• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Yang Mempengaruhi Sekresi Saliva

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor Yang Mempengaruhi Sekresi Saliva"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR YANG FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEKRESI MEMPENGARUHI SEKRESI SALIVA SALIVA

Oleh : drg. Nila Kasuma Oleh : drg. Nila Kasuma

(2)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sekresi Saliva Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sekresi Saliva

Beberapa faktor mempengaruhi sekresi saliva dengan Beberapa faktor mempengaruhi sekresi saliva dengan merangsang kelenjer Saliva melalui cara-cara berikut : merangsang kelenjer Saliva melalui cara-cara berikut :

• Faktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yangFaktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yang

keras atau permen karet. keras atau permen karet.

contoh : adanya bolus dalam mulut contoh : adanya bolus dalam mulut 2.

2. Faktor Faktor kimiawi kimiawi yaitu yaitu melalui melalui rangsangan rangsangan seperti seperti asam,asam, manis, asin, pahit, dan

manis, asin, pahit, dan pedas.pedas.

contoh : bolus yang asam atau asin contoh : bolus yang asam atau asin

(3)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sekresi Saliva Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sekresi Saliva

Beberapa faktor mempengaruhi sekresi saliva dengan Beberapa faktor mempengaruhi sekresi saliva dengan merangsang kelenjer Saliva melalui cara-cara berikut : merangsang kelenjer Saliva melalui cara-cara berikut :

• Faktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yangFaktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yang

keras atau permen karet. keras atau permen karet.

contoh : adanya bolus dalam mulut contoh : adanya bolus dalam mulut 2.

2. Faktor Faktor kimiawi kimiawi yaitu yaitu melalui melalui rangsangan rangsangan seperti seperti asam,asam, manis, asin, pahit, dan

manis, asin, pahit, dan pedas.pedas.

contoh : bolus yang asam atau asin contoh : bolus yang asam atau asin

(4)

3.

3. Faktor Faktor neuronal neuronal yaitu yaitu melalui melalui sistem sistem syaraf syaraf autonomautonom baik simpatis maupun parasimpatis.

baik simpatis maupun parasimpatis. 4.

4. FaFaktktor or PsPsikikis is yayaititu su strtresess s yayang ng memengnghahambmbat at sesekrkresesii saliva.

saliva. contoh :

contoh : mencium/memmencium/memikirkan makanan.ikirkan makanan. 5.

5. RangsangaRangsangan n rasa rasa sakit, sakit, misalnya misalnya oleh oleh radang,radang, ginggivitis, dan pemakaian protesa yang dapat ginggivitis, dan pemakaian protesa yang dapat menstimulasi sekresi saliva.

(5)

Faktor lainnya yang juga mempengaruhi sekresi saliva :

• Irama siang malam

• Sifat dan besar stimulus • Tipe kelenjar

• Diet

• Umur, jenis kelamin, dan fisiologi seseorang • Kadar hormon

• Elektrolit

• Kapasitas buffer

• Obat-obatan dan penyakit • Gerak badan

• Makanan

• Intensitas dan lamanya rangsangan • Kondisi biologis

(6)

Manusia memproduksi sebanyak 1000-1500 cc air ludah dalam 24  jam, yang umumnya terdiri dari :

a. 99.5 % air

b. 0.5 % lagi terdiri garam-garam c. zat organik

d. zat anorganik

Unsur-unsur organik yang menyusun saliva antara lain : Protein Lipida Gukosa  Asam amino  Amoniak Vitamin  Asam lemak

(7)

Unsur-unsur anorganik yang menyusun saliva antara lain : Sodium Kalsium Magnesium Bikarbonat Khloride Rodanida Thiocynate (CNS) Fosfat Potassium

(8)

SEKRESI SALIVA OLEH SARAF

Kelenjer saliva terutama dikontrol oleh sinyal saraf

parasimpatis dari nukleus salivatorius superior dan interior pada batang otak.

Rangsangan dalam saraf parasimpatis menyebabkan

sekresi liur cair dalam jumlah besar dengan kandungan zat organik yang relatif rendah.

 Atropin dan obat penghambat kolinergik lainnya menurunkan sekresi saliva.

