• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN EKUITAS PELANGGAN DAN INTENSI PEMBELIAN PADA PRODUK FASHION MEREK RABBANI (Studi Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN EKUITAS PELANGGAN DAN INTENSI PEMBELIAN PADA PRODUK FASHION MEREK RABBANI (Studi Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN EKUITAS PELANGGAN DAN INTENSI

PEMBELIAN PADA PRODUK FASHION MEREK RABBANI (Studi Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

THE IMPACT OF SOCIAL MEDIA MARKETING ACTIVITY TOWARD THE INCREASE OF CONSUMER’S EQUITY AND PURCHASING INTENTION TO THE PRODUCT OF BRAND FASHION RABBANI (Research Toward Female Student of Muhammadiyah University of Yogyakarta)

Disusun oleh: Fariz Lesmana

20130410130

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN EKUITAS PELANGGAN DAN INTENSI

PEMBELIAN PADA PRODUK FASHION MEREK RABBANI (Studi Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

THE IMPACT OF SOCIAL MEDIA MARKETING ACTIVITY TOWARD THE INCREASE OF CONSUMER’S EQUITY AND PURCHASING INTENTION TO THE PRODUCT OF BRAND FASHION RABBANI (Research Toward Female Student of Muhammadiyah University of Yogyakarta)

Oleh

FARIZ LESMANA 20130410130

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(4)

i

PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN EKUITAS PELANGGAN DAN INTENSI

PEMBELIAN PADA PRODUK FASHION MEREK RABBANI (Studi Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

THE IMPACT OF SOCIAL MEDIA MARKETING ACTIVITY TOWARD THE INCREASE OF CONSUMER’S EQUITY AND PURCHASING INTENTION TO THE PRODUCT OF BRAND FASHION RABBANI (Research Toward Female Student of Muhammadiyah University of Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

FARIZ LESMANA 20130410130

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(5)

ii

HALAMAN PERNYATAAN Dengan ini saya,

Nama : Fariz Lesmana

Nomor mahasiswa : 20130410130

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH AKTIFITAS PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN EKUITAS PELANGGAN DAN INTENSI PEMBELIAN PADA PRODUK FASHION MEREK RABBANI tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi

ini diketahui terdapat karya orang atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta,

(6)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

“Life’s not about who is the best, but who can do good”

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Atas rahmat dan kasih sayangnya

telah memberikanku kekuatan, atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan

akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselasaikan. Sholawat serta salam selalu

terlimpahkan kehariban rasullah nabi Muhammad SAW. Kurpersembahkan karya

kecil ini untuk cahaya hidup yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu

setia mendampingi meskipun kalian jauh disana. Saat kulemah tak berdaya kalian

selalu menjadi energi positif bagi penulis, selalu dengan ikhlas memanjatkan doa

untuk putra tercinta dalam setiap sujudnya.

Marsudi S.E, Terimakasih sudah menjadi guru yang menuntunku menjadi pribadi yang bermental baja untuk tidak mengeluh dalam menjalani kehidupan sehari-hari

serta tidak hentinya mendukung saya baik secara moril dan materi. untuk ibuku

Mamah Salamah, Kelembutan, Kesabaran dan Kesederhanaanmu membuatku selalu bangga telah terlahir dari rahimmu. Engkau akan selalu menjadi wanita

terhebat untukku. Terimakasih untuk semuanya ibu. Serta kalian…

1. Serta untuk kakaku Mega Lestari yang telah memberikanku semangat,

finansial dan motivasi..

2. Irfan Budi Lestiadi adiku dengan hadirnya dia membuat hari hariku

termotivasi untuk bisa menjadi kakak yang bertanggung jawab serta

menyayanginya.

3. Terimakasih untuk nenek dan keluarga besar Alm. Bpk. Ismail karena atas

(8)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia

dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Aktifitas Pemasaran

Melalui Media Sosial Terhadap Peningkatan Ekuitas Pelanggan dan Intensi

Prmbelian Pada Produk Fashion Merek Rabbani”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat

memberikan masukan bagi organisasi dalam penggunaan taktik mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan organisasional dan memberikan ide pengembangan

bagi penelitian selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang

telah memberikan petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama penulis

menyelesaikan studi.

2. Ibu Retno Widowati PA., M.Si., Ph.D selaku Kepala Program Studi

Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Ibu Siti Dyah Handayani, Dr.,SE.,MM. yang dengan penuh kesabaran

telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian

(9)

vi

4. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan

dorongan dan perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi

Sebagai kata akhir, tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan

pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya

tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 24 Februari 2017

(10)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

INTISARI ... viii

ABSTRAK ... xi

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori ... 7

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 12

C. Hipotesis ... 15

D. Model Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Objek dan Subjek Penelitian ... 20

B. Jenis Data... 20

C. Teknik Pengambilan sampel... 20

D. Teknik Pengambilann Data ... 22

E. Definisi Operasional Variabel ... 22

F. Uji Kualitas Instrumen ... 26

(11)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian ... 33

B. Uji Kualitas Instrumen ... 36

C. Karakteristik Responden ... 38

D. Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 40

E. Pembahasan ... 48

BAB V PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Keterbatasan Penelitian ... 57

C. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(12)

ix

DAFTAR TABEL

3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 26

4.1. Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 36

4.2. Hasil Uji Validitas ... 37

4.3. Hasil Uji Reliabilitas... 38

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Fakultas ... 39

4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan Responden ... 40

4.6. Pengujian Goodness of Fit ... 43

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 63

Lampiran 2 ... 67

Lampiran 3 ... 68

Lampiran 4 ... 71

(15)
(16)

the product fashion brand Rabbani which is mediated by equity value, equity relation and equity brand. This research is conducted in University of Muhammadiyah Yogyakarta.

Sampling method used in this research is nonprobability sampling particulary the purposive sampling. The total in this research is 131 people who have been seen the marketing of Rabbani product through social media. The data are collected using questionnaire. The analysis technique used in this research is Structural Equation Modeling (SEM) with the assistance of AMOS software.

The results show that marketing activity through social media perception has a positve and significant impact toward the equity value, marketing activity through social media perception has a positive and significant impact toward the equity relation, marketing activity through social media perception has a positive and significant impact towards the equity brand. Equity value gives positive and significant impact to the purchasing intention. Equity relation gives a positive and significant impact to the purchasing intention. Equity brand gives positive and significant impact to the purchasing intention

(17)

1

A. Latar Belakang Penelitian

Dunia usaha saat ini merupakan dunia usaha yang selalu berkembang dari

waktu ke waktu, setiap individu saat ini telah banyak yang menjalankannya,

senantiasa dapat memberikan kontribusi bagi pelaku bisnis usaha yang dijalani agar

lebih berkembang dan lebih baik dari sebelumnya. Dalam membangun sebuah

usaha yang solid perusahaan harus memahami tingkat kebutuhan, keinginan, dan

permintaan pasar yang ada, menurut Kotler & Keller (2009) mengutarakan tiga hal

tersebut dengan definisi sebagai berikut:

1. Kebutuhan adalah syarat hidup manusia. Orang membutuhkan udara,

makan, pakaian dan juga tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup.

2. Keinginan akan timbul jika sebuah kebutuhan tersebut telah terealisasi

dalam hidup manusia.

3. Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung

oleh kemampuan untuk membayar.

