MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK DALAM
PERENCANAAN KAPASITAS SUPPLY GAS DI SEKTOR
INDUSTRI DAN RUMAH TANGGA UNTUK MEMENUHI
PASOKAN GAS DI MASA MENDATANG
(STUDI KASUS: JAWA TIMUR)
IDENTITAS PENULIS
NAMA : Rani Wira Prastiwi
NRP : 5209 100 042
DOSEN PEMBIMBING I :Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D. DOSEN PEMBIMBING II :
Latar Belakang
Dengan cadangan minyak bumi sebesar 7,4 miliar barrel dan cadangan gas bumi yang mencapai 157 TSCF, serta harga komoditi ini yang terus meningkat, menyebabkan kontribusi sektor migas pada penerimaan Negara sangat signifikan. Namun penurunan alamiah cadangan migas yang dialami Indonesia menyebabkan produksi nasional dalam 3 tahun terakhir semakin menyusut. Menurut data Kementerian ESDM dan BP Migas, Indonesia pada tahun 2009 memproduksi minyak sebesar 949.000 bopd (barrels of oil per day), jumlah tersebut menurun di tahun 2010 menjadi 945.000 bopd. Sedangkan di tahun 2011, produksi minyak lebih mengalami penurunan yaitu menjadi 902.000 bopd.
Latar Belakang
Grafik pertumbuhan konsumsi energi dunia berdasarkan hasil analisa dari
Latar Belakang
Mendorong
Pemerintah energi pengganti minyak bumiKeberadaan gas bumi sebagai
semakin penting dan memiliki posisi strategis dalam menurunkan emisi karbon dioksida atau menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global. Penggunaan gas bumi juga
dirasakan lebih hemat dibandingkan dengan minyak bumi yang semakin langka dan
Latar Belakang
Volume penggunaan gas bumi yang paling banyak di Jawa Timur adalah pada sektor
industri. Selain itu penggunaan gas juga digunakan dalam sektor rumah tangga dan komersil. Diperkirakan pada tahun 2013 akan
terjadi peningkatan permintaan energi gas bumi seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pemakaian energi ramah
lingkungan dan adanya konversi pemakaian energi pembangkit listrik dari BBM ke gas
Dalam sektor industri juga diperkirakan setiap tahun mengalami peningkatan dalam kebutuhan gas. Sehingga ini membuat PT XYZ
yang merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang transmisi dan distribusi gas bumi untuk dapat memenuhi
permintaan gas bumi tersebut.
(Sumber: Forum Industri Pengguna Gas Bumi)
Latar Belakang
Sejak tahun 2010, Pemerintah menetapkan prioritas alokasi pasokan gas bumi. Kebijakan tersebut mempengaruhi ketersediaan pasokan gas bagi kepentingan
dalam negeri. Sedangkan pada tahun 2011, PT XYZ mengalami kendala pada masalah ketersediaan pasokan gas bumi. Tingkat produksi gas bumi dari
lapangan yang tersedia memiliki kecenderungan menurun sehingga berdampak pada terbatasnya pasokan gas. Kebijakan Pemerintah yang mengutamakan pasokan gas bumi bagi produksi migas, sektor pupuk dan listrik
juga membatasi pasokan yang diterima oleh PT XYZ tahun 2011. Kecenderungan produsen mengajukan renegoisasi harga, memberikan
Latar Belakang
Pada tahun 2011, kegiatan usaha distribusi PT XYZ mengalami penurunan sebesar 3,53% yaitu dari 824,35 MMScfd di tahun 2010, menjadi 795,28 MMScfd di tahun
2011. Hal ini terutama disebabkan berkurangnya pasokan gas di SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat dan SBU Distribusi II Jawa Bagian Timur. Penurunan pasokan gas PT XYZ di SBU Distribusi Wilayah II Jawa Bagian Timur disebabkan oleh pengurangan jumlah penyaluran harian pasokan gas dan gangguan pasokan gas dari pemasok karena mengalami reservoir decline. Sehingga dibandingkan tahun 2010 SBU
Distribusi Wilayah II Jawa Bagian Timur mengalami penurunan penjualan sebesar 6,75% akibat dari berkurangnya volume pasokan gas dari pemasok (Laporan Tahunan
Latar Belakang
Sistem dinamik merupakan model yang dirasakan tepat untuk
mengkaji permasalahan ini. Pada sistem ini dibuat untuk
menganalisis ketersediaan gas di Jawa Timur sehingga PT XYZ
dapat memberikan pasokan gas yang sesuai dengan kebutuhan
industri dan rumah tangga. Dengan pemenuhan tersebut secara
tidak langsung akan membuat penjualan gas menjadi meningkat.
