i
PENGARUH KESEIMBANGAN KEHIDUPAN
KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA
KARYAWAN PADA PT. PRIMA
KARYA MANUNGGAL KAB.
PANGKEP
SKRIPSI
Oleh
DEWI RAHMAH
NIM 105721112716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
ii
PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL
KAB. PANGKEP
Oleh
DEWI RAHMAH
105721112716
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi
pada Program Strata Satu (S1) Manajemen
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
iii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, karya ilmiah sederhana ini
kupersembahkan kepada kedua orang tuaku dan saudara saudariku yang
selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, nasehat, dan
kasih sayang serta senantiasa mendoakan keberhasilan di setiap
langkahku.
MOTTO HIDUP
“Sekuat apapun kamu berusaha. Sebaik apapun kamu merencanakan.
Jika Allah SWT belum mengizinkan, kau harus bersahabat dengan
sabarmu”
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak Alm. H. Nurjaya dan Ibu Hj. Pahra Jafar yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudariku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :
viii Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., MM., selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
5. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., selaku Pembimbing II yang dengan teliti, penuh kesabaran, dan telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2016 terkhusus Man D 16 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuan dan dorongannya dalam aktivitas studi penulis. 9. Sahabat saya Isrami Iskandar, Dwiky Fadliansyah, Adlim Latif, Muh. Alief
Akbar ABD Azis, Shinta Devi, Nirmalawati, Muh. Zul Fachri, Hendri Gunawan, dan Putra Agung Dwiyan Ode yang selalu mensupport dan memberikan semangat untuk saya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
ix
10. Teruntuk semua kerabat atau pihak-pihak yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makassar, 7 Februari 2021
x
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Moh. Aris Pasigai dan Pembimbing II Ismail Rasulong.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif. Data yang diolah merupakan hasil interpretasi responden dari karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model interaktif dengan responden, dimana data interpretasi responden kemudian diregulasikan dengan menggunakan teknik analisis data dalam hal ini SPSS.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh model persamaan regresi sederhana Y = 11,412 + 0,360X yang berarti keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan dari hasil analisis uji t diperoleh nilai signifikan 0,019 < 0,05 yang berarti keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja Pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep, dengan demikian hipotesis diterima.
xi
ABSTRACT
DEWI RAHMAH, 2021. The Effect of Work-Life Balance on Employee Job
Satisfaction at PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep. Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Moh. Aris Pasigai and Advisor II Ismail Rasulong.
This study aims to determine the extent of the influence of Work-Life Balance on Employee Job Satisfaction at PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep. This type of research is used with a quantitative approach. The processed data is the result of the respondent's interpretation of the employees at PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep. The analysis technique used in this study uses an interactive model with respondents, where the respondent's interpretation data is then regulated using data analysis techniques, in this case SPSS.
Based on the results of the data analysis that has been carried out, the simple regression equation model Y = 11.412 + 0.360X is obtained, which means that work-life balance has a positive effect on job satisfaction and from the results of the t-test analysis, it is obtained a significant value of 0.019 <0.05, which means that work-life balance has a significant effect. on job satisfaction at PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep, thus the hypothesis is accepted.
xii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
SURAT PERNYATAAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 5
B. Keseimbangan Kehidupan Kerja ... 6
C. Kepuasan Kerja ... 10
xiii
E. Kerangka Pikir ... 17
F. Hipotesis ... 17
BAB III.METODEPENELITIAN ... 18
A. Jenis Penelitian ... 18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18
C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran Variabel ... 18
D. Populasi Dan Sampel ... 20
E. Teknik Pengumpulan Data ... 22
F. Teknik Analisis Data ... 23
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 25
B. Karakteristik Responden ... 26
C. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian ... 30
D. Uji Instrumen Penelitian ... 34
E. Analisis Regresi Sederhana ... 36
F. Uji Hipotesis (Uji T) ... 37
G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 38
BAB V.PENUTUP ... 40
A. Kesimpulan ... 40
B. Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA
xiv
Nomor Judul/Uraian
Halaman
2.1. Penelitian Terdahulu ... 14
3.1. Definisi Operasional Variabel ... 19
3.2. Skor Alternatif Jawaban ... 20
4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 27
4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan usia ... 28
4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 28
4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 29
4.5. Jawaban Responden Terkait Variabel Keseimbangan
Kehidupan Kerja ... 31
4.6. Jawaban Responden Terkait Variabel Kepuasan Kerja... 33
4.7. Hasil Uji Validitas ... 35
4.8. Hasil Uji Reliabilitas ... 36
4.9. Hasil Analisis Regresi Sederhana ... 37
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul/Uraian Halaman
2.1. Kerangka Pikir ... 17
xvi
Nomor Judul/Uraian Halaman
1. Kuesioner ... 44
2. Data Tabulasi Kuesioner Mengenai Variabel X Dan Y ... 47
3. Hasil SPSS ... 51
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan merupakan aspek penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Meskipun perusahaan tersebut memiliki fasilitas yang memadai tidak akan berarti tanpa adanya manusia sebagai pengelolah perusahaan. Setiap karyawan tentunya memiliki tujuan masing-masing. Selain tujuan perusahaan yang harus dicapai, kebutuhan masing-masing karyawan juga perlu diketahui dan diperhatikan agar tujuan karyawan dapat terintegrasi dengan baik antara tujuan perusahaan dengan tujuan pribadi karyawan. Karyawan mempunyai beraneka ragam kebutuhan pribadi. Kebutuhan tersebut bersifat fisik atau non fisik yang harus dipenuhi agar dapat hidup secara layak. Manusia dalam bekerja tentunya mendambakan suatu kepuasan kerja baik itu segi materi maupun dalam segi moril. Kerja merupakan suatu sarana untuk menuju ke arah terpenuhinya kepuasan pribadi dengan jalan memperoleh kekuasaan dan menggunakan kekuasaan itu terhadap orang lain. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Karyawan yang memiliki rasa puas pada perusahaan akan menunjukan loyalitas kepada perusahaan serta hasil yang lebih pada pekerjaannya yang akhirnya dapat mencapai keberhasilan perusahaan.