(9)

Saliva juga dapat dirangsang atau dihambat oleh sinyal-sinyal saraf yang tiba pada nukleus

salivatorius dari pusat-pusat sistem saraf yang lebih tinggi.

Saliva juga dapat terjadi sebagai respon terhadap reflek yang berasal dari lambung dan usus bagian atas, khususnya saat menelan makanan yang

sangat mengiritasi atau bila seseorang mual karena adanya kelainan gastrointestinal

(10)

Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva

• Pembentukan ludah dan sekresi ludah

yang sedikit ( Xerostomia )

(11)

Pendahuluan

• Sekresi yang berkurang ( Hiposialia atau Oligosialia ) • Sama sekali tidak ada ludah ( Asialia )

- Mulut kering

- Penurunan pengecapan

- Kesukaran mengunyah dan menelan - Keluhan rasa sakit lidah dan mukosa

- Karies yang cepat menjalar dan kehilangan gigi - Lebih peka terhadap radang mulut

(12)

Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva

1. Gejala mulut kering.

Berbagai faktor penyebab :

1. Proses penyakit pada kelenjar ludah - Sindrom Sjogren

- Tumor

- Mungkin Fibrosis sistik

2. Penyinaran radioterapeutik Setelah pengambilan tumor kepala dan leher

(13)

3. Rasa takut dan tekanan batin (Stres ) 4. Perubahan hormonal

5. Perubahan tekanan oleh protesa gigi

Pembahasan:

1. Proses penyakit pada kelenjar ludah a. Sindroma Sjorgen

- Sekresi ludah istirahat hampir tidak ada.

(14)

- Kelenjar ludah mayor dapat

dirangsang secara normal meskipun ludah mempunyaisusunan elektrolit dan protein yang abnormal.

- Sifatnya tetap Oral sekresi ludah yang turun Kronis.

- Makanan kecil bebas gula dapat sedikit memberi keringanan,

- Timbul kerentanan terhadap karies, lesi pada servik gigi.

(15)

b. Tumor kelenjar ludah

Pertumbuhan sel-sel tumor terus berlanjut

Sel  – Sel sekretori terdesak

(16)

• Usaha mendiagnosa perkembangan tumor

dalam ludah pada kelenjar ludah manusia ternyata samapai saat ini belaum dapat

sangat dipercayai, meskipun dapat memberi kelengkapan data.

• Pertumbuhan tumor sering terjadi

perubahan  – perubahan yang tidak

spesifik,pendesakan struktur

asinar,sehingga sintesa komponen ludah dan sekresi ludah menurun.

(17)

c. Fibrosis Sistik

Menyerang pankreas dan menjadi kentalnya lendir trakeobrankial

Glandula submandibularis

mensekresi ludah yang lebih pekat dari pada normal.

(18)

2. Penyinaran Radioterapeutik

Penyinaran radioterapeutik pasca bedah tumor kepala dan leher

mengakibatkan perusakan sel  – sel

sekresi kelenjar ludah tergantung dosisnya.

Beberapa bulan terjadi regenerasi jaringan Gejala mulut kering sifatnya sementara

(19)

• Jumlah dan keparahan kerusakan jaringan

kelenjar ludah tergantung dari dosis dan lamanya penyinaran.

• Kerusakan kelenjar ludah paling parah

adalah di dalam asinus serus

• Berarti gland. Parotis adalah yang paling

peka terhadap penyinaran.

• Sedangkan kelenjar ludah mukus yang

(20)

Hubungan antara dosis penyinaran dan sekresi ludah

Dosis: Gejala

< 10 Gray - Reduksi tidak tetap Sekr Ludah 10-15 Gray - Hiposialia

15-40 Gray - Reduksi terus menerus (reversibel )

> 40 Gray - Perusakan ireversibel jaringan kelenjar ludah dan hiposilia

(21)

 3. Rasa takut dan tekanan batin

- Proses sekresi terutama diatur

neuronal, rasa sakit dan gangguan neuronal umumnya menghambat keluarnya ludah

- Rasa takut dan tekanan batin dapat menghambat sekresi seperti air, yang sebagian besar ditentukan oleh

(22)

- Mulut yang sama sekali kering, menyebabkan sukar berbicara. Yang penting : penghilangan

(23)

4. Perubahan hormonal.

- Pada Menopause, pada wanita

status hormon-hormon kelamin berubah. - Sekresi ludah menurun sehingga

serangan karies pada elemen gigi dan radang pada mukosa serta sudut mulut meningkat.

