• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM 35 yang dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM 35 yang dapat"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perangkat Keras

2.1.1 Sensor Suhu IC LM35

Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM 35 yang dapat

dikalibrasikan langsung dalam C, LM 35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor seperti pada gambar 1.

Gambar 2. 1 LM 35 basic temperature sensor

IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear berpadanan dengan perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.

(2)

IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 m A dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan.

LM 35 ialah sensor temperatur paling banyak digunakan untuk praktek, karena selain harganya cukup murah, linearitasnya lumayan bagus. LM35 tidak membutuhkan kalibrasi eksternal yang menyediakan akurasi ±¼°C pada temperatur ruangan dan ±¾°C pada kisaran -55 to +150°C. LM35 dimaksudkan untuk beroperasi pada -55° hingga +150°C, sedangkan LM35C pada -40°C hingga +110°C, dan LM35D pada kisran 0-100°C. LM35D juga tersedia pada paket 8 kaki dan paket TO-220. Sensor LM35 umunya akan naik sebesar 10mV setiap kenaikan 1°C (300mV pada 30 °C).

Gambar 2. 2 Bentuk Fisik LM 35

(3)

Gambar 2. 3 Rangkaian umum pengukur suhu

2.1.2 Mikrokontroler Atmega8535

Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan microkomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semi konduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil serta dapat diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) sehingga harga menjadi lebih murah (dibandingkan microprocessor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih canggi serta dalam bidang pendidikan.

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka, dan lain sebagainya), Microcontroller hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja. Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM-nya. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antar muka

(4)

perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan Pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar artinya program control disimpan dalam ROM yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sederhana sementara, termasuk register-register yang digunakan pada Microcontroller yang bersangkutan.

Mikrokontroller saat ini sudah dikenal dan digunakan secara luas pada dunia industri. Banyak sekali penelitian atau proyek mahasiswa yang menggunakan berbagai versi mikrokontroller yang dapat dibeli dengan harga yang relatif murah. Hal ini dikarenakan produksi missal yang dilakukan oleh para produsen chip seperti Atmel, Maxim, dan Microchip. Mikrokontroller saat ini merupakan chip utama pada hamper setiap peralatan elektronika canggih.Alat-alat canggih pun sekarang ini pun sangat bergantung pada kemampuan mikrokontroller tersebut. Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit,dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock,berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis mikrokontroller tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing),sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Secara umum,AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas,yaitu keluarga ATtiny,keluarga AT90Sxx,keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasar nya,yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hamper sama.

(5)

2.1.2.1 Fitur ATMega8535

Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut :

1. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. 2. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM

(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte. 3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.

4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.1.2.2 Konfigurasi Pin ATMega8535

Konfigurasi pin ATMega8535 bisa dilihat pada gambar 4 dibawah ini. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut :

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya . 2. GND merupakan pin ground.

3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.

5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Oscilator.

6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.

(6)

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC

Gambar 2.4 Pin ATMega8535

Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki. 1.

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port A PORT A

(7)

digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi A/D converter. 2. PORT B

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Pin-pin port B juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Port Pin Fungsi Khusus

PB0 T0 = timer/counter 0 external counter input PB1 T1 = timer/counter 0 external counter input PB2 AIN0 = analog comparator positive input PB3 AIN1 = analog comparator negative input PB4 SS = SPI slave select input

PB5 MOSI = SPI bus master output / slave input PB6 MISO = SPI bus master input / slave output PB7 SCK = SPI bus serial clock

(8)

3. PORT C

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki

fungsi alternatif sebagai oscillator untuk timer/counter 2. 4. PORT D

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Port Pin Fungsi Khusus

PD0 RDX (UART input line) PD1 TDX (UART output line)

PD2 INT0 ( external interrupt 0 input ) PD3 INT1 ( external interrupt 1 input )

PD4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output) PD5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match

(9)

output)

PD6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)

PD7 OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

Tabel 2.2.Konfigurasi Pin Port D ATmega8535 5. RESET

RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset.

6. XTAL1

XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock operating circuit.

7. XTAL2

XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier. 8. Avcc

Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini harus secara eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.

9. AREF

AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini. 10. AGND

AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.

(10)

2.1.2.3 Peta Memori

AVR ATMega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah register umum, 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM Internal.

