KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 440 TAHUN 2015
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL BAGIAN 175-02 (ADVISORY CIRCULAR PART
175-02) TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PEMBUATAN BUKU MANUAL
OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN INFORMASI AERONAUTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 60 Tahun 2015 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 175 {Civil Aviation
Safety Regulation Part 175) Tentang Pelayanan Informasi
Aeronautika (Aeronautical Information Service) mengatur manual operasi penyelenggara pelayanan informasi
aeronautika;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Pedoman Teknis Operasional Bagian 175-02 (Advisory Circular Part 175-02J tentang Petunjuk dan Tata Cara Pembuatan Buku Manual Operasi Penyelenggaraan Pelayanan Informasi Aeronautika dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4956);
2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang dan Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
3. Peraturan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
5.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 tahun 2011
tentang peraturan keselamatan penerbangan Sipil bagian
171 (Cwil Aviation Safety Regulation Part 171) Tentang
penyelenggara pelayanan
telekomunikasi
penerbangan
(aeronautical
telecommunication
service
providers)
sebagaimana
telah
diubah
kedua
dengan
Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM. 38 Tahun 2014;
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 1 Tahun
2014 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 69 (Civil Aviation Safety Regulation Part 69) tentang
lisensi, rating, pelatihan dan kecakapan personel navigasi
penerbangan;
7.
Peraturan
Menteri
Perhubungan
Republik
Indonesia
Nomor PM 60 Tahun 2015 tentang Peraturan KeselamatanPenerbangan Sipil Bagian 175 (Civil Aviation Safety
Regulation
Part
175)
Tentang
Pelayanan
Informasi
Aeronautika (Aeronautical Information Service);
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TENTANG PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL BAGIAN 175-02
(ADVISORY CIRCULAR PART 175-02J TENTANG PETUNJUK
DAN TATA CARA PEMBUATAN BUKU MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN INFORMASI AERONAUTIKA.
Pasal 1
Memberlakukan Pedoman Teknis Operasional Bagian 175-02
(Advisory Circular Part 175-02J tentang Petunjuk dan Tata Cara
Pembuatan Buku Manual Operasi Penyelenggara Pelayanan
Informasi
aeronautika,
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran I Peraturan ini.
Pasal 2
Contoh buku manual operasi penyelenggraan pelayanan
informasi aeronautika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.
Pasal 3
Direktur Navigasi Penerbangan melaksanakan pengawasan
Pasal 4
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal : 15 JUNI 2015
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TTD SUPRASETYO
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada: 1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Kepala Badan di Lingkungan
Kementerian Perhubungan;3. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
4. Para Kepala Otoritas Bandar Udara;5. Para Kelapa Unit Penyelenggara Bandar Udara di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara;
6.
Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero);
7. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);
8. Direktur Utama Perum LPPNPI.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA-BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,
HEMI PAMURAHARJO Pembina Tk. I / (IV/b)
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 440 TAHUN 2015
TANGGAL : 15JUNI2105
ADVISORY CIRCULAR
AC 175 -.02
Petunjuk Dan Tata Cara Pembuatan Buku
Manual
Operasi
Penyelenggara
Pelayanan
Informasi Aeronautika (PIA)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
CATATAN AMANDEMEN
Nomor Amandemen
Tanggal
DAFTAR ISI Catatan Amandemen i Daftar Isi [[ Dasar Hukum 1 Defenisi 1 Tujuan 2 Penerapan 2 Ruang Lingkup 2
Kerangka Buku Manual Operasi Penyelenggara PIA 2
BAB I
UMUM 1. DASARHUKUM
Standar yang digunakan dalam penyelenggaraan pelayanan informasi
aeronautika sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2. DEFINISI
Dalam Buku Petunjuk ini yang dimaksud dengan:
7.1 Buku Manual Operasi Penyelenggara Pelayanan Informasi Aeronautika
(PIA) adalah dokumen yang terdiri dari data dan informasi teknis
fasihtas penyelenggara PIA, Standard Operating Procedure (SOP)
Organisasi, Personel PIA pada unit PIA Bandar Udara, Kantor NOTAM
Internasional
(NOTAM
OFFICE/NOF),
Penyelenggara
Peta
Penerbangan, Personel Teknik Telekomunikasi Penerbangan dan
Sistem Manajemen Keselamatan, termasuk informasi terkini terkait
Penyelenggaraan PIA.
7.2 Fasilitas penyelenggaraan PIA adalah fasilitas elektronika yang
digunakan sebagai sarana penyelenggaraan PIA yang meliputi
perangkat lunak pemprosesan data PIA, fungsi telekomunikasi, dan
fasihtas penunjang operasional penyelenggaraan PIA.
7.3 Navigasi Penerbangan adalah proses mengarahkan gerak pesawat
udara dan satutitik ke titik yang lain dengan selamat dan lancar
untuk menghindan bahaya dan/atau rintangan penerbangan.
7.4 Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan adalah penyelenggara
pelayanan yang memberikan pelayanan navigasi penerbangan pesawat
udara di wilayah ruang udara Republik Indonesia.
7.5 Penyelenggara Pelayanan Informasi Aeronautika (PIA) adalah badan
hukum yang diberi ijin oleh Direktur Jenderal untuk memberikan
pelayanan informasi aeronautika.7.6 Personel pelayanan informasi aeronautika adalah personel yang
memihki sertifikat kompetensi PIA dan bekerja pada unit PIA Bandar
Udara,
Kantor NOTAM Internasional dan Penyelenggara Peta
Penerbangan.7.7 Sertifikat Penyelenggara PIA adalah bukti terpenuhinya persyaratan
keselamatan penerbangan dalam penyelenggaraan PIA yang terdiri
yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara
berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) Bagian
7.8 Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
3. TUJUAN
Petunjuk dan Tata Cara Standar Pembuatan Buku Manual Operasi
Penyelenggara PIA ini sebagai acuan bagi Penyelenggara PIA dalam
membuat, melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakan secara
berkelanjutan Buku Manual Operasi Penyelenggara PIA.
4. PENERAPAN
Petunjuk dan Tata Cara Standar Pembuatan Buku Manual Operasi
Penyelenggara PIA merupakan panduan bagi Penyelenggara PIA dalam
membuat dan menyusun Buku Manual Operasi Penyelenggara PIA.
5. RUANGLINGKUP
Tata cara pembuatan Buku Manual Operasi Penyelenggara PIA yang
dituangkan dalam petunjuk pelaksanaan ini adalah bersifat kondisi
minimum dan pihak Penyelenggara PIA wajib untuk menyempurnakannya
sesuai dengan kondisi di lapangan.
