• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Dan Evaluasi Tabir Surya Dari Ekstrak Daun Singkong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Formulasi Dan Evaluasi Tabir Surya Dari Ekstrak Daun Singkong"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

FORMULASI DAN EVALUASI TABIR SURYA DARI

FORMULASI DAN EVALUASI TABIR SURYA DARI EKSTRAK DAUN

EKSTRAK DAUN

SINGKONG (

SINGKONG (

FORMULASI TABIR SURYA

FORMULASI TABIR SURYA

I.

I. TUJUAN PRAKTIKUMTUJUAN PRAKTIKUM

1.

1. Membuat sediaanMembuat sediaan krimkrim  dan  dan  gel  gel   tabir surya dari bahan alam (ekstrak daun singkong  tabir surya dari bahan alam (ekstrak daun singkong dan ekstrak kencur) dan

dan ekstrak kencur) dan krimkrim tabir surya dari bahan sintetis (asam salisilat). tabir surya dari bahan sintetis (asam salisilat). 2.

2. Membandingkan 2 formulaMembandingkan 2 formula krimkrim  tabir surya dari ekstrak daun singkong dengan  tabir surya dari ekstrak daun singkong dengan konsentrasi asam stearat yang berbeda.

konsentrasi asam stearat yang berbeda. 3.

3. Membandingkan sediaanMembandingkan sediaan krimkrim  tabir surya dari bahan alam dengan  tabir surya dari bahan alam dengan krimkrim  tabir surya  tabir surya dari asam salisilat (melihat kemungkinan terjadinya OTT).

dari asam salisilat (melihat kemungkinan terjadinya OTT). 4.

4. Membandingkan 3 formulaMembandingkan 3 formula  gel  gel   tabir surya dari ekstrak kencur dengan konsentrasi  tabir surya dari ekstrak kencur dengan konsentrasi ekstrak berbeda serta bahan emulgator dan emolient yang juga berbeda.

ekstrak berbeda serta bahan emulgator dan emolient yang juga berbeda. 5.

5. Mampu mengevaluasi viskositas dari sediaan krim dan gel tabir surya yang telahMampu mengevaluasi viskositas dari sediaan krim dan gel tabir surya yang telah dibuat.

dibuat. 6.

6. Mampu mengevaluasi sediaan krim dan gel tabir surya dengan uji aktivitas, ujiMampu mengevaluasi sediaan krim dan gel tabir surya dengan uji aktivitas, uji efektifitas, dan uji

efektifitas, dan uji sun protecting  sun protecting factor (SPF).factor (SPF).

II.

II. DASAR TEORIDASAR TEORI

a. Sediaan Tabir Surya a. Sediaan Tabir Surya

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk membaurkan atau Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk membaurkan atau menyerap secara efektif sinar matahari, terutama daerah emisi gelombang ultraviolet dan menyerap secara efektif sinar matahari, terutama daerah emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari. inframerah, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari. Efek nyata penyinaran matahari yang merugikan adalah eritema kulit yang diikuti oleh warna Efek nyata penyinaran matahari yang merugikan adalah eritema kulit yang diikuti oleh warna coklat kemerahan, penyinaran ultraviolet dengan panjang gelombang di atas 330 nm dapat coklat kemerahan, penyinaran ultraviolet dengan panjang gelombang di atas 330 nm dapat menyebabkan kulit menjadi kecoklatan. Eritema timbul bersamaan dengan warna coklat. menyebabkan kulit menjadi kecoklatan. Eritema timbul bersamaan dengan warna coklat.

Tabir surya tersedia dalam bentuk lotion, krim, salep, gel, dan larutan (solution). Tabir surya tersedia dalam bentuk lotion, krim, salep, gel, dan larutan (solution). Efektivitas penggunaanny

Efektivitas penggunaannya tergantung dari bahan ka tergantung dari bahan kimia, daya larut dalam vehikimia, daya larut dalam vehikulum ulum (bahan(bahan  pembawa)

(2)

 jumlah

 jumlah tabir tabir surya surya yang yang dioleskan. dioleskan. Untuk Untuk hasil hasil terbaik, terbaik, disarankan disarankan pemakaian pemakaian tabir tabir suryasurya dilakukan secara tipis pada permukaan kulit. Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan standar dilakukan secara tipis pada permukaan kulit. Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan standar international, pemakaian tabir surya hanya sebanyak 2 mg/ cm

international, pemakaian tabir surya hanya sebanyak 2 mg/ cm22..

Ada dua jenis tabir surya, yaitu tabir surya kimia seperti PABA, PABA ester, Ada dua jenis tabir surya, yaitu tabir surya kimia seperti PABA, PABA ester,  benzofenon,

 benzofenon, salisilat, salisilat, dan dan antranilat, antranilat, dan dan tabir tabir surya surya fisik fisik seperti seperti titanium titanium dioksida, dioksida, MgMg silikat, seng oksida, red petrolatum dan kaolin. Tabir surya kimia bekerja dengan cara silikat, seng oksida, red petrolatum dan kaolin. Tabir surya kimia bekerja dengan cara mengabsorbsi energi radiasi, sedangkan tabir surya fisik bekerja dengan cara memantulkan mengabsorbsi energi radiasi, sedangkan tabir surya fisik bekerja dengan cara memantulkan sinar. Kedua jenis tabir surya ini sering dikombinasikan untuk mendapatkan tabir surya yang sinar. Kedua jenis tabir surya ini sering dikombinasikan untuk mendapatkan tabir surya yang  bekerja optimal.

 bekerja optimal.

Tabir surya yang baik adalah dapat mengabsorbsi 99% gelombang UV dengan Tabir surya yang baik adalah dapat mengabsorbsi 99% gelombang UV dengan  panjang gelombang 297 nm pada ketebalan 0,001 dan dap

 panjang gelombang 297 nm pada ketebalan 0,001 dan dapat meneruskan radiasi eritemogenikat meneruskan radiasi eritemogenik 15

15 –  –  20%. Dapat melindungi radiasi UV paling sedikit 25 kali dosis eritema minimal, dapat 20%. Dapat melindungi radiasi UV paling sedikit 25 kali dosis eritema minimal, dapat menahan radiasi selama 8 jam.

menahan radiasi selama 8 jam.

Kemampuan menahan sinar UV dari tabir surya dinilai dalam faktor proteksi sinar Kemampuan menahan sinar UV dari tabir surya dinilai dalam faktor proteksi sinar (SPF/ Sun Protecting Factor) yaitu perbandingan dosis minimal yang diperlukan untuk (SPF/ Sun Protecting Factor) yaitu perbandingan dosis minimal yang diperlukan untuk meminbulkan eritema pada kulit yang diolesi tabir surya dengan yang tidak. Nilai SPF ini meminbulkan eritema pada kulit yang diolesi tabir surya dengan yang tidak. Nilai SPF ini  berkisar antara 0 sampai 100. kemampuan tabir surya yang

 berkisar antara 0 sampai 100. kemampuan tabir surya yang dianggap baik berada diatas 15.dianggap baik berada diatas 15.

b. Flavonoid b. Flavonoid

Flavonoid mengandung sistem aromatik yang terkonyugasi dan karena itu Flavonoid mengandung sistem aromatik yang terkonyugasi dan karena itu menunjukan pita serapan kuat pada spektrum UV dan spektrum tampak. Flavonoid umumnya menunjukan pita serapan kuat pada spektrum UV dan spektrum tampak. Flavonoid umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavonoid.

terdapat dalam tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavonoid.

Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh tetapi beberapa kelas lebih Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh tetapi beberapa kelas lebih tersebar daripada yang lainnya. Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai campuran, tersebar daripada yang lainnya. Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai campuran,  jarang

 jarang sekali sekali dijumpai dijumpai hanya hanya flavonoid flavonoid tunggal tunggal dalam dalam jaringan jaringan tumbuhan. tumbuhan. Disamping Disamping itu,itu, sering terdapat campuran yang terdiri atas flavonoid yang berbeda kelas. Antosianin sering terdapat campuran yang terdiri atas flavonoid yang berbeda kelas. Antosianin  berwarna

 berwarna yang terdapat yang terdapat dalam dalam daun bunga daun bunga hampir hampir selalu selalu disertai disertai oleh oleh flavon flavon dan dan flavonololflavonolol tanwarna.

tanwarna.

Flavonoid mempunyai rumus umum, C

Flavonoid mempunyai rumus umum, C66CC33CC66..

Aktivitas biologi flavonoid antara lain, Aktivitas biologi flavonoid antara lain, -

- anti anti kanker kanker : : kuersetin, kuersetin, mirisetinmirisetin -

- anti anti oksidant oksidant : : kuersetin, kuersetin, antosianidin, antosianidin, dan dan prosianidinprosianidin -

- anti anti inflamasi inflamasi : : apigenin, apigenin, taksifolin, taksifolin, luteolin, luteolin, kuersetinkuersetin -

(3)

-

- anti anti hipertensi hipertensi : : prosianidinprosianidin -

- anti anti virus virus : : amentiflavum, amentiflavum, skutellarein, skutellarein, kuersetinkuersetin

Klasifikasi flavonoid umumnya didasarkan atas inti molekul, Klasifikasi flavonoid umumnya didasarkan atas inti molekul, *Harbone membagi flavonoid kedalam kelompok

*Harbone membagi flavonoid kedalam kelompok -- AntosianinAntosianin

-- ProantosianidinProantosianidin -- FlavonolFlavonol

-- FlavonFlavon

-- Khalkon dan auronKhalkon dan auron -- FlavanonFlavanon -- GlikoflavonGlikoflavon -- IsoflavonIsoflavon -- BiflavonilBiflavonil c. Identifikasi Flavonoid c. Identifikasi Flavonoid Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometer UV-Vis

Spektroskopi serapan ultraviolet dan serapan tampak merupakan cara utama yang Spektroskopi serapan ultraviolet dan serapan tampak merupakan cara utama yang  berguna

 berguna untuk untuk menentukan/menganalisis menentukan/menganalisis struktur struktur flavonoid flavonoid spektrum spektrum flavonoid flavonoid dalamdalam metanol memberikan 2 panjang gelombang serapan maksimum yang khas yaitu Pita I metanol memberikan 2 panjang gelombang serapan maksimum yang khas yaitu Pita I 300-550 nm, Pita II 240-285 nm, Untuk menentukan pola oksigenasi, kedudukan gugus hidroksil 550 nm, Pita II 240-285 nm, Untuk menentukan pola oksigenasi, kedudukan gugus hidroksil fenol, kedudukan gula atau metil yang terikat pada gugus hidroksil fenol dapat ditentukan fenol, kedudukan gula atau metil yang terikat pada gugus hidroksil fenol dapat ditentukan dengan menambahkan pereaksi geser dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi. dengan menambahkan pereaksi geser dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi.  Pereaksi geser yang digunakan:

 Pereaksi geser yang digunakan:

- Natrium metoksida (NaO Me) - Natrium metoksida (NaO Me) - Natrium asetat (NaO Ac) - Natrium asetat (NaO Ac)

- Natrium asetat/asamborat (NaOAc/H3BO3) - Natrium asetat/asamborat (NaOAc/H3BO3) - Aluminium klorida (AlCl3)

- Aluminium klorida (AlCl3)

- Aluminium klorida/HCl (AlCl3/HCl). - Aluminium klorida/HCl (AlCl3/HCl).

