• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada September 2017 di Kota Bekasi terjadi inflasi sebesar 0,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,13. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, 5 (lima) kota mengalami inflasi dan 2 (dua) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor dengan inflasi sebesar 0,59 persen dan IHK sebesar 130,43. Deflasi terendah terjadi di Kota Cirebon dengan deflasi sebesar 0,14 persen dan IHK sebesar 125,44.

 Inflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks di 5 (lima) kelompok pengeluaran pada Bulan September 2017. Berturut-turut yaitu: kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi sebesar 2,33 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi sebesar 1,03 persen; kelompok sandang inflasi sebesar 0,71 persen; kelompok kesehatan inflasi sebesar 0,15 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,83 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulain ini tidak mengalami perubahan harga yang signifikan.

Laju inflasi tahun kalender 2017 “year to date” Kota Bekasi sebesar 2,49 persen dan laju inflasi tahun ke tahun “year on year” (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 3,50 persen.

 Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat September 2017, 5 (lima) kota mengalami inflasi dan 2 (dua) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,59 persen dan IHK sebesar 130,43; berturut-turut diikuti Kota Bekasi inflasi sebesar 0,26 dengan IHK sebesar 126,30; Kota Tasikmalaya inflasi sebesar 0,24 persen dan IHK sebesar 128,54; Kota Bandung inflasi sebesar 0,11 dengan IHK sebesar 128,21; Kota Depok inflasi sebesar 0,01 dengan IHK sebesar 128,56. Kota yang mengalami deflasi adalah Kota Sukabumi deflasi sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 129,13; dan Kota Cirebon deflasi sebesar 0,14 persen dan IHK sebesar 125,44.

     

No. 01/12/Th. XVII, 2 Oktober 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

SEPTEMBER 2017 INFLASI 0,26 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BEKASI 

(2)

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Bekasi pada September 2017 terjadi inflasi 0,26 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,80 pada Agustus 2017 menjadi 126,13 pada September 2017. Laju inflasi tahun kalender 2017 “year to date” Kota Bekasi sebesar 2,49 persen dan laju inflasi tahun ke tahun “year on year” (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 3,50 persen.

Pada Grafik 1 di bawah ini terlihat pergerakan inflasi selama dua belas bulan terakhir dari Oktober 2016 sampai dengan September 2017.

Grafik 1

Perkembangan Inflasi Kota Bekasi

Inflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks di 5 (lima) kelompok pengeluaran pada Bulan September 2017. Berturut-turut yaitu: kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi sebesar 2,33 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi sebesar 1,03 persen; kelompok sandang inflasi sebesar 0,71 persen; kelompok kesehatan inflasi sebesar 0,15 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,83 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulain ini tidak mengalami perubahan harga yang signifikan.

(3)

Komoditas yang mengalami kenaikan harga secara signifikan dan mempengaruhi inflasi bulan ini adalah: beras, bubur, (biaya) sekolah menengah pertama, pisang, cabai merah, (biaya) sekolah dasar, (biaya) sekolah menengah atas, pepaya, bawang merah, dan garam. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yang signifikan pada September 2017 antara lain: bayam, daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, semangka, jeruk, cumi-cumi, melon, air kemasan, dan kangkung.

.

Grafik 2

Andil Inflasi Barang & Jasa September 2017 (persen)

 

 

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Bekasi September 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran Agustus IHK 2016 IHK September 2017 Inflasi September 20171) Laju Inflasi Tahun Kalender 20172) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil Inflasi September 2017 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 125,80 126,13 0,26 2,49 3,50 - 1 Bahan Makanan 141,57 140,39 -0,83 -0,50 2,33 -0,1839

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 125,87 127,17 1,03 3,42 4,43 0,1826 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 121,75 121,78 0,02 4,36 4,83 0,0070

4 Sandang 115,01 115,83 0,71 5,22 4,33 0,0331

5 Kesehatan 113,44 113,61 0,15 1,45 1,88 0,0054

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 118,68 121,45 2,33 2,74 2,71 0,2127 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 123,93 123,93 0,00 2,18 2,77 0,0013

