• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

4.1.1. Rangka dasar mesin

Desain awal dari mesin pencuci rumput laut mengacu pada mesin yang sifatnya fleksibel, ramah lingkungan dan moveable. Mesin dibuat untuk mudah digunakan, praktis, menggunakan energi yang terbarukan serta dirancang untuk dapat berpindah-pindah. Bagian yang terpenting dalam rancang bangun mesin adalah pembuatan rangka, Rangka berfungsi sebagai penopang dan pemersatu antara komponen-komponen mesin yang satu dengan komponen mesin yang lainya. Rangka menjadi bagian yang sangat penting sehingga dapat menentukan bentuk mesin yang ideal dalam rancang bangun alat. Rangka dasar dari mesin dibuat dari bahan dasar besi yang di sambung dengan sistem pengelasan. (Gambar 22)

Gambar 22. Rangka dasar mesin pencuci rumput laut

Mesin dibentuk menyerupai kendaraan pengangkut beroda tiga. Bagian depan yang mempunyai dua roda sejajar diperuntukkan sebagai rangka pengangkut sedangkan bagian belakang yang mempunyai satu roda merupakan hasil modifikasi dari sepeda tipe

mountain bike sebagai rangka penggerak. Bagian stang dan roda depan dari bagian sepeda

dihilangkan kemudian dihubungkan langsung dengan rangka pengangkut. Kendali arah untuk keseluruhan mesin dibuat menyatu pada bagian rangka pengangkut.

Tujuan dari mesin berbentuk kendaraan pengangkut yang dapat dipindahkan dan bersifat mobile ini adalah untuk memudahkan pembudidaya dalam mengantisipasi medan di daerah pesisir tempat budidaya rumput laut dilakukan. Cakupan lahan pembudidayaan yang luas merupakan salah satu medan yang biasanya menjadi kendala yang dialami

(2)

pembudidaya. Gambar 23 merupakan gambar skema kerangka dasar mesin pencuci rumput laut.

Gambar 23. Skema kerangka mesin pencuci rumput laut

Panjang, lebar, dan tinggi dari rangka mesin secara berturut-turur adalah 213 cm, 104 cm dan 115cm. Bagian kerangka mesin mempunyai 2 set pedal yang mempunyai fungsi yang berbeda, pedal bagian belakang merupakan pedal bawaan dari sepeda yang berfungsi dalam mobilitas mesin. Pedal bagian depan merupakan modifikasi yang dipasang pada bagian rangka pengangkut yang mempunyai kegunaan dalam menggerakkan wadah pencuci (drum dinamis).

Kerangka untuk penempatan solar panel (Gambar 24) dipasang terhubung pada bagian kerangka pengangkut. Kemiringan 200 dari rangka solar panel dibuat agar solar panel dapat menyerap energi matahari secara optimal bukan hanya pada saat matahari tepat diatas lokasi mesin pencuci berada saja melainkan pada saat posisi matahari baru mulai naik dan hampir tenggelam. Posisi dengan kemiringan tersebut akan membuat lama

(3)

penyerapan energi matahari oleh solar panel lebih lama dibandingkan dengan posisi tepat menghadap ke atas (kemiringan 00) sehingga energi yang dapat tersimpan lebih banyak.

Gambar 24. Rangka dasar yang telah dilengkapi kerangka untuk sistem solar panel

4.1.2. Mesin pencuci dengan penggerak sistem pedal

Salah satu sistem mekanika dalam menggerakkan bagian utama dari mesin pencuci adalah menggunakan sistem pedal. Sistem pedal yang digunakan menyerupai sistem pedal pada sepeda, dimana pada sepeda pedal yang dikayuh akan menggerakan roda belakang sehingga dapat berpindah sedangkan pedal pada mesin pencuci ketika dikayuh akan menggerakkan atau membuat drum dinamis berputar. Perpindahan gaya yang dihasilkan dari sistem pedal yang dikayuh menuju drum dinamis menggunakan transmisi rantai roll. Rancangan transmisi rantai roll ini selain menyediakan fleksibilitas, juga memungkinkan rantai mentrasmisikan gaya tarik yang besar. Pada saat pentransmisian daya antara poros-poros yang berputar, rantai berhubungan terpadu dengan roda bergigi yang disebut sproket (Gambar 25). Pada mekanisme sistem pencuci rumput laut ini menggunakan 2 transmisi rantai. Transmisi rantai pertama dihubungkan antara gear pedal dengan sproket dengan perbandingan 2 : 1, yang berarti setiap gear pedal berputar pada porosnya 1 kali maka sproket akan berputar 2 kali. Transmisi rantai yang kedua menghubungkan diantara 2 sproket dengan perbandingan 1 : 1.

