• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perumusan variabel, definisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perumusan variabel, definisi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

33

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai perumusan variabel, definisi operasional variabel, subjek, teknik sampling, desain penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur, prosedur serta pengolahan data dalam penelitian ini.

3.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Penari Ballet dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Profesi sebagai pelatih, asisten pelatih dan atau penari Ballet

Yaitu subjek yang menari ballet klasik baik sebagai profesi tetap yaitu pelatih, asisten pelatih dan atau murid dengan minimal grade 6 Royal Academy of Dance (RAD), minimal grade intermediate untuk Vaganova dan minimal grade bronze untuk Australian Teachers of Dancing (AToD) yang setara agar menunjukkan bahwa subjek benar-benar menekuni dan atau bekerja di bidang ballet sehingga diharapkan hasil akan sesuai dengan maksud penelitian.

Grade yang diambil adalah minimal Grade 6 (RAD) dikarenakan pada grade tersebut, murid sudah dapat mengambil dua grade sekaligus yaitu grade murid tersebut dengan grade ‘Vocational Graded Syllabus’ yakni grade sebagai dasar untuk profesi. Apabila murid tersebut berniat untuk menekuni profesi ballet, maka akan mengambil Vocational Graded Syllabus.

2. Jenis Kelamin Wanita

Jenis kelamin yang digunakan untuk karakteristik subjek adalah wanita. Karena wanita memiliki tuntutan untuk selalu tampil cantik dan sempurna. Dan juga karena eating disorders merupakan salah satu masalah kejiwaan yang paling

(2)

menyebar pada wanita, dan wanita lebih banyak mengidap dibanding pria (Stice & Shaw, 2002).

3. Domisili wilayah DKI Jakarta

Subjek yang diambil merupakan penari, asisten pelatih dan atau pelatih ballet yang berdomisili di Jakarta dikarenakan Jakarta merupakan kota yang besar kemungkinan untuk terjadinya eating disorders lebih besar dikarenakan lingkungan yang lebih kompetitif. Serta terdapat berbagai tempat lembaga kursus dan sekolah ballet sehingga diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam mengambil subjek.

Teknik sampling yang digunakan untuk mengambil subjek penari adalah non-random sampling dimana tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi unit sample. Metode pengambilan sampling yaitu purpossive sampling dengan syarat yang telah ditentukan. Peneliti juga menggunakan try-out atau pilot terpakai pada saat penelitian.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini memiliki desain penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis dengan metodologi survey karena data berupa angka yang digunakan akan diolah secara statistik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional prediktif karena penelitian ini bertujuan untuk menguji prediksi dari dua variabel bebas (IV) yakni Self-esteem dan Body dissatisfaction terhadap satu variabel terikat (DV) yakni kecenderungan Eating disorders. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Non-Eksperimental yaitu penelitian tanpa melakukan manipulasi maupun kontrol terhadap variabel.

(3)

3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Self-esteem

Dalam penelitian ini, tingkat self-esteem merupakan variabel pertama dan termasuk dalam Variabel Bebas (IV). Self-esteem dapat dilihat dari cara individu menilai dirinya dalam aspek performance, appearance dan social. Skor tinggi pada alat ukur menunjukkan self-esteem yang tinggi, dan sebaliknya skor yang rendah menunjukkan self-esteem yang rendah.

3.3.2 Body dissatisfaction

Dalam penelitian ini variabel kedua adalah body dissatisfaction atau ketidakpuasan pada tubuh dan termasuk dalam Variabel Bebas (IV). Definisi operasional dari body dissatisfaction adalah evaluasi negatif dan keterpakuan pikiran terhadap tampilan fisik terkait dengan perasaan tidak puas akan bentuk tubuh ataupun berat badan yang dapat dilihat dari penilaian individu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tubuhnya seperti berat badan, tinggi badan serta bagian-bagian tubuh tertentu yakni perut, payudara, pinggang, pinggul, bokong, paha dan betis. Skor tinggi pada alat tes menunjukkan tingkat body dissatisfaction yang rendah dan sebaliknya skor rendah pada alat tes menunjukkan tingkat body dissatisfaction yang tinggi.

3.3.3 Kecenderungan Eating disorders

Dalam penelitian ini kecenderungan Eating Disorders merupakan variabel ketiga dan termasuk dalam Variabel Terikat (DV). Adapun definisi operasional dari kecenderungan Eating Disorders adalah perilaku makan yang menyimpang seperti

(4)

diet berlebihan, menggunakan obat pencahar dan menyebabkan gangguan makan, termasuk didalamnya Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa, dan Eating Disorders Not Otherwise Specified termasuk didalamnya Binge Eating Disorders. Subjek yang memiliki kecenderungan eating disorders adalah yang memiliki skor ≥20 pada kuisioner EAT-26.