Seorang karyawan akan dapat bekerja dengan lebih baik dan prestasi mereka meningkat pada saat mereka puas akan pekerjaan yang mereka
lakukan. Kepuasan kerja merupakan salah satu masalah yang penting dan paling banyak diteliti dalam bidang perilaku organisasi. Hal ini dikarenakan kepuasan kerja berdampak pada kinerja karyawan. Karyawan yang puas membawa pengaruh yang positif bagi organisasi seperti meningkatnya efisiensi dan produktivitas. Sebaliknya, karyawan yang tidak puas mungkin mengakibatkan turnover dan kemangkiran yang tinggi.
Perusahaan perlu memperhatikan kepuasan kerja karyawannya karena karyawan bukan hanya dituntut untuk dapat bekerja dengan baik namun mereka juga memiliki kehidupan di luar pekerjaan yang harus diperhatikan seperti keluarga, komunitas sosial, studi, dan komitmen lainnya yang dikenal dengan keseimbangan kehidupan kerja.
Keseimbangan kehidupan kerja adalah kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarganya. Perusahaan yang tidak mendukung karyawan mereka meraih keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan akan semakin kesulitan menarik dan mempertahankan karyawan yang kompeten. perusahaan yang baik harus menyadari kewajiban mereka dengan memastikan karyawan tidak bekerja terlalu keras sehingga mengganggu kehidupan di luar pekerjaan atau yang dapat berdampak pada menurunnya moral karyawan, rendahnya produktivitas dan berkurangnya kepuasan kerja.
Keseimbangan kehidupan kerja bertujuan menciptakan etos kerja yang unggul dengan keseimbangan hidup yang kuat oleh karyawan yang diharapkan menghasilkan kepuasan kerja karyawan untuk kinerja yang baik. Salah satu produsen semen besar di Indonesia yang beroperasi sejak tahun 1968 yaitu PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep yang juga berperan
3
sebagai penyedia jasa konstruksi, pengangkutan darat dan juga distributor produk perusahaan, dalam melakukan dan menunaikan tugasnya diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang responsif dan adaptif dalam menunaikan tugasnya sehingga dibutuhkan sebuah sistem evaluasi untuk melihat dan mengukur bagaimana hasil output kinerja dari setiap karyawan. Salah satu faktor pemicu kinerja yang baik adalah kepuasan kerja karyawannya. Dalam kepuasan kerja karyawan dibutuhkan keseimbangan kehidupan kerja karena variabel ini sebagai penyesuaian antara beban kerja dan kehidupan personal berada dalam keadaan seimbang.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah guna membatasi penelitian agar memperoleh hasil yang relevan sebagai berikut: “Apakah keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berguna untuk suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan dengan secara sistematis. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
yaitu “Untuk mengetahui pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab Pangkep.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian mengacu pada pengertian serta tujuan observasi yang telah/sudah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa manfaat observasi yang bisa/dapat didapatkan. Dibawah ini merupakan beberapa manfaat observasi diantaranya adalah sebagai berikut:
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis
Sebagai bahan referensi dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini.
2. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan dan strategi di bidang sumber daya manusia.
3. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tata cara mengatur manusia sebagai tenaga kerja yang bekerja dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi untuk menentukan efektivitas dan efisiensi untuk mewujudkan sasaran dalam suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia menurut (Hasibuan, 2006:10) adalah ilmu dan seni dalam mengatur hubungan dan peranan kerja agar bekerja efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Menurut Sofyan (2009:6) manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu cara dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating, and controlling dalam setiap gerak aktivitas atau fungsi operasional SDM mulai dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, penempatan yang meliputi promosi, demosi dan transfer, penilaian kinerja, pemberian kompensasi, hubungan industrial, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK), yang ditujukan bagi peningkatan kontribusi produktif dari sumber daya manusia organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien.
Dari beberapa pengertian di atas jelas bahwa manajemen SDM bertujuan untuk mengatur manusia dalam organisasi atau perusahaan karena manusia berfungsi sebagai penggerak utama dalam roda organisasi yang harus
dikelola dengan sebaik-baiknya. Dimana manajemen SDM memiliki konsep dasar yaitu menempatkan semua karyawan (tenaga kerja) sebagai manusia yang memiliki hati nurani dan perasaan yang perlu pengayoman dan perhatian, akan tetapi tetap harus mengikuti aturan manajemen dan mekanisme yang berlaku.
B. Keseimbangan Kehidupan Kerja
Keseimbangan kehidupan kerja adalah suatu keadaan dimana individu mampu mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga dan tanggung jawab lainnya sehingga tidak terjadi konflik antara kehidupan keluarga dengan karir pekerjaan serta adanya peningkatan motivasi, produktivitas dan loyalitas terhadap pekerjaan.
Keseimbangan kehidupan kerja secara umum berkaitan dengan waktu kerja, fleksibilitas, kesejahteraan, keluarga, demografi, migrasi, waktu luang dan sebagainya. Keseimbangan kehidupan kerja merupakan hal yang esensial karena tidak tercapainya keseimbangan kehidupan kerja berakibat pada rendahnya kepuasan kerja, rendahnya kebahagiaan, work life conflict, dan burnout pada karyawan.
Menurut Purohit (2013) keseimbangan kehidupan kerja merupakan sebuah konsep keseimbangan peran antara karir dan gaya hidup, yaitu kesehatan, kebahagiaan, keluarga dan pengembangan spiritual. Dalam penelitiannya dikatakan bahwa keseimbangan kehidupan kerja terjadi ketika individu dapat menciptakan peran yang tepat di tempat kerja dan di keluarga dengan tingkat konflik peran yang rendah.