1) Persentase perubahan IHK September 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK September 2017 terhadap IHK Januari 2017 3) Persentase perubahan IHK September 2017 terhadap IHK September 2016

(4)

Besarnya andil inflasi/deflasi per kelompok pengeluaran pada September 2017 terlihat pula pada Grafik 3. kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberi andil inflasi sebesar 0,2127 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberi andil inflasi sebesar 0,1826 persen; kelompok sandang memberi andil inflasi sebesar 0,0331 persen; kelompok kesehatan memberi andil inflasi sebesar 0,0054 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar memberi andil inflasi sebesar 0,007 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan meski secara umum per kelompok tidak mengalami inflasi namun memberikan andil inflasi sebesar 0,0013 persen. Sedangkan besarnya andil deflasi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,1839 persen.

Grafik 3

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada September 2017 mengalami deflasi 0,83 persen atau terjadi penurunan indeks dari 141,57 pada Agustus 2017 menjadi 140,39 pada September 2017.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 6 subkelompok mengalami deflasi, dan 5 subkelompok mengalami inflasi. 3 (tiga) subkelompok yang mengalami deflasi terendah adalah subkelompok sayur-sayuran deflasi sebesar 6,01 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya deflasi sebesar 4,50 persen; dan subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 2,06 persen. Sedangkan 3 (tiga) subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah: subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya inflasi sebesar 4,73 persen; subkelompok kacang-kacangan inflasi sebesar 1,86 persen; dan subkelompok bumbu-bumbuan inflasi sebesar 1,47 persen.

Kelompok ini pada September 2017 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,1839 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi terbesar antara lain: beras sebesar 0,1676 persen; pisang sebesar 0,0658 persen; dan cabai merah sebesar 0,0654 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada September 2017 mengalami inflasi 1,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,87 pada Agustus 2017 menjadi 127,17 pada September 2017.

Dari 3 subkelompok pada kelompok ini, subkelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 1,49 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol inflasi sebesar 0,55 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol deflasi sebesar 0,20 persen; dan

Kelompok ini pada September 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1826 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada September 2017 mengalami inflasi 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,75 pada Agustus 2017 menjadi 121,78 pada September 2017.

Pada September 2017 dalam kelompok ini, subkelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,12 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,03 persen; subkelompok biaya tempat tinggal inflasi sebesar 0,02 persen. Sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air tidak mengalami perubahan harga signifikan pada bulan ini.

(6)

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada September 2017 mengalami inflasi 0,71 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,01 pada Agustus 2017 menjadi 115,83 pada September 2017.

Pada September 2017 dalam kelompok ini, subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya inflasi sebesar 1,75 persen; subkelompok sandang wanita inflasi sebesar 0,54 persen; sandang laki-laki inflasi sebesar 0,10 persen; dan subkelompok sandang anak-anak inflasi sebesar 0,02 persen.

Kelompok ini pada September 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,0331 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada September 2017 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,44 pada Agustus 2017 menjadi 113,61 pada September 2017.

Pada September 2017 subkelompok jasa perawatan jasmani mengalami inflasi sebesar 0,31 persen; dan subkelompok obat-obatan mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika tidak mengalami perubahan harga signifikan pada bulan ini.

Kelompok ini pada September 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,0054 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga pada September 2017 mengalami inflasi sebesar 2,33 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,68 pada Agustus 2017 menjadi 121,45 pada September 2017.

Pada September 2017 dalam kelompok ini, subkelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar 3,83 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan mengalami inflasi sebesar 2,48 persen; subkelompok olahraga mengalami inflasi sebesar 0,09 persen; dan subkelompok rekreasi mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan tidak mengalami perubahan harga yang signifikan pada bulan ini.

Secara keseluruhan kelompok ini pada September 2017 memberikan sumbangan inflasi yaitu 0,2127 persen.

