INVESTASI JANGKA PANJANG (DALAM SAHAM)
Investasi jangka panjang adalah penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
Investasi jangka panjang dapat berupa:
1. Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
2. Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus lainnya.
3. Aktiva lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan dimasa yang akan
datang.
A. INVESTASI DALAM SAHAM
Investasi dalam bentuk saham merupakan pembelian / penyertaan / kepemilikan perusahaan lain dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa deviden.
Keuntungan lainnya bisa berupa Control Management: yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli. Control management diperoleh jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas. Perusahaan yang melakukan investasi saham disebut
Perusahaan Induk (Parent Company) sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham disebut Perusahaan Anak (Subsidiary Company) hubungan keduanya biasa disebut Perusahaan yang berafiliasi (parent Subsidiary Affiliation).
Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai maksud antara lain:
Memperkokoh jaringan pasar
Memperkuat distribusi
Menjaga suplai bahan baku
Memperkuat manajemen
Tujuan Investasi dalam Saham
Mendapatkan hak pengendaliam yang cukup terhadap perusahaan lain.
Memiliki hak suara dalam pemilihan dewan direksi
Memperoleh pendapatan deviden selama masa investasi
• Perusahaan/orang yg memiliki saham perusahaan disebut Investor
• Perusahaan yg mengeluarkan saham disebut Investee/ Emiten
• Besarnya jumlah saham yang dibeli (proporsi kepemilikan) akan menentukan metode
pencatatan
• Metode pencatatan :
a. Metode harga pokok (cost method) b. Metode kekayaan (equity method)
METODE HARGA PEROLEHAN /HARGA POKOK
• Investor memegang<20% saham beredar
• Prosedur pencatatan= investasi sementara
• Jurnal Perolehan:
Kas xx
CONTOH
• 1 Mei 2005 PT PADMA membeli 200 lbr saham PT.OMBO nominal Rp. 10.000/lbr, kurs di
bursa saham 105%, komisi Rp. 150.000 • Jurnal
Investasi pada saham Rp. 2.250.000
Kas Rp. 2.250.000
Harga perolehan per lembar:
Rp.2.250.000:200 lbr = Rp.
11.250,-B. DEVIDEN
Merupakan bagian laba yang dibagikan kepada para investor Macam deviden:
Deviden kas
Deviden yang berupa uang tunai
Deviden Saham
Deviden yang berupa saham sejenis dengan saham yang beredar dan tidak dapat diakui sebagai pedapatan.
Jumlah lembar saham investor bertambah tetapi total harga perolehan tetap, Hpo perlembar berubah.
Tidak ada jurnal hanya dicatat dalam Memorandum karena tidak ada pengorbanan ekonomis.
C. STOCK SPLITS UP
Pemecahan nilai nominal per lbr yg dilakukan oleh emiten
Tujuan:
i. Harga lebih terjangkau
ii. Jumlah lbr saham lebih banyak
Total harga perolehan tidak berubah tetapi HPo per lbr menjadi lebih kecil dan saham lama
ditarik untuk diganti dgn nilai nominal baru
Tidak ada jurnal
• PT OMBO mengeluarkan 2000 lbr saham, nominal Rp.10.000, kemudian di splits up
menjadi Rp. Rp. 5000
• Maka
PT PADMA memiliki lembar saham menjadi: 300 lbr x 2 = 600 lbr, nominal Rp.5000 HPo per lembar ?