Register keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register khusus untuk menangani I/O dan control terhadap mikrokontroller menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroller, seperti control register, timer/conter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1.1 Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F. Konfigurasi memori data ditunjukkan pada gambar dibawah ini .

(11)

Gambar2.5 Konfigurasi Memori Data AVR ATMega8535

Memori program yang terletak dalam Flash PEROM tersusun dalam word atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32-bit. AVR ATMega8535 memiliki 4 KByteX16-bit Flash PEROM dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12-bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi flash. Selain itu AVR ATMega8535 juga memiliki memori data berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF. Dibawah ini adalah gambar memori program AVR ATMega8535.

(12)

Gambar 2.6 Memori Program AVR ATMega8535

2.1.2.4 Status Register (SREG)

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan, ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU mikrokontroler.

(13)

1. Bit 7-I: Global Interrupt Enable

Bit harus diset untuk meng-enable interupsi. Setelah itu, dapat kita aktifkan interupsi mana yang akan digunakan dengan cara meng-enable bit kontrol register yang bersangkutan secara individu. Bit akan di-clear apabila terjadi suatu interupsi yang dipicu oleh hardware, dan bit tidak akan mengizinkan terjadinya interupsi, serta akan diset kembali oleh instruksi RETI.

2. Bit 6-T:Bit Copy Storage

Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit-T dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR menggunakan instruksi BLD.

3. Bit 5-H: Half Carry Flag 4. Bit 4-S: Sign Bit

Bit-S merupakan hasil operasi EOR antara flag-N (negative) dan flag V (komplemen dua overflow).

5. Bit 3-V: Two’s Complement Overflow Flag Bit berguna untuk mendukung operasi aritmatika. 6. Bit 2-N: Negative Flag

Apabila suatu operasi menghasilkan bilangan negatif, maka flag-N akan diset.

7. Bit 1-Z: Zero Flag

Bit akan diset bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol. 8. Bit 0-C: Carry Flag

(14)

Port I/O pada mikrokontroller ATmega8535 dapat difungsikan sebagai input dan juga sebagai output dengan keluaran high atau low.Untuk mengatur fungsi port I/O sebagai input ataupun output, perlu dilakukan setting pada DDR dan port. Logika port I/O dapat diubah-ubah dalam program secara byte atau hanya bit tertentu. Mengubah sebuah keluaran bit I/O dapat dilakukan menggunakan perintah cbi (clear bit I/O)untuk menghasilkan output low atau perintah sbi (set bit I/O)untuk menghasilkan output high. Pengubahan secara byte dilakukan dengan perintah in atau out yang menggunakan register bantu.

Data yang dipakai dalam mikrokontroller ATmega8535 dipresentasikan dalam sistem bilangan biner, desimal, dan bilangan heksadesimal. Data yang terdapat di mikrokontroller dapat diolah dengan berbagai operasi aritmatik (penjumlahan, pengurangan, dan perkalian)maupun operasi nalar (AND, OR, dan EOR /eksklusif OR).

AVR ATmega8535 memiliki tiga buah timer, yaitu: 1. Timer/counter 0 (8 bit)

2. Timer/ counter 1 (16 bit) 3. Timer/counter 2 (8 bit)

Karena ATmega8535 memiliki 8 saluran ADC maka untuk keperluan konversi sinyal analog menjadi data digital yang berasal dari sensor dapat langsung dilakukan prosesor utama. Beberapa karakteristik ADC internal ATmega8535 adalah :

1. Mudah dalam pengoperasian. 2. Resolusi 10 bit.

3. Memiliki 8 masukan analog. 4. Konversi pada saat CPU sleep.

(15)

5. Interrupt waktu konversi selesai.

Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan tegangan 5V DC. Rangkaian sistem minimum ini sudah siap untuk menerima sinyal analog (fasilitas ADC) di port A. Gambar rangkaiannya adalah sebagai berikut.

(16)

2.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan program yang meliputi bahasa pemrograman BASCOM-8051 untuk pemrograman mikrokontroler AT89S52 dan Eagle untuk perancangan gambar skematik dari rangkaian.

2.2.1. Bahasa BASIC Menggunakan BASCOM-8051

BASCOM-8051 adalah program BASIC compiler berbasis Windows untuk mikrokontroler keluarga 8051 seperti AT89C51, AT89C2051, dan yang lainnya. BASCOM-8051 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi BASIC yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Elektronik.