3.4 Alat Ukur Penelitian

Metode pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yaitu alat ukur yang berisi pertanyaan dan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan dilengkapi dengan lembar identitas diri. Penelitian ini menggunakan skala likert, artinya pertanyaan yang memiliki jawaban berbentuk skala deskriptif. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga alat ukur yang terdiri dari alat ukur self-esteem, alat ukur body dissatisfaction dan alat ukur kecenderungan eating disorders.

3.4.1 Alat Ukur Self-Esteem

Alat ukur self-esteem yang digunakan adalah adaptasi dari The State Self-Esteem Scale (SSES) atau Current Thoughts Scale (1991) yang dibuat oleh Heatherthon dan Polivy dan memiliki tingkat reliabilitas internal consistency yang baik (α=.92) dan responsif terhadap perubahan yang sementara dalam evaluasi diri (Crocker, Cornwell, & Major, 1993). Kuisioner ini sensitif terhadap manipulasi dan terdiri dari 20 pernyataan yang mengukur dan memanfaatkan fluktuasi sesaat self-esteem dalam diri. Skala yang digunakan merupakan Skala Likert dengan 5 poin kontinuum (dari Tidak sama sekali hingga Sangat setuju) yang digunakan untuk mengukur respons partisipan.Scoring dengan penjumlahan Raw score. Alat ukur ini

(5)

dibuat berdasarkan tiga faktor analysis yaitu performance, social dan appearance. Dinamakan Current Thoughts untuk meminimalisir kebutuhan eksperimen.

3.4.1.1 Blueprint Alat Ukur Self-esteem

Tabel 3.1 Blueprint Alat Ukur Self-Esteem

Variabel Indikator Favorable Unfavorable Total

Item Self-esteem 1. Performance 1,9,14 4,5,18,19 7 2. Social - 2,8,10,13,15,17,20 7 3. Appearance (Physical) 3,6,11,12 7,16 6 Total 9 11 20

Sumber: Olahan peneliti

3.4.1.2 Reliabilitas Alat Ukur Self-esteem

Tabel 3. 2 Reliabilitas Alat ukur Self-Esteem

Reliability Statistics Before deleted

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

,781 ,788 20

Reliability Statistics After deleted

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

,852 ,859 16

(6)

Berdasarkan tabel diatas, alat ukur State Self-Esteem Scale ssebelum dilakukan penghapusan item tidak valid memiliki alfa cronbach sebesar ,781 dengan jumlah item 20. Setelah penghapusan item tidak valid, alat ukur ini kemudian memiliki alfa cronbach yang cukup tinggi yaitu sebesar ,852 dengan 4 item yang dihapus (item 6,8,9 dan 17) sehingga jumlah item menjadi 16.

3.4.1.3 Validitas item State Self-esteem Scale

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui validitas alat ukur State Self-Esteem Scale berkisar anatara ,242 hingga ,680. Hasil uji validitas dilampirkan.

3.4.2 Alat Ukur Body Dissatisfaction

Body Dissatisfaction diukur melalui adaptasi dari alat ukur Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh penelitian sebelumnya (Kurnia, 2005). Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ) merupakan self-report inventory yang dikembangkan oleh Thomas F. Cash et al. (1986) yang terdiri dari 69 item dengan 10 sub-skala untuk mengukur aspek konstruk dari body image. Alat ukur ini mengukur elemen kognitif, afektif dan tingkah laku dari sikap terhadap body image (Thompson, 1996). Alat ukur ini dapat digunakan untuk usia 15 tahun keatas (remaja dan dewasa).

Alat pengukuran ini mempunyai lima pilihan jawaban yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), antara setuju dan tidak setuju (N), setuju (S) dan sangat setuju (SS). Khusus untuk subskala kepuasan area tubuh, pilihan jawaban yaitu : sangat tidak puas (1), tidak puas (2), netral (3), puas (4) dan sangat puas (5). Sedangkan untuk subskala pengkategorian berat badan, pilihan jawaban adalah :

(7)

mulai dari kekurangan berat badan tingkat berat (1) sampai kelebihan berat badan tingkat berat (5).

Adapun setiap subskala dalam kuisioner ini mewakili satu domain dari body image. Subskala tersebut adalah Evaluasi penampilan fisik (Appearance Evaluation), Orientasi penampilan (Appearance Orientation), Evaluasi kebugaran fisik (Fitness Evaluation), Orientasi kebugaran fisik (Fitness Orientation), Evaluasi kesehatan (Health Evaluation), Orientasi kesehatan (Health Orientation), Orientasi mengenai penyakit (Illness Orientation), Skala kepuasan area tubuh (Body Areas Satisfaction Scale / BASS), Pengkategorian ukuran tubuh (Self-classified Weight) dan Kecemasan menjadi gemuk (Overweight Preoccupation).

