• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN. akan dibahas tentang efektivitas pelaksanaan pemungutan retribusi untuk meningkatkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN. akan dibahas tentang efektivitas pelaksanaan pemungutan retribusi untuk meningkatkan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV PEMBAHASAN

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dikemukakan, pada BAB IV ini akan dibahas tentang efektivitas pelaksanaan pemungutan retribusi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

IV.1. Analisis Data

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, Kota Surabaya mempunyai kewenangan yang sesuai dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai upaya perwujudan otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab, pembiayaan pemerintah dan pembangunan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah, khususnya pendapatan yang bersumber dari retribusi daerah perlu ditingkatkan sehingga kemandirian daerah dalam hal pembiayaan pemerintahan di daerah dapat terwujud dengan baik.

Untuk menyediakan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang hasilnya memadai, upaya yang di lakukan untuk peningkatan penyediaan pembiayaan dari sumber

(2)

tersebut antara lain dengan peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan dan penambahan jenis retribusi, serta pemberian keleluasaan bagi daerah untuk menggali sumber-sumber penerimaan khususnya yang berasal dari retribusi daerah.

Di Kota Surabaya, Retribusi Terminal Penumpang merupakan salah satu sumber retribusi daerah yang potensial dan perlu dikembangkan untuk dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Di Kota Surabaya memiliki terminal utama, yaitu :

1. Terminal Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), MPU, Purabaya di Jalan Letjen Soetoyo KM 13, Surabaya (Komplek Terminal Bungurasih) Waru, Sidoarjo-61256

2. Terminal Bus AKAP, AKDP, Osowilangun

3. Terminal MPU, Angkutan perkotaan lainnya, Joyoboyo

4. Terminal MPU, Angkutan perkotaan lainnya, Bratang

Kinerja dari keberhasilan dalam pemungutan retribusi terminal penumpang di Kota Surabaya dapat diukur melalui beberapa indikator antara lain :

1. Tingkat kontribusi retribusi terminal penumpang terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surabaya yang dapat dihitung dengan membandingkan antara penerimaan retribusi terminal penumpang dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

2. Tingkat upaya pemungutan retribusi terminal penumpang Kota Surabaya yang dapat dihitung dengan membandingkan penerimaan retribusi terminal penumpang dengan

(3)

kemampuan masyarakat Kota Surabaya yang menggunakan PDRB atas dasar harga konstan sebagai tolak ukurnya.

3. Tingkat efektivitas dari pemungutan retribusi terminal penumpang yang di hitung dengan membandingkan antara realisasi penerimaan retribusi terminal dan target retribusi terminal yang telah ditetapkan.

4. Tingkat efisiensi dari pemungutan retribusi terminal, yang dapat diketahui dengan membandingkan besarnya biaya retribusi terminal dengan realisasi penerimaan retribusi terminal

IV.1.1. Sejarah Terminal Purabaya

Terminal Purabaya merupakan pengembangan dari Terminal Joyoboyo yang kapasitasnya sudah tidak memadai serta berada dipusat kota yang tidak memungkinkan dilakukan pengembangan. Pembangunan terminal Type A Purabaya sudah direncanakan sejak tahun 1982 berdasarkan surat Persetujuan Gubernur Jawa Timur namun baru dapat dilaksanakan pembangunan pada 1989 serta diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Perhubungan RI pada tahun 1991.

Lokasi pembangunan Terminal Purabaya berada di desa Bungurasih Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo dengan luas ± 12 Ha. Dipilihnya lokasi tersebut karena mempunyai akses yang sangat baik dan strategis sebagai pintu masuk ke kota Surabaya serta berada pada jalur keluar kota Surabaya arah timur selatan dan barat. Walaupun lokasi Terminal Purabaya berada di Kabupaten Sidoarjo namun pengelolaan terminal dilakukan oleh

(4)

Pemerintah Kota Surabaya. Hal tersebut berdasarkan perjanjian kerjasama (MOU) antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan Pemerintah Kota Surabaya.

Sebagai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dengan dibangunnya terminal baru

“Purabaya” adalah :

1. Dalam rangka mengisi konsep Gerbang Kertosusilo

2. Menempatkan pusat pemberhentian dan pemberangkatan bus antar kota dipinggiran/diluar kota, sehingga meningkatkan efisiensi pemakaian jalan dan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas didalam kota.