Rp.2.250.000 : 600 lbr =
Rp.3.750,-D. HAK BELI SAHAM
• Hak istimewa diterima investor dalam membeli saham baru dgn harga dibawah harga pasar
• Satu lembar saham = satu lembar HBS
• HBS yg diterima mempunyai harga pasar/nilai ekonomis
• Alokasi ke HBS:
Hrg Pasar HBS X HPo shm semula H.Psr tnpa HBS + HPsr HBS
• HPo saham setelah alokasi ke HBS:
H.Psr tnp HBS X HPo shm semula HPsr tnp HBS + HPsr HBS
• Misal:
PT OMBO mengeluarkan 1000 lbr shm baru, nominal Rp.5000. Setiap lbr shm lama akan memperoleh 1 lbr HBS. Shm baru bisa dibeli pemegang shm lama shrg Rp.4000/lbr dgn menyerahkan 4 lbr HBS. Pada saat HBS dibagikan hrg psr shm baru tanpa HBS Rp.6000 dan hrg psr HBS Rp.400
• Maka PT PADMA yg memp 600 lbr HBS dgn HPo: Alokasi ke HBS:
Rp.400 X Rp.2250.000 = Rp.140.625 Rp.6000+Rp.400
- Jurnal:
Investasi pada HBS Rp.140.625
Investasi saham Rp. 140.625 HPo per lembar:
Rp. 140.625 : 600 lbr = Rp. 234
• Pembelian saham dgn HBS
HPo saham = harga beli + HPo HBS yg diserahkan
Misal: PT PADMA membeli 100 lbr saham baru PT OMBO, nominal Rp. 5000 Perhitungan:
H.beli : 100 x Rp. 4000 = Rp. 400.000 HBS : 4 x 100 lbr x Rp.234 = Rp. 93.600
HPo 100 lbr saham baru = Rp. 493.600 Jurnal :
Investasi saham Rp. 493.600
Investasi pada HBS Rp. 93.600
Kas Rp. 400.000
• Penjualan HBS sebelum kadaluwarsa
H Jual > HPo investasi pada HBS LABA Jurnal
Kas XX
Investasi pada HBS XX
Laba Penjualan XX
• HBS yg kadaluwarsa & belum terjual diakui sbg kerugian sbsr hrg perolehan
• Jurnal:
Rugi HBS kadaluwarsa XX
Investasi pada HBS XX
E. METODE EKUITAS
• Investor memegang 20%-50% shm beredar dari emiten
• Pada awal investasinya dicatat menurut HPo
• Laba bersih & dividen kas dari emiten juga dicatat oleh investor
• LABA, Jurnal:
Investasi saham XX
Pendapatan Investasi XX
• DIVIDEN KAS, Jurnal:
Kas XX
Investasi saham XX Misal:
PT YOYO membayar Rp.40.000.000 untuk mendapatkan 40% shm biasa PT OMBO • Jurnal:
Investasi shm PT OMBO Rp.40.000.000
Kas Rp.40.000.000
PENJUALAN INVESTASI SAHAM
Selisih nilai penjualan & nilai buku Investasi diakui sbg LABA/RUGI Jurnal:LABA:
Kas XX
Investasi saham XX Laba penjualan inv saham XX
F. PENARIKAN SAHAM OLEH EMITEN
• Seperti penjualan, LABA/RUGI penarikan diakui, apabila ada selisih antara HPo dgn kurs
penarikan. PENILAIAN
- Disajikan di Neraca sbsar HPo
- Apabila ada penurunan nilai saham sementara
- Jurnal:
Kerugian penurunan N.Inestasi XX
Penyisihan penurunan N Invest XX
• Apabila penurunan bersifat permanen
Jurnal:
Kerugian penurunan N Investasi XX Investasi pada saham XX
NERACA
Investasi saham XX Laba ditahan XX Penysh pe N.Inv (XX) Kerug pe N.Inv (XX)
INVESTASI JANGKA PANJANG OBLIGASI
Apa sih Obligasi itu??Check this out !
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodic atas dasar persentase tertentu yang tetap. nahhh.. kebayangkan guys sekarang? :D
yaaappss..Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.obligasi ini tuh manfaatnya bisa di rasakan beberapa tahun kemudian, makanya
obligasi itu sering di jadikan pilihan investasi jangka panjang oleh pengusaha pengusaha yang sudah mengecap asam garamnya duni bisnis hihihi :D
Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. si "Penerbit" obligasi adalah merupakan sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Tujuan utama dari analisa efek dalam penilaian obligasi adalah “rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut.
Untuk menggambarkan investasi dalam obligasi, anggaplah bahwa pada tanggal 1 maret 199A sebuah perusahaan membeli 100 lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai nominal Rp. 100.000 per lembar. Harga perolehan adalah Rp. 9.024.000 atau Rp. 90.240 per lembar. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 april 199F, berbunga 12% setahun. Bunga dibayar dua kali setahun tiap-tiap tanggal 1 april dan 1 oktober. Jumlah yang harus dibayarkan untuk obligasi ini dihitung sebagai berikut:
Harga obligasi Rp 9.024.000 Bunga yang sudah berjalan:
5/12 x 12% x Rp 10.000.000 Rp 500.000 Jumlah yang dibayarkan Rp 9.524.000
Oleh karena bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pembayaran terakhir sebelum terjdinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober 199A – 1. Dengan demikian, pada saat pembelian bunga yang sudah berjalan adalah 5 bulan, seperti dalam perhitungan diatas, adalah Rp 500.000. jumlah ini merupakan hak penjual dan harus ditambah pada harga obligasi ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:
(D) Investasi dalam obligasi 9.024.000 (D) Pendapatan bunga 500.000
(K) Bank 9.524.000
Pada tanggal 1 april 199Aperusahaan XYZ membayarkan bunga setengah tahunannya. Untuk 100 embar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar :
6/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 600.000 Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
(D) Bank 600.000 (K) Pendapatan bunga 600.000
Pada tanggal 1 Oktober 199A, bunga sebesar Rp 600.000 aka diterima lagi dari perusahaan XYZ dan ayat jurnal yang sama dengan diatas harus dibuat unuk itu. Pada tanggal 1
September 199A saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun laporan
keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obligasi yang dimiliki adalah untuk tanggal 1 Oktober sampai tanggal 31 Desember 199A (3 bulan). Jumlahnya adalah:
3/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000.
