• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 12 Februari 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 12 Februari 2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyal secara teknikal terkonfirmasi IHSG potensial koreksi dalam pekan ini, terutama sinyal dari leading indikator baik MACD dan Stochastic terkonfrimasi negatif bagi indeks. Selain itu, dari lagging indikator yang terkonfirmasi negatif bagi IHSG tercermin dari MA5, dimana IHSG break out dibawah garis tersebut.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5336.52 +15.046 5,523.95 5,317.36

LQ-45 926.166 +5.261 1,196.61 4,016.69

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan kemarin, IHSG mengalami penguatan sebesar 15,05 poin (0,28%) dari level 5.321,47 ke level 5.336,52. Pergerakan ini dipengaruhi oleh munculnya optimisme di kalangan investor menyangkut masalah krisis hutang Yunani. Optimisme ini muncul menjelang pembicaraan antara pejabat-pejabat tinggi kawasan Uni Eropa mengenai permasalahan hutang Yunani yang diselengarakan pada hari Rabu (11/2). Di pertemuan ini, perwakilan Yunani dipercaya akan memaparkan sebuah proposal berisi 10 buah rencana pemerintah negara tersebut untuk memperbaiki keadaan ekonomi Yunani tanpa harus mengikuti kebijakan penghematan yang ditentang masyarakat dan pemerintah Yunani. Proposal ini diharapkan dapat meyakinkan negara-negara kreditur Yunani untuk menyetujui perjanjian hutang baru yang dapat menyelamatkan Yunani dari gagal bayar (default). Sentimen global lain yang ikut mempengaruhi pergerakan IHSG adalah keputusan Irak dan Iran yang mengikuti langkah Saudi Arabia untuk menurunkan harga jual minyak mentah untuk kawasan Asia. Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Services, dalam laporannya, mengatakan bahwa penurunan drastis harga minyak tidak dapat mengimbangi perlambatan ekonomi China, Jepang dan Rusia. Sehingga proyeksi pertumbuhan GDP untuk negara-negara G20 tidak mengalami revisi. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara G20 akan berada di bawah tiga persen di tahun 2015-2016. Hal ini mengindikasikan semakin ketatnya persaingan untuk mempertahankan market share. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup pada perdagangan kemarin dikarenakan libur nasional. Sementara itu, indeks Shanghai Composite menguat 16,11 poin (0,51%) dari level 3.141,59 ke level 3.157,70. Pergerakan bursa-bursa di China dipengaruhi oleh pernyataan sentral bank Tiongkok yang berjanji akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pelaku pasar juga merespon rumor pergantian beberapa posisi pimpinan di bank sentral tersebut. Dilaporkan bahwa dua dari empat deputi gubernur bank sentral Tiongkok akan diganti dalam beberapa bulan mendatang. Di sisi lain, indeks Hang Seng melemah sebesar 213,08 poin (0,87%) dari level 24.528,10 ke level 21.315,02. Adapun, mayoritas bursa Eropa tentatif relatif tidak bergerak di saat investor menjelang pertemuan antara Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis dan pejabat tinggi kawasan Eropa lainnya di Brussel.

Sentimen pasar dari regional Eropa terbilang negatif setelah saham-saham di bursa Eropa melemah pada hari Rabu, pelaku wait and see

sambil melakukan pelepasan jelang pertemuan menteri keuangan zona euro di Brussels untuk mendiskusikan solusi program bailout Yunani yang segera berakhir. Namun, pasar mengkhawatikan proses ini tidak akan berjalan mulus karena parlemen Yunani memberikan dukungan kepada pemerintah Tsipras untuk menolak perpanjangan program bailout. Program bailout akan berakhir bulan ini, konfrontasi antara pemerintah Yunani dengan kreditur internasionalnya dikhawatirkan dapat memicu keluarnya Yunani dari zona euro. PM Alexis Tsipras secar terang terangan mengatakan Yunani akan mencari jembatan kesepakatan utang dari krediur internasional, dan menolak untuk melanjutkan program bailout seperti yang diminta oleh Troika. Salah satu keberatan pihak Yunani dari program bailout adalah mengharuskan pemerintah Yunani menerapakan kebijakan penghematan. Ketidakpastian akan tercapai kesepakatan antara Yunani dan krediturnya untuk menghindari default, mengakibatkan indeks Wall Street bergerak mixed pada Rabu, pasar terfokus pada Yunani yang kemungkinan keluar dari zona euro. Indeks bursa AS tersebut ditutup variatif, Dow Jones dan S&P di tutup melemah terbatas, sedangkan Nasdaq berakhir positif. Selain itu, pasar menantikan pertemuan petinggi keuangan negara dan bank sentral G20 yang akan membahas permasalahan Yunani dan melambatnya perekonomian global. G20 akan melakukan suatu kebijakan moneter dan fiskal jika diperlukan untuk memerangi risiko stagnasi, jika merujuk pada kondisi inflasi yang rendah, pertumbuhan melmbat, dan menurunnya permintaan di negara maju. Namun, disela lainnya jelang pertemuan G20, permasalah Yunani tetap menjadi topik pembahasan. Menteri Keuangan Kanada, Joe Oliver mengatakan Yunani harus siap melakukan perubahan dan itu tidak termasuk penghapusan utang. Di lain pihak para krediturnya juga harus bersedia berunding untuk solusi karena tidak ada yang ingin Yunani keluar dari zona Euro tersebut. Menteri Keuangan Perancis Michel Sapin, memperingatkan, Yunani harus mematuhi kesepakatan syarat bailout senilai 240 milyar euro. Yunani tidak dapat bertindak seperti tidak ada aturan. Sejumlah agenda pertemuan baik G20 dan sikap dari pemerintahan Yunani berkenaan dengan bailout akan memberikan arah bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini yang cenderung melemah.