Nantinya diharapkan melalui tugas akhir ini mampu memberikan
langkah alternatif dan skenario perencanaan supply gas untuk
mengatasi terjadinya kekurangan pasokan gas di Jawa Timur
sehingga kebutuhan dari setiap industri dan rumah tangga dapat
Perumusan Masalah
Bagaimana mengembangkan model perencanaan kapasitas supply gas berdasarkan kondisi saat ini
Bagaimana membuat skenario untuk memenuhi demand gas melalui perencanaan kapasitas supply
Batasan Tugas Akhir
Tugas akhir terbatas pada perencanaan supply gas di sektor industri dan rumah tangga
Tugas akhir terbatas pada supply dan demand gas di wilayah Jawa Timur
Tugas akhir ini terbatas hanya pada menampilkan skenario kebijakan yang dibuat dan tidak sampai pada penerapannya
Tujuan Tugas Akhir
Memberikan alternative dan skenario perencanaan kapasitas supply gas untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga
Memberikan model kebijakan supply gas untuk mengurangi risiko kekurangan pasokan gas
Relevansi atau Manfaat Tugas Akhir
Memberikan model yang menggambarkan perencanaan kapasitas supply gas terhadap pemenuhan kebutuhan industri dan rumah tangga di Jawa Timur
Memberikan usulan dan bahan pertimbangan dalam perencanaan kapasitas
Tinjauan Pustaka
• Sistem Distribusi
1. Sistem Persediaan Gas
Persediaan mempunyai arti sebagai sejumlah material material yang
disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan
agar selalu dalam keadaan siap pakai dan ditata usahakan dalam buku
perusahaan. Konsep persediaan memiliki beberapa pengertian antara lain:
Material atau barang yang tersedia pada waktu tertentu, yang tersedia
pada waktu tertentu yang merupakan aset nyata yang dapat dilihat,
diukur dan dihitung.
Daftar barang-barang yang merupakan aset fisik
Jumlah suatu barang yang tersedia
Nilai barang yang ada yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu
waktu
PT XYZ mempunyai persediaan gas dimana 60% diperoleh dari PT
ConocoPhillips dan PT Pertamina dan terdapat 13 jumlah pemasok.
Tinjauan Pustaka
2. Proses Bisnis Distribusi Gas
PT XYZ bekerja sama dengan beberapa perusahaan
minyak melakukan eksplorasi di sumber gas selanjutnya
dialirkan dalam pipa transmisi kemudian masuk ke dalam
stasiun kompresor untuk diberikan tekanan yang besar
sehingga dapat menghasilkan gas kemudian gas tersebut
disimpan dalam stasiun penyimpanan dan regasifikasi LNG
yaitu dengan sebuah kapal. Setelah itu kapal pengangkut
LNG mengirim pasokan gas untuk pembangkit listrik dan
lainnya dialirkan ke pipa distribusi untuk diberikan ke
pelanggan yaitu industri, rumah tangga dan komersil.
Secara keseluruhan pola jalur distribusi dari gas
digambarkan sebagai berikut:
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
• Simulasi
Simulasi merupakan teknik meniru proses yang terjadi
pada sistem dengan bantuan perangkat komputer dan
dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem
tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law & Kelton, 1991).
