KECAKAP KECAK (Studi APAN HIDUP ECAKAPAN AK Studi Fenome Unt Pr FAKULTA UNIVERSI
DUP DALAM P AN AKADEMIK
nomenologi di SM
NASK
Untuk Meme Guna Meme Program Studi
EKA SET A 410 080 2
ULTAS KEGUR ERSITAS MUH
PEMBELAJ IK SEKOLAH i SMK IT Sm
NASKAH PUBLI menuhi sebagia menuhi Deraja Studi Pendidika Oleh: A SETYANING
A 410 080 2
URUAN DAN UHAMMADI
2013
BELAJARAN MA LAH MENENG T Smart Infomat
PUBLIKASI
gian Persyarat ajat Sarjana S-dikan Matemati
ANINGSIH A 410 080 221
Ya Na NI Na NI Te r Na NI Pr J M M Na De Pr Yang bertanda Nama : Pr
NIP : 131943782 Nama : Dr
NIP : 150
Telah memba ringkasan skr
Nama : NIM : Program Stu Judul Skrips MATEMATI MENENGAH Naskah artik Demikian pe Pembimbng I
Prof. Dr. Sut
Surat
anda tangan diba : Prof. Dr. Suta P : 131943782
: Dr. Tjipto Suba P : 150
mbaca dan me n skripsi (tugas a : Eka
: A 410 080 221 Studi :
ipsi
ATIKA UNTUK
AH KEJURUA
tikel tersebut, l n persetujuan di
bng I
. Sutama, M.pd Surat Persetujuan Ar
n dibawah ini pe
. Sutama, M.pd
o Subadi, M.si (
mencermati na as akhir) dari m : Eka Setyani : A 410 080 221
: Pendidikan : KECA
UNTUK K
EJURUAN
t, layak dan da n dibuat, semog
ujuan Artikel Publ
pembimbings
i (
i naskah artike i mahasiswa : yaningsih A 410 080 221
kan Matematika AKAPAN HI
KECAKAPAN
n dapat disetuju oga dapat dipe
el Publikasi Il
ngskripsi/ tugas (Pembimbing I
(Pembimbing I
tikel publikasi
tika
APAN HIDUP DAL
APAN AKADEM
ujui untuk dipub ipergunakan se Sur i Ilmiah ugas akhir bing I) bing II)
kasi ilmiah yang
LAM PEMB AKADEMIK uk dipublikasikan n seperlunya. Surakarta, 24 Pembimbi Dr. Tjipto
yang merupaka
BELAJARA SEKOLAH
EFFICIENCY LIVE IN STUDY OF MATHEMATICS FOR THE EFFICIENCY OF VOCATIONAL AKADEMIC HIGH SCHOOL (Study fenomenology at SMK IT Smart Informatika Surakarta)
By
Eka Setyaningsih Majors Education of Mathematics School of Teacher Training and Education
Muhammadyah University of Surakarta, 2012, 63 pages
This research aim to: (1) to describes are understanding of student of SMK IT Smart Informatika Surakarta concerning ability of variable to identify akademic and depict relation between variable, (2) to describes are understanding of student concerning ability of student akademic identify problem and depict relation between problem of study of mathematics, ( 3) to describes skill of akademic as student application form of SMK IT Smart Informatika Surakarta in conducting an research study of mathematics. This research type represent research qualitative with approach of study of fenomenologi. Technique analyse data conducted with data collecting step, data discount, presentation of conclusion and data/verification. Authenticity of data used by triangulation technique. Result of from this research is: (1) ability of student to develop efficiency of akademic by identifying variable and depict between variable make student can comprehend by xself from concept given by teacher in study of mathematics. (2) understanding of student to compile hypothesis of picture whereas at problems of mathematics to finished and also develop to separate ability of student to prove, (3) efficiency of akademic representing one of the subdivision of efficiency of life claim student to be able to develop by conducting verification by conducting an research in study of mathematics.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibanding pelajaran yang lain, baik dalam pelaksanaan pendidikan dasar sampai pendidikan menengah atas. Belajar matematika pada dasarya merupakan belajar konsep, sedangkan konsep dasar matematika merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk itu dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah bagaimana guru dapat mengajar konsep itu, Pengajaran matematika harus dimulai dari hal – hal yang sederhana menuju ke hal yang sifatnya lebih kompleks, dan harus memperhatikan urutan dari beberapa konsep.
Peningkatkan kemampuan matematika siswa tidaklah mudah. Dalam kegiatan belajar mengajar dilingkungan sekolah sering dijumpai masalah antara lain : (1) Hampir tidak ada siswa yang mempunyai inisiatif untuk bertanya pada guru; (2) Sibuk menyalin apa yang ditulis dan diungkapkan guru; (3) Apabila ditanya guru tidak ada yang mau menjawab tetapi mereka menjawab secara bersamaan sehingga suara tidak jelas; (4) Siswa terkadang sibuk sendiri waktu guru menerangkan atau mengajar (Bacham Edmud,2005 : 95).
Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara.Apabila hal ini dapat dicapai, maka ketergantungan terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan, yang berakibat pada meningkatnya angka pengangguran, dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.
personal dan kecakapan sosial.Kecakapan hidup spesifik terdiri atas kecakapan akademik dan kecakapan vokasional.
Lembaga pendidikan dan pelatihan yang mempersiapkan sumber daya manusia tersebut adalah SMK.Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di SMK yang diselenggarakan di sekolah bertujuan untuk membekali peserta didik dalam mengembangkan kepribadian potensial akademik, dan dasar – dasar keahlian yang kuat dan benar.Sedangkan yang diselenggarakan di dunia kerja bertujuan agar menguasai kompetensi keahlian produktif berstandar, menginternalisasi sikap nilai dan budaya industri yang berorientasi kepada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan serta membentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetitif.
SMK diharapkan bisa menghasilkan manusia yang mempunyai kecakapan hidup (life skill).Berhasilnya sekolah, menghasilkan manusia yang mempunyai kecakapan - kecakapan hidup (life skill) di sekolah tersebut.Matematika yang merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang terorganisir secara sistematis di harapkan dapat membantu peserta didik dalam pemecahan masalah yang di hadapi sehari – hari dengan pembelajaran yang inovatif dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis dan kreatif.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kecakapan hidup dalam pembelajaran matematika untuk kecakapan akademik menegah kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemahaman siswa tentang mengidentifikasi masalah, menyusun hipotesis, dan melakukan penelitian untuk meningkatkan kecakapan akademik SMK IT Smart Informatika Surakarta
METODE PENELITIAN
menggambarkan manusia dan dunianya, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang melihat fenomena sebagai suatu yang holistic yang berasumsi bahwa pemahaman tingkah laku manusia tidak cukup hanya dengan perilaku tampak melainkan juga perspektif dalam diri dari perilaku manusia (inner perspective of human behavior) untuk memperoleh gambaran utuh tentang manusia dan
dunianya.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan mengguanakan pendekatan studi fenmenologi.Menurut Tjipto Subadi (2009) dalam bukunya berjudul “Sosiologi dan Sosiologi pendidikan” menyebutkan bahwa (1) salah satu teori yang mengkaji tentang fenoenologi adalah teori Berger yaitu first orderunderstanding dan second order understanding.(2) First orde understanding
merupakan proses meminta peneliti untuk menyatakan kepada kepada pihak yang diteliti guna mendapatkan penjelasan yang benar, second orderunderstanding merupakan proses memperoleh makna baru dan benar, (3) Kelebihan dari teori Berger (first order understanding dan second order understanding), yaitu adanya peluang induvidu sebagai subjek penelitian (informan penelitia) melakukan interprestasi dan kemudian penelitimelakukan interprestasi itu sampai mendapatkan makna yang berkaitan dengan pokok masalah penelitian.
selama proses pembelajaran. Aluryang dilalui dalam analisis data meliputi reduksi data dan penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pembelajaran matematika secara keseluruhan kecakapan akademik yang merupakan sub dari kecakapan hidup dipengaruhi dengan kemampuan siswa dalam menganalisis variabel, menyusun hipotesis dan tindakan terakhir yaitu kemampuan siswa dalam melakukan suatu penetian untuk suatu pembuktian dari permasalahan. Dari hasil penelitian didapat kesulitan siswa terbanyak dalam melakukan proses awal yaitu menganalisis variabel saat siswa menerima soal matematika dengan membaca dan memahami soal yang diberikan guru kemudian mencari tahu apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Masalah yang ada dalam bentuk matematika diidentifikasi secara detail sehingga penyelesaian yang akan dicari tidak akan melenceng dari apa yang ditanyakan dan tepat pada sasaran yang diharapkan.
Keterampilan Akademik Mengidentifikasi Variabel dan Menggambarkan Hubungan Antar Variabel dalam Pembelajaran Matematika yang merupakan masalah dasar yamg dihadapi siswa ketika harus berhadapan pada suatu permasalahan dan harus menganalisis atau mengidentifikasi permasalahan apabila permasalahan yang di berikan oleh guru tingkat kesulitanya lebih sedikit dari permasalahan yang sebelumnya di ajarkan guru.