Kita akan membahas penggunaan karakter, tipe data, variable, konstanta, operasi-operasi aritmatika dan logika, array, dan control program.

2.2.1.1. Karakter dalam BASCOM

Dalam program BASCOM, karakter dasarnya terdiri atas karakter alphabet (A-Z dan a-z), karakter numeric (0-9), dan karakter special (lihat tabel 2.3).

(17)

Tabel 2.3 Karakter Spesial

karakter Nama

Blank ‘ Apostrophe

* Asterisk (symbol perkalian) + Plus sign

, Comma

- Minus sign

. Period (decimal point)

/ Slash (division symbol) will be handled as\

: Colon

“ Double quotation mark ; Semicolon

< Less than

= Equal sign (assignment symbol or relational operator) > Greater than

\ Backspace (integer or word division symbol)

2.2.1.2. Tipe Data

Setiap variabel dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan daya tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan memori mikrokontroler. Berikut adalah tipe data pada BASCOM berikut keterangannya.

Tabel 2.4 Tipe data BASCOM

Tipe Data Ukuran (byte) Range

Bit 1/8 - Byte 1 0 – 255 Integer 2 -32,768 - +32,767 Word 2 0 – 65535 Long 4 -214783648 - +2147483647 Single 4 -

(18)

2.2.1.3. Variabel

Variabel dalam sebuah pemrograman berfungsi sebagai tempat penyimpanan data atau penampungan data sementara, misalnya menampung hasil perhitungan, menampung data hasil pembacaan register, dan lainnya. Variabel merupakan pointer yang menunjukkan pada alamat memori fisik dan mikrokontroler.

Dalam BASCOM, ada beberapa aturan dalam penamaan sebuah variable: a. Nama variabel maksimum terdiri atas 32 karakter.

b. Karakter biasa berupa angka atau huruf. c. Nama variabel harus dimulai dengan huruf.

d. Variabel tidak boleh menggunakan kata-kata yang digunkan oleh BASCOM sebagai perintah, pernyataan, internal register, dan nama operator (AND, OR, DIM, dan lain-lain).

Sebelum digunakan, maka variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu. Dalam BASCOM, ada beberapa cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel. Cara pertama adalah menggunakan pernyataan ‘DIM’ diikuti nama tipe datanya. Contoh pendeklarasian menggunakan DIM sebagai berikut:

Dim nama as byte

Dim tombol1 as integer Dim tombol2 as word Dim tombol3 as word Dim tombol4 as word Dim Kas as string*10

(19)

2.2.1.4. Alias

Dengan menggunakan alias, variabel yang sama dapat diberikan nama yang lain. Tujuannya adalah mempermudah proses pemrograman. Umumnya, alias digunakan untuk mengganti nama variabel yang telah baku, seperti port mikrokontroler.

LEDBAR alias P1 Tombol1 alias P0.1 Tombol2 alias P0.2

Dengan deklarasi seperti diatas, perubahan pada tombol akan mengubah kondisi P0.1. Selain mengganti nama port, kita dapat pula menggunakan alias untuk mengakses bit tertentu dari sebuah variabel yang telah dideklarasikan.

Dim LedBar as byte Led1 as LedBar.0 Led2 as LedBar.1 Led3 as LedBar.2

2.2.1.5.Konstanta

Dalam BASCOM, selain variabel kita mengenal pula constant. Konstanta meruupakan variabel pula. Perbedaannya dengan variabel biasa adalah nilai yang dikandung tetap. Dengan konstanta, kode program yang kita buat akan lebih mudah dibaca dan dapat mencegah kesalahan penulisan pada program kita. Misalnya, kita akan lebih mudah menulis phi daripada menulis 3,14159867. Sama seperti variabel, agar konstanta bias dikenali oleh program, maka harus dideklarasikan terlebih dahulu. Berikut adalah cara pendeklarasian sebuah konstanta.