Dalam mekanisme sistem pedal ini digunakan batang as sebagai penghubung poros diantara 2 sproket (roda bergigi) yang ditopang oleh bearing (bantalan

(4)

bercangkang) yang dipasang pada kerangka pengangkut. Drum dinamis untuk dapat berputar pada porosnya pada bagian sisi kanan dan sisi kiri dipasang batang as yang dimodifikasi agar dapat mencengkram drum. Kemudian setiap batang as tersebut ditopang oleh masing-masing satu buah bearing/bantalan bercangkang agar beban daya untuk membuat drum berputar dapat terbagi pada kedua sisinya. Transmisi rantai yang menghubungkan antara sproket untuk menggerakkan drum dipasang disisi sebelah kiri.

4.1.3. Mesin Pencuci dengan Penggerak Sistem Motor AC

Prinsip mekanisme penggerak dengan sistem motor AC hampir sama dengan prinsip mekanisme sistem pedal, yang membedakan adalah untuk sistem pedal sebagai energi penggerak menggunakan tenaga kayuhan yang dilakukan oleh manusia, sedangkan untuk sistem penggerak motor AC menggunakan tenaga listrik untuk menggerakkan motor (Gambar 26).

Komposisi komponen alat yang dipakai pada penggerak sistem motor AC ini hampir sama dengan sistem pedal, kecuali adanya tambahan komponen kopling dan motor AC (Gambar 27.).

(5)

Gambar 26. Mesin pencuci rumput laut (a) dengan sistem pedal; (b) dengan sistem motor

Motor yang digunakan pada penelitian ini adalah motor AC yang memiliki daya 250 Watt dengan kecepatan putaran kurang lebih 1.400 rpm. Motor ini menggunakan

gear box sebagai reduksi putaran untuk menaikkan torsi atau kekuatan putar motor. Gear box yang digunakan menggunakan pebandingan gear 1 : 7,5 atau dengan kata lain ketika

motor berputar 7.5 kali gear box akan berputar satu kali sehingga perputaran motor akan menjadi lambat namun kekuatan putar motor atau torsi meningkat.

Penggunaan kopling bertujuan untuk menghubungkan poros motor dengan poros sistem mekanisme pencucian. Kopling akan memindahkan daya yang dihasilkan oleh motor menuju sistem mekenisme pencucian. Kopling yang digunakan adalah kopling fleksibel sehingga dapat memindahkan torsi secara halus yang disebabkan adanya sedikit ketidak lurusan aksial, anggular dan radial. Dikarenakan sistem mekanisme dengan penggerak motor ac bersatu dengan sistem penggerak pedal maka pada saat penggunaan sistem penggerak motor, pedal akan perputar pada porosnya mengikuti perputaran poros motor AC.

4.1.4. Mesin Pencuci dengan penggerak sistem hybrid

Mesin pencuci dengan penggerak sistem hybrid merupakan penggabungan dari kedua sistem penggerak, yaitu sistem pedal dan sistem motor. Penggabungan mekanisme ini dimaksudkan dalam pengoperasian mesin ini dapat saling berbagi. Berbagi disini memiliki arti dapat dioperasikan sendiri-sendiri maupun dioperasikan secara kooperatif tanpa harus merubah kondisi mekanika mesin.