Simulasi digunakan ketika diperlukan suatu eksperimen
untuk mengetahui respon dari variable-variabel yang saling
berkaitan. Namun biaya yang dikeluaran untuk melakukan
eksperimen tidak sedikit. Dengan melakukan simulasi maka
kegiatan eksperimen hanya dilakukan melalui media
komputer sehingga, biaya yang digunakan lebih sedikit.
Tinjauan Pustaka
• Sistem Dinamik
Sistem dinamik adalah penggunaan peta
informal dan formal dengan model simulasi
komputer untuk mengungkap dan memahami
sumber-sumber endogen terhadap perilaku
sistem
(Richardson, Reflections on The Foundations
of System Dynamics, 2011).
METODE PENGERJAAN TUGAS
AKHIR
Metode Pengerjaan Tugas Akhir
Mulai Kajian Pustaka Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Penetapan Tujuan Pengumpulan Data Pengolahan Data Valid? Desain Kebijakan Baru Pembahasan Pembuatan Laporan Tugas Akhir Selesai Tidak YaMetode Pengerjaan Tugas Akhir
• Identifikasi Masalah
Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai kondisi dan
gambaran umum permasalahan sistem. Tugas akhir ini berusaha
menganalisis permasalahan ketersediaan dan pola permintaan gas
di Jawa Timur untuk mengatasi terjadinya kekurangan pasokan gas
untuk kebutuhan pelanggan.
• Ruang Lingkup Tugas akhir
Setelah mengetahui permasalahan selanjutnya adalah menentukan
ruang lingkup tugas akhir. Tugas akhir ini mengambil kasus pada
perusahaan gas di Surabaya. Selanjutnya analisis metode sistem
dinamis dengan bantuan software simulasi.
Metode Pengerjaan Tugas Akhir
• Pengumpulan Data
Metode dalam melakukan pengerjaan tugas akhir diambil dari beberapa sumber sebagai berikut:
• Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan mempelajari berbagai literatur yang sesuai dengan materi penelitian ini agar penelitian yang dilakukan dengan kaidah teori yang benar
• Studi Lapangan
Pengumpulan data ini dilakukan secara langsung dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara di tempat studi kasus mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tugas akhir ini.
• Pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung dengan melakukan observasi yaitu dengan merekapitulasi data yang ada maupun mencatat kembali data yang diperlukan. Beberapa data historis perusahaan yang diperlukan adalah:
• Data permintaan gas di sektor industri dan rumah tangga di Jawa Timur • Data jumlah pelanggan rumah tangga dan industri
• Data penjualan gas di sektor industri dan rumah tangga di Jawa Timur • Data harga gas di sektor industri dan rumah tangga di Jawa Timur • Data pasokan gas di Jawa Timur
• Data Masukan
Data permintaan gas pada sektor industri dan rumah tangga di Jawa Timur
Data penjualan gas pada sektor industri dan rumah tangga di Jawa Timur
Data pasokan gas
Data jumlah pelanggan gas pada sektor industri dan rumah tangga di Jawa Timur
• Pemrosesan Data
Setelah data yang diperlukan telah diperoleh,
langkah selanjutnya adalah membuat model dari
kondisi sistem existing perusahaan dengan
menggunakan variabel-variabel yang ditunjukkan
dengan diagram kausatik. Variabel tersebut harus
dicari terlebih dahulu hubungan sebab akibatnya
untuk
mempermudah
pembuatan
diagram.
Kemudian dari diagram kausatik ini akan menjadi
pedoman untuk membuatbase model.
• Sub-model Customer
Sub-model pelanggan merupakan sub-model yang bertujuan untuk menghitung jumlah pelanggan gas yang ada di Jawa Timur. Pelanggan gas
dibedakan menjadi 2 yaitu pelanggan rumah tangga (HH) dan pelanggan
industri.
Variabel total pelanggan rumah tangga (HH) dan industry dipengaruhi
oleh pertumbuhan dari jumlah pelanggan setiap bulannya.