3. Disamping hal tersebut diharapkan juga mengurangi timbulnya gangguan dan kerusakan prasarana lalu lintas dan lingkungan didalam kota, hal tersebut telah banyak dilakukan pada kota – kota metropolitan di negara maju dan berhasil baik.

Dasar hukum

Peraturan walikota surabaya No.77 tahun 2008 tentang Organisasi UPTD Terminal

Visi, Misi, Motto dan Kebijakan Mutu

Visi

Menuju terminal Purabaya dengan pelayanan berkualitas dan handal

(5)

1. Meningkatkan mutu pelayanan meliputi kebersihan, kenyamanan , keindahan , ketertiban, dan keamanan

2. Memberikan layanan informasi yang tepat dan dapt dipercaya

3. Meningkatkan kompetisi SDM guna mendukung terciptanya pelayanan yang berkualitas

4. Meinggkatkan PAD dari retribusi terminal 5. Meningkatkan Koordinasi dengan pihak terkait

6. Melakukan control dan evaluasi secara terus menerus untuk peningkatkan kinerja pelayanan terminal

Kebijakan Mutu.

UPTD Terminal Purabaya kota surabaya berkomitmen meningkatkan pelayanan berkualitas dan handal dengan mengedepankan perbaikan berkelanjutan (Contiinual Improvement) yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan selalu berpegang pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, melalui :

1. Peningkatan kualitas pelayanan terminal yang jelas dan mempunyai kepastian layanan.

2. Peningkatan pendapatan jasa terminal untuk mendukung PAD.

3. Peningkatan keamanan, Ketertiban dan kebersihan untuk mendukung kenyamanan lingkungan terminal.

4. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Tugas dan fungsi.

(6)

UPTD mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang terminal khususnya operasional pengelolaan terminal.

Fungsi.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, UPTD mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan program kegiatan pengelolaan terminal; b. Penyelenggaraan kegiatan pengelolaan terminal dan pangkalan

c. Pelaksanaan pemungutan retribusi dan pendapatan daerah yang sah yang berkaitan dengan pengelolaan terminal dan pangkalan

d. Pelaksanaan penertiban dan pengamanan di dalam terminal dan pangkalan ; e. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

IV.1.2. Struktur Organisasi Terminal Purabaya

U P T D SUB BAGIAN TATA USAHA SUB UNIT PENDAPATA N SUB UNIT TATA TERMINAL SUB UNIT KEAMANAN DAN KETERTIBAN

(7)

Sumber Daya Manusia

Potensi Angkutan Umum di Purabaya

No. Jabatan PNS Honda H.Lokal T.Kontrak Jumlah

1 Ka. UPTD 1 1 2 Ka.Sub Bag. TU 1 1 3 Ka. Sub. Unit 3 3 4 Koordinat Unit 9 9 5 Staff TU 19 2 7 9 37 6 Staff Unit Pendapatan 52 8 4 9 73 7 Staff Unit Tata Terminal 35 6 2 43 8 Staff Unit Kamtib 25 5 4 34 9 Lain – lain / PP.31 1 1 J U M L A H 22 17 18 202

(8)

N o Jenis Ken d Th n Kendaraan Penumpang Datan g Berang kat Datang Berangka t 1 Bus Mala m Cepa t 201 0 14.300 13.960 157.300 195.440 201 1 13.980 13.670 164.250 200.700 201 2 15.890 14.880 240.320 276.000 2 Bus Kota 201 0 109.50 0 105.20 0 2.299.00 0 2.419.600 201 1 113.56 0 110.76 0 2.456.00 0 2.712.000 201 2 119.80 0 111.40 0 2.698.30 0 2.991.400 3 Bus Anta r Kota 201 0 460.90 0 460.30 0 8.510.50 0 10.713.92 0 201 1 490.32 0 500.40 0 9.806.40 0 11.509.20 0 201 2 401.06 3 367.12 4 10.797.5 57 10.282.18 5 Jumlah 201 0 584.70 0 579.46 0 10.966.8 00 13.328.96 0 201 1 618.10 0 623.47 0 12.668.9 50 14.700.67 0 201 2 536.75 3 493.40 4 13.736.1 77 13.549.58 5

(9)

IV.1.3. Tarif Retribusi Terminal Purabaya

IV.1.4. Sarana dan Prasarana Terminal Purabaya

1. Parkir Elektrik

Adalah aplikasi manajemen parkir yang terkomputerisasi secara terpusat. Fungsi modul parkir elektrik adalah mencatat semua data transaksi parkir mulai dari nomor polisi kendaraan yang masuk, jam masuk,jam keluar, sampai tarif retribusi juga progresif.