(6)

Gambar 27. Bagian-bagian mesin pencuci dengan sistem motor AC

Penggunaan sistem pencuci rumput laut menggunakan sistem penggerak motor dikhususkan untuk pencucian rumput laut basah maksimal dengan bobot 5 kg dan air maksimal 36 liter dari 110 liter total air yang dapat ditampung oleh drum statis (110 liter = ½ volume dari volume drum statis). Hal ini dikarenakan kekuatan torsi dari motor yang kurang besar ditambah lagi adanya 4 buah balok almunium yang terpasang di bagian dalam drum dinamis mempunyai luasan permukaan 2,5x50 cm yang berfungsi sebagai pengaduk air menambah beban. Jika menggunakan sistem pedal kisaran bobot rumput laut yang dapat ditampung sebesar 10-15 kg dan air maksimal 110 liter. Pada penggunaan sistem hybrid volume air maksimal untuk pencucian dapat mencapai 90 liter. Lama pengoperasian untuk sistem hybrid ini dibatasi hanya untuk 30 menit. Hal ini dilakukan karena beban yang diputar melebihi batas normal dari spesifikasi motor AC sehingga lebih banyak menghasilkan energi panas daripada energi gerak (efesiensi motor AC berkurang). Energi panas yang berlebih ini dapat terasa pada bagian body luar dari motor AC. Saat pengoperasian sistem hybrid kayuhan pengguna/user terasa lebih ringan dan perputaran pada porosnya konstan jika di bandingkan dengan sistem pedal yang dilakukan sendiri. Tabel 5 menunjukkan perbedaan dalam pemakaian sistem penggerak dalam pengoperasian mesin pencuci rumput laut

(7)

Tabel 5. Perbedaan pemakaian sistem penggerak dalam pengoperasian mesin pencuci rumput laut

Sistem Pedal Sistem Motor Sistem Hybrid 1. Bobot dan

volume air

Bobot rumput laut 10 -15 kg, volume air maksimal 110 liter

Bobot rumput laut maksimal 5 kg dan volume air

maksimal 36 liter

Volume air maksimal 90 liter 2. Perputaran drum dinamis pada porosnya Tidak menentu, tergantung kekuatan otot kaki pengguna

Perputaran konstan Perputaran konstan (kayuhan sinergi dengan perputaran motor AC) 3. Lama pengoperasian Tidak menentu, tergantung kekuatan otot kaki pengguna

Dengan bobot kurang lebih 4 jam

30 menit

4. Bentuk energi Ramah lingkungan, menggunakan

kekuatan otot manusia

Ramah lingkungan menggukan energi terbarukan, yaitu menggunakan solar panel Ramah lingkungan, menggabungkan kekuatan otot manusia dan listrik yang dihasilkan solar panel

Dioperasikan secara kooperatif maksudnya dalam penggunaan sistem penggerak motor AC dan kayuhan pada sistem pedal dilakukan pada saat bersamaan. Untuk beban maksimum biasanya dibutuhkan kayukan pedal sebagai awalan untuk membantu perputaran drum dinamis. Hal ini disebabkan motor AC pada saat awalan membutuhkan daya hampir 2 kali lipat dari daya pada saat perputaran konstan.

Sesuai dengan acuan awal desain dari mesin pencuci rumput laut yang sifatnya fleksibel, ramah lingkungan dan moveable, untuk ramah lingkungan dalam penelitian ini menggunakan sumber energi dari sistem solar panel. Sistem solar panel merupakan salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara). Sistem solar panel termasuk salah satu energi terbarukan yang ramah lingkungan berbeda dengan minyak dan batubara yang merupakan energi tak terbarukan yang dapat membuat polusi. Jika melihat dari karakteristik mesin pencuci rumput laut yang dalam pengoperasiannya memakai sumber energi yang berasal dari sistem solar

(8)

panel dan sistem pedal yang digerakan oleh tenaga manusia dan ramah lingkungan, mesin ini bisa dikategorikan sebagai green technology.

Energi surya yang ditangkap oleh solar panel akan dirubah menjadi energi listrik yang searah (DC). Pada penelitian ini solar panel yang digunakan memiliki daya keluaran maksimum 100 Wattpeak hasil penggabungan secara paralel dari dua buah solar panel 50 Wattpeak atau dengan dengan kata lain solar panel ini akan menghasilkan daya maksimum 100 Watt perjamnya.