7
Deiva Sigamani dan Sankar (2014) bahwa keseimbangan kehidupan kerja mengacu pada sebuah keseimbangan peran antara pekerjaan dan kehidupan dengan kemunculan konflik peran yang minim.
Berdasarkan uraian definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja adalah suatu keadaan dimana individu merasa terikat dan puas terhadap kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadinya.
1. Komponen-Komponen Keseimbangan Kehidupan Kerja
Ada 4 komponen penting yang menjadi alat ukur dalam keseimbangan kehidupan kerja menurut Fisher dalam Valen (2017 : 12), yaitu :
a. Waktu, meliputi perbandingan antara waktu yang digunakan untuk bekerja dengan waktu yang digunakan untuk aktivitas lain di luar kerja. b. Perilaku, meliputi adanya tindakan untuk mencapai tujuan yang
digunakan. Hal ini berdasarkan pada keyakinan seseorang bahwa ia mampu mencapai apa yang ia inginkan dalam pekerjaannya dan tujuan pribadinya.
c. Ketegangan (strain), meliputi kecemasan tekanan, kehilangan aktivitas penting pribadi dan sulit mempertahankan perhatian.
d. Energi, meliputi energi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Aspek-Aspek Keseimbangan Kehidupan Kerja
Menurut McDonald et al. (2005 : 15), keseimbangan kehidupan kerja meliputi beberapa aspek, yaitu:
a. Time balance (Keseimbangan Waktu), menyangkut jumlah waktu yang diberikan untuk bekerja dan peran di luar pekerjaan. Waktu yang
dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dalam organisasi dan perannya dalam kehidupan individu tersebut, misalnya seorang pegawai disamping bekerja juga membutuhkan waktu untuk rekreasi, berkumpul bersama teman juga menyediakan waktu untuk keluarga.
b. Involvement balance (Keseimbangan Keterlibatan), menyangkut keterlibatan tingkat psikologis atau komitmen untuk bekerja dan di luar pekerjaan. Keseimbangan yang melibatkan individu dalam diri individu seperti keterlibatan individu dalam bekerja dan dalam kehidupan pribadinya.
c. Satisfaction balance (Keseimbangan Kepuasan), tingkat kepuasan dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Kepuasan yang dirasakan, individu memiliki kenyamanan dalam keterlibatan di dalam pekerjaannya maupun dalam kehidupan diri individu tersebut.
3. Faktor-Faktor Keseimbangan Kehidupan Kerja
Menurut Schabracq, Winnubst, dan Cooper (2003) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan kehidupan kerja seseorang, yaitu:
a. Karakteristik Kepribadian. Karakteristik kepribadian dapat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang dalam aktivitas kerja dan di luar kerja. b. Karakteristik Keluarga. Karakteristik ini menjadi salah satu aspek
penting yang dapat menentukan ada tidaknya konflik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
c. Karakteristik Pekerjaan. Karakteristik ini meliputi pola kerja, beban kerja, shift kerja dan jumlah waktu yang digunakan untuk bekerja dapat memicu adanya konflik baik konflik dalam pekerjaan maupun konflik
9
dalam kehidupan pribadi. semakin banyak jumlah jam kerja yang digunakan karyawan, maka kompleksitas dan control terhadap pekerjaan semakin tinggi. Jam kerja yang ideal adalah waktu yang diselesaikan dalam pekerjaan tidak melebihi waktu yang ditetapkan. d. Sikap. Sikap merupakan evaluasi terhadap berbagai aspek dalam dunia
sosial. Dimana dalam dalam sikap terdapat komponen seperti pengetahuan, perasaan-perasaan dan kecenderungan untuk bertindak. Sikap dari masing-masing individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi work life balance.
4. Manfaat Keseimbangan Kehidupan Kerja
Menurut Lazar et al (dalam Pangemanan, Pio, dan Tumbel, 2017: 2) terdapat manfaat yang akan dihasilkan perusahaan dengan adanya penerapan keseimbangan kehidupan kerja, diantaranya sebagai berikut: a. Mengurangi tingkat ketidakhadiran dan keterlambatan
b. Meningkatkan produktivitas
c. Adanya komitmen dan loyalitas karyawan d. Meningkatnya retensi pelanggan
e. Berkurangnya turn-over karyawan
Sedangkan bagi individu atau karyawan manfaat yang didapatkan dengan adanya penerapan keseimbangan kehidupan kerja ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya kepuasan kerja
b. Semakin tingginya keamanan kerja (job security) c. Meningkatkan kontrol terhadap work life environment d. Berkurangnya tingkat stres kerja
e. Semakin meningkatnya kesehatan fisik dan mental. C. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai tingkat pengaruh positif karyawan terhadap pekerjaannya atau situasi pekerjaan. Pengaruh positif pada definisi ini dapat ditambahkan komponen kognitif dan perilaku, hal ini sesuai dengan cara psikologis social mendefinisikan kepuasan kerja nyatanya adalah sikap karyawan terhadap pekerjaannya.
Menurut Robbins dan Judge (2011:114) mendefinisikan kepuasan kerja bahwa, “job satisfaction is a positive feeling about a job resulting from an evaluation of its characteristics.” Kepuasan kerja adalah perasaan positif
tentang pekerjaan yang dihasilkan dari evaluasi karakteristik.
Sedangkan Menurut Achmad dkk (2010), kepuasan kerja difungsikan untuk dapat meningkatkan semangat kerja karyawan, meningkatkan produktivitas, menurunkan tingkat absensi, meningkatkan loyalitas karyawan dan mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja di suatu perusahaan. Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerjanya ialah karyawan yang memiliki tingkat kehadiran dan perputaran kerja yang baik, pasif dalam serikat kerja, dan memiliki prestasi kerja yang lebih baik dari karyawan lainnya. Sedangkan karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja akan memberikan dampak bagi perusahaan berupa kemangkiran karyawan, perputaran kerja, kelambanan dalam menyelesaikan pekerjaan, pengunduran diri lebih dini, aktif dalam serikat pekerja, terganggu kesehatan fisik dan mental karyawannya.