DAILY REPORT

12 Februari 2015

• Laba BMRI tahun 2014 naik 9,2% YoY

• Rights issue BMRI senilai Rp 5,6 T pada tahun 2015 ditunda • BMRI minta setoran dividen dikurangi jika PMN tidak disetujui DPR • BMRI bidik market cap Rp 550 triliun pada 2020

• PNBN fokus salurkan kredit segmen komersial • BBNI targetkan raih izin sebelum kuartal III/2015 • ANTM kaji turunkan rights issue menjadi Rp 5,3 triliun • ANTM disarankan jalin kerja sama dengan Inalum

• Produksi alumina smelter Tayan milik ANTM 80% diekspor ke Jepang • GTBO tutup sementara operasi tambangnya minimal 3 bulan • SIAP akuisisi 80% saham PT. Mahaputra Adi Nusa senilai Rp 5 miliar • DKFT perbesar investasi smelter menjadi USD 400 juta

• DKFT targetkan pendapatan US$100 juta pada 2016 • Penjualan semen INTP tahun 2014 tumbuh 3,3% YoY

• INTP dukung rencana pembatasan investasi baru di industri semen • INVS peroleh hak ekslusif penjualan aplikasi mobile One Krypto • WINS akan mengoperasikan 3 kapal baru pada tahun ini • TAXI akan meremajakan 500 unit taksi

• PYFA tidak siapkan investasi obat generik • PYFA anggarkan belanja modal Rp3 miliar

• KIJA dan PLIN segera ekspansi megaproyek USD 1 miliar • PP Properti akan roadshow IPO April 2015

• Merdeka Copper Gold akan IPO 20% sahamnya

• Penjualan semen nasional pada Januari 2015 turun 2,9% YoY

Support Level 5328/5319/5311

Resistance Level 5345/5354/5362

Major Trend Up

(2)

     

           

 

 

12 February 2015

12 February 2015

Bank Mandiri (BMRI) membukukan perolehan laba tahun 2014 sebesar Rp 19,9 triliun atau naik 9,2% YoY. Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, perolehan laba bersih memang diperlambat untuk menambah cadangan di anak usaha. Perseroan ingin memastikan provisi untuk Bank Syariah Mandiri. Penyaluran kredit BMRI tahun 2014 mencapai Rp 530 triliun atau tumbuh 12,2% atau lebih rendah dari target semula. Perseroan

mengambil kebijakan likuiditas nomor satu, kualitas nomor dua,

NIM nomor tiga. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 14,4% menjadi Rp 636,4 triliun, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit. Bank Mandiri lebih mengutamakan likuiditas dibanding ekspansif dalam menyalurkan kredit agar kualitas kredit tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah perseroan secara konsolidasi mencapai 0,81%. Pertumbuhan kredit dan DPK Bank Mandiri juga mendorong kenaikan aset menjadi Rp 855 triliun atau tumbuh 16,6%.

Bank Mandiri (BMRI) pada tahun 2015 menargetkan posisi aset sebesar Rp 1.000 triliun dengan mendorong ruang ekspansi kredit sebesar 30%. Bank Mandiri sebelumnya mengatakan pertumbuhan kredit sebesar itu bisa dicapai jika modal bank memiliki modal Rp 100 triliun. Untuk mencapai target aset, tahun ini Bank Mandiri akan tetap fokus pada strategi organik. Namun dalam 5 tahun ke depan Bank Mandiri akan tetap mencari celah agar bisa menumbuhkan aset secara anorganik dengan mengakuisisi perusahaan keuangan lainnya.

Setelah mencapai Rp 251 triliun pada 2014, Bank Mandiri (BMRI) menargetkan market capitalization Rp 550 triliun pada 2020. Untuk mencapai target ini, profesionalisme dan independensi para bankir merupakan faktor kunci. Untuk memperkuat permodalan, perseroan tahun ini akan menerbitkan obligasi senilai USD 800 juta hingga USD 1 miliar. Selanjutnya, dalam kurun waktu 4 tahun ke depan, BMRI akan menerbitkan saham baru untuk menambah modal (rights issue) dalam rangka mewujudkan nilai kapitalisasi pasar Rp 550 triliun.

Menteri BUMN, Rini M Soemarno, memastikan Bank Mandiri (BMRI) menunda pelaksanaan rencana rights issue (penerbitan kembali saham baru) senilai Rp 5,6 triliun pada tahun tahun 2015, yang merupakan bagian dari Penyertaan Modal Negara (PMN) pada RAPBN. Menurut Meneg BUMN, pengunduran (Rights issue) Bank Mandiri Mandiri bukan karena tidak jelas peruntukan perolehan dananya, tapi karena PMN 2015 kepada BUMN lebih diprioritaskan untuk sektor infrastruktur, pangan dan Kredit Usaha Rakyat. Bank Mandiri bisa mengajukan kembali PMN pada tahun anggaran 2016. Komisi VI DPR memutuskan menolak PMN 3 BUMN yaitu Bank Mandiri, PT Djakarta Lloyd, dan PT Rajawali Nusantara karena dinilai belum mendesak dan tidak jelas peruntukannya.

Direktur Utama Bank Mandiri (BMRI), Budi G Sadikin menjelaskan, jika PMN ini tidak direstui DPR, maka perseroan akan meminta kepada pemerintah untuk mengurangi setoran bagi hasil (dividen) kepada negara. Misalnya dengan mengurangi dividen pay out ratio menjadi sekitar 20% dari sebelumnya 30%.