Daya yang dihasilkan oleh solar panel akan diproses oleh controller agar tegangan masukan yang berasal dari solar panel stabil. Selain sebagai penstabil tegangan

controller juga berfungsi sebagai pengatur pengisian pada baterai sehingga daya yang

masuk dari solar panel menuju baterai akan stabil dan tidak menyebabkan kerusakan pada aki pada saat pengisian. Biasanya tegangan yang dihasilkan solar panel berkisar 16 – 21 Volt, sehingga jika tanpa melalui controler baterai akan over-charge sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada baterai. Baterai yang dipakai adalah jenis aki kering dengan spesifikasi 12 Volt, dan 65 Ampere hour (Ah). Penempatan baterai pada mesin pencuci rumput ditempatkan pada bagian bawah dari kerangka pengangkut dan posisi tepat dibawah drum statis (wadah) (Gambar 28.)

(9)

Keluaran daya pada baterai berupa tegangan DC atau tegangan searah sedangkan pada motor yang digunakan menggunakan tegangan AC atau tegangan bolak-balik. Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan inverter agar dapat merubah tegangan DC menjadi tegangan AC, sehingga dapat menggerakan motor listrik. Komponen-komponen sistem solar panel yang dipergunakan dijelaskan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Komponen pembentuk sistem solar panel

No. Nama alat Spesifikasi alat

1. Solar panel

(2 buah dipasang secara paralel)

Bp Solar, model BP 350J

Peak power (Pmax) : 50 watt

Warranted minimum P power : 45 watt Voltage (Vmp) : 17,7 V

Current (Imp) : 2,9 Ampere

Open circuit voltage (Voc) : 21,8 V Short circuit current (Isc) : 3,2 V Minimum bypass diode : 9 A Minimum series fuse : 20 A

2, Baterai Panasonic, valve regulated lead acid battery Model : LC X1265CH (12 Volt, 65 Ah, 20 hour) Pengisian baterai : 14,8 – 14,0 volt

Standby use : 13,5 – 13,0 volt

Intial current : kurang dari 25 Ampere

3. Controler Shinyoku, model S990

Tegangan 12 volt

Toleransi arus 5-10 ampere

25% Current max holding for one minute

Tegangan rata-rata yang masuk ke baterai 14,6 volt

Self timer

4. Inverter DC to AC Suoer, power inverter model SDA 600 Daya maksimum 600 watt

12 volt DC to 230 volt AC

(10)

Gambar 29 merupakan bentuk akhir dari mesin pencuci rumput berbasis teknologi hybrid. Sesuai dengan desain awal mesin pencuci rumput laut ini menggunakan roda tiga yang dilengkapi dengan pemutar drum plastik dengan ontel. Pada bagian kerangka pengangkut terdapat 2 drum plastik berbeda ukuran yang digunakan sebagai wadah dalam sistem pencucian. Satu drum yang ukurannya lebih besar (warna biru, diameter 60 cm dan panjang 95 cm) bersifat statis yang berfungsi untuk menampung air dengan jumlah maksimum 50 % dari kapasitas drum yang dilengkapi kran outlet air, sedangkan drum yang ukurannya lebih kecil (berwarna hitam, diameter 50 cm dan panjang 75 cm) ditempatkan didalam drum yang ukurannya lebih besar (Gambar 29.). Drum tersebut bersifat dinamis yang bergerak memutar pada porosnya setelah mendapat daya dari sistem pedal dan sistem motor AC menggunakan sistem transmisi rantai.

Bagian drum dinamis dibuat berlubang-lubang (Gambar 30) dan dipasang palang sejajar sebanyak 4 palang dengan luas penampang 2,5x50 (cm) yang memungkinkan terjadinya pengadukan yang merata untuk rumput laut yang dimasukkan ke dalamnya (Gambar 31). Tempat memasukkan rumput laut (loading) terdapat pada bagian atas. Rancangan pencuci rumput laut ini dapat dipindah atau bersifat mobile.