Pemahaman dan menyusun hopotesis dilakukan siswa setelah siswa menegidentifikasi variabel – variabel kemudian disusun untuk menjadi sebuah hipotesis.Penelitian dilakukan setelah siswa telah melakukan tahap mengidentifikasi variabel – variabel dan memahami variabel satu dengan yang lain serta telah menyusunan gambaran awal dari suatu hipotesis.
memahami dengan sepenuhnya konsep yang telah diajarkan dan tidak hanya memahami konsep saja tetapi mampu untuk mengaplikasikan kedalam kehidupan sehari – sehari.
Kecakapan akademik atau kemampuan berpikir ilmiah, pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional bersifat umum, kecakapan akademik sudah lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat akademik/keilmuan. Kecakapan akademik mencakup antara lain kecakapan melakukan identifikasi variabel dan menjelaskan hubungannya pada suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis terhadap suatu rangkaian kejadian, serta merancang dan melaksanakan penelitian untuk membuktikan sesuatu gagasan atau keingintahuan (Anwar: 2004).
konsep.Pada tahap pembentukan konsep siswa diminta untuk mengidentifikasi kemudian mengidentifikasi variabel – variabel yang berpengaruh dan menghubungkan variabel terhadap permasalahan baru yang diberikan guru.
Hasil penelitian para ahli yang mendukung penelitian yang dilakukanoleh peneliti, diantaranya: yang dikemukakan oleh Eka Ester Yustiningrum (2006) dalam skipsinya yang berjudul Implementasi Pendidikan Life Skill di SMK Batik 1 SurakartaTemuan ini menunjukkan bahwa Pemahaman siswa menegenai pendidikan
life skill tentang bagaimana proses pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman nyata siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan peneliti sejalan dengan para ahli, dimana dengan memenarapkan kecakapan hidup pada siswa mampu mempengaruhi kemampuan akademik siswa dalam pembelajaran matematika.
SIMPULAN
a. Keterampilan Akademik Mengidentifikasi Variabel dan Menggambarkan Hubungan Antar Variabel dalam Pembelajaran Matematika
Pemahaman mengidentifikasi suatu variabel dan menghubungkan variabel satu dengan yang lain merupakan tahapan awal siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan, supaya siswa tidak hanya mengerti saja suatu konsep tetapi sekaligus memahami sendiri mengenai konsep dalam pembelajaran matematika.
b. Keterampilan Akademik Memanahami dan Keterampilan Menyusun Hipotesis dalam Pembelajaran Matematika
c. Pemahaman dan mengembangkan Keterampilan Akademik Menyusun dan Melakukan Penelitian dalam Pembelajaran Matematika
Mengingat situasi dan kondisi SMK IT Smart Informatika Surakarta yang berangkat dari sekolahan gratis dengan semua fasilitas pendukung proses pembelajaran yang sangat terbatas tetapi dengan semua keterbatasan fasilitas tidak membuat semangat siswa untuk belajar. Ini terlihat ketika siswa disuruh membuktikan suatu teori dengan melakukan penelitian dengan rasa keingintauan dan keingainan untuk bisa membuktikanya dengan dikerjakan secara kelompok dan saling bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2008).Pedoman Integrasi Life Skills Dalam Pembelajaran. Jakarta: Dirjen KAI Depag.
Anonim.(2009). Konsep Dasar Life Skills. Tersedia: http://mixingblogging.-blogspot.com/2007/06/kecakapan-hidup-life-skill.html. Diakses pada : Sabtu 20 Febuari 2010.
Anonim.(2009). Latar belakang Life Skills. Tersedia: http://mixingblogging.-blogspot.com/2007/06/kecakapan-hidup-life-skill.html. Diakses pada : kamis 28 Januari 2010.
Anonim.(2009). Pendidikan Kecakapan Hidup. Tersedia: http://Katresna72.
wordpress.com/2009/10/20/pendidikan-kecakapan-hidup/. Diakses pada
kamis 07 Januari 2010.
Dimyati dan Mudjono,(1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Krbudayaan.
Hudoyo, Herman. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional.
Sagala, Syaiful.(2006), Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Satori.D. (2002).“Implementasi Life Skills dalam Konteks Pendidikan di Sekolah”.Dalam jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No 034 (8). Januari
2002.
Slamet PH. (2002). “Pendidikan Kecakapan Hidup Konsep Dasar”.Dalam Jurnal pendidikan dan Kebudayaan. Nomor 037 (hal 541 – 561) Balitbang Diknas
Subadi, Tjipto. 2005. Metode penelitian Kualitatif. Surakarta: FKIP-UMS.
Subadi, Tjipto. 2009. Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan. Kartasura: Fairus Media
Subadi, Tjipto. 2010. “First order understanding dan second order understanding” (online). (http://tjiptosubadi.blogspot.com/2010/04/teori-pengumpulan-data-dan-analisis.html, diakses tanggal 19 Maret 2012).