa yg telah
direncanakan.
Dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain, perencanaan adalah
sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi
tersebut, Adapun.
kegunaan dari pada perencanaan adalah :
a)
Mengurangi ketidak pastian serta perubahan pada waktu
mendatang. (Waktu yg akan datang selalu bersifat dinamis dan
beubah-ubah)
b)
Mengarahkan perhatian pada tujuan. (Perencanaan yang baik
akan memberikan arah dari masing-masing bagian dalam
organisasi menuju kepada satu sasaran/tujuan yang telah
ditetapkan).
c)
Memperingan biaya (dengan adanya perencanaan
memungkinkan diadakan penghematan ongkos- ongkos)
d)
Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.(Hasil kerja
yang telah dicapai oleh sesorang sulit untuk diukur
keefektifannya tampa adanya perencanaan, seperti telah
diuraikan di muka, bahwa pengawasan dilakukan dengan
Langkah-langkah penyusunan perencanaan :
Langkah yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah
(Bagannya dapat di lihat di bawah ini )
Langkah yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah
(Bagannya dapat di lihat di bawah ini )
Menetapk
a) Menetapkan tujuan : (Menetapkan tujuan secara umum, kemudian baru
dipecah-pecah menjadi beberapa tujuan)
b) Menyusun Anggapan –anggapan,(Primising) (anggapan yg dicari adalah
anggapan yg diperkirakan yg dapat berpengaruh terhadap suatu rencana,
baik anggapan yg berasal dari luar mapun anggapan yang berasal dari
dalam , semua ini dapat diperoleh dengan mengadakan peramalan
(forecasting)
c) Menentukan berbagai alternatif tindakan : (Agar tujuan dapat tercapai
sebaiknya dipilih cara-cara yang sesuai saja) sesuai dengan kondisi
perusahaan
Lanjutan :
d) Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yg sudah dipilih :
(dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternatif mana yang akan memberikan yang maksimal dibandingkan dengan pengeluaran Tertentu .berlaku prinsip ekonomi).
e) Mengambil keputusan : Setelah diadakan penilaian dengan mengadakan
perbandingan serta pertimbanagan-pertimbangan yg masak berbagai alternatip barulah diambil keputusan.
f) Menyusun rencana pendukung : walaupun telah selesai perencanaan pada langkah ke lima namun demikian sering terjadi bahwa dengan di buatnya perencanaan
membutuhkan pula pendukung perencanaan yg lain Conoh :PT. KAI telah
memutuskan untuk menambah kereta api baru. Keputusan ini diambil guna untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan adanya rencana tersebut PT KAI , harus merencanakan tenaga kerja baru, pemeliharaan dll.
Lanjutan :
d) Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yg sudah dipilih :
(dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternatif mana yang akan memberikan yang maksimal dibandingkan dengan pengeluaran Tertentu .berlaku prinsip ekonomi).
e) Mengambil keputusan : Setelah diadakan penilaian dengan mengadakan
perbandingan serta pertimbanagan-pertimbangan yg masak berbagai alternatip barulah diambil keputusan.
f) Menyusun rencana pendukung : walaupun telah selesai perencanaan pada langkah ke lima namun demikian sering terjadi bahwa dengan di buatnya perencanaan
membutuhkan pula pendukung perencanaan yg lain Conoh :PT. KAI telah
memutuskan untuk menambah kereta api baru. Keputusan ini diambil guna untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan adanya rencana tersebut PT KAI , harus merencanakan tenaga kerja baru, pemeliharaan dll.
•
Jangka waktu perencanaan :
Menurut jangka waktunya,
perencanaan dapat dikelompokan menjadi tiga golongan, yaitu :
1) Perencanaan jangka panjang
(di Indonesia yang dikenal
dengan
Era pembangunan
25 tahun)
2) Perencanaan jangka menengah:
(di sebut pembangunan lima
tahun PELITA .)
Faktor-faktor yang membatasi perencanaan :
Kekakuan Keadaan mendatang yang penuh ketidak pastian
sulit untuk di ramalkan, Secara pasti dan tepat. Maka untuk dapatlah di buat suatu peramalan (forecssting) Dengan mengikutkan beberapa anggapan.
Perubahan yg terlalu cepat , maka akan dapat menimbulkan
Berbagai Kesulitan dalam menyusun suatu perencanaan , jadi
perubahan yang cepat akan membatasi perencanaan.