Tujuan adanya parkir elektrik adalah mewujudkan transparansi, serta mendokumentasi semua data kendaraan juga menambah kontribusi PAD dalam rangka meminimalisir kebocoran anggaran di sektor perparkiran.

Area yang di terapkan aplikasi oparkir elektrik antara lain parkir mobil pribadi, angguna, MPU dan taksi serta parkir bus kota.

(10)

2. Aplikasi Pintu Kendali (Barcode)

Aplikasi pintu kendali adalah aplikasi system manajemen parkir bus AKAP / AKDP yang memuat retribusi jalur panjang,retribusi bermalam dan retribusi bus antar kota / cepat yang terkomputerisasi.fungsi aplikasi barcode adalah mencatat semua data transaksi parkir bus AKAP /AKDP (tarif retribusi, jam keberangkatan, jam kedatangan jumlah penumpang dan rit bus). Lokasi yang di terapkan Barcode adalah jalur kedatangan dan keberangkatan bus kota.

(11)

3. CCTV

Terminal Purabaya memiliki 15 CCTV dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) pemerintah Kota Surabaya, dan 3 CCTV dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) Departemen Perhubungan. CCTV terminal Purabaya berfungsi untuk memonitor situasi dan kondisi terminal Purabaya. Dari CCTV tersebut pemantauan area terminal jadi sangat mudah dan efisien.

No Nama CCTV / Lokasi

1 Ruang Tunggu Penumpang

2 Salasar Kedatangan AKAP/AKDP 3 Kedatangan Bus Kota

4 Keberangkatan Bus Kota 5 Parkir Bus Kota

6 Parkir Bus Patas

7 Jalur Pemberangkatan AKAP & AKDP 8 Tempat Parkir Bus Malam

(12)

10 Pintu Masuk Terminal 11 Pintu Keluar Terminal 12 Tempat Parkir MAT

13 Jalur kedatangan Bus DAMRI Juanda 14 Penginapan

15 Peron

4. Smartcard

Smartcard adalah sebuah system manajemen bus yang menggunakan RFID (Radio Frequency Identification). Smartcard juga merupakan system komunikasi online trasportasi bus antar terminal. Smartcard berfungsi mengetahui jumlah penumpang dan rute bus AKAP (Surabaya-solo-jogja dan Surabaya- semarang). Lokasi penerapan : di Kedatangan bus antar kota dan keberangkatan bus antar kota.

(13)

Jadwal keberangkatan harian bus AKAP dan AKDP sudah ditetapkan oleh Dinas Perhubungan dan LLAJ Propinsi dan Dijendad.

Petugas tata terminal melakukan kegiatan pengawasan sirkulasi kendaraan dan penumpang dilakukan selama 24 jam dengan pembagian 3 shift, yaitu :

1. Shift pagi dimulai pukul 06.00 s/d 14.00 WIB 2. Shift siang dimulai pukul 14.00 s/d 21.00 WIB 3. Shift malam dimulai pukul 21.00 s/d 06.00 WIB

Pengelolaan tata terminal meliputi pengendali sirkulasi :

1. Jalur Bus AKDP (Angkutan Kota Dalam propinsi) dan AKAP (Angkutan Kota Antar Kota)

2. Jalur Bus Kota

3. Jalur MPU (Mobil Penumpang Umum( 4. Jalur Taxi

5. Jalur Kendaraan Pribadi 6. Sirkulasi Penumpang

Pengelolaan Retribusi

1. Penerimaan retribusi dilakukan pada loket atau pos pada jalur sirkulasi kendaraaan dan penumpang

2. Untuk retribusi penumpang (JRT) dikenakan bagi penumpang yang akan menuju kota dalam propinsi maupun antar propinsi 3. Untuk retribusi kendaraan umum adan kendaraan pribadi (TPR)

dibayarkan di pos kendaraan keluar Pelayanan Aneka Usaha

(14)

1. Lama masa berlaku surat ijin pengelolaan sarana prasarana pada kurun waktu 2 (dua) tahun per tanggal perjanjian disepakati

