• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Input Output Oleh : Agus Priyanto, Agus Priyanto M.Kom M.K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Input Output Oleh : Agus Priyanto, Agus Priyanto M.Kom M.K"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Modul Input Output

Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

(2)

Tujuan Pembelajaran

 Memahami komunikasi antar komponen dalam

komputer khususnya I/O

 Memahami langkah Modul I/O dalam menerima

 Memahami langkah Modul I/O dalam menerima

dan mengirim instruksi

(3)

Komunikasi Antar Komponen

Komputer

(4)

External Device

 Untuk berkomunikasi (melakukan perpindahan

data) antara lingkungan luar komputer dengan

komputer itu sendiri, digunakan

external

device

device

 External device yang terhubung ke sebuah

modul I/O disebut

periferal

(5)

• In computer hardware, a

peripheral device

is any device attached to a computer in order

to expand its functionality (basically input and

output devices together are known as

output devices together are known as

(6)

Kategori External Device

1. Human Readable

 Untuk berkomunikasi dengan pengguna komputer

 Contoh : monitor, printer, keyboard  Contoh : monitor, printer, keyboard

2. Machine readable

 Untuk berkomunikasi dengan sesama peralatan

(7)

3. Communication

 Untuk berkomunikasi dengan device di tempat lain

 Contoh : LAN card, modem  Contoh : LAN card, modem

(8)

Tentang I/O

 Input / Output

merupakan

komunikasi

dan

transfer

data antara periferal dengan CPU (dan

memory jika dengan DMA)

 Banyak variasi periferal dengan metode

 Banyak variasi periferal dengan metode

operasi yang bermacam-macam, diantaranya

• Kecepatan transfer data periferal kebanyakan lebih lambat, tetapi ada yang lebih cepat dari kecepatan memory dan

prosesor satu kecepatan bus saja tidak efisien

• Tiap periferal dapat memiliki format data dan panjang word

(9)

 A measurement unit of a pack of

data sent at one time, in bits

 E.g 16 bits, 32 bits, 64 bits and so

on…

Word ??

on…

 Different for each bus system and

storage system

(10)

 1

byte

= 8 bit

 1

kilobyte

= 1.024

byte

 1

megabyte

= 1.024

kilobyte

 1

gigabyte

= 1.024

megabyte

Konversi Bit

 1

gigabyte

= 1.024

megabyte

 1

terabyte

= 1.024

gigabyte

 1

petabyte

= 1.024

terabyte

(11)

Contoh Data Rate

(12)

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah

modul

yang

bertugas sebagai :

1. Interface (penghubung/perantara) dari

periferal

ke

memory

dan

prosesor

melalui

periferal

ke

memory

dan

prosesor

melalui

system bus

2. Interface ke sesama

periferal

3. Penyelaras data

sebelum ditransfer melalui

system bus

(13)
(14)

Posisi Modul I/O

(15)

Kegunaan Modul I/O

1. Control dan Timing

Mensinkronisasikan kecepatan transfer dan

mengetahui status periferal

2. Komunikasi Periferal dengan Prosesor

Untuk mengirimkan data dan control

(perintah) dari prosesor ke periferal

(16)

3. Komunikasi antar periferal se-modul

4. Data Buffering

Penampung data sementara

Penampung data sementara

5. Deteksi Error

Yang terjadi pada periferal, dan

melaporkannya pada prosesor

(17)

Tiap periferal punya

status bit

yang

tercatat di dalam modul I/O yang

terhubung dengannya

Tipe status bit :

Status Bit

Tipe status bit :

 Ready

: siap menerima instruksi

 Wait

: sedang mengoperasikan

sebuah instruksi / sedang menunggu

hasil instruksi

(18)

Status bit

diupdate oleh Modul I/O yang

menangani periferal tersebut, dengan siklus :

(19)

Langkah operasi Modul I/O :

1. CPU

cek status

periferal pada modul I/O dengan

mengirimkan alamatnya

2. Jika status

ready

, CPU melakukan

request

untuk

operasi dengan mengirimkan

instruksi

yang

diinginkan

(20)

