• Tidak ada hasil yang ditemukan

VALUASI EKONOMI TAMAN WISATA ALAM DI BU AT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VALUASI EKONOMI TAMAN WISATA ALAM DI BU AT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

271

VALUASI EKONOMI TAMAN WISATA ALAM DI

BU’AT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Menggunakan Metode Biaya Perjalanan

(

Economics Valuation of Natural Park Bu’at In South Central Timor Regency East

Nusa Tenggara Province Using Travel Cost Method)

W. Lutan*

Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pasca Sarjana, Universitas Nusa Cendana

Jl. Adisucipto Penfui, Kupang 85001

F. L. Benu

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana,

Jl. Adisucipto Penfui, Kupang 85001

L. M. Riwu Kaho

Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana,

Jl Adisucipto Penfui, Kupang 85001

*Korespondesi. telp: 08124615871, 085253400937. email: wlutan@yahoo.com

ABSTRAK

Taman Wisata Alam Bu’at merupakan salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian ini Menggunakan Metode Biaya Perjalanan dan bertujuan untuk Mengetahui karakteristik sosial- ekonomi pengunjung, Mengetahui pengaruh biaya perjalanan, pendapatan, pendidikan, jarak, waktu dan usia terhadap jumlah kunjungan, Mengetahui besar penilaian ekonomi yang ditunjukkan dengan surplus konsumen, dan Mengetahui analisis pasar (trend) jumlah kunjungan terhadap Taman Wisata Alam Bu’at. Penelitian menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel 115. Analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik pengunjung Taman Wisata Alam Bu’at, analisis regresi untuk mengetahui pengaruh biaya perjalanan, pendapatan, pendidikan, jarak, waktu dan usia terhadap jumlah kunjungan dan analisis trend untuk mengetahui jumlah kunjungan pada tahun-tahun mendatang. Hasil analisis deskriptif diketahui karakteristik responden per zona berdasarkan nilai rata-rata adalah biaya perjalanaan Rp.107,171.23, pendapatan Rp.1,623,916.04, pendidikan tingkat SLTA, jarak 11 km, waktu perjalanan 17 menit dan umur 28 tahun. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, yaitu variabel biaya perjalanan dan variabel pendapatan. Surplus Konsumen Taman Wisata Alam Bu’at sebesar Rp.271,089.42 per tahun atau Rp.135,544.71 per satu kali kunjungan. Nilai Ekonomi Total Taman Wisata Alam Bu’at adalah Rp.694,531,094.04/tahun. Hasil perhitungan trend menunjukkan penurunan jumlah pengunjung sebanyak 163 orang/tahun.

Kata kunci: Valuasi Ekonomi, Travel Cost Method, Willingness to Pay, Surplus Konsumen, Jumlah Kunjungan

BAB I PENDAHULUAN

Hutan merupakan suatu kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Secara umum hutan berfungsi sebagai habitat hewan, modulator siklus hidrologi, pelestari tanah dan lain sebagainya yang merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting. Sumberdaya hutan

dirasakan pada tingkatan lokal, nasional, maupun global.

Pengembangan perekonomian pariwi-sata terutama ekowisata sangat dipengaruhi oleh bentang alam, keindahan dan kekhasan sumberdaya hutan. Peranan sumberdaya hutan ini tidak menghasilkan langsung nilai uang, tetapi menghasilkan nilai uang

(2)

Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, kawasan taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.

Adapun kriteria untuk penunjukan dan penetapan sebagai kawasan taman wisata alam (TWA) adalah 1 ) Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau ekosistem gejala alam serta formasi geologi yang menarik; 2) Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian fungsi potensi dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam; 3) Kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam.

Pendekatan yang digunakan untuk menilai (valuation) terhadap sumberdaya alam dan lingkungan dengan teknik pengukuran tidak langsung (indirect) menggunakan metode biaya perjalanan (Travel

Cost Method/TCM). Pendekatan biaya perjalanan

merupakan metode valuasi dengan cara mengestimasi kurva permintaan barang-barang rekreasi terutama rekreasi luar (Suparmoko, 2005 dalam Premono dan Kunarso Adi).