6. KERANGKA BUKU MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
INFORMASI AERONAUTIKA (PIA)
Isi dari Buku Manual Operasi Penyelenggara PIA meliputi:
6.1 BAB I : Gambaran UmumBagian 1.1 Dasar Hukum
Bagian 1.2 Profil Penyelenggara PIA
Subbagian 1.2.1 Maksud dan Tujuan
Subbagian 1.2.2 Data Umum
Subbagian 1.2.3 Pelayanan yang Diberikan
6.2 BAB II : Struktur OrganisasiBagian 2.1 Struktur Organisasi Penyelenggara PIA
Bagian 2.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Bagian 2.3 Data Personel
6.3 BAB III : Standar Pelayanan
Bagian 3.1 Standar Kinerja Pelayanan
Subbagian 3.1.1 Maksud dan Tujuan SOP
Subbagian 3.1.2 Ruang Lingkup
Subbagian 3.1.3 SOP Penyelenggaraan PIA
Subbagian 3.1.4 SOP Fasilitas
Subbagian 3.1.5 SOP Dokumentasi
Subbagian 3.1.6 SOP Pelaporan
Subbagian 3.1.7 SOP Keamanan Fasilitas Penyelenggara PIA
Subbagian 3.1.8 SOP Perubahan Pelayanan
Subbagian 3.1.9 SOP Penanganan Gangguan Pelayanan
Subbagian 3.1.10 SOP Koordinasi
Bagian 3.2 Analisa Beban Kerja Personel Penyelenggara PIA
Subbagian 3.2.1
Pertimbangan
penghitungan
kebutuhan
personel penyelenggara PIASubbagian 3.2.2
Contoh Penghitungan Analisa Beban Kerja
6.4 BAB IV : Sistem Manajemen Keselamatan
Bagian 4.1 Umum
Bagian 4.2 Manajemen Keselamatan Penyelenggara Pelayanan
Bagian 4.3 Pelaporan Data KeselamatanBagian 4.4 Mekanisme Monitoring Berkelanjutan
Bagian 4.5 Investigasi Kejadian Keselamatan
Bagian 4.6 Forum Keselamatan Bagian 4.7 Pelatihan Personel
6.5 BAB V: Data Peralatan Penyelenggara PIA
Bagian 5.1 Data Peralatan Penyelenggara PIA
Bagian 5.2 Data Nilai Kinerja Pelayanan
6.6 BAB VI : PenutupSingkatan Lampiran
7. SUSUNAN DAN ISI DARI BUKU MANUAL OPERASI PENYELENGGARA
PELAYANAN INFORMASI AERONAUTIKA (PIA)
7.1 Standar pembuatan Buku Manual Operasi Penyelenggara PIA
bertujuan untuk menyeragamkan sistematika penyusunan dan isi
Buku Manual Operasi Penyelenggara PIA.
7.2 Pihak pemohon Sertifikat Penyelenggara PIA bertanggung jawab
sepenuhnya atas akurasi informasi yang dituangkan dalam Buku
Manual Operasi Penyelenggara PIA.
7.3 Buku Manual Operasi Penyelenggara PIA merupakan dokumen hidup
sehmgga harus dilakukan perubahan untuk menjaga agar informasi
yang tersedia tetap akurat.7.4 Informasi
yang
tercakup
di
dalam
Buku
Manual
Operasi
Penyelenggara PIA sekurang-kurangnya memuat informasi tentang
Penyelenggara PIA sesuai ketentuan yang telah diatur dalam PKPS
175, dengan urutan sebagai berikut meliputi :
7.4.1 Gambaran Umum
Berisi tentang:
7.4.1.1.
Profil Penyelenggara PIA.
7.4.1.1.1.
Maksud dan Tujuan penyusunan buku
Manual Operasi Penyelenggara PIA.
7.4.1.1.2. Data umum:1. Nama Penyelenggara Pelayanan;
2. Pengelola; 3. Alamat; 4. Jam Operasi; 5. Telepon; 6. Fax; 7. AFTN Address; 8. Website; 9. E-mail; dan 10. NPWP.
7.4.1.1.3. Pelayanan yang diberikan:
A. Pelayanan Informasi Aeronautika di
Bandar Udara, yaitu:
1) Pelayanan informasi aeroanautika bandar udara
adalah sebagai berikut :
1. pengajuan publikasi informasi
aeronautika;
2. memberikan pelayanan pre
flight information; dan
3. memberikan pelayanan post
flight information.
2) ATS
Reporting
Office
(ARO)
adalah sebagai berikut:
1. memproses Filled Flight Plan
(FPL);
2. memproses Repetitive Flight
Plan (RPL);
3. memperbarui
berita
Flight
Plan;4. memperbarui berita Repetitive
Flight Plan; dan
5. Penanganan berita-berita
penerbangan (ATSMessage). B. Pelayanan NOTAM, antara lain:
1) Penerbitan NOTAM/ASHTAM; 2) Penerimaan dan pendistribusian
NOTAM/ ASHTAM/ SNOWTAM;
3) Pertukaran NOTAM
Internasional; dan
4) Pelayanan lainnya.
C. Pelayanan Peta Penerbangan, antara
lain:
1)
Penyediaan
Peta
Penerbangan;
dan
2) Pembuatan Peta Penerbangan.
7.4.1.2.
Dasar
Hukum
yang
digunakan
dalam
penyelenggaraan PIA.
7.4.2 Struktur Organisasi
7.4.2.1.
Struktur Organisasi Penyelenggara PIA.
7.4.2.2.
Tugas pokok dan fungsi:
1. Pimpinan Penyelenggara PIA;
2. Manajer/Kepala Divisi/Kepala Kelompok;
3. Manajer/Kepala Divisi/Kepala Kelompok Teknisi;
bidangTeknik Telekomunikasi Penerbangan;
4. Kepala
Dinas/Asisten
Manajer/Pimpoksi
Fasilitas
bidang
Pelayanan
Informasi
5. Penanggung jawab
tugas
operasi/koordinator
pelaksana bidang;
6. Kelompok operator pelaksana bidang;
7. Kelompok teknisi pelaksana bidang pelayanan
informasi aeronautika; dan8. Personel lain yang terdapat di masing-masing
unit yang terkait dengan pelayanan PIA.
7.4.2.3. Data Personel:
1. Nama, pangkat, golongan, NIP;
2. Pendidikan dan Pelatihan (mencantumkan nama
lembaga diklat, dan jangka waktu diklat);
3. Posisi Kerja;4. Sertifikat Kecakapan;
5. Waktu dan lama bertugas; dan 6. Tipe Rating.
7.4.3 Standar Pelayanan
7.4.3.1.
Standar Kinerja Pelayanan
Standar
kinerja
pelayanan
dituangkan
dalam
bentuk standard Operating Procedure (SOP).
7.4.3.2.
Standard Operating Procedure (SOP):
A. Pelayanan Informasi Aeronautika Bandar Udara,
terdiri dari:
1. SOP Pengajuan Publikasi Informasi
Aeronautika
SOP ini berisi informasi tentang prosedur,
format dan media yang digunakan dalam
proses penerimaan raw data publikasi,
pengolahan raw data menjadi draf publikasi
dan pengajuan draf publikasi kepada Sub
Direktorat Manajemen InformasiAeronautika,
Direktorat
Navigasi
Penerbangan berupa draf paket publikasi
informasi aeronautika terpadu yang terdiri
dari
draf
AIP
Amandemen,
Draf
AIP
Supplement, draf AIC dan draf NOTAM.