Kemajuan industri fashion yang semakin pesat keinginan konsumen

menginginkan produk fashion terbaru. Sayangnya, saat ini produk fashion

khususnya produk fashion bermerek ekslusif mengalami berbagai peniruan. Di

Indonesia, kasus pemalsuan atau pemiripan merek dagang cenderung meningkat

dari tahun ke tahun dan para remaja menjadi konsumen yang banyak membeli

(18)

Seiring dengan perkembangan jaman aspek fashion semakin menyentuh

kehidupan sehari-hari setiap orang. Fashion mempengaruhi apa yang kita kenakan,

kita makan bagaimana kita hidup dan bagaimana kita memandang diri kita sendiri.

Fashion juga memicu pasar dunia untuk terus berkembang. Produsen untuk

berproduksi, pemasar untuk menjual dan konsumen untuk membeli. Cara

berpakaian yang mengikuti fashion juga memperlihatkan kepribadian dan idealisme

kita.

Berkembang pesatnya industri fashion muslimah di Indonesia di respon

dengan baik oleh perusahaan yang bergerak di bidang fashion muslimah yaitu

dengan semakin kompetitifnya dan variatifnya produk yang mereka tawarkan

berbagai tipe fashion muslimah dari kerudung, busana muslim, mukena, peci dan

tas. Hal ini tentu merespon konsumen untuk melihat dan membeli produk yang

ditawarkan oleh perusahaan.

Fenomena persaingan yang sangat kompetitif membuat perusahaan semakin

menyadari pentingnya memaksimalkan aset-aset perusahaan, khususnya merek,

untuk menjaga kelangsungan hidup dari perusahaan itu sendiri. Merek bukanlah

sekedar nama atau simbol yang tidak mempunyai arti. American Marketing

Association dalam Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan sebagai nama, istilah,

tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau

sekelompok penjual dan yang membedakanya dari persaingan.

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih, saat

(19)

Suatu usaha yang dilakukan untuk pemasaran produk barang atau jasa dengan

menggunakan media internet dapat disebut juga dengan e-marketing. Hal ini

membuat biaya komunikasi pemasaran menjadi lebih efisien atau bahkan sama

sekali tanpa biaya. Salah satu media e-marketing yang tengah menjadi trend adalah

social media (jejaring sosial).

Sosial media mengacu pada sarana interaksi antara orang-orang yang

mereka ciptakan, berbagi, dan pertukaran informasi ide-ide dalam komunitas virtual

dan jaringan. Andreas kaplan dan michael haenlein mendefenisikan media sosial

sebagai sekelompok internet berbasis aplikasi yang dibangun di atas fondasi

ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pengguna

konten generasi. Selanjutnya, media sosial tergantung pada ponsel dan web

teknologi berbasis untuk menjadi sangat interaktif (Kaplan & Haenlein, 2012).

Sosial media marketing memberi dampak positif bagi pemasaran produk

fashion muslimah dengan menggunakan media sosial yang ada, distribusi produk

fashion muslimah akan lebih cepat dan terintegrasi secara tepat. Dengan itu

konsumen yang konsumtif terhadap produk fashion muslimah proses belanjanya

konsumen lebih efisien memilih barang yang konsumen inginkan dan efektif

karena layanan pemasaran melalui media sosial bisa dilihat dimana saja tanpa

adanya batasan waktu.

Salah satu upaya perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan

menarik konsumen perusahaan yang bergerak di bidang fashion muslimah bersaing

dengan kompetitif yaitu dengan membuat akun di sosial media untuk memfasilitasi

(20)

pelanggan berbelanja hanya dengan menggunakan ponsel saja sudah bisa melihat

dan membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Mahasiswi atau remaja produk fashion muslimah Rabbani sudah sangat

dikenal, khususnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis menjumpai

mahasiswi yang pernah dan menggunakan sosial media untuk melihat atau

membeli produk merek Rabbani tersebut. Sehingga membuat penulis ingin melihat

pengaruh pemasaran melalui media sosial ekuitas pelanggan dan intensi pembelian

pada produk merek Rabbani tersebut.

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Kim dan

Ko (2012) yang meneliti louis vuitton di Korea Selatan. Perbedaan dari penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Kim dan Ko (2012) yaitu dengan mengambil objek

pada produk fashion muslimah merek Rabbani di Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, hanya dibatasi untuk satu produk fashion muslimah

yaitu produk merek Rabbani. Responden yang akan diteliti adalah mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mahasiswi adalah segmen masyarakat

yang menjadikan pakaiansebagai kebutuhan mereka sehari-hari pergi ke kampus,

mahasiswi masih suka berganti ganti tipe dalam pembelian. Dalam penelitian ini

menggunakan elemen sosial media Marketing persepsian, ekuitas nilai, ekuitas

hubungan, ekuitas nilai dan ekuitas pelanggan untuk mengukur seberapa besar

(21)

C. Rumusan Masalah

Menurut latar belakang penelitian di atas dapat diketahui rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian berpengaruh

terhadap ekuitas nilai?

2. Apakah aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian berpengaruh

terhadap ekuitas hubungan?

3. Apakah aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian berpengaruh

terhadap ekuitas merek?

4. Apakah ekuitas nilai berpengaruh terhadap intensi pembelian?

5. Apakah ekuitas hubungan berpengaruh terhadap intensi pembelian?

6. Apakah ekuitas merek berpengaruh terhadap intensi pembelian?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat diketahui tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh aktivitaspemasaran melalui media

sosial persepsian terhadap ekuitas nilai.

2. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh aktivitas pemasaran melalui media

sosial persepsian terhadap ekuitas hubungan.

3. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh aktivitas pemasaran melalui media

sosial persepsian terhadap ekuitas merek.

4. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh ekuitas nilai terhadap intensi

(22)

5. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh ekuitas hubungan terhadap intensi

pembelian.

6. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh ekuitas merek terhadap intensi

pembelian.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan masukan kepada kalangan praktis (khususnya

untuk perusahaan fashion muslimah merek Rabbani), maupun masyarakat

umum mengenai respon konsumen terhadap produk kerudung merek

Rabbani dengan melakukan pengukuran aktifitas pemasaran melalui media

sosial persepsian, ekuitas pelanggan: (ekuitas nilai, ekuitas hubungan,

ekuitas merek) dan intensi pembelian.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan masukan bagi

penelitian selanjutnya mengenai pengaruh sosial media mareketing, ekuitas

pelanggan: (ekuitas nilai, ekuitas hubungan, ekuitas merek) dan intensi

(23)

7 A. Landasan Teori

1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian

Sosial media marketing merupakan tambahan terbaru dalam dunia

marketing di mana digunakan untuk menjalin komunikasi pada rencana pemasaran

terpadu. Komunikasi terpadu merupakan prinsip organisasi yang terhubung dengan

pasar sasaran mereka. komunikasi pemasaran terpadu mencakup promosi,

periklanan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan

promosi penjualan (Glynn dan David, 2009).

Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat

dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet,

atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara

gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau

distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat

konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010).

Selain iklan online, para pemasar juga menggunakan social communityyang

terdiri dari berbagai bentuk interaksi mulai dari forum (Kaskus atau Fashiones

daily), situs jejaring sosial (Facebook atau Multiply), dunia virtual (Second Life,

There, atau Kaneva), games, situs berbagi (Flickr atau YouTube), hingga

mikroblogging (Twitter) Wenats (2012) pemasaran melalui media sosial adalah

(24)

pengiklan (produsen atau pemilikmerek) dapat langsung berinteraksi dan

membangun dialog dengan para konsumennya. Menurut Gurnelius (2011) tujuan

paling umum penggunaan social media adalah sebagai berikut:

1. Membangun hubungan

Manfaat utama dari pemasaran media sosial adalah kemampuan untuk

membangun dengan konsumen secara aktif.