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga yang sudah berjalan afdalah sebagai berikut:
(D) Bunga masih harus diterima 300.000 (K) Pendapatan bunga 300.000 KARAKTRISTIK OBLIGASI
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa
berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun
kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon.
Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah (Levy 29-30).
OBLIGASI DI INDONESIA
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel; 4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
Nah udah kebayangkan sekarang, apa itu obligasi? great !!!
sekarang kita intip yuukk.. tentang Amorasi agio/disagio yang sering kita dengar dalam duni obligasi..
Let's in!!
AMORTISASI AGIO/DISAGIO
Disamping terhadap bunga yang sudah berjalan, ayat jurnal penyesuaian juga perlu dibuat terhadap perbedaan antara nilai nominal obligasi dengan harga pokoknya. Seperti terlihat di atas, nilai nominal untuk 100 lembar obligasi dalam contoh adalah Rp.10.000.000, sedang obligasi tersebut dibeli hanya dengan harga Rp.9.024.000. selisih lebih nominal obligasi dengan harga pokok pembeliannya disebut dis-agio (discount). Apabila nilai nominal lebih kecil daripada harga pokok, maka selisihnya disebut agio (premium). Nilai nominal sebesar Rp.10.000.000 berarti bahwa pada saat jatuh tempo pemilik obligasi akan menerima
pembayaran kembali sejumlah itu. Tanpa adanya jurnal penyesuaian, berarti disagio herus sekaligus dibebankan sebagai pendapatan pada saat pembayaran kembali, Perlakuan demikian kurang tepat, karena pembebanan disagio menjadi tidak merata sepanjang masa pemilikan obligasi. Disagio (demikian juga dengan agio ) harus diamortisasikan sedemikian rupa sehingga pada waktu pembayaran kembali, perkiraan investasi bersaldo sebesar nilai nominal obligasi.
Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Nilai nominal obligasi Rp. 10.000.000 Harga perolehan obligasi Rp. 9.024.000 Disagio obligasi Rp. 976.000 Jangka waktu pemilikan (1 maret 199 A
Sampai dengan 1 april 199F) 61 bulan Amortisasi disagio per bulan
(Rp. 976.000 : 61) Rp. 16.000 Amortisasi disagio per lembar obligasi
Per bulan (Rp.16.000 : 100) Rp. .160
Amortisasi disagio untuk tahun 199A (10 bulan ) terhadap 100 lembar obligasi adalah: 10 x Rp 160.000 = Rp. 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus di buat untuk mencatat amortisasi disagio adalah sebagai berikut :
(D) investasi dalam obligasi 160.000
(K) Pendapatan bunga 160.000
Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap tiap tahun, maka pada saat jatuh tempo, perkiraan investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp. 10.000.000. jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi di bayar kembali oleh perusahaan yang mengeluarkannya.
Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali / pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut.
Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :
o Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;
o Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun; o Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun. Penentuan besarnya “rate of return”
Besarnya “rate of return” atau “yield” dari obligasi yang akan dipertahankan sampai hari jatuh temponya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rate of Return = ( C x nilai nominal ) + f-p/n p+f
2 Keterangan :
C = bunga tahunan dalam rupiah
f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan diterima p = harga pasar
n = umur obligasi Contoh soal :
Suatu obligasi dengan nilai nominal Rp 15.000 yang mempunyai harga pasar Rp 10.000 mempunyai umur ekonomi 5 tahun dan membayangkan cupon (bunga obligasi) sebesar 6% setiap tahunnya. Tentukan besarnya Rate of Return dari obligasi tersebut apabila obligasi itu mempertahankan sampai jatuh tempo.
