• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi gunung berapi tertinggi di provinsi Sumatra Utara, dengan ketinggian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi gunung berapi tertinggi di provinsi Sumatra Utara, dengan ketinggian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 I.1 Latar Belakang

Gunung Sinabung adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Gunung Sinabung adalah gunung berapi aktif dan menjadi gunung berapi tertinggi di provinsi Sumatra Utara, dengan ketinggian 2.460 meter. Gunung ini tidak pernah tercatat meletus, kemudian terjadi erupsi pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak September 2013 dan berlangsung hingga kini.

Seismometer (bahasa Yunani: seismos : gempa bumi dan metero: mengukur) adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.

Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat. Fenomena teknologi informasi ini harus dicermati dengan baik, terutama untuk dapat mempermudah segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia. Terutama di bidang Meteorologi dan Geofisika.

Maka dari itu penulis merancang sebuah “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sensor Gempa Di Gunung Sinabung Berbasis Web”, sehingga masyarakat dapat mengetahui letak sensor yang ada di gunung sinabung.

Sistem Informasi ini juga diharapkan dapat mempermudah para pekerja terutama Teknisi di pos pengamatan aktifitas Gunung Sinabung untuk

(2)

menemukan letak sensor gempa yang telah rusak atau tertimbun oleh debu vulkanik yang disebabkan oleh erupsi gunung sinabung sehingga sensor gempa yang telah rusak tersebut dapat diperbaiki atau mengganti dengan sensor gempa yang baru.

I.2 Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi pokok dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Belum adanya Sistem Informasi yang dapat memudahkan masyarakat untuk mengetahui Letak Sensor Gempa Di gunung Sinabung.

2. Belum adanya Sistem Informasi yang dapat mempermudah pencarian letak sensor gempa akibat tertimbun debu vulkanik akibat erupsi gunung sinabung.

I.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana merancang Sistem Informasi Geografis Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung?

2. Bagaimana sistem informasi geografis merancangnya untuk mengetahui Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung berbasis web agar lebih memudahkan pencarian letak sensor gempa?

(3)

I.2.3 Batasan Masalah

Agar pembahas tidak menyimpang dari tujuannya, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dirancang hanya untuk menemukan Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung.

2. Sistem yang akan dibangun hanya mencakup Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung.

3. Sistem yang dirancang tidak membahas rute atau metode pada letak sensor gempa di gunung sinabung.

4. Sistem akan dirancang dengan bahasa pemrograman PHP dan Database My Sql.

5. Pemodelan UML dan Desain Macromedia. 6. Map yang digunakan adalah Mapinfo

I.3 Tujuan Dan Manfaat I.3.1 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan informasi Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung. 2. Untuk mempermudah user mencari Letak Sensor Gempa Di Gunung

(4)

I.3.2 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya suatu Sistem Informasi Geografis yang bermanfaat untuk menemukan Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung.

2. Terciptanya sistem yang mudah digunakan sehingga dapat diakses tidak mempunyai batasan waktu dan tempat.

3. Mempermudah dalam pencarian Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung yang tertimbun debu vulkanik akibat erupsi gunung sinabung.

I.4 Metodologi Penelitian

Metode merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Di dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu :

1. Studi Lapangan

Dalam metode ini penulis akan melakukan pengamatan secara langsung di Pos pengamatan gunung api sinabung untuk mendapatkan data mengenai sensor gempa di gunung Sinabung.

2. Studi Kepustakaan

Penelitian yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari teori buku-buku penunjang yang berhubungan dengan permasalahan sistem yang

(5)

akan dikembangkan serta mengunjungi situs-situs online di internet untuk menambah referensi yang dibutuhkan.

I.4.1 Analisa tentang sistem yang ada

Merupakan tata cara dan langkah – langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan langkah – langkahnya adalah :

a. Membuat sebuah sistem geografis pemetaan sensor gempa berbasis web Yang memberi informasi kepada masyarakat tentang letak sensor gempa. b. Merancang sistem yang baru dengan pemodelan UML (Unified Modeling

Language).

c. Pembuatan aplikasi dengan bahasa pemrograman PHP, Database MySql dan Mapinfo Membuat Peta.

Adapun tahapan dalam menyelesaikan permasalahan diatas seperti terlihat pada alur prosedur perancangan diatas yaitu :

a. Target

Dapat membangun sistem informasi geografis yang mampu menemukan Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung dan mudah digunakan user.

b. Analisis Kebutuhan

Menganalisa kebutuhan sistem yang sudah ada, biasanya user harus membawa map secara fisik atau bertanya kepada orang lain, dengan sistem yang akan dibangun akan mempermudah user untuk menemukan letak sensor gempa yang diinginkan.

(6)

c. Spesifikasi

Spesifikasi yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi ini adalah : Menggunakan bahasa pemrograman PHP, Map yang digunakan adalah Mapinfo, Komputer dengan spesipikasi RAM 2 Gb & HDD 360 Gb.

d. Desain & Implementasi

Adapun desain dari sistem yang dirancang ini adalah :

a. Perancangan program menggunakan metode UML (Unified Modeling Language).

b. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP. c. Menggunakan Mapinfo

e. Verifikasi

Merupakan suatu mekanisme yang dilakukan untuk membuat kesesuaian antara perancangan dan kebutuhan sistem dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

f. Validasi

Validasi sistem yang dilakukan adalah melakukan pengujian sistem secara keseluruhan. Validasi ini dilakukan agar sistem yang dirancang telah sesuai dengan kebutuhan awal yaitu merancang suatu Sistem Informasi Geografis Letak Sensor Gempa Di Gunung Sinabung.