2. Membangun Merek

Percakapan melalui media sosial menyajikan cara sempurna untuk

meningkatkan brand awareness, meningkatkan pengenalan dan ingatan

akan merek dan meningkatkan loyalitas merek.

3. Publisitas

Pemasran melalui media sosial menyediakan outlet dimana perusahaan

dapat berbagi informasi penting dan memodifikasi persepsi negatif.

4. Promosi

Melalui pemasran media sosial, memberikan diskon eklusif dan peluang

untuk audiens membuat orang-orang merasa di hargai dengan khusus, serta

untuk memenuhi tujuan jangka pendek.

5. Riset Pasar

Menggunkan alat-alat dari web sosial untuk belajar tentang pelanggan,

membuat profil demografi dan perilaku pelanggan, belajar tentang

(25)

2. Ekuitas Pelanggan

Pendorong utama ekuitas pelanggan ada tiga jenis yaitu ekuitas nilai, ekuitas

hubungan dan ekuitas merek. Ekuitas hubungan sebagai pendorong utama ekuitas

pelanggan secara keseluruhan.

Pertama ekuitas nilai adalah penilaian obyektif pelanggan utilitas dari

merek, berdasarkan persepsi apa yang diberikan untuk kembali mendapat perangkat

Vogel et al (2008). pengaruh kunci pada ekuitas nilai adalah kualitas, harga, dan

kenyamanan Lemon et al (2001) dalam (Kim dan Ko, 2012). Kedua, ekuitas

hubungan mengungkapkan kecenderungan pelanggan untuk tetap menjalin

hubungan dengan sebuah merek, melampaui penilaian objektif dan subjektif.

Ketiga, ekuitas merek adalah pelanggan subjektif dan tidak berwujud

sebagai pengkajian dari merek atas dan di atas nilai Lemon et al (2001) dalam (Kim

dan Ko, 2012). Merek adalah yang terbaik dalam membangun gambar yang

membuat pelanggan mengidentifikasi khusus Keller (1998). Kunci dari ekuitas

merek yang kesadaran merek, sikap terhadap merek, dan etika perusahaan Lemon

et al ( 2001) dalam (Kim dan Ko, 2012).

a. Ekuitas Nilai

Ekuitas Nilai adalah penilaian objektif pelanggan utilitas dari merek

berdasarkan persepsi apa yang diberikan untuk apa diterima. ekuitas merek lebih

subjektif dan emosional. Ini adalah penilaian intangible dari merek, di luar nilai

obyektif dirasakan. Akhirnya, termasuk model ekuitas hubungan, yang

mengekspresikan kecenderungan pelanggan untuk tetap menjalin hubungan

(26)

dasar untuk perhitungan nilai seumur hidup pelanggan Blattberg dan Deighton

(1996) dalam Kabiry (2013). Ekuitas nilai adalah penilaian objektif pelanggan

utilitas dari merek,berdasarkan persepsi apa yang diberikan untuk kembali

Perangkat ini dapatkan Vogel et al (2008). Tiga pengaruh kunci pada ekuitas

nilai adalah kualitas, harga, dan kenyamanan Lemon et al (2001) dalam (Kim

dan Ko, 2012).

b. Ekuitas Hubungan

Ekuitas hubungan melibatkan unsur-unsur yang menghubungkan

pelanggan untuk merek atau perusahaan Rust, Lemon, dan Zeithaml (2001)

dalam Vogel et al (2008). Jika dirasakan ekuitas hubungan yang tinggi,

pelanggan percaya bahwa mereka diperlakukan dengan baik dan ditangani

dengan penanganan khusus. Selain itu, konsumen merasa akrab dengan merek,

toko, atau karyawan toko. Mereka percaya kualitas produk atau pengiriman

akurat dari layanan. Sebuah pengalaman positif dengan pelanggan lain juga

menunjukkan Ekuitas Hubungan Hennig-Thurau, Gwinner, dan Gremler (2002)

dalam Vogel et al (2008). Ekuitas Hubungan menawarkan nilai tambah bagi

pelanggan. Sejalan dengan paradigma konfirmasi, konsumen yang

membandingkan harapan mereka dengan pengalaman mereka dan percaya

bahwa mereka diperlakukan lebih baik daripada yang lain cenderung puas

dengan korban, merek, atau toko dan karena itu akan menjadi lebih setia

(27)

c. Ekuitas Merek

Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang

berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah

atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada

perusahaan ataupun pada pelanggan Aaker (1997). Ekuitas merek adalah nilai

merek yang menggambarkan keseluruhan kekuatan merek mendukung

pernyataan ini dengan menyatakan bahwa sebuah merek yang kuat sebenarnya

mewakali sekelompok pelanggan yang setia, aktiva dasar mendasari ekuitas

merek adalah ekuitas pelanggan Simamora (2003). ekuitas merek adalah nilai

tambah yang diberikan pada produk dan jasa (Kotler dan Keller, 2009).

Jika pelanggan tidak tertarik pada suatu merek dan membeli karena

karakteristik produk, harga, kenyamanan, dan dengan hanya sedikit

memperdulikan merek, kemungkinan ekuitas mereknya rendah. Sedangkan jika

para pelanggan cenderung membeli suatu merek walaupun dihadapkan pada

pesaing yang menawarkan produk yang lebih unggul, misalnya dalam hal harga

dan kepraktisan, maka merek tersebut memiliki nilai ekuitas yang tinggi (Astuti

dan Cahyadi, 2007).

3. Intensi Pembelian

Intensi membeli atau niat beli merupakan suatu proses pengambilan

keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan pembelian atas

produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut Anoraga

(2000). Sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau

(28)

tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian Assael dalam Yudhiartika

dan Haryanto (2012). Sedangkan intensi membeli menurut Howard dalam

Yudhiartika dan Haryanto (2012) adalah sesuatu yang berhubungan dengan

rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk

yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa niat beli merupakan

pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah

produk dengan merek tertentu.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Ko (2012). Berdasarkan

penelitian yang diperoleh hasil bahwa aktifitas sosial media marketing pada merek

fashion mewah terdiri lima konstruksi; hiburan, interaksi, trendiness, kustomisasi,

dan dari mulut ke mulut. Kegiatan pemasaran di media sosial merek dirasakan oleh

konsumen mencakup nilai tertentu dibandingkan dengan pasar tradisional.

Kedua, aktivitas sosial media marketing dirasakan oleh pelanggan

berpengaruh untuk semua pengantar ekuitas pelanggan. Sejak aktifitas ini untuk

merek fashion mewah berhubungan signifikan terhadap semua pengantar, mereka

cukup efektif. Sebagai media pemasaran terpadu, aktifitas sosial media marketing

efektif menambah nilai ekuitas dengan memberikan nilai baru untuk pelanggan

bahwa media pemasaran tradisional biasanya tidak menyediakan. Sosial media

menawarkan merek tempat bagi pelanggan untuk terlibat dalam komunikasi yang

tulus dan ramah dengan pengguna lainnya, sehingga tindakan yang dimaksudkan

merek di komunikasi sosial yang positif mempengaruhi ekuitas hubungan dan

(29)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rina et al (2014). Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa keenam hipotesis yang

diteliti, diterima. Hipotesis pertama yaitu social media marketing berpengaruh

secara signifikan terhadap value equity diterima. Hipotesis kedua, yaitu social

media marketing berpengaruh secara signifikan terhadap relationship equity

diterima. Hipotesis ketiga, yaitu social media marketing berpengaruh secara

signifikan terhadap brand equity diterima. Hipotesis keempat, yaitu value equity

berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention diterima. Hipotesis

kelima yaitu relathionship equity Berpengaruh secara signifikan terhadap purchase

intention diterima. Hipotesis keenam yaitu brand equity Berpengaruh secara

signifikan terhadap purchase intention diterima.

Menurutpenelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih et al (2007).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil ekuitas merek dapat

dicapai melalui peningkatan country of origin perception dan promosi penjualan,

yang pada akhirnya ekuitas merek tersebut dapat mendorong minat beli ulang.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitrahdini et al (2010). Berdasarkan

penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dimensi kesan ekuitas merek memiliki

kontribusi terendah dan bentuk hubungan yang negatif terhadap ekuitas merek. Hal

tersebut dipengaruhi oleh variabel harga yang memiliki kontribusi terndah terhadap

kualitas merek. Harga yang tinggi pada produk tersebut ternya akan membuat kesan

kualitas yang negatif terhadap produk tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa

harga yang tinggi belum tentu dikaitkan dengan produk dikaitkan dengan produk

(30)

menjadikan kesan kualitas secara keseluruhan akan negatif dan bahkan menurunkan

ekuitas merek.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yudhiartika dan Haryanto (2012)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil. Berdasarkan analisis dan

hasil analisis yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Personal selling tidak berpengaruh secara signifikanterhadap kesadaran

merek produk kecantikan Pond’s. Hasil ini tidakmendukung hipotesis awal

yang di ajukan dalam penelitan ini.

2. Display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran merek

produk kecantikan Pond’s. Hasil ini tidak mendukung awal yang diajukan

dalam penelitan ini,

3. Promosi penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap merek produk

kecantikan Pond’s. Hasil ini mendukung hipotesis awal yang diajukan

dalam penelitan ini,

4. Personal selling berpengaruh positf signifikan terhadap intensi membeli

konsumen produk kecantikan Pond Hasil ini mendukung hipotesis awal

yang diajukan dalam penelitan ini

5. Promosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli konsumen produk kecantikan Pond’s. Hasil ini tidak mendukung hipotesis

awal yang diajukan dalam penelitan ini.

6. Kesadaran merek berpengaruh positif signifikan terhadap intensi membeli produk kecantikan Pond’s. Hasil ini mendukung hipotesis awal yang

(31)

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan permasalahan

penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian belum menjadi jawaban

empiris (Sugiyono, 2000).

1. Pengaruh aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian terhadap

ekuitas nilai

Dugaan sementara aktivitas pemasaran melalui media sosial

persepsian berpengaruh positif terhadap ekuitas nilai. Penelitian

sebelumnya dengan topik yang sama dilakukan oleh Kim dan Ko (2012)

yang menemukan bahwa aktivitas pemasaran melalui media sosial

persepsian positif terhadap ekuitas nilai. Serta Srivastava et al dalam Kim

dan Ko (2012). Menemukan bahwa aktivitas pemasaran melalui media

sosial persepsian memiliki pengaruh secara postif dan signifikan terhadap

ekuitas nilai. Maka dapat dirumuskan hipotesis dari pengaruh aktivitas

pemasaran melalui media sosial persepsian terhadap ekuitas nilai sebagai

berikut:

H1 : Aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian berpengaruh

(32)

2. Pengaruh aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian terhadap

ekuitas hubungan

Penelitian sebelumnya dengan topik yang sama dilakukan oleh Kim

dan Ko (2012) yang menemukan bahwa aktivitas pemasaran melalui media

sosial persepsian berpengaruh positif terhadap ekuitas hubungan. Serta

Srivastava et al dalam Kim dan Ko (2012). Menemukan bahwa aktivitas

pemasaran melalui media sosial persepsian memiliki pengaruh secara postif

dan signifikan terhadap ekuitas hubungan Maka dapat dirumuskan hipotesis

dari pengaruh aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian terhadap

ekuitas hubungan sebagai berikut:

H 2 : Aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian berpengaruh

positif terhadap ekuitas hubungan.

3. Pengaruh aktivitas pemasaran media sosial persepsian terhadap ekuitas

merek

Dugaan sementara aktivitas pemasaran melalui media sosial

persepsian berpengaruh positif terhadap ekuitas merek. Penelitian

sebelumnya dengan topik yang sama dilakukan oleh Rina et al (2014) yang

menemukan bahwa aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian

positif terhadap ekuitas merek. Serta Srivastava et al dalam Kim dan Ko

(2012). Menemukan bahwa aktivitas pemasaran melalui media sosial

persepsian memiliki pengaruh secara postif dan signifikan terhadap ekuitas

(33)

pemasaran melalui media sosial persepsian terhadap ekuitas nilai sebagai

berikut:

H3 : Aktivitas pemasaran melalui media sosial persepsian berpengaruh

positif terhadap ekuitas merek.

4. Pengaruh Ekuitas Nilai terhadap Intensi Pembelian

Dugaan sementara ekuitas nilai berpengaruh positif terhadap intensi

pembelian. Penelitian sebelumnya dengan topik yang sama dilakukan oleh

Rina et al (2014) yang menemukan bahwa aktivitas pemasaran melalui

media sosial persepsian positif terhadap intensi pembelian. Serta Srivastava

et al dalam Kim dan Ko (2012). Menemukan bahwa ekuitas nilai memiliki

pengaruh secara postif terhadap intensi pembelian. Maka dapat dirumuskan

hipotesis dari pengaruh ekuitas nilai terhadap intensi pembelian sebagai

berikut:

H4 : Ekuitas nilai berpengaruh positif pada intensi pembelian

5. Pengaruh Ekuitas Hubungan terhadap Intensi Pembelian

Dugaan sementara ekuitas hubungan berpengaruh positif terhadap

intensi pembelian. Penelitian sebelumnya dengan topik yang sama

dilakukan oleh Kim dan Ko (2012). yang menemukan bahwa ekuitas

hubungan berhubungan positif terhadap intensi pembelian. Serta vogel et

al dalam Rina et al (2014). Menemukan bahwa ekuitas hubungan memiliki

pengaruh secara postif terhadap intensi pembelian. Maka dapat dirumuskan

hipotesis dari pengaruh ekuitas hubungan terhadap intensi pembelian

(34)

H5 : Ekuitas hubungan berpengaruh positif terhadap intensi pembelian.

6. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Intensi pembelian

Dugaan sementara ekuitas hubungan berpengaruh positif terhadap

intensi pembelian. Penelitian sebelumnya dengan topik yang sama

dilakukan oleh Kim dan Ko (2012). yang menemukan bahwa ekuitas

hubungan berhubungan positif terhadap intensi pembelian. Serta Yoshida

dan Gordon dalam Rina et al (2014). Menyatakan bahwa dapat memperkuat

niat membeli serta mempengaruhi secara positif. Maka dapat dirumuskan

hipotesis dari pengaruh ekuitas hubungan terhadap intensi pembelian

sebagai berikut:

(35)

D. Model Penelitian

Berdasarkan logika pemikiran dan penurunan hipotesis, maka dapat

[image:35.595.104.487.178.442.2]

digambarkan model pada gambar 2.1 :

Gambar 2.1. Model Penelitian

Dalam model penelitian diatas terdapat lima jenis variabel yang digunakan

yaitu variabel eksogen terdiri dari aktifitas pemasaran melalui media Sosial

Persepsian, variabel endogen/mediating ekuitas hubungan, ekuitas nilai dan ekuitas

merek, sedangkan variabel endogen murni yaitu intensi pembelian. Ekuitas Pelanggan

Aktivitas Pemasaran melalui Media

sosial Persepsian

Ekuitas Nilai

Ekuitas Hubungan

Ekuitas Merek

Intensi Pembelian H1

H2

H3

H4

H5

(36)

20

Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek

penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data,

identifikasi variabel, definisi operasional, pengujian kualitas instrumen dan metode

analisis data.