Gambar 29. Bentuk akhir mesin pencuci rumput laut berbasis teknologi hybrid (a) tampak samping; (b) tampak depan

(11)

Gambar 30. Wadah pencuci rumput laut (drum statis berwarna biru sedangkan drum dinamis berwarna hitam)

Gambar 31. Balok penampang yang terpasang didalam drum dinamis

4.2. Hasil Uji Coba

4.2.1. Uji coba mobilitas mesin pencuci rumput

Uji coba dilakukan di Departemen Ilmu dan Kelautan Gedung Marine Center, Institut Pertanian Bogor (Gambar 32). Uji coba dilakukan dengan menjalankan mesin dengan jalur lurus dan jalur memutar. Uji coba di jalur lurus tidak mengalami hambatan, sedangkan pada saat jalur memutar terdapat hambatan. Hambatan yang dialami yaitu pada saat berbelok. Hal ini dikarenakan posisi sumbu kendali (stang) yang berada di bagian atas menyebabkan pada saat berbelok posisi sepeda yang ditunggangi tidak tegak lurus (miring) pada sumbu normal. Posisi sepeda akan miring mengikuti kemana arah berbelok, sehingga membuat pengguna harus memiringkan badan untuk mengendalikannya (Gambar 33).

(12)

Gambar 32. Pengguna/users sedang melakukan pengujian mobilitas mesin pencuci rumput laut

Gambar 33. Manuver pergerakan mesin rumput laut pada (a) jalur lurus, (b) jalur berbelok dan (c) jalur lurus dan berbelok dengan pivot (tumpuan) kendali berada pada bagian bawah rangka pengangkut

(13)

Penempatan pivot (tumpuan) pada bagian bawah rangka pengangkut, tepatnya diantara dua roda bagian depan akan mengurangi tenaga yang akan dikeluarkan oleh pengguna/user dalam manuver jalur berbelok. Tenaga yang dikeluarkan oleh pengguna/user digunakan hanya untuk membuat roda depan berbelok kanan-kiri bukan membuat keseluruhan rangka pengangkut berbelok kanan-kiri.

4.2.2. Uji coba sistem penggerak pencuci rumput laut dengan sistem motor AC Untuk mengetahui daya yang dikonsumsi oleh mesin dilakukan pengukuran pada baterai/aki. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan dan arus yang mengalir sebelum akhirnya masuk inverter DC to AC. Pengukuran dilakukan dengan mengunakan digital multimeter untuk mengukur tegangan dan ampermeter DC untuk mengukur arus sehingga dapat mengukur daya yang dikeluarkan.

Pengukuran daya (watt) dilakukan dengan 3 perlakuan, yaitu drum dinamis berputar dengan diberi beban (volume air 36 liter), tanpa diberi beban, serta pengujian pada sistem hybrid dengan beban (volume air 90 liter). Pengukuran tegangan dan arus dilakukan setiap 10 menit dari menit pertama sampai dengan kondisi baterai/aki tidak dapat membuat motor berputar lagi (baterai habis).

Pengukuran daya konsumsi motor dengan menggunakan beban untuk membuat motor AC berputar (Gambar 34.) pada detik pertama dibutuhkan konsumsi daya sebesar 896 Watt kemudian beberapa detik kemudian konsumsi daya menurun drastis sampai dengan 619 Watt pada menit pertama. Hal ini disebabkan karena pada awalan, motor akan menyerap arus lebih besar dari kondisi stabilnya. Arus awal yang diserap dari baterai adalah 70 Ampere, sedangkan pada saat stabil/konstan adalah 50 Ampere. Daya minimum yang di konsumsi baterai adalah 586 Watt. Waktu yang dibutuhkan untuk baterai pada perlakuan dengan beban hingga motor tidak dapat bekerja lagi adalah 240 menit atau 4 jam operasi.

Kecepatan putar drum dinamis adalah 18 rpm. Tegangan pada motor sebesar 210 Volt dan arus yang dihasilkan sebesar 0,9 Ampere, sehingga dihasilkan daya pada motor sebesar 189 Watt dan torsi dari motor adalah 10,5 Nm.

(14)

Gambar 34. Perbandingan daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor AC antara perlakukan dengan beban dan tanpa beban

Pengukuran daya konsumsi motor dengan tanpa beban untuk membuat motor AC berputar pada detik pertama dibutuhkan konsumsi daya sebesar 793,2 Watt. Kemudian beberapa detik kemudian konsumsi daya menurun drastis sampai dengan 376,8 Watt pada menit pertama. Seperti halnya pada kondisi dengan beban, pada awalan, motor akan menyerap arus dua kali lipat dari kondisi stabilnya. Arus awal yang diserap dari baterai adalah 60 Ampere sedangkan pada saat stabil/konstan adalah 30 Ampere. Daya minimum yang di konsumsi baterai adalah 346,5 Watt. Waktu yang dibutuhkan untuk baterai pada perlakuan dengan beban hingga motor tidak dapat bekerja lagi adalah 480 menit atau 8 jam operasi.

Kecepatan putar drum dinamis adalah 92 rpm. Tegangan pada motor sebesar 190 Volt dan arus yang dihasilkan sebesar 0,9 Ampere, sehingga dihasilkan daya pada motor sebesar 171 Watt dan Torsi dari motor adalah 1,86 Nm.

Pengukuran daya konsumsi motor pada sistem hybrid dengan beban untuk menggerakan drum dinamis dengan bantuan kayuhan dari sistem pedal secara sinergi didapatkan daya awal untuk menggerakkan motor pada detik pertama adalah 750,6 Watt yang kemudian turun nilainya pada detik ke-2 sampai dengan 608,5 Watt dengan arusnya secara berturut-turut adalah 60 Ampere dan 50 Ampere . Pada keadaan konstan didapatkan nilai daya maksimumnya 608,5 Watt dan nilai minimumnya adalah 592,5

300,00 350,00 400,00 450,00 500,00 550,00 600,00 650,00 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 D ay a ( W at t) Waktu (menit)

Daya (watt) dengan beban Daya (watt) tanpa beban

Daya (watt) sistem hybrid dengan beban Daya (Watt) dengan beban

Daya (Watt) tanpa beban

(15)

Watt. Waktu yang dibutuhkan untuk baterai pada perlakukan ini hingga motor tidak mendapat suplai listrik adalah 90 menit atau 1,5 jam dengan pengambilan sebanyak 3x30 menit. Pengambilan data ini dilakukan karena lebih banyak energi panas yang dihasilkan oleh motor AC dibandingkan dengan energi putar/gerak.

Kecepatan putar dari drum dinamis pada perlakuan sistem hybrid dengan beban ini adalah 48 rpm. Tegangan pada motor sebesar 245 Volt dan arus yang dihasilkan sebesar 0,9 Ampere sehingga daya pada motor sebesar 220,5 Watt dan torsi dari motor adalah 4,59 Nm.

Jika dibandingkan, daya yang dikonsumsi oleh baterai untuk menggerakkan motor AC dengan adanya beban akan lebih banyak mengkonsumsi daya lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan tanpa beban. Kecepatan putar untuk drum dinamis menggunakan beban lebih sedikit dibandingkan dengan tanpa menggunakan beban, yaitu 18 rpm dan 48 rpm (sistem hybrid) untuk perlakuan menggunakan beban dan 92 rpm untuk perlakuan tanpa beban. Torsi dari motor AC untuk perlakuan menggunakan beban 10,5 Nm dan 4,59 Nm (sistem hybrid) sedangkan tanpa perlakuan beban 1,86 Nm.

4,2,3, Uji Coba Pencucian Rumput Laut

Prose uji coba pencucian rumput laut dimulai dengan mengisi wadah penampungan air (drum statis) dengan air tawar. Setelah air tawar yang tertampung 80 - 100 liter, sampel rumput laut yang akan dicuci dimasukkan ke dalam drum dinamis. Terlihat pada Gambar 35 rumput laut masih berwarna gelap. Setelah proses pencucian selama 10 menit dengan memutar drum dinamis secara kontinu, rumput laut hasil pencucian keadaannya lebih terang (Gambar 36) dari keadaan sebelum proses pencucian.

Setelah pemindahan rumput laut yang telah dicuci ke dalam wadah ternyata didapatkan lebih banyak patahan-patahan dari bagian rumput laut dibandingkan sebelum proses pencucian karena pengepakan rumput laut basah ke dalam karung. Hal ini disebabkan karena mekanisme pencucian rumput laut dengan sistem putar horizontal. Sistem putar horizontal ini membuat rumput laut terbanting-banting di dalam drum dinamis sehingga dapat membuat rumput laut patah serta faktor kecepatan putar dari drum dinamis terlalu cepat. Selain itu, balok-balok pengaduk yang terpasang pada drum dinamis yang mempunyai sudut siku dapat membuat rumput laut patah. Dua bentuk modifikasi dari drum dinamis memungkinkan mengurangi jumlah rumput laut yang patah, yaitu (1) rumput laut dikondisikan agar tidak dapat bergerak bebas pada saat drum dinamis berputar, dan (2) modifikasi balok pengaduk agar menggunakan bahan yang

(16)

lembut dan mempunyai sudut yang tumpul. Pengurangan kecepatan perputaran drum dinamis pun dapat dijadikan solusi untuk mengurangi jumlah patahan rumput laut.

Gambar 35. Rumput laut sebelum menjalani proses pencucian menggunakan mesin

Gambar 36. Rumput laut yang telah melalui proses pencucian

Setelah pemindahan rumput laut yang telah dicuci ke dalam wadah ternyata didapatkan lebih banyak patahan-patahan dari bagian rumput laut dibandingkan sebelum proses pencucian karena pengepakan rumput laut basah ke dalam karung (Gambar 37). Hal ini disebabkan karena mekanisme pencucian rumput laut dengan sistem putar

(17)

horizontal. Sistem putar horizontal ini membuat rumput laut terbanting-banting di dalam drum dinamis sehingga dapat membuat rumput laut patah serta faktor kecepatan putar dari drum dinamis terlalu cepat. Selain itu, balok-balok pengaduk yang terpasang pada drum dinamis yang mempunyai sudut siku dapat membuat rumput laut patah. Dua bentuk modifikasi dari drum dinamis memungkinkan mengurangi jumlah rumput laut yang patah, yaitu (1) rumput laut dikondisikan agar tidak dapat bergerak bebas pada saat drum dinamis berputar, dan (2) modifikasi balok pengaduk agar menggunakan bahan yang lembut dan mempunyai sudut yang tumpul. Pengurangan kecepatan perputaran drum dinamis pun dapat dijadikan solusi untuk mengurangi jumlah patahan rumput laut.

Gambar 37. Kondisi rumput laut basah sebelum melalui proses pencucian

Uji coba untuk mengetahui seberapa banyak kotoran dan kontaminan yang terlepas dari rumput laut hasil pencucian menggunakan mesin dilakukan dengan cara membandingkan kekeruhan air sebelum dilakukan pencucian dan kekeruhan air setelah pencucian selama 10 menit. Sampel air bekas pencucian kemudian diambil melalui outlet drum statis setalah sampel rumput laut telah dipindahkan. Kotoran dan kontaminan yang berasal dari rumput laut akan terlarut dalam air sehingga air akan menjadi berwarna lebih keruh. Pengujian dilakukan dengan mengukur tingkat kekeruhan dari air sampel dengan menggunakan TDS meter.

Air sampel pencucian diperoleh dari hasil mencuci 10 kg rumput laut selama 10 menit yang ditampung dalam botol plastik 1,5L. Ada tiga botol sampel, yaitu (1) air sebelum pencucian (kontrol); (2) air sampel pencucian ulangan pertama; dan (3) air sampel pencucian ulangan kedua (Gambar 38).

(18)

Gambar 38. Botol yang berisi air sampel (1) air kontrol; (2) air sampel pencucian untuk ulangan pertama; dan (3) air sampel pencucian ulangan kedua

Pengujian air sampel pencuci rumput laut dilakukan di Laboratorium Proling, Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Institut Pertanian Bogor. Parameter yang diukur adalah Total Dissolved Solids yang menunjukan jumlah partikel organik dan anorganik yang terkandung dalam air sampel. Alat yang digunakan adalah HACH Conductivity/TDS meter yang telah dikalibrasi pada tanggal 22 Juni 2010 oleh BALAI BESAR INDUSTRI AGRO (Gambar 39).

Gambar 39. Pengujian air sampel menggunakan TDS meter

Gambar 40. menunjukkan banyaknya jumlah rata-rata partikel organik dan anorganik pada air sampel bekas pencucian rumput laut. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali ulangan untuk setiap sampel yang kemudian dirata-ratakan. Nilai rata-rata untuk

(19)

pengukuran air kontrol didapatkan 126,3 mg/L, sedangkan untuk nilai rata-rata sampel ulangan ke satu dan ke dua untuk sampel air bekas pencucian rumput laut secara berturut-turut adalah 1838,0 mg/L dan 1049,3 mg/L.

Gambar 40. Hasil pengukuran TDS air sampel

Kotoran dan bahan lainnya yang menempel pada rumput laut akan tersapu pada proses pencucian. Kemudian terlihat dari hasil pengukuran TDS (mg/L) meter untuk air sampel pencucian didapat bahwa jumlah partikel organik dan anorganik yang terdapat air bekas pencucian memiliki lebih dari 10 kali lipat dari air kontrol untuk ulangan ke dua dan memiliki 20 kali lipat untuk sampel air bekas pencucian untuk ulangan pertama. Pencucian rumput laut dengan sistem wadah penampung air statis ini masih memiliki kelemahan karena air posisinya diam tidak bergerak sehingga kotoran dan kontaminan pun akan terkumpul pada wadah penampung air (drum statis). Ketika proses pencucian dilakukan kotoran dan kontaminan yang telah terlepas dari rumput laut akan terus teraduk/terangkat sejalan dengan lamanya proses pencucian dan ketika proses pencucian selesai, diperkirakan masih banyak kotoran dan kontaminan yang menempel kembali kepada rumput laut dibandingkan dengan yang mengendap pada bagian dasar drum statis.

0,0 200,0 400,0 600,0 800,0 1000,0 1200,0 1400,0 1600,0 1800,0 2000,0 1 (Kontrol) 2 3

TDS (mg/L)

TDS (mg/L)

Gambar

Gambar 22. Rangka dasar mesin pencuci rumput laut
Gambar 23. Skema kerangka mesin pencuci rumput laut
Gambar 24.  Rangka dasar yang telah dilengkapi kerangka untuk sistem solar panel
Gambar 25.   Bagian-bagian mesin pencuci dengan sistem pedal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti dalam pengelolaan keuangan daerah tersebut harus mencerminkan tiga pilar utama (3 E) dalam proses penganggaran yaitu: ekonomis,

Dalam kasus ini, kendang kempul yang jadi populer pada era 80’an dan menjadi konsumsi masyarakat pada saat itu, adalah karena lingkungan sosial yang dapat menerima

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya untuk menjawab persoalan ataupun permasalahan pokok yang terdapat dalam rumusan

Untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kimia siswa yang memiliki kemampuan matematik tinggi dan kemampuan matematik rendah, yang dibelajarkan

Setiap dosen dalam mengatur mahasiswa sangat memerlukan data terkini yang akurat dan untuk mendukung penyediaan data tersebut maka data tidak mungkin diolah

Pada penelitian ini dipilih 4 ekor domba dengan egg per gram ( epg ) tinggi (>2000) dan efikasi terhadap benzimidazole <80%, dari peternakan milik pemerintah yang

Bertambahnya beban merupakan pacuan (stimulus) yang menyebabkan otot-otot jantung lebih kuat dan lebih efesien. Dengan pelatihan yang spesifik yaitu lari

Jika hasil penelitian Kim, Yangseon, Liu, & Rhee (2003) dikaitkan dengan penelitian Yan (2006), dapat disimpulkan bahwa manajemen laba dapat dilakukan pada perusahaan