(4)

Kromatogr

Kromatografi afi flavonoid flavonoid (KKt)(KKt) Fase

Fase diam diam : : air air yang yang terikat terikat pada pada selulose.selulose. Fase

Fase gerak gerak : : - - BAABAA n n –  –  Bu OH Bu OH –  –  HO Ac HO Ac –  –  H2O (4 : 1 : 5) H2O (4 : 1 : 5) - Forestal

- Forestal  HO Ac HO Ac –  –  H2O H2O –  –  HCl (30 : 10 : 3) HCl (30 : 10 : 3) - HO AC

- HO AC Penampak

Penampak bercak bercak : : 1) 1) Uap Uap NH3NH3

2) AlCl3 5% dalam metanol

2) AlCl3 5% dalam metanol menunjukkan 5-hidroksimenunjukkan 5-hidroksi flavonoid sebagai bercak berfluoresensi kuning dibawah sinar UV 366 nm.

flavonoid sebagai bercak berfluoresensi kuning dibawah sinar UV 366 nm. 3) Kompleks difenil-as. Borat-etanol amin. 3) Kompleks difenil-as. Borat-etanol amin. 4) Asam sulfanilat yang terdiazotasi.

4) Asam sulfanilat yang terdiazotasi. 5) Vanilin-HCl.

5) Vanilin-HCl.

d. Rutin d. Rutin

Kuersetin merupakan salah satu

Kuersetin merupakan salah satu flavonoid yang banyak terdapat di alam dan diketahuiflavonoid yang banyak terdapat di alam dan diketahui mampu menghambat enzim sitokrom P-450 yang berperan dalam metabolisme parsetamol. mampu menghambat enzim sitokrom P-450 yang berperan dalam metabolisme parsetamol. Senyawa rutin berasal dari daun singkong, bersifat polar dan akan mengalami hidrolisis bila Senyawa rutin berasal dari daun singkong, bersifat polar dan akan mengalami hidrolisis bila direaksikan dengan asam kuat seperti HCl, dan akan terurai menjadi quersetin yang bersifat direaksikan dengan asam kuat seperti HCl, dan akan terurai menjadi quersetin yang bersifat nonpolar dan glukosa yang bersifat polar. Hasil penelitian menunjukkan kadar parasetamol nonpolar dan glukosa yang bersifat polar. Hasil penelitian menunjukkan kadar parasetamol

(5)

dalam darah tidak dipengaruhi oleh dosis kuersetin yang diberikan. Derajat nekrosis hati dalam darah tidak dipengaruhi oleh dosis kuersetin yang diberikan. Derajat nekrosis hati karena pemberian parasetamol dosis toksik lebih rendah pada pemberian kuersetin. Kuersetin karena pemberian parasetamol dosis toksik lebih rendah pada pemberian kuersetin. Kuersetin dosis dapat menghambat aktivitas sitokrom P-450 yang tinggi karena parasetamol dosis dosis dapat menghambat aktivitas sitokrom P-450 yang tinggi karena parasetamol dosis toksik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kuersetin dosis 750 mg/kg BB dapat toksik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kuersetin dosis 750 mg/kg BB dapat menurunkan efek hepatotoksik parasetamol, dan menurunkan aktivitas enzim sitokrom menurunkan efek hepatotoksik parasetamol, dan menurunkan aktivitas enzim sitokrom P-450.

450.

Rumus struktur: Rumus struktur:

 Kuersetin 3- rutino  Kuersetin 3- rutinosidasida

Proses hidrolisis rutin menjadi kuersetin berjalan menurut reaksi berikut: Proses hidrolisis rutin menjadi kuersetin berjalan menurut reaksi berikut:

HCl HCl + + Hidrolisis Hidrolisis

(6)

Ruti

Ruti n n KuersKuerseetin tin GlukGluk ososaa

e. Kencur e. Kencur

Kaempferia galanga aromanya khas dengan rasa yang pahit bila dikonsumsi

Kaempferia galanga aromanya khas dengan rasa yang pahit bila dikonsumsi

mentah-mentah menjadikan tanaman ini kebanyakan dijadikan bumbu dasar yang

mentah-mentah menjadikan tanaman ini kebanyakan dijadikan bumbu dasar yang

dapat digunakan pada beberapa jenis masakan seperti nasi goreng dan lain-lain.

dapat digunakan pada beberapa jenis masakan seperti nasi goreng dan lain-lain.

 Namun

 Namun tahukah

tahukah kamu

kamu bahwa

bahwa kencur

kencur memiliki

memiliki banyak

banyak manfaat

manfaat untuk

untuk mengobat

mengobatii

 berbagai

 berbagai macam

macam penyakit seperti

penyakit seperti radang

radang lambung, radang

lambung, radang anak

anak telinga, influenza

telinga, influenza

 pada

 pada bayi,

bayi, masuk

masuk angin,

angin, sakit

sakit kepala,

kepala, batuk,

batuk, menghil

menghilangkan

angkan darah

darah kotor,

kotor, diare,

diare,

memperlancar haid, mata pegal, keseleo, dan kelelahan.

memperlancar haid, mata pegal, keseleo, dan kelelahan.

Kencur merupakan tanaman rumput kecil yang tumbuh subur di daerah

Kencur merupakan tanaman rumput kecil yang tumbuh subur di daerah

dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak

dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak

air. Tanaman ini tunbuh dan berkembang pada musim tertentu yaitu pada musim

air. Tanaman ini tunbuh dan berkembang pada musim tertentu yaitu pada musim

 penghuja

 penghujan, juga dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari

n, juga dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari

dan tidak terlalu basah.

dan tidak terlalu basah.

Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah pati

Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah pati

(4,14%), mineral (13,73%), dan minyak astiri (0,02%) berupa sineol, asam metal

(4,14%), mineral (13,73%), dan minyak astiri (0,02%) berupa sineol, asam metal

kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol,

kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol,

kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid, dan gom. Berikut adalah cara

kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid, dan gom. Berikut adalah cara

 pemanfaatan

 pemanfaatan kencur b

kencur berdasarkan pe

erdasarkan penyakit y

nyakit yang dapat

ang dapat diatasin

diatasinya:

ya:

dang Lambung

dang Lambung

kit Kepala

kit Kepala

asuk Angin

asuk Angin

iare

iare

emperlancar Haid

emperlancar Haid

ata Pegal

ata Pegal

tuk 

tuk 

enghilangkan darah kotor 

enghilangkan darah kotor 

eseleo

eseleo

III.

(7)

1)

1)  Asam stearat  Asam stearat  Fungsi

Fungsi : : emulgator, emulgator, solubilizing solubilizing agent.agent. Pemerian

Pemerian : : kristal kristal atau atau serbuk serbuk putih putih atau atau kuning, kuning, bau bau lemahlemah Kelarutan

Kelarutan : : benzen benzen larut,etanol larut,etanol larut, larut, propilen propilen glikol glikol larut, larut, air air praktis praktis tidak tidak larutlarut OTT

OTT : : agen agen pengoksidasipengoksidasi

% lazim untuk ointments dan creams: 1-20% % lazim untuk ointments dan creams: 1-20%

2)

2) Cera AlbaCera Alba Fungsi

Fungsi : : Bahan Bahan dasar, dasar, alat alat penstabil penstabil emulsi, emulsi, agen agen pengerasan.pengerasan. Pemerian

Pemerian : : Lempeng Lempeng atau atau potongan, potongan, berwarna berwarna putih putih atau atau putih putih kekuningan;jika kekuningan;jika tipis tipis bening bening dengandengan  butiran halus, tidak mengkilat, serpihan bukan

 butiran halus, tidak mengkilat, serpihan bukan hablur.hablur. Kelarutan

Kelarutan : : Larut Larut dalam dalam minyak minyak atsiri atsiri dan dan minyak minyak lemak; lemak; agak agak sukar sukar larut larut dalam dalam etanol(90%)P etanol(90%)P dan dan etereter P; praktis tidak larut dalam air.

P; praktis tidak larut dalam air.

3)

3) Vaselin AlbumVaselin Album Fungsi

Fungsi : : Basis Basis krimkrim Pemerian

Pemerian : : Massa Massa lunak, lunak, bening, bening, lengket; lengket; warna warna putih, putih, sifat sifat ini ini tetap tetap pada pada penyimpanan penyimpanan dan dan setelahsetelah dilebur dan dibiarkan dingin tanpa diaduk.

dilebur dan dibiarkan dingin tanpa diaduk. Kelarutan

Kelarutan : : Praktis Praktis tidak tidak larut larut dalam dalam air air dan dan etanol(95%)P; etanol(95%)P; larut larut dalam dalam kloroformP, kloroformP, eterP, eterP, dan dan etereter minyak tanah P, larutan kadang-kadang berpotensi lemah.

minyak tanah P, larutan kadang-kadang berpotensi lemah.

4)

4) TEA/TriethanolamineTEA/Triethanolamine Fungsi

Fungsi : : agen agen pengemulsi.pengemulsi. Pemerian

Pemerian : : cairan cairan bening bening tidak tidak berwarna berwarna sampai sampai kuning kuning pucat, pucat, bau bau amoniak amoniak lemahlemah Kelarutan

Kelarutan : : etanol etanol 95% 95% larut, larut, metanol metanol larut, larut, water water larutlarut OTT

OTT : : golongan golongan amin amin dan dan hidroksihidroksi

5)

5)  Nipagin/Methylparaben Nipagin/Methylparaben Fungsi

Fungsi : : antimikroba antimikroba untuk untuk sediaan sediaan topikal topikal 0,02%-0,3%0,02%-0,3% Pemerian

Pemerian : : kristal kristal putih, putih, tidak tidak berbau, berbau, panaspanas Kelarutan

Kelarutan : : etanol etanol 1:2, 1:2, gliserin gliserin 1:60, 1:60, air air 1:400,1:400, OTT

OTT : : besi, besi, hidrolisis hidrolisis basa basa lemah lemah dan dan asam asam kuatkuat

6)

(8)

Fungsi

Fungsi : : Antimikroba>20%Antimikroba>20% Emolient up to 30 Emolient up to 30 Humektan up to 30 Humektan up to 30 Plasticizer Plasticizer Solvent Solvent Pemanis Pemanis Agen pengion Agen pengion Pemerian

Pemerian : : larutan larutan bening bening tidak tidak berwarna, berwarna, tidak tidak berbau, berbau, kental, kental, larutan larutan higroskopis, higroskopis, rasa rasa manis manis sepertiseperti sukrosa.

sukrosa. Kelarutan

Kelarutan : : etanol etanol 95% 95% mudah mudah larut, larut, minyak minyak praktis praktis tidak tidak larut, larut, air air mudah mudah larut.larut. OTT

OTT : : agen agen pengoksidasi pengoksidasi seperti seperti potasium potasium klorat klorat atau atau potasium potasium permanganat.permanganat.