Dim A As Const 5

Dim B1 As Const &B1001 Cara lain yang paling Mudah:

(20)

Const Cbyte = &HF Const Cint = -1000 Const Csingle = 1.1 Const Cstring = “test”

2.2.1.6. Array

Dengan array, kita bisa menggunakan sekumpulan variabel dengan nama dan tipe yang sama. Untuk mengakses variabel tertentu dalam array, kita harus menggunakan indeks. Indeks harus berupa angka dengan tipe data byte, integer, atau word. Artinya, nilai maksimum sebuah indeks sebesar 65535.

Proses pendeklarasian sebuah array hampir sama dengan variabel, namun perbedaannya kita pun mengikutkan jumlah elemennya. Berikut adalah contoh pemakaian array;

Dim kelas(10) as byte Dim c as Integer

For C = 1 To 10 a(c) = c p1 = a(c) Next

Program diatas membuat sebuah array dengan nama ‘kelas’ yang berisi 10 elemen (1-10) dan kemudian seluruh elemennya diisikan dengan nilai c yang berurutan. Untuk membacanya, kita menggunakan indeks dimana elemen disimpan. Pada program diatas, elemen-elemen arraynya dikeluarkan ke Port 1 dari mikrokontroler.

(21)

2.2.1.7.Operasi-operasi Dalam BASCOM

Pada bagian ini akan dibahas tentang cara menggabungkan, memodifikasi, membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang sebuah pernyataan dengan menggunakan operator-operator yang tersedia di BASCOM dan bagaimana sebuah pernyataan terbentuk dan dihasilkan dari operator-operator berikut:

a. Operator Aritmatika

Operator digunakan dalam perhitungan. Operator aritmatika meliputi + (tambah), - (kurang), / (bagi), dan * (kali).

b. Operator Relasi

Operator berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya dapat digunakan untuk membuat keputusan sesuai dengan program yang kita buat. Operator relasi meliputi:

Tabel 2.5 Tabel Operator Relasi

Operator Relasi Pernyataan

= Sama dengan X = Y

<> Tidak sama dengan X <> Y

< Lebih kecil dari X < Y

> Lebih besar dari X > Y

<= Lebih kecil atau sama dengan X <= Y >= Lebih besar atau sama dengan X >= Y

c. Operator Logika

Operator digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi bit dan operasi bolean. Dalam BASCOM, ada empat buah operator logika, yaitu AND, OR, NOT, dan XOR.

Operator logika bias pula digunakan untuk menguji sebuah byte dengan pola bit tertentu, sebagai cintih:

(22)

Dim A As Byte A = 63 And 19 PPRINT A A = 10 or 9 PRTINT A Output 16 11 d. Operator Fungsi

Operasi fungsi digunakan untuk melengkapi operator yang sederhana.

2.2.2 Bahasa Pemograman Visual Basic.

Visual Basic merupakan bahasa pemograman yang cukup populer dan mudah untuk dipelajari. Visual Basic juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemakai menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah grafis dalam sebuah form.

Visual Basic berawal dari bahasa pemograman BASIC (Beginners All Purpose

Symbolic Instruction Code). Karena bahasa basic mudah dipelajari dan populer maka

(23)

2.2.3 Memulai Visual Basic

Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara menjalankan Visual Basic pada system operasi windows. Cara pertama yang dapat dilakukan untuk memulai Microsoft Visual Basic adalah:

1. Klik tombol start pada Taskbar, kemudian pilih program dari tampilan menu utama.

2. Dari tampilan menu yang ada, pilih Visual Basic.

2.2.4 Tampilan Awal Visual Basic

Secara otomatis, pada saat pertama kali menjalankan Visual Basic,akan tampil kotak dialog New Project seperti yang terlihat pada ilustrasi gambar 2.8.

\

(24)

Pada kotak dialog tersebut terdapat tiga pilihan tabulasi yang ditunjukkan pada tabel 2.6.

Tabel 2.6. Keterangan Tabulasi

Tabulasi Keterangan

New Pilihan ini digunakan untuk membuat project baru dengan berbagai macam pilihan

Existing Pilihan ini digunakan untuk membuka project yang pernah dibuat sebelumnya dengan menetukan folder sekaligus nama file.

Recent Pilihan ini digunakan untuk membuka project yang telah dibuat dan terakhir kali dibuka.