• Sub-model Demand
Sub-model permintaan merupakan sub-model yang bertujuan untuk menghitung kebutuhan gas dalam sektor industri dan rumah tangga di
Jawa Timur. Permintaan gas dibedakan menjadi 2 yaitu
permintaan pelanggan rumah tangga (HH) dan permintaan pelanggan
industri.
Variabel total permintaan gas dipengaruhi oleh variabel permintaan
• Sub-model Supply
Sub-model supply merupakan sub-model yang bertujuan untuk menghitung jumlah pasokan gas
setiap bulannya.
Variabel distribusi gas dalam industri dan rumah tangga dipengaruhi oleh
variabel supply dan variabel sales
scenario. Variabel supply dipengaruhi
• Sub-model Sales
Sub-model sales merupakansub-model yang bertujuan untuk menghitung jumlah penjualan setiap bulannya. Penjualan dibagi
menjadi 2 yaitu penjualan gas di sektor industri dan rumah tangga
(HH).
Variabel sales total of gas
dipengaruhi oleh variabel HH sales capacity dan industry sales capacity. Pada sub-model ini juga
terdapat variabel total revenue dari hasil penjualan gas.
• Rumus untuk menghitung pendapatan penjualan
gas
• Untuk menghitung besarnya pinjaman gas ke
perusahaan lain akibat dari terbatasnya pasokan
adalah:
• Sub-model Fulfillment Ratio
Sub-model fulfillment ratio merupakan sub-model yang bertujuan untuk mengetahui rasio dari pemenuhan kebutuhan
gas di tiap pelanggan. Rasio pemenuhan merupakan salah satu indikator bagi perusahaan
untuk mengukur ketercapaian target penjualannya.
Variabel fulfillment ratio dipengaruhi oleh variabel total of
Verifikasi dan Validasi Model
• Verifikasi Model
Penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar
Verifikasi dilakukan dengan memeriksa error rate, apakah model sudah terbebas dari error.
Model tidak menampilkan pesan error maka model tersebut dikatakan
• Validasi Model
Validasi bertujuan melakukan pengecekan
apakah model konseptual simulasi adalah
representasi akurat dari sistem nyata yang
sedang dimodelkan (Law & Kelton, 1991).
Validasi dilakukan dengan membandingkan
kesesuaian data perusahaan dengan hasil
simulasi.
• Menurut Barlas (1989) terdapat dua cara
pengujian, yaitu :
A
A
S
E
1
Perbandingan Rata – Rata (Mean Comparison)
Sa
Sa
Ss
E
2
Perbandingan Variasi Amplitudo (% Error Variance)
A
S
Nilai rata-rata hasil simulasiNilai rata-rata data
Ss = Standard deviasi model Sa = Standard deviasi data Model valid bila E230%
(Suryani, Chou, & Chen, Demand scenario analysis and planned capacity expansion: A system, 2010)
1. HH Total Customer Mean Variance =
Error Variance =
2. industri Total Customer Mean Variance = Error Variance = 3. HH demand Mean Variance = Error Variance = 4. industri demand Mean Variance = Error Variance =
5. Supply
Mean Variance =
• Kesimpulan Hasil Validasi
Data Sub Model E1 NilaiProsentase E1
Status E2 Nilai Prosentase E2
Status
HH Total Customer 0,0006474 0,06% Valid 0,075992 7,59% Valid Industry total customer 0,00539 0,53% Valid 0,09388 9,38% Valid HH Demand 0,0000089 0,00% Valid 0,02782 2,78% Valid Industry Demand 0,001372 0,01% Valid 0,09629 9,62% Valid Supply 0,04817 4,81% Valid 0,1952 19,52% Valid
PEMBUATAN SKENARIO DAN
ANALISIS HASIL
Pengembangan Skenario
• Dalam pengerjaannya, jenis skenario yang dibuat
adalah skenario struktur yaitu dengan penambahan
variabel baru untuk mengurangi terjadinya kekurangan
pasokan gas sehingga rasio pemenuhan dari
permintaan pelanggan dapat meningkat. Penambahan
variabel untuk skenario struktur ini yaitu dengan
melakukan penambahan sumur baru sehingga pasokan
gas ke perusahaan dapat bertambah.