7)

7)  Adeps Lanae Adeps Lanae Pemerian

Pemerian : : Massa Massa lembek, lembek, liat; liat; warna warna kuning; kuning; tidak tidak tengik, tengik, bau bau lemah, lemah, khas.khas. Kelarutan

Kelarutan : : mudah mudah larut larut dalam dalam kloroform kloroform P P dan dan eter eter P; P; agak agak sukar sukar larut larut dalam dalam etanol(95%) etanol(95%) P P dingin;dingin; lebih larut dalam etanol (95%) P panas; tidak larut`dalam air, tetapi bercampur tanpa

lebih larut dalam etanol (95%) P panas; tidak larut`dalam air, tetapi bercampur tanpa memisah dengan lebih kurang dua kali

memisah dengan lebih kurang dua kali bobotnya dengan air.bobotnya dengan air. Fungsi

Fungsi : : Emolien, Emolien, penstabil penstabil emulsi, emulsi, bahan bahan dasar dasar salep, salep, perawatan perawatan kulit kulit dan dan rambut.rambut. OTT

OTT : : Pro-oxidant, Pro-oxidant, obat-obat obat-obat aktif aktif tertentu.tertentu.

8)

8)  BHT/ Butylated Hydroxytoluene BHT/ Butylated Hydroxytoluene Fungsi

Fungsi : : antioksidan antioksidan untuk untuk sediaan sediaan topikal topikal 0,0075-0,1%.0,0075-0,1%. Pemerian

Pemerian : : kristal kristal putih putih atau atau kuning kuning pucat, pucat, bau bau lemah.lemah. OTT

OTT : : pengoksidasi pengoksidasi kuat kuat seperti seperti peroksida peroksida dan dan permanganat.permanganat.

9)

9)  Propil paraben Propil paraben Pemerian

Pemerian : : Serbuk Serbuk hablur; hablur; warna warna putihputih Kelarutan

Kelarutan : : Mudah Mudah larut larut dalam dalam etanol etanol (95%) (95%) P, P, metanol metanol P, P, dan dan eter eter P, P, sangat sangat sukar sukar larut larut dalam dalam air.air. Fungsi

Fungsi : : Pengawet.Pengawet. OTT

OTT : : besi, besi, hidrolisis hidrolisis basa basa lemah lemah dan dan asam asam kuatkuat

10)

10) BHA/ Butylated Hidroksianisol  BHA/ Butylated Hidroksianisol  Pemerian

Pemerian : : serbuk serbuk hablur hablur warna warna putih putih atau atau hampir hampir putih, putih, atau atau padat padat seperti seperti malam, malam, berwarna berwarna putihputih kekuningan, bau aromatic.

(9)

Kelarutan

Kelarutan : : larut larut dalm dalm etanol etanol (95%) (95%) P, P, propilenglikol propilenglikol P, P, minyak minyak kacang kacang P, P, dan dan larutan larutan alkali alkali hidroksida;hidroksida;  praktis tidak larut dalm air.

 praktis tidak larut dalm air. Fungsi

Fungsi : : antioksidan.antioksidan.

11)

11) Propilenglikol  Propilenglikol  OTT

OTT : : regen regen pengoksidasi pengoksidasi seperti seperti potassium potassium permanganatepermanganate Fungsi

Fungsi : : antimikroba, antimikroba, humektan, humektan, desinfektan, desinfektan, bahan bahan pelarut, pelarut, stabilizer stabilizer untuk untuk vitaminvitamin Kelarutan

Kelarutan : : gunakan gunakan pereaksi pereaksi dengan dengan kualitas kualitas yang yang cocokcocok

12)

12) NaCMC/  NaCMC/ Sodium CyclamateSodium Cyclamate Sinonim

Sinonim : : Assugrin, Assugrin, Sucaryl Sucaryl sodium, sodium, SucrosaSucrosa Fungsi

Fungsi : : suspending suspending agent.agent.

13)

13) GelatinGelatin Pemerian

Pemerian : : Lembaran, Lembaran, irisan, irisan, serbuk serbuk atau atau butiran; butiran; bening; bening; warna warna kuning kuning gading gading sampai sampai kuning kuning pucat;pucat;  bau lemah.

 bau lemah. Kelarutan

Kelarutan : : Larut Larut dalam dalam air air panas, panas, pada pada pendinginan pendinginan membentuk membentuk gel.gel. Fungsi

Fungsi : : Peningkat Peningkat viskositas viskositas (pengental), (pengental), emolient.emolient.

14)

14) Asam salisilat  Asam salisilat  Pemerian

Pemerian : : Hablur, Hablur, umumnya umumnya berbentuk berbentuk jarum jarum halus, halus, atau atau serbuk serbuk hablur hablur ringan; ringan; warna warna putih, putih, rasa rasa agakagak manis, diikuti rasa tajam; stabil di udara.

manis, diikuti rasa tajam; stabil di udara. Kelarutan

Kelarutan : : Mudah Mudah larut larut dalam dalam etanol etanol (95%) (95%) P P dan dan eter eter P; P; larut larut dalam dalam air air mendidih, mendidih, sukar sukar larut larut dalamdalam air dan benzen P, agak sukar larut dalam kloroform P.

air dan benzen P, agak sukar larut dalam kloroform P. Fungsi

Fungsi : : Perawatan Perawatan kulit kulit dan dan rambut, rambut, anti anti jerawat, jerawat, anti anti ketombe.ketombe.

IV.

IV. FORMULASIFORMULASI

A. Formula Krim Tabir Surya ( 100 gram ) A. Formula Krim Tabir Surya ( 100 gram )

Formula Formula Kelompok 1 Kelompok 1 Formula Formula Kelompok 2 Kelompok 2 Formula Formula Kelompok 3 Kelompok 3

Ekstrak daun singkong 1,5% Ekstrak daun singkong 1,5% Asam stearat 12,5%

Asam stearat 12,5% Cera alba 2% Cera alba 2%

Ekstrak daun singkong 1,5% Ekstrak daun singkong 1,5% Asam stearat 10 % Asam stearat 10 % Cera alba 2% Cera alba 2% Asam salisilat 3% (*) Asam salisilat 3% (*) Asam stearat 10% Asam stearat 10% Cera alba 2% Cera alba 2%

(10)

Vaselin album 8% Vaselin album 8% Adeps lanae 1% Adeps lanae 1% BHA 0,01% BHA 0,01% BHT 0,02% BHT 0,02% TEA 1,2% TEA 1,2% Propilen glikol 7% Propilen glikol 7% Metil paraben 0,1% Metil paraben 0,1% Propel paraben 0,05% Propel paraben 0,05% Parfum qs Parfum qs Air suling ad 100% Air suling ad 100% Vaselin album 8% Vaselin album 8% Adeps lanae 1% Adeps lanae 1% BHA 0,01% BHA 0,01% BHT 0,02% BHT 0,02% TEA 1,2% TEA 1,2% Propilen glikol 7% Propilen glikol 7% Metil paraben 0,1% Metil paraben 0,1% Propel paraben 0,05% Propel paraben 0,05% Parfum qs Parfum qs Air suling ad 100% Air suling ad 100% Vaselin album 8% Vaselin album 8% Adeps lanae 1% Adeps lanae 1% BHA 0,01% BHA 0,01% BHT 0,02% BHT 0,02% TEA 1,2% TEA 1,2% Propilen glikol 7% Propilen glikol 7% Metil paraben 0,1% Metil paraben 0,1% Propel paraben 0,05% Propel paraben 0,05% Parfum qs Parfum qs Air suling ad 100% Air suling ad 100%

B. Formula Gel Tabir Surya (

B. Formula Gel Tabir Surya ( 100 gram )100 gram )

Formula Formula Kelompok 4 Kelompok 4 Formula Formula Kelompok 5 Kelompok 5 Formula Formula Kelompok 6 Kelompok 6 Ekstrak kencur 2% Ekstrak kencur 2%  Na CMC 3%  Na CMC 3% Propilen glikol 5% Propilen glikol 5%  Nipagin 0,2%  Nipagin 0,2% Parfum qs Parfum qs Air ad 100% Air ad 100% Ekstrak kencur 2% Ekstrak kencur 2%  Na CMC 2%  Na CMC 2% Propilen glikol 5% Propilen glikol 5%  Nipagin 0,2%  Nipagin 0,2% Parfum qs Parfum qs Air ad 100% Air ad 100% Ekstrak kencur 3% Ekstrak kencur 3% Gelatin 5% Gelatin 5% Gilserin 2% Gilserin 2%  Nipagin 0,2%  Nipagin 0,2% Parfum qs Parfum qs Air ad 100% Air ad 100% V.

V. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN

a. Pembuatan krim dan gel tabir surya a. Pembuatan krim dan gel tabir surya

Alat: Alat:

1.

1. Mortar Mortar besar besar & & alu alu 1 1 buahbuah 2.

2. Gelas Gelas ukur ukur 100 100 ml ml 1 1 buahbuah 3.

3. Gelas Gelas ukur ukur 5 5 ml ml 1 1 buahbuah 4.

4. Erlenmeyer Erlenmeyer 10 10 ml ml 2 2 buahbuah 5.

5. Beaker Beaker glass glass 10 10 ml ml 2 2 buahbuah 6.

6. Cawan Cawan penguap penguap 1 1 buahbuah 7.

7. Pipet Pipet tetes tetes secukupnyasecukupnya 8.

8. Batang Batang pengaduk pengaduk 1 1 buahbuah 9.

9. Spatula Spatula 2 2 buahbuah 10.

(11)

11.

11. Sudip Sudip 2 2 buahbuah 12.

12. Pot Pot obat obat 50 50 ml ml 2 2 buahbuah 13.

13. Viskometer BrookfieldViskometer Brookfield 14.

14. Nomor spindle 5 (R5) Nomor spindle 5 (R5) 15.

15. Timbangan dan anak timbanganTimbangan dan anak timbangan 16.

16. Penangas airPenangas air

Bahan: Bahan:

Formula Krim Tabir Surya Formula Krim Tabir Surya 1.