(7)

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan pada September 2017 tercatat tidak mengalami inflasi/deflasi atau indeks tetap sebesar 123,93 pada September 2017.

Namun demikian, subkelompok sarana dan penunjang transpor tercatat mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan subkelompok transpor, subkelompok komunikasi dan pengiriman, dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan harga yang signifikan pada bulan ini.

(8)

PERBANDINGAN ANTARKOTA

Pada September 2017, dari 7 (tujuh) kota di Jawa Barat, IHK gabungan Jawa Barat adalah 127,90 dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,18 persen. Laju inflasi tahun kalender 2017 Kota Bekasi sebesar 2,49 persen, Jawa Barat sebesar 2,85 persen, dan Nasional sebesar 2,66 persen. Laju inflasi Year on Year selama dua belas bulan terakhir (September 2017 terhadap September 2016) untuk Kota Bekasi sebesar 3,50 persen, Jawa Barat sebesar 3,87 persen, dan Nasional sebesar 3,72 persen.

Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat September 2017, 5 (lima) kota mengalami inflasi dan 2 (dua) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,59 persen dan IHK sebesar 130,43; berturut-turut diikuti Kota Bekasi inflasi sebesar 0,26 dengan IHK sebesar 126,30; Kota Tasikmalaya inflasi sebesar 0,24 persen dan IHK sebesar 128,54; Kota Bandung inflasi sebesar 0,11 dengan IHK sebesar 128,21; Kota Depok inflasi sebesar 0,01 dengan IHK sebesar 128,56. Kota yang mengalami deflasi adalah Kota Sukabumi deflasi sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 129,13; dan Kota Cirebon deflasi sebesar 0,14 persen dan IHK sebesar 125,44.

Tabel 2

Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2017

Kota-Kota di Propinsi Jawa Barat dengan Jawa Barat dan Nasional (2012=100)     K O T A September 2017 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) 1. BOGOR 130,43 0,59 2. SUKABUMI 129,13 -0,02 3. BANDUNG 128,21 0,11 4. CIREBON 125,44 -0,14 5. BEKASI 126,13 0,26 6. DEPOK 128,56 0,01 7. TASIKMALAYA 128,54 0,24 JAWA BARAT 127,90 0,18 NASIONAL 130,08 0,13

(9)

Grafik 4. Perbandingan IHK di Tujuh Kota di Jawa Barat September 2017

 

   

(10)

Tabel 3. IHK Kota Bekasi Bulan September 2017 serta Perubahannya, Menurut Kelompok/Sub Kelompok (IHK 2012=100) 

No. Kelompok/Sub kelompok September IHK

2017 % perub thd Agustus 2017 Tahun Kalender Y o Y IHK September 2016 [1]  [2]  [3] [4] [5] [6]  [7] U M U M / T O T A L 126,13 0,26 2,49 3,50 123,07 I. BAHAN MAKANAN 140,39 -0,83 -0,50 2,33 141,09

1 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 128,70 4,73 4,46 8,40 123,20

2 Daging dan Hasil-hasilnya 129,79 -4,50 1,62 3,33 127,72

3 Ikan Segar 155,00 -1,95 5,06 6,24 147,53

4 Ikan Diawetkan 161,66 -0,91 3,82 3,78 155,71

5 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 122,73 -2,06 3,02 3,96 119,13

6 Sayur-sayuran 164,85 -6,01 -0,24 3,32 165,25

7 Kacang - kacangan 125,27 1,86 2,73 3,26 121,94

8 Buah - buahan 159,82 0,49 2,44 4,37 156,02

9 Bumbu - bumbuan 166,61 1,47 -22,65 -15,40 215,40

10 Lemak dan Minyak 109,25 -1,04 3,57 3,07 105,48

11 Bahan Makanan Lainnya 135,18 1,34 7,52 6,26 125,72

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 127,17 1,03 3,42 4,43 122,96