(25)

2.2.5 Komponen Visual Basic.

2.2.5.1 Title Bar

Title bar merupakan batang judul dari program Visual Basic yang terletak pada bagian paling atas dari jendela program yang berfungsi untuk menampilkan judul atau nama jendela.Selain itu title bar juga berfungsi :

1. Memindahkan posisi jendela dengan menggunakan proses drag and drop pada posisi title bar tersebut.

2. Mengatur ukuran jendela dari ukuran maximize keukuran restore ataupun sebaliknya dengan melakukan klik ganda pada posisi titel bar tersebut.

2.2.5.2 Menu Bar

Menu bar merupakan batang menu yang terletak dibawah titel bar yang berfungsi untuk menampilkan pilihan menu atau perintah dan untuk mengoperasikan program Visual Basic.Saat pertama kali program Visual Basic terbuka,anda dapat melihat tiga belas menu utama, yaitu : File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Windows dan Help. Menu bar memiliki sederatan pilihan menu yang masing-masing mempunyai arti dan fungsi berbeda.

Tampilan pilihan menu dalam Visual Basic memiliki beberapa variasi yang masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda.

(26)

2.2.5.3 Tool Bar

Toolbar batang yang berisi kumpulan tombol yang terletak di bagian bawah menu bar yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu perintah.Pada kondisi default program Visual Basic hanya menampilkan toolbar standard. Berikut merupakan table 2.6 fungsi - fungsi tombol pada toolbar standard.

Tabel 2.7.Fungsi-Fungsi Tombol pada Toolbar Standard

Tombol Nama Fungsi

Add Project Menambah project baru,dengan pilihan: • Standard EXE

• ActiveX EXE • activeX DLL • activeX Control

Add form Menambah item,dengan pilihan : • Form • MDI Form • Module • Class Module • User Control • Property Page • User Document • Add File

(27)

Menu Editor Menampilkan kotak dialog menu editor.

Open Project Membuka project yang sudah pernah dibuat sebelumnya.

Save Project group Menyimpan project.

Cut Memotong kontrol yang ada di jendela form atau teks yang ada dijendela kode.

Copy Menempelkan kontrol atau teks yang sudah dipotong dengan perintah cut atau disalin dengan perintah copy.

Find Mencari teks pada kode.

Undo Membatalkan suatu perintah yang dijalankan sebelumnya.

Redo Mengulangi suatu perintah yang pernah dibatalkan.

Start Menjalankan program

Break Menghentikan program yang sedang dijalankan untuk sementara.

(28)

End Menghentikan program yang sedang dijalankan.

Project Explorer Menampilkan jendela project explorer.

Properties windows Menampilkan jendela properties.

Form layout window Menampilkan jendela form layout

Object browser Menampilkan jendela object browser.

Toolbox Menampilkan jendela toolbox.

2.2.5.4 Tool Box

Toolbox merupakan kotak perangkatyang berisi kumpulan tombol atau kontrol untuk mengatur desain dari aplikasi yang dibuat.Pada kondisi default,toolbox menampilkan tabulasigeneral dengan 21 tombol kontrol yang dapat ditampilkan dengan

menggunakan prosedur :

1. Klik tombol toolbox dibagian toolbar standard 2. Pilih perintah view-toolbox

(29)

Tabel tool box ditunjukkan pada gambar 2.11

Gambar 2.11. Tool Box

Untuk penjelasan tentang fungsi masing – masing kontrol,berikut adalah tabel 2.8 fungsi dari masing-masing kontrol.

Tabel 2.8.Fungsi Kontrol

Kontrol Nama Fungsi

Pointer Memilih,mengatur ukuran dan memindah posisi kontrol yang terpasang pada bagian form.

Picturebox Menampilkan file gambar.

Label Menambahkan label atau teks tambahan.

Textbox Menambahkan kotak text.

Command Button Manambahkan kontrol kotak perintah

Listbox Menambahkan kontrol daftar pilihan.

Timer Menambahkan kontrol sebagai kontrol pencacah waktu.

(30)

Line Menambahkan kontrol gambar garis lurus

Image Menambahkan file gambar dengan pilihan properti yang lebih sedikit dibandingkan kontrol Picturebox.

OLE Menambahkan kontrol yang berhubungan dengan proses relasi antara program aplikasi.