1. Ekstrak daun singkongEkstrak daun singkong 2.

2. Asam salisilatAsam salisilat 3.

3. Asam stearatAsam stearat 4.

4. Cera albaCera alba 5.

5. Vaselin albumVaselin album 6.

6. Adeps lanaeAdeps lanae 7. 7. BHABHA 8. 8. BHTBHT 9. 9. TEATEA 10.

10. Propilen glikolPropilen glikol 11.

11. Metil parabenMetil paraben 12.

12. Propel parabenPropel paraben 13.

13. ParfumParfum 14.

14. Air sulingAir suling

Formula Gel Tabir Surya Formula Gel Tabir Surya 1.

1. Ekstrak kencurEkstrak kencur 2.

2.  Na CMC Na CMC 3.

3. GelatinGelatin 4.

4. Propilen glikolPropilen glikol 5. 5. GliserinGliserin 6. 6.  Nipagin Nipagin 7. 7. ParfumParfum 8. 8. AirAir

(12)

b. Uji

b. Uji aktivitas aktivitas  krim tabir surya dari ekstrak daun singkong krim tabir surya dari ekstrak daun singkong Alat:

Alat: 1.

1. Labu Labu ukur ukur 50 50 ml ml 2 2 buahbuah 2.

2. Pipet Pipet volum volum 10 10 ml ml 1 1 buahbuah 3.

3. Gelas Gelas ukur ukur 10 10 ml ml 1 1 buahbuah 4.

4. Pipet Pipet tetes tetes 1 1 buahbuah 5.

5. Beaker Beaker glass glass 2 2 buahbuah 6.

6. Kaca Kaca objek objek 2 2 buahbuah 7.

7. Kuvet Kuvet 2 2 buahbuah 8.

8. Spektrofotometer UV-VISSpektrofotometer UV-VIS 9.

9. Lampu UV 366 nmLampu UV 366 nm Bahan: Bahan: 1.

1. Ekstrak Ekstrak daun daun singkong singkong 400 400 ppm ppm dan dan 100 100 ppm ppm @ @ 50 50 mlml 2.

2. Etanol Etanol 96% 96% secukupnyasecukupnya 3.

3. Isopropanol Isopropanol 30 30 mlml

4.

4. Sediaan Sediaan krim krim tabir tabir surya surya dari dari ekstrak ekstrak daun daun singkong singkong 0,3 0,3 gramgram

c. Uji

c. Ujiaktifitasaktifitas krim tabir surya darikrim tabir surya dari asasam sam saliali ssiillat at  Alat:

Alat: 1.

1. Labu Labu ukur ukur 50 50 ml ml 2 2 buahbuah 2.

2. Pipet Pipet volum volum 10 10 ml ml 1 1 buahbuah 3.

3. Pipet Pipet tetes tetes 1 1 buahbuah 4.

4. Beaker Beaker glass glass 2 2 buahbuah 5.

5. Kaca Kaca objek objek 2 2 buahbuah 6.

6. Kuvet Kuvet 2 2 buahbuah 7.

7. Spektrofotometer UV-VISSpektrofotometer UV-VIS 8.

8. Lampu UV 366 nmLampu UV 366 nm Bahan: Bahan: 1.

1. Etanol Etanol 96% 96% secukupnyasecukupnya 2.

2. Isopropanol Isopropanol 30 30 mlml

3.

3. Sediaan Sediaan krim krim tabir tabir surya surya dari dari asam asam salisilat salisilat 0,3 0,3 gramgram

d. Uji

d. Uji efektivitas efektivitas  gel tabir surya dari gel tabir surya dari eekstrkstrak kencur ak kencur  Alat:

(13)

1.

1. Labu Labu ukur ukur 50 50 ml ml 2 2 buahbuah 2.

2. Gelas Gelas ukur ukur 50 50 ml ml 1 1 buahbuah 3.

3. Beaker Beaker glass glass 1 1 buahbuah 4.

4. Kuvet Kuvet 2 2 buahbuah 5.

5. Spektrofotometer UV-VISSpektrofotometer UV-VIS

Bahan: Bahan: 1.

1. Sediaan Sediaan gel gel tabir tabir surya surya dari dari ekstrak ekstrak kencur kencur 1,67 1,67 gramgram 2.

2. Aquades Aquades 100 100 ml ml (2 (2 × × 50 50 ml)ml)

VI.

VI. PROSEDUR KERJAPROSEDUR KERJA a.

a. Pembuatan ekstrak daun singkong dan ekstrak kencurPembuatan ekstrak daun singkong dan ekstrak kencur 1.

1. Daun singkong dan kencur dicuci sampai bersih dengan air mengalir..Daun singkong dan kencur dicuci sampai bersih dengan air mengalir.. 2.

2. Setelah itu ditiriskan sambil dilakukan sortasi basah.Setelah itu ditiriskan sambil dilakukan sortasi basah. 3.

3. Bahan-bahan yang telah disortasi basah, dirajang untuk memperkecil ukuran partikel.Bahan-bahan yang telah disortasi basah, dirajang untuk memperkecil ukuran partikel. 4.

4. Daun singkong dan kencur yang telah dirajang dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudianDaun singkong dan kencur yang telah dirajang dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan etanol 96% sampai bahan terendam semua.

ditambahkan etanol 96% sampai bahan terendam semua. 5.

5. Kemudian dimaserasi selama 1 hari, setelah itu disaring dengan kapas dan disaring denganKemudian dimaserasi selama 1 hari, setelah itu disaring dengan kapas dan disaring dengan kertas saring sampai diperoleh filtrat yang bersih.(filtrat 1)

kertas saring sampai diperoleh filtrat yang bersih.(filtrat 1) 6.

6. Ampasnya diberi etanol 96% dan dimaserasi kembali selama 1 hari. Setelah itu filtratAmpasnya diberi etanol 96% dan dimaserasi kembali selama 1 hari. Setelah itu filtrat disaring dengan kapas dan disaring dengan kertas saring, sampai diperoleh filtrat yang disaring dengan kapas dan disaring dengan kertas saring, sampai diperoleh filtrat yang  bersih.(filtrat 2)

 bersih.(filtrat 2) 7.

7. Filtrat 1 dan filtrat 2 digabung dan dikentalkan dengan vakum rotavaporator sampai diperolehFiltrat 1 dan filtrat 2 digabung dan dikentalkan dengan vakum rotavaporator sampai diperoleh ekstrak kental.

ekstrak kental. b.

b. Pembuatan krim tabir suryaPembuatan krim tabir surya 1.

1. Fase minyak (asam stearat, cera alba, vaselin album, adeps lanae, propil paraben, BHA, danFase minyak (asam stearat, cera alba, vaselin album, adeps lanae, propil paraben, BHA, dan BHT) dilebur diatas penangas air pada suhu 70

BHT) dilebur diatas penangas air pada suhu 70 00C sampai semua bahan lebur.C sampai semua bahan lebur. 2.

2. Pada saat yang bersamaan, fase Pada saat yang bersamaan, fase air (aquades) dipanaskan pada suhu 50air (aquades) dipanaskan pada suhu 50 00C C ditambahkan ditambahkan metilmetil  paraben

 paraben hingga hingga larut, larut, kemudian kemudian ditambahkan ditambahkan TEA TEA dan dan propilen propilen glikol. glikol. Campuran Campuran fase fase airair dipanaskan kembali hingga suhu 70

dipanaskan kembali hingga suhu 70 00C.C. 3.

3. Fase minyak dan fase air dicampurkan dalam mortar panas, digerus kuat sampai terbentukFase minyak dan fase air dicampurkan dalam mortar panas, digerus kuat sampai terbentuk massa krim (basis) putih seperti susu.

(14)

4.

4. Setelah dingin (± 40Setelah dingin (± 40 00C) ditambahkan ekstrak etanol daun singkong sedikit demi sedikit keC) ditambahkan ekstrak etanol daun singkong sedikit demi sedikit ke dalam basis samil diaduk terus sampai homogen.

dalam basis samil diaduk terus sampai homogen. 5.

5. Sediaan krim yang sudah jadi ditambahkan parfum, diaduk hingga homogen, danSediaan krim yang sudah jadi ditambahkan parfum, diaduk hingga homogen, dan dimasukkan ke dalam wadah yang telah diberi etiket.

dimasukkan ke dalam wadah yang telah diberi etiket. c.

c. Pembuatan gel tabir suryaPembuatan gel tabir surya 1.

1. Na-CMC dikembangkan d Na-CMC dikembangkan dengan air panas 20 kalinya di dalam mortar.engan air panas 20 kalinya di dalam mortar. 2.

2. Setelah mengembang digerus sampai terbentuk mucilago lalu ditambah gelatin, digerus,Setelah mengembang digerus sampai terbentuk mucilago lalu ditambah gelatin, digerus, ditambahkan propilenglikol/ gliserin, sambil terus digerus, nipagin dilarutkan terlebih dahulu ditambahkan propilenglikol/ gliserin, sambil terus digerus, nipagin dilarutkan terlebih dahulu dengan air panas ad larut baru dimasukkan ke dalam mortar, dan ekstrak kencur dimasukkan dengan air panas ad larut baru dimasukkan ke dalam mortar, dan ekstrak kencur dimasukkan ke dalam mucilago (massa gel) dan di gerus sa

ke dalam mucilago (massa gel) dan di gerus sampai homogen.mpai homogen. 3.

3. Air diad-kan sampai 20 gram dan ditambah parfum.Air diad-kan sampai 20 gram dan ditambah parfum. d.

d. Uji viskositas dengan viskosimeter BrookfieldUji viskositas dengan viskosimeter Brookfield 1.

1. Sediaan krim dan gel yang akan diuji dimasukkan dalam beaker glass 50 ml sampai terisiSediaan krim dan gel yang akan diuji dimasukkan dalam beaker glass 50 ml sampai terisi  penuh.

 penuh. 2.

2.  Nomor  Nomor spindle spindle yang yang akan akan digunakan digunakan dipilih dipilih sesuai sesuai dengan dengan kekentalan kekentalan sediaan, sediaan, kemudiankemudian dimasukkan sampai batas.

dimasukkan sampai batas. 3.

3. Tombol power pada alat viskosimeter ditekan dan dibiarkan alat untuk mengautokalibrasi.Tombol power pada alat viskosimeter ditekan dan dibiarkan alat untuk mengautokalibrasi. 4.

4. Nilai rpm yang akan dig Nilai rpm yang akan digunakan dipilih, lalu tombol enter ditekan.unakan dipilih, lalu tombol enter ditekan. 5.