• Kemudian skenario selanjutnya adalah perluasan pasar
ke daerah yang belum dijangkau jaringan distribusi
Landasan Skenario
• Pada skenario tanpa penambahan struktur, diketahui
bahwa total penjualan gas terus mengalami penurunan
akibat keterbatasan pasokan. Keterbatasan pasokan ini
terjadi karena kemampuan sumur dalam memproduksi
gas mengalami penurunan.Jika pasokan lebih kecil dari
permintaan maka penjualan gas adalah jumlah
pasokannya, akibatnya pelanggan harus menerima
pasokan gas yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Sehingga industri yang kekurangan pasokan gas akan
mengalihkan bahan bakarnya ke bahan bakar minyak
yang memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan harga
gas.
Landasan Skenario
• Penambahan sumur gas ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kekurangan pasokan.
Saat ini di Jawa Timur masih terdapat
beberapa potensi sumur gas baru yang bisa
dieksplorasi. Sehingga perusahaan tidak perlu
Landasan Skenario
• Seperti yang dilansir oleh harian online Surabaya Post pada
tanggal 2 desember 2011, bahwa Operator migas dalam hal
ini BP Migas bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS) HESS Indonesia akan mengeksplorasi 6 sumur
baru di kawasan Ujung Pangkah, Gresik. Itu menjadi berita
postif bagi industry di Jawa Timur ke depan, setelah
sebelumnya PT Santos juga sedang mengerjakan 3 sumur
gas baru di Madura. Sehingga dapat dilihat bahwa di Jawa
Timur masih terdapat 9 cadangan sumur baru yang siap di
eksplorasi untuk memenuhi kebutuhan gas regional.
Potensi gas terbesar untuk wilayah Indonesia Timur masih
dikuasai oleh Jawa Timur, sementara Papua di posisi kedua.
Sehingga scenario yang ditetapkan dalam tugas akhir ini
Landasan Skenario
• Setelah skenario untuk menambah pasokan gas
dilakukan maka perusahaan dapat melakukan
perluasan pasar ke daerah yang belum terdapat
jaringan distribusi. Selain itu skenario ini juga
bertujuan untuk memanfaatkan gas yang tersisa
akibat terjadinya over supply untuk dijual ke
pelanggan baru. Saat ini daerah yang telah
menjadi pelanggan PT XYZ adalah Surabaya.
Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan dan
Probolinggo.
Landasan Skenario
• Dari hasil survey yang dilakukan di situs
pemerintahan daerah terdapat beberapa
daerah potensial yang dapat dipilih
perusahaan untuk memperluas pasar. Daerah
tersebut memiliki industri besar yang cukup
banyak seperti industri kimia, logam, semen,
baja, kertas, makanan dan minuman. Sehingga
ini akan menjadi peluang yang bagus bagi
perusahaan untuk dapat meningkatkan
penjualannya
Skenario Tanpa Perubahan Struktur
• Dalam skenario ini, total permintaan rumah
tangga dan industri untuk tahun 2010-2011
menggunakan data historis perusahaan,
sedangkan pada skenario, formula pada variabel
ini ditambah hingga 6 tahun kedepan, yaitu
sampai tahun 2017. Skenario ini bertujuan untuk
memberikan model yang dapat menggambarkan
kapan perusahaan harus menambah pasokan gas
dari sumur baru sehingga dapat mengantisipasi
terjadinya kekurangan pasokan.
Skenario Penambahan Sumur Baru
• Skenario penambahan sumur baru dilakukan
untuk menambah pasokan gas yang terus
berkurang pada tahun 2011.