2. SOP
Pemberian
Pelayanan
Pre
Flight
Information
SOP ini berisi informasi tentang prosedur,
format
dan
media
komunikasi
yang
digunakan
dalam
proses
penerimaan,
pengolahan materi untuk pembuatan
pre-flight
information
bulletin
(PIB),
dan
3. SOP
Pemberian
Pelayanan
Post
Flight
InformationSOP ini berisi informasi tentang prosedur,
format
dan
media
komunikasi
yang
digunakan
dalam
proses
penerimaan,
pengolahan materi post-flight information,
dan pendistribusian pelayanan post-flight
information.
4.
SOP Pemrosesan Filled Flight Plan (FPL)
SOP ini berisi informasi tentang prosedur,
format
dan
media
komunikasi
yang
digunakan
dalam
proses
penerimaan,
pengolahan dan pendistribusian FPL.
5. SOP Pemrosesan Repetitive Flight Plan (RPL)
SOP ini berisi informasi tentang prosedur,
format
dan
media
komunikasi
yang
digunakan
dalam
proses
penerimaan,
pengolahan dan pendistribusian RPL. 6. SOP Pembaruan Berita Flight Plan
SOP ini berisi informasi tentang prosedur,
format
dan
media
komunikasi
yang
digunakan
dalam
proses
penerimaan,
pengolahan dan pendistribusian pembaruan
FPL.
7. SOP Pembaruan Berita Repetitive Flight Plan
(RPL)SOP ini berisi informasi tentang prosedur,
format
dan
media
komunikasi
yang
digunakan
dalam
proses
penerimaan,
pengolahan dan pendistribusian pembaruan
RPL.
8. SOP Penanganan Berita-Berita Penerbangan
(ATS Message)
SOP ini berisi informasi tentang prosedur,
format
dan
media
komunikasi
yang
digunakan dalam proses penanganan
9. SOP Fasilitas PIA Bandar Udara a. SOP Pengoperasian Peralatan
SOP
ini
berisi
tentang
prosedur
pengoperasian peralatan, yang mengacu
pada buku manual peralatan sesuai
dengan jenis dan tipe masing-masing
peralatan.
Checklist
pengoperasian
peralatan
mencakup hal-hal mengenai:1) cara menghidupkan peralatan; dan
2) cara mematikan peralatan. b. SOP Pemeliharaan Peralatan
SOP
ini
berisi
tentang
prosedur
koordinasi yang harus dilakukan olehunit PIA dengan unit ATS Engineering
dalam bentuk Operation CoordinationAgrrement (OCA) untuk melakukan pemeliharaan rutin pada fasilitas PIA Bandar Udara. OCA dimaksud mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) penyiapan
rencana
pemeliharaan
peralatan;
2) penyiapan
peralatan
penunjang
pemeliharaan;
3) pemeliharaan harian;
4) pemeliharaan mingguan;
5) pemeliharaan bulanan;
6) pemeliharaan triwulanan;
7) pemeliharaan semesteran; dan
8) pemeliharaan tahunan.
c. SOP Perbaikan Peralatan
SOP
ini
berisi
tentang
prosedur
koordinasi yang harus dilakukan unitPIA dengan unit ATS Enginering dalam
bentuk Operation Coordination Agrrement
(OCA)
untuk
melakukan
perbaikan
fasilitas PIA Bandar Udara. OCAdimaksud
memuat
hal-hal
sebagai
berikut:
1) persiapan perbaikan; 2) koordinasi;
3) pelaksanaan perbaikan;
4) pelaporan dan dokumentasi hasil
10. SOP Dokumentasi
SOP
ini
merupakan
prosedur
yang
dilaksanakan dalam melakukan
dokumentasi terhadap dokumen dan
data-data yang dimiliki sebagai penyelenggara,
baik hardcopy maupun soft copy.
Dokumen
dan
data
yang
harus
didokumentasikan adalah:a.
Peraturan-peraturan
yang
menjadi
referensi
standar
hukum
(peraturan
nasional dan internasional);
b. Dokumen
Manual
Operasi
Penyelenggara Pelayanan PIA Bandar
Udara;
c.
Standard Operating Procedure (SOP);
d. Log Book personel Unit PIA Bandar
Udara;
e.
Data personel Unit PIA Bandar Udara;
f.
Dokumen dan data yang berhubungan
dengan penyelenggara pelayanan.
Manajemen Dokumentasi:
Berisikan prosedur tata kelola dokumen
sebagaimana tersebut diatas.
11. SOP Pelaporan
SOP ini mencakup prosedur pelaporan hasil
kegiatan:
a. pengajuan publikasi informasi
aeronautika;
b. pelayanan pre flight information;
c.
pelayanan post flight information;
d. pemrosesan Filled Flight Plan (FPL);
e. pemrosesan Repetitive Flight Plan (RPL);f.
pembaruan berita Flight Plan;
g. pembaruan berita Repetitive Flight Plan;
h. Penanganan berita-berita penerbangan
(ATS Message).
Prosedur Pelaporan terdiri dari:
a. Laporan berkala (laporan bulanan dan
tahunan)
merupakan
laporan
yang
bersifat rutin; dan
b. Laporan khusus
merupakan
laporan
yang
berisikan
informasi
penting,
kondisi abnormal atau berdasarkanpermintaan pejabat yang berwenang.
12. SOP Keamanan Fasilitas PIA Bandar Udara
SOP ini mencakup prosedur pengamanan
terhadap:
a. Pengamanan sarana dan prasarana: 1) bangunan sipil; dan
2) access road.
b. Pengamanan teknis
1) pengamanan perangkat keras
(hardware); dan
2) pengamanan perangkat lunak
(software). c. Personel
13. SOP Manajemen Mutu
SOP ini berisi informasi tentang prosedur
dan proses dalam rangka menjamin mutu
penyelenggaraan PIA di Bandar Udara.
14. SOP Perubahan PIA di Bandar Udara
SOP perubahan pelayanan PIA di Bandar
Udara
ini
merupakan
prosedur
yang
dilakukan jika penyelenggara pelayanan PIA
Bandar Udara akan melakukan:
a. Perubahan jenis pelayanan;
b. Perubahan fasilitas Unit PIA Bandar
Udara; dan
c. Penerapan jenis pelayanan dan /atau
fasilitas baru.
SOP perubahan pelayanan PIA di Bandar Udara mencakup hal-hal mulai dari
melakukan safety
assessment,
persiapan
draft
amandemen,
personel,
fasilitas,
pelaporan perubahan, pengiriman dokumen,
penggabungan dokumen, sosialisasi sampai
dengan
penerapan
perubahan
pelayanan
tersebut.
15. SOP Penanganan Gangguan Pelayanan
SOP
ini
berisi
prosedur
tahapan
pelaksanaan
apabila
terjadi
gangguan
pelayanan PIA di bandar udara:
a. Prosedur
identifikasi
gangguan
pelayanan;
b. Prosedur
penanganan
gangguan
pelayanan:
1) penanganan internal; dan
2) pengalihan pelayanan PIA ke unit PIA
16. SOP Koordinasi
SOP ini berisi prosedur dalam melakukan koordinasi terkait hal - hal sebagai berikut: a. Konfirmasi raw data draf paket publikasi
informasi aeronautika terpadu;
b. Pengajuan draf paket publikasi informasi
aeronautika terpadu;
c. Konfirmasi raw data PIB, In-flight Information dan Post Flight Information;
d. Kondisi Abnormal.