2. Ijin pengelolaan sarana prasarana meliputi pengelolaan kios,wartel,kantor,ponten dan parkir

3. Untuk perpanjangan perijinan sarana prasarana draft perijinan yang disampaikan ke Dinas Perhubungan dilampiri hasil survey dan pembayaran retribusi bulan terakhir

Pengelolaan Keamanan dan Terminal

1. Penanganan pengamanan digunakan sebagai dasar pemenuhan terhadap penciptakan situasi kondusif dan terbebas dari faktor kehilangan asset maupun barang milik pengguna jasa terminal 2. Pada setiap shift selalu dilakukan patroil bersama yaitu patrol yang

dilakukan secara bersama-sama melibatkan sub unit lain (Sub unit pendapatan dan Sub unit Tata Terminal) dan instansi terkait (Polri dan atau TNI)

3. Penjaga keamanan dan ketertiban dilakukan selama 24 jam dengan pembagian 3 shift, yaitu :

a. Shift pagi dimulai pukul 06.00 s/d 14.00 WIB b. Shift siang dimulai pukul 14.00 s/d 21.00 WIB c. Shift malam dimulai pukul 21.00 s/d 06.00 WIB

IV.2. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan Retribusi Terminal

Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Perusahaan Milik Daerah, dan Pendapatan Asli Daerah yang sah merupakan komponen yang sangat penting dalam peningkatan keuangan daerah.

(15)

Berikut Data tentang Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Retribusi dapat dilihat dalam tabel 4.1 Berikut:

Tabel 4.1

Realisasi Sumber Pendapatan Asli Daerah Dari Sektor Retribusi

Jenis Retribusi 2010 2011 2012 Retribusi Parkir 7.923.120 8.523.839 9.152.163 Retribusi Terminal 4.778.807 4.932.886 5.321.775 Retribusi Pelayanan Pasar 3.885.901 4.126.889 4.421.990

Sumber : BPS Kota Surabaya

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Surabaya tiga tahun terakhir mengalami kenaikan yang cukup berarti. Perkembangan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan Retribusi Terminal Purabaya Kota Surabaya dapat dilihat dari persentase pertumbuhan penerimaan tiap tahunnya. Perkembangan realisasi Pendapatan Asli Daerah dan realisasi Retribusi Terminal Kota Surabaya serta target penerimaan PAD dan retribusi terminal dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut:

(16)

Tabel 4.2

PAD dan Retribusi Terminal Purabaya Kota Surabaya Tahun Anggaran 2010-2012 Tahun Anggaran Realisasi PAD (Ribu Rp) Pertumbuhan (%) Realisasi Retribusi Terminal (Ribu Rp) Pertumbuhan (%) 2010 893.487.345 53.60% 4.778.807 8.84% 2011 1.514.674.287 58.98% 4.932.886 9.68% 2012 2.653.991.221 57.07% 5.321.775 9.26%

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya- Tata Usaha Terminal Purabaya

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa PAD Kota Surabaya mengalami peningkatan dari tahun-ketahun. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 58.98 % Untuk kenaikan PAD terkecil terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 57.07% Sedangkan untuk perkembangan penerimaan retribusi terminal di Kota Surabaya cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012 dikarenakan Terminal Purabaya sudah menerapkan beberapa sistem pelayanan yang menunjang, memang kenaikan retribusi terminal tidak terlalu signifikan, karena jumlah pengguna kendaraan umum semakin

(17)

menurun, yang disebabkan oleh menurunnya kualitas armada bus, MPU yang ada dan kenaikan Tarif retribusi yang tidak sebanding dengan kenaikan Pendapatan Asli Daerah Kota Surabaya

IV.3. Kontribusi Retribusi Terminal Terhadap PAD

Retribusi terminal penumpang adalah salah satu komponen Retribusi Daerah yang memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi Pendapatan Asli Daerah. Terminal penumpang merupakan prasarana transportasi umum untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan penumpang antar sarana transportasi umum serta mengatur kedatangan dan keberangkatan kendaraaan umum.