A. Objek dan Subjek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

Subjeknya adalah mahasiswi UMY yang pernah melihat pemasaran produk

Rabbani melalui media sosial.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan data primer.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden berupa kuesioner

yang disebarkan dan berisi daftar pertanyaan yang terstruktur. Jenis data pada

penelitian ini adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk tujuan

spesifik yaitu menjawab permasalahan penelitian (Maholtra, 2007).

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil

objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri- ciri yang spesifik. Pelaksanaan

pengambilan sampel secara non-probability sampling yaitu teknik sampling dimana

(37)

atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Sebalikny amereka

bergantung pada penelitian pribadi dari penelitian (Maholtra, 2007). Peneliti

memilih menggunakan metode ini karena peneliti tidak memiliki data pasti tentang

ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi.

Dalam penelitian ini metode non probability sampling yang digunakan

adalah purposive sampling, menurut Sugiyono (2008) yaitu teknik pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu. sehingga data yang diperoleh lebih

representatif dengan mlakukan proses penelitian yg kompeten dibidangnya.

Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas produk fashion, maka sampel

sumber datanya adalah orang yang ahli fashion Malhotra (2007). Dengan

menggunakan teknik ini peneliti dapat membuat penelitian lebih efektif dan efisien,

dalam hal waktu dan biaya (Sekaran, 2003). Kriteria sampel dalam penelitian ini

adalah konsumen yang membeli dengan kriteria sebagai berikut:

1. Mahasiswi aktif angkatan (2013, 2014, 2015, 2016).

2. Mahasiswi yang pernah melihat produk Rabbani melalui media sosial

Instagram.

Jumlah sampel ditetapkan dengan merujuk pada pendapat Santoso (2012),

besarnya sampel bila terlalu besar akan menyulitkan untuk mendapat model yang

cocok, dan disarankan ukuran sampel yang sesuai antara 100-200 responden agar

dapat digunakan estimasi interpretasi dengan SEM. Ferdinand (2006) menyatakan

bahwa bila ukuran sampel terlalu besar maka model menjadi sangat sensitif

sehingga sulit untuk mendapatkan goodness of fit yang baik. Untuk itu disarankan

(38)

keseluruhan variabel laten. Dalam penelitian ini, jumlah indikator penelitian

sebanyak 13 item, sehingga jumlah sampel minimum adalah 5 kali jumlah indikator

atau sebanyak 5 x 13 = 65 dan sampel maksimum adalah 10 x 13 = 130, untuk itu

penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 130 responden.

D. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,

yaitu daftar pertanyaan diberikan langsung kepada orang yang dimintai keterangan

tentang dirinya (bagaimana keadannya, pendapatnya dan keyakinannya). Jenis

kuesioner yang digunakan adalah close ended dengan skala likert. Close ended

yaitu kuesioner yang berisi pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya oleh

peneliti.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian

1) Variabel Eksogen

Variabel eksogen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

endogen, entah secara positif atau negatif, yaitu jika terdapat variabel eksogen,

variabel endogen juga hadir dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel

eksogen, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel endogen.

Dengan kata lain, varians variabel endogen ditentukan oleh variabel eksogen.

Untuk membangun hubungan sebab-akibat Sekaran (2011). Variabel eksogen

(39)

2) Variabel Endogen/Mediating

Variabel endogen/mediating adalah variabel yang mengemukakan antara

waktu variabel bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel endogen murni, dan

waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel endogen murni. Variabel

endogen/mediating dalam penelitian ini adalah ekuitas nilai, ekuitas hubungan

dan ekuitas merek.

3) Variabel Endogen Murni

Variabel endogen murni merupakan variabel yang menjadi perhatian

utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel

endogen murni, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya. Dengan kata

lain variabel endogen merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang

berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2011). Variabel endogen murni dalam

penelitian ini adalah intensi pembelian.

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Aktifitas pemasaran melalui media sosial merupakan tambahan terbaru

dalam dunia marketing diamana digunakan untuk menjalin komunikasi pada

rencana pemasaran terpadu. Komunikasi terpadu merupakan prinsip organisasi

yang terhubung dengan pasar sasaran mereka. komunikasi pemasaran terpadu

mencakup promosi, periklanan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat,

pemasaran langsung dan promosi penjualan (Glynn dan David, 2009).

Variabel ekuitas pelanggan memiliki 3 dimensi, yaitu ekuitas nilai, ekuitas

(40)

sehingga diperoleh indikator-indikator yang selanjutnya akan digunakan lagi

sebagai pertanyaan dalam instrumen penelitian ini.

Ekuitas pelanggan paradigma yang mengusulkan bahwa perusahaan dapat

mencapai kinerja yang unggul dengan mengubah fokus mereka dari memberikan

produk yang kompetitif untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan

Blattberg et al, (2001) dalam (Kabiry, 2008)

Ekuitas nilai adalah penilaian obyektif pelanggan utilitas dari merek,

berdasarkan persepsi apa yang diberikan untuk apa yang kembali Perangkat ini

dapatkan (Vogel et al, 2008).

Ekuitas Hubungan menawarkan nilai tambah bagi pelanggan. Sejalan

dengan paradigma konfirmasi, konsumen yang membandingkan harapan mereka

denganpengalaman mereka dan percaya bahwa mereka diperlakukan lebih baik

daripada yang lain cenderung puas dengan korban, merek, atau toko dan karena itu

akan menjadi lebih setia (Gwinner, Gremler, dan Bitner, 1998).

Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan

dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah atau

mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan

ataupun pada pelanggan (Aaker, 1997).

Intensi pembelian atau niat beli merupakan suatu proses pengambilan

keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan pembelian atas

produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut (Anoraga,

(41)

Rincian tentang variabel-variabel tersebut akan diukur dengan

menggunakan Skala pengukuran berupa skala Likert, yaitu memberikan skor 1-5.

Penjelasan penetapan skor adalah sebagai berikut :

a. Skor 1 mengidentifikasikan Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Skor 2 mengidentifikasikan Tidak Setuju (TS)

c. Skor 3 mengidentifikasikan Kurang Setuju (KS)

d. Skor 4 mengidentifikasikan Setuju (S)

e. Skor 5 mengidentifikasikan Sangat Setuju (SS)

Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap pendapat

dan persepsi seseorang / sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono

(2004). Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas memasukan

pernyataan relevan, realibilitas yang tinggi dan aplikatif pada berbagai aplikasi.

Penelitian ini menggunakan statement dengan skala 5, skala ini mudah dipakai

(42)
[image:42.595.115.542.133.435.2]

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Jenis Variabel Variabel Indikator Sumber

Eksogen

Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian

1. Hiburan 2. Trendi 3. Kustomisasi 4. Interaksi

5. Layanan dari mulut ke mulut

Kim dan Ko (2012)

Endogen/Mediating Ekuitas Nilai 1. Kualitas 2. Nilai Sosial

Kim dan Ko (2012)

Endogen/Mediating Ekuitas Hubungan

1. Afinitas

2. Perlakuan khusus

Kim dan Ko (2012)

Endogen/Mediating Ekuitas Merek

1. Keunikan

2. Kekhasan Kim dan Ko (2012)

Endogen Murni Intensi Pembelian

1. Saya ingin membeli 2. Saya ingin merekomendasikan

Kim dan Ko (2012)

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pertanyaan

dan pernyataan dalam instrument penelitian yang diajukan untuk mengukur

variabel penelitian adalah merupakan pertanyaan atau pernyataan yang

seharusnya diajukan. Uji validitas berkaitan dengan akurasi atau ketepatan dari

alat ukur penelitian Ghozali (2008).

