• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kapasitas, Kecepatan, dan Derajat Kejenuhan Pada Jalan Lembong, Bandung Menggunakan Metode MKJI 1997.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Kapasitas, Kecepatan, dan Derajat Kejenuhan Pada Jalan Lembong, Bandung Menggunakan Metode MKJI 1997."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN

PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN

METODE MKJI 1997

Julius Harpariadi NRP : 9821059

Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Lalu lintas di kota Bandung perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya ruas jalan yang tidak mampu menampung kendaraan yang ada, sehingga banyak ruas jalan yang mengalami kemacetan. Pada Tugas Akhir ini dilakukan studi kapasitas, kecepatan dan derajat kejenuhan Jalan Lembong di Kota Bandung dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997). Survei dilakukan selama dua hari yaitu pada hari Selasa tanggal 25 Mei 2004 dengan hari Rabu 26 Mei 2004 dan waktu selama survei berlangsung adalah jam 05.00-08.00, 11.00-13.00, 16.00-18.00. Parameter yang diukur selama survei adalah volume dan kecepatan.. Metode yang dipakai pada saat pengukuran volume adalah dengan menggunakan metode pos pengamatan tetap.

(2)

DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ……….. i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ……… ii

ABSTRAK ……….. iii

KATA PENGANTAR ……….. iv

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ………. ix

DAFTAR GAMBAR ………. xi

1.4 Sistematika Pembahasan ……… 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karateristik lalu lintas ………. 3

2.2 Parameter lalu lintas ……… 5

2.2.1 Volume ……… 5

(3)

2.3 Metode Pengamatan Volume lalu lintas ………. 9

2.3.1 Metode Pos Pengamat Tetap ……….. 9

2.3.2 Metode Mobil Pengamat Bergerak ……… 10

2.4 Kinerja Jalan Berdasarkan MKJI 1997 ……….. 11

2.4.1 Kapasitas ……… 11

2.4.2 Derajat Kejenuhan ………. 16

2.4.3 Kecepatan Arus Bebas ……… 17

2.4.4 Kecepatan Tempuh ………. 20

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Program Kerja ……….. 22

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data ……….. 29

4.2 Pengolahan Data ………. 29

4.2.1 Perhitungan Volume Kendaraan ………. 29

4.2.2 Perhitungan Kecepatan Rata-Rata Ruang …… 32

(4)

4.2.4 Perhitungan Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan, Kecepatan Arus Bebas, Dan Kecepatan Tempuh

Menggunakan MKJI 1997 ………. 34

4.3 Analisis Data ……… 36

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 37

5.2 Saran ……… 38

DAFTAR PUSTAKA ……… 39

(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

C : kapasitas Co : kapasitas dasar d : jarak tempuh DS : derajat kejenuhan

emp : ekivalen mobil penumpang FCW : faktor penyesuaian lebar jalan

FCSP : faktor penyesuaian pemisah arah ( hanya untuk jalan tak terbagi ) FCSF : faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan bahu jalan/kereb FCCS : faktor penyesuaian ukuran kota

FV : kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan

FVO : kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati FVW : faktor penyesuaian kecepatan untuklebar jalan

FFVSF : faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu atau jarak kereb FFVCS : faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota

HV : kendaraan berat km : kilometer LV : kendaraan ringan m : meter

MC : sepeda motor

(6)

n : jumlah kendaraan Q : volume

smp : satuan mobil penumpang t : waktu tempuh

U : kecepatan

s

U : kecepatan rata-rata ruang

t

(7)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Kecepatan sebagai fungsi dari DS untuk jalan 2/2 UD…………...…. 21

Gambar 2.2 Kecepatan sebagai fungsi dari DS untuk jalan banyak-lajur dan satu arah ………. 21

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ………..………….. 23

Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian ………..………… 27

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk

Jalan Tak Terbagi ……… 7

Tabel 2.2 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan

Terbagi dan Jalan Satu Arah ……… 7

Tabel 2.3 Kapasitas Dasar (Co) ………... 13

Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalan (FCW) .. 13

Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pembagian

Arah (FCSP) ………. 14

Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Pengaruh Hambatan

Samping dan Lebar Bahu Jalan (FCSF) ………. 14

Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Pengaruh Hambatan

Samping dan Jarak Kereb (FCSF) ……….. 15

Tabel 2.8 Faktor Penyesuian Kapasitas untuk Ukuran Kota (FCCS) .. 16

Tabel 2.9 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Pengaruh

Lebar Jalur Lalu Lintas (FVW) ………. 18

Tabel 2.10 Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVO) ………... 18

Tabel 2.11 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan

Samping dan Lebar Bahu Jalan (FFVSF) ……… 19

Tabel 2.12 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan

(9)

Tabel 2.13 Faktor Penyesuian Kecepatan Arus Bebas untuk

Ukuran Kota (FFVCS) ……….. 20

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Volume Lalu Lintas ……… 31

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kecepatan Rata-Rata Ruang …….. 33 Tabel 4.3 Kelas Hambatan Samping ……… 33

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Waktu Tempuh Jalan Lembong,

Selasa, 25 Mei 2004 ……… 41

Lampiran 2 Data Waktu Tempuh Jalan Lembong,

Rabu, 26 Mei 2004 ………. 42

Lampiran 3 Data Hambatan Samping Jalan Lembong

Selasa, 25 Mei 2004 ……… 43

Lampiran 4 Data Hambatan Samping Jalan Lembong

Rabu, 26 Mei 2004 ………. 44

Lampiran 5 Perhitungan Volume Lalu Lintas Jalan Lembong

Selasa, 25 Mei 2004 ……… 45

Lampiran 6 Perhitungan Volume Lalu Lintas Jalan Lembong

Rabu, 26 Mei 2004 ………. 46

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan lalu lintas di kota Bandung perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya ruas jalan yang tidak mampu

menampung kendaraan yang ada, sehingga banyak ruas jalan yang mengalami kemacetan.