Pan Indonesia Bank (PNBN) fokus menyalurkan kredit di segmen komersial dengan menargetkan pertumbuhan kredit di sektor tersebut sebesar 12% hingga 15% pada tahun ini. Kredit di segmen komersial terdiri dari kredit modal kerja dan investasi, yang merupakan kredit dengan pertumbuhan paling tinggi tahun lalu, yakni mencapai 14,6%.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan untuk mendapat izin membuka cabang di Korea Selatan dan Myanmar sebelum kuartal III tahun ini,. Untuk kantor cabang Korea Selatan, perseroan menargetkan untuk mendapat izin full branch sehingga dapat melakukan transaksi bisnis di segmen ritel, korporasi, dan treasury. Saat ini perseroan telah memasuki proses untuk mendapat pre license. Sementara untuk cabang di Myanmar, BBNI mengajukan izin representative office karena ketentuan di negara tersebut mengaruskan bahwa representative office suatu bank berjalan minimal dua tahun sebelum mendapat izin full branch. Saat ini tahap pembukaan representative office di Myanmar sudah mencapai tahap finalisasi. Untuk ekspansi kedua negara tersebut, BBNI menyiapkan dana sekitar US$2 juta untuk di Myanmar dan US$3-US$5 juta untuk di Korea Selatan.

Aneka Tambang (ANTM) mengkaji penurunan target dana hasil rights issue menjadi sekitar Rp 5,3 triliun dari rencana semula Rp 10,7 triliun. Hal ini seiring penurunan rencana penyertaan modal (PMN) menjadi Rp 3,5 triliun dari Rp 7 triliun. Perseroan optimistis rights issue dapat dilakukan pada 2015. Akibat penurunan PMN, perseoran akan menghitung ulang penggunaan dana rights issue untuk ekspansi. ANTM berencana menggarap 3 megaproyek senilai total USD 3,8 miliar.

Menteri BUMN menyarankan Aneka Tambang (ANTM) menjalin kerja sama dengan BUMN lain seperti Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam menggarap proyek di Mempawah. Kerja sama ini bertujuan agar investasi pembangunan proyek dengan biaya cukup besar tersebut mampu tertutupi. Selain itu, rencana joint venture tersebut juga dilakukan untuk menjamin pasokan bahan baku alumina untuk memproduksi aluminium ingot (batangan) yang bahan bakunya masih impor dari Australia.

Pabrik pemurnian (smelter) alumina pertama Indonesia di Tayan, Kalimantan Barat, patungan dari Aneka Tambang (ANTM) sebesar 80% dan 20% dimiliki Showa Denko Jepang, akan mulai beroperasi komersial. Pabrik ini akan mampu produksi sebanyak 150.000 ton alumina grade. Targetnya pabrik alumina ini bisa memproduksi hingga 300.000 ton alumina per tahun mulai tahun 2016 dengan mengkonsumsi 800.000 ton bauksit. Bauksit akan disuplai oleh pertambangan Antam di sekitar pabrik tersebut. Hasil produksinya sepenuhnya akan di ekspor ke Jepang. Showa Denko telah memenangkan kontrak untuk mengambil 70 persen dari kapasitas produksi pabrik pemurnian itu dan sisanya akan dipasarkan ke pasar domestik dan di luar Jepang.

Garda Tujuh Buana (GTBO) memutuskan untuk menutup sementara operasi tambang perseroan untuk jangka waktu minimal 3 bulan hingga April 2015. Pertimbangan penutupan itu antara lain karena kondisi pasar saat ini. Produksi terpaksa ditingkatkan karena lebih murah untuk memproduksi dan menjual rugi, daripada merasionalisasi produksi guna tetap menjalankan arus kas dan akibatnya harga batu bara jatuh lebih dari 50% dari harga batu bara tahun 2012 dan 2013. Selain itu disebabkan marjin yang menipis karena turunnya harga jual meski biaya produksi agak sedikit menurun. Musim hujan juga mengakibatkan produksi terpengaruh sehingga menyebabkan hari kerja sedikit serta mengakibatkan kenaikan biaya dan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi untuk peralatan serta infrastruktur. Selama penghentian sementara, para pekerja tambang akan diberhentikan dan kontrak tongkang ditangguhkan. Upaya ini dilakukan selama periode ini untuk menjaga infrastruktur dan peralatan, sehingga saat beroperasi lagi pada Mei 2015 tidak ada gangguan.

(3)

     

           

 

 

12 February 2015

12 February 2015

saham PT Mahaputra Adi Nusa (MAN) dengan nominal Rp 1 juta per saham senilai Rp 5 miliar dari Zakie Mubarak Yos, Nurhadi dan Rita Mariana. Pasca akuisisi, maka komposisi kepemilikan saham MAN adalah perseroan 80% dan Zakie Mubarak Yos 20%.

Central Omega Resources (DKFT) memperbesar investasi pembangunan fasilitas pengolahan atau smelter di Morowali, Sulawesi Tengah, menjadi USD 400 juta dari rencana awal USD 300 juta. Peningkatan investasi untuk smelter Nickel Pig Iron (NPI) tersebut dikarenakan ada penambahan untuk pembangunan pabrik kokas atau batubara kalori tinggi. Selain itu, terdapat beberapa biaya pembangunan yang ketika dikonversi ke dolar AS biayanya menjadi lebih mahal.

Central Omega Resources (DKFT) menargetkan pendapatan US$100 juta pada 2016, didukung oleh mulai beroperasinya smelter nickel pig iron yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi. Smelter tersebut akan dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama dimulai pada kuartal II/2015 dan memiliki kapasitas produksi mencapai 300.000 ton per tahun serta nilai investasi US$400 juta, lebih besar dari perkiraan semula senilai US$300 juta.