Detail Langkah Pengiriman Instruksi Modul I/O :

1. CPU mengirimkan alamat (address)

Untuk mengidentifikasi modul (dan device (periferal) jika ada >1 per modul)

2. CPU mengirimkan instruksi (command)

• Test - check status  Ready, Running/Waiting atau Error • Read/Write  Modul mentransfer data di buffer dari/ke

periferal

• Control - memberitahu modul apa yang mau dikerjakan oleh periferal  Misal gerakkan head, putar disk

(21)

Kemampuan Lain Modul I/O

1. Menyembunyikan

properti-properti

periferal

terhadap CPU (tidak semua properti dapat

diketahui CPU)

2. Satu modul I/O mampu

mensupport

satu atau

lebih periferal

(22)

3. Mengontrol

fungsi periferal

sesuai perintah

CPU (tidak hanya mengirimkan data)

4. Menerapkan apa yang diinginkan sistem

4. Menerapkan apa yang diinginkan sistem

(23)

Skema Dasar Modul I/O

(24)

 Register adalah memori sangat cepat

dengan ukuran sangat kecil yang tertanam pada beberapa komponen komputer. Ukurannya hanya beberapa bit saja, misal 128-bit. Digunakan untuk menyimpan instruksi, alamat dan tampungan

kalkulasi

Overview Register

 Komponen komputer yang memiliki register di antaranya adalah CPU dan Modul I/O. Register dapat berfungsi sebagai memori buffer

(penampung sementara saat sinkronisasi) tetapi dapat saja ada buffer terpisah yang ukurannya lebih besar, tetapi lebih lambat

(25)

Teknik Pengendalian I/O

1. Programmed

2. Interrupt driven

(26)

1. Programmed I/O

 CPU memiliki

kontrol langsung

terhadap

proses I/O

• Membaca status (ready, error dsb) • Membaca status (ready, error dsb)

• Memberi instruksi untuk menggerakkan periferal • Mentransfer data

 CPU menunggu sampai modul I/O selesai

mengerjakan suatu operasi sebelum

(27)

Detail Proses :

1. CPU merequest untuk melakukan operasi I/O 2. Modul I/O melaksanakan operasi ke periferal

3. Modul I/O men-set bit status berisi hasil operasinya 3. Modul I/O men-set bit status berisi hasil operasinya 4. CPU mengecek status bits secara periodik (tiap

beberapa clock), kalau belum ada perubahan, tunggu  Kalau ada, bereaksi

5. Berarti modul I/O tidak menginformasikan status secara langsung ke CPU

(28)

2. Interrupt Driven I/O

 CPU tetap memiliki kontrol langsung seperti

pada Programmed I/O kecuali untuk

membaca status

membaca status

 Modul I/O menginterrupt CPU ketika sudah

siap

atau terjadi perubahan

status

 CPU

tidak

menunggu sampai sebuah operasi

selesai kerjakan

(29)

 Setiap periferal atau komponen yang terhubung ke komputer, tidak bisa

mengirimkan data apapun atas kehendak sendiri

 Hal ini menyulitkan proses I/O karena semua harus dipantau oleh CPU lewat modul I/O

Interrupt adalah sinyal yang dikirimkan

Overview Interrupt

 Interrupt adalah sinyal yang dikirimkan oleh sebuah modul I/O untuk meminta perhatian CPU, supaya CPU membaca status sebuah periferal

 Interrupt merupakan satu-satunya sinyal yang dapat diterima CPU tanpa

(30)

Detail Proses :

1. CPU merequest untuk melakukan operasi I/O 2. Modul I/O melaksanakan operasi ke periferal

3. Sementara itu CPU dapat melakukan kegiatan yang 3. Sementara itu CPU dapat melakukan kegiatan yang

lain (melaksanakan proses berikutnya) 4. Modul I/O menginterrupt CPU untuk

memberitahukan status hasil operasinya 5. CPU bereaksi atas status tersebut

(31)

