• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah perdarahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah perdarahan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi kecelakaan yang menimpa seseorang atau Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi kecelakaan yang menimpa seseorang atau sekelompok orang. Kecelakaan bisa terjadi dimana saja, di rumah, jalan, tempat kerja atau sekelompok orang. Kecelakaan bisa terjadi dimana saja, di rumah, jalan, tempat kerja atau ditempat lainnya. Umumnya kecelakaan terjadi tanpa diduga sebelumnya dan akibat yang ditempat lainnya. Umumnya kecelakaan terjadi tanpa diduga sebelumnya dan akibat yang ditimbulkannya ervariasi, bisa berupa cedera/luka/perdarahan ringan, sedang, berat bahkan ditimbulkannya ervariasi, bisa berupa cedera/luka/perdarahan ringan, sedang, berat bahkan sampai meninggal dunia.

sampai meninggal dunia.

Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang putus atau rusak, Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang putus atau rusak, Mengenali dan mengatasi perdarahan merupakan salah satu ketrampilan utama Mengenali dan mengatasi perdarahan merupakan salah satu ketrampilan utama yang juga harus dikuasai oleh seorang pelaku Pertolongan Pertama. Bila yang juga harus dikuasai oleh seorang pelaku Pertolongan Pertama. Bila  p

 peerrddaarraahhaan n iinni i ttiiddaak k didi aattaassi i dede nnggaan n sseegege rra a mmaaka ka nnyaya wwa a koko rrbbaan n ddaappaat t tteerraannccaamm maut dengan tanda awal menjadi lemah, syok, dan akhirnya meninggal

maut dengan tanda awal menjadi lemah, syok, dan akhirnya meninggal

Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap berbagai atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Joyce M. Black, anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Joyce M. Black, 2001).

2001).

Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi organ tubuh kembali Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi organ tubuh kembali  pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan dimana sel secara  pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan dimana sel secara bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan.

kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan.

Metode perawatan luka berkembang cepat dalam 20 tahun terakhir, jika tenaga kesehatan dan Metode perawatan luka berkembang cepat dalam 20 tahun terakhir, jika tenaga kesehatan dan  pasiennya

(2)

memberikan dasar pemahaman yang lebih besar terhadap pentingnya perawatan luka. Semua tujuan manajemen luka adalah untuk membuat luka stabil dengan perkembangan granulasi  jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat., hanya cara tersebut yang membuat  penyembuhan luka bisa sempurna.

Untuk memulai perawatan luka, pengkajian awal yang harus dijawab adalah, apakah luka tersebut bersih, atau ada jaringan nekrotik yang harus dibuang, apakah ada tanda klinik yang memperlihatkan masalah infeksi, apakah kondisi luka kelihatan kering dan terdapat resiko kekeringan pada sel, apakah absorpsi atau drainage objektif terhadap obat topical dan lain-lain.

Terjadinya peradangan pada luka adalah hal alami yang sering kali memproduksi eksudat; mengatasi eksudat adalah bagian penting dari penanganan luka. Selanjutnya, mengontrol eksudat juga sangat penting untuk menangani kondisi dasar luka, yang mana selama ini masih kurang diperhatikan dan kurang diannggap sebagai suatu hal yang penting  bagi perawat, akibatnya bila produksi eksudat tidak dikontrol dapat meningkatkan jumlah  bakteri pada luka, kerusakan kulit, bau pada luka dan pasti akan meningkatkan biaya  perawatan setiap kali mengganti balutan.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian perdarahan 2. Mengetahui perawatan perdarahan 3. Mengetahui jenis perdarahan

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI PERDARAHAN

Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena  pembuluh tersebut menga lami kerusakan.ke us akan ini bisa diseba bk an oleh  bentur an fisik, saya tan, atau pecahn ya pe mbul uh darah ya ng tersumba t.

Sebagai seorang pelaku Pertolongan Pertama selain dapat melakukan tindakan  bantua n hidu p dasar dan resus itasi jant ung paru, juga harus da pa t menge nali

dan mengatasi perdarahan.

Mengenali dan mengatasi perdarahan merupakan salah satu ketrampilan utama yang juga harus dikuasai oleh seorang pelaku Pertolongan Pertama. Bila  perdarahan ini tidak di atasi de ngan sege ra maka nya wa ko rban dapat terancam

maut dengan tanda awal menjadi lemah, syok, dan akhirnya meninggal.

