IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU
IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU
POSITIF
POSITIF
Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Al Islam & Kemuhammadiyahan II
Al Islam & Kemuhammadiyahan II
Disusun oleh kelompok 11:
Disusun oleh kelompok 11:
Evy Muniati
Evy Muniati (201310060311(201310060311005)005)
Auniyah Nida’ul
Auniyah Nida’ul
Azizah Azizah (20131006031(201310060311014)1014) Siti Mariyah UlfahSiti Mariyah Ulfah (2013100603110(201310060311050)50)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH
UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
MALANG
2013
2013
Daftar Isi
Daftar Isi
Daftar
Daftar Isi Isi ... 2... 2 KATA
KATA PENGANTAR PENGANTAR ... 3... 3 PENGERTIAN
PENGERTIAN & & HAKIKAT HAKIKAT IBADAH...IBADAH... 4. 4 1.
1. Pengertian Pengertian Ibadah ...Ibadah ... 4... 4 2.
2. Hakikat Hakikat ibadah...ibadah... 5... 5 IBADAH
IBADAH MAHDHAH MAHDHAH DAN DAN GHAIRU GHAIRU MAHDHAH ...MAHDHAH ... ... 77 Ibadah
Ibadah mahdhah(ibadah mahdhah(ibadah khusus) ...khusus) ... 7... 7 Ghairu
Ghairu mahdhah(ibadah mahdhah(ibadah umum)...umum)... 8... 8 Menggapai
Menggapai Ibadah Ibadah yang yang berkualitas berkualitas ... ... 1010 Menyikapi
Menyikapi Ikhtilaf Ikhtilaf dalam dalam Tata Tata Cara Cara Beribadah Beribadah ... ... 1313 Keutamaan
Keutamaan Ibadah ...Ibadah ... 17... 17 PENUTUP... PENUTUP... ... 1919 Kesimpulan... Kesimpulan... ... 1919 Saran Saran ... .. 1919 DAFTAR
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF” tanpa suatu halangan yang
“IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF” tanpa suatu halangan yang
berarti.berarti.
Makalah yang berjudul “IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF” ini
Makalah yang berjudul “IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF” ini
disusun dengan tujuan supaya mahasiswa mampu memahami dengan benar tentang makna disusun dengan tujuan supaya mahasiswa mampu memahami dengan benar tentang makna Ibadah dan Perilaku positif dalam islam.Ibadah dan Perilaku positif dalam islam.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan penyusun terima kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan penyusun terima dengan senang hati.
dengan senang hati.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya.
memerlukannya.
Malang,
Malang, Mei Mei 20142014
Penyusun Penyusun
PENGERTIAN & HAKIKAT IBADAH
PENGERTIAN & HAKIKAT IBADAH
1. Pengertian Ibadah
1. Pengertian Ibadah
Pengertian ibadah secara etimologis, Ada beberapa pendapat dalam memberikan Pengertian ibadah secara etimologis, Ada beberapa pendapat dalam memberikan pengertian ibadah
pengertian ibadah secara etimologis, antara lain: secara etimologis, antara lain:
a.)
a.)
kata ibadah dalam kitab “al
kata ibadah dalam kitab “al
-musthalahat al--musthalahat al-arba’ah fi al
arba’ah fi al
--Qur’an” yang ditulis ole
Qur’an” yang ditulis ole
Abu A’la al
Abu A’la al
--maududi tahun 1941 M/1360H. Mengemukakan kata “al
maududi tahun 1941 M/1360H. Mengemukakan kata “al
--ibadah”
ibadah”
berarti “a
berarti “a
l
l
--kudhu’ wa al
kudhu’ wa al
--tadzallul” y
tadzallul” y
aitu tunduk dan merendahkan diri , aitu tunduk dan merendahkan diri , maksudmaksudpenyerahan diri disini adalah penyerahan
penyerahan diri disini adalah penyerahan diri seseorang kepada orang lain, tanpadiri seseorang kepada orang lain, tanpa
perlawanan
perlawanan
b.)
b.)
kata ibadah diambil dari kata “abada –
kata ibadah diambil dari kata “abada –
ya’budu –
ya’budu –
‘abdan –
‘abdan –
fahuwa ‘aabidun”.
fahuwa ‘aabidun”.