Menurut Sujarweni (2015) uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap

butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung di bandingkan dengan r table

(43)

pertanyan dikatakan valid apabila nilai signifikansi < 5% atau < 0,05. Uji

validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana

stabilitas dan konsistensi dari alat pengukur yang digunakan, sehingga

memberikan hasil yang relatif konsisten jika pengkuran tersebut diulangi.

Pengukuran realibilitas didasarkan pada indeks numerik yang disebut koefisien.

Dalam penelitian pengujian kualitas data yang sering dilakukan adalah uji

reliabilitas untuk reliabilitas konsistensi internal. Dikatakan reliabilitas jika nilai

korelasi (Cronbach’s Alpha)>0,7 untuk Confirmatory Research namun >0.6

masih dapat diterima untuk Exploratory Research. Chin dalam (Ghozali, 2008).

G. Uji Hipotesis Dan Analisis Data 1. Metode Analisis Data

Analisis data adalah interprestasi untuk penelitian yang ditujukan untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap

fenomena sosial tertentu Santoso(2012). Analisis data adalah proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diimplementasikan Santoso (2012). Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan

(44)

2. Kriteria Uji Hipotesis

Signifikansi hubungan dapat ditentukan berdasarkan nilai CR atau nilai

probabilitas (p) dalam program AMOS. Hubungan dikatakan signifikansi

apabila nilai CR > 2 atau p < 0,05 Ferdinand (2006).

Teknik analisis data menggunakan tahapan pemodelan dan analisis

persamaan struktural dibagi menjadi 7 langkah yaitu :

a. Pengembangan model berbasis konsep dan teori

b. Menyusun diagram jalur (path diagram)

c. Mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural

d. Memilih matrik input untuk analisis data

e. Menilai identifikasi model struktural

f. Evaluasi kriteria Goodness Of Fit

g. Interpretasi dan modifikasi model

Berikut ini penjelasan secara detail mengenai masing-masing tahapan:

a. Langkah 1: Pengembangan model berbasis konsep dan teori

Prinsip di dalam SEM adalah ingin menganalisis hubungan kausal antar

variabel eksogen dan endogen, serta sekaligus memeriksa validitas dan

reliabilitas instrumen penelitian. Hubungan kausal adalah apabila terjadi

perubahan nilai di dalam suatu variabel akan menghasilkan perubahan dalam

variabel lain. Dalam langkah awal ini adalah pengembangan model, yang

merupakan suatu model yang mempunyai justifikasi teori dan atau konsep.

(45)

b. Langkah 2 dan 3: Menyusun diagram jalur menjadi persamaan struktural

Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan

diagram jalur dan menyusun persamaan struktural. Ada dua hal yang perlu

dilakukan yaitu menyusun model struktural dengan menghubungkan antar

konstruk laten eksogen dan endogen serta menyusunmeasurement model(model

pengukuran)yaitu menghubungkan konstruk laten eksogen atau endogen dengan

variabel indikator atau manifest.

c. Langkah 4 memilih matrik input untuk analisis data

Dalam SEM input data berupa matriks kovarians bilamana tujuan dari

analisis adalah pengujian suatu model yang telah mendapatkan justifikasi teori,

sehingga tidak dilakukan interpretasi terhadap besar kecilnya pengaruh

kausalitas pada jalur-jalur yang ada di dalam model.

d. Langkah 5: Menilai identifikasi model struktural

Selama proses estimasi berlangsung dengan program komputer, sering

didapat hasil estimasi yang tidak logis dan hal ini berkaitan dengan masalah

identifikasi model struktural. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi

adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi:

1) Adanya nilai standar error yang besar untuk satu atau lebih koefisien.

2) Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi.

3) Nilai estimasi yang tidak mungkin error variance yang negatif.

(46)

Jika diketahui ada problem identifikasi maka ada tiga hal yang harus

dilihat:

1) Besarnya jumlah koefisien yang diestimasi relatif terhadap jumlah

kovarian.

2) Korelasi yang diindikasikan dengan nilai degree of freedom yang kecil.

3) Digunakannya pengaruh timbal balik antar konstruk (model

nonrecursive) atau kegagalan dalam menetapkan nilai tetap (fix) pada

skala konstruk.

e. Langkah 6: Evaluasi Kriteria Goodness of Fit

Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian model melalui

telaah terhadap terhadap berbagai kriteria Goodness-of-Fit, urutannya adalah

sebagai berikut:

1) Normalitas data

2) Outliers

3) Multicollinearity dan singularity.

Uji kesesuaian dan statistikuntuk menguji apakah sebuah model dapat

diterima atau ditolak adalah:

1) Likelihood Ratio Chi square statistic (ᵪ2), Ukuran fundamental dari

overall fit adalah likelihood ratio chi square (x2). Tujannya adalah untuk

menghasilkan probablititas (p) dari tingkat signifikansi (q). Semakin

kecil nilai x2 semakin baik model itu, dan diterima berdasarkan

(47)

2) RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation), merupakan

ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi square

yang menolak model dengan jumlah sampel besar. Nilai RMSEA antara

0.05 sampai 0.08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil uji

empiris RMSEA cocok untuk menguji model strategi dengan jumlah

sampel besar.

3) GFI (Goodness of Fit Index), merupakan ukuran non statistik yang

nilainya berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1.0 (perfect fit). Nilai yang

tinggi (disarankan diatas 90%) dalam indeks ini menunjukkan sebuah “better fit”.

4) AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), merupakan kriteria yang

memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matrik

kovarian sampel. Nilai yang direkomendasikan adalah sama atau > 0.90.

5) CMIN/DF, Adalah nilai chi square dibagi dengan degree of freedom

sehingga disebut x2 relative. Nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran Fit. 2)

TLI (Tucker Lewis Index), merupakan ukuran yang menggabungkan

ukuran persimary kedalam indek komposisi antara proposed model dan

null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1.0. Nilai TLI yang

direkomendasikan adalah sama atau > 0.90.

6) CFI (Comparative Fit Index), besar indeks tidak dipengaruhi ukuran

sampel karena sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan model.

Rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1,

(48)

Langkah berikutnya adalah pengukuran setiap konstruk untuk menilai uji

dimensionalitas dan reliabilitas dari konstruk. Uni dimensiolitas adalah asumsi

yang melandasi perhitungan realibilitas dan ditunjukkan ketika indikator suatu

konstruk memiliki acceptable fit satu single factor (one dimensional)

model.Pendekatan untuk menilai measurement model adalah untuk mengukur

construct reliability dengan cut off value yang dapat diterima< 0.70 dan ukuran

reliabilitas yang lainnya adalah Varianceextracted dengan cut of value yang

dapat diterima > 0.50.

f. Langkah 7: Interpretasi dan modifikasi model

Pada tahap selanjutnya model diinterpretasikan dan dimodifikasi. Bagi

model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Setelah model

diestimasi, residual kovariansnya haruslah kecil atau mendekati nol dan

distribusi frekuensi dari kovarians residual harus bersifat simetrik. Batas

keamanan untuk jumlah residual yang dihasilkan oleh model adalah 1%.