Untuk mengatasi perdarahan, kita harus tahu dahulu tentang sistem peredaran darah (sistem sirkulasi) yang bertanggung jawab mengedarkan (mengalirkan) darah ke seluruh tubuh manusia. Adapun 3 komponen utama dalam sistem ini adalah jantung, pembuluh darah, dan darah, yang ketiganya harus berfungsi dengan baik agar tidak terjadi gangguan dalam tubuh.

Dalam dunia kedokteran dikenal adanya istilah perfusi yaitu sirkulasi yang adekuat ke seluruh tubuh, memasok sel dan jaringan dengan oksigen dan  bahan nutrisi, serta menga ngk ut kembali zat karbon dioksida dan sisa  pembakaran tubuh .

Jika hal di atas terganggu pada salah satu atau lebih sel dan organ tubuh oleh satu atau beberapa penyebab, maka sel atau organ tersebut akan mengalami

(4)

keadaan berbahaya, yaitu akan berkurangnya pasokan darah, oksigen, dan nutrisi sehingga zat sampah (karbon dioksida dan sisa pembakaran) akan  bertumpuk. Keadaan ini di kenal denga n istilah Hipoperfusi atau Syo k.

Perawatan perdarahan

1. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan:

a. Pakai APD(alat pe rlindungan diri) agar ti dak terkena darah atau cai ran tubuh korban

 b. Janga n menye ntuh mulut , hi dung, mata, makanan sewaktu memberi  perawa tan

c. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat

d. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban

2. Pada perdarahan besar:

a. Jangan buang waktu mencari penutup muka

 b. Tekan langs ung denga n tangan (sebaiknya menggu nakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.

c. Bila tidak b erhenti maka tinggikan bagian t ersebut le bih tinggi dari  jantung (ha nya pa da alat ge rak), bila masih belum be rhenti maka

lakukan penekanan pada titik-titik tekan. d. Pertahankan dan tekan cukup kuat

e. Pasang pembalut penekan.

3. Pada perdarahan ringan atau terkendali:

a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka  b. Tekan sampai perdarahan terkendali

(5)

c. Pertahankan penutup luka dan balut

d. Sebaiknya jangan melepas penutup lukaatau balutan pertama

Berdasarkan letak keluarnya darah, perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Perdarahan luar (terbuka)

2. Perdarahan dalam (tertutup)

B. PERDARAHAN LUAR (TERBUKA)

Kerusakan dinding pembuluh darah yang disertai kerusakan kulit sehingga darah keluar dari tubuh dan terlihat jelas keluar dari luka tersebut dikenal dengan nama Perdarahan Luar (terbuka).

Bila sebagai seorang pelaku pertolongan pertama menemukan korban dengan kondisi seperti itu, maka harus berhati-hati dalam melakukan pertolongan karena sebagai penolong harus menganggap darah ini dapat menulari. Pastikan untuk memakai alat perlindungan diri, segera membersihkan darah yang menempel baik pada pakaian, tubuh, maupun peralatan.

Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan, perdarahan luar ini dibagi menjadi tiga bagian:

1. Perdarahan nadi (arteri), ditandai dengan darah yang keluar menyembur sesuai dengan denyutan nadi dan berwarna merah terang karena kaya dengan oksigen. Perdarahan ini sulit untuk dihentikan, sehingga harus teru s dilakukan pemantauan dan pengendalian perdarahan hingga diperoleh

 bantuan medis.

2. Perdarahan Balik (Vena), darah yang keluar berwarna merah gelap, walaupun terlihat luas dan banyak namun umumnya perdarahan vena ini mudah

(6)

dikendalikan. Namun perdarahan vena ini juga berbahaya bila terjadi pada  perdarahan vena ya ng besar masuk kot oran atau udara ya ng tersedot ke dalam  pembu luh darah melalui luka ya ng terbuka.

3. Perdarahan Rambut (Kapil er), berasal dari pembuluh kapi ler, darah yang keluar merembes perlahan. Ini karena pembuluh kapiler adalah pembuluh darah terkecil dan hampir tidak memiliki tekanan. Jika terjadi perdarahan,  biasanya akan membeku sendiri. Darah ya ng keluar bi asanya berwarna merah

terang seperti darah arteri atau bisa juga gelap seperti darah vena.