Merupakan kekuatan yang tercipta dan berasal dari dalam organisasi/perusahaan berupa : 1. Kekuatan psikologis, 2. Kekuatan karena adanya prosedure dan kebijakan, 3. kekuatan sumber daya dan dana.
Kekuatan Ekternal : ini sangat sulit dikendalikan dan diawasi oleh para manaajer karena berkaitan dengan masalah . Sosial, politik, teknologi, kebudayaan geografi, perekonomian dengan demikian sangat membatasi
perencanaan
PENGORGANISASIAN:
Setiap organisasi mempunyai tiga komponen pokok, yaitu : Personalia,
fungsi dan faktor-faktor fisik, yg kesemuanya ini merupakan sarana untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.jadi komponen-komponen tersebut
mencerminkan adanya tugas-tugas yang harus dilakukan. Manusia yang
melaksanakan tugas, dan adanya peralatan-peralatan yang dapat
digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses
menciptakan hubungan antara berbagai fungsi , personalia dan
faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta
terarah pada suatu tujuan.
Hubungan –hubungan yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk :
a) Hubungan informal , (Hubungan yang timbul di luar tugas;pekerjaannya)
b) Hubungan formal , (ini di tunjukan dalam bagan organisasi,pedoman
organisasi atau deskripsi jabatan)
Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar yaitu :
1) Tanggung jawab (Kewajiban individu untuk melaksanakan tugas yg telah
ditetapkan)
2) Wewenang (Hak untuk menganbil keputusan tentang apa yg harus
dilakukan)
Pola hubungan antara komponen organisasi : Hubungan antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung jawaban mempunyain hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan lainnya, seperti dalam gambar di bawah ini ;
Gambar Pola hubungan antara kompenen-komponen organisasi :
Tujuan
Tujuan
Fungsi
Fungsi
Tanggung
jawab
wewenan
g
Pengarahan
Prinsip-prinsip pengarahan : (Pengarahan merupkan aspek hubungan
manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta
efisien untuk mencapai tujuan)
Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat komplek, karena
disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku
dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah
lakunya yang berbeda-beda , memiliki pandangan serta pola hidup yang
berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan
harus berpegang pada beberapa prinsip diantaranya adalah :
a) Prinsip mengarah kepada tujuan (efektifnya proses pengarahan, akan
semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan)
b) Prinsip harmonisasi dengan tujuan. (orang-orang bekerja untuk dapat
memnuhi kebutuhan yang mungkin tidak persis sama dengan tujuan
perusahaan, mereka menghendaki demikian dengan harapan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu besar, dan keutuhan mereka dapat dijadikan
sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan)
c) Prinsip kesatuan komando: (ini sangat penting untuk menyatukan arah
tujuan dan tanggung jawab para bawahan, maka pertentangan di dalam
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta makin besar rasa tanggung
jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal)
Prinsip-prinsip pengarahan : (Pengarahan merupkan aspek hubungan
manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta
efisien untuk mencapai tujuan)
Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat komplek, karena
disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku
dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah
lakunya yang berbeda-beda , memiliki pandangan serta pola hidup yang
berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan
harus berpegang pada beberapa prinsip diantaranya adalah :
a) Prinsip mengarah kepada tujuan (efektifnya proses pengarahan, akan
semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan)
b) Prinsip harmonisasi dengan tujuan. (orang-orang bekerja untuk dapat
memnuhi kebutuhan yang mungkin tidak persis sama dengan tujuan
perusahaan, mereka menghendaki demikian dengan harapan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu besar, dan keutuhan mereka dapat dijadikan
sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan)
c) Prinsip kesatuan komando: (ini sangat penting untuk menyatukan arah
Cara-cara pengarahan :
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin. Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan dengan berupa :
a) Orientasi, (meupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang
perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik, baik kepada pegawai baru maupun pegawai lama untuk mengingatkan kembali) antara lain 1. Tugas itu sendiri 2. Tugas lain yang ada hubungannya 3. Ruang lingkup tugas 4. Tujuan dari tugas. 5. Delegasi wewenang 6. cara melaporkan dan cara
mengukur prestasi kerja 7. Hubungan antara masing-masing tenga kerja 8. Dan sebgainya.