Jawab :
Rate of Return = ( C x nilai nominal ) + f-p/n p+f
2
Rate of Return = 6% (10.000) + 15.000-10.000/5 15.000-10.000/2
12.500
= 0,128 atau 12,8%
Penetuan nilai obligasi
Pada prinsipnya nilai obligasi didasarkan pada tingkat bunga yang sedang berlaku. Apabila obligasi itu tidak mempunyai hari jatuh tempo maka nilainya ditentukan dengan
mengkapitalisasikan bunga tahunnya atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Nilai = R i Keterangan : R = bunga tahun i = discount rate Contoh :
suatu obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh tempo mempunyai nilai nominal Rp 20.000 dan membayarkan bunga Rp 6.000 setiap tahunnya. Berapa nilai obligasi tersebut
berdasarkan pada kondisi pasar pada ini dimana tingkat bunga yang berlaku adalah 15% ? Jawab :
Nilai = R i
6.000 = Rp 40.000 0,15
Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang . Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga.
Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan
pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.
Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal
sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo; lihat opsi jual.
Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.
PROSES PENERBITAN DARI SUATU OBLIGASI
Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.
JENIS-JENIS OBLIGASI
Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed income securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua kategori besar yaitu:
1. Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang. Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond. (Levy 40-41). 2. Corporate Bond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok
pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut kreditur. (Timothy and Joseph 408). Jenis-jenis Corporate Bond adalah:
3. Secured Bonds
Secured Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah aset. 4. Mortgage bonds
Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan dalam bentuk finansial).
5. Unsecured bonds (Debentures)
Unsecured bonds adalah obligasi yang penerbitannya tidak memiliki jaminan. Pembayaran sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari perusahaan penerbit untuk memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Jika terjadi gagal bayar, maka pemegang obligasi akan menjadi unsecured creditors. Investor tidak memiliki hak atas harta perusahaan.
6. Convertible bonds
Convertible bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan. Obligasi ini dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas lain tersebut adalah common stock.
7. Variable-Rate bonds
Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.
8. Putable bonds
Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai dengan keputusan dari pemilik obligasi.
9. Junk bonds
Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih berisiko dari obligasi yang berkategori investment grade.
10. International bonds
International bonds adalah obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi dapat
diperdagangkan dalam satuan mata uang negara lain atau obligasi diperdagangkan di negara lain dalam mata uang perusahaan penerbit biasanya disebut Eurobonds.
11. Super Long-Term bonds
1. Investasi Jangka Panjang dalam Saham
1.1 Definisi Saham
Saham adalah sebuah surat berharga yang menunjukkan bahwa seseorang ikut memiliki sebuah perseron terbatas.Kepemilikan tersebut menyebabkan timbulnya hak-hak tertentu kepada pemegang saham.Berbeda dengan saham diluar negeri,Di Indonesia saham harus dikeluarkan atas harga nominalnya.
Harga nominal adalah angka dalam saham yang menunjukkan harga saham
tersebut.Harga nominal tersebut belum sama dengan harga pasarnya.Terdapat banyak model yang mencoba menjelaskan harga pasar saham,tetapi secara umum harga pasar saham ditentukan oleh prospek arus kas dari saham yang terkait.
Saham dapat berupa saham biasa dan juga saham preerent.Saham preferen adalah saham yang memberikan hak lebih,hak lebih tersebut dapat mengenai dividen suara,pembagian aktiva dalam hal PT.dilikuidasi,dan sebagainya.
Istilah dalam investasi jangka panjang saham:
- Investor : perusahaan yang menanamkan dana dalam perusahaan lain. - Investee : perusahaan yang mengeluarkan saham.
1.2 Klasifikasi Saham
Investasi dalam bentuk saham dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk:
1. Saham biasa adalah saham yang tidak memiliki prioritas lebih dahulu dalam pembagian laba.
Tujuannya adalah untuk mengendalikan perusahaan lain, karena memiliki hak suara.
2. Saham preferent adalah pembagian laba berdasarkan prioritas.
Tujuannya adalah untuk memperoleh deviden yang tetap setiap periodenya.
1.3 Perbedaan secara Mendasar antara Saham Biasa dengan Saham Preferen
SAHAM BIASA SAHAM PREFEREN
1. Pembagian deviden dibayarkan sesudah pembayaran deviden saham istimewa.
1. Pembagian deviden dijamin dan dibayarkan sebelum deviden saham biasa. 2. Deviden kemungkinan bisa bertambah
bila perusahaan untung lebih banyak.