Pengendalian perdarahan bisa bermacam-macam, tergantung pada jenis dan tingkat perdarahannya. Untuk perdarahan terbuka, pertolongan yang dapat diberikan antara lain:

1. Tekanan Langsung pada Cedera

Penekanan ini dilakukan dengan kuat pada pinggir luka. Setelah beberapa saat sistem peredaran darah akan menutup luka tersebut. Teknik ini dilakukan untuk luka kecil yang tidak terlalu parah (luka sayatan yang tidak terlalu dalam).

Cara yang terbaikpada umumnya yaitu dengan mempergunakan kassa steril (bisa juga dengan kain bersih), dan tekankan pada tempat perdarahan. Tekanan itu harus dipertahankan terus sampai perdarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih baik dapat diberikan. Kasa boleh dilepas jika sudah terlalu basah oleh darah dan perlu diganti dengan yang baru.

2.Elevasi

Teknik dilakukan dengan mengangkat bagian yang luka (setelah dibalut) sehingga lebih tinggi dari jantung. Apabila darah masih merembes, di atas

(7)

 balut an ya ng pertama bisa diberi ba lutan lagi tanpa membuka balut an ya ng  pertama.

Elevasi dilakukan hanya untuk perdarahan pada daerah alat gerak saja dan dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung. Metode ini tidak dapat digunakan untuk korban dengan kondisi cedera otot rangka dan benda tertancap.

3. Tekanan pada titik nadi

Penekanan titik nadi ini bertujuan untuk mengurangi aliran darah menuju  bagi an ya ng luka. Pada tub uh manus ia terdapat 9 titik na di , ya itu temporal artery (di kening), facial artery (di belakang rahang), common carotid artery (di pangkal leher, dan dekat tulang selangka ), brachial artery (di lipat siku), radial artery (di pergelangan tangan), femoral artery (di lipatan  paha), popl iteal artery (di lipatan lutut), posterior artery (di be laka ng mata

kaki), dan dorsalis pedis artery (di punggung kaki). 4. Immobilisasi

Bertujuan untuk meminimalkan gerakan anggota tubuh yang luka. Dengan sedikitnya gerakan, diharapkan aliran darah ke bagian yang luka tersebut menurun.

5. Torniquet

Teknik ini hanya dilakukan untuk menghentikan perdarahan di tangan atau kaki saja, merupakan pilihan terakhir, dan hanya diterapkan jika ada kemungkinan amputansi. Bagian lengan atau paha atas diikat dengan sangat kuat sehingga darah tidak dapat mengalir. Tempat yang terbaik untuk memasang torniket adalah lima jari di bawah ketiak (untuk perdarahan lengan) dan lima jari di bawah lipat paha (untuk perdarahan di kaki).

(8)

Untuk memudahkan para pengusung, torniket harus terlihat jelas dan tidak  bol eh ditutupi, sehi ngga tor ni ket da pat dikendorkan selama 30 detik setiap 10 menit sekali. Sementara itu, tempat perdarahan diikat dengan kasa steril. Torniket hanya digunakan untuk perdarahan yang hebat atau untuk lengan atau kaki yang cedera hebat.

Korban harus segara dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika korban tidak segera mendapat penanganan, bagian yang luka bisa membusuk.

6. Kompres dingin

Tujuan dilakukannya kompres dingin adalah untuk menyempitkan pembuluh darah yang mengalami perdarahan (faso konstriksi) sehingga perdarahan dapat dengan cepat terhenti.

C. PERDARAHAN DALAM (TERTUTUP)

Perdarahan dalam umumnya disebabkan oleh benturan tubuh korban dengan benda tumpul, atau karena jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, ledakan, dan lain sebagainya. Luka tusuk juga dapat mengakibatkan hal tersebut, berat ringannya luka tusuk bagian dalam sangat sulit dinilai walaupun luka luarnya terlihat nyata.

Kita tidak akan melihat keluarnya darah dari tubuh korban karena kulit masih utuh, tapi dapat melihat darah yang terkumpul di bawah permukaan kulit seperti halnya kasus memar. Perdarahan dalam ini juga bervariasi mulai dari yang ringan hingga yang dapat menyebabkan kematian. Untuk kasus yang menyebabkan kematian adalah karena:

(9)

1. Rusaknya alat dalam tubuh dan pembuluh darah besar yang bisa menyebabkan hilangnya banyak darah dalam waktu singkat.

2. Cedera pada alat gerak, contohnya pada tulang paha dapat merusak  jaringa n da n pembuluh darah sehingga da rah ya ng keluar da pat

menimbulkan syok.