Penjualan semen Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) tahun 2014 tumbuh sebesar 3,3% YoYmenjadi 18,8 juta ton dari tahun sebelumnya 18,2 juta ton akibat melambatnya pembangunan properti. Sebesar 80% penjualan semen INTP berupa semen sak. Sedangkan sebanyak 20% merupakan semen curah. Jika dilihat dari permintaan, sebesar 70%-72% berasal dari residensial, 18% dari komersial, dan 10% dari proyek infrastruktur. Pada tahun 2015 INTP menargetkan penjualan semen tumbuh 6%, seiring dengan proyeksi pertumbuhan konsumsi semen nasional. Perseroan akan menambah kapasitas produksi sebesar 4,4 juta ton tahun 2015. Tambahan kapasitas produksi INTP berasal dari pabrik baru di Citeureup, Jawa Barat. Pabrik ke-14 ini ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal III 2014. Untuk menyelesaikan pembangunan pabrik

Citeureup, INTP menyiapkan anggaran belanja modal (capex)

2015 sebesar Rp 4 triliun - Rp 5 triliun. Dana capex seluruhnya berasal dari kas internal. Dengan beroperasinya pabrik Citeureup, maka total kapasitas produksi INTP menjadi 24,9 juta ton.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mendukung rencana pemerintah membatasi investasi baru di industri semen. INTP berharap rencana pembatasan semen pemerintah tidak mempengaruhi bisnis perseroan ke depan. Tahun 2014

Indonesia mengalami oversupply 10-12 juta ton semen. Kondisi

ini diperkirakan terus berlanjut hingga 3 tahun mendatang. Produksi semen nasional tahun 2015 diperkirakan bertambah 6-8 juta ton. Tahun 2016 akan kembali bertambah 10 juta ton jika rencana penambahan kapasitas sejumlah produsen semen berjalan lancar. Rencana INTP untuk membangun pabrik telah mendapat izin melalui proses yang berlaku. Sejauh ini permintaan semen INTP sebenarnya masih didominasi oleh residensial yakni sekitar 70% dari total permintaan. Sedangkan permintaan semen dari infrastruktur hanya 10%. Namun INTP optimis pembangunan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan pembangunan kawasan residensial. Perseroan juga memiliki strategi untuk suplai di sektor infrastruktur. Perseroan kini tak hanya menyediakan semen, namun juga batu dan pasir sebagai bahan pembuatan beton. INTP akan mempertimbangkan ekspor semen keluar negeri jika kebutuhan semen di dalam negeri sudah tercukupi. Rencana ekspor ini akan mulai dipertimbangkan setelah pabrik ke-14 sudah beroperasi.

Pembangunan Perumahan (PTPP) akan menggelar roadshow ke Singapura, Malaysia dan Hong Kong pada April 2015. Penjajakan investor asing tersebut dalam rangka IPO saham anak usaha perseroan, PP Properti. PP Properti berencana melepas 30-35% saham kepada publik dengan target perolehan dana sekitar Rp 1,5-1,7 triliun. PP Properti menargetkan akan mencatatkan sahamnya di BEI pada Mei 2015. Dana hasil IPO akan diserap untuk kebutuhan ekspansi, seperti pembelian tanah baru (landbank), serta pembangunan proyek properti yang saat ini tengah dikerjakan.

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menjadi penjamin atas penerbitan surat utang TBG Global Pte Ltd Singapura sebesar USD350 juta. Penerbitan surat utang tersebut dicatatkan dan diperdagangkan pada bursa Singapura (SGX-ST). Hasil dana tersebut akan digunakan untuk refinancing utang TBG Global Pte Ltd. Surat Utang tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2022 dengan bunga tetap 5.25%/tahun.

Inovisi Infracom (INVS) menandatangani perjanjian ekslusif bagi hasil dengan mTouche Technology Berhad, perusahaan penyedia layanan IT yang terdaftar di bursa Malaysia, untuk komersialisasi aplikasi One Krypto guna mengimbangi pertumbuhan permintaan aplikasi mobile yang pesat di tahun 2015. Perjanjian ini akan memberikan INVS hak eksklusif memasarkan aplikasi One Krypto di Indonesia, Thailand, Singapura, Jepang, Korsel dan China termasuk Hong Kong, Taiwan dan Makau. Nilai pasar global untuk aplikasi ini berkisar USD 4 miliar. Dengan perjanjian ini, INVS mendapatkan hak pemasaran dan bagi hasil keuntungan yang berasal dari iuran pelanggan, pendapatan dari pembelian aplikasi One Krypto dan produk label putih, jika biaya lisensi bulanan rata-rata melampaui USD 150.000 atau Rp1,89 miliar. One Krypto diklaim sebagai aplikasi inovatif dengan teknologi terkini.

Kendati tertarik menggarap bisnis obat generik, Pyridam Farma (PYFA) mengaku tidak menyiapkan investasi. Hal in dikarenakan selama ini kontribusi bisnis obat generik tidak signifikan, yakni masih di bawah 10% dari total pendapatan perseroan. Namun, implementasi sistem JKN diprediksi akan meningkatkan permintaan obat generik. Untuk memproduksi obat generik, perseroan hanya menggunakan sebagian kapasitas yang sudah ada.

Pyridam Farma (PYFA) menganggarkan belanja modal Rp3 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan mesin dan peralatan laboratarium., Perseroan memang menahan ekspansi di tahun ini. Salah satu rencana ekspansi yang ditunda adalah pembangunan pabrik biofarmasi.

Wintermar Offshore Marine (WINS) akan mengoperasikan 3 kapal baru pada tahun ini guna memperkuat operasi bisnis pendukung kegiatan lepas pantai. Ketiga jenis kapal baru tersebut berupa 1 unit kapal Anchor Handling Tug dan 2 unit kapal jenis Anchor Handling Tug Supply dengan dana investasi sekitar USD30 juta. Selain ketiga kapal tersebut perseroan masih akan membeli 1 unit kapal jenis Platform Supply Vessel baru yang kemungkinan baru akan terlaksana pada 2016.

Express Transindo Utama (TAXI) akan meremajakan 500 unit taksi pada pertengahan tahun ini dengan dana mencapai Rp125 miliar. Hingga saat ini total jumlah unit armada perseroan mencapai 11,000 unit, sementara jumlah taksi yang beroperasi sebanyak 9,900 unit di wilayah Jabodetabek. Untuk tahun ini perseroan menganggarkan capex sebesar Rp400 miliar, perseroan akan memfokuskan pada pengembangan infrastruktur dan rekonsiliasi.