Taman Wisata Bu’at merupakan salah satu kawasan taman wisata alam yang cukup potensial dan mempunyai prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan. Taman Wisata Alam (TWA) Bu’at yang berlokasi di Desa Noinbila Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu lokasi wisata alam yang dibangun di area hutan lindung Bu’at untuk dijadikan sebagai tempat rekreasi. Dalam memberikan penilaian lingkungan (valuasi) TWA Bu’at akan digunakan teknik

non-market valuation yang merupakan teknik yang

didasarkan pada konsep wiilingness to pay (WTP) untuk mengukur manfaat dengan memberikan penilaian ekonomis terhadap barang-barang lingkungan yang juga memiliki sifat-sifat khas barang-barang publik (Turner et al., 1994). Pendekatan kurva permintaan (demand curve approaches), teknik non-market valuation terbagi menjadi dua, yaitu stated preference dan revealed

preference. Selanjutnya berdasarkan teknik penilaian non-market valuation, revealed preference dengan travel cost method (TCM) menjadi pilihan untuk menghitung

nilai preferensi individu terhadap barang non pasar (non-market goods).

BAB II METODE PENELITIAN

Penelitian dengan menggunakan metode biaya perjalanan individu (individual travel cost method) biasanya dilaksanakan melalui survey kuesioner pengunjung mengenai biaya perjalanan yang harus dikeluarkan ke lokasi wisata dan kunjungan ke lokasi wisata yang lain (substitute sites), dan faktor-faktor sosial ekonomi (Suparmoko, 1997). Data tersebut kemudian digunakan untuk menurunkan kurva permintaan dimana surplus konsumen dihitung.

Perhitungan Valuasi Ekonomi

Dalam penelitian ini untuk menghitung valuasi ekonomi digunakan metode biaya perjalanan (Travel

Cost Method), yaitu dengan menghitung nilai surplus

konsumen tiap individu per tahun.Untuk menghitung nilai surplus konsumen, menggunakan formulasi sebagai berikut:

Dx = Qx = a – bP.

Persamaan di atas digunakan untuk menghasilkan surplus konsumen sebagai nilai ekonomi. Untuk menghasilkan surplus konsumen per individu per tahun digunakan pehitungan integral terbatas, dengan batas bawah yaitu harga terendah dan batas teratas yaitu harga tertinggi, sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut: SK f P dP n Z Z U U X P P = = + + = + −       

( ) ( ) ( ' ) ' ln 0 1 2 2 3 1 2 11 α β ρ ρ ρ ρ = + −        + U n 2 1 2 11 2 1 ρ ρ ρ ρ ln ( )

Lokasi Penelitian

Taman Wisata Alam Bu’at terletak pada wilayah administrasi pemerintahan Desa Noinbila Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Terletak pada garis lintang 124°14’59,203”-124°15’25,057” LS dan garis bujur 9°49’29,228”-9°49’55,160” BT.

Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, untuk melakukan pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan metode

non probability sampling (accidental sampling) yaitu

(3)

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan metode pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner dan melakukan wawancara langsung dengan pengunjung yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Bu’at.

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan Machin dan Campbell.

Rumus yang dipergunakan adalah:SK f P dP

n Z Z U U X P P = = + + = + −       

( ) ( ) ( ' ) ' ln 0 1 2 2 3 1 2 1 1 α β ρ ρ ρ ρ = + −        + U n 2 1 2 11 2 1 ρ ρ ρ ρ ln ( ) dimana: — Iterasi pertama: SK f P dP n Z Z U U X P P = = + + = + −       

( ) ( ) ( ' ) ' ln 0 1 2 2 3 1 2 11 α β ρ ρ ρ ρ = + −        + U n 2 1 2 11 2 1 ρ ρ ρ ρ ln ( ) — Iterasi kedua: SK f P dP n Z Z U U X P P = = + + = + −       

( ) ( ) ( ' ) ' ln 0 1 2 2 3 1 2 11 α β ρ ρ ρ ρ = + −        + U n 2 1 2 11 2 1 ρ ρ ρ ρ ln ( )

dari hasil literasi pertama dan kedua menunjukkan satuan angka yang sama yaitu 115 maka ditentukan batas minimal ukuran sampel yang diambil adalah 115 responden.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembagian Zona

Pada penelitian ini pembagian zona dibagi menjadi 5 (lima) zona, yaitu: Kecamatan Amanuban Barat, Batu Putuih, Kota So’E, Mollo Utara dan Mollo Selatan.