3.4.2.1 Blueprint Alat Ukur MBSRQ

Tabel 3.3 Blueprint Alat Ukur MBSRQ

Skala Nama Skala Inisial Item Favorable Item

Unfavorable Jumlah Item 1 Appearance Evaluation EP 5,11,21,30,39 42,48 7 2 Appearance Orientation OP 1,2,12,13,22,31,41,50 23,32,40,49 12 3 Fitness Evaluation EB 24,51 33 3 4 Fitness Orientation OB 3,4,14,26,35,44,53 6,15,16,25,34,43 13 5 Health Evaluation ES 7,27,54 17,36,45 6

(8)

6 Health Orientation OS 8,9,18,19,29,52 28,38 8 7 Illness Orientation OI 46,55,56 37,47 5 8 Body-Areas Satisfaction Scale PAT 61,62,63,64,65,66,67,68,69 - 9 9 Self-classifield Weight KB 59,60 - 2 10 Overweight Preoccupation CG 10,20,57,58 - 4 Total Item 49 20 69

3.4.2.2 Reliabilitas Alat Ukur MBSRQ

Menurut Kaplan dan Sacuzzo (1997), koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0,70 dan 0,80 dikatakan cukup baik untuk kebanyakan tujuan dalam penelitian.

Reliability Statistics Before deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

(9)

Tabel 3.4 Reliabilitas MBSRQ sebelum dan sesudah penghapusan item

Reliability Statistics After deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,802 ,821 44

Sumber: Olahan peneliti

Berdasarkan tabel diatas, alat ukur MBSRQ sebelum dilakukan penghapusan item tidak valid memiliki alfa cronbach sebesar ,754 dengan jumlah item 69. Setelah penghapusan item tidak valid, alat ukur ini kemudian memiliki alfa cronbach sebesar ,802 dengan 25 item yang dihapus (item 1, 3, 6, 10, 11, 12, 13, 21, 23, 27, 28, 29, 31, 34, 38, 40, 42, 43, 45, 47, 48, 51, 56, 58, dan 66 ) sehingga jumlah item menjadi 44.

3.4.2.3 Validitas item MBSRQ

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui validitas alat ukur MBSRQ berkisar antara ,202 hingga ,503. Hasil uji validitas dilampirkan.

Ebel (dalam Crocker dan Algina, 1986) mengatakan bahwa jika nilai diskriminasi item berada dibawah 0,19 maka item tersebut harus direvisi total atau dihilangkan. Item-item yang dipertahankan adalah item yang

(10)

kurangnya memiliki tingkat korelasi dengan skor total sebesar 0,20. Item yang korelasinya bernilai dibawah 0,20 atau mendekati 0,00 harus direvisi atau dieliminasi(Aiken & Marnat, 2006).

3.4.3 Alat Ukur Kecedenderungan Eating Disorders

Kecenderungan Eating Disorders diukur melalui adaptasi dari Eating Attitudes Test yang dikembangkan oleh Garner & Garfinkel (1979). Eating attitudes test original memiliki 40 item (EAT-40) yang lalu dilakukan faktor analisis sehingga menghasilkan 26 item (EAT-26). Kuisioner ini merupakan self-report questionnaire yang paling banyak digunakan oleh para peneliti untuk mengukur perilaku yang relevan dengan gejala gangguan makan (Koenig & Wasserman, 1995 dalam Kurnia, 2005). EAT-26 tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa Eating Disorders secara spesifik tetapi studi telah menyatakan bahwa EAT-26 merupakan alat ukur yang efisien dalam menyaring dan mengidentifikasi individu yang beresiko mengalami Eating Disorders. Reliabilitas dari tes ini adalah α=.79 untuk sampel dengan berat badan normal. Subjek diminta untuk menjawab dengan merating dari 6 skala likert antara selalu (3), biasanya (2), sering (1), Kadang-kadang (0), Jarang (0) dan tidak pernah. Subjek memilih dan menuliskan jawaban mana yang paling sesuai atau mencerminkan keadaan dirinya. EAT-26 dapat mengidentifikasi gejala gangguan makan dengan skor cut-off 20 yang artinya mereka yang menghasilkan skor 20 atau lebih pada EAT-26 menunjukkan proporsi klinis yang tinggi dan secara signifikan berkaitan dengan gangguan makan. Penggunaan cut-off score 20 didasarkan oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa sesuai hasil interview pada subjek yang menghasilkan skor diatas 20 menyatakan bahwa mereka memiliki masalah terhadap perilaku makan dan berat badan (eating concerns dan weight preoccupation) dan hal tersebut signifikan secara klinis (King, 1989; 1991), sedangkan subjek yang

(11)

menghasilkan skor ≤20 hanya sedikit yang menunjukkan eating concerns yang serius.