Kata ‘abid berarti hamba atau budak, yai
Kata ‘abid berarti hamba atau budak, yai
tu seseorang yang tidak memiliki apa-apa,tu seseorang yang tidak memiliki apa-apa,hanya dirinya sendiri milik t
hanya dirinya sendiri milik tuannhya, sehingga seluruh aktifitas hidup hanya untukuannhya, sehingga seluruh aktifitas hidup hanya untuk
memperoleh keridhoannya
memperoleh keridhoannya
c.)
c.)
dari sisi bahasa, kata ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu “
dari sisi bahasa, kata ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu “
abada-abada- ya’budu ya’budu--‘ibaadatan
‘ibaadatan
” yang berarti t
” yang berarti t
aat, tunduk, memperbudak, patuh, memperhambakanaat, tunduk, memperbudak, patuh, memperhambakandiri, menyembah dll.
diri, menyembah dll.
d.)
d.) Arti Arti ibadah ibadah dalam dalam kamus kamus besar besar indonesia indonesia diartikan diartikan sebagai sebagai perbuatan perbuatan yangyang
dilakukan berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah,untuk menjalankan
dilakukan berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah,untuk menjalankan
perintahnya serta menjauhi segala larangannya.
perintahnya serta menjauhi segala larangannya.
e.)
e.) arti arti ibadah ibadah secara secara bahasa bahasa berarti berarti perendahan perendahan diri, diri, ketundukan ketundukan dan dan kepatuhan.kepatuhan.
Dari beberapa pengertian ibadah secara etimologis di atas dapat disimpulkan
Dari beberapa pengertian ibadah secara etimologis di atas dapat disimpulkan
bahwa ibadah adalah pekerjaan yang h
bahwa ibadah adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap manusia yangarus dilakukan oleh setiap manusia yang
beriman baik terwujud dalam setiap sikap, gerak-gerik daan tingk
beriman baik terwujud dalam setiap sikap, gerak-gerik daan tingkah laku sehari-ah laku
sehari-hari dalam rangka menggapai semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah
hari dalam rangka menggapai semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah
SWT.
SWT.
Pengertian ibadah secara terminologi atau secara istilah menurut beberapa pendapat
Pengertian ibadah secara terminologi atau secara istilah menurut beberapa pendapat
adalah sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :
1. Menurut ulama tauhid dan hadis ibadah yaitu:
“Mengesakan
“Mengesakan dan mengagungkan Allah sepenuhnya serta menghinakan diri dan mengagungkan Allah sepenuhnya serta menghinakan diri
dan menundukkan jiwa
kepada-dan menundukkan jiwa kepada- Nya” Nya”..
2
2.. Para ahli Para ahli di bidang di bidang akhlak mendakhlak mendefinisikan ibadah efinisikan ibadah sebagai berisebagai berikut:kut:
“Mengerjakan
“Mengerjakan segala bentuk ketaatan badaniyah dan melaksanakan segala segala bentuk ketaatan badaniyah dan melaksanakan segala
bentuk
bentuk syari’at syari’at (hukum).”(hukum).”
“Akhlak”
“Akhlak”
dan segala tugas hidup (kewajiban-kewajiban) dan segala tugas hidup (kewajiban-kewajiban)yang diwajibkan atas pribadi, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga
yang diwajibkan atas pribadi, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga
maupun masyarakat, termasuk kedalam pengertian ibadah, seperti Nabi SAW
maupun masyarakat, termasuk kedalam pengertian ibadah, seperti Nabi SAW
bersabda
bersabda yang yang artinya:artinya: “Memandang “Memandang ibu bapak karena cinta kita kepadanya ibu bapak karena cinta kita kepadanya
adalah
adalah ibadah”ibadah” (HR Al-Suyuthi).(HR Al-Suyuthi). Nabi Nabi SAW juga SAW juga bersabda:bersabda: “Ibadah“Ibadah itu sepuluh itu sepuluh
bagian, Sembilan bagian dari padanya terletak dalam mencari harta yang
bagian, Sembilan bagian dari padanya terletak dalam mencari harta yang
halal.”
halal.” (HR Al-Suyuthi).(HR Al-Suyuthi).
3.
3. Menurut Menurut ahli ahli fikih fikih ibadah ibadah adalah:adalah:
“Segala
“Segala bentuk ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah SWT bentuk ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah SWT
dan mengharapkan pahala-Nya di
dan mengharapkan pahala-Nya di akhirat.”akhirat.”