B. Pelayanan Kantor NOTAM Internasional (NOTAM Office/NOF)
1. SOP Penerbitan NOTAM/ASHTAM
SOP ini berisi informasi tentang prosedur
penerimaan data/informasi bahan
penerbitan
NOTAM/ASHTAM,
proses
pengolahan data/informasi
NOTAM/ASHTAM,
koordinasi
dengan
sumber data NOTAM/ASHTAM, penerbitan
dan
pengelolaan
NOTAM/ASHTAM
yang
telah diterbitkan.
Dalam hal ini penebitan NOTAM terbagi
atas:
a. Penerbitan NOTAM Self cancelled; b. Penerbitan NOTAM EST; dan
c. Penerbitan NOTAM PERM.
2.
SOP Pendistribusian NOTAM/ASHTAM
SOP ini berisi informasi tentang prosedur
pendistribusian NOTAM /ASHTAMbaik
nasional ataupun internasional, meliputi:
a. Format pendistribusian; b. Pengalamatan;
c. Jenis media yang digunakan;
3- SOP Penerimaan
NOTAM/ASHTAM/SNOWTAM
SOP ini berisi informasi tentang prosedur
penerimaan
dan
pengelolaan
NOTAM/ASHTAM/SNOWTAM yang diterima
dari sumber data.
4.
SOP Pertukaran NOTAM/ASHTAM
SOP ini berisi informasi tentang prosedur
pertukaran NOTAM/ASHTAM dengan NOF
Negara lain.
5. SOP Fasilitas NOF
a. SOP Pengoperasian Peralatan
SOP ini berisi tentang prosedur pengoperasian peralatan, yang mengacu pada buku manual peralatan sesuai
dengan jenis dan tipe masing-masing
peralatan.
Checklist pengoperasian peralatan mencakup hal-hal mengenai:
1) cara menghidupkan peralatan; dan 2) cara mematikan peralatan.
b. SOP Pemeliharaan Peralatan
SOP ini berisi tentang prosedur koordinasi yang harus dilakukan oleh NOF dengan unit ATS Engineering dalam
bentuk Operation Coordination Agrrement
(OCA) untuk melakukan pemeliharaan
rutin pada fasilitas NOF. OCA dimaksud
mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) penyiapan rencana pemeliharaan
peralatan;
2) penyiapan
peralatan
penunjang
pemeliharaan;
3) pemeliharaan harian; 4) pemeliharaan mingguan; 5) pemeliharaan bulanan; 6) pemeliharaan triwulanan; 7) pemeliharaan semesteran; dan
8) pemeliharaan tahunan.
c. SOP Perbaikan Peralatan
SOP ini berisi tentang prosedur koordinasi yang harus dilakukan NOF
dengan
unit
ATS
Enginering
dalam
bentuk Operation Coordination Agrrement
(OCA)
untuk
melakukan
perbaikan
fasilitas NOF. OCA dimaksud memuat
hal-hal sebagai berikut: 1) persiapan perbaikan;
2) koordinasi;
3) pelaksanaan perbaikan; dan
4) pelaporan dan dokumentasi hasil
perbaikan.
6. SOP Dokumentasi
SOP
ini
merupakan
prosedur
yang
dilaksanakan dalam melakukandokumentasi
terhadap
data-data
yang
dimiliki
sebagai
penyelenggara,
baik
hardcopy maupun soft copy.
Dokumen
dan
data
yang
harus
didokumentasikan adalah:
a. Peraturan-peraturan yang menjadi referensi standar hukum (peraturan nasional dan internasional);
b. Dokumen
Manual
Operasi
Penyelenggara Pelayanan NOTAM;
c.
Buku
manual
petunjuk
penggunaan
peralatan / fasilitas (pabrikan) personel
NOF;
d.
Standard Operating Procedure (SOP),
e. Sejarah peralatan / fasilitas ; f. Log Book personel NOF;
g. Data personel NOF;
h. Dokumen
dan
data
yang
berhubungandengan
penyelenggara
pelayanan.
Manajemen Dokumentasi:
Berisikan prosedur tata kelola dokumen
sebagaimana tersebut diatas.
7. SOP Pelaporan
SOP ini mencakup prosedur pelaporan hasil
kegiatan:
a. Pengoperasian, pemeliharaan data NOTAM / ASHTAM / SNOWTAM; dan
b.
Pengoperasian,
pemeliharaan,
dan
perbaikan fasilitas NOF.Prosedur Pelaporan terdiri dari:
a. laporan berkala (laporan bulanan dan
tahunan)
merupakan
laporan
yang
bersifat rutin; danb. laporan
khusus
merupakan
laporan
yang
berisikan
informasi
penting,
kondisi abnormal atau berdasarkanpermintaan pejabat yang berwenang.
8. SOP Keamanan Fasilitas NOF
SOP ini mencakup prosedur pengamanan
terhadap:a.
Pengamanan sarana dan prasarana:
a. bangunan sipil
b. access road
b. Pengamanan teknis
a. Pengamanan perangkat keras
(hardware)
b. Pengamanan
perangkat
lunak
(software)
c. Personel
9. SOP Manajemen Mutu
SOP ini berisi informasi tentang prosedur dan proses dalam rangka menjamin mutu penyelenggaraan pelayanan NOTAM.
10. SOP Perubahan Pelayanan NOTAM
SOP perubahan pelayanan NOTAM ini merupakan prosedur yang dilakukan jika penyelenggara pelayanan NOTAM akan
melakukan:
a. perubahan jenis pelayanan; b. perubahan fasilitas NOF;
c. penerapan jenis pelayanan dan /atau
fasilitas baru.
SOP perubahan pelayanan NOTAM
mencakup hal-hal mulai dari melakukan
safety
assesment
persiapan
draft
amandemen, personel, fasilitas, pelaporan perubahan, pengiriman dokumen,
penggabungan dokumen, sosialisasi sampai
dengan
penerapan
perubahan pelayanan
tersebut.
Safety Assessment dilakukan bila terjadi
perubahan
jenis
pelayanan,
prosedur,
fasilitas, sistem dan organisasi NOF.
11. SOP Penanganan Gangguan Pelayanan
SOP
ini
berisi
prosedur
tahapan
pelaksanaan
apabila
terjadi
gangguan
pelayanan NOTAM :
a. Prosedur
identifikasi
gangguan
pelayanan;
b. Prosedur
penanganan
gangguan
pelayanan;
c. Penanganan internal; dan
d. Pengalihan pelayanan NOTAM ke Back
-up NOF.
12. SOP Koordinasi
SOP ini berisi prosedur dalam melakukan
koordinasi terkait hal - hal sebagai berikut:
a. Konfirmasi validitas NOTAM EST;
b. Penerbitan NOTAM PERM;
c. Penerbitan NOTAM penggunaan ruang
udara;
d. Penerbitan NOTAM penggunaan ruang
udara
di
wilayah
yang
berdampak
terhadap FIR Negara tetangga;
e. Penerbitan NOTAM/ASHTAM terkait penutupan dan/atau pengalihan rute penerbangan dan ruang udara.