3. Direct Memory Access (DMA)

 Interrupt driven dan programmed I/O membutuhkan intervensi langsung CPU

Transfer rate menjadi terbatas, dan CPU menjadi

terikat pada modul I/O

terikat pada modul I/O

 DMA dibuat untuk mengambil alih pengaturan I/O dari CPU

 DMA Controller dapat merupakan controller terpisah dari Modul I/O (bisa berupa chip

terpisah pada motherboard), dan belum tentu terhubung langsung ke periferal

(32)

Detail Proses :

1. CPU memberi tahu DMA controller: • Apa instruksinya

• Alamat periferalnya

• Alamat awal blok memory, tempat data • Alamat awal blok memory, tempat data • Jumlah data yang akan ditransfer

2. CPU melanjutkan pekerjaan lainnya

3. DMA controller melaksanakan operasi

4. DMA controller mengirim interrupt ke CPU saat seluruh operasi selesai

(33)

DMA Transfer = Cycle Stealing

1. Dalam menjalankan pelimpahan tugas dari CPU, DMA diberi hak khusus sebagai satu-satunya

komponen yang dapat mengakses memori secara langsung tanpa melewati CPU

langsung tanpa melewati CPU

2. Untuk itu saat bertransfer dengan memori, DMA controller mengambil alih siklus bus kemudian

mentransfer satu word data, sehingga CPU

di-suspend sesaat sebelum mengakses bus, ketika bus dipakai DMA controller

(34)

3. Suspend memperlambat CPU tetapi tidak selambat

jika CPU sendiri yang melakukan transfer, karena CPU tidak berganti konteks (menerima interrupt atau membaca status dsb.)

(35)

Posisi Modul

(36)

Konfigurasi DMA -1

 Single Bus, DMA controller terpisah dari Modul I/O  Sekali transfer menggunakan bus dua kali  Modul

I/O ke DMA kemudian DMA ke memory  CPU disuspend dua kali

(37)

 Ketika DMA controller menggunakan haknya untuk mengakses memori secara langsung, ia akan menggunakan seluruh atau sebagian dari arsitektur bus sistem guna menjangkau memori

Overview CPU Suspend

 Saat itu terjadi, maka DMA akan

mengirimkan sinyal untuk memberi tahu bahwa CPU tidak boleh menggunakan

giliran bus, sehingga CPU harus menahan diri untuk tidak mengirimkan

instruksi/data lewat bus (memakai satu siklus bus)

(38)

Konfigurasi DMA -2

 Single Bus, DMA controller terintegrasi dengan  Single Bus, DMA controller terintegrasi dengan

Modul I/O

 Controller dapat mensupport >1 periferal

 Sekali transfer menggunakan bus satu kali  DMA controller ke memory

(39)

Konfigurasi DMA - 3

 Memiliki I/O Bus tersendiri

 Bus mensupport semua periferal yang bisa DMA  Sekali transfer menggunakan bus satu kali  DMA

controller ke memory  CPU disuspend satu kali

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis vegetasi diketahui bahwa tanjeng (Rhizophora lamarkli) mempunyai nilai kerapatan yang paling tinggi dibandingkan jenis pohon mangrove yang

et le taux de complications par hôpital. La légende de la bulle reprend le taux de mortalité et le casemix index de l’hôpital.. Notre analyse multivariée démontre une

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Siswanto (2005) menunjukan bahwa ketidakteraturan berobat atau kontrol kedokter memiliki hubungan yang

TugasAkhir yang berjudul" Perancanaan interior dan furniture hotel the Apurva Kempinski di jakarta" ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi onset petidin 25 mg intravena dalam mengurangi menggigil pada pasien seksio sesarea pasca anestesi spinal di RSUD Arifin

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DALAM PEMBUATAN PAVING STONE GEOPOLMER BERBAHAN DASAR LUMPUR LAPINDO DAN ABU TERBANG TERHADAP KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS

Dari segi teori efisiensi pasar secara informasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar dapat dikatakan efisien bentuk semi kuat karena informasi mengenai

Pemberian pelayanan bagi penderita diare (yang mengalami dehidrasi ringan- sedang), diobservasi di Layanan Rehidrasi Oral Aktif paling sedikit selama 3 jam; orang