Nilai residual values yang lebih besar atau sama dengan 2,58 diinterpretasikan

sebagai signifikan secara statis pada tingkat 1% dan residual yang signifikan ini

menunjukkan adanya prediction error yang substansial untuk sepasang

(49)

33

A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian

a. Profil Objek Penelitian

Rabbani bergerak di bidang industri secara defacto berdiri sejak tahun 1991 dan

Secara dejure tahun 2001. Saat ini Rabbani merupakan salah satu perusahaan kerudung

terbesar di Indonesia yang senantiasa dinamis dengan pertumbuhan dan perkembangan

yang progresif. Inti bisnisnya berupa kerudung instan yaitu kerudung yang mengikuti

zaman dan menjadi kerudung unggulan Indonesia. Produk-produk yang dihasilkan merupakan produk yang bergaya dan tetap syar’i dengan mengedepankan trend dan

model terkini, sehingga diminati dari anak-anak, remaja, orangtua hingga manula

dengan segmentasi pasar yang beragam.

Pada tahun 2000, Rabbani memiliki potensi yang besar untuk dapat

berkembang dan maju, karena waktu itu toko yang khusus menjual kerudung masih

jarang, sehingga belum ada pesaing dan persaingan yang tinggi. Seiring dengan

berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, karena rancangannya yang senantiasa inovasi

dan berbeda dari yang lain, Rabbani mengalami perkembangan yang pesat

Pada tahun 2010, Rabbani mulai membuka cabangnya di Yogyakarta tepatnya

pada tanggal 8 Mei 2010 yang berlokasi di Jl. KH Ahmad Dahlan No. 39. Outlet

(50)

untuk wilayah kota Yogyakarta. Rabbani mulai diterima oleh masyarakat Yogyakarta

dan mulai memiliki pelanggan yang semakin banyak, hal ini ditunjukkan dengan

bertambahnya jumlah pembeli dan agen serta meningkatnya volume penjualan jilbab

Rabbani dari tahun ke tahun berdasarkan data yang dihimpun dari perusahaan,

sehingga outlet yang berada di Jalan Tuanku Tambusai tidak mampu lagi menampung

konsumen dan pelanggan yang meningkat, akhirnya pada tahun 2013 Rabbani

menambah lagi satu outletnya, yaitu di jalan Affandi No. 20 Caturtunggal, Depok,

Sleman Yogyakarta. Rabbani senantiasa mengembangkan strategi pemasarannya. dan

beradaptasi dengan perkembangan zaman, selain pindah toko ke tempat yang lebih

luas, Rabbani merubah nama dan tagline dengan nama yang lebih mudah diingat dan

diterima oleh masyarakat luas, yaitu "Rabbani Kerudung Instant" dengan tagline "trend

Setter Kerudung Instant". Melalui tagline dan spirit diatas, Rabbani senantiasa

bermetamorfosis kearah yang lebih baik untuk menjadi unggulan kerudung instan dan

ikon mode shari’ah terbaik didunia. Namun saat ini tagline Rabbani dengan “Profesor kerudung Indonesia”.

Dalam penjualan Rabbani mulai fokus dalam segmentasi pasarnya, Rabbani

memfokuskan pasar untuk kalangan menengah. Sedangkan perkembangan dari aspek

pemasarannya, Rabbani mengembangkan strategi pemasarannya, selain pemasaran

langsung ke konsumen, Rabbani membina jaringan pemasaran yaitu membuka mitra

dealer atau distributor tunggal perkota/ kabupaten dan mengembangkan jaringan

pengembangan toko/ reshare (retail toko shariah) Rabbani. Sebagai upaya untuk

(51)

untuk mengakomodasi permintaan pasar yang semakin besar, Rabbani

mengembangkan dan menambah kapasitas produksinya dengan mendirikan lima buah

pabrik industri yang menyuplai seluruh produk Rabbani, seperti kerudung sebagai

produk utama, busana muslim seperti gamis, tunik, T-shirt muslimah, koko, kasko,

manset, dan lain-lain. Kelima pabrik tersebut bertempat di Bandung dengan

kemampuan produksi 1 pcs kerudung per dua detik.

b. Visi dan Misi

1) Visi

Menjadi perusahaan kerudung terbaik dan terbesar di dunia tahun 2020

2) Misi

Menshibhoh fashion dunia dengan syariah, core value JIHAD (Jujur,

Independen, Heroik, Akuntabel, Disiplin)

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), di

mana penelitian ditujukan kepada mahasiswi UMY. Mahasiswi UMY yang digunakan

sebagai subjek penelitian adalah mahasiswi yang pernah meilhat pemasaran produk

Rabbani melalui sosial media. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 sampai dengan

16 Desember 2016. Pengambilan data dilakukan secara langsung kepada responden

dan melalui aplikasi digital google form yang disebarkan melalui messenger, tabel 4.1

(52)
[image:52.612.149.509.134.286.2]

Tabel 4.1

Penyebaran Kuesioner Penelitian Kuesioner yang

Disebar Kembali Dianalisis

Secara Langsung 70 70 61

Melalui Google Form/ Messenger

70 70 70

Total 140 140 131

Sumber: Lampiran 2

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini peneliti

menyebarkan data total sebanyak 140 kuesioner, total kuesioner yang kembali adalah

140, namun total kuesioner yang dianalisis sebanyak 131. Terdapat 9 kuesioner yang

tidak diikut sertakan pada analisis berikutnya karena responden tersebut tidak sesuai

kriteria dalam penelitian ini, diantaranya adalah responden merupakan mahasiswi

UMY angkatan 2012 dan 3 kuesioner tidak diisi secara lengkap.

B. Uji Kualitas Instrumen

Uji kualitas instrument dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen

penelitian sudah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Berikut disajikan hasil

pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Berdasarkan hasil survei dengan 40 responden ditemukan bahwa seluruh

komponen dalam variabel penelitian ini valid.Tabel berikut menyajikan hasil uji

(53)
[image:53.612.149.495.116.377.2]

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Sig. α Keterangan

Aktifitas Pemasaran Melalui Sosial Media Persepian

SMM_1 0,002 0,05 Valid

SMM_2 0,000 0,05 Valid

SMM_3 0,000 0,05 Valid

SMM_4 0,000 0,05 Valid

SMM_5 0,000 0,05 Valid

Ekuitas Nilai EN_1 0,000 0,05 Valid

EN_2 0,000 0,05 Valid

Ekuitas Hubungan

EH_1 0,000 0,05 Valid

EH_2 0,000 0,05 Valid

Ekuitas Merek EM_1 0,000 0,05 Valid

EM_2 0,000 0,05 Valid

Intensi Pembelian

IP_1 0,000 0,05 Valid

IP_2 0,000 0,05 Valid

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa semua indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai nilai signifikansi ≤ 0,05 (5%). Sehingga semua indikator dari variabel

penelitian ini adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu

(54)

Berdasarkan hasil survei dengan 40 responden ditemukan bahwa seluruh

komponen dalam variabel penelitian ini adalah reliabel. Tabel berikut menyajikan

[image:54.612.148.493.227.388.2]

hasil uji reliabilitas:

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan Aktifitas Pemasaran Melalui

Sosial Media Persepian

0,785

Reliabel

Ekuitas Nilai 0,778 Reliabel Ekuaitas Hubungan 0,739 Reliabel Ekuitas Merek 0,648 Reliabel Intensi Pembelian 0,797 Reliabel Sumber: Lampiran 3

Hasil pengujian reliabilitas dalam Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua

variabel dalam penelitian mempunyai koefesien Alpha (α) yang cukup besar dari 0,6

sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukuran masing-masing variabel dari

kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan kuesioner yang handal, uji Reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan Cronbach Alpha.