5. Hasil kekentalan sediaan dibaca dalam satuan cHasil kekentalan sediaan dibaca dalam satuan centipoise (Cp) dan %T (Tourque).entipoise (Cp) dan %T (Tourque). e.

e. Uji aktivitas krim tabir surya dari akstrak daun singkongUji aktivitas krim tabir surya dari akstrak daun singkong Uji keberadaan senyawa flavonoid dalam

Uji keberadaan senyawa flavonoid dalam ekstrakekstrak daun singkong:daun singkong: 1.

1. Ekstrak daun singkong sebanyak 100 mg dilarutkan dengan etanol 96% sampai 50 mlEkstrak daun singkong sebanyak 100 mg dilarutkan dengan etanol 96% sampai 50 ml (konsentrasi 2000 ppm = 2 mg/ml) sebagai larutan induk.

(konsentrasi 2000 ppm = 2 mg/ml) sebagai larutan induk. 2.

2. Dari konsentrasi 2000 ppm dibuat pengenceran menjadi Dari konsentrasi 2000 ppm dibuat pengenceran menjadi 100 ppm (0,1 mg/ml), diambil 2,5 ml100 ppm (0,1 mg/ml), diambil 2,5 ml dari larutan induk dan diadkan kembali dengan 50 ml etanol 96% .

dari larutan induk dan diadkan kembali dengan 50 ml etanol 96% . 3.

3. Alat spektrofotometer UV-VIS dikalibrasi terlebih dahulu dengan blanko etanol 96%.Alat spektrofotometer UV-VIS dikalibrasi terlebih dahulu dengan blanko etanol 96%. 4.

4. Panjang gelombang maksimum senyawa flavonoid yang diduga terdapat dalam ekstrak daunPanjang gelombang maksimum senyawa flavonoid yang diduga terdapat dalam ekstrak daun singkong 100 ppm ditentukan dengan spektrofotometer UV-VIS. Alat disetting pada panjang singkong 100 ppm ditentukan dengan spektrofotometer UV-VIS. Alat disetting pada panjang gelombang

200-gelombang 200-400 nm dan hasilnya dibandingkan dengan λmax standar flavonoid yang ada400 nm dan hasilnya dibandingkan dengan λmax standar flavonoid yang ada  pada referensi.

 pada referensi. Uji aktivitas

Uji aktivitas sseediaan krdiaan kr im im  tabir surya dari ekstrak daun singkong: tabir surya dari ekstrak daun singkong: 1.

1. Sediaan krim tabir surya dari ekstrak daun singkong diambil 0,3 gram dilarutkan denganSediaan krim tabir surya dari ekstrak daun singkong diambil 0,3 gram dilarutkan dengan isopropanol sampai 30 ml, kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-VIS isopropanol sampai 30 ml, kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-VIS

(15)

 pada

 pada panjang panjang gelombang gelombang maksimum maksimum yang yang didapat didapat dari dari uji uji keberadaan keberadaan flavonoid flavonoid dalamdalam ekstrak.

ekstrak. 2.

2. Dua buah kaca objek disiapkan.Dua buah kaca objek disiapkan. 3.

3. Sediaan krim tabir surya diambil sebanyak 0,3 gram dilarutkan dengan isopropanol sampaiSediaan krim tabir surya diambil sebanyak 0,3 gram dilarutkan dengan isopropanol sampai 30 ml, kemudian dioleskan pada masing-masing kaca objek tadi.

30 ml, kemudian dioleskan pada masing-masing kaca objek tadi. 4.

4. Kedua kaca objek tadi dipaparkan pada lampu UV 366 nm selama 30 menit dan 60 menit.Kedua kaca objek tadi dipaparkan pada lampu UV 366 nm selama 30 menit dan 60 menit. 5.

5. Absorbansi sediaan krim yang telah dipaparkan lampu UV diukur kembali dan hasilnyaAbsorbansi sediaan krim yang telah dipaparkan lampu UV diukur kembali dan hasilnya dibandingkan dengan absorbansi sediaan krim sebelum dipaparkan den

dibandingkan dengan absorbansi sediaan krim sebelum dipaparkan den gan lampu UV.gan lampu UV. f.

f. Uji aktivitas krim tabir surya dari asam salisilatUji aktivitas krim tabir surya dari asam salisilat Uji keberadaan asam salisilat murni Uji keberadaan asam salisilat murni 1.

1. Asam salisilat sebanyak 100 mg dilarutkan dengan isopropanol sampai 50 ml (konsentrasiAsam salisilat sebanyak 100 mg dilarutkan dengan isopropanol sampai 50 ml (konsentrasi 2000 ppm = 2 mg/ml) sebagai

2000 ppm = 2 mg/ml) sebagai larutan induk.larutan induk. 2.

2. Dari konsentrasi 2000 ppm dibuat pengenceran menjadi Dari konsentrasi 2000 ppm dibuat pengenceran menjadi 100 ppm (0,1 mg/ml), diambil 2,5 ml100 ppm (0,1 mg/ml), diambil 2,5 ml dari larutan induk dan diadkan dengan 50

dari larutan induk dan diadkan dengan 50 ml isopropanol .ml isopropanol . 3.

3. Alat spektrofotometer UV-VIS dikalibrasi terlebih dahulu dengan blanko isopropanol.Alat spektrofotometer UV-VIS dikalibrasi terlebih dahulu dengan blanko isopropanol. 4.

4. Panjang gelombang maksimum larutan asam salisilat 100 ppm ditentukan denganPanjang gelombang maksimum larutan asam salisilat 100 ppm ditentukan dengan spektrofotometer UV-VIS. Alat disetting pada panjang gelombang 200-400 nm dan hasilnya spektrofotometer UV-VIS. Alat disetting pada panjang gelombang 200-400 nm dan hasilnya dibandingkan dengan

dibandingkan dengan λ λ max standar asam salisilat yang ada pada referensi.max standar asam salisilat yang ada pada referensi. Sediaan krim tabir surya dari asam salisilat

Sediaan krim tabir surya dari asam salisilat 1.

1. Sediaan krim tabir surya dari asam salisilat diambil 0,3 gram dilarutkan dengan isopropanolSediaan krim tabir surya dari asam salisilat diambil 0,3 gram dilarutkan dengan isopropanol sampai 30 ml, disaring, dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-VIS pada sampai 30 ml, disaring, dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-VIS pada  panjang gelombang maksimum y

 panjang gelombang maksimum yang didapat dari uji asam salisilat murni.ang didapat dari uji asam salisilat murni. 2.

2. Dua buah kaca objek disiapkan.Dua buah kaca objek disiapkan. 3.

3. Sediaan krim tabir surya diambil sebanyak 0,3 gram dilarutkan dengan isopropanol sampaiSediaan krim tabir surya diambil sebanyak 0,3 gram dilarutkan dengan isopropanol sampai 30 ml, kemudian dioleskan pada masing-masing kaca objek tadi.

30 ml, kemudian dioleskan pada masing-masing kaca objek tadi. 6.

6. Kedua kaca objek tadi dipaparkan pada lampu UV 366 nm selama 30 menit dan 45 menit.Kedua kaca objek tadi dipaparkan pada lampu UV 366 nm selama 30 menit dan 45 menit. 7.

7. Absorbansi sediaan krim yang telah dipaparkan lampu UV diukur kembali dan hasilnyaAbsorbansi sediaan krim yang telah dipaparkan lampu UV diukur kembali dan hasilnya dibandingkan dengan absorbansi sediaan krim sebelum dipaparkan dengan la

dibandingkan dengan absorbansi sediaan krim sebelum dipaparkan dengan la mpu UV.mpu UV. g.

g. Uji efektivitas gel tabir surya dari Uji efektivitas gel tabir surya dari ekstrak kencurekstrak kencur 1.

1. Sediaan gel sebanyak 1,67 gram dilarutkan dalam aquades sampai volumenya mencapai 50Sediaan gel sebanyak 1,67 gram dilarutkan dalam aquades sampai volumenya mencapai 50 ml.

ml. 2.

2. Dari larutan tadi, diambil sebanyak 20 ml, dan diencerkan kembali dengan aquades sampaiDari larutan tadi, diambil sebanyak 20 ml, dan diencerkan kembali dengan aquades sampai volumenya 50 ml.

(16)

3.

3. Absorbasinya diukur pada panjang gelombang yang telah ditentukan dimulai dari panjangAbsorbasinya diukur pada panjang gelombang yang telah ditentukan dimulai dari panjang gelombang 292,5 nm sampai 372,5 nm.

gelombang 292,5 nm sampai 372,5 nm. 4.

4.  Nilai  Nilai %Te %Te dan dan %Tp %Tp dihitung, dihitung, dan dan hasilnya hasilnya dibandingkan dibandingkan pada pada tabel, tabel, apakah apakah sediaansediaan termasuk kategori sunblock atau lainnya.

termasuk kategori sunblock atau lainnya.

VII.

VII. DATA HASIL DATA HASIL PENGAMATANPENGAMATAN

Data pengamatan setelah sediaan dibuat Data pengamatan setelah sediaan dibuat

No.

No. ParameterParameter Krim tabir suryaKrim tabir surya Gel tabir suryaGel tabir surya

Kel.1

Kel.1 Kel.2Kel.2 Kel.3Kel.3 Kel.4Kel.4 Kel.5Kel.5 Kel.6Kel.6

1. 1. OrganoleptisOrganoleptis - Warna - Warna - Bau - Bau - Tekstur  - Tekstur  Hijau muda Hijau muda  bintik-bintik   bintik-bintik  Oleum rosae Oleum rosae Lembut, kental Lembut, kental Hijau muda Hijau muda  bintik-bintik   bintik-bintik  Oleum rosae Oleum rosae Lembut, kental Lembut, kental Putih Putih

Bau tidak enak  Bau tidak enak 

Tidak terbentuk Tidak terbentuk mucilago, zat mucilago, zat  padat

 padat tidaktidak

terdispersi dengan terdispersi dengan  baik dalam air.  baik dalam air.

Coklat pucat Coklat pucat Oleum rosae Oleum rosae Lembut, kental Lembut, kental Jingga Jingga Oleum rosae Oleum rosae Lembut, kental Lembut, kental Coklat puca Coklat puca Aroma khas Aroma khas aromatik  aromatik  Mencair pad Mencair pad suhu ruang suhu ruang dan membe dan membe dalam lemar  dalam lemar  es. es. 2. Daya 2. Daya absorbsi absorbsi  pada kulit  pada kulit Mudah terserap

Mudah terserap Mudah terserapMudah terserap Tidak dapatTidak dapat terserap terserap Agak lengket, Agak lengket, sedikit sukar sedikit sukar terserap terserap Mudah Mudah terserap terserap Sangat Sangat lengket, suk  lengket, suk  terserap. terserap. 2. 2.  pH pH 77 77 88 66 66 55 3.