3. Kehilangan darah yang tidak terlihat (tersembunyi) sehingga penderita meninggal tanpa mengalami luka luar yang parah.

Mengingat perdarahan dalam berbahaya dan tidak terlihat (tersamar), maka penolong harus melakukan penilaian dengan pemeriksaan fisik lengkap termasuk wawancara dan analisa mekanisme kejadiannya. Lebih  baik kita menga nggap korban menga lami pe rdarahan dalam daripada tidak, karena penatalaksanaan perdarahan dalam tidak akan memperburuk keadaan korban yang ternyata tidak mengalaminya.

Tanda-tanda yang mudah dikenali pada perdarahan dalam: 1. Memar disertai nyeri tubuh

2. Pembengkakan terutama di atas alat tubuh penting

3. Cedera pada bagian luar yang juga mungkin merupakan petunjuk bagian dalam yang mengalami cedera

4.  Nye ri, bengk ak dan perubahan bent uk pada alat ge rak

5.  Nye ri bila ditekan atau kekakua n pa da di nding perut, dind ing pe rut membesar

6. Muntah darah

7. Buang air besar berdarah, baik darah segar maupun darah hitam seperti kopi 8. Luka tusuk khususnya pada batang tubuh

(10)

10. Batuk darah

11. Buang air kecil bercampur darah 12. Gejala dan tanda syok.

Jika tanda-tanda tersebut terlihat atau teraba pada pemeriksaan fisik, lakukan segera pertolongan pertama untuk penatalaksanaan korban dengan perdarahan dalam.

Cara

 – 

  cara penatalaksanaan untuk korban dengan perdarahan dalam adalah sebagai berikut:

1. Baringkan korban

2. Pertahanan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi 3. Berikan oksigen bila ada

4. Periksa pernafasan dan nadi secara berkala 5. Rawat sebagai syok

6. Jangan memberikan makan atau minum

7. Jangan lupa mengenai cedera atau gangguan lainnya 8. Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat

Berbeda dengan perdarahan terbuka, pertolongan yang bisa diberikan pada korban yang mengalami perdarahan dalam adalah sebagai berikut:

1. Rest

Korban diistirahatkan dan dibuat senyaman mungkin 2. Ice

Bagian yang luka dikompres es sehingga darahnya membeku. Darah yang membeku ini lambat laun akan terdegradasi secara alami melalui sirkulasi dan metabolisme tubuh.

(11)

Bagian yang luka dibalut dengan kuat untuk membantu mempercepat  proses penutup an lubang/ ba gi an ya ng rus ak pada pembul uh darah

4. Elevation

Referensi

Dokumen terkait

Didapatkan hubungan yang bermakna antara tinggi badan dengan rentang tangan pada anak balita usia 1-5 tahun dalam penelitian ini, baik pada balita laki-laki maupun pada balita

Pengelolaan hutan rakyat sub sistem produksi (persiapan bibit) Reliability Statistics.. Cronbach's Alpha N

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan pupuk cair dan pupuk kandang sapi terhadap jumlah daun tanaman selada, begitu

Diet tinggi lemak menurunkan kadar TNF-α pada serum darah tikus putih jantan setelah induksi Staphylococcus aureus walaupun secara uji statistik didapatkan hasil

Menurut Diana dalam Rosi, dkk (2012) konsumen yang tidak puas biasanya memiliki kecenderungan untuk berpindah ke merek lain yang mampu memenuhi kebutuhan mereka. Jika

The Body Shop merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bisnis kecantikan berupa produk-produk kosmetik atau make-up. Perusahaan ini terinspirasi oleh alam,

Tulungagung GURU KELAS RA Lulus 163 13051602820220 BINTI MASLIHAH MI Swasta TARBIYATUL ISLAMIYAH Kab.. Trenggalek GURU KELAS RA Lulus 176 13051702820183 INAKA DWI MARDIYANI

Langkah awal penilaian kesesuaian lahan adalah melakukan evaluasi sumberdaya lahan yang merupakan proses untuk menduga potensi sumber daya lahan untuk berbagai