2. Deviden tidak bertambah bila perusahaan untung lebih banyak. 3. Kemungkinan kenaikan harga saham
lebih cepat.
3. Kenaikan harga saham lebih lambat 4. Para pemegang saham memiliki
kesempatan lebih kecil untuk memperoleh kembali sebagian investasi jika perusahaan jatuh peilit.
4. Para pemegang saham memiliki
kesempatan lebih besar untuk memperoleh kembali sebagian investasi jika perusahaan jatuh pailit.
2. Investasi Jangka Panjang dalam Obligasi
Obligasi (bond) adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu, kepada pemegang obligasi tersebut.
Obligasi (Bonds) merupakan salah satu jenis surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dan yang diberi pinjaman (emiten). Kontrak yang tertulis dalam obligasi berisi janji tertulis dari emiten / penerbit untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada investor, pada waktu tertentu di masa yang akan datang (umumnya antara 5 – 10 tahun) dan juga membayar imbalan bunga dengan jumlah tertentu pada setiap waktu tertentu.
Investor memiliki banyak pilihan ketika berinvestasi pada obligasi, tetapi obligasi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis utama yaitu;
1) Obligasi Pemerintah Federal (treasury bonds) adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah federal.
2) Obligasi Perusahaan (corporate bonds), adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
3) Obligasi Pemerintah Daerah (municipal bonds atau “munis”) adalah obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah negara bagian atau Pemerintah lokal.
4) Obligasi Luar Negeri (foreign bonds) adalah obligasi yang diterbitkan baik oleh pemerintah
luar negeri maupun perusahaan asing.
2.2 Karakteristik Obligasi
Obligasi memiliki beberapa karakteristik yang umum, obligasi-obligasi tersebut tidak selalu memiliki fitur-fitur kontrak yang sama. Berikut adalah istilah obligasi;
NILAI PARI
Nilai pari (par value) adalah nilai nominal yang dinyatakan pada suatu obligasi. Nilai pari pada umumnya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh suatu perusahaan dan yang dijanjikan akan dibayarkan kembali pada tanggal jatuh tempo.
TINGKAT BUNGA KUPON
Pembayaran Kupon (coupon payment) adalah Jumlah bunga yang ditentukan untuk dibayar setiap periodenya,umumnya setiap enam bulan. Tingkat Bunga Kupon (coupon interest payment) adalah Tingkat bunga tahunan yang dinyatakan dalam suatu obligasi. Jika pembayaran kupon dibagi dengan nilai parinya maka akan diperoleh tingkat bunga kupon.
Pembayaran obligasi akan bervariasi dari waktu ke waktu. Obligasi dengan Tingkat Bunga Mengambang (floating rate bond) adalah Obligasi yang tingkat suku bunganya berfluktuasi sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada tingkat suku bunga secara umum.
Beberapa obligasi tidak membayarkan kupon sama sekali, tetapi obligasi tersebut ditawarkan dengan diskon yang substansial di bawah nilai pari dan akibatnya akan
memberikan suatu apresiasi modal daripada pendapatan bunga. Sekuritas-sekuritas seperti ini biasanya disebut sebagai Obligasi dengan Kupon Nol (zero coupon bond)adalah Obligasi yang tidak membayarkan bunga tahunan tetapi dijual dengan diakon dibawah nilai pari, sehingga memberikan kompensasi kepada para investornya dalam bentuk apresiasi modal.
Secara umum, setiap obligasi yang pada awalnya ditawarkan dengan harga yang jauh dibawah nilai parinya disebut sebagai Obligasi dengan Diskon Penerbitan Awal (Original issue discount-OID)
TANGGAL JATUH TEMPO
Obligasi pada umumnya memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan dimana nilai parinya harus dibayar kembali.
Kebanyakan obligasi memiliki waktu jatuh tempo (original maturity) atau waktu jatuh tempo pada saat obligasi tersebut diterbitkan yang berkisar diantara 10 hingga 40 tahun namun secara legal waktu jatuh tempo berapa pun tetap dikenakan.
PROVISI PENEBUSAN
Banyak obligasi perusahaan memiliki Provisi Penebusan (call provision) adalah provisi dalam kontrak obligasi yang memberi pihak penerbitnya hak untuk menebus obligasi dengan syarat-syarat tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal.