(17)

Evaluasi sediaan setelah seminggu dibuat Evaluasi sediaan setelah seminggu dibuat

No

No ParameterParameter Krim tabir suryaKrim tabir surya Gel tabir suryaGel tabir surya

Kel.1

Kel.1 Kel.2Kel.2 Kel.3Kel.3 Kel.4Kel.4 Kel.5Kel.5 Kel.6Kel.6

1. 1. OrganoleptisOrganoleptis - Warna - Warna - Bau - Bau - Tekstur  - Tekstur  Hijau (tanpa Hijau (tanpa  binti-bintik)  binti-bintik) Oleum rosae Oleum rosae Lembut, lebih Lembut, lebih encer  encer  Hijau (tanpa Hijau (tanpa  binti-bintik)  binti-bintik) Oleum rosae Oleum rosae Lembut, lebih Lembut, lebih encer  encer  Putih Putih

Bau tidak enak  Bau tidak enak 

Tidak terbentuk Tidak terbentuk mucilago, zat mucilago, zat  padat

 padat tidaktidak

terdispersi dengan terdispersi dengan  baik dalam air.  baik dalam air.

Coklat pucat Coklat pucat Oleum rosae Oleum rosae Lembut, Lembut, kental kental Jingga Jingga Oleum rosae Oleum rosae Lembut, Lembut, kental kental Coklat pucat Coklat pucat Aroma khas Aroma khas aromatik  aromatik  Mencair pada Mencair pada suhu ruang dan suhu ruang dan membeku membeku dalam lemari es. dalam lemari es.

2. 2. StabilitasStabilitas Formula Formula Stabil (tapi Stabil (tapi lebih encer) lebih encer) Stabil (tapi Stabil (tapi lebih encer) lebih encer)

Zat padat dan air Zat padat dan air terpisah

terpisah

Stabil

Stabil Stabil Stabil StabilStabil

3.

3. Uji aktivitasUji aktivitas

--maxmax max flavonoid ekstrak daunmax flavonoid ekstrak daun singkong: 218 nm dan 268 nm, singkong: 218 nm dan 268 nm, sediaan krim tidak diuji karena sediaan krim tidak diuji karena akstrak tidak mengandung akstrak tidak mengandung

 –   –   –  –   –  –  menimbulkan menimbulkan iritasi selama 5 iritasi selama 5 menit menit digunakan digunakan menimbulkan menimbulkan iritasi selama 5 iritasi selama 5 menit menit digunakan digunakan menimbulkan menimbulkan iritasi selama 5 iritasi selama 5 menit digunakan menit digunakan rasa hangat di rasa hangat di kulit saat kulit saat digunakan. digunakan. rasa dingin di rasa dingin di kulit saat kulit saat digunakan. digunakan. menimbulka menimbulka rasa apapun. rasa apapun. 4. 4. ViskositasViskositas -No.spindle -No.spindle -rpm -rpm -Cp -Cp -%T -%T 6 6 12 12 24500 24500 29,4% 29,4% 5 5 12 12 11490 11490 34,4% 34,4% ”error” ”error” 55 12 12 0002777 0002777 83,3% 83,3% 3 3 12 12 4000 4000 48% 48%

(18)

--flavonoid. flavonoid.

Uji Aktivitas dan Efektivitas Krim Tabir Surya dari Asam Salisilat Uji Aktivitas dan Efektivitas Krim Tabir Surya dari Asam Salisilat Menit awal Menit awal Rentang Rentang Panjang Panjang gelombang gelombang Transmitan Transmitan (%) (%) Absorbansi

Absorbansi Fluks EritemaFluks Eritema T x FeT x Fe

292,5 nm 292,5 nm 0,1050,105 2,99152,9915 0,11050,1105 0,01160,0116 297,5 nm 297,5 nm 0,690,69 2,16152,1615 0,67200,6720 0,46360,4636 302,5 nm 302,5 nm 0,89280,8928 2,7282,728 1,00001,0000 0,89280,8928 307,5 nm 307,5 nm 0,6950,695 2,1682,168 0,20080,2008 0,13950,1395 312,5 nm 312,5 nm 0,20,2 2,71952,7195 0,13640,1364 0,02720,0272 317,5 nm 317,5 nm 0,5250,525 2,30252,3025 0,11250,1125 0,05900,0590 Rentang Total Rentang Total Erithema Erithema 2,2322 (76,3%) 2,2322 (76,3%) 1,59371,5937 Rentang Rentang panjang panjang gelombang gelombang Transmitan Transmitan (%) (%) Absorbansi

Absorbansi FluksFluks Pigmentasi Pigmentasi T x Fp T x Fp 322,5 nm 322,5 nm 0,860,86 2,07152,0715 0,10790,1079 0,09270,0927 327,5 nm 327,5 nm 7,4057,405 1,1441,144 0,10200,1020 0,75530,7553 332,5 nm 332,5 nm 38,138,1 0,42050,4205 0,09360,0936 3,56613,5661 337,5 nm 337,5 nm 63,8563,85 1,9551,955 0,07980,0798 5,09525,0952 342,5 nm 342,5 nm 91,1591,15 0,1270,127 0,06690,0669 6,09796,0979 347,5 nm 347,5 nm 102,25102,25 0,06050,0605 0,05700,0570 5,82825,8282 352,5 nm 352,5 nm 79,879,8 0,09850,0985 0,04880,0488 3,89423,8942 357,5 nm 357,5 nm 121,45121,45 -0,0793-0,0793 0,04560,0456 5,53815,5381 362,5 nm 362,5 nm 97,9597,95 0,010,01 0,03560,0356 3,48703,4870 367,5 nm 367,5 nm 92,792,7 0,0370,037 0,03100,0310 2,87372,8737 372,5 nm 372,5 nm 109,15109,15 -0,0365-0,0365 0,02600,0260 2,83792,8379 Rentang Total Rentang Total Pigmentasi Pigmentasi 320-375 nm 320-375 nm 0,6942 (23,7%) 0,6942 (23,7%) 40,066340,0663 Fluks Total Fluks Total Pigmentasi Pigmentasi 290-375 nm 290-375 nm 2,9264 (100%) 2,9264 (100%)

(19)

--Perhitungan: Perhitungan: %Te =

%Te = Σ(Σ(T x Fe)T x Fe) Σ Σ FeFe = 1,5937 = 1,5937 2,2322 2,2322 = = 0,7139 %0,7139 % % Tp = % Tp = ΣΣ (T x Fp) (T x Fp) Σ Σ Fp Fp = 40,0663 = 40,0663 0,6942 0,6942 = = 57,91 %57,91 % Menit ke-30 Menit ke-30 Rentang Rentang Panjang Panjang gelombang gelombang Transmitansi

Transmitansi AbsorbansiAbsorbansi FluksFluks Eritema Eritema T x Fe T x Fe 292,5 nm 292,5 nm 0,240,24 2,6262,626 0,11050,1105 0,02650,0265 297,5 nm 297,5 nm 0,3650,365 2,46952,4695 0,67200,6720 0,24520,2452 302,5 nm 302,5 nm 0,3550,355 2,51052,5105 1,00001,0000 0,3550,355 307,5 nm 307,5 nm 0,250,25 2,6082,608 0,20080,2008 0,05020,0502 312,5 nm 312,5 nm 0,6450,645 2,19152,1915 0,13640,1364 0,08790,0879 317,5 nm 317,5 nm 0,1450,145 2,88752,8875 0,11250,1125 0,01630,0163 Rentang Total Rentang Total Erithema Erithema 2,2322 (76,3%) 2,2322 (76,3%) 0,78110,7811 Rentang Rentang Panjang Panjang gelombang gelombang Transmitansi

Transmitansi AbsorbansiAbsorbansi FluksFluks Pigmentasi Pigmentasi T x Fp T x Fp 322,5 nm 322,5 nm 0.9350.935 2,02952,0295 0,10790,1079 0,10880,1088 327,5 nm 327,5 nm 2,772,77 1,5721,572 0,10200,1020 0,28250,2825 332,5 nm 332,5 nm 24,924,9 0,60750,6075 0,09360,0936 2,33062,3306 337,5 nm 337,5 nm 52,7552,75 0,42550,4255 0,07980,0798 4,20944,2094

(20)

342,5 nm 342,5 nm 74,4574,45 0,1430,143 0,06690,0669 4,98074,9807 347,5 nm 347,5 nm 98,4598,45 0,01450,0145 0,05700,0570 5,61165,6116 352,5 nm 352,5 nm 78,178,1 0,10950,1095 0,04880,0488 3,81123,8112 357,5 nm 357,5 nm 104,65104,65 -0,014-0,014 0,04560,0456 4,77204,7720 362,5 nm 362,5 nm 106,15106,15 -0,023-0,023 0,03560,0356 3,77893,7789 367,5 nm 367,5 nm 100,1100,1 0,0070,007 0,03100,0310 3,10313,1031 372,5 nm 372,5 nm 93,4593,45 0,03150,0315 0,02600,0260 2,42972,4297 Rentang Total Rentang Total Pigmentasi Pigmentasi 320-375 nm 375 nm 0,6942 (23,7%) 0,6942 (23,7%) 35,418535,4185 Fluks Total Fluks Total Pigmentasi Pigmentasi 290-375 nm 375 nm 2,9264 (100%) 2,9264 (100%) --Perhitungan: Perhitungan: %Te =

%Te = Σ(T x Fe)Σ(T x Fe) Σ Fe Σ Fe = 0,7811 = 0,7811 2,2322 2,2322 = = 0,3499 %0,3499 % % Tp = % Tp = Σ (T x Fp)Σ (T x Fp) Σ Fp Σ Fp = 35,4185 = 35,4185 0,6942 0,6942 = = 51,020 %51,020 % Menit ke-45 Menit ke-45 Rentang Rentang Panjang Panjang gelombang gelombang Transmitansi

Transmitansi AbsorbansiAbsorbansi FluksFluks Eritema Eritema T x Fe T x Fe 292,5 nm 292,5 nm 0,60,6 2,5332,533 0,11050,1105 0,06630,0663 297,5 nm 297,5 nm 0,1950,195 2,42652,4265 0,67200,6720 0,13100,1310 302,5 nm 302,5 nm 0,1680,168 2,16952,1695 1,00001,0000 0,1680,168 307,5 nm 307,5 nm 0,330,33 2,78452,7845 0,20080,2008 0,06620,0662

(21)

312,5 nm 312,5 nm 0,820,82 2,0872,087 0,13640,1364 0,11180,1118 317,5 nm 317,5 nm 0,230,23 2,65952,6595 0,11250,1125 0,02580,0258 Rentang Total Rentang Total Erithema Erithema 2,2322 (76,3%) 2,2322 (76,3%) 0,56910,5691 Rentang Rentang Panjang Panjang gelombang gelombang Transmitansi