(7)

g. Finalisasi

Pada tahapan ini adalah hasil dari sistem yang sudah dirancang dan berjalan sesuai rencana awal yaitu membangun Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sensor Gempa DiGunung Sinabung.

I.4.2 Bagaimana sistem yang lama dengan sistem yang akan dirancang a. Sistem Lama

Sistem yang ada biasanya masyarakat akan mencari lokasi yang akan dituju melalui map, fisik atau menanyakan pada orang lain pada tempat yang dituju,sehingga membutuhkan banyak waktu, untuk mencari letak sensor gempa digunug sinabung.

b. Sistem Baru

Sistem yang akan dibangun bersifat web dan mudah dimengerti bagi user, dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja bagi user yang menggunakannya.

I.4.3 Pengujian / Uji Coba Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem secara menyeluruh, meliputi apakah letak, alamat, dan lokasi wilayah yang dimaksud sesuai dengan kenyataannya.

(8)

I.5. Keaslian Penelitian

Tabel I.1. Jurnal Penelitian

No. Nama Jurnal Judul Hasil Penelitian Kelebihan Kekurangan

1. Bagus Seto Wahyono. Teknik Elektro – FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2010) Gempa Bumi Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel. Dalam pembacaan gempa bumi, jaringan sensor nirkabel dirancang

agar dapat membaca PGA

(Peak Ground

Acceleration) pada

permukaan

tanah yang lunak maupun permukaan tanah yang solid. Pengujian diakukan dengan beberapa tahap, dan tingkat akurasinya cukup tinggi. Cakupan pembahasan dalam jurnal masih sangat terbatas 2. Muhammad Andang Novianta. Simposium Nasional RAPI XI FT UMSni. (2012) Deteksi Dini Gempa Degan Piezo Elektrik Berbasis Microkontrole r AT89C51 Untuk mengetahui kondisi komponen yang akan diuji. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sesuai blok diagram aplikasi sensor getaran gempabumi berbasis piezoelectric dan mikrokontroler AT89C51. Sedangkan analisis data secara keseluruhan bertujuan untuk membandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran dengan standar kerja komponen. Mampu menangkap sinyal getaran kecil dan gelombang divisualisasikan melalui LCD. Membutuhkan biaya yang besar dalam

(9)

I.6 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukanPos pengamatan gunung api sinabung terletak di Jl. Tiras Bangun, Gg Kayu Bakar, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo (sekitar 8,5 Km dari puncak). Untuk mengamati gempa vulkanik.

I.7 Sistematika Penulisan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan penulisan ini adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.

3. Irnanda Priyadi, Meiky EndaWijaya. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Perancanganal atpendeteksi dan peringatan gempa berpotensi sunamidengan transmisi sinyalaudio melalui mediajala-jala listrik.

Prinsip kerja alat yang dirancang sebagai berikut : saat gempa bumi terjadi

maka magnet pada sensor akan naik turun.

Dengan naik turunya magnet di dalam sensor

yang terbuat dari lilitan maka medan magnet

yang terdapat pada magnet permanen akan memotong-motong lilitan. Untuk memudahkan orang dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan perhitungan matematis yang rumit,. Minimum sistem mikrokontroller AT89S52 memerlukan catu daya sebesar 5Vdc. Sumber clock diperoleh dari sebuah kristal (XTAL) 12MHz dipasang

pada kaki 18 dan 19 yang diserikan terhadap kapasitor sebesar 30pF pada setiap kaki yang fungsinya sebagai pembuang tegangan ripple hasil osilator.

(10)

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang di kutip dari buku-buku dan jurnal - jurnal yang berhubungan dengan masalah dan program yang dirancang yaitu Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sensor Gempa Di Gunung Sinabung.

BAB III : ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Bab ini mengemukakan tentang analisa, dan perancangan system yang mencakup desain proses, desain basis data, desain antar muka (interface), dan algoritma program.

BAB IV : HASIL DAN UJI COBA

Pada bab ini menjelaskan tentang tampilan hasil implementasi sistem yang dirancang, beserta pembahasannya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang, serta menguji coba program yang telah di buat.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai referensi perbaikan dimasa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa siswa SMA Negeri 1 Berastagi dapat diketahui bahwa telah terjadi prokrastinasi belajar dimana banyak

Adapun tujuan lain dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui hubungan stresor psikososial dengan tingkat depresi pada lansia, sehingga para lansia dapat

Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman gandum adalah: (1) memiliki hara cukup tersedia, (2) tidak terdapat zat toksik, (3) memiliki kelembaban mendekati kapasitas lapang, (4)

gunakan kipas atau bisa juga bila tidak ada kipas dengan kertas atau lap yang dapat digunakan sebagai pengganti kipas... KEHADIRAN SEORANG

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Eka Pratiwi, 2015 dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada siswi MTS Ciwandan Cilegon Banten tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang selanjutnya disebut sebagai RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Sulawesi

Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana produksi pertanian (mekanisasi pertanian), serta meningkatkan industri pengolahan pertanian, peternakan dan perkebunan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai frekuensi dominan tanah berkisar antara 0.293 Hz – 18.41 Hz, nilai amplifikasi berkisar antara 1,68 – 8,52, nilai indeks