b) Perintah, (Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang ada
dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu) Adapun perintah yang diberikan kepada bawahan dapat berupa :
1. Perintah umum dan khusus, (peritah umum sangat luas sedangkan perintah
husus bersifat lebih mendetail)
2. Perintah lisan dan tertulis (Perintah lisan dapat lebih cepat dilakukan sedangkan tertulis memakan waktu yang lebih lama)
3. Perintah formal dan In formal :(Perintah formal adalah pemberian tugas sesuai
dengan tugas/aktivitas yg telah ditetapkan sedang informal adalah lebih banyak
mengandung saran atau berupa bujukan atau ajakan)
PENGKOORDINASIAN
Adanya berbagai pendapat yang berbeda di antara masing-masing individu dalam organisasi akan mempengaruhi keputusan yang diambil, pendapat pendapat tersebut perlu diselaraskan dengan mengadakan koordinasi agar terdapat suatu keadaan yang harmonis sehingga tujuan organisasi tercapai.
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu
menyadari dan memahami akan tugas – tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya tugas mereka sangat membantu pada usaha – usaha mencapai tujuan organisas. Untuk itu mereka perlu
mengetahui lebih dulu tentang tujuan organisasi.
Prinsip – prinsip Koordinasi. Koordinasi antara bagian dan antar individu
di dalam organisasi akan dapat diikuti dengan tiga prinsip :
1. Prinsip kontak langsung : (prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antara manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertikal)
2. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi. (kurang baiknya koordinasi yang ada dapat menimbulkan kesimpang siuran di dalam organisasi. Selain itu, koordinasi yang baru diadakan kemudian juga dapat menghambat jalannya organisasi. Sebaiknya koordinasi tersebut dilakukan sejak membuat perencanaan)
3. Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada ;(Saling
keterkaitan antara individu/bagian bagian yang terkait contoh ; orang pada penelitian pasar akan dipengaruhi oleh orang-orang bagian
Pelaksanaan fungsi koordinasi :
Fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian. Dan pengarahan harus didukung oleh fungsi pengkoordinasian dan pengawasan agar tujuan
organisasi dapat tercapai, semua fungsi ini merupakan tanggung jawab dari manajer, untuk melaksanakan fungsi koordinasi manajer dapat menempuh dua cara diantaranya adalah :
1) Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi. Misalnya : dengan menciptakan struktur organisasi yang baik , memiliki tenaga terampil, melatih dan memimpin mereka dengan baik.
2) Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
Perencan
aan dan
sumber
ekonomi
Tujuan/tar
get
sasaran
Input Output
Umpan balik
X1 X2
Gambar Proses pengawasan
Adanya gejala
penyimpangan
Tindakan
koreksi
Proses
Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi terahir yang harus dilaksanakan
dalam manajemen.
Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai.
Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala
sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya. Serta
melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan.
Mungkin perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan hanya bersifat
sederhana, menyangkut masalah-masalah kecil yang jumlahnya tidak
begitu banyak. Dapat pula menyangkut perubahan –perubahan besar,
seperti :
a) Penyusunan kembali rencana baru
b) Menetapkan sasaran target baru
c) Perubahan struktur organisasi
d) Perbaikan cara-cara penerimaan pegawai.
e) Dan sebagainya.
Langkah –langkah pengawasan;
Pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang
terjadi dapat segera diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengadakan pengawasan adalah :
1. Menciptakan standar (Standar merupakan suatu kreteria untuk mengukur hasil pekerjaan yan sudah dilakukan )
standar dapat dibagi kedalam dua macam bentuk yaitu.
a) Standar kuatitatif (yaitu yang dinyatakan didalam satuan-satuan tertentu, misalnya : Jam kerja mesin(machine haur), jam kerja tenga langsung (direct labor haur) satua barang (unit produc) ongkos,
pendapatan, investasi, sedangkan
b) Standar kulitatif (dapat berupa pendapat umum, langganan, buruh,dsb) 2. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standar. (Langkah ke
dua ini dilakukan untuk mengtahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yg telah terjadi)
3. Melakukan tindakan Koreksi. (urutan –urutan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam penganmibilan tindakan koreksi ini adalah :
Menghayati masalah-masalah yang dihadapi.
Mencari kemungkinan-kemungkinan untuk mengatasi atau
memperbaiki adanya kesalahan.
Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinnan tertentu