- Zat-zat yang merangsang sekresi dan parasimpatikomimetik dapat

(24)

5. Perubahan tekanan oleh protesa gigi - Protesa yang baru selam beberapa

waktu, sedikit banyak mengakibatkan mulut kering.

- Terjadi pada 10  – 40 % pemakai

protesa.

- Yang menyolok pada mulut kering

adalah retensi sisa makanan di bawah protesa.( Pemecahan Kumur-kumur ) - Sifat sementara

(25)

- Penurunan sekresi ludah parotis

dapat menyebabkan bahwa protesa melekat kuat pada langit-langit atau rahang sehingga sukar dilepas.

- Dapat ditanggulangi dengan merangsang sekresi parotis.

(26)

2. KENAIKAN SEKRESI LUDAH ( SIALORROE )

Suatu kenaikan sekresi ludah pada

umumnya tidak berakibat merugikan bagi kesehatan mulut, tetapi lebih

(27)

Beberapa penyebab dapat menjadi dasar sialorroe:

- Erupsi gigi pada anak anak muda - Penderita Psikotik

- Protesa gigi

(28)

1. Erupsi gigi pada anak-anak muda.

- Pada anak-anak erupsi gigi biasanya disertai sekresi encer seperti air yang

menongkat, sebagian besar dari parotis, sehingga mengeluarkan air liur terus

menerus.

- Penyebabnya hormonal dan juga neuronal.

- Gejala tidak tetap dan tidak berbahaya maka tdk perlu diapa apakan.

(29)

2. Penderita Psikotik

- Serangan psikotik dapat disertai oleh sekresi ludah yang sangat berbusa dan berlebih.

- Marah yang amat sangat dapat juga menginduksi keadaan ini.

- Pada serangan psikotik yang harus

(30)

 3. Pemakaian protesa gigi

- Disamping menurunkan sekresi ludah,

pada pemakaian protesa yang baru pada beberapa kasus ( 10  – 18 % ) Timbul

keluhan mengenai kenaikan jumlah ludah( disertasi W.Kalk, 1979 ).

- Penderita terus menerus mengeluarkan air liur dan karenanya sudut mulutnya

(31)

- Sialorroe terutama harus dicari pada iritasi

permukaan mulut karena bentuk protesa baru dan perubahan tinggi gigitan dan pada tekanan penggigitan.

- Pengunyahan ( stimulasi mekanik )

merangsang sekresi gland. Parotis, maka pd

tekanan pengunyahan yang meningkat di dalam mulut terutama akan terdapat pengunyahan

yang encer seperti air, yang pada pemakai protesa dirasa mengganggu.

- Bila gejala ini tdak hilang juga dapat doberi Parasimpatikolitika.

(32)

4. Kerja samping obat-obatan

- obat  – obatan yang menaikan sekresi

saliva terutama

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis ucapkan untuk kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan nikmat yang dikarunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan

Mahasiswa yang sanggup, mau dan mampu secara efektif membaca buku- buku yang diwajibkan dan atau dianjurkan biasanya memperoleh angka yang baik dan akhirnya sukses

Keputusan Komisi pemilihan Umum Tentang Tata Cara Pensortiran dan Pelipatan Surat Suara di KPU Kabupaten/Kota untuk Peny elenggaraan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

Enukleasi merupakan pilihan tata laksana untuk intraokular unilateral RB dengan klasifikasi grup E yang melibatkan neovaskularisasi dari iris, glaukoma sekunder, tumor

Volume penjualan sigaret kretek mesin (SKM) full flavor, yang merupakan 77% dari total volume penjualan perseroan sedikit lebih rendah menjadi 45 miliar batang dari 45.6 miliar

Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Hal ini untuk

Dari beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Regulasi diri adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol, mengatur, merencanakan, mengarahkan, dan memonitor

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1980 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam. Penyelenggaraan