Tabel 3. 5 Cut-off Score EAT-26

Skor cut-off Interpretasi

< 20 Menunjukkan tidak adanya gejala gangguan makan (eating disorders)

≥ 20 Menunjukkan adanya gejala gangguan makan (eating disorders)

Sumber: Kurnia (2005)

3.4.3.1 Blueprint Alat Ukur EAT-26 Tabel 3.6 Blueprint EAT-26

3.4.3.2 Reliabilitas Alat Ukur

Tabel 3. 7 Reliabilitas EAT-26

Reliability Statistics Before deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Variabel Indikator Item

Kecenderunga n Eating Disorders Dieting 1,8,9,12,13,14,16,18,19,24,25,26,27 Bulimia and Food Preoccupation 4,5,6,11,20,23,28 Oral Control 2,3,7,10,15,17,21,22 Total 26

(12)

,851 ,874 26

Reliability Statistics After deleted Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,865 ,887 24

Berdasarkan tabel diatas, alat ukur EAT-26 sebelum dilakukan penghapusan item tidak valid memiliki alfa cronbach sebesar ,851 dengan jumlah item 26. Setelah penghapusan item tidak valid, alat ukur ini kemudian memiliki alfa cronbach yang cukup tinggi yaitu sebesar ,865 dengan 2 item yang dihapus (item 3 dan 25) sehingga jumlah item menjadi 24.

3.4.3.3 Validitas Item EAT-26

Berdasarkan hasil analisis, diketahui validitas item EAT-26 berkisar antara ,210 hingga ,675. Hasil analisis uji validitas dilampirkan.

(13)

3.5 Teknik Pengolahan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dari sumber data primer, yaitu data yang langsung dihimpun oleh peneliti berupa data hasil kuesioner yang diisi oleh subjek yakni para penari ballet. Tahap selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan program Microsoft Excel dan program aplikasi statistik SPSS 21.0 untuk mengetahui reliabilitas dan validitas dari alat ukur dengan menggunakan pearson product moments dan corrected-item scale untuk validitas dan alfa-cronbach untuk reliabilitas pada item-item kuisioner. Analisis yang digunakan untuk menentukan apakah kedua variable bebas (IV) dapat memprediksi munculnya satu variable terikat (DV) dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Sebelum menggunakan analisis regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas serta uji heteroskedastisitas. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat dilihat melalui analisis korelasi ganda (R). Untuk mengetahui besar presentase pengaruh (prediksi) dari kedua variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat melalui analisis determinasi (R2). Untuk mengukur siginifikansi pengaruh dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan uji koefisien regresi secara bersama dan secara parsial (Uji F dan T).

Gambar

Tabel 3. 2 Reliabilitas Alat ukur Self-Esteem
Tabel 3.3 Blueprint Alat Ukur MBSRQ
Tabel 3.4 Reliabilitas MBSRQ sebelum dan sesudah penghapusan  item
Tabel 3. 7 Reliabilitas EAT-26

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian pemilihan obyek penelitian yaitu implementasi decision tree pada hasil seleksi PPDB di Kota Surakarta dengan pertimbangan jumlah data yang ada banyak

Danamon menerima penghargaan Best Phone Banking Machine, Best Mobile Banking dan The Most Consistent Bank in Service Excellence 2009 untuk konsistensi bank dalam

Pada penelitian ini, dilakukan beberapa analisis dan interpretasi data agar fasies dan lingkungan pengendapan Formasi Talang Akar Cekungan Jawa Barat Utara dapat

Produk ini tidak reaktif dalam kondisi penggunaan, penyimpanan, dan transportasi yang normal.

Biro Perencanaan Anggaran dan KLN sebagai salah satu unit Eselon II yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan perencanaan pembangunan, program

Bahwa berdasarkan Laporan Mediator Kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara tentang Hasil Mediasi dalam Perkara Nomor 10/Pdt.G/2021/PN.Cjr melaporkan bahwa upaya

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang konsep diri seorang karyawan yang akan memasuki masa pensiun serta

Sedangkan variasi komposisi yang dilakukan pada toner buatan juga berpengaruh terhadap sifat magnetik, pada toner komposisi polimer, fly ash dan karbon (50:30:20) dengan