1 PENGARUH BUDAYA CINA TERHADAP KEHIDUPAN MASYRAKAT OKINAWA
Anggun Oktari1, Oslan Amril2, Irma2 1
Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail: anggunoktari79@gmail.com
2
Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract
In this thesis the author researching on the influence of Chinese culture on the lives of people on Okinawa. The reason the author took this title because the author wanted to know how the rise of the influence of Chinese culture in Okinawa and how the influence of Chinese culture on the lives of the people of Okinawa. At the time, the influence of Okinawa at the time of doing trade with Cina, leading many Chinese to Okinawa and brought their culture.Otherwise the people of Okinawa also went to Cina and then returned to Okinawa nand teach science already acquired from Cina. This study aims to describe the rise of the influence of Chinese culture in Okinawa, the influence of Chinese culture on the lives of the people of Okinawa. The authors of the method use is descriptive method. The authors use data to analyze the cultural theory, diffusion and acculturation.
From the results of research that the author find turned out to be the existence of elements of Chinese culture in Okinawa gave a great role in the culture of Okinawa. As an influence on the architecture of the buildings, the martial art of quotation, instruments and food. It is based on historical background factors and geographical factors. Therefore, okinawa has in common with with the existing culture in China and prove that the culture of Okinawa truly different elements of culture that exists in Japan.
Keyword : China, Okinawa, the influence of Chinese culture in Okinawa Pendahuluan
Kepulauan Ryukyu (daerah Jepang paling selatan) awalnya merupakan Kerajaan terpisah dari Jepang. Letaknya yang strategis di Laut Cina Timur, menjadikan Kerajaan Ryukyu terkenal dengan kegiatan perdagangan yang aktif dengan Jepang, Cina dan Asia Tenggara berkat letak geografisnya. Berdasarkan sejarah, Okinawa dulunya bagian dari
sebuah negara merdeka yang disebut Kerajaan Ryukyu, yang memerintah dari abad ke-14 sampai abad ke-19. Pada waktu itu, Okinawa membuka rute perdagangan ke Cina dan negara-negara lain di timur dan Asia Tenggara, sehingga membentuk periode makmur yang disebut dengan era perdagangan besar.
Sebagai wilayah yang pernah menjadi sebuah kerajaan merdeka yang
2 menjalin hubungan dagang dengan berbagai
negara dan pernah berperan dalam perang dunia II. Pengaruh Cina, Amerika Serikat dan Asia Tenggara. Namun yang paling kuat diantara itu adalah pengaruh dari Cina.
Hingga saat ini perbedaan budaya antara Okinawa dan Jepang masih terlihat jelas. Contoh perbedaan itu dapat dilihat dariPengaruh budaya Cina, salah satunya pada arsitektur bangunan Okinawa yaitu bangunan peninggalan Kerajaan Ryukyu pada abad ke-14 yaitu Puri Shuri (Kastil Shuri). Selain itu, juga ada yang awalnya merupakan seni beladiri Cina kuno quanfa atau kempo. Kemudian, juga ada shansin merupakan alat musik petik Okinawa mirip dengan sanxian yang berasal dari Cina. Tak hanya itu, Salah satu masakan khas Okinawa yang terlihat sangat mirip dengan masakan Cina adalah rafute. Makanan ini sangat mirip dengan makanan yang berasal dari Cina yang disebut kakuni. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan munculnya pengaruh budaya Cina di Okinawa dan mendeskripsikan pengaruh budaya Cina terhadap kehiodupan masyarakat Okinawa.
Metodologi
Didalam melakukan suatu penelitian dibutuhkan metode sebagai penunjang untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang tidak terbatas hanya sampai mengumpulkan data dan penyusunan data saja, tetapi analisa dan fungsi serta arti dari data itu sendiri, Moleong (1993:3).
Berkaitan dengan hal tersebut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan, teknik kepustakaan yaitu menelusuri sumber-sumber kepustakaan dengan membaca buku-buku referensi yang berkaitan dengan masalah yang dipecahkan. Dengan teknik analisa data mengklasifikasikan data sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan. Mengklasifikasikan munculnya pegaruh budaya Cina di Okinawa dan mengklasifikasikan pengaruh budaya Cina itu terhadap kehidupan masyarakat Okinawa, mempelajari dan menganalisa data sesuai teori, serta mengambil kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
Munculnya pengaruh budaya Cina di Okinawa menyebabkan adanya kesamaan
3 dengan unsur budaya yang ada di Cina.
seperti pengaruh pada arsitektur Kastil Shuri yang terlihat sama dengan Istana Terlarang yang ada di Cina. Sama-sama menggunakan warna merah pada bagian atap dan bagian dinding. begitu juga dengan kehadiran shisa yaitu anjing berkepala singa sebagai ornamen pelindung yang di Okinawa, persis dengan yang ada di Cina sama-sama berfungsi sebagai patung pelindung penolak bala (jahat). Sehingga pengaruh itu menyebar secara merata di seluruh rumah-rumah, toko-toko di Okinawa. sedangkan di Jepang penggunaan warna biru pada bagian atap dan warna putih pada bagian dinding kemudian ornamen pelindungan dikenal dengan shachihoko, yaitu ornamen pelindung ikan berkepala naga.
Kemudian, seni beladiri di Okinawa yang menggunakan tangan kosong tanpa senjata disebut Okinawa-te, Okinawa-te ini berasal dari ilmu bela diri Cina kuno yang disebut kempo. Aliran asli te (tote atau tode) di Okinawa terbagi menurut nama daerah perkembangannya menjadi Naha-te dan Shuri-te.Naha-te mirip dengan seni beladiri Cina kuno aliran selatan. Shuri te mirip dengan seni beladiri Cina kuno aliran utara. Sedangkan karate di Jepang teknik dan gaya perkelahiannya menggunakan teknik yang
disebut kime, dalam bahasa Jepang bentuk kata kime ini dari kata kerja “kimeru” yang berarti memutuskanatau dalam karate berarti kekuasaan dan fokus yang menggambarkan menegang sesaat pada saat yang tepat selama teknik. Istilah ini mengacu pada menyerang titik tekanan.