DANA PELUNASAN
Beberapa obligasi juga memiliki Provisi dana pelunasan (sinking fund provision)adalah provisi dalam sebuah kontrak obligasi yang mengharuskan eminten setiap tahun membayar kembali sebagian dari obligasi yang diterbitkan.
FITUR LAIN
Beberapa jenis obligasi yang lain cukup sering digunakan;
1) Obligasi yang dapat di konversi (convertible bond) adalah obligasi yang dapat ditukarkan
menjadi saham biasa, pada tingkat harga yang tetap, atas opsi dari pemegang obligasi.
2) Waran (warrant) adalah opsi yang memungkinkan pemegang membeli saham pada harga
yang telah di tentukan, sehingga akan memberikan keuntungan modal jika harga dari saham mengalami kenaikan.
3) Obligasi yang dapat dijual (putable bond) adalah obligasi dengan provisi yang
memungkinkan investor obligasi menjual obligasi tersebut kembali ke perusahaan sebelum tanggal jatuh tempo dengan harga yang telah disepakati sebelumnya.
4) Obligasi pendapatan (income bond) adalah obligasi yang membayarkan bunga hanya jika
bunga tersebut telah diterima.
5) Obligasi indeks atau daya beli (indexed/purchasing power bond) adalah obligasi yang
pembayaran bunganya didasarkan pada indeks inflasi sehingga akan melindungi pemegangnya dari inflasi.
2.3 Keunggulan Obligasi
Obligasi merupakan salah satu alternative investasi jangka panjang di pasar modal diminati oleh para investor. Ada 4 (empat) ketentuan dasar yang menjadi daya tarik obligasi, yaitu:
1) Obligasi menghasilkan bunga dalam jumlah tertentu secara reguler.
2) Obligasi kurang beresiko, karena ada janji dari emiten untuk membayar kembali pinjaman
3) Obligasi memiliki jatuh tempo yang telah ditentukan, ketika obligasi habis masanya maka
pinjaman obligasi harus dibayar penuh sebesar nilai nominalnya.
4) Tingkat bunga obligasi bersifat kompetetif, dalam artian tidak kalah jika dibandingkan
dengan tingkat suku bunga perbankan yang berlaku.
2.4 Macam-Macam Obligasi
Pengelompokan obligasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu:
1. Dilihat dari sisi penerbit :
Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Swasta.
Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
Municipal Bonds: yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai
proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan public (public utility).
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga :
Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik,
namun bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
Coupon Bonds :obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan
ketentuan penerbitnya.
Fixed Coupon Bonds :obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum
masa penawaran di pasar per dana dan akan dibayarkan secara periodik.
Floating Coupon Bonds :obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum
jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentuseperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
3. Dilihat dari hak penukaran / opsi :
Convertible Bonds :obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversikan obligasi tersebut kedalam sejumlah saham milik penerbitnya.
Exchangeable Bonds :obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
menukar saham perusahaan kedalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
Callable Bonds :obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
PutableBonds :obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten
untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya :
o Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan
jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam hal ini, termasuk didalamnya adalah : o Guaranteed Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
penangguangan dari pihak ketiga.
o Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan
hipotik atas property atau asset tetap.
o Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam
o Unsecured Bonds :obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin
dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5. Dilihat dari waktu jatuh temponya :
o Term Bonds (obligasi waktu) yaitu bila obligasi yang dikeluarkan jatuh tempo pada waktu
bersamaan.
o Serial Bonds (obligasi seri) yaitu obligasi yang jatuh temponya terbagi di dalam beberapa
tanggal.
3. PENCATATAN INVESTASI JANGKA PANJANG
3.1 Saham
A. Pada Saat Pemerolehan
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia, metode akuntansi untuk investasi saham jangka panjang adalah metode ekuitas (equity method) : Rugi/laba investi diakui walau belum diumumkan sebagai deviden.
1) Pembelian saham
Investasi dalam bentuk saham dinyatakan sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli (kurs) ditambah dengan biaya-biaya pembelian antara lain berupa provisi, materai dan komisi.
Jurnal untuk mencatat pembelian saham sebagai berikut:
Pembelian tunai
Investasi jangka panjang- saham xx
Kas xx
Hutang pada makelar xx
Pembelian non tunai
Invesatasi jangka panjang – saham xx
Harga pokok penjualan xx
Persediaan barang dagangan xx
Penjualan xx
Pembelian lumpsum
Adalah pembelian dua surat berharga/lebih dengan harga borongan dan tidak ditentukan harga per jenis surat berharga.