Deskripsi Sampel

Berdasarkan hasil survei, diperoleh data tentang jumlah pengunjung dari tiap zona antara lain: pendapatan, tingkat pendidikan, biaya perjalanan, waktu perjalanan dan jumlah penduduk dari masing-masing zona yang akan digunakan dalam perhitungan. Data tersebut tersaji pada tabel 1 sebagai berikut.

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa dari 115 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, pengunjung terbanyak berasal dari kecamatan Kota SoE yaitu sebanyak 95 orang atau 82.61%. Tingkat pendapatan rata-rata tertinggi berasal dari kecamatan Mollo Utara yaitu sebesar Rp 2,412,500. Pendidikan rata-rata umumnya mempunyai ukuran yang hampir sama pada ke-5 zona, yaitu di antara 4 tahun masa Gambar 1

(4)

Komponen biaya perjalanan (travel cost) terdiri dari biaya tiket masuk, biaya transportasi (biaya bahan bakar dan sewa kendaraan) dan biaya lain- lain. Rata-rata biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung untuk mengunjungi Taman Wisata Alam Bu’at sebesar Rp 107,171.23-.

Rata-rata jarak yang harus ditempuh pengunjung ke Taman Wisata Alam Bu’at berdasarkan data sampel dari masing-masing zona antara lain zona kecamatan Amanuban Barat 16 km dengan rata-rata

waktu perjalanan 22 menit, Batu Putih 22 km dengan rata-rata waku perjalanan menit, Kota So’E 6 km dengan rata-rata waktu perjalanan adalah 12 menit, kecamatan Mollo Utara adalah 7 km dengan rata-rata waktu perjalanan adalah 14 menit sedangkan zona kecamatan Mollo Selatan adalah 6 km dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 16 menit. Pada umumnya, rata-rata usia pengunjung Taman Wisata Alam Bu’at adalah 28 tahun.

Tabel 1

Distribusi pengunjung Taman Wisata Alam Bu’at pada masing-masing zona

No Zona

Responden

Jumlah Penduduk (Jiw

a) Pendapa tan Ra ta-r ata (R p) Pendidik an Ra ta-r ata (T ahun) U sia R ata-r ata (T ahun) Bia ya Perjalanan Rata-r ata (R p) Jar ak R ata-r ata (Km) Waktu Rata-r ata (M enit) Fr ekuensi Persen tase (%) 1 Amanuban Barat 3 2.61 22,459 1,216,667 4 31 126,666.67 16 22 2 Batu Putih 2 1.74 12,552 1,150,000 4 23 115,000,00 22 23 3 Kota SoE 95 82.61 40,501 1,811,842.11 4 30 106,689.47 6 12 4 Mollo Utara 8 6.96 24,163 2,412,500.00 5 33 89,500.00 7 14 5 Mollo Selatan 7 6.09 15,604 1,528,571.43 4 23 98,000.00 6 16 Jumlah 115 100.00 115,279 8,119,580.20 20 140 535,856.14 55 86 Rata-rata 23,056 1,623,916.04 4 28 107,171.23 11 17

Sumber: Data survey, diolah 2016

Tabel 2

Tingkat Kunjungan per 1000 Penduduk per tahun di Taman Wisata Alam Bu’at

Zona Penduduk(Jiwa) Frekuensi Persentase(%) Kunjungan/1000Tingkat

Amanuban Barat 5,172 5 4.35 32.79

Kota SoE 40,501 95 82.61 79.55

Mollo Utara 24,163 8 6.96 11.23

Mollo Selatan 15,604 7 6.09 15.21

Jumlah 85,440 115 100.00 138.77

Sumber: Data survey, diolah 2016

Mengestimasi Total Biaya Perjalanan

Selanjutnya, setelah diketahui tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun untuk setiap zona, kemudian dihitung nilai biaya total perjalanannya yang diperoleh dari penjumlahan biaya perjalanan ke dan dari Taman Wisata Alam Bu’at dengan rata-rata waktu yang diperlukan selama melakukan perjalanan tersebut yang telah dikonversikan dalam nilai moneter dengan menggunakan tingkat upah yang berlaku di daerah penelitian.

Berdasarkan keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 248/KEP/HK/2014, Upah Minimum pada kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 sebesar Rp 1.250.000,-/bulan. Diasumsikan bahwa jam kerja selama 8 jam per hari dengan 26 hari dalam sebulan sehingga konversi tingkat upah tersebut dalam menit sebesar Rp 100.16,-/menit. Nilai biaya total perjalanan untuk mengunjungi Taman Wisata Alam Bu’at dari setiap zona dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

(5)

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dilakukan uji simultan (uji F) dan ujiparsial (uji t) diperoleh beberapa hasil mengenai pengaruh dari variable bebas terhadap variabel terikatnya.

Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Besarnya nilai adjusted R2 sebesar 0,484 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 48.40%. Sedangkan sisanya 51.60% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

Uji Pengaruh Simultan (F test)

Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Kriteri pengujian;

H0

: β1= β2= β3= β4= β56= 0 tidak terdapat pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ha : β1≠ β2≠ β3≠ β4 ≠ β5≠ β6≠ 0 terdapat pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Sedangkan ketentuannya adalah sebagai berikut: a. Jika F hitung < F tabel, maka H

0

diterima b. Jika F hitung > F tabel, maka H0ditolak

Dari hasil perhitungan statistik dengan

dari nilai signifikan F tersebut diperoleh bahwa nilai F tabel dengan df1 = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan df2 = 115 – 7 = 108 adalah sebesar 2.18. Dengan demikian diperoleh F hitung (18.805) > F tabel (2.18). Hal ini berarti secara bersama-sama variabel biaya perjalanan ke Taman Wisata Alam Bu’at, variabel pendapatan, variabel pendidikan, variabel jarak, variabel waktu dan variabel usia, berpengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan ke Taman Wisata Alam Bu’at.

Uji Partial (t test)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian t statistik dapat dilakukan dengan melihat dan membandingkan nilai t tabel dengan t hitung. Sedangkan ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika t hitung < t tabel, maka H

0 diterima,

b. Jika t hitung > t tabel, maka H0ditolak.

Nilai t tabel untuk df = 108 (n – k = 115 – 7 = 108) dengan tingkat signifikansi 5% atau 0.05 adalah 1.65909 dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel diperoleh hasil sebagai berikut:

Uji Hipotesis Variabel Biaya Perjalanan (Travel Cost)

Berdasarkan hasil pengujian variabel biaya perjalanan (Travel Cost) ke Taman Wisata Alam Bu’at diperoleh nilai t hitung sebesar -2.603 dengan tingkat signifikansi 0.011. Dengan menggunakan batas signifikansi 5 persen, maka diperoleh t tabel dengan df = 115 – 7 = 108 adalah sebesar 1.65909 nilai t hitung sebesar Tabel 3

Total biaya perjalanan untuk mengunjungi Taman Wisata Alam Bu’at

Zona

Tingk

at

Kunjungan/ 1000 Waktu Perjalanan (Menit) Kon

versi O pp or tunit y Cost W aktu Perjalanan Bia ya P erjalanan (R p) Total Bia ya Perjalanan (R p) Amanuban Barat 32.79 22 2,203.53 122,000.00 124,203.53 Kota SoE 79.55 12 1,204.03 106,689.47 107,893.51 Mollo Utara 11.23 14 1,377.20 89,500.00 90,877.20 Mollo Selatan 15.21 16 1,645.49 98,000.00 99,645.49 Jumlah 138.77 64 6,430.25 416,189.47 422,619.72

(6)

hipotesis yang menyatakan bahwa variabel biaya perjalanan berpengaruh dan signifikan terhadap tingkat kunjungan Taman Wisata Alam Bu’at.

Uji Hipotesis Variabel Penghasilan

Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS 17.00 untuk variabel penghasilan responden diperoleh nilai t hitung sebesar 7.363 dengan tingkat signifikan 0,000. dengan batas signifikansi 5 persen maka diperoleh nilai t tabel dengan df = 115 – 7 = 108 adalah sebesar 1.65909 dengan demikian diperoleh t hitung (7.363) > t tabel (1.65909), sehingga H

0

ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh dan signifikan terhadap jumlah kunjungan ke Taman Wisata Alam Bu’at diterima.

Uji Hipotesis Variabel Pendidikan

Berdasarkan hasil pengujian variabel pendidikan pengunjung diperoleh nilai t hitung sebesar -1.233 nilai mutlak 1.233 dengan tingkat signifikan 0,220. dengan batas signifikansi 5 persen maka diperoleh nilai t tabel dengan df = 112 – 6 = 102 adalah sebesar 1.65909. dengan demikian diperoleh t hitung (1.233) < t tabel (1.65909), sehingga H

0 diterima dan Ha ditolak.