C. Karakteristik Responden

Sebelum membahas lebih jauh mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu

akan dibahas mengenai gambaran dari responden yang berisi tentang fakultas dan tahun

(55)

a. Asal Fakultas Responden

Untuk melihat karakteristik responden berdasarkan asal fakultas responden,

[image:55.612.140.503.234.472.2]

dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Fakultas

No Jumlah Persentase (%)

1 FPB 5 3,8

2 FH 26 12,2

3 FISIPOL 23 17,6

4 FE 39 29,8

5 FKIK 14 10,7

6 FP 9 6,9

7 FT 7 5,3

8 FAI 18 13,7

Total 131 100

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 131 responden yang

merupakan mahasiswi UMY responden yang berasal dari fakultas pendidikan bahasa

yaitu sebanyak 5 dengan persentase 3,8%, responden yang berasal dari fakultas hukum

yaitu sebanyak 16 dengan persentase 12,2%, responden yang berasal dari fakultas ilmu

sosial dan ilmu politik yaitu sebanyak 23 dengan persentase 17,6%, responden yang

bersalah dari fakultas ekonomi yaitu sebanyak 39 dengan persentase 29,8%, responden

yang berasal dari fakultas kesehatan dan ilmu keperawatan yaitu sebanyak 14 dengan

(56)

dengan persentase 6,9%, responden yang berasal dari fakultas teknik yaitu sebanyak 7

dengan persentase 5,3%, responden yang berasal dari fakultas agama islam yaitu

sebanyak 18 dengan persentase 13,7%.

b. Tahun Angkatan Responden

Untuk melihat karakteristik responden berdasarkan tahun angkatan responden

[image:56.612.140.503.319.463.2]

dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan Responden

No Angkatan Jumlah Persentase (%)

1 2013 63 48,1

2 2014 35 26,7

3 2015 19 `4,5

4 2016 14 10,7

Total 131 100

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan responden yang berasal dari

angkatan 2013 yaitu sebanyak 63 dengan persentase 48,1%, reponden yang berasal dari

angkatan 2014, yaitu sebanyak 35 dengan persentase 26,7%, reponden yang berasal

dari angkatan 2015, yaitu sebanyak 19 dengan persentase 14,5%, dan reponden yang

berasal dari angkatan 2016, yaitu sebanyak 14 dengan persentase 10,7%.

D. Analisis Data dan Uji Hipotesis

Proses analisis data dan hasil penelitian (uji hipotesis) akan menjelaskan

(57)

tersebut mengacu pada 7 langkah proses analisis SEM menurut Hair et.al (1998) dalam

Ghozali (2008). Adapun urutan dan pembahasan sebagai berikut:

1. Pengembangan model berdasarkan teori

Pengembangan model dalam penelitian ini didasarkan atas konsep analisis

data yang telah dijelaskan pada Bab III. Secara umum model tersebut terdiri dari

dua variabel independen (eksogen) yaitu Aktifitas Pemasaran Melalui Sosial

Persepian dan empat variabel dependen (endogen) yaitu ekuitas nilai, ekuitas

hubungan ekuitas merek, dan intensi pembelian.

2. Menyusun diagram alur (path diagram)

Setelah pengembangan model berbasis teori dilakukan maka langkah

selanjutnya adalah menyusun model tersebut dalam bentuk diagram alur yang akan

memudahkan untuk melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji.

[image:57.612.129.515.437.701.2]

Sumber: Lampiran 4

(58)

3. Konversi diagram alur ke dalam persamaan struktural

Model yang telah dinyatakan dalam diagram alur pada langkah 2 tersebut,

selanjutnya dinyatakan ke dalam persamaan struktural.

[image:58.612.151.490.195.498.2]

Sumber: Lampiran 4

Gambar 4.2 Persamaan Struktural 4. Menilai kriteria goodness of fit

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka diperlukan langkah dalam

menilai kesesuaian goodness of fit. Hasil pengujian goodness of fit dari model

(59)

Tabel 4.6

Pengujian Goodness of Fit Goodness-of-fit

Indices Cut of value

Hasil

Model Keterangan

X2-Chi-Square

Diharapkan kecil ≤ 81.381

70,794 Fit

Probability ≥ 0,050 0,208 Fit CMIN/ DF ≤ 2,000 1,142 Fit

GFI ≥ 0,900 0,923 Fit

RMSEA ≤ 0,080 0,033 Fit

AGFI ≥ 0,900 0,887 Marginal Fit

TLI ≥ 0,900 0,894 Marginal Fit

CFI ≥ 0,900 0,915 Fit

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan pengujian model menghasilkan tingkat

nilai Chi-Square nya memiliki nilai 70,794 lebih kecil dari nilai formula dengan

degree of freedom (df) 62. Kemudian, nilai probability memiliki nilai lebih dari 0,05

maka chi-square dan probabilitynya dapat dikatakan fit.

CMIN/DF merupakan indeks kesesuaian parsiomonious yang mengukur

hubungan goodness of fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang

diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai CMIN/DF pada model ini

adalah 1,142 menunjukkan bahwa model penelitian ini fit

Goodness of Fit Index (GFI) menunjukkan tingkat kesesuaian model secara

keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi

dibandingkan data sebenarnya. Nilai GFI pada model ini adalah 0,923. Nilai yang mendekati dengan tingkat penerimaan yang direkomendasikan ≥ 0,900

[image:59.612.152.492.120.333.2]
(60)

RMSEA adalah indeks yag digunakan untuk mengkompensasi nilai

chi-square dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA pada model ini adalah 0,033 dengan

nilai penerimaan yang dirokemendasikan ≤ 0,080 hal ini menunjukkan model

penelitian ini fit.

AGFI adalah GFI yang disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom

dari model yang diusulkan dan degree of freedom dari null model

Gambar

Gambar 2.1.
Definisi Operasional Variabel PenelitianTabel 3.1
Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner Penelitian
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian tentang evaluasi penetapan tarif pelayanan di unit rawat inap VIP cendrawasih rumah sakit umum daerah sawahlunto tahun 2011dengan menggunakan analisis

Paradigma design thinking dapat menjadi salah satu paradigma berpikir yang dapat digunakan di dalam pemecahan masalah pada masyarakat agraris dan maritim seperti Indonesia.

Pengelompokan ruang khusus untuk ruang kerja berdasarkan hirarkhi pelayanan : -Private :ruang kerja Bupati, Sekwilda, Kepala Bagian, ruang rapat.. -semiprivate :ruang kerja Kepala

3DGD VDDW LQL SDULZLVDWD PHUXSDNDQ VHNWRU \DQJ GLKDUDSNDQ GDSDW GLDQGDONDQ GDODP

Abdul Haris Semendawai, Revisi Undang-Undang No.13 tahun 2006, Momentum Penguatan Perllindungan Saksi dan Korban, Perlindungan Jurnal saksi dan Korban, Volume 1 Tahun

Dengan demikian dapat disimpulkan kepemilikan saham oleh pihak manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan manajer

Melalui hasil penelitian pada uji t menunjukkan bahwa moti- vasi kerja memiliki pengaruh yang paling siginifikan terhadap CWB ( Counterproductive Work Behavior ) di

Hasil penelitian menunjukkan temuan sebagai berikut, yaitu delapan unsur budaya suku Samburu, (1) kepercayaan, masyarakat Samburu percaya hal-hal takhayul dan percaya