11
Selanjutnya Menurut Edy Sutrisno (2014:73) kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting, karena terbukti besar manfaatnya bagi kepentingan individu, industri dan masyarakat.
Dari pernyataan beberapa ahli diatas mengenai pengertian kepuasan kerja, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap positif yang ditunjukkan oleh karyawan terhadap pekerjaannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan senang hati tanpa merasa terbebani dengan pekerjaan tersebut dan memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.
1. Indikator Kepuasan Kerja
Hasibuan (2006:202) menyebutkan indikator kepuasan kerja diukur dengan kedisiplinan, moral kerja, dan turnover yang kecil. Selanjutnya masing-masing-masing variabel tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
a. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesetiaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kepuasan kerja mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja karyawan.
b. Moral Kerja
Perasaan bahagia, optimis kebanyakan orang-orang tersebut mempunyai moril yang tinggi dan dapat dikatakan bahwa mereka telah memiliki kepuasan kerja , sebaliknya moril yang rendah dihubungkan dengan kekecewaan atau ketidakpuasan kerja.
c. Turnover
Kepuasan kerja yang lebih rendah biasanya akan mengakibatkan perputaran karyawan lebih tinggi. Mereka lebih mudah meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan di perusahaan lain.
Berdasarkan indikator kepuasan kerja diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pekerja, antara lain;
a. Faktor Individu
Faktor ini meliputi usia pegawai, kesehatan, kecerdasan (IQ), latar belakang pendidikan, emosi, sikap kerja, pola pikir, dan kepribadian. b. Faktor Intrinsik Pekerjaan
Faktor ini meliputi atribut kerja yang mengharuskan pegawai memiliki skill khusus, tingkat kesulitan pekerjaan, kebanggaan atas suatu pekerjaan.
c. Gaji dan Fasilitas
Faktor penghasilan seringkali berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja seorang pegawai. Selain itu, fasilitas jaminan kesehatan, jaminan hari tua, dan rumah, juga menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja.
13
d. Pengawasan/ Penyeliaan
Pengawasan dan supervisi sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja seorang pekerja. Supervisi yang buruk dapat mengakibatkan hasil kerja yang tidak maksimal dan tingginya turnover. e. Rekan Kerja dan Sosial
Hubungan dengan rekan kerja sejawat juga berperan terhadap tingkat kepuasan kerja seseorang. Seringkali kualitas hubungan dengan rekan kerja berpengaruh pada hasil kerja para pegawai.Selain itu, faktor sosial di perusahaan dan di luar juga mempengaruhi job satisfaction. Misalnya kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, hubungan keluarga, dan lain-lain.
f. Kondisi Kerja
Faktor ini meliputi situasi dan kondisi kerja, ventilasi, kantin, tempat parkir, dan lain-lain. Keamanan kerja juga menjadi faktor penting dalam menunjang kepuasan kerja karena mempengaruhi perasaan selama bekerja di suatu tempat.
3. Respon Terhadap Kepuasan Kerja a. Keluar (Exit)
Ketidakpuasan ditampilkan dengan meninggalkan organisasi atau mencari posisi baru. Bisa juga dalam bentuk pengunduran diri.
b. Menyatakan Pendapat (Voice)
Ketidakpuasan kerja kadang juga ditunjukkan dengan cara berusaha secara aktif dan juga konstruktif. Karyawan akan secara aktif memperbaiki diri baik dengan meminta saran, berdiskusi akan masalah
yang dihadapi dengan atasannya dan juga aktivitas perserikatan lainnya.
c. Kesetiaan (Loyalty)
Ketidakpuasan terhadap pekerjaan bisa ditunjukkan secara pasif dengan cara menunggu kondisi yang pas untuk memperbaiki diri.
d. Mengabaikan (Neglect)
Kadang kala karyawan membiarkan ketidakpuasan dengan membiarkannya saja sehingga semakin buruk. Kemangkiran mulai terjadi sampai keterlambatan yang kronis,tidak ada antusiasme, malas berusaha bila bertemu hambatan sampai mencari dan meningkatkan kesalahan.
D. Tinjauan Empiris
Kajian empiris adalah kajian yang diperoleh dari observasi atau percobaan. Kajian empiris adalah informasi yang membenarkan suatu kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim empiris. Dalam pandangan empirisme, seseorang hanya dapat mengklaim memiliki pengetahuan saat seseorang memiliki sebuah kepercayaan yang benar berdasarkan bukti empiris. Dalam arti lain, Kajian empiris sama artinya dengan hasil dari suatu percobaan. Berikut ini tinjuan empiris untuk asumsi perbandingan :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Jurnal/Judul Pendekatan
Penelitian Hasil Penelitian 1. Anisa Rahmawati, (2018) Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work Life Deskriptif kuantitatif Berdasarkan hasil analisis data
dalam penelitian ini disimpulkan: (1)
15 Balance) Dan Kepuasan Kerja Terhadap Loyalitas Guru Smk Swasta Di Kecamatan Cakung Jakarta Timur keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh langsung positif terhadap loyalitas; (2) kepuasan kerja berpengaruh langsung positif terhadap loyalitas; (3) keseimbangan kehidupan kerja langsung positif berpengaruh pada kepuasan kerja. Loyalitas dapat ditingkatkan melalui peningkatan keseimbangan kehidupan kerja dan kepuasan kerja 2. Fenia Annamaria Rondonuwu, Wehelmina Rumawas, Sandra Asaloei, (2018) Pengaruh Keseimbangan Kehidupan kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Hotel Sintesa Peninsula Manado Deskriptif Kuantitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja berdampak pada kepuasan kerja karyawan di Hotel Synthesis Peninsula Manado 37,4% sementara 63,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diperiksa dalam penelitian ini. 3. Risna, ambo sakka, irma yunawati, (2018) Pengaruh Work-Life Balance (Keseimbangan Kehidupan Kerja) Terhadap Kepuasan Kerja Perawat Pada Tenaga Kerja Perawat Di Badan Layanan Umum Daerah Metode Deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara keseimbangan waktu terhadap kepuasan kerja perawat (ρ value = 0,360) dan ada pengaruh yang signifikan antara keseimbangan keterlibatan (ρ value = 0,022) dan
(Blud) Rumah Sakit Konawe Selatan keseimbangan kepuasan (ρ value = 0,014) terhadap kepuasan kerja perawat. 4. Sari (2018) Pengaruh Work-Life Balance Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bio Farma Persero) deskriptif kuantitatif