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa pendidikan tidak berpengaruh dan signifikan terhadap jumlah kunjungan wisata di Objek Wisata Taman Wisata Alam Bu’at.

Uji Hipotesis Variabel Jarak

Berdasarkan hasil pengujian untuk variabel jarak diperoleh nilai t hitung sebesar -0.499 dengan tingkat

signifikan 0.619. Dengan menggunakan batas signifikansi 5 persen, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1.65909. Nilai t hitung sebesar 0.499. Dengan demikian diperoleh t hitung (0.499) < t tabel (1.65909), sehingga H

0 diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan

bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa jarak tidak berpengaruh dan signifikan terhadap jumlah kunjungan wisata ke Taman Wisata Alam Bu’at.

Uji Hipotesis Variabel Waktu

Berdasarkan hasil pengujian untuk variabel waktu perjalanan diperoleh nilai t hitung sebesar 1.408 dengan tingkat signifikan 0.162. Dengan menggunakan batas signifikansi 5 persen, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1.65909. Nilai t hitung (1.408) < t tabel (1.65909), sehingga H

0

diterima dan H

a

ditolak. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa waktu perjalanan tidak berpengaruh dan signifikan terhadap tingkat kunjungan ke Taman Wisata Alam Bu’at.

Uji Hipotesis Variabel Usia

Berdasarkan hasil pengujian untuk variabel waktu perjalanan diperoleh nilai t hitung sebesar 0.669 dengan tingkat signifikan 0.505. Dengan menggunakan batas signifikansi 5 persen, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1.65909. Nilai t hitung (0.669) < t tabel (1.65909), sehingga H

0 diterima dan Ha ditolak. Dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa usia tidak berpengaruh dan signifikan terhadap tingkat kunjungan ke Taman Wisata Alam Bu’at.

Tabel 4

Hasil Estimasi regresi liner berganda dan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke Taman Wisata Alam Bu’at

Variabel Koefisien Std. Error Std. Koefisien T Sig.

Constant 1.370 0.298 4.602 0.000 Biaya Perjalanan -0.000002388 0.000 -0.218 -2.603 0.011 Pendapatan 0.0000003847 0.000 0.783 7.363 0.000 Pendidikan -0.112 0.091 -0.123 -1.233 0.220 Jarak -0.008 0.016 -0.045 -0.499 0.619 Waktu Perjalanan 0.013 0.010 0.125 1.408 0.162 Usia 0.005 0.007 0.073 0.669 0.505 R2: 0.511 Adjusted R2: 0.484 F Hitung: 18.805 Sig F: 0.000

(7)

Interpretasi Hasil

Dari data yang diperoleh dilakukan regresi intuk menghasilkan kurva permintaan lokasi wisata yang dikaji. Model yang digunakan adalah tingkat kunjungan wisata yang dipengaruhi oleh biaya perjalanan menuju Taman Wisata Alam Bu’at, dengan formula Y = f (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7)

Berdasarkan tabel 4 di atas, apabila ditulis persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y = 1.370 – 0.000002388X1+ 0.00000003847X2

– 0.112X3– 0.008X4+ 0.013X5+ 0,005X6

Nilai konstanta β

0

sebesar 1.370 dapat diartikan bahwa apabila semua variabel bebas yaitu biaya perjalanan, pendapatan, Pendidikan jarak, waktu dan umur, dianggap sama dengan nol, maka jumlah kunjungan bernilai 1.370 kali dalam satu bulan terahir. Dari hasil estimasi secara statistik dapat diketahui bahwa, ada beberapa variabel bebas dalam penelitian ini yang tidak signifikan pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu variabel pendidikan, variabel jarak, variabel waktu dan variabel usia. Hal ini menunjukkan bahwa keempat variabel itu tidak menjadi penghalang untuk menikmati jasa lingkungan Taman Wisata Alam Bu’at.

Variabel bebas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan secara statistik adalah variabel biaya perjalanan, variabel pendapatan dan variabel waktu. Variabel yang secara statistik berpengaruh terhadap jumlah kunjungan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Variabel biaya perjalanan (travel cost) ke Taman Wisata Alam Bu’at dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,000002388 menghasilkan nilai yang negatif, hal ini berarti peningkatan biaya perjalanan sebesar satu persen akan mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah kunjungan sebesar 0,000002388 dengan asumsi bahwa biaya perjalanan ke Taman Wisata Alam Bu’at, pendapatan, pendidikan, jarak, waktu dan usia dalam keadan tetap (konstan). Dengan demikian semakin tinggi biaya perjalanan ke Taman Wisata Alam Bu’at maka jumlah ke Taman Wisata Alam Bu’at semakin menurun.

Variabel pendapatan dengan nilai regresi 0.0000003847 menghasilkan nilai yang positif, hal ini berarti jika mempunyai pendapatan maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah ke Taman Wisata Alam Bu’at sebesar 0.0000003847

Berdasarkan nilai di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi jumlah kunjungan ke Taman Wisata Alam Bu’at.

Perhitungan Valuasi Ekonomi

Hasil regresi antara jumlah kunjungan (Y) dengan variabel bebas menghasilkan model permintaan seperti terlihat pada persamaan Dx = Qx = a - bP yang kemudian dari persamaan tersebut meregres kembali variabel jumlah kunjungan (Y) dan variabel biaya perjalanan (X1) sehingga persamaan menjadi:

Dx = Qx = 1.479 - 0.00000131 P

Selanjutnya persamaan di atas digunakan untuk menghasilkan surplus konsumen sebagai nilai ekonomi. Untuk menghasilkan surplus konsumen per individu per tahun digunakan perhitungan integral terbatas dengan batas atas sebesar Rp 312,000(P1) dan batas bawah sebesar Rp 30,000(P0).

Dari hasil perhitungan diperoleh surplus konsumen per individu per tahun adalah Rp.353,907.18 dimana pengunjung yang datang ke Taman Wisata Alam Bu’at rata-rata telah berkunjung 2 kali ke tempat tersebut. Sehingga diketahui bahwa kelebihan (surplus) yang dinikmati konsumen karena kemampuannya untuk membayar melebihi permintaan aktualnya dimana nilai aktual tersebut untuk individu sebesar Rp 105,599.43 dan surplus konsumen setahun yang didapat sebesar Rp 353,907.18 per individu per tahun atau Rp 176,953.59 per individu per satu kali kunjungan. Px : 105,599.43 353,907.18 Price P* 0 Qx = D Quantity E Gambar 2

Surplus Konsumen Taman Wisata Alam Bu’at

Gambar 2. menunjukkan bahwa harga rata-rata yang dibayarkan oleh pengunjung Taman Wisata Alam

(8)

berbeda pada setiap individu yang berkunjung, maka Px menjadi harga yang dibayar bagi setiap pengunjung. Akan tetapi setiap individu memiliki Willingness To Pay (kesediaan untuk membayar) yang berbeda, bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari Px. Individu-individu yang mau membayar lebih tinggi akan menerima surplus konsumen sebesar Rp 353,907.18 per individu per tahun atau Rp 176,953.59 per individu untuk satu kali kunjungan. Total keuntungan yang diperoleh berada di daerah di bawah kurva permintaan yaitu daerah 0PxP*EQx. Daerah segitiga PxP*E merupakan surplus konsumen, sedangkan daerah segi empat 0PxEQx merupakan total pengeluaran individu.

Surplus konsumen sebesar Rp. 176,953.59 per individu per satu kali kunjungan menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh konsumen yaitu pengunjung Taman Wisata Alam Bu’at, masih jauh di atas harga pengeluaran rata-rata Taman Wisata Alam Bu’at sebesar Rp 105,630.43 per satu kali kunjungan. Hal ini berarti Taman Wisata Alam Bu’at memberikan manfaat yang lebih besar dari apa yang ditawarkan

terhadap para pengunjung dan juga dari biaya yang harus mereka keluarkan agar dapat menikmati Taman Wisata Alam Bu’at.

Untuk memperoleh nilai total ekonomi, maka nilai surplus konsumen per individu per tahun sebesar Rp. 353,907.18 dikalikan dengan jumlah pengunjung tahun 2015 yaitu sebesar 2,562 pengunjung, sehingga diperoleh nilai total ekonomi Taman Wisata Alam Bu’at sebesar Rp 906,710,195.16 per tahun.

Analisis

Trend

Analisis trend dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengetahui apakah ada kenaikan jumlah pengunjung di Taman Wisata Alam Bu’at. Analisis

trend akan menggunakan data time series dari tahun

2011-2015 yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berikut ini perhitungan trend dengan metode Least Square yang disajikan pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5

Perhitungan Trend Jumlah Pengunjung Taman Wisata Alam Bu’at Tahun 2011 – 2015

No. Tahun Jumlah Pengunjung (Y) X XY X2

1 2011 3,200 -2 -6400 4 2 2012 2,996 -1 -2996 1 3 2013 2,752 0 0 0 4 2014 2,644 1 2644 1 5 2015 2,562 2 5124 4   Jumlah 14,154 0 -1,628 10

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Selatan, diolah 2016

a Y n b XY X = = = = =− = − Σ Σ Σ 14 154 5 2 830 80 1 628 10 162 80 2 , , . , , . sehingga Y= 2,830.80 – 162.80 X

Berdasarkan hasil perhitungan dengan tahun 2013 sebagai dasar perhitungan trend dapat dilihat bahwa akan terjadi penurunan jumlah pengunjung sebesar 162.80 orang atau dibulatkan menjadi 163 orang per tahun.

Berdasarkan perhitungan 5 (lima) tahun sebelum maka dapat dilakukan analisis untuk 5 (lima) tahun ke depan seperti pada tabel 6 berikut:

Tabel 6

Trend Jumlah Pengunjung Taman

Wisata Alam Bu’at 2016 – 2020 No. Tahun X Trend

1 2016 3 2,830.80 – 162.80 * 3 = 2,342.40 2 2017 4 2,830.80 – 162.80 * 4 = 2,179.60 3 2018 5 2,830.80 – 162.80 * 5 = 2,016.80 4 2019 6 2,830.80 – 162.80 * 6 = 1,854.00 5 2020 7 2,830.80 – 162.80 * 7 = 1,691.20 Jumlah 10,084.00

(9)

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian Valuasi Ekonomi Taman Wisata Alam Bu’at menggunakan metode Travel Cost, maka dapat disimpulkan:

1. Dari hasil analisis deskripsi diperoleh tingkat kunjungan per 1000 penduduk untuk lima zona yaitu kecamatan Amanuban Barat sebesar 4.53, kecamatan Batu Putih sebesar 5.40, kecamatan Kota SoE sebesar 79.55, kecamatan Mollo Utara 11.23 dan kecamatan Mollo Selatan 15.21. 2. Dari hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa

diantara keenam variabel bebas hanya dua variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, yaitu variabel biaya pejalanan dan variabel pendapatan terhadap jumlah kunjungan ke Taman Wisata Alam Bu’at. 3. Berdasarkan hasil analisis regresi nilai koefisien

determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,484 atau

hanya 48.40% persen variasi variabel denpenden mampu dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya sebesar 51.60 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4. Surplus konsumen sebesar Rp 135,544.71 per individu per satu kali kunjungan menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh oleh konsumen yaitu pengunjung Taman Wisata Alam Bu’at masih jauh di atas harga rata-rata pengeluaran perjalanan yaitu Rp 105,630.43 per kunjungan. Hal ini berarti Taman Wisata Alam Bu’at memberikan manfaat yang lebih besar dari apa yang ditawarkan kepada para pengunjung dan juga dari biaya yang harus mereka keluarkan agar dapat menikmati Taman Wisata Alam Bu’at.

5. Berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui nilai ekonomi Taman Wisata Alam Bu’at dengan pendekatan biaya perjalanan sebesar Rp 694,531,094.04 per tahun.

6. Berdasarkan perhitungan analisis trend, dengan jumlah pengunjung tahun 2013 sebagai dasar perhitungan trend dapat dilihat bahwa akan terjadi penurunan jumlah pengunjung setiap tahun yaitu sebesar 163 orang per tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto L, dkk, 1993, Konsepsi Valuasi Ekonomi Sumberdaya

Alam S., Supratman dan Alif M., 2009, Ekonomi Sumberdaya

Hutan, Laboratorium Kebijakan dan kewirausahaan Kehutanan, Fakultas Kehutanan – Univesitas Hasanuddin,

Makasar.

Aryunda H. 2011, Dampak Ekonomi Pengembangan Kawasan

Ekowisata Kepulauan Seribu, Jurnal Perencanaan Wilayah

dan Kota, Vol. 22 No. 1 April 2011.

Diana Igunawati, 2010. Analisis Permintaan Objek Wisata

Tirta Waduk Cacaban, Kabupaten Tegal, Skripsi Fakultas

Ekonomi Univesitas Diponegoro Semarang.