- Bila diketahui harga pasar masing jenis saham, maka harga perolehan
masing-masing jenis saham adalah nilai relatif total masing-masing-masing-masing jenis saham terhadap total harga pasar dua jenis saham.
Investasi jangka panjang saham biasa xx Invesatsi jangka panjang saham preferen xx
Kas xx
- Bila tidak diketahui harga perolehan masing-masing jenis saham.
Investasi jangka panjang saham biasa dan preferen xx
Kas xx
B. Setelah Pemerolehan
Prinsip Akuntansi Indonesia menentukan bahwa investasi saham jangka panjang harus dicatat menurut metode ekuitas. Menurut metode ini, rekening Investasi Saham Jangka Panjang didebit atau dikredit dengan bagian laba atau rugi perusahaan anak (investi) secara proporsional; dividen yang diterima dicatat sebagai pengurangan terhadap rekening investasi yang bersangkutan.
1) Kejadian selama masa investasi
a. Pembagian deviden kas
Deviden kas adalah deviden yang diterima oleh investor dari investee dalam bentuk uang tunai. Investor Investee Pada tanggal pengumuman, dicatat pembagian deviden tunai. Piutang deviden xx Pendapatan deviden xx Deviden tunai xx
Utang Dividen tunai xx
Pada tanggal pencatatan - saat tanggal pengumuman deviden - saat tanggal pembayaran deviden - saat tanggal pengumuman deviden - saat tanggal pembayaran deviden Pada tanggal pembayaran, dicatat penerimaan kas dari deviden tunai
Kas xx Piutang deviden xx
Utang dividen tunai xx Kas xx
b. Pembagian deviden saham
Deviden saham adalah deviden yang diterima oleh investor dari investee berupa saham yang sejenis dengan saham yang telah beredar.
Investor Investee - Pada tanggal pengumuman, dicatat pembagian deviden tunai. Deviden saham xx Deviden saham yang akan dibagikan xx Premium saham biasa xx - Pada tanggal pencatatan - saat tanggal pengumuman deviden - saat tanggal pembayaran deviden
- saat tanggal pengumuman deviden
- saat tanggal pembayaran deviden
- Pada tanggal
pembayaran, dicatat penerimaan kas dari deviden tunai
Deviden saham
akan dibagikan xx Modal saham xx
c. Stock splits up
Stock split up adalah tindakan yang dilakukan oleh investee untuk memecah nilai nominal per lembar saham menjadi nilai yang lebih kecil.
Tujuan utama pemecahan saham inin adalah untuk menurunkan harga pasar per lembar saham dan mendorong para investor untuk memiliki saham perseroan.
Kejadian ini tidak mengubah rekening-rekening perseroan oleh sebab itu tidak perlu mencatatnya dalam buku jurnal.
d. Emisi saham baru dengan pemberian Hak beli saham.
Hak beli saham adalah hak istimewa diberikan kepada investor untuk membeli saham baru dengan harga dibawah harga pasar.
* Menghitung harga perolehan hak beli saham digunakan rumus:
Harga perolehan = Harga pasar HBS x Harga perolehan investasi
HBS Harga pasar saham tanpa HBS + Harga pasar HBS
* Jurnal untuk mencatat pembelian saham dengan hak beli saham. Investasi pada saham xx
Hak beli saham xx
Kas xx
* Jurnal untuk mencatat penjualan saham dengan hak beli saham.
Kas xx
Hak beli saham xx
Laba penjualan HBS xx
Atau
Kas xx
Rugi penjualan HBS xx
Hak beli saham xx
2) Penjualan saham
Jurnal untuk mencatat penjualan saham;
Kas xx
Investasi jangka panjang saham biasa xx Laba penjualan investasi xx
Atau
Kas xx
Investasi jangka panjang saham biasa xx 3) Penarikan saham
Selisih antara uang yang diterima perusahaan investor dari pelunasan kembali saham tersebut (kurs penarikan) dengan harga perolehan dari saham yang bersangkutan akan diakui sebagai laba /rugi pelunasan kembali saham.
Jurnal untuk mencatat penarikan saham:
Kas xx
Investasi jangka panjang xx
Laba penarikan saham xx
Atau
Kas xx
Rugi penarikan saham xx
Investasi jangka panjang xx
3.2 Obligasi
A. Pada Saat Pemerolehan
Pada saat membeli, investasi dicatat berdasar harga beli ditambah biaya-biaya yang terjadi dalam transaksi pembelian. Oleh karena bunga berjalan yang dibayar investor dalam membeli obligasi nantinya akan diterima dari eminten obligasi, maka bunga berjalan bukan merupakan komponen dari harga pemerolehan.