Selain itu, ada alat musik petik khas Okinawa yang dipengaruhi oleh Cina adalah sanshin. Sanshin merupakan alat musik petik Okinawa mirip dengan sanxian yang berasal dari Cina. Kemudian sanshin ini ketika masuk ke Jepang, mengalami perubahan-perubahan sedemikian rupa sehingga menjadi shamisen seperti sekarang ini. perbedaannya bagian depan dan belakang shamisen dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina yang belum pernah kawin. Sedangkan sanshin dan sanxian bagian depan dan belakang sama-sama dilapisi kulit ular.
Tak hanya itu, kebiasaan makan orang Okinawa menggunakan bahan-bahan masakan dari Cina. Misalnya penggunaan rumput laut dan olahan daging babi. Kebanyakan di Cina menggunakan rumput laut dalam sajian kuliner, begitu pun di Kepulauan Okinawa, mereka juga banyak
4 menggunakan rumput laut dalam
makanannya. Dimana sajian makanan khas Okinawa yang menggunakan rumput laut disebut umi budo. Sementara di Cina dikenal dengan Zi cai. Kemudian masakan khas Okinawa yang terlihat sangat mirip dengan masakan Cina yang menggunakan bahan dasar babi disebut rafute. Rafute ini sangat mirip dengan makanan yang berasal dari Cina yang disebut kakuni. Bila dibandingkan dengan negara Jepang, rafute disana memakai topping bahan sayuran, kecap, dan gula merah.
Dengan demikian, unsur budaya Okinawa bila dibandingkan dengan unsur budaya Jepang berbeda karena pengaruh yang didapatkan Okinawa memiliki kesamaan dengan kebudayaan yang ada di Cina. Oleh sebab itu, wjar bagi warga Jepang sendiri, mengunjungi Okinawa sejatinya nyaris seperti bepergian ke luar negeri karena memang sejarah dan letak geografisnya agak berbeda dengan wilayah Jepang lainnya karena perbedaan itu terlihat jelas anatara budaya Okinawa dengan budaya Jepang.
Kesimpulan
Dengan adanya pengaruh budaya Cina di Okinawa memberikan peranan yang besar dalam kebudayaan Okinawa. Seperti
pengaruh pada arsitektur, seni beladiri, alat musik petik dan makanan. Hal ini didasari faktor latar belakang sejarah dan faktor letak geografis. Oleh sebab itu, Okinawa memiliki kesamaan dengan kebudayaan yang ada di Cina dan membuktikan bahwa kebudayaan Okinawa sungguh berbeda dengan unsur kebudayaan yang ada di Jepang.
DaftarPustaka
Sumberbuku: Bakker. 1984. “FilsafatKebudayaan”. Yogyakarta: Kanisius. Bonavia, David. 1982. “CinadanMasyarakatnya”. Jakarta: Erlangga. Hadiprojo, Sayidiman. 1987. “BelajardariJepang”. Jakarta: Universitas Indonesia Press.Kaplan, David, Robert A. Manners. 1999. “TeoriBudaya”. Yogyakarta: PustakaPelajar. Koentjaraningrat. 1985. “Kebudayaanmentalitasdanpembanguna n”. Jakarta: Gramedia. Moleong, Lexy J. 1993. “MetodologiPenelitianKualitatif “. Bandung: RemajaRosdaKarya. Nirmala, Andini T, Aditya A. Pratama.
2003. “KamusLengkapBahasa Indonesia”. Surabaya: Prima Media. Peursen, Van. Prof. Dr. C. A. 1976. “StrategiKebudayaan”. Jakarta: YayasanKanisius.
5 Semi, M. Atar. 1993.
“MetodologiPenelitianSastra”. Bandung: Angkasa Raya.
Suga, Hikari. 2012. “Jalan-jalankeJepang”. NgawenKlaten: Media Pradipta.
Sumberskripsi,jurnal :
Danardono.2012. “Sejarah, etikadanfilosofi karate”.http://uny.ac.id/sejarah,etikadanf ilosofikarate.pdf. Diakses 22 Oktober 2012.
Jayanti, Diana Dwi. 2011.
“AmbiguitasIdentitasEtnisGenerasiMuda Okinawa melaluiAspek Collective Share danIndividual Unique”. Skripsi.Depok: Universitas Indonesia.
Maulidya, Cut Annisa. 2010.
“FenomenaTarianEisadalamEisaMatsuri di Okinawa”. Skripsi.Depok: Universitas Indonesia.
Yuliandri, Rike. 2007.
“RahasiaUmurPanjang Orang-Orang di Okinawa”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.
Sumbersuratkabar :
Kato. 2013. “MenepisKepenatan di Pantai Okinawa”. DalamHalo Jepang.Edisi April 2013.Hlm. 12. Jakarta. Sumberinternet : http://www.pref.okinawa.jp http://www.okinawakarate.com/enmapsite/... /history.ht.. http://www.blogpenerang-teori-difusi-budaya.com http://www.okinawaindex.com http://www.wakuadratn.wordpress.com http://www.japanculture.com/shuri-castle/ http://www.japan-guide.com http://budaya-tionghoa.com http://antariksaarticle.blogspot.com http://liputan6.com http://wikipedia.org/wiki/porphyra http://yireservation.com/recipes/seaw eed-egg-drop-soup.com