2.2.5.5 Properties Windows

Properties windows merupakan sebuah jendala yang digunakan untuk menampung nama properti dari kontrol terpilih.Pengaturan properti dari kontrol terpilih.Pengaturan properti pada program Visual Basic merupakan hal yang sangat penting untuk membedakan objek yang satu dengan yang lainnya.

Pada jendela properti ditampilkan jenis dan nama objek yang dipilih urut berdasarkan abjad pada tab alphabetic atau berdasarkan kategori pada tab categorized. Untuk menampilkan jendela properties dapat menggunakan prosedur sebagai berikut :

1. Klik tombol properties window pada toolbar standard. 2. Pilih perintah view-properties window

3. Shortcut key F4

(31)

Gambar 2.12 .Properties form.

2.2.5.6 Form Window

Form window merupakan jendela desain dari sebuah program aplikasi. Dari form window dapat mendesain sebuah program aplikasi dengan menempatkan control - kontrol yang ada di bagian toolbox pada area form. Pada jendela form juga terdapat beberapa elemen yang dapat digunakan untuk mengatur tampilan.Untuk lebih jelas perhatikan gambar 2.13.

(32)

2.2.5.7 Code Window

Code window merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menuliskan kode program dari kontrol yang dipasang pada jendela form dengan cara memilih terlebih dahulu kontrol tersebut pada kotak objek.Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi gambar 2.14. berikut

Gambar 2.14.Code Windows

2.2.5.8. Project

Project merupakan suatu kumpulan module atau program aplikasi itu sendiri.Dalam Visual Basic, file project disimpan dengan nama file berakhiran VBP, dimana file ini berfungsi untuk menyimpan seluruh komponen program.

Apabila membuat program aplikasi baru, maka secara otomatis project tersebut akan diisi dengan object form 1, dalam jendela project explorer ditampilkan suatu

(33)

struktur hirarki dari sebuah project itu sendiri yang berisi semua item yang terkandung didalamnya, sepert yang tampak pada gambar 2.15 dibawah ini.

Ganbar 2.15 Jendela Project

Dengan project explorer kita dapat memilih objek yang kita buat dengan mudah.Untuk menampilkan jendela project explorer,gunakan prosedur berikut :

1. Klik tombol project explorer pada bagian toolbar standard 2. Pilih perintah view-project explorer

3. Shortcut key Ctrl+key

Selain menampilkan nama project dan form,pada jendela explorer terdapat tiga tombol dengan penjelasan pada table 2.9.

(34)

Tabel 2.9. Fungsi Tombol Pada Project Explorer

Tombol Nama Fungsi

View Code Menampilkan jendela code yang digunakan untuk menulis kode program yang terhubung dengan objek yang terpilih pada jendela form.

View Object Menampilkan jendela objek untuk item yang terpilih pada form aktif.

Toggel Object Menampilkan atau menyembunyikan folder yang menampung nama form dari suatu project.

Pada dasarnya project terdiri dari beberapa file dengan fungsi yang berbeda,diantaranya :

1. Project file(.vbp),berfungsi sebagai file induk 2. Form file (.frm)

3. Binary file (.frx),berisi properti data dari kontrol yang terpasang pada bagian form 4. Class module file (.cls),bersifat opsional

5. Standard module (.bas),bersifat opsional 6. AvtiveX Control (.ocx), bersifat opsional 7. Single Resource File (.res), bersifat opsional

Ketika fie project sudah lengkap dengan semua file pendukung,kita dapat mengkonversikan file project tersebut ke file excutable (.exe).

Gambar

Gambar 2. 2  Bentuk Fisik LM 35
Gambar 2.4  Pin ATMega8535
Tabel 2.1. Konfigurasi pin port B ATmega8535
Gambar 2.6 Memori Program AVR ATMega8535
+7

Referensi

Dokumen terkait

Either hold the outside edges of the feet or take a wrist Pull strongly through the arms to bring chest to legs Gaze to the

teori-teori, konsep-konsep serta peraturan yang berkaitan dengan permasalahan. Sedangkan pendekatan yuridis empiris dilakukan dengan cara mengadakan penelitian

Dinding kapiler yang kurang kuat akan menyebabkan darah keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak titik merah kecil pada permukaan kulit,

Berarti variabel bebas yang terdiri dari harga, promosi dan layanan tidak berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. Ho; β1 ≠ β2 ≠ β3

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

[r]

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan lengkap

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu