• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMEN PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSTRUMEN PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian kali ini kami ingin mengetahui bagaimana dinamika struktur sosial yang ada di desa Wiyurejo dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Agar kami mendapatkan informasi yang kami perlukan untuk dapat menggambarkan dinamika struktur sosial yang ada di desa Wiyurejo kami mengambil beberapa item pertanyaan yang kemudian kami rumuskan sebagai berikut :

Rumusan masalah : 1. Bagaiamana terbentuknya struktur sosial desa Wiyurejo?

2. Apakah ada keterkaitan antara kepemilikan hewan ternak dengan struktur sosial yang ada di desa Wiyurejo ?

3. Siapa saja yang menempati posisi struktur sosial pada lapisan atas dan bawah ?

4. Apakah ada simbol lain yang menjadi dasar penentuan dalam struktur sosial desa Wiyurejo ? 5. Bagaimana implikasi yang terjadi terhadap struktur sosial desa Wiyurejo ?

Landasan Teori :

Untuk dapat menjawab rumusan masalah yang telah kami rumuskan tersebut kami menggunakan landasan teori dari James C Sccot mengenai

“pembentukan struktur sosial dikalangan petani”.

Karena, kami ingin mengetahui apakah faktor yang menjadi dasar penentuan struktur sosial pada kalangan petani sama dengan dasar yang digunakan sebagai dasar penentuan struktur sosial di kalangan peternak. Kami menggunakan teori tersebut karena menurut kami teori tersebut telah dapat menggambarkan secara keseluruhan dasar pembentukan struktur sosial tersebut. Tetapi yang menjadi objek kajian kami adalah dasar penentuan struktur sosial di kalangan peternak.

(2)

Metode Penelitian

Kuantitatif :Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode kuantitatif yaitu pendekatan yang berhubungan dengan angka-angka statistik dan angka-angka yang dalam pengolahan datanya mengunakan skoring, indeks, tabel frekuensi dan tabel silang. Pada penelitian kuntitatif kami akan mencari pola-pola umum yang berkaitan dengan desa yang menjadi lokasi penelitian kami dan melakukan analisis untuk menyimpulkan data yang telah kami olah untuk menemukan keseragaman dalam setting penelitian kami.

Kualitatif :Dalam penelitian ini selain menggunakan metode kami juga menggunakan pendekatan kualitatif sebagai cara untuk menganalisis kondisi yang ada di dalam masyarakat.

Metode kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata – kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang – orang yang diteliti. Dalam metode kualitatif kami memiliki cara pandang yang berbeda terhadap sifat rfealitas sosal itu, dimana realitas sosial pada pendekatan ini bersifat ganda dan merupakan hasil konstruksi memikiran yang holistik dan penelitian kualitatif tidak dapat dikatakan penelitian yang bebas nilai karena peneliti terlibat secara langsung dengan informan.

Pendekatan Kualitatif

Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan Fenomenologi yaitu upaya untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana struktur dan hakikat pengalaman terhadap suatu gejala bagi sekelompok manusia?. Kami menggunakan pendekatan fenomenologi karena kami akan meneliti kehidupan peternak sehubungan dengan aktivitas kesehariannya yang berpengaruh terhadap dinamika struktur sosial di desa Wiyurejo. Oleh karena itu kami akan menganalisis kehidupan sehari – hari dan aktivitas peternak.

(3)

Instrumen Penelitian Kualitatif Informan :

1. Peternak kaya 2. Peternak menengah 3. Peternak miskin

4. Ketua komunitas peternak dusun kalangan (pos 6) 5. Pengepul atau tengkulak

6. Petugas pos 6, Dusun Kalangan 7. Pejabat Desa 8. Kyai 9. Ketua PKK 10. Penyuluh ternak 11. Pencari Rumput Setting Sosial :

- Lokasi : Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur - Waktu : Tanggal 1-4 Desember 2011

- Aktor penelitian : Peternak di Desa Wiyurejo

Pedoman Wawancara Bebas : 1. Identitas Informan

2. Awal menjadi seorang peternak

3. Keadaan status sosial ekonomi peternak - Kondisi ekonomi peternak

- Jumlah kepemilikan hewan ternak

- Simbol status yang dinggap berharga oleh peternak 4. Intensitas hubungan sosial yang terjadi antar peternak

- Bentuk dari hubungan sosial yang terjadi di kalangan peternak - Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan sosial

(4)

5. Peranan lembaga sosial (Organisasi peternak & KSSP) dalam pembentukan struktur sosial - Hubungan timbal balik antara struktur lembaga sosial dengan peternak desa

- Peranan peternak untuk KSSP

- Peranan KSSP dalam menentukan harga pembelian susu sapi - Peranan organisasi lainnya.

Pedoman indepth interview khusus 1. Peternak kaya

- awal mula kepemilikan ternak sapi - jumlah kepemilikan sapi

- jumlah sapi produktif

- produktivitas sapi dilihat dari jumlah susu yang dihasilkan sapi per hari - penghasilan yang didapat dari kop sae setiap 15 hari sekali

- kondisi sosial ekonomi peternak setahun yang lalu hingga sekarang - kendala-kendala menjadi peternak

- jenis pekerjaan non – peternak (pekerjaan sampingan)

- jumlah pendapatan dari pekerjaan sampingan (non peternak) per bulan - kepemilikan barang

2. Peternak menengah

- awal mula kepemilikan ternak sapi - jumlah kepemilikan sapi

- jumlah sapi produktif

- produktivitas sapi dilihat dari jumlah susu yang dihasilkan sapi per hari - penghasilan yang didapat dari kop sae setiap 15 hari sekali

- kondisi sosial ekonomi peternak setahun yang lalu hingga sekarang - kendala-kendala menjadi peternak

- jenis pekerjaan non – peternak (pekerjaan sampingan)

- jumlah pendapatan dari pekerjaan sampingan (non peternak) per bulan - kepemilikan barang

(5)

3. Peternak miskin

- awal mula kepemilikan ternak sapi - jumlah kepemilikan sapi

- jumlah sapi produktif

- produktivitas sapi dilihat dari jumlah susu yang dihasilkan sapi per hari - penghasilan yang didapat dari kop sae setiap 15 hari sekali

- kondisi sosial ekonomi peternak setahun yang lalu hingga sekarang - kendala-kendala menjadi peternak

- jenis pekerjaan non – peternak (pekerjaan sampingan)

- jumlah pendapatan dari pekerjaan sampingan (non peternak) per bulan - kepemilikan barang

4. Ketua komunitas peternak dusun kalangan (pos 6)

- Awal mula terpilihnya informan menjadi ketua komunitas peternak - Alasan informan mau menjadi ketua komunitas peternak desa Wiyurejo - Sistem pemilihan ketua komunitas peternak di desa Wiyurejo

- Tugas informan sebagai ketua komunitas peternak

- Tingkat partisipasi anggota komunitas peternak di desa Wiyurejo(aktif/tidak) - Pengaruh informan terhadap para peternak

- Kontribusi informan selama menjabat ketua komunitas peternak

- Keuntungan menjadi seorang ketua komunitas peternak (perlakuan khusus dari anggota komunitas peternak)

- Kerugian menjadi seorang ketua komunitas peternak - Hambatan informan sebagai ketua komunitas peternak

- Harapan informan pada para peternak desa Wiyurejo (untuk kedepannya) - Harapan informan pada KUD (untuk kedepannya)

(6)

5. Pengepul atau tengkulak

- Awal mula menjadi pengepul susu / tengkulak . - Peranan tengkulak bagi peternak.

- Mekanisme penyetoran susu yang di lakukan oleh informan. - Kriteria susu yang berkualitas baik menurut informan.

- Proses verifikasi data ketika peternak telah menyetorkan susu - Alasan peternak menjual susu di informan.

- Distribusi susu yang telah ditampung oleh informan - Berapa liter susu yang diterima dalam sehari.

- Bagaimana suka dan duka selama menjadi pengepul susu atau tengkulak. - Aturan yang membatasi aktivitas tengkulak.

- Informan mengetahui fungsi kehadirannya bagi peternak. 6. Petugas pos 6, Dusun Kalangan

- Awal mula menjadi petugas pos kopsae.

- Tugas yang informan emban selama menjadi petugas pos kopsae. - Bagaimana mekanise penyetoran susu.

- Bagaiamana kriteria susu yang berkualitas baik menurut informan. - Proses verifikasi data ketika peternak telah menyetor susu.

- Acuan informan untuk menilai kualitas susu.

- Harapan informan bagi peningkatan kualitas susu peternak. - Berapa liter susu yang disetorkan dalam sehari.

- Bagaimana suka dan duka selama menjadi petugas pos kopsae

- Hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sistematika penyetoran dan pendistribusian susu.

(7)

- Apa-apa saja yang harus diberikan kepada peternak mengacu pada kondisi peternak dan hewan ternak desa Wiyurejo.

- Harapan Informan demi kemajuan peternak desa Wiyurejo 7. Pejabat Desa

- Peran dan kontribusi informan sebagai perjabat desa - Sistem pembentukan dan pemilihan struktur birokrasi desa - Hubungan sosial informan dengan masyarakat desa

- Pengaruh informan terhadap peternak di desa

- Keuntungan dan kerugian informan sebagai pejabat desa - Hambatan informan sebagai pejabat desa

- Pendapatan informan sebagai pejabat desa

- Ada tidaknya perlakuan khusus terhadap informan selaku pejabat desa (fasilitas, jaminan sosial, dan pandangan masyarakat)

- Ada tidaknya keinginan informan untuk mepertahankan jabatan 8. Tokoh Agama

- Awal mula serta alasan informan menjadi tokoh agama.

- Peranan informan terhadap kehidupan sosial masyarakat Desa Wiyurejo. - Pengaruh informan terhadap kehidupan sosial masyarakat Desa Wiyurejo. - Suka dan duka menjadi tokoh agama.

- Perlakuan khusus dari masyarakat kepada informan.

- Hubungan sosial informan dalam kehidupan sosial (formal & non-formal). - Hambatan yang dihadapi informan menjadi tokoh agama.

- Kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan seorang tokoh agama. - Kegiatan keagamaan yang ada di Desa Wiyurejo

9. Ketua PKK - Identitas informan

- Awal mula menjadi ketua pkk - Alasan menjadi ketua pkk

- Pekerjaan/jabatan lain selain menjadi ketua PKK - Tugas ketua PKK

- Keterlibatan PKK dalam struktur sosial masyarakat - Kegiatan PKK

- Partisipasi masyarakat/anggota PKK dalam PKK - Perubahan sebelum dan sesudah menjadi PKK - Pengaruh PKK dalam kehidupan peternak

- Kontribusi PKK terhadap kesejahteraan istri-istri peternak. - Tujuan utama dan tujuan khusus PKK

(8)

- Peranan PKK dalam pembentukan struktus sosial desa Wiyurejo

- Hubungan antara keikutsertaan masyarakat Desa Wiyurejo dengan status ekonomi seseorang 10. Penyuluh ternak

- Awal mula informan mejadi penyuluh ternak.

- Apa saja tugas yang anda emban selama menjadi penyuluh ternak. - Bagaimana kondisi peternak di desa wiyurejo

- Apa kekurangan dan kelebihan yang perlu diperbaiki guna meningkatkan produktivitas hewan ternak - Intensitas pemberian penyuluhan pada peternak.

- Pengaruh penyuluhan terhadap kondisi perekonomian peternak (Sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan)

- Hambatan yang dihadapi sebagai penyuluh ternak.

- Bagaimana cara Informan memberikan penyuluhan kepada peternak.

- Pendekatan apa sajakah yang dilakukan oleh informan agar peternak mau dan dapat memahami apa yang di informasikan oleh informan.

- Apa-apa saja yang harus diberikan kepada peternak mengacu pada kondisi peternak dan hewan ternak desa wiyurejo.

- Harapan Informan demi kemajuan peternak desa wiyurejo.

11. Pencari Rumput

- Alasan informan menjadi pencari rumput

- Apa yang informan emban sebagai pencari rumput

- Suka duka / keuntungan dan kerugian sebagai pencari rumput - Hambatan / resiko sebagai pencari rumput

- Akitivitas informan selain mencari rumput

- Hubungan sosial informan dalam kehidupan sosial - Peran informan dalam KOPSAE

1. Jika terlibat, alasan informan 2. Jika tidak, alas an informan

- Hubungan sosial informan dengan peternak - Rumput yang dihasilkan dalam sehari - Sistem pembayaran oleh peternak - Harapan informan terhadap peternak - Penghasilan informan dalam sebulan - Keadaan ekonomi informan

(9)

Pendekatan kuantitatif

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berhubungan dengan angka-angka statistik dan angka-angka yang dalam pengolahan datanya menggunakan scoring, indeks, tabel frekuensi dan tabel silang. Pada penelitian kuantitatif ini nakan mencari pola-pola umum yang berkaitan dengan desa yang menjadi lokasi penelitian kami dan melakukan analisis untuk menyimpulkan data yang telah kami olah untuk menemukan keseragaman dalam setting penelitian kami.

Dalam penelitian kuantitatif ini kami mengukur dengan menggunakan konsep antara lain: 1. Lembaga sosial

Konsep lembaga sosial kami gunakan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yaitu terbentuknya struktur sosial masyarakat desa Wiyurejo. Kami menggunakan konsep ini karena lembaga sosial dapat menggambarkan struktur sosial di desa Wiyurejo, dimana dapat dilihat pada konsep ini hubungan timbal balik antara peternak dan lembaga sosial yang ada. Termasuk di dalamnya peranan yang membentuk struktur sosial.

 Variabel :

Selanjutnya, variabel yang kami gunakan adalah jenis lembaga sosial.

 Definisi Operasional

Jenis lembaga sosial adalah variasi lembaga sosial yang ada di desa Wiyurejo yang diukur dari: 1. Jenis Lembaga Sosial yang ada di desa Wiyurejo.

2. Tingkat partisipasi peternak dalam organisasi peternak dan KSSP. 3. Tujuan Lembaga Sosial

`

 Indikator :

- Jenis Lembaga sosial 1. KSSP

2. Organisasi Peternak

- Tingkat partisipasi peternak :

1. Peranan anggota organisasi peternak (jabatan)

2. Peranan peternak untuk KSSP (apakah hanya untuk menyetor susu, mengikuti pelatihan, dsb) - Tujuan lembaga sosial

1. Memberdayakan peternak kecil

(10)

3. Melindungi peternak kecil

- Peran lembaga sosial terhadap pembentukan struktur sosial

1. KSSP sebagai pembeli tunggal hasil produksi susu sapi desa Wiyurejo 2. Peran organisasi peternak dalam memberdayakan peternak

3. Ketergantungan peternak desa Wiyurejo terhadap Koperasi KKSP.

2. Status sosial ekonomi

Konsep status sosial ekonomi kami gunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu keterkaitan antara kepemilikan jumlah hewan ternak dengan struktur sosial yang ada di desa Wiyurejo dan siapa saja yang menempati posisi struktur sosial pada lapisan atas dan bawah, serta ada tidaknya simbol lain yang menjadi dasar penentuan status sosial/struktur sosial di desa Wiyurejo. Kami menggunakan konsep status sosial ekonomi karena struktur sosial dapat diukur dari status sosial ekonomi

seseorang dalam masyarakat.

 Variabel

Variabel yang kami gunakan untuk mengukur konsep status sosial ekonomi kami fokuskan pada tingkat status sosial

 Definisi Operasional

Status sosial ekonomi adalah keadaan sosial ekonomi peternak yang diukur dari: 1. Keadaan ekonomi

2. Kepemilikan hewan ternak 3. Produktivitas susu

4. Bentuk yang menjadi simbol status sosial peternak

 Indikator

- Keadaan ekonomi :

1. Pendapatan rata-rata sebulan dari mata pencaharian peternak

2. Pengeluaran untuk biaya hidup dalam sebulan untuk seluruh anggota keluarga 3. Kepemilikan barang

- Kepemilikan hewan ternak

1. Jumlah hewan ternak produktif

2. Jumlah hewan ternak yang tidak produktif - Produktivitas susu

1. Jumlah susu yang dihasilkan rata-rata dalam sehari - Bentuk yang menjadi simbol status sosial peternak

(11)

3. Stratifikasi Sosial

Konsep stratifikasi sosial kami gunakan untuk dapat menjawab dan menggambarkan rumusan masalah tentang siapa saja yang menempati posisi struktur sosial pada lapisan atas dan bawah yang ada di kalangan peternak desa Wiyurejo. Konsep stratifikasi sosial ini kami gunakan agar dapat menggambarkan struktur sosial yang terbentuk di antara kalangan peternak di desa Wiiyurejo, karena salah satu indikator struktur sosial adalah stratifikasi sosial.

 Variabel

Variabel yang kami gunakan untuk mengukur konsep ini adalah tingkat stratifikasi sosial.  Definisi Operasional

Stratifikasi adalah konsep yang menjelaskan tentang tingkatan secara vertikal yang terdapat pada masyarakat yang diukur dari :

- Kepemilikan hewan ternak - Penentuan status seseorang  Indikator

- Jumlah hewan ternak yang dimiliki responden yang terdiri dari 1. Pedhet

2. Dara 3. Babon 4. Pejantan

- Penentuan status seseorang di kalangan peternak yang diukur dari : 1. Jumlah hewan ternak yang dimiliki

2. Materi 3. Jabatan 4. Lainnya

- Orang yang dijadikan panutan

4. Hubungan Sosial

Konsep hubugan sosial yang kami gunakan dalam penelitian ini untuk menjawab dan

menggambarkan bentuk hubungan sosial yang terjadi di kalangan peternak desa Wiyurejo karena hubungan sosial yang dilakukan secara berulang-ulang menjadi suatu pola dan terjadi hubungan timbal balik antar peran-peran sosial dapat membentuk suatu struktur sosial. Selain itu juga menggambarkan norma sosial yang berkembang di kalangan peternak.

 Variabel

(12)

 Definisi operasional

Hubungan sosial adalah hubungan menyangkut interaksi antar peternak yang diukur dari: 1. Bentuk interaksi yang dilakukan oleh para peternak desa Wiyurejo

2. Intensitas interaksi

 Indikator

- Bentuk interaksi sosial 1. Membantu sesama peternak 2. Pertemuan rutinitas peternak :

a. Formal b. Non formal

- intensitas interaksi sosial yang dilakukan peternak

- Hubungan sosial yang terjadi antara KUD dengan peternak

- Kepercayaan dalam hal hubungan sosial saat merawat hewan ternak 5. Norma Sosial

Norma sosial adalah seperangkat kaidah atau aturan yang dijadikan sebagai pedoman dalam

bertingkah laku, norma sendiri dalam masyarakat desa wiyurejo dalam bentuk tradisi dan kebiasaan, dalam norma sosial terdapat beberapa tingkatan yang daya pengikatnya antara satu dengan lainnya berbeda

- Variabel

Variabel yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah norma dan tradisi - Definisi operasional

Norma dan tradisi diukur dari beberapa indikator antara lain: dari tradisi yang ada di desa wiyurejo, tradisi yang berhubungan dengan kegiatan peternakan dan tradisi yang berhubungan life cycle manusia.

- Indikator

Tradisi yang ada di desa Wiyurejo: 1. Tasyakuran desa

2. Bantengan 3. Kuda lumping 4. Karnaval

Tradisi yang berhubungan dengan kegiatan peternak: 1. Kelahiran sapi (brokoan)

2. Kematian sapi

Tradisi yang berhubungan dengan life cycle manusia: 1. Kehamilan

2. Kelahiran 3. Sunatan 4. Pernikahan 5. kematian

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Kalau kata ganti orang itu dipakai sebagai subjek, maka :  I (saya) adalah kata ganti orang pertama tunggal  You (kamu) kata ganti orang kedua tunggal  He (ia laki-laki) kata

Dari ketiga formulasi variasi jumlah asam sitrat dan asam tartrat dan natrium bikarbonat berpengaruh terhadap kadar air, kecepatan alir, sudut diam dan waktu

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik adalah efikasi diri, Bandura (1997) dalam buku

Salah satu analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan korban kecelakaan lalu lintas adalah metode regresi logistik

Bercerita dapat melatih dan mengembangkan mengembangkan kecerdasan anak secara intelgen (kognitif), emosional (afektif), spiritual dan visual anak. Secara kognitif yaitu akan

Menggunakan kamus juga merupakan solusi yang banyak dilakukan mahasiswa dalam mengatasi problematika cepatnya pengucapan atau percakapan dalam menyimak film berbahasa Arab

There are many kinds to learn about English like grammar and speaking, but the writer only focuses on the influence of the application of the direct method

Setelah diperoleh konsentrasi ninhidrin optimum waktu pembentukan dan waktu kestabilan hidrindantin serta komparator warna, selanjutnya diterapkan untuk pembuatan tes kit sianida