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Work-Life Balance berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 42,2% dan sisanya 57,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Secara parsial, keseimbangan kepuasan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Sedangkan keseimbangan waktu dan keseimbangan keterlibatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. 5. Ryan Renea dan Sari Wahyuni, (2018) Pengaruh Work-Life Balance Terhadap Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Individu Pada Karyawan Perusahaan Asuransi Di Jakarta Metode Deskriptif kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan work-life balance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja namun work-life balance tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi dan motivasi kerja. Penelitian juga menunjukkan bahwa komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi kerja
17
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja individu
E. Kerangka Pikir
Sugiyono (2017: 128) menyatakan bahwa kerangka pikir akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Adapun indikator yang digunakan peneliti untuk variabel keseimbangan kehidupan kerja adalah indikator menurut McDonald et al (2005 : 15) yang meliputi keseimbangan waktu yaitu menyangkut jumlah waktu yang diberikan untuk bekerja dan peran di luar pekerjaan, keseimbangan keterlibatan yaitu menyangkut keterlibatan tingkat psikologis atau komitmen untuk bekerja dan di luar pekerjaan, dan keseimbangan kepuasan yaitu tingkat kepuasan dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Sedangkan indikator yang digunakan peneliti untuk variabel kepuasan kerja adalah indikator menurut Hasibuan (2006:202) yang meliputi kedisiplinan yaitu kesadaran dan kesetiaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku, moral kerja yaitu perasaan bahagia, optimis kebanyakan orang-orang tersebut mempunyai moril yang tinggi dan dapat dikatakan bahwa mereka telah memiliki kepuasan kerja, sebaliknya moril yang rendah dihubungkan dengan kekecewaan atau ketidakpuasan kerja, dan turnover yaitu kepuasan kerja yang lebih rendah biasanya akan mengakibatkan perputaran karyawan lebih tinggi.
Adapun kerangka pikir yang akan diteliti oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 kerangka pikir
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis guna membatasi fokus penelitian agar hasil penelitian yang diperoleh relevan, sebagai berikut:
“Diduga keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep”. KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA (X) 1. Keseimbangan Waktu 2. Keseimbangan Keterlibatan 3. Keseimbangan Kepuasan (McDonald et al, 2005:15) KEPUASAN KERJA (Y) 1. Kedisiplinan 2. Moral Kerja 3. Turnover (Hasibuan, 2006:202)
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi mengenai analisis Sumber Daya Manusia dibidang keseimbangan kehidupan kerja
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Prima Karya Manunggal yang berlokasi di Jalan Beringere, Kalabirang, Mappasaile, Kec. Pangkajene, Kab. Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan waktu penelitian selama 2 bulan dimulai dari bulan 22 September – 22 November 2020.
C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penggambaran secara singkat masing-masing variabel yaitu keseimbangan kehidupan kerja dan kepuasan kerja. Secara singkat kedua variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator
Keseimbangan Kehidupan Kerja
Keseimbangan Kehidupan Kerja adalah keadaan seimbang antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep dan karyawan dapat meminimalisir konflik diantara keduanya.
1. Keseimbangan Waktu 2. Keseimbangan Keterlibatan 3. Keseimbangan Kepuasan
Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja merupakan tingkat kesenangan yang dirasakan karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. pangkep atas peranan atau
pekerjaannya dalam perusahaan. 1. Kedisiplinan 2. Moral Kerja 3. Turnover 2. Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2017:133) Pengukuran variabel merupakan skala pengukuran yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan data kuantitatif. Variabel diukur menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2017:134) Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
21
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ukur tersebut pada umumnya ditempatkan berdampingan dengan pertanyaan atau pernyataan yang telah direncanakan. Responden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang telah disediakan dengan memberikan tanda (√) pada jawaban dan setiap jawaban diberikan bobot yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel skor alternatif jawaban:
Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
5 4 3 2 1
D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep sebanyak 214 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulanya dapat dikenakan pada
populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi, maka teknik penentuan sampel yaitu dengan metode rumus slovin. Untuk memudahkan penelitian.
Rumus slovin merupakan Pertanyaan dalam seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel adalah berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya, sehingga dalam kegiatan ini peneliti menentukan sampel standar 10% dari jumlah populasi. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat mengakibatkan pemborosan biaya penelitian. Penjelasan rumus sebagai berikut:
Keterangan: n: jumlah sampel N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
23
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data perlu dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan data-data yang valid dalam penelitian. Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
1. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner/angket kepada responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Kuesioner berupa pertanyaan tertutup atau terbuka yang diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet. Penelitian ini dilakukan dalam lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela memberikan data yang obyektif dan cepat . Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep.
2. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mempelajari laporan dan dokumentasi menyangkut kepuasan kerja karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan penelitian, maka digunakan alat analisis sebagai berikut :
1. Analisis kuantitatif adalah suatu analisis yang menguraikan variabel keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep.
2. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
3. Analisis regresi sederhana adalah suatu analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel independen, terhadap dependen, dan Analisis regresi sederhana menggunakan rumus persamaan menurut Sugiyono (2017 : 261) yaitu :
Keterangan : Y = Kepuasan Kerja a = Konstanta b = Koefisien Regresi
25
4. Uji Hipotesis ( Uji t )digunakan untuk menguji sendiri-sendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen (variabel X) dengan variabel dependen (variabel Y)
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat PT. Prima Karya Manunggal
PT. Prima Karya Manunggal yang didirikan dengan akta Nomor 129 pada tanggal 19 april 1982 dengan nama awal PT. Purna Karya. Kemudian pada tanggal 07 juli 1982 telah berganti nama menjadi PT. Purna Karya Manunggal dan tanggal 07 maret 1998 diubah menjadi PT. Prima Karya Manunggal.
Sejalan dengan waktu dan pesatnya pertumbuhan ekonomi maka PT. Prima Karya Manunggal turut berkembang dan saat ini mempunyai 6 jenis usaha yang dijalankan dan memiliki 214 orang karyawan yang cukup berpengalaman di bidangnya masing-masing.
2. Visi Dan Misi Organisasi a. Visi
“Menjadi perusahaan terkemuka dan terdepan di Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya ”
b. Misi
1) Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya untuk jangka panjang.
2) Mendukung dan mensukseskan segala program dari PT. Semen Tonasa.
3) Berperan aktif mendukung dan mensukseskan program dari pemerintah
27
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi PT. Prima Karya Manunggal sebagai berikut :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Prima Karya Manunggal
B. Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas sebagai responden dalam penelitian ini. Responden sebagai objek penelitian yang memberikan interpretasi terhadap karakteristik responden untuk menganalisis pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep.
Responden dalam penelitian ini sebanyak 68 orang menjadi responden yang representatife untuk dikemukakan sebagai kelayakan responden dalam memberikan informasi mengenai identitas diri mulai dari jenis kelamin, usia, status dan pendidikan lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
DIREKTUR UTAMA DIDIT ADI PRASETYO, SE.
DIREKTUR KOMERSIL Hj. IDYANA AMIN, SE.
DIREKTUR TEHNIK Ir NANTI TAMBUN
1. Jenis Kelamin
Karakteristik jenis kelamin responden dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok laki-laki dan perempuan, agar lebih jelasnya maka disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Responden Frekuensi %
1 2 Laki-Laki Perempuan 38 30 56 44 Jumlah 68 100
Sumber: Hasil Olah Data 2020
Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat dideskripsikan bahwa karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 38 orang atau 56%. Sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 30 orang atau 44%. Hal ini menunjukkan bahwa responden jenis kelamin perempuan berada pada posisi bawah dari responden jenis kelamin laki-laki.
2. Usia Responden
Karakteristik usia responden pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep sebagai berikut:
29
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Responden Frekuensi % 1 2 3 4 5 21 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun 51 – 60 tahun 5 15 40 8 7,3 22 59 11,7 Jumlah 68 100
Sumber: Hasil Olah Data 2020
Berdasarkan uraian tabel 4.2 maka diperoleh hasil dari karakteristik responden menurut usia menunjukkan bahwa responden yang berusia 21-30 tahun sebanyak 5 orang atau 7,3%, sedangkan responden yang berusia 31- 40 tahun sebanyak 15 orang atau 22%, serta responden yang berusia 41-50 sebanyak 40 atau 59% dan responden yang berusia 51-60 sebanyak 8 orang atau 11,7%, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden di PT. Prima Karya Manunggal berusia 41-50 tahun.
3. Status
Karakteristik responden berdasarkan status di PT. Prima Karya Manunggal sebagai berikut :
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status No Usia Frekuensi Responden Frekuensi %
1 2 Belum Menikah Menikah 8 60 11,7 88,3 Jumlah 68 100
Berdasarkan uraian tabel 4.3 maka diperoleh hasil dari karakteristik responden berdasarkan status menunjukkan bahwa responden yang berstatus belum menikah sebanyak 8 orang atau 11,7% dan sudah menikah sebanyak 60 orang atau 88,3%, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden di PT. Prima Karya Manunggal berstatus sudah menikah.
4. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu unsur yang menentukan kemampuan-kemampuan, nilai-nilai dan kebutuhan-kebutuhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, diharapkan semakin baik pula kemampuan kerjanya, dan sikapnya terhadap pekerjaan. Hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan responden ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Terakhir Frekuensi Responden Frekuensi (%) 1 2 S1 SMA 50 18 73,5 26,5 Jumlah 68 100
Sumber: Hasil Olah Data 2020
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berpendidikan S1 yaitu sebanyak 50 orang atau sebanyak 73,5%. Hal ini menggambarkan kondisi yang cukup berimbang dari sisi tingkat pendidikan, mengingat tugas-tugas pegawai yang membutuhkan kemampuan tertentu agar program PT. Prima Karya Manunggal dapat berhasil seperti yang diharapkan.
31
C. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini masing-masing terdiri dari satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y), yakni keseimbangan kehidupan kerja (X) dan kepuasan kerja (Y). Guna mengungkap hasil penelitian berdasarkan variabel yang diperhatikan, maka penulis akan menggambarkan data-data hasil penelitian untuk tiap indikator dari variabel keseimbangan kehidupan kerja dan variabel kepuasan kerja.
1. Analisis Deskriptif Variabel Keseimbangan Kehidupan Kerja (X)
Keseimbangan Kehidupan Kerja adalah keadaan seimbang antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi seorang karyawan dan meminimalisir konflik diantara keduanya.
Adapun indikator penelitian ini pada variabel work life balance sebagai berikut:
a. Time Balance (Keseimbangan Waktu), menyangkut jumlah waktu yang diberikan untuk bekerja cukup dan tidak berlebihan serta pegawai dapat menyisihkan waktu di luar pekerjaan untuk keluarga dan aktivitas lain. b. Involvement balance (Keseimbangan Keterlibatan), menyangkut
komitmen pegawai yang seimbang dalam pekerjaan dan keluarganya yaitu pegawai memiliki perilaku yang profesional dalam bekerja atau dapat memisahkan masalah pribadi dan masalah pekerjaan.
c. Satisfaction balance (Keseimbangan Kepuasan), menyangkut tingkat kepuasan pegawai dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Pegawai
merasa senang dengan kehidupan pribadi dan pekerjaan yang sekarang dijalani.