C. Pelayanan Peta Penerbangan, terdiri dari:
1. Peyedia Peta Penerbangan
a. SOP pengumpulan data dan/atau
informasi
SOP ini berisi prosedur dan proses
tentang pengumpulan data/informasi,
koordinasi dengan sumber data yang di gunakan dalam penyelenggaraan pelayanan peta penerbangan.
b. SOP penggambaran ulang
SOP ini berisi prosedur dan proses tentang penggambaran kembali peta yang
dipublikasikan di dalam AIP Indonesia ataupun yang dipublikasikan tersendiri
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. SOP Reproduksi
SOP ini berisi prosedur dan proses tentang pencetakan atau penggandaan
peta penerbangan.
d. SOP penyimpanan
SOP ini berisi prosedur dan proses tentang penyimpanan data dan/atau informasi serta produk peta penerbangan
e. SOP Pendistribusian
SOP ini berisi prosedur dan proses
tentang metode dan mekanisme
pendistribusian produk peta
penerbangan
f. SOP Pengawasan
SOP ini berisi prosedur dan proses tentang pengawasan terhadap manajemen pelayanan peta penerbangan. g. SOP Evaluasi (umpan balik)
SOP ini berisi informasi tentang prosedur
dan
proses
pengevaluasian
terhadap
pelayanan peta penerbangan terkait kepuasan pelanggan.
h. SOP Pelayanan Pelanggan
SOP ini berisi informasi tentang prosedur dan tata cara pemesanan dan berlangganan produk peta penerbangan.
2. Pembuat Peta Penerbangan
a. SOP Pengumpulan, Pengukuran dan Survey Data dan/atau Informasi.
SOP ini berisi prosedur dan proses
tentang pengumpulan data dan/atau
informasi bagi proses pendesainan, pengukuran dan survey bagi proses penciptaan peta penerbangan.
b. SOP Perancangan
SOP ini berisi prosedur dan proses
tentang perancangan dan pembuatan
konsep peta penerbangan sebelum proses
penggambaran.
c. SOP Penggambaran
SOP ini berisi prosedur dan proses
tentang penggambaran sesuai peraturan perundang-undangan.
d. SOP Reproduksi
SOP ini berisi prosedur dan proses tentang pencetakan atau penggandaan
peta penerbangan.
e. SOP Penyimpanan
SOP ini berisi prosedur dan proses tentang penyimpanan data dan/atau informasi serta produk peta penerbangan
f. SOP Pendistribusian
SOP ini berisi prosedur dan proses
tentang metode dan mekanisme
pendistribusian produk peta
penerbangan
g. SOP Pengawasan
SOP ini berisi prosedur dan proses tentang pengawasan terhadap manajemen pelayanan peta penerbangan. h. SOP Evaluasi (umpan balik)
SOP ini berisi informasi tentang prosedur
dan
proses
pengevaluasian
terhadap
pelayanan peta penerbangan terkait kepuasan pelanggan.
i. SOP Pelayanan Pelanggan
SOP ini berisi informasi tentang prosedur dan tata cara pemesanan dan berlangganan produk peta penerbangan.
j. SOP Fasilitas Pelayanan Peta
Penerbangan
1) SOP Pengoperasian Peralatan
SOP ini berisi tentang prosedur pengoperasian peralatan, yang mengacu pada buku manual peralatan sesuai dengan jenis dan tipe
masing-masing peralatan.
Checklist pengoperasian peralatan mencakup hal-hal mengenai :
a) cara menghidupkan peralatan; dan b) cara mematikan peralatan.
2) SOP Pemeliharaan Peralatan
SOP ini berisi tentang prosedur yang
harus dilakukan dalam melakukanpemeliharaan rutin pada fasilitas.
Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan
mencakup hal-hal mengenai:
a) penyiapan rencana
pemeliharaanperalatan;
b) penyiapan
peralatan
penunjang
pemeliharaan;
c) pemeliharaan harian; d) pemeliharaan mingguan; e) pemeliharaan bulanan; f) pemeliharaan triwulanan; g) pemeliharaan semesteran; dan
h) pemeliharaan tahunan.
3) SOP Perbaikan Peralatan
SOP ini berisi tentang prosedur yang
harus dilakukan dalam melakukanperbaikan peralatan.
Checklist SOP Perbaikan Peralatan
mencakup hal-hal mulai dari:
a) persiapan perbaikan;
b) koordinasi;
c) pelaksanaan perbaikan;
d) pelaporan dan dokumentasi hasil
perbaikan.
k. SOP Dokumentasi
SOP
ini
merupakan
prosedur
yang
dilaksanakan dalam melakukandokumentasi terhadap data-data yang
dimiliki
sebagai
penyelenggara,
baik
hardcopy maupun soft copy.
Dokumen dan data yang harus
didokumentasikan adalah :
1) Peraturan-peraturan yang menjadi referensi standar hukum (peraturan nasional dan internasional);
2) Dokumen manual operasi penyelenggara pelayanan peta
penerbangan;
3) Buku manual petunjuk penggunaan peralatan / fasilitas (pabrikan);
4) Standard Operating Procedure (SOP),
5) Sejarah peralatan / fasilitas ;
6) Log Book personel penyelenggara pelayanan peta penerbangan;
7) Data
personel
Penyelenggara
Pelayanan Peta Penerbangan;
8) Dokumen dan data yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pelayanan.
Manajemen Dokumentasi:
Berisikan prosedur tata kelola dokumen sebagaimana tersebut diatas.
1. SOP Pelaporan
SOP ini mencakup prosedur pelaporan
hasil kegiatan :
1)
Penyelenggaraan
pelayanan
peta
penerbangan; dan
2) Pengoperasian, pemeliharaan, dan
perbaikan
peralatan
penyelenggara
pelayanan peta penerbangan. Prosedur Pelaporan terdiri dari
1) Laporan berkala (laporan bulanan
dan
tahunan)
merupakan
laporan
yang bersifat rutin; dan
2) Laporan khusus merupakan laporan
yang
berisikan
informasi
penting,
kondisi abnormal atau berdasarkan
permintaan pejabat yang berwenang.
m. SOP Manajemen Mutu
SOP ini berisi informasi tentang prosedur
dan
proses
dalam
rangka
menjamin
mutu penyelenggaraan pelayanan peta
penerbangan peta penerbangan.
n. SOP
Perubahan
Pelayanan
Peta
Penerbangan
SOP berisi tentang prosedur:
1) perubahan pelayanan Peta
Penerbangan
yang
meliputi
perubahan:a) jenis pelayanan;
b) fasilitas; dan
c) penerapan jenis pelayanan dan
/atau fasilitas baru;
SOP perubahan pelayanan peta penerbangan mencakup hal-hal mulai dari melakukan safety assesment
persiapan draft amandemen, personel, fasilitas, pelaporan perubahan, pengiriman dokumen, penggabungan dokumen, sosialisasi sampai dengan penerapan perubahan pelayanan tersebut.