(4)

     

           

 

 

12 February 2015

12 February 2015

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) tengah menjajaki investor asing yang bersedia mengembangkan kawasan industri di luar Pulau Jawa. Menurut perseroan, meski pangsa pasar di luar Pulau Jawa sempit tetapi banyak industri yang bisa dikembangkan. Di Jawa produk industri ditujukan untuk keperluan pasar domestik di Pulau Jawa sendiri, sedang di luar Jawa bisa dikembangkan industri berbasis ekspor. KIJA berencana mengembangkan 100 kota baru yang tersebar di tiap-tiap propinsi Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah mendorong pengembangan kawasan industri di luar pulau Jawa. Untuk mengembangkan kawasan industri di luar jawa, KIJA menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan pengusaha yang ada di daerah. Perseroan bertugas membangun infrastruktur, sementara pemerintah daerah menyediakan lahan. Perseroan mengharapkan pemerintah memberikan insentif yang besar kepada investor agar mau membangun pabrik di luar Pulau Jawa. Insentif dapat berupa tax

holiday yang lebih besar untuk investor di luar Pulau Jawa dari

pada investor di Jawa. Sedangkan insentif untuk pengembang kawasan industri cukup dengan membangun jalan tol, pelabuhan dan bandara udara di dekat kawasan industri yang akan dikembangkan.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) pada tahun 2015 masih fokus mengembangkan kawasan industri di Pulau Jawa. Salah satu pengembangan kota yang sudah berjalan diantaranya adalah Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Jababeka mengembangkan integrated township Tanjung Lesung

untuk mendukung industri pariwisata. Selain itu KIJA juga sedang mengembangkan proyek kawasan industri di Kendal, Jawa Tengah dengan menggandeng Semncorp, perusahan asal Singapura. Perseroan telah memperoleh izin pengembangan lahan industri di Kendal seluas 2.000 ha.

Plaza Indonesia Jababeka, perusahaan patungan (JV) antara Kawasan Industri Jababeka (KIJA) dan Plaza Indonesia Realty (PLIN), berencana melakukan pemancangan tiang perdana (groundbreaking) proyek kota mandiri senilai USD 1 miliar pada Juni 2015. JV tersebut telah menyelesaikan proses perencanaan kota mandiri di lahan seluas 12 ha di Cikarang, Jawa Barat. Tahap pertama, perseroan akan membangun mal seluas 50 ribu meter persegi dan area ritel seluas 200 meter persegi. Pada pembangunan tahap pertama, perseroan akan membangun mixed use building, serta apartemen dan hotel bintang lima. Pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai pada 2018. Porsi kepemilikan KIJA sekitar 30% pada proyek tersebut, sedangkan mayoritas saham sebesar 70% dikuasai PLIN.

Grup Saratoga berniat kembali melepas salah satu anak usahanya, yakni Merdeka Copper Gold. Perusahaan emas dan tembaga ini memiliki pertambangan di Banyuwangi, Jawa Timur. Perusahaan yang memiliki ekuitas sekitar Rp1 triliun ini telah melakukan mini ekspose di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan berencana untuk melepas saham sebanyak 20%. Adapun underwriter yang ditunjuk adalah Indo Premier Securities dan Bahana Securities.

Komisi VI DPR menyepakati usulan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 37,27 triliun pada tahun 2015, atau lebih rendah dibandingkan dengan usulan awal pemerintah sebesar Rp 48 triliun untuk 35 BUMN di bawah koordinasi Kementerian BUMN. Komisi VI tidak membahas PMN bagi BUMN di bawah koordinasi Kementerian Keuangan. BUMN yang telah disepakati oleh Komisi VI menyepakati PMN bagi BUMN berikut adalah :

- PT Angkasa Pura II Rp2 triliun - PT ASDP Rp1 triliun

- PT Pelni Rp500 miliar

- PT Hutama Karya Rp3,6 triliun - Perum Perumnas Rp2 triliun - PT Waskita Karya Tbk. Rp3,5 triliun - PT Adhi Karya Tbk. Rp1,4 triliun

- PT Perkebunan Nusantara III Rp 3,5 triliun. - PT Permodalan Nasional Madani Rp1 triliun - PT Garam Rp300 miliar

- Perum Bulog Rp3 triliun - PT Pertani Rp470 miliar

- PT Sang Hyang Seri Rp400 miliar - PT Perikanan Nusantara Rp200 miliar - Perum Perikanan Nusantara Rp300 miliar - PT Dirgantara Indonesia Rp400 miliar - PT Dok Perkapalan Surabaya Rp200 miliar - PT Dok Kodja Bahari Rp900 miliar - PT Industri Kapal Indonesia Rp200 miliar - PT Aneka Tambang Tbk. Rp3,5 triliun - PT Pindad Rp700 miliar

- PT KAI Rp2,750 triliun

- PT Perusahaan Pengelola Aset Rp2 triliun - PT Pengembangan Pariwisata Rp250 miliar - PT Pelindo IV Rp2 triliun

- PT Krakatau Steel Rp956 miliar (PMN Non-tunai) - PT BPUI Rp 250 miliar (PMN non-tunai)

Total PMN disetujui Rp 37,276 triliun

PMN PTPN III (holding perusahaan perkebunan nusantara dimana PTPN III merupakan induk) digunakan untuk :

1. PTPN VII Rp175 miliar 2. PTPN IX Rp1 triliun 3. PTPN X Rp975 miliar 4. PTPN XI Rp650 miliar 5. PTPN XII Rp700 miliar

Setelah disetujui oleh Komisi VI, maka usulan PMN ini akan dibahas oleh Badan Anggaran DPR. Selanjutnya anggaran PMN ini akan dimasukkan ke dalam APBN 2015 Perubahan atau anggaran negara.