• Skenario penambahan sumur baru ini
dilakukan dengan menambahkan variabel
baru ke dalam model. Variabel-variabel
tersebut antara lain total supply, gas
Skenario dengan Penambahan Sumur
Baru
• Rumus variabel tambahan
> Total supply
Total supply adalah jumlah dari pasokan sumur yang lama dan
pasokan dari sumur yang setelah ditambahkan.
Total supply = supply + gas purchases in new wells…(5.1)
> Gas purchases in new wells
Gas purchases in new wells adalah banyaknya pasokan yang
ditambahkan dari sumur baru.
Gas purchases in new wells = IF THEN ELSE (Time>24, "17 gas
wells",0)………....(5.2)
> 17 gas wells
17 gas wells merupakan nama sumur baru yang telah dieksplorasi di
wilayah gresik, variabel ini berisi kuantitas pasokan yang akan
• Rumus perhitungan kuantitas pasokan yang akan
ditambahkan adalah sbb:
kapasitas tambahan = demand tahun 2017 –
kapasitas eksisting
contoh:
demand th 2017 = 179.85
kapasitas eksisting = 25.66
kapasitas tambahan = 179.85 – 25.66 = 154.19
kapasitas total = 154.19 + 25.66 = 179.7
Skenario Perluasan Pasar
• Skenario perluasan pasar bertujuan untuk
menambah pelanggan baru yang potensial di
daerah-daerah yang belum dijangkau oleh
jaringan infrastruktur pipa gas PT XYZ.
Skenario ini digunakan apabila terjadi over
supply akibat dilakukan penambahan sumur
• Untuk memilih daerah yang potensial, perusahaan
dapat memilih pada pilihan berikut ini:
1. Pemilihan daerah berdasarkan tingkat pendapatan asli
daerah
Sumber dari pendapatan asli daerah yaitu berasal
dari:
• Penerimaan dari pajak
• Penerimaan dari restribusi daerah
• Penerimaan dari hasil perusahaan milik daerah
• Penerimaan dari pendapatan lain-lain yang sah
• Menurut sumber dari laporan pemerintah
provinsi Jawa Timur berikut urutan 10 besar
daerah dengan pendapatan asli daerah paling
tinggi pada tahun 2011.
No Kabupaten/Kota Pendapatan (Rp) 1 Sidoarjo 135.373.000.000 2 Surabaya 112.982.000.000 3 Jember 105.981.000.000 4 Gresik 93.167.000.000 5 Tulungagung 86.934.000.000 6 Jombang 75.958.000.000 7 Kediri 73.083.000.000 8 Nganjuk 62.960.000.000 9 Mojokerto 58.395.000.000 10 Banyuwangi 49.208.000.000
2. Pemilihan daerah berdasarkan potensi
penggunaan gas di daerah tersebut
Pemilihan ini berdasarkan pada banyaknya
industri potensial dalam penggunaan gas.
PT. XYZ dapat memilih daerah yang memiliki
banyak industri makro yang sebelumnya
menggunakan bahan bakar minyak untuk
berganti ke gas.
Berikut adalah beberapa daerah yang bisa
dipilih karena terdapat banyak industri yang
potensial:
• Malang dengan total 30 industri potensial (sumber:
www.malangkota.go.id)
• Jombang dengan total 23 industri potensial (sumber:
www.jombangkab.go.id)
• Lamongan dengan total 14 industri potensial (sumber:
lamongankab.go.id)
• Tuban dengan total 12 industri potensial (sumber:
lamongankab.go.id)
• Penjelasan dari masing-masing variabel tambahan di atas adalah
sebagai berikut:
• Industry demand average in Jombang
Variabel ini menjelaskan mengenai rata-rata jumlah permintaan gas
industri di Jombang.
Industry demand averagte in Jombang =industry total in jombang
(30)*0.6...(5.3)
• Industry demand average in Malang
Variabel ini menjelaskan mengenai rata-rata jumlah permintaan gas
industri di Malang.
Industry demand average in Malang =industry total in Malang
(23)*0.6………..………..…(5.4)
• Industry demand average in Lamongan
Variabel ini menjelaskan mengenai rata-rata jumlah permintaan gas industri di Lamongan.