Transmitansi AbsorbansiAbsorbansi FluksFluks Pigmentasi Pigmentasi T x Fp T x Fp 322,5 nm 322,5 nm 1,3951,395 1,8571,857 0,10790,1079 0,15050,1505 327,5 nm 327,5 nm 7,597,59 1,1311,131 0,10200,1020 0,77410,7741 332,5 nm 332,5 nm 40,440,4 0,3960,396 0,09360,0936 3,78143,7814 337,5 nm 337,5 nm 67,967,9 0,16850,1685 0,07980,0798 5,41845,4184 342,5 nm 342,5 nm 97,897,8 0,0290,029 0,06690,0669 6,54286,5428 347,5 nm 347,5 nm 103,35103,35 -0.011-0.011 0,05700,0570 5,89095,8909 352,5 nm 352,5 nm 88,588,5 0,0540,054 0,04880,0488 4,31884,3188 357,5 nm 357,5 nm 126,95126,95 -0,0875-0,0875 0,04560,0456 5,78895,7889 362,5 nm 362,5 nm 108,9108,9 -0,037-0,037 0,03560,0356 3,87683,8768 367,5 nm 367,5 nm 106,8106,8 -0,0265-0,0265 0,03100,0310 3,31083,3108 372,5 nm 372,5 nm 110,8110,8 -0,0435-0,0435 0,02600,0260 2,88082,8808 Rentang Total Rentang Total Pigmentasi Pigmentasi 320-375 nm 375 nm 0,6942 (23,7%) 0,6942 (23,7%) 42,734242,7342 Fluks Total Fluks Total Pigmentasi Pigmentasi 290-375 nm 375 nm 2,9264 (100%) 2,9264 (100%) --Perhitungan: Perhitungan: %Te =

%Te = Σ(Σ(T x Fe)T x Fe) Σ Σ FeFe = 0,5691 = 0,5691 2,2322 2,2322 = = 0,2549 %0,2549 % %Tp = %Tp = Σ (Σ (T x Fp)T x Fp) Σ Σ FpFp = 42,7342 = 42,7342 0,6942 0,6942

(22)

=

= 61,5589 %61,5589 %

Uji Efektivitas Gel Tabir Surya dari Ekstrak Kencur 2 % Uji Efektivitas Gel Tabir Surya dari Ekstrak Kencur 2 %

 Nilai serapan pada panjang gelombang 2

 Nilai serapan pada panjang gelombang 29090 –  –  320 nm 320 nm Panjang

Panjang gelombang gelombang

Transmitan

Transmitan FluksFluks Eritema Eritema (Fe) (Fe) Nilai Nilai Fluks Fluks Eritema Eritema (Ee) (Ee) 290 290 –  –  295 295 295 295 –  –  300 300 300 300 –  –  305 305 305 305 –  –  310 310 310 -315 310 -315 315 315 –  –  320 320 0,01 0,01 0,22 0,22 0,015 0,015 0,225 0,225 0,095 0,095 0,26 0,26 0,1105 0,1105 0,6720 0,6720 1,00 1,00 0,2008 0,2008 0,1364 0,1364 0,1125 0,1125 1,105 x 1,105 x 10-3 3 0,14784 0,14784 0,015 0,015 0,04518 0,04518 0,012958 0,012958 0,02925 0,02925 Perhitungan: Perhitungan: Fe=2,2322 Fe=2,2322 Ee Ee = = 0,251330,25133 Te = Te = ( ( ( ( T T X X Fe)) : Fe)) : FeFe = 0,251333 : 2,2322 = = 0,251333 : 2,2322 = 0,11259430 %0,11259430 %

 Nilai serapan pada panjang gelombang 3

 Nilai serapan pada panjang gelombang 32020 –  –  375 nm 375 nm Panjang

Panjang gelombang gelombang

Transmitan

Transmitan FluksFluks

Pigmentasi (Fp) Pigmentasi (Fp) Nilai Fluks Nilai Fluks Pigmentasi Pigmentasi (Ep) (Ep) 320 320 –  –  325 325 325 325 –  –  330 330 330 330 –  –  335 335 335 335 –  –  340 340 340 340 –  –  345 345 345 345 –  –  350 350 350 350 –  –  355 355 355 355 –  –  360 360 0,065 0,065 0,375 0,375 0,58 0,58 2,755 2,755 0,115 0,115 0,81 0,81 0,65 0,65 1,19 1,19 0,1079 0,1079 0,1020 0,1020 0,0936 0,0936 0,0798 0,0798 0,0669 0,0669 0,0570 0,0570 0,0488 0,0488 0,0456 0,0456 0,0070135 0,0070135 0,03825 0,03825 0,054288 0,054288 0,219849 0,219849 0,0076935 0,0076935 0,04617 0,04617 0,03172 0,03172 0,054264 0,054264

(23)

360 360 –  –  365 365 365 365 –  –  370 370 370 -375 370 -375 0,915 0,915 1,005 1,005 1,2 1,2 0,0356 0,0356 0,0310 0,0310 0,0260 0,0260 0,032574 0,032574 0,031155 0,031155 0,0312 0,0312 Perhitungan: Perhitungan: 

Fe=0,6942Fe=0,6942 Ep= 0,554177Ep= 0,554177 % Tp = (

% Tp = (  (  ( T X T X Fp)) Fp)) ::  Fp Fp = 0,554177 : 0,6942 =

= 0,554177 : 0,6942 = 0,7982 %0,7982 %

Uji Efektivitas Gel Tabir Surya dari Ekstrak Kencur 3 % Uji Efektivitas Gel Tabir Surya dari Ekstrak Kencur 3 %  Nilai serapan pada panjang gelombang 2

 Nilai serapan pada panjang gelombang 29090 –  –  320 nm 320 nm Panjang

Panjang gelombang gelombang

Transmitan

Transmitan FluksFluks Eritema Eritema (Fe) (Fe) Nilai Nilai Fluks Fluks Eritema Eritema (Ee) (Ee) 290 290 –  –  295 295 295 295 –  –  300 300 300 300 –  –  305 305 305 305 –  –  310 310 310 -315 310 -315 315 315 –  –  320 320 Rentang Total Rentang Total Erithema Erithema 9,13 9,13 8,55 8,55 8,385 8,385 7,96 7,96 8,45 8,45 10,6 10,6 0,1105 0,1105 0,6720 0,6720 1,0000 1,0000 0,2008 0,2008 0,1364 0,1364 0,1125 0,1125 2,2322 2,2322 (76,3%) (76,3%) 1,0088 1,0088 5,7456 5,7456 8,38 8,38 1,5983 1,5983 1,1525 1,1525 1,1925 1,1925 19,0779 19,0779

 Nilai serapan pada panjang gelombang 3

 Nilai serapan pada panjang gelombang 32020 –  –  375 nm 375 nm Panjang

Panjang gelombang gelombang

Transmitan

Transmitan FluksFluks

Pigmentasi (Fp) Pigmentasi (Fp) Nilai Fluks Nilai Fluks Pigmentasi Pigmentasi (Ep) (Ep) 320 320 –  –  325 325 325 325 –  –  330 330 15 15 21,9 21,9 0,1079 0,1079 0,1020 0,1020 1,6185 1,6185 2,3358 2,3358

(24)

330 330 –  –  335 335 335 335 –  –  340 340 340 340 –  –  345 345 345 345 –  –  350 350 350 350 –  –  355 355 355 355 –  –  360 360 360 360 –  –  365 365 365 365 –  –  370 370 370 -375 370 -375 Rentang Total Rentang Total Pigmentasi Pigmentasi 320-375 nm 320-375 nm 33,4 33,4 46,7 46,7 60,5 60,5 71,45 71,45 80,25 80,25 85,7 85,7 89,1 89,1 80,7 80,7 92,3 92,3 0,0936 0,0936 0,0798 0,0798 0,0669 0,0669 0,0570 0,0570 0,0488 0,0488 0,0456 0,0456 0,0356 0,0356 0,0310 0,0310 0,0260 0,0260 0,6942 (23,7%) 0,6942 (23,7%) 3,1262 3,1262 3,7266 3,7266 4,0474 4,0474 4,2151 4,2151 3,9162 3,9162 3,9079 3,9079 3,1719 3,1719 2,8117 2,8117 2,3998 2,3998 35,2773 35,2773 Perhitungan: Perhitungan: %Te =

%Te = Σ(Σ(T x Fe)T x Fe) Σ Σ FeFe = 19,0779 = 19,0779 2,2322 2,2322 = = 8,5466 %8,5466 % % Tp = % Tp = Σ (Σ (T x Fp)T x Fp) Σ Σ FpFp = 35,2773 = 35,2773 0,6942 0,6942 = = 50,8173 %50,8173 % VIII.

(25)

Pada praktikum kosmetologi kali ini kami membuat sediaan tabir surya dalam bentuk Pada praktikum kosmetologi kali ini kami membuat sediaan tabir surya dalam bentuk sediaan krim dan gel. Pada p

sediaan krim dan gel. Pada pembuatan krim tabir surya digunembuatan krim tabir surya digunakan akan dua bahan utama ydua bahan utama yaituaitu ekstrak daun singkong dan asam salisilat yang kemudian akan diuji aktivitasnya sebagai tabir ekstrak daun singkong dan asam salisilat yang kemudian akan diuji aktivitasnya sebagai tabir surya dan gel tabir surya dengan menggunakan ekstrak kencur.

surya dan gel tabir surya dengan menggunakan ekstrak kencur.

Sediaan Krim dan Gel Tabir Surya

Sediaan Krim dan Gel Tabir Surya dan Evaluasi Sediaandan Evaluasi Sediaan

Pada pembuatan tabir surya ini digunakan ekstrak daun singkong dan ekstrak kencur Pada pembuatan tabir surya ini digunakan ekstrak daun singkong dan ekstrak kencur karena pada kedua tanaman tersebut diduga terdapat suatu senyawa yang mengandung SPF, karena pada kedua tanaman tersebut diduga terdapat suatu senyawa yang mengandung SPF, yang berarti dapat menyerap secara efektif cahaya matahari, terutama daerah emisi yang berarti dapat menyerap secara efektif cahaya matahari, terutama daerah emisi gelombang ultraviolet dan infra merah sehingga terjadinya gangguan kulit karena cahaya gelombang ultraviolet dan infra merah sehingga terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari dapat dihindari.

matahari dapat dihindari.