Safety Assessment dilakukan bila
terjadi perubahan jenis pelayanan,
prosedur, fasilitas, sistim dan
organisasi penyelenggara peta
penerbangan.
Pelaksanaan safety assessment
meliputi:
a) pelaksana kegiatan; b) waktu kegiatan;
c) tahapan kegiatan, meliputi:
penentuan konteks;
identifikasi resiko; analisa resiko; evaluasi resiko; pengendalian resiko;
monitoring dan review; dan
konsultasi dan komunikasi.
o. SOP Penanganan Gangguan Pelayanan SOP ini berisi prosedur tahapan pelaksanaan identifikasi dan penanganan apabila terjadi gangguan sistem basis data.
p. SOP Koordinasi
SOP ini berisi prosedur dalam melakukan
koordinasi terkait akurasi dan validitas
data dan/atau informasi.
7.4.3.3.
Analisa Beban Kerja Personel Penyelenggara PIA
7.4.3.2.1. Pertimbangan
penghitungan
kebutuhan
Personel Penyelenggara PIA
7.4.3.2.2. Contoh Penghitungan Analisa Beban Kerja
personel PIA
7.4.4 Sistem Manajemen Keselamatan
7.4.4.1. Umum
7.4.4.2. Manajemen Keselamatan Penyelenggara PIA
1. Berisi tentang suatu unit khusus yang memiliki
tanggungjawab dalam penanganan isu-isu
keselamatan penyelenggaraan PIA;
2. Berisi struktur unit keselamatan yang terdiri dari
nama dan jabatan dalam unit penyelenggara
PIA;dan
3. Penjelasan tugas pokok dan fungsi pada struktur organisasi unit keselamatan tersebut.
Pelaporan Data Keselamatan:
Laporan data keselamatan yang berfungsi untuk
menyediakan data mengenai isu-isu keselamatan
kepada Pejabat penyelenggara PIA yang berwenang dan Manajer Keselamatan.
Laporan tersebut terdiri dari hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Bahaya (Hazard);
2. Kejadian bahaya yang harus dilaporkan.
(Format tercantum dalam contoh buku manual operasi)
7.4.4.3. Mekanisme Monitoring berkelanjutan
Mekanisme monitoring berkelanjutan terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
1. Rencana Monitoring Keselamatan 2. Form Pengecekan (Checklist)
3. Organisasi audit, dimana dalam melaksanakan
audit, terdapat 3 (tiga) tingkatan, seperti berikut:
a. Self auditing;
b. Independent internal audit; dan
c. Audited by regulator.
7AAA. Investigasi Kejadian Keselamatan
Unit SMS akan melakukan insvestigasi kejadian yang dilaksanakan pada saat terjadi kecelakaan, dimana kecelakaan tersebut terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan PIA.
Penyelenggara PIA mendukung pelaksanaan
kegiatan investigasi unit SMS dan KNKT sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
7.4.4.5. Forum Keselamatan
Penyelenggara PIA harus menyediakan forum yang
bertujuan untuk memfasilitasi masalah keselamatan dengan pihak-pihak terkait.
7.4.4.6. Pelatihan Personel
Terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
1. Tujuan;
2. Kompetensi; dan
3. Rencana pelatihan personel penyelenggara PIA dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.
7.4.5 Data Fasilitas dan Sistim Otomatisasi Penyelenggaraan PIA
7.4.5.1. Data Fasilitas
Tabel data yang berisikan:
1. nomor; 2. nama peralatan; 3. merek; 4. tipe; 5. tahun pengadaan;dan 6. daya.
7.4.5.2. Data Sistim Otomatisasi
Tabel data yang berisikan:
1. nomor;
2. nama sistim; 3. merek;
4. versi;
5. tahun pengadaan; dan
6. keterangan. 7.4.6 Penutup
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TTD
Salinan sesuai dengan aslinya
LN HUKUM DAN HUMAS,
,' v If HEMI PAMURAHARJO Pembina Tk. I / (IV/b) NIP. 19660508 199003 1 001 SUPRASETYO 20
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 440 TAHUN 2015 Tanggal : 15JUNI2015 Sebagai PENYELENGGARA PELAYANAN XXXXXXXXXXXXXXXX (PKPS 175)LEMBAR PENGESAHAN
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Penyelenggara Pelayanan
menerbitkan
Buku Manual
Operasi
sebagai
pedoman
teknis dalam
menyelenggarakan Pelayanan
Disahkan di ..., ..., ..., ...
Oleh
Kepala Penyelenggara Pelayanan xxx
Nama
Pangkat
NIP.
Jakarta, ..., ..., ...
Mengetahui
a.n. DIREKTUR NAVIGASI PENERBANGAN
Kasubdit Manajemen Informasi Aeronautika
Nama
Pangkat
CATATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN
No. Tanggal Catatan
Perubahan
KATA PENGANTAR
tanggal, , ,
KEPALA PENYELENGGARA PELAYANAN
Nama
Pangkat
DAFTAR ISI
Lembaran Pengesahan j
Catatan Amandemen n
Kata Pengantar *u
Daftarlsi 1V
BAB I Gambaran Umum
!
Bagian 1.1 Dasar Hukum
*
Bagian 1.2 Profil Penyelenggara Pelayanan
1
Subbagian 1.2.1 Maksud dan Tujuan
1
Subbagian 1.2.2 Data Umum
1
Subbagian 1.2.3 Pelayanan Yang Diberikan
2
BAB II Struktur Organisasi
3
Bagian 2.1 Struktur Organisasi
3
Bagian 2.2 Tugas Pokok Dan Fungsi
3
Bagian 2.3 Tabel Data Personel
3
BAB III Standar Pelayanan
4
Bagian 3.1 Standar Kinerja Pelayanan
4
Subbagian 3.1.1 Maksud dan Tujuan SOP
4
Subbagian 3.1.2 Ruang Lingkup
4
BAB IV Sistem Manajemen Keselamatan
Bagian 4.1 Umum
5
Bagian 4.2 Manajemen Keselamatan Penyelenggara Pelayanan
5
Bagian 4.3 Pelaporan Data Keselamatan
5
Bagian 4.4 Mekanisme Monitoring Berkelanjutan
7
Bagian 4.5 Investigasi Kejadian Keselamatan
8
Bagian 4.6 Forum Keselamatan
8
Bagian 4.7 Pelatihan Personel
9
BAB V Data Peralatan dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
Informasi Aeronautika 9
Bagian 5.1 Tabel Data Peralatan
9
Bagian 5.2 Tabel Data Sistem
9
BAB VI Penutup
10
BAB I
GAMBARAN UMUM
1.1. DasarHukum
Standar yang digunakan dalam penyelenggaraan pelayanan informasi
aeronautika sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
1.2. Profil Penyelenggara Pelayanan Informasi Aeronautika
1.2.1 Maksud dan TujuanManual operasi ini disusun dengan maksud agar standar
pelayanan dan pola kerja setiap personel yang bertanggung
jawab dalam penyediaan pelayanan informasi aeronautika pada
penyelenggara pelayanan atau jenis pelayanan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, selain itu juga menjadi acuan
bagi
para
pelaksana dalam
melaksanakan
tugasnya agar
memenuhi standar pelayanan yang berlaku.Tujuan dari disusunnya Manual Operasi ini adalah sebagai
berikut:
a. agar petugas dapat menjaga konsistensi dan tingkat kinerja
dalam organisasi atau unit kerja;
b. agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap
posisi dalam organisasi;c. memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
petugas terkait;
d. melindungi organisasi/unit kerja dan petugas dilapangan
dari penyimpangan atau kesalahan administrasi lainnya;
e.
untuk
menghindari
kegagalan/kesalahan,
keraguan,
duplikasi dan inefisiensi. 1.2.2 Data Umum
Penyelenggara Pelayanan
(jenis
pelayanan)
di
lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha.Nama Penyelenggara Pelayanan:
No. Pengelola ; UPT Ditjen Perhubungan Udara/BUMN/BU 1. Alamat 2. Lokasi 3. Propinsi 4. ARP 5. Pelayanan Yang Diberikan
6. Ruang Udara Yang Dilayani
Bandar Udara Yang Dilayani: Jam Operasi Telepon Fax AFTN Address E-mail 6. NPWP
1.2.3 Pelayanan Yang Diberikan
Tabel Pelayanan Informasi Aeronautika
Penyelenggara Pelayanan (jenis pelayan) sebagai berikut:
No. 2. Penyelenggara Pelayanan Pelayanan Yang Diberikan Peralatan Yang Digunakan
BAB II
ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB
Berdasarkan
Peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku,
struktur
organisasi dan tugas pokok dan fungsi Penyelenggara Pelayanan (jenis
pelayanan) sebagai berikut:
2.1. Struktur Organisasi
(Bagan Struktur Organisasi)
2.2.
Tugas, Pokok dan Fungsi
2.2.1. (deskripsi tugas) 2.2.2. (deskripsi fungsi)
2.2.3. (deskripsi tanggungjawab)
2.3. Tabel Data PersonelNo. Nama/ Pangkat/
Gol/NIP
Jabatan Pendidikan Sertifikat Kecakapan Rating Formal Non Formal Jenis Tahun Berakhir 1. 2.
BAB III
STANDAR PELAYANAN
3.1 STANDAR KINERJA PELAYANAN
Dalam mencapai dan memenuhi standar kinerja pelayanan yang
diberikan
kami menuangkan dalam bentuk
Standard Operating
Procedure (SOP) berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3.1.1. Maksud dan Tujuan SOP
SOP ini dimaksudkan agar seluruh personel pelayanan PIA dan
pihak terkait lainnya menerapkan pola kerja yang baku dalam
menyelenggarakan pelayanan informasi aeronautika, sehingga
memenuhi
standar
pelayanan
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan.
3.1.2. Ruang Lingkup
SOP yang digunakan dalam menyelenggarakan pelayanan
informasi aeronautika:
1. SOP
Penyelenggaraan
PIA,
disesuaikan
dengan
jenis
pelayanan yang diberikan:
a. Pelayanan Informasi Aeronautika Bandar Udara;
b. Pelayanan Kantor NOTAM Internasional; dan
c. Pelayanan Peta Penerbangan.2. SOP Fasilitas; 3. SOP Dokumentasi; 4. SOP Pelaporan;
5. SOP Keamanan Fasilitas Penyelenggara PIA;
6. SOP Manajemen Mutu; 7. SOP Perubahan Pelayanan;
8.
SOP Penanganan Gangguan Pelayanan; dan
9. SOP Koordinasi.
Susunan dan Isi SOP tersebut di atas terdiri dari:
1. Umum;
2. Ruang lingkup;
3. Struktur Organisasi; dan
4.1 Umum
BAB IV
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
Kebijakan keselamatan penyelenggaraan PIA, diperlukan oleh seluruh
personel Penyelenggara PIA (jenis pelayanan) dimana keselamatan
pelayanan navigasi penerbangan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kebijakan manajemen keselamatan.
Untuk menerapkan hal tersebut maka Kepala Penyelenggara PIA (jenis
pelayanan) memiliki komitmen dalam bentuk deklarasi pernyataan
keselamatan dari Kepala Penyelenggara PIA (jenis pelayanan).
Tujuan kebijakan keselamatan dalam penyelenggaraan PIA adalah untuk
menyediakan pelayanan informasi aeronautika yang selamat, efektif, dan
efisien.
Untuk
mewujudkan
tujuan
tersebut
maka
di
dalam
penyelenggaraan PIA kami menerapkan budaya keselamatan pada
seluruh aspek pelayanan.4.2 Manajemen Keselamatan Penyelenggaraan Pelayanan
Untuk mewujudkan penerapan sistem manajemen keselamatan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan, maka dibentuk suatu unit
khusus yang memiliki tanggung jawab dalam penanganan isu-isu
keselamatan di dalam penyelenggaraan PIA.Struktur Unit Keselamatan
Tugas pokok dan fungsi pada struktur organisasi unit keselamatan
tersebut sebagai berikut:1. ... 2. ... 3. ...
4.3 Pelaporan Data Keselamatan
Laporan data keselamatan berfunsi untuk menyediakan data mengenai
isu-isu keselamatan kepada manajer keselamatan dan personel terkait
lainnnya pada pihak Penyelenggara PIA (jenis pelayanan). Data isu-isu
keselamatan yang dilaporkan mengenai bahaya, kejadian (incident),
faktor dan solusi untuk mencegah bahaya yang sama. 1. Laporan Bahaya
Berikut adalah format laporan mengenai situasi atau keadaan yang
dapat menyebabkan kondisi berbahaya terhadap orang, pesawat
udara, peralatan dan/atau peralatan pendukung lainnya walaupun
kondisi tersebut belum menyebakan kecelakaan terhadap orang atauperalatan yang ada. Laporan ini ditujukan kepada Manajer
Keselamatan dan personel terkait, format laporan sebagai berikut:
Format Laporan Kondisi Bahaya:
Kepada Yth :
1.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara
di
Jakarta
DATA UMUM
a . Tanggal Kejadian
Nama Penyelenggara PIA Lokasi Kejadian Waktu Kejadian e . Jenis Kejadian DATA FASILITAS/PERALATAN/SISTIM a . b. c . Nama
Fasilitas / Peralatan / Sistim
Kerusakan pada
Fasilitas / Peralatan / Sistim
Nama Operator
3. DESKRIPSI
a . Kronologi Kejadian
Dampak Kejadian terhadap
operasional pelayanan
Petugas Pelapor
Format Laporan Akhir:
No Tanggal Kejadian Solusi Keterangan
1. 2. 3. 2. Mekanisme Pelaporan a . c .
Setiap
personel
yang melihat
kejadian
bahaya dan/atau
kerusakan peralatan dan/atau sistim wajib melaporkan kejadian
tersebut pada format laporan yang telah ditentukan pada kurun
waktu 1 x 24 jam;
Laporan tersebut disampaikan kepada Manajer Keselamatan yang
ditunjuk oleh pihak Penyelenggara PIA;Manajer Keselamatan menganalisa kemungkinan tingkat bahaya
dan konsekuensi kejadian yang dilaporkan pada rapat internal
unit
teknis
apabila
bahaya
yang
ditimbulkan
dapat
mengakibatkan
kecelakaan.