Industry demand average in Lamongan =industry total in lamongan (14)*0.6………(5.5)
• Industry demand average in Tuban
Variabel ini menjelaskan mengenai rata-rata jumlah permintaan gas industri di Tuban.
Industry demand average in Tuban =industry total in Tuban(12)*0.6………..…(5.6)
• Proposed industry demand in new area
Variabel ini menjelaskan mengenai jumlah permintaan gas seluruh industri yang ada pada daerah baru.
Proposed industry demand in new area = industry demand average in Jombang+industry demand average in Lamongan+industry demand average in Malang+ industry demand average in Tuban …………...……….……(5.7)
• Total gas demand SCN3
Variabel ini menjelaskan mengenai total keseluruhan permintaan gas di rumah tangga dan industri.
Total gas demand SCN 3 = Proposed industry demand in new area+ industry demand+ HH demand……….……(5.8)
• Fullfilment ratio SCN3
Variabel ini menjelaskan mengenai rasio pemenuhan setelah dilakukan penambahan daerah baru.
Fullfilment ratio SCN 3 = total supply/total gas demand SCN………..(5.9)
• Sales total of gas SCN3
Variabel ini menjelaskan mengenai total penjualan gas setelah dilakukan penambahan daerah baru.
Sales total of gas SCN 3 = HH sales capacity + industry sales capacity + industry demand SCN………..…….(5.10)
Analisis Hasil
• Pada
tahap
analisis
hasil
dilakukan
pengamatan terhadap besarnya pengaruh dari
penambahan pasokan gas dari sumur baru
terhadap
variabel
rasio
pemenuhan
permintaan pelanggan perusahaan. Analisis
dilakukan
dengan
mengamati
hasil
dari
skenario yang dibandingkan dengan base
model.
Analisi Skenario Tanpa Penambahan Struktur
Gambar di samping menunjukkan bahwa pasokan gas (warna biru)
mengalami penurunan setiap bulannya tetapi hal
ini berbanding terbalik dengan tingginya permintaan gas setiap bulannya (warna hijau).
• Akibatnya rasio pemenuhan menjadi menurun
hingga mencapai angka 0
• Sehingga berdampak pada penjualan yang
terus menurun
• Akibat menurunnya pasokan gas, perusahaan berusaha untuk
tetap dapat memenuhi permintaan pelanggan industri dengan
meminjam gas pada perusahaan lain. Namun hal ini tidak
berarti
bahwa
pasokan
ke
industri
telah
terpenuhi
permintaannya.
Analisis Skenario Penambahan Sumur Baru
Berdasarkan hasil simulasi dari skenario penambahan sumur
baru, dilakukan perbandingan hasil simulasi sebelum dan
sesudah ditambahkan skenario penambahan sumur baru.
Hasil yang dibandingkan adalah permintaan dan supply, rasio
pemenuhan, total penjualan gas, pendapatan penjualan gas di
rumah tangga dan industri.
• Perbandingan permintaan dan pasokan
Gambar disamping
menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan pasokan
dari sumur baru maka pada bulan ke 25 perusahaan dapat
memenuhi permintaan pelanggan hingga pada bulan ke
85. Hal ini terjadi karena pasokan dari sumur lama terus mengalami penurunan sehingga
perusahaan harus menambah sumur baru lagi untuk dapat
• Perbandingan rasio pemenuhan
Variabel Rata-rata per Bulan
Rasio
Pemenuhan 0.4819 Rasio
Pemenuhan
• Dari gambar di slide sebelumnya, dapat dilihat bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan setelah bulan ke
24, karena penambahan skenario dilakukan selama 6
tahun
kedepan.
Walaupun
rasio
pemenuhan
meningkat dari model nyatanya tetapi terlihat bahwa
setiap bulan rasio tersebut mengalami penurunan
akibat penurunan pasokan dari sumur yang lama dan
semakin tingginya permintaan gas dari pelanggan.