Pada pembuatan ekstrak daun singkong ataupun kencur digunakan pelarut etanol 96%. Pada pembuatan ekstrak daun singkong ataupun kencur digunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak ini diperoleh dari proses maserasi dengan etanol 96% selama ± 24 jam. Pemakaian Ekstrak ini diperoleh dari proses maserasi dengan etanol 96% selama ± 24 jam. Pemakaian etanol bertujuan untuk melarutkan semua senyawa yang terkandung di dalam bahan tersebut, etanol bertujuan untuk melarutkan semua senyawa yang terkandung di dalam bahan tersebut,  baik

 baik polar polar maupun maupun non-polar. non-polar. Filtrat Filtrat dari dari hasil hasil maserasi maserasi tersebut tersebut kemudian kemudian dipekatkandipekatkan dengan rotavapor sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak ini masih dalam bentuk ekstrak dengan rotavapor sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak ini masih dalam bentuk ekstrak kasar bukan isolat. Dari ekstrak kental tersebut akan dibuat sediaan krim dan gel tabir surya. kasar bukan isolat. Dari ekstrak kental tersebut akan dibuat sediaan krim dan gel tabir surya.

Perbandingan Formula 1 dan 2

Perbandingan Formula 1 dan 2 (ekstrak daun singkong)(ekstrak daun singkong)

Pada formula 1 dan 2 digunakan ekstrak daun singkong 1,5% sebagai bahan utama Pada formula 1 dan 2 digunakan ekstrak daun singkong 1,5% sebagai bahan utama yang diduga mampu memberikan perlindungan pada kulit dari sinar ultraiolet. Sedangkan yang diduga mampu memberikan perlindungan pada kulit dari sinar ultraiolet. Sedangkan  bahan

 bahan tambahan tambahan lainnya lainnya yang yang digunakan digunakan sebagai sebagai basis basis dalam dalam fase fase minyak minyak adalah adalah asamasam stearat, cera alba, vaselin album, dan adeps lanae. Bahan-bahan tersebut berfungsi sebagai stearat, cera alba, vaselin album, dan adeps lanae. Bahan-bahan tersebut berfungsi sebagai  pengemulsi.

 pengemulsi. Sedangkan Sedangkan dalam dalam fas fas air, air, menggunakan menggunakan TEA TEA sebagai sebagai pengemulsi. pengemulsi. SedangkanSedangkan  propilen

 propilen glikol glikol digunakan digunakan untuk untuk menjaga menjaga kelembapan kelembapan sediaan sediaan (humektan). (humektan). KarenaKarena menggunakan basis krim yang sangat mudah terkontaminasi oleh mikroba karena lingkungan menggunakan basis krim yang sangat mudah terkontaminasi oleh mikroba karena lingkungan yang lembab, maka perlu ditambahkan pengawet, yaitu metil paraben dan propil paraben. yang lembab, maka perlu ditambahkan pengawet, yaitu metil paraben dan propil paraben. Perbedaan formula 1 dan 2 terletak pada konsentrasi asam stearat yang digunakan, yaitu Perbedaan formula 1 dan 2 terletak pada konsentrasi asam stearat yang digunakan, yaitu 12,5% pada formula 1 dan 10% pada formula 2. Perbedaan konsentrasi menyebabkan 12,5% pada formula 1 dan 10% pada formula 2. Perbedaan konsentrasi menyebabkan terjadinya perbedaan nilai viskositas formula 1 dan 2. Formula 1 lebih kental daripada terjadinya perbedaan nilai viskositas formula 1 dan 2. Formula 1 lebih kental daripada formula 2, hal ini disebabkan karena dengan semakin besarnya konsentrasi pengemulsi yang formula 2, hal ini disebabkan karena dengan semakin besarnya konsentrasi pengemulsi yang dipakai, maka semakin sempit ruang antar partikel minyak yang terdispersi dalam sediaan dipakai, maka semakin sempit ruang antar partikel minyak yang terdispersi dalam sediaan dan nilai viskositasnya menjadi lebih tinggi..

(26)

Evaluasi kekentalan sediaan, dilakukan dengan uji viskositas menggunakan Evaluasi kekentalan sediaan, dilakukan dengan uji viskositas menggunakan viskosimeter Brookfield. Pada formula 1 digunakan spindle no. 6, rpm 12, akan memberikan viskosimeter Brookfield. Pada formula 1 digunakan spindle no. 6, rpm 12, akan memberikan nilai viskositas 24.500. Sedangkan pada formula 2 digunakan spindle no. 5, rpm yang sama nilai viskositas 24.500. Sedangkan pada formula 2 digunakan spindle no. 5, rpm yang sama nilai viskositasnya 11.490. Semakin besar nomor spindle yang digunakan, maka semakin nilai viskositasnya 11.490. Semakin besar nomor spindle yang digunakan, maka semakin  besar

 besar nilai nilai viskositas viskositas sediaan sediaan tersebut. tersebut. Sebenarnya Sebenarnya dengan dengan alat alat viskosimeter viskosimeter ini, ini, kita kita jugajuga dapat menentukan sifat alir sediaan semisolid dan liquid, namun tidak dilakukan karena dapat menentukan sifat alir sediaan semisolid dan liquid, namun tidak dilakukan karena sediaan yang dibuat adalah dalam bentuk krim dan gel, yang penggunaannya tidak perlu sediaan yang dibuat adalah dalam bentuk krim dan gel, yang penggunaannya tidak perlu memperhatikan sifat alir sediaan. Selain dengan viskosimeter Brookfield, kita juga dapat memperhatikan sifat alir sediaan. Selain dengan viskosimeter Brookfield, kita juga dapat menentukan nilai viskositas dengan menggunakan viskosimeter Ostwald atau viskosimeter menentukan nilai viskositas dengan menggunakan viskosimeter Ostwald atau viskosimeter  bola jatuh.

 bola jatuh.

Pada evaluasi organoleptis formula 1 dan 2, sediaan berwarna hijau muda bintik-bintik Pada evaluasi organoleptis formula 1 dan 2, sediaan berwarna hijau muda bintik-bintik karena warna hijau dari ekstrak daun singkong tidak dilarutkan terlebih dahulu dengan air. karena warna hijau dari ekstrak daun singkong tidak dilarutkan terlebih dahulu dengan air. Sedangkan tekstur dari kedua formula ini sama yaitu lembut dan mudah disebar serta mudah Sedangkan tekstur dari kedua formula ini sama yaitu lembut dan mudah disebar serta mudah terserap ke dalam kulit. Untuk baunya diberi parfum yaitu menggunakan oleum rosae. Pada terserap ke dalam kulit. Untuk baunya diberi parfum yaitu menggunakan oleum rosae. Pada evaluasi pH dari formula 1 dan 2 diambil sedikit kemudian dilarutkan dengan air lalu diukur evaluasi pH dari formula 1 dan 2 diambil sedikit kemudian dilarutkan dengan air lalu diukur  pHnya dengan kertas pH dan

 pHnya dengan kertas pH dan diperoleh hasil bahwa pH formula 1 dan 2 diperoleh hasil bahwa pH formula 1 dan 2 adalah 7.adalah 7.

Untuk uji iritasi dicobakan kepada lima probandus dengan cara mengoleskan ditangan Untuk uji iritasi dicobakan kepada lima probandus dengan cara mengoleskan ditangan selama kurang lebih 5 menit dan ternyata kedua formula tidak menyebabkan iritasi pada kulit. selama kurang lebih 5 menit dan ternyata kedua formula tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Formula 3 (Asam Salisilat) Formula 3 (Asam Salisilat)

Pada formula 3 bahan tambahannya sama dengan formula 2 akan tetapi bahan Pada formula 3 bahan tambahannya sama dengan formula 2 akan tetapi bahan utamanya adalah asam salisilat. Asam salisilat sangat sukar larut dalam air, kelarutannya utamanya adalah asam salisilat. Asam salisilat sangat sukar larut dalam air, kelarutannya yaitu 1 : 550, oleh karena itu formula ini tidak dapat membentuk sediaan krim. Selain itu, yaitu 1 : 550, oleh karena itu formula ini tidak dapat membentuk sediaan krim. Selain itu,  pemakaian

 pemakaian TEA TEA dalam dalam formula formula incompatible incompatible dengan dengan gugus gugus karboksilat karboksilat pada pada asam asam salisilatsalisilat sehingga asam salisilat tidak terdispersi dalam sediaan krim. Fase air dan fase minyak tidak sehingga asam salisilat tidak terdispersi dalam sediaan krim. Fase air dan fase minyak tidak dapat bercampur. Uji viskositas tidak dilakukan untuk mengevaluasi kekentalan sediaan, dapat bercampur. Uji viskositas tidak dilakukan untuk mengevaluasi kekentalan sediaan, karena sediaan tidak membentuk massa krim yang baik (tidak memiliki kekentalan). Akan karena sediaan tidak membentuk massa krim yang baik (tidak memiliki kekentalan). Akan tetapi evaluasi lainnya dilakukan, seperti evaluasi pH dan uji iritasi. Formula 3 memiliki pH tetapi evaluasi lainnya dilakukan, seperti evaluasi pH dan uji iritasi. Formula 3 memiliki pH 8, sedangkan pada uji iritasi krim tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

8, sedangkan pada uji iritasi krim tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Perbandingan form

Perbandingan formula 4, 5, ula 4, 5, dan 6 ( dan 6 ( ekstrak kencurekstrak kencur))

Pada formula 4 digunakan bahan utama ekstrak kencur. Bahan tambahan Na-CMC Pada formula 4 digunakan bahan utama ekstrak kencur. Bahan tambahan Na-CMC sebagai suspending agent. Propilenglikol dan nipagin digunakan sebagai humektan atau sebagai suspending agent. Propilenglikol dan nipagin digunakan sebagai humektan atau  pelembab.

Referensi

Dokumen terkait

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Batasan Variabel Operasional ... Tempat dan Waktu Penelitian ... Alat dan Bahan... Alat yang digunakan ... Bahan yang digunakan ...

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan (unpaired electron) sehingga bersifat tidak stabil dan cenderung sangat reaktif

yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedik terlatih dan merupakan lanjutan dari survei primer (Frame, 2003). Survei primer bantuan hidup dasar merupakan

Pada bagian ini akan dijelaskan definisi beberapa pengertian dasar yang penting sehubungan dengan algoritma dan pemrograman, yang akan diberikan dalam contoh

kecewa karena produk atau jasa yang kita tawarkan dalam promosi tidak sesuai dengan. hasil

By utilizing a phenomenographic approach to capture the participation, perception and understanding of party leaders and members, this paper focuses on three research

Berdasarkan hasil tahap pertama yang berupa pemetaan dan pengelompokan Penataran Agung, akan dilakukan pengambilan gambar secara berurutan sesuai dengan penomeran yang telah

We need this integral because, unlike the Riemann integral, it can be defined on abstract spaces, such as the space of infinite sequences of coin tosses or the space of paths