Penjualan semen pada Januari 2015 turun 2,9% YoY menjadi 4,5 juta ton dibanding Januari 2014. Penurunan penjualan tersebut terjadi di hampir semua pulau besar di Indonesia. Hal itu kemungkinan terjadi karena tingginya intensitas hujan, serta harga-harga komoditas pertambangan dan perkebunan belum menggeliat. Penjualan semen di pulau Kalimantan turun hingga 12,8% YoY dibanding Januari 2014 menjadi 327 ribu ton. Penjualan di pulau Sumatera turun 9,6% YoY menjadi 924 ribu ton. Penjualan semen Bali dan Nusa Tenggara turun 4,6% menjadi 245 ribu ton, Sulawesi turun 4,1% menjadi 334 ribu ton. Sedang penjualan semen di pulau Jawa stagnan di posisi 2,55 juta ton. Sementara penjualan semen di Maluku dan Papua pada Januari 2015 naik 42,5% YoY menjadi 125 ribu ton. Penjualan semen pada Februari 2015 diperkirakan masih sama. Jika pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur pertengahan Maret 2015, maka ada potensi penjualan semen meningkat.

(5)

      

 

 

 

 

 

12 February 2015

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 49,24 0,40 TLKM (US) 45 14.154 -184

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,83 0,03 ANTM (GR) 0,06 921 29

Gold (US$)/Ounce 1220,33 1,31

Nickel (US$)/MT 14750,00 -75,00

Tin (US$)/MT 17650,00 -550,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,80 --

Coal (RB) (US$)/MT* 61,00 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 660,00 -5,00

CPO (MYR)/MT 2306,00 -13,50

Rubber (MYR/Kg) 610,00 0,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 748,15 2,22

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17862,14 -0,04 0,22 16,52 14,85 2,95 2,76 4.969,0

USA NASDAQ COMPOSITE 4801,18 0,28 1,38 20,44 17,61 3,41 3,10 7.617,8

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6818,17 -0,16 3,84 15,57 13,68 1,75 1,72 1.648,7

CHINA SHANGHAI SE A SH 3308,38 0,51 -2,39 12,24 10,69 1,60 1,43 3.843,4

CHINA SHENZHEN SE A SH 1602,08 1,38 8,36 22,90 17,93 2,88 2,52 2.078,7

HONG KONG HANG SENG INDEX 24315,02 -0,87 3,01 11,32 10,15 1,27 1,17 1.952,0

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5336,52 0,28 2,10 15,52 13,27 2,65 2,33 396,0

JAPAN NIKKEI 225 17652,68 -0,33 1,16 19,05 16,82 1,69 1,57 2.734,3

MALAYSIA KLCI 1798,95 -0,67 2,14 15,91 14,64 1,97 1,85 285,0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3444,57 0,30 2,36 14,05 12,78 1,29 1,22 417,7

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.722,75 52,75 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0003

EUR/IDR 14.390,07 -3,45 EUR / USD 1,13 -0,0025

JPY/IDR 105,87 -0,45 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.354,89 -13,37 SGD / USD 0,74 0,0006

AUD/IDR 9.821,20 -53,99 AUD / USD 0,77 0,0001

GBP/IDR 19.391,89 -27,29 GBP / USD 1,52 0,0004

CNY/IDR 2.038,09 0,04 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.523,82 -16,03 MYR / USD 0,28 -0,0009

KRW/IDR 11,52 -0,08 100 KRW / USD 0,09 -0,0006

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.50

BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

12 February 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description Jan’15 Dec’14 Description Rate (%)

Inflation YTD % -0.24 8.36 SBI (9M) 6,93347

Inflation YOY % 6.96 8.36 SBIS (9M) 6,93347

Inflation MOM % -0.24 2.46

Foreign Reserve (USD) 114.25 Mn 111.86 Mn

GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,619,869.70

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

12 Feb US Monthly Budget Statement Sekitar -$2.1 Bn

12 Feb US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi -0.3% dari -0.9%

12 Feb US Initial Jobless Claims Naik menjadi 288 ribu dari 278 ribu

12 Feb US Continuing Claims Naik menjadi 2405 ribu dari 2400 ribu

12 Feb US Business Inventories Tetap 0.2%

13 Feb Indonesia BoP Current Account Balance --

13 Feb US Import Price Index MoM Turun menjadi -3.2% dari -2.5%

13 Feb US Import Price Index YoY Turun menjadi -8.6% dari -5.5%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 7875 3.28 10.79 PLIN IJ 2750 -23.61 -3.22 BBCA IJ 13925 1.27 4.55 TOWR IJ 3850 -3.75 -1.63 BMRI IJ 11750 1.08 3.08 BBNI IJ 6725 -1.10 -1.48 TLKM IJ 2860 0.53 1.61 TBIG IJ 8975 -2.71 -1.28 UNVR IJ 35675 0.49 1.42 CPIN IJ 3785 -1.82 -1.22 BBRI IJ 11700 0.43 1.30 GGRM IJ 55300 -1.03 -1.18 PGAS IJ 5300 0.95 1.29 LPPF IJ 15400 -1.91 -0.93 EXCL IJ 5150 2.49 1.14 BMTR IJ 1775 -3.01 -0.83 KLBF IJ 1855 0.82 0.75 SDRA IJ 1005 -12.61 -0.78 JRPT IJ 1250 4.17 0.73 ICBP IJ 14075 -0.71 -0.62 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara

Mediatama

Books Store Trade & Service

175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas

(7)

      

 

 

 

 

 

 

12 February 2015

12 February 2015 DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

CMNP 3:1 Stock Bonus

 

20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --

CMNP 3:1 Stock Bonus

 

20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

WOMF Rights Issue 27:20 135.00 13-Feb-15 16-Feb-15

 

23 Feb – 02 Mar’15

 

AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA

 

TBA

 

BULL Reverse Stock 8:1 -- -- 09 Mar-15 --

ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

MAGP RUPSLB 12-Feb-15

ROTI RUPSLB 12-Feb-15

DNET RUPSLB 17-Feb-15

BULL RUPSLB 20-Feb-15

AKKU RUPSLB 20-Feb-15

RMBA RUPSLB 24-Feb-15

ASRI RUPSLB 25-Feb-15

ITMA RUPSLB 25-Feb-15

BDMN RUPSLB 27-Feb-15

MYOH RUPST 27-Feb-15

BKSW RUPSLB 27-Feb-15

MREI RUPSLB 03-Mar-15

WSKT RUPST 10-Mar-15

(8)