1) Pembelian obligasi.
Harga perolehan obligasi dihitung dari harga beli (kurs) ditambah dengan biaya-biaya pembelian (seperti: provoso, materai, komisi dll)
Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi
Jurnal untuk mencatat penerimaan bunga
- Pada tanggal bunga
Investasi jangka panjang obligasi xx
Kas xx
Kas xx
Pendapatan bunga xx
- Tidak tepat tanggal bunga 1) Pendekatan Laba rugi Investasi jangka panjang obligasi xx Pendapatan bunga xx
Kas xx
2) Pendekatan Neraca Investasi jangka panjang obligasi xx Piutang bunga obligsi xx
Kas xx
Kas xx
Pendapatan bunga xx
Kas xx
Piutang bunga obligasi xx
Pendapatan bunga xx
B. Setelah Pemerolehan
Mengenai investasi obligasi jangka panjang, Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa perbedaan antara harga pemerolehan dengan nilai nominal obligasi harus diamortisasi
selama jangka waktu sisa umur obligasi. Amortisasi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode garis lurus dan metode bunga efektif.
Bunga efektif adalah tingkat bunga yang dihitung dengan memperhatikan bunga yang diperoleh dari obligasi dan harga pemerolehan obligasi. Untuk menetukan harga obligasi;
1. Investor dan eminten akan menentukan tingkat bunga yang dapat diterima oleh kedua belah
fihak.
2. Tingkat bunga tersebut kemudian dipakai untuk menghitung harga tunai aliran bunga yang
diterima dari obligasi dan harga tunai pembayaran kembali nominal obligasi.
Kalau harga pemerolehan lebih kecil daripada harga nominal, selisihnya disebut disagio obligasi. Sebaliknya, kalau harga pemerolehan lebih besar daripada harga nominal, selisihnya disebut agio obligasi.
Amortisasi agio dan disagio obligasi adalah selisih antara bunga nominal dan bunga efektif. Bunga efektif diperoleh dengan jalan mengalikan tingkat bunga efektif dengan nilai buku investasi. Nilai buku itu sendiri diperoleh dengan jalan mengurangkan amortisasi agio atau menambahkan amortisasi disagio kepada investasi atau nilai bukunya.
Amortisasi agio dan disagio obligasi merupakan koreksi terhadap penghasilan bunga dan nilai buku investasi jangka panjang-obligasi. Amortisasi agio obligasi merupakan
pengurangan penghasilan bunga dan pengurang nilai buku investasi jangka panjang-obligasi, sedangkan amortisasi disagio merupakan penambahan penghasilan bunga dan penambahan nilai buku investasi jangka panjang-obligasi.
1) Penerimaan bunga
a. Membuat jurnal penyesuaian untuk bunga yang belum diterima, jika tanggal bunga tidak
tepat pada tanggal akhir periode akuntansi.
Piutang bunga obligasi xx
Pendapatan bunga obligasi xx
b. Membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat amortisasi agio atau disagio.
- Harga perolehan investasi diatas nilai nominal, maka agio dan amortisasi dicatat sebagai
berikut:
Pendapatan bunga obligasi xx
Investasi jangka panjang obligasi xx
- Harga perolehan investasi dibawah nilai nominal, maka disagio dan amortisasi dicatat
sebagai berikut:
Investasi jangka panjang obligasi xx
Agio atau disagio dialokasikan sebagai pengurang atau penambah pendapatan bunga dan harga perolehan investasi dalam obligasi selama umur pemilikan obligasi.
Amortisasi agio dan disagio biasanya dilakukan secara periodik (1 tahun sekali) dan cara perhitungannya sebagai berikut:
Metode garis lurus.
Amortisasi Agio =
Harga Perolehan – Nilai nominal
Umur pemilikan obligasi Amortisasi Disagio =Nilai nominal – Harga Perolehan
Umur pemilikan obligasi
Metode bunga efektif.
Amortisasi Agio = Bunga nominal – bunga efektif Amortisasi Disagio = Bunga efektif – bunga nominal
2) Pada saat pelunasan
Jurnal untuk mencatat pelunasan oleh investee
Kas xx
Investasi jangka panjang obligasi xx
3) Pada saat penjualan
Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi.
Kas xx
Rugi penjualan investasi obligasi xx
Investasi jangka panjang obligasi xx