Manajer
Keselamatan
juga
menentukan metode atau solusi untuk menanggulangi atau
mengurangi bahaya yang ditimbulkan;
d. Manajer Keselamatan menyiapkan laporan akhir seluruh kejadian
kepada Kepala Penyelenggara PIA;
e. Kepala Penyelenggara PIA menindaklanjuti laporan tersebut dan
juga mendokumentasikan laporan tersebut sebagai bukti;
f. Apabila terdapat kejadian yang terkait dengan instansi lain maka
pihak Penyelenggara PIA menyampaikan informasi tersebut secara
tertulis kepada instansi tersebut;
g. Dalam kurun waktu tertentu pihak Penyelenggara PIA melaporkan
kegiatan keselamatan yang telah dilaksanakan kepada Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara;h. Manajer Keselamatan akan menyiapakan draf NOTAM pada saat
mengetahui terjadinya kondisi bahaya yang dapat mengganggu
keselamatan penerbangan;i. Kepada Penyelenggara PIA segera menerbitkan NOTAM setelah
mendapatkan laporan mengenai terjadinya kondisi bahaya yang
mengganggu
keselamatan
penerbangan.
3. Kejadian Bahaya Yang Harus Dilaporkan
a. Kerusakan sistem;
b. Kerusakan peralatan;
c. Kerusakan peralatan penunjang;
d. Gangguan hewan pada peralatan;
e. Kebakaran fasilitas atau peralatan;
f. Tindakan tidak sesuai SOP;
g. Kejadian lain yang menyebabkan kondisi bahaya.
4.4 Mekanisme Monitoring Berkelanjutan1. Rencana Monitoring Keselamatan
Unit SMS akan selalu melaksanakan monitoring dalam bentuk audit,
audit ini dilaksanakan untuk menemukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan juga hal-hal yang
membahayakan.
Berdasarkan hasil audit dalam bentuk temuan
makan
akan
dirumuskan
rekomendasi
terhadap
permasalahan
tersebut sebagai laporan akhir.
Manual Operasi PIA berisi detil
mengenai pengaturan keselamatn sebagai dasar untuk pelaksanaan
audit.
Kinerja akan diukur berdasarkan sistem manajemen yang
sudah tercantum dalam manual operasi.
Audit secara independen
akan dilaksanakan setiap tahun dan sebelum pembaruan Sertifikat
Penyelenggara PIA (jenis pelayanan).
2. Form Pengecekan 3. Organisasi Audit
Dalam melaksanakan audit, terdapat 3 (tiga) tingkatan, sebagai
berikut:
a. SelfAuditing
Audit ini dilaksanakan oleh Manajer Keselamatan sesuai dengan
tanggung jawab di masing-masing bidangnya.
Setiap Manajer
harus
mengetahui
kelemahan
keselamatan
di
bidangnya,
melakukan audit untuk memastikan kelemahan tersebut sudah diminimalisasi sebelum menjadi masalah yang besar.b. Independent Internal Audit
Audit ini dilaksanakan oleh
pihak lain dalam organisasi
Penyelenggara PIA secara independen yang sudah berpengalaman.
Keuntungan pelaksanaan independen internal audit ini adalah:
1) Memberi kepastian dan keyakinan pada setiap manajer bahwa
semua
persyaratan
dan
ketentuan
keselamatan
telah
dipenuhi;2) Adanya
tenggat
waktu
terhadap
masalah-masalah
keselamatan yang lama penanganannya;3) Adanya standar keselamatan dalam organisasi Penyelenggara
PIA terhadap ide-ide baru mengenai keselamatan; dan
4) Setiap
Manajer
tidak
kebal
terhadap
tindakan
yang
mengancam keselamatan.c. Auditing By Regulator
Audit ini dilaksankan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara sebagai
regulator
dan
didampingi
oleh
unit
SMS
Penyelenggara
PIA
yang
menangani
masalah
keselamatan
penyelenggaraan pelayanan.
4. Pelaksanaan Audit
a. Unit SMS akan menentukan jadwal pelaksanaan audit dan
mempublikasikan kepada pihak-pihak terkait;
b. Pelaksanaan SelfAuditing akan dilaksanakan berkelanjutan;
c. Independent Internal Audit dilaksanakan 2 (dua) kali dalam
setahun; dan
d. Auditing by regulator dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh pihak Regulator. 4.5 Investigasi Kejadian Keselamatan
Unit SMS akan melakukakn investigasi kejadian yang dilaksanakan pada
saat terjadi kecelakaan, dimana kecelakaan tersebut terkait dengan
penyelenggaraaan PIA.
Unit SMS juga akan berkoordinasi dan membantu KNKT dalam
melaksanakan
investigasi
kejadian
serius
dan
membuat
laporan
pelaksanaan investigasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4.6 Forum Keselamatan
Unit SMS membentuk suatu forum yang bertujuan untuk memfasilitasi
masalah keselamatan dengan pihak-pihak terkait lainnya misalnya
Personel Pelayanan Telekomunikasi Penerbanan, Pemandu Lalu-lintas
Penerbangan, Personel Radio Komunikasi Penerbangan atau unit lain
-4.7 Pelatihan Personel
1. Tujuan
Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan untuk mempertahankan
(recurrent) dan meningkatkan kompetensi personel PIA dengan tujuan
untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi kerja.
2. Kompetensi
Personel penyelenggara PIA harus memiliki Sertifikat Kecakapan
Personel PIA dan Rating sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
yang selalu diperbarui apabila telah habis masa berlakunya.
3. Pelatihan Personel PIA
Pelatihan bagi personel penyelenggara PIA akan selalu dilaksanakan
secara berkelanjutan untuk menjamin keselamatan penerbangan
serta Manajer dan personel yang tidak mematuhi sistem keselamatan
akan dikenakan tindakan indisipliner. BAB V
DATA PERALATAN DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN INFORMASI AERONAUTIKA
5.1 Tabel Data Peralatan
No. Nama Peralatan Merk
5.2 Tabel Data Sistem
No. Nama Sistem Merk
Tipe Versi Tahun Pengadaan Daya Tahun Pengadaan Keterangan
BAB VI
PENUTUP
Manual Operasi Penyelenggara PIA ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi standar yang ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan
untuk agar penyedian pelayanan informasi aeronautika sesuai dengan bOF
sehingga kinerja pelayanan menjadi efektif dan efisien.
Manual Operasi ini disusun sesuai dengan kondisi pelayanan, peralatan dan
sistem pada Penyelenggara PIA (jenis pelayanan) dan apabila terjadi perubahan
maka akan dilakukan pembaruan terhadap manual operasi ini.
Manual Operasi ini mencerminkan kondisi dan kegiatan penyediaan pelayanan
saat ini.
Penyelenggara PIA (jenis pelayanan) secara berkesinambungan
melakukan pembaruan sesuai kondisi existing untuk mendapatkan hasil
semaksimal mungkin untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARATTD SUPRASETYO Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS, A...
HEMI PAMURAHARJO Pembina Tk. I / (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001