Untuk itu salah satu cara yang diterapkan untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut adalah dengan sistem pengaturan 1 arah sepanjang waktu. Sistem pengaturan 1 arah untuk sepanjang waktu dibatasi hanya untuk jalan-jalan tertentu, seperti Jalan

Lembong di Kota Bandung.

Peningkatan pelayanan lalu lintas dilakukan berdasarkan hasil analisis kinerja

(12)

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, waktu

tempuh, dan mengevaluasi tingkat kinerja pada ruas Jalan Lembong.

1.3 Pembatasan Masalah

Tugas Akhir ini hanya dibatasi untuk ruas Jalan Lembong, Bandung.

Perhitungan volume dan waktu tempuh didapat dengan menggunakan metode pos

penghitung tetap. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode MKJI 1997 .

Untuk beberapa fluktuasi arus lalu lintas sehingga diperoleh data lalu lintas yang

terdistribusi pada waktu sepi dan padat.Pada penelitian ini pengaruh adanya jalinan (

weaving ) diabaikan.

1.4 Sistematika Penulisan

Pada bagian pertama Tugas Akhir akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan

penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan. Pada Bab 2 dibahas

mengenai karateristik lalu lintas, parameter lalu lintas, metode pengamatan volume lalu

lintas, kinerja jalan berdasarkan MKJI 1997. Bab 3 membahas mengenai pemilihan

lokasi survei, waktu survei, peralatan yang digunakan pada saat penelitian berlangsung,

pengumpulan data dilapangan. Bab 4 membahas mengenai pengolahan data volume,

data kecepatan, menghitung kapasitas, kecepatan, dan derajat kejenuhan menggunakan

MKJI 1997. Pada Bab 5 berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah

dilakukan.

(13)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

- Volume maksimum terjadi pada jam 16.00 – 17.00 WIB sebesar 3173.40

smp/jam/3 lajur.

- Kapasitas jalan besarnya adalah 4653.00 smp/jam/ 3 lajur.

- Tingkat kinerja jalan Lembong yang diukur dari derajat kejenuhan masih

memenuhi syarat dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 0.68 < 0.75.

- Kecepatan arus bebas sebesar 57.95 km/jam.

- Kecepatan tempuh hasil survei sebesar 28.20 km/jam lebih kecil dari kecepatan

(14)

5.2 Saran

1. Agar dapat diperoleh data kecepatan yang lebih teliti maka dalam metode

pengumpulan data dilakukan pada beberapa titik dan sebaiknya menggunakan alat

Speed Gun atau radar meter.

2. Selain itu, sebaiknya pengumpulan data dilakukan pada hari yang sama

untuk masing-masing jenis pengaturan arus lalu lintas.

3. Pemilihan tempat penelitian sebaiknya tidak terdapat banyak simpang dan

mempunyai ruas jalan yang panjang.

4. Perlu adanya peninjauan ulang penggunaan metode MKJI 1997, sehubungan

dengan adanya perbedaan antara kecepatan tempuh hasil survei dengan kecepatan

tempuh yang didapat dengan metode MKJI 1997.

5. Survei sebaiknya dilakukan per lajur agar didapat kapasitas dan hambatan

(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Jendral Bina Marga (1997), Manual Kapasitas JalanIndonesia (MKJI), Sweroad dan PT . Bina karya , Jakarta.

2. Morlok,E. K. (1988), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlanggga, Jakarta.

3 Oglesby, Clarkson H. and Hicks, R. Gary (1990), Teknik Jalan Raya, Edisi Keempat, terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

4. Susilo, Budi H. (1985), Karateristik dan Studi Lalu Lintas, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

5. Tamin, Ofyar Z. (2000), Perencanaan & Pemodelan Transportasi edisi kedua, Penerbit ITB, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Karenanya perlu diusahakan suatu dukungan bagi mereka untuk dapat ikut serta dalam memanfaatkan peluang yang baik ini dengan salah satu cara adalah

Menarik untuk dilihat penggunaan tanda-tanda dan sistem tanda yang digunakan pada logo RSU.Surya Husadha sebagai salah satu bentuk komunikasi visual entitas kepada

Sumber: CD Image.. Bahan makanan kebutuhan hidup sehari- hari di rumah, di antaranya beras, gula, garam, minyak goreng, sayuran, dan buah- buahan. Sebagai pelajar, kamu juga memiliki

Derivasi possible fuzzy rules dari fuzzy incomplete upper approximation pada setiap subset B, d engan nilai perhitungan ulang plausibility untuk objek yang. diperkirakan dan

Kalimat tanya Yes/No Question dibentuk dari kata bantu diikuti oleh subjek yang di temukan dalam film Pitch Perfect adalah sebagai berikut :.. Am I

Konversi Pembiayaan Take Over Dari Bank Konvensional Ke Bank Syariah Menurut SEBI Nomor 10/14/DPbS, 17 Maret 2008 Poin IV.2 dan Fatwa Nomor 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang

Komunikasi interpersonal berperan penting dalam membentuk ketahanan keluarga dan menguatkan fungsi keluarga dalam membentuk karakter generasi muda bangsa di tengah

Kerusakan pantai (abrasi) yang terjadi pada Pantai Pagatan mengakibatkan terancamnya infrakstruktur umum berupa jalan dan pemukiman penduduk, agar melidungi aset yang