Tabel 4.5 Jawaban Responden Terkait Variabel Keseimbangan Kehidupan Kerja No Item SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total Skor Rata-Rata 1. Dapat menyisihkan waktu
di luar pekerjaan untuk keluarga dan aktivitas lain.
31 37 0 0 0 303 4,45
2. Memiliki perilaku yang profesional dalam bekerja
39 29 0 0 0 311 4,5
3. Senang dengan
kehidupan pribadi dan pekerjaan yang sekarang dijalani.
36 32 0 0 0 308 4,5
Rata-Rata Variabel X 4,48
Sumber: Hasil Olah Data 2020
Berdasarkan tabel 4.5 di atas terkait dengan indikator keseimbangan kehidupan kerja, rata-rata jawaban responden pada item pertama sebesar 4,45 yang menunjukkan bahwa jawaban qresponden berada di antara sangat setuju (SS) dan setuju (S). Sedangkan rata-rata jawaban responden pada item kedua sebesar 4,5 yang menunjukkan bahwa jawaban responden didominasi sangat setuju (SS). Selanjutnya rata-rata jawaban responden pada item ketiga sebesar 4,5 yang menunjukkan bahwa
33
jawaban responden berada di antara sangat setuju (SS) dan setuju (S). Jadi, rata-rata jawaban responden untuk variabel X dalam hal ini keseimbangan kehidupan kerja sebesar 4,48 artinya responden pada penelitian ini yaitu karyawan PT. Prima Karya Manunggal memiliki jawaban antara sangat setuju (SS) dan setuju (S) terhadap indikator yang tertuang dalam variabel keseimbangan kehidupan kerja yang meliputi keseimbangan waktu, keseimbangan keterlibatan, dan keseimbangan kepuasan. Responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini adalah karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep yang berjumlah sebanyak 68 orang.
2. Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Kepuasan Kerja merupakan tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi atau perusahaan.
Adapun indikator dalam penelitian ini pada variabel kepuasan kerja sebagai berikut:
a. Kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesetiaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kepuasan kerja mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja karyawan. b. Moral Kerja, menyangkut Perasaan bahagia, optimis kebanyakan
orang-orang tersebut mempunyai moril yang tinggi dan dapat dikatakan bahwa mereka telah memiliki kepuasan kerja , sebaliknya moril yang rendah dihubungkan dengan kekecewaan atau ketidakpuasan kerja.
c. Turnover meliputi kepuasan kerja yang lebih rendah biasanya akan mengakibatkan perputaran karyawan lebih tinggi. Mereka lebih mudah meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan di perusahaan lain. Tabel 4.6 Jawaban Responden Terkait variabel Kepuasan
Kerja No Item SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total Skor Rata-Rata 1. Masuk kerja sesuai
dengan jam yang telah ditetapkan dan bekerja sesuai dengan ketentuan
35 33 0 0 0 307 4,51
2. Merasa senang dengan jabatan saat ini karena sesuai dengan yang karyawan harapkan
36 32 0 0 0 308 4,52
3. Karyawan merasa loyal terhadap perusahaan dan tidak ada niat untuk berhenti
37 31 0 0 0 309 4,54
Rata-Rata Variabel Y 4,52
Sumber: Hasil Olah Data 2020
Berdasarkan tabel 4.6 diatas terkait dengan indikator kepuasan kerja, rata-rata jawaban responden pada item pertama sebesar 4,51 yang menunjukkan bahwa jawaban responden berada di antara sangat setuju (SS) dan setuju (S). Sedangkan rata-rata jawaban responden pada item
35
kedua sebesar 4,52 yang menunjukkan bahwa jawaban responden berada diantara sangat setuju (SS) dan setuju (S). Selanjutnya rata-rata jawaban responden pada item ketiga sebesar 4,54 yang menunjukkan bahwa jawaban responden berada di antara sangat setuju (SS) dan setuju (S). Jadi, rata-rata jawaban responden untuk variabel Y dalam hal ini kepuasan kerja sebesar 4,52 artinya jawaban responden pada penelitian ini dalam hal ini karyawan PT. Prima Karya Manunggal berada di antara sangat setuju (SS) dan setuju (S) terhadap indikator kepuasan kerja yang meliputi kedisiplinan, moral kerja dan turnover. Responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini adalah karyawan PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep yang berjumlah sebanyak 68 orang.
D. Uji Instrumen Penelitian
Suatu penelitian akan dikatakan absah apabila semua regulasi dalam penelitian ini memenuhi standar agar diperoleh hasil yang valid maka perlukan uji validitas dan reliabilitasnya sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2017:178) uji validitas menunjukkan derajat ketepatan antara data faktual yang terjadi pada objek data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item dan mengkorelasikan item tersebut dengan jumlah item. Data dalam penelitian ini dikatakan valid apabila memiliki nilai korelasi > 0,30 atau nilai > dari nilai , yang mana nilai df = N-2 dan pada penelitian ini N = 68 dan jika mengikuti rumus df= 68 - 2 =66. Jadi nilai pada penelitian ini untuk df 66 = 0,238. Jika > maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah data uji validitas :
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas No Variabel Butir Pernyataan Nomor Validitas Keterangan 1. Keseimbangan Kehidupan Kerja X.1 X.2 X.3 0,885 0,893 0,809 0,238 0,238 0,238 Valid Valid Valid
2. Kepuasan Kerja Y.1
Y.2 Y.3 0,889 0,867 0,857 0,238 0,238 0,238 Valid Valid Valid Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 26
Berdasarkan tabel 4.7 terkait hasil pengujian validitas dengan seluruh indikator pernyataan yang tertuang dalam kuesioner sebagai alat ukur pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal, diperoleh hasil untuk keseluruhan nilai lebih besar dari nilai yaitu sebesar 0,238. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan yang terdapat pada kuesioner dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Dalam analisis statistik pada penelitian, uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat konsistensi suatu angket yang digunakan oleh peneliti sehingga angket tersebut dapat diandalkan untuk mengukur variabel penelitian, walaupun penelitian ini dilakukan berulang-ulang dengan angket atau kuesioner yang sama. Menurut Sugiyono (2017 :178) uji reliabilitas merupakan sejauh mana hasil pengukuran menggunakan objek yang sama akan menghasilkan hasil yang sama dan apabila skor total item menyentuh
37
lebih dari angka atau di atas dari 0,7 maka dapat dikatakan reliabel. Berikut ini penyajian data hasil uji reliabilitas :
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Jumlah Item Cronbach’s Alpha Nilai Standar Keterangan 1. Keseimbangan Kehidupan Kerja 3 0,827 0,7 Reliabel
2. Kepuasan Kerja 3 0,847 0,7 Reliabel
Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 26
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, maka diperoleh hasil bahwa keseluruhan dari item pernyataan yang tertuang dalam kuesioner memenuhi standar konsisten dan handal atau reliabel karena seluruh pernyataan memiliki nilai > 0,7.
E. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk pemodelan hubungan antara variabel dependen dan satu variabel independen. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mencari pengaruh antara variabel independen (X) dan dependen (Y). Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 26 for windows. Adapun data hasil analisis perhitungan regresi sederhana sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 11.412 1,685 6.772 0.000 Keseimbangan Kehidupan Kerja(X) 0.360 0.124 0.158 2.097 0.019
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja(Y) Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 26
Berdasarkan hasil uji regresi tabel 4.9 di atas, maka diperoleh : Y = 11,412 + 0,360 X
Merujuk pada hasil persamaan regresi di atas, maka diperoleh hasil analisis variabel independen ke dependen sebagai berikut :
1. Besarnya nilai konstanta yakni : 11,412 menunjukkan bahwa apabila variabel X nilainya sama dengan 0, maka nilai variabel Y sama dengan 11,412.
2. Dari persamaan regresi di atas menunjukkan hasil untuk nilai koefisien regresi sebesar 0,360 ini berarti bahwa apabila variabel X dinaikkan 1%, maka variabel Y naik sebesar 0,360.
Dari hasil persamaan regresi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep.
39
F. Uji Hipotesis (Uji T)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan variabel Y. Agar hasil regresi yang diperoleh dapat dijelaskan hubungannya, maka hasil regresi tersebut akan diuji menggunakan uji t dengan derajat kepercayaan 0,05 (5%). Suatu variabel dikatakan berpengaruh ketika nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 5% (< 0,05). Adapun hasil uji t dalam persamaan regresi sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji T Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 11.412 1,685 6.772 0.000 Keseimbangan Kehidupan Kerja(X) 0.360 0.124 0.158 2.097 0.019
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja(Y) Sumber : Hasil Olah Data Dari SPSS Versi 26
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.10 di atas, maka diperoleh nilai signifikan untuk variabel keseimbangan kehidupan kerja (X) sebesar 0,019 dimana nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas yang ditentukan oleh peneliti sebesar 0,05, sedangkan nilai diperoleh sebesar 2,097 > dari nilai 1,668, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keseimbangan kehidupan kerja dalam uji t berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab Pangkep. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan “diterima”.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan dalam penelitian ini bertujuan agar dapat menganalisa pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab Pangkep, dari hasil penelitian maka diperoleh keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab Pangkep.
Hasil perhitungan melalui analisis data menunjukkan adanya pengaruh positif antara keseimbangan kehidupan kerja dengan kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab Pangkep. Secara uji parsial (t) menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara keseimbangan kehidupan kerja dengan kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab Pangkep.
Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka diperoleh koefisien regresi variabel sebesar 0,360 yang berarti bahwa variabel keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab Pangkep, dan pengujian secara parsial (t) memperoleh hasil sebesar 0,019 < 0,05. Hal ini menunjukkan keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh secara nyata dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab Pangkep.
Penelitian ini didukung juga dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fenia Annamaria Rondonuwu, Wehelmina Rumawas, Sandra Asaloei (2018) dengan judul Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Hotel Sintesa Peninsula Manado mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja berdampak
41
pada kepuasan kerja karyawan di Hotel Synthesis Peninsula Manado 37,4% sementara 63,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diperiksa dalam penelitian ini.
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh keseimbangan kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep, maka dapat disimpulkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep karena keselarasan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan merupakan kebutuhan penting setiap pegawai yang dapat mempengaruhi suasana hati, fokus pikiran, dan tindakan dalam bekerja. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan penerapan keseimbangan kehidupan kerja maka dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep.
B. Saran
Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan penelitian pada PT. Prima Karya Manunggal Kab. Pangkep, maka diajukan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan yaitu:
1. Bagi pihak perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja dalam diri karyawannya agar karyawan dapat merasakan kepuasan kerja sehingga meningkatkan kinerjanya untuk dapat bekerja secara optimal. Contoh : ketika seorang karyawan memiliki masalah dalam keluarganya tetapi dia memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang baik
43
maka pekerjaan karyawan tersebut di kantor akan diselesaikan secara profesional dan masalah tersebut tidak mempengaruhi kinerjanya karena baginya urusan pekerjaan di kantor dan urusan keluarga itu di rumah sehingga timbul rasa kepuasan bagi karyawan karena dapat menyeimbangkan kehidupan kerjanya.
2. Bagi pihak lain sebaiknya melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga data-data yang akan dianalisis lebih banyak sehingga memberikan gambaran lebih jelas terhadap kondisi objek yang diteliti dan sebaiknya meneliti objek yang berbeda dari penelitian ini, keandalan data juga mesti menjadi prioritas bagi peneliti, dengan demikian diharapkan memberikan kontribusi informasi yang lebih baik dan akurat untuk penelitian di masa mendatang.