Djijono. 2002. Valuasi Ekonomi Menggunakan Metode Travel

Cost Taman Wisata Hutan di Taman Wan Abdul Rachman, propinsi Lampung. Makalah Pengantar Falsafah Sains

Program Pascasarjana/S3 Institut Pertanian Bogor. Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariet Dengan Menggunakan

SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

https://cunop.wordpress.com/2015/09/05/pengembangan- wisata-hutan-sebagai-bagian-dari-strategi-perubahan-iklim/, diakses tanggal 24 Oktober 2015

Machin, D., and Campbell, M.J., (1989), Statistical Tables for

The Design of Clinical Trials, London: Blackwell Scientific

Publication.

Nugroho P, 2010, Valuasi Ekonomi Wisata Pantai Glagah dengan

Pendekatan Biaya Perjalanan (Travel Cost) di Desa Glagah Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo, Skripsi Fakultas

Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Nurtjahjawilasa, dkk, 2013, Konsep dan Kebijakan Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari dan Implementasi-nya, Program Terestrial The Nature Conservancy Indonesia, Jakarta.

Pramudhito A, 2010, Aplikasi Biaya Perjalanan (Travel Cost)

Pada Wisata Alam Studi Kasus: Air Terjun Jumog Kabupaten Karanganyar, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Premono dan Kunarso Adi, 2009, Valuasi Ekonomi Taman

Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Jurnal Penelitian

Hutan dan Konservasi Alam Vol. VII No.1: 1323, 2010, Balai Penelitian Kehutanan Palembang.

Raden Rara Eulis Hendaraswati, 2009, Valuasi Ekonomi Objek Wisata Cikoromoy di Kabupaten Pandeglang dengan Menggunakan Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost Method) Thesis Program Pascasarjana Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia.

Salma, Irma Afia dan Indah Susilowati, 2004. Analisis

Permintaan Objek Wisata Alam Curug Sewu, Kabupaten Kendal dengan Pendekatan Travel Cost. Jurnal Dinamika

Pembangunan, Vol 1 No. 2/Des 2004.

Samsu Alam, dkk, 2009, Ekonomi Sumberdaya Hutan, Buku Ajar

ESDH: Laboratorium Kebijakan dan Kewirausahaan Fakultas

Kehutanan Univesitas Hasanuddin.

Sitindaon L, 2011, Analisis Valuasi Ekonomi Menggunakan

Travel Cost Method dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Kunjungan ke Hutan Wisata Sungai Dumai,

Iwanvictorleonardo’s Blog.

Suprayitno, 2008, Teknik Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan

(10)

Turner, R.K., Pearce, D., dan Bateman, Ian. 1994. Environmental

Economics: An Elementary Introduction. London: Harvester

Wheatsheaf.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999

Gambar

Gambar 2. menunjukkan bahwa harga rata-rata  yang dibayarkan oleh pengunjung Taman Wisata Alam

Referensi

Dokumen terkait

program program pembuatan minuman kesehatan dilakukan dengan tuuan untuk memberikan informasi kepada warga Dusun Karang tentang akan diadakan penyuluhan dan

Pedoman Penaksiran Harga Bahan Perpustakaan sebagai aset negara ini akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan estimasi nilai wajar terhadap bahan

Dari pengertian pendidikan islam yang diungkapkan para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Pendidikan islam adalah suatu proses bimbingan atau

Modul ini terdiri dari tiga (5) unit belajar. Unit Belajar 1.PERALATAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKIR materinya tentang : 1) Alat pokok, 2) Alat Pendukung, 3) Cara penggunaan

57 Kemudian pada saat dalam kondisi mendesak menghadapi sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk sebuah Badan Penyidik

Secara khusus, dalam kaitan dengan fokus kegiatan ini, yang menjadi pertanyaan adalah, apa implikasi keduanya terhadap dinamika pluralisme agama di Indonesia3.

SEKOLAH DASAR NEGERI PISANGAN TIMUR 18 PAGI TELAH MENDAPAT PERTIMBANGAN KOMITE SEKOLAH DAN DINYATAKAN BERLAKU SEJAK TANGGAL DITETAPKAN. DISAHKAN DI : JAKARTA PADA TANGGAL :

(Scott, 6980 dalam Fortmann dan Rocheleau, 6 9 8 5 ). Sasaraq program Perhutanan Sosial sendiri adalah rumah tangga yang terdiri dari pria dan wanita. Program tersebut