Untuk mengetahui seberapa besar peranan retribusi terminal penumpang terhadap PAD, menggunakan rasio antara realisasi penerimaan retribusi terminal penumpang, dengan PAD dikalikan 100 %. Semakin besar kontribusi retribusi terminal penumpang terhadap Pendapatan Asli Daerah, semakin dinilai baik. Besar kontribusi retribusi terminal penumpang terhadap PAD di Kota Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut:

(18)

Tabel 4.3

Kontribusi Retribusi Terminal Purabaya Terhadap PAD Kota Surabaya Tahun Anggaran 2010-2012 Tahun Anggaran Realisasi Retribusi Terminal (Ribu Rp) Realisasi PAD (Ribu Rp) Kontribusi (%) 2010 4.778.807 893.487.345 0.53% 2011 4.932.886 1.514.674.287 0.32% 2012 5.321.775 2.653.991.221 0.20%

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya- Tata Usaha Terminal Purabaya

Hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa kontribusi retribusi terminal penumpang terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surabaya terus mengalami penurunan dari tahun 2010 hingga 2012 dengan rata-rata tiap tahunnya sebesar 0.35%. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 0.53% dan kontribusi terkecil pada tahun 2012 yatu sebesar 0.20%.

Kecilnya tingkat kontribusi retribusi terminal Purabaya terhadap Pendapatan Asli Daerah ini disebabkan karena, PAD Kota Surabaya meningkat secara pesat dan signifikan,

(19)

sementara kenaikan Retribusi Terminal hanya sebatas pada pencapaian target semata, seharusnya Dinas Perhubungan dan Walikota Surabaya memberikan solusi terbaik agar kenaikan Retribusi Terminal juga dapat meningkat secara pesat, agar paling tidak kontribusi yang diberikan Retribusi terminal bisa mencapai angka sekitar 3 %- 5%.

IV.4. Upaya Pemungutan Retribusi Terminal Penumpang

Tingkat upaya pemungutan retribusi terminal penumpang perlu diketahui untuk mengukur besar upaya yang telah dilakukan dalam pemungutan retribusi terminal itu sendiri. Upaya pemungutan retribusi terminal penumpang dapat diketahui dengan membandingkan antara jumlah penerimaan retribusi terminal penumpang dengan kemampuan bayar (ability to pay) retribusi terminal oleh masyarakat Kota Surabaya yang ditunjukan dengan besarnya PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Kota Surabaya. Tingkat upaya pemungutan retribusi terminal Kota Surabaya dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut:

(20)

Tabel 4.4

Upaya Pemungutan Retribusi Terminal Purabaya Terhadap PDRB Kota Surabaya Tahun Anggaran 2010-2012

Tahun Anggaran Realisasi Retribusi Terminal (Ribu Rp) PDRB Atas Dasar Harga Konstan Upaya Pungutan Retribusi 2010 4.778.807 87.818.841 5.44% 2011 4.932.886 94.471.050 5.22% 2012 5.321.775 105.261.731 5.05%

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya- Tata Usaha Terminal Purabaya

Tingkat upaya pemungutan retribusi terminal di Kota Surabaya cenderung mengalami penurunan pada periode 2010-2012. Adanya penurunan tingkat upaya pemungutan retribusi di Kota Surabaya ini menunjukan bahwa kenaikan tingkat daya beli masyarakat tidak sebanding dengan kenaikan retribusi terminal, disebabkan karena pemerintah Kota Surabaya tidak menaikkan tarif retribusi terminal Kota Surabaya. Seiring meningkatnya kenaikan daya beli masyarakat Kota Surabaya, seharusnya Pemerintah Kota Surabaya dan Dinas Perhubungan menaikan tariff retribusi, sehingga terjadi keseimbangan antara

(21)

daya beli masyarakat yang meningkat dengan tariff retribusi, dan yang terpenting dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor Retribusi Terminal.

IV.5. Efektifitas Retribusi Terminal

Tingkat efektifitas retribusi terminal Kota Surabaya dihitung dengan membandingkan antara realisasi penerimaan retribusi terminal dengan target retribusi terminal yang telah di tetapkan. Apabila hasil perhitungan efektifitas retribusi terminal mendekati 100% maka kinerja pemungutan retribusi di terminal Kota Surabaya semakin baik. Efektifitas Retribusi Terminal Kota Surabaya dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Efektifitas Retribusi Terminal Purabaya Periode 2010-2012

Tahun Anggaran Target Retribusi Terminal (Ribu Rp) Realisasi Retribusi Terminal (Ribu Rp) Efektifitas Retribusi Terminal (%) 2010 5.900.000 4.778.807 80.99% 2011 4.891.000 4.932.886 100.85% 2012 5.100.000 5.321.775 104.34%

(22)

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya- Tata Usaha Terminal Purabaya

Hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa tingkat efektifitas Retribusi terminal di Kota Surabaya pada tahun anggaran tahun 2010-2012 cenderung mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan rata-rata tingkat efektifitas Retribusi terminal Kota Surabaya sebesar 95.33%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja dalam pemungutan Retribusi Terminal di Kota Surabaya sudah sangat baik, hal ini harus tetap dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan lagi, namun tetap memperhatikan tingkat efisiensi, karena dalam hal pemungutan memang sudah sangat efektif namun belum tentu efisien, dalam hal ini pemerintah Kota Surabaya dan Dinas Perhubungan harus dapat memberikan solusi terbaik agar pemungutan retribusi tidak hanya berjalan secara efektif namun juga efisien, sehingga dapat menghemat Sumber daya yang ada.

IV.6. Efisiensi Retribusi Terminal

Efisiensi retribusi terminal penumpang dapat dihitung dengan membandingkan antara biaya pemungutan retribusi dengan realisasi penerimaanya. Apabila hasil perhitungan semakin kecil maka semakin efisien pemungutan retribusi tersebut. Dengan semakin efisien pemungutan retribusi terminal penumpang, maka kinerja pemungutannya akan semakin baik.

Besarnya biaya pemungutan retribusi terminal penumpang di Kota Surabaya adalah sebesar 10% dari target penerimaan retribusi terminal penumpang yang ditetapkan. Hal itu dikarenakan biaya pemungutan yang tidak bisa dihitung secara rinci, karena

(23)

banyaknya biaya yang tidak dapat dinominalkan sehingga ketidaksesuaian biaya yang telah ditetapkan dengan biaya sesungguhnya diabaikan. Tingkat efisiensi retribusi terminal penumpang Kota Surabaya dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Efisiensi Retribusi Terminal Purabaya Tahun 2010-2012

Tahun Anggaran Biaya Pemungutan Realisasi Retribusi Terminal (Ribu Rp) Efisiensi Retribusi Terminal (%) 2010 590.000 4.778.807 12.35% 2011 489.100 4.932.886 9.92% 2012 510.000 5.321.775 9.59%

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya- Tata Usaha Terminal Purabaya

Hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa tingkat efisiensi Retribusi Terminal dari tahun 2010-2012 menurun tiap tahunnya, penurunan tingkat efisiensi tersebut dikarenakan dampak kenaikan BBM, sehingga transportasi umum terutama bus AKDP, mengurangi jumlah armadanya yang beroperasi. Dan juga sekarang masyarakat lebih memilih transportasi udara, dibanding dengan menggunakan bus AKAP, dikarenakan harga maskapai penerbangan sudah sangat murah, sehingga masyarakat lebih nyaman

(24)

menggunakan maskapai penerbangan. Selain itu, penurunan efisiensi juga disebabkan karena target Retribusi Terminal pada tahun 2010 – 2011 terjadi penurunan yang cukup signifikan, hal tersebut menyebabkan biaya pemungutan yang ikut menurun, sehingga berdampak pada efisiensi retribusi terminal.

Gambar

Tabel  4.2  diatas  menunjukkan  bahwa  PAD  Kota  Surabaya  mengalami  peningkatan  dari  tahun-ketahun

Referensi

Dokumen terkait

Setiap jenis masker memiliki kemampuan melindungi (filtrasi) yang berbeda beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya jenis bahan, penggunaan

Untuk memudalikan dalam penelitian yang sasarannya sudah jelas yaitu Upaya Guru Menggunakan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Al-Qur'an Hadits Di

meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa, dengan mengambil judul penelitian : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Sumber

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 6 Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2010 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Ketua,

Hasil penelitian menunjukkan: (1) unsur-unsur pembentuk modal sosial yang terbangun di posdaya diantaranya adalah partisipasi dalam komunitas, kepercayaan (trust),

Untuk itu semangat kebangsaan harus dikembangkan ke arah nasionalisme demokratis, konstruktif yang tidak mempertentangan kepentingan nasional dengan kepentingan

tidak semua hadis yang sanadnya sahih matannya juga sahih, sehingga perlu adanya penelitian matan hadis. Dalam mengkaji sebuah hadis, kritik matan baru bisa dilakukan

Semakin banyak dewan dalam perusahaan akan memberikan suatu bentuk pengawasan terhadap kinerja perusahaan yang semakin lebih baik, dengan kinerja perusahaan yang