1 Makanan Jadi 126,71 1,49 4,11 4,86 121,71

2 Minuman yang Tidak Beralkohol 112,05 -0,20 1,65 2,56 110,23

3 Tembakau dan Minuman Beralkohol 147,23 0,55 2,70 4,72 143,36

III. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 121,78 0,02 4,36 4,83 116,69

1 Biaya Tempat Tinggal 107,64 0,02 0,39 0,49 107,22

2 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 179,77 0,00 16,21 17,72 154,70

3 Perlengkapan Rumahtangga 107,52 0,03 0,23 0,71 107,27 4 Penyelenggaraan Rumahtangga 112,58 0,12 0,85 1,02 111,63 IV. SANDANG 115,83 0,71 5,22 4,33 110,08 1 Sandang Laki-laki 113,47 0,10 2,54 2,72 110,66 2 Sandang Wanita 122,74 0,54 5,76 5,56 116,05 3 Sandang Anak-anak 115,37 0,02 2,79 2,77 112,24

4 Barang Pribadi dan Sandang Lain 113,83 1,75 8,63 5,82 104,79

V. KESEHATAN 113,61 0,15 1,45 1,88 111,99

1 Jasa Kesehatan 107,80 0,00 0,93 0,93 106,81

2 Obat-obatan 102,74 0,09 -0,80 -1,06 103,57

3 Jasa Perawatan Jasmani 134,46 0,00 12,66 12,66 119,35

4 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119,26 0,31 0,70 1,79 118,43

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 121,45 2,33 2,74 2,71 118,21

1 Pendidikan 140,94 3,83 3,83 3,83 135,74

2 Kursus-kursus / Pelatihan 113,86 2,48 3,80 3,80 109,69

3 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 111,95 0,00 4,37 4,39 107,26

4 Rekreasi 96,78 0,01 -0,24 -0,34 97,01

5 Olahraga 108,60 0,09 0,09 0,09 108,50

VII. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 123,93 0,00 2,18 2,77 121,29

1 Transpor 134,34 0,00 0,82 1,17 133,25

2 Komunikasi Dan Pengiriman 105,71 0,00 3,55 4,88 102,09

3 Sarana dan Penunjang Transpor 119,17 0,06 7,22 7,65 111,15

(11)

 

 

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BEKASI

Jl. Rawa Tembaga I No. 06 Bekasi 17141 Telp/Fax: (021) 88953987, 8842757. e-mail: bps3275@bps.go.id website : http://bekasikota.bps.go.id

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Slamet Waluyo, S.Si, M.Si Kepala Badan Pusat Statistik Kota Bekasi

Telp/Fax: (021) 88953987, 8842757

Gambar

Grafik 4. Perbandingan IHK di Tujuh Kota di Jawa Barat September 2017   
Tabel 3. IHK Kota Bekasi Bulan September 2017 serta Perubahannya, Menurut Kelompok/Sub Kelompok  (IHK 2012=100) 

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pusat kegiatan massa yang akan bergerak menuju tujuan masing­ rnasing stasiun ini dirancang untuk kemudahan para penumpang yang melakukan pergantian kereta antar jurusan

provinsi, juara 1 paduan suara rektor jember

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai guru kelas Sekolah Dasar yang berkemampuan mengajar dari kelas 1-6 SD, yang mempunyai

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang

Fokus penelitian adalah strategi komunikasi yang dilakukan oleh Brand Presenter dalam memasarkan produk dan untuk mengetahui penjualan yang mereka dapat dengan

sebesar 0,214 dan nilai siginifikan 0,022 dan (6) Motivasi Lulus tepat Waktu, Kemampuan Menulis Karya Tulis Ilmiah, Ketersediaan Sumber Belajar, Kualitas Bimbingan Skripsi, dan

- Babakfinal diikuti oleh 10 (sepuluh) grup terbaik dengan membawakan lagu wajib dan 1 (satu) lagu pilihan yang berbeda dari yang telah dibawakan pada

Data kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah pada nomor 1 yaitu gambaran persentase bidang masalah mahasiswa di program studi Fakultas Ilmu Keolahragaan