Untuk itu perusahaan harus menambah pasokan gas
lagi melalui penambahan sumur baru lagi karena
provinsi Jawa Timur saat ini masih terdapat beberapa
sumur yang berpotensi dalam memproduksi gas untuk
memenuhi kebutuhan gas regional.
• Perbandingan Total Penjualan Gas
Variabel Rata-rata per Bulan Total Penjualan Gas 72.444 Total Penjualan Gas (Skenario) 154.747
• Perbandingan Total Pendapatan HH
Variabel Rata-rata per Bulan
Total Pendapatan Gas RT Rp 13.813.351 Total Pendapatan Gas RT (Skenario) Rp 15.550.386
• Perbandingan Total Pendapatan Industri ($)
Variabel Rata-rata per Bulan
Total Pendapatan Gas
Industri $ 11930040,42
Total Pendapatan Gas
• Perbandingan Total Pendapatan Industri (Rp)
Variabel Rata-rata per BulanTotal Pendapatan service cost Industri Rp 1.534.395.781 Total Pendapatan service cost Industri (Skenario) Rp 3.281.781.875
• Perbandingan Peminjaman Gas
Untuk peminjaman gas ke perusahaan lain mengalami
penurunan dari kondisi sebelumnya (bulan ke 24) saat belum menambah sumur baru namun setelah bulan ke 25 terjadi
peningkatan peminjaman gas akibat pasokan gas yang berkurang dari sumur yang lama
sehingga perusahaan harus menambah pasokan gas dari
Analisis Skenario Perluasan Pasar
• Perbandingan permintaan gas di industri
base model Skenario 3
• Perbandingan permintaan gas di industri
base model Skenario 3
KESIMPULAN
• Model yang dikembangkan dalam tugas akhir ini telah valid melalui pengujian
behavior validity test dengan mean variance kurang dari 5% dan error variance
kurang dari 30% untuk sub model HH customer , industry customer, HH demand,
industry demand, dan supply. Model dapat digunakan sebagai acuan simulasi
untuk membantu perusahaan dalam perencanaan supply untuk memenuhi
permintaan pelanggan dengan menambahkan kapasitas pasokan gas dari pemasok kedepannya.
• Rasio pemenuhan selalu mengalami penurunan dari tahun 2010-2011 sebesar 29% dan akan terus menurun jika tidak dilakukan penambahan pasokan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan penurunan dalam penjualan gas dan pendapatan
perusahaan. Pasokan yang ada saat ini tidak dapat mencukupi permintaan
pelanggan yang selalu meningkat akibat dari penurunan kapasitas produksi sumur lama.
• Sesuai dengan hasil simulasi skenario, terdapat cara untuk meningkatkan rasio pemenuhan, yaitu:
Penambahan sumur baru
Cara ini dilakukan dengan menambah pasokan dari sumur baru untuk mengatasi kekurangan pasokan dari sumur yang lama. Penambahan jumlah kapasitas pasokan ini dilakukan untuk 6 tahun kedepan yaitu sebesar 154.19. Namun jika dilihat dari grafik rasio pemenuhan terjadi penurunan pada bulan ke 85 sebesar 1,1% dan akan terus menurun pada bulan selanjutnya. Hal ini terjadi karena jumlah pasokan dari sumur lama terus mengalami penurunan sehingga total pasokan juga
menurun. Untuk mengantisipasi hal ini perusahaan dapat menambah pasokan dari sumur baru lagi untuk dilakukan eksplorasi sehingga dapat menggantikan sumur yang lama dan tidak terjadi penurunan rasio pemenuhan lagi. Namun jika terjadi kelebihan pasokan gas perusahaan harus lebih meningkatkan pemasaran gas ke pelanggan baru sehingga pasokan gas yang tersisa tidak terbuang sia-sia.
Perusahaan harus menambah ekspansi pasar ke daerah yang mungkin belum terjangkau dalam pendistribusian gas karena banyak daerah di Jawa Timur yang memiliki industri diluar jangkauan pipa distribusi gas.