      

 

 

 

 

 

12 February 2015

12 February 2015

ASII

TRADING BUY

S1 7700 R1 7950 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 7450 R2 8200

Closing

Price 7875

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 7700-Rp 8200

• Entry Rp 7875, take Profit Rp 8200

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 80.76 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 6.92 Positif

Bollinger Band (Mid) 17861 Negatif

MA5 7645 Positif 6,500 7,000 7,500 8,000 8,500

August September October November December 2015 February ASII Upward Sloping Channel

7,677.5 7,665.63 7,645 7,450 7,192.3 7,116.67 7,116.67 7,875 7,875 7,875 7,925 8,568.75 8,568.75 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 41.21, Stochastic %K = 61.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

41.2056 41.2056 20 61.086 61.086 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -34.86, Signal() = -6.75

-34.8605 -6.75148 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = 6.92 0.00000 -8.60584 6.92115 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ASII - William's % R(14) = -34.62, Volume() = 45,462,300.00

-34.6154 45,462,300

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

WTON

TRADING BUY

S1 1390 R1 1450 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1340 R2 1500

Closing

Price 1420

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1390-Rp 1450

• Entry Rp 1420, take Profit Rp 1450

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 54.99 Positif

MACD 8.06 Positif

True Strength Index (TSI) 33.30 Positif

Bollinger Band (Mid) 1356 Positif

MA5 1387 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500

August September October November December 2015 February

WTON Upward Sloping Channel

1,387 1,385.63 1,355.5 1,319.05 1,319.05 1,300 1,257.59 1,420 1,420 1,420 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 60.32, Stochastic %K = 70.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

60.3175 60.3175 20 70.2381 70.2381 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 WTON - MACD (5,3) = -8.76, Signal() = -5.92

-8.75911 -5.92205 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WTON - TSI(3,5,3) = 33.30 23.9691 0.00000 33.302 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

WTON - William's % R(14) = -14.29, Volume() = 47,489,900.00 -14.285747,489,900

(9)

      

 

 

 

 

 

12 February 2015

12 February 2015

KRAS

TRADING BUY

S1 470 R1 495 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 450 R2 515

Closing

Price 480

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 468-Rp 495

• Entry Rp 480, take Profit Rp 495

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 13.29 Positif

MACD -5.35 Positif

True Strength Index (TSI) 46.10 Positif

Bollinger Band (Mid) 579 Negatif

MA5 468 Positif 420.0 440.0 460.0 480.0 500.0 520.0 540.0

August September October November December 2015 February KRAS Wedge 468 466.55 466.5 460 421.667 421.667 421.667 471 474.143 480 480 480 497.864 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 47.21, Stochastic %K = 57.20, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

47.2142 47.2142 20 57.1981 57.1981 80 -10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 KRAS - MACD (5,3) = -2.56, Signal() = -1.37

-2.5638 -1.36704 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KRAS - TSI(3,5,3) = 46.10 25.0374 0.00000 46.103 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 KRAS - William's % R(14) = -20.00, Volume() = 13,595,200.00 -2013,595,200

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

GIAA

TRADING BUY

S1 540 R1 575 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 510 R2 610

Closing

Price 560

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 540-Rp 610 • Entry Rp 560, take Profit Rp 600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 32.18 Positif

MACD 0.63 Positif

True Strength Index (TSI) -37.29 Positif

Bollinger Band (Mid) 1300 Negatif

MA5 553 Positif 450.0 500.0 550.0 600.0 650.0

August September October November December 2015 February GIAA Downward Sloping Channel

560 560 559.375 555 553 506.333 506.333 560 579 601.923 601.923 605 640.084 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 GIAA - Stochastic %D(6,3,3) = 23.42, Stochastic %K = 38.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

23.4163 23.4163 20 38.2227 38.2227 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 GIAA - MACD (5,3) = 2.25, Signal() = 4.36

2.24762 4.35623 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GIAA - TSI(3,5,3) = -37.29 -37.2856 -46.5025 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 GIAA - William's % R(14) = -56.52, Volume() = 12,230,700.00

-56.5217 12,230,700

(10)

      

 

 

 

 

 

12 February 2015

12 February 2015

KAEF

TRADING BUY

S1 1295 R1 1375 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1215 R2 1455

Closing

Price 1340

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1295-Rp 1375 • Entry Rp 1340, take Profit Rp 1375

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 63.67 Positif

MACD 20.87 Positif

True Strength Index (TSI) 8.20 Positif

Bollinger Band (Mid) 4598 Negatif

MA5 1290 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600

August September October November December 2015 February KAEF Wedge Bullish Breakout 1,330 1,330 1,330 1,299.75 1,297.5 1,290 1,250 1,338.33 1,340 1,340 1,340 1,350 1,505.99 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 36.01, Stochastic %K = 45.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

36.0105 36.0105 20 45.7629 45.7629 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 KAEF - MACD (5,3) = -7.17, Signal() = -1.18

-7.17343 -1.17663 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KAEF - TSI(3,5,3) = 8.20 0.00000 -12.4911 8.20435 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KAEF - William's % R(14) = -21.74, Volume() = 10,790,900.00

-21.7391 10,790,900

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

AKRA

TRADING BUY

S1 4695 R1 4820 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 4570 R2 4945

Closing

Price 4760

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 4695-Rp 4820 • Entry Rp 4760, take Profit Rp 4820

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 33.97 Positif

MACD -0.35 Positif

True Strength Index (TSI) 45.59 Positif

Bollinger Band (Mid) 1106 Positif

MA5 4661 Positif 3,600 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600

August September October November December 2015 February AKRA Upward Sloping Channel

4,744.12 4,744.12 4,661 4,641.25 4,598.25 4,565 4,087.47 4,750 4,760 4,760 4,760 4,768.06 4,768.06 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 56.66, Stochastic %K = 79.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

56.6591 56.6591 20 79.2188 79.2188 80 -120.0 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = -27.38, Signal() = -19.02

-27.3781 -19.0185 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = 45.59 30.0652 0.00000 45.5867 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 AKRA - William's % R(14) = -12.20, Volume() = 9,683,400.00 -12.1951 9,683,400

(11)

      

 

 

 

 

 

 

12 February 2015

12 February 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

11-02-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 25100 25100 25325 24125 24725 25325 25925 Positif Positif Negatif 26500 23150

LSIP Trading Buy 1895 1895 1935 1845 1875 1905 1935 Positif Positif Negatif 2070 1775

SGRO Trading Sell 1990 1990 1975 1935 1975 2015 2055 Negatif Negatif Negatif 2130 1830

Mining

BUMI Trading Sell 101 101 99 95 99 103 107 Negatif Negatif Positif 117 70

PTBA Trading Sell 11025 11025 10900 10575 10900 11225 11550 Negatif Negatif Negatif 12750 10100

ADRO Trading Sell 980 980 945 945 970 995 1020 Negatif Negatif Negatif 1065 925

MEDC Trading Sell 3045 3045 315 2945 3015 3085 3155 Negatif Negatif Negatif 3800 2625

INCO Trading Buy 3595 3595 3625 3455 3540 3625 3710 Positif Positif Positif 3695 3285

ANTM Trading Buy 1070 1070 1115 1025 1055 1085 1115 Positif Positif Positif 1135 1015

TINS Trading Sell 1105 1105 1060 1060 1095 1130 1165 Negatif Negatif Negatif 1240 1110

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 14725 14725 14450 14450 14625 14800 14975 Negatif Negatif Negatif 16475 13950

INTP Trading Sell 23800 23800 23200 23200 23600 24000 24400 Negatif Negatif Positif 25500 21325

SMCB Trading Sell 1975 1975 1945 1945 1965 1985 2005 Negatif Negatif Positif 2225 1880

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7875 7875 8200 7450 7700 7950 8200 Positif Positif Positif 8100 7000

GJTL Trading Sell 1530 1530 1515 1485 1515 1545 1575 Negatif Negatif Positif 1570 1225

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7350 7350 7425 7275 7325 7375 7425 Positif Positif Negatif 7725 6600

GGRM Trading Buy 55300 55300 56125 53525 54825 56125 57425 Positif Positif Negatif 64000 51900

UNVR Trading Buy 35675 35675 35925 35075 35500 35925 36350 Positif Positif Negatif 37000 31650

KLBF Trading Buy 1855 1855 1885 1825 1845 1865 1885 Positif Positif Positif 1880 1775

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 2085 2085 2050 2050 2075 2100 2125 Negatif Negatif Positif 2185 1775

PTPP Trading Buy 3960 3960 3990 3880 3935 3990 4045 Positif Positif Negatif 4245 3475

WIKA Trading Sell 3555 3555 3535 3470 3535 3600 3665 Negatif Negatif Negatif 3895 3455

ADHI Trading Buy 3500 3500 3545 3405 3475 3545 3615 Positif Positif Negatif 3870 3260

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 5300 5300 5375 5225 5275 5325 5375 Positif Positif Positif 6050 4995

JSMR Trading Sell 7025 7025 6875 6875 6975 7075 7175 Negatif Negatif Negatif 7250 6875

ISAT Trading Sell 3850 3850 3825 3755 3825 3895 3965 Negatif Negatif Negatif 4500 3900

TLKM Trading Buy 2860 2860 2890 2830 2850 2870 2890 Positif Positif Positif 2930 2780

CMNP Trading Sell 3080 3080 3020 2875 3020 3165 3310 Negatif Negatif Negatif 3500 2600

Finance

BMRI Trading Sell 11750 11750 11425 11425 11650 11875 12100 Negatif Negatif Positif 11825 10600

BBRI Trading Buy 11700 11700 11850 11550 11650 11750 11850 Negatif Positif Positif 12100 11325

BBNI Trading Sell 6725 6725 6600 6600 6700 6800 6900 Negatif Negatif Positif 7075 5725

BBCA Trading Buy 13925 13925 14225 13550 13775 14000 14225 Positif Positif Positif 14000 12800

BBTN Trading Sell 1025 1025 990 990 1015 1040 1065 Negatif Negatif Negatif 1230 980

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 18575 18575 19100 17975 18350 18725 19100 Positif Positif Positif 18575 16850

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Salahsatu upaya meningkatkan kualitas performansi menuju institusi unggulan, IST AKPRIND harus terus meningkatkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan akademik dan non-akademik

2.5 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil pada Kejadian Anemia Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang

Hasil pengukuran produksi MDA serum menunjukkan kadar yang paling tinggi pada kelompok 2 yaitu kelompok hewan coba yang distimulasi dengan ekstrak Bangle dan

Dari jumlah kunjungan pasien tersebut terdapat pasien yang paling banyak menderita hipertensi adalah pada umur 44 – 60 tahun sedangkan pada umur diatas 65 tahun lebih

“Audit internal berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit atas catatan-catatan akuntansi.Untuk mencapai tujuan

Kuntowijoyo, Penulisan Sejarah: Historial Explanation, (Yogyakarta; Tiara Wacana.. Skripsi mahasiswa UGM Asep Taufiqqurohman, Kereta Api Jalur Rancaekek-Tanjung sari

Dan hal ini sejalan dengan penelitian Siringo-ringo di Desa Sigaol Simbolon Kabupaten Samosir (2013) dengan menggunakan desain penelitian cross sectional, ditemukan

Hasil lainnya adalah pada kelompok dengan indeks syok > 0.8 memiliki rerata denyut jantung yang lebih tinggi dan tekanan darah lebih rendah. Penelitian ini menyarankan