Dari semua pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat ditarik
Dari semua pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat ditarik
pengertian umum
pengertian umum dari dari ibadah itu ibadah itu sebagaimana rumusan sebagaimana rumusan berikut:berikut:“Ibadah“Ibadah adalah semua adalah semua
yang
yang mencakup mencakup segala segala perbuatan perbuatan yang yang disukai disukai dan dan diridhai diridhai oleh oleh Allah Allah SWT, SWT, baikbaik
berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi
berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi
dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan
pahala-dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan pahala- Nya.” Nya.”
2
2. . HaHakkikikaat t ibibaadadahh
Ibadah dalam pengertian yang komprehensif menurut Syaikh Al-Islam Ibnu
Ibadah dalam pengertian yang komprehensif menurut Syaikh Al-Islam Ibnu
Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai
Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai
oleh Allah SWT berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun yang
oleh Allah SWT berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun yang
dhahir (nyata). Adapun hakekat ibadah
dhahir (nyata). Adapun hakekat ibadah yaitu:yaitu:
1)
1) Ibadah Ibadah adalah adalah tujuan tujuan hidup hidup kita. kita. Seperti Seperti yang yang terdapat terdapat dalam dalam surat surat Adz-dzariatAdz-dzariat
ayat 56,
ayat 56, Allah berfirman:Allah berfirman:
““
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadahberibadahYang menunjukkan bahwa tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah
Yang menunjukkan bahwa tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah
kepada Allah.
kepada Allah.
2)
2) Melaksanakan Melaksanakan apa apa yang yang Allah Allah cintai cintai dan dan ridhai ridhai dengan dengan penuh penuh ketundukan ketundukan dandan
perendahan diri kepada Allah.
perendahan diri kepada Allah.
3)
3) Ibadah Ibadah akan akan terwujud denterwujud dengan gan cara melaksanakan cara melaksanakan perintah Allah perintah Allah dandan
meninggalkan larangan-Nya.
meninggalkan larangan-Nya.
4)
4) Hakikat Hakikat ibadah ibadah sebagai sebagai cinta. cinta. Maksudnya Maksudnya cinta cinta kepada kepada Allah Allah dan dan Rasul-Nya Rasul-Nya yangyang
mengandung makna mendahulukan kehendak Allah dan Rasul-Nya atas yang
mengandung makna mendahulukan kehendak Allah dan Rasul-Nya atas yang
lainnya. Adapun tanda-tandanya: mengikuti sunah Rasulullah saw.
lainnya. Adapun tanda-tandanya: mengikuti sunah Rasulullah saw.
5)
5) Jihad Jihad di di jalan jalan Allah Allah (berusaha (berusaha sekuat sekuat tenaga tenaga untuk untuk meraih meraih segala segala sesuatu sesuatu yangyang
dicintai Allah).
dicintai Allah).
6)
6) Takut, Takut, maksudnya maksudnya tidak tidak merasakan merasakan sedikitpun sedikitpun ketakutan ketakutan kepada kepada segala segala bentukbentuk
dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.
dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.
Dengan demikian orang yang benar-benar mengerti kehidupan adalah yang mengisi
Dengan demikian orang yang benar-benar mengerti kehidupan adalah yang mengisi
waktunya dengan berbagai macam bentuk ketaatan, baik dengan melaksanakan perintah
waktunya dengan berbagai macam bentuk ketaatan, baik dengan melaksanakan perintah
maupun menjauhi larangan. Sebab dengan cara it
IBADAH MAHDHAH DAN GHAIRU
IBADAH MAHDHAH DAN GHAIRU
MAHDHAH
MAHDHAH
Merujuk pada berbagai rangkaian aktifitas yang telah dilakukan oleh,seseorang dapat Merujuk pada berbagai rangkaian aktifitas yang telah dilakukan oleh,seseorang dapat dikatakan ibadah manakalah telah dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh untuk dikatakan ibadah manakalah telah dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada allah dan tidak menyimpang dari ajaran islam, sehingga berdampak mendekatkan diri kepada allah dan tidak menyimpang dari ajaran islam, sehingga berdampak positif
positif pada pada orang-orang orang-orang di di sekitarnya sekitarnya dan dan masyarakatsecara masyarakatsecara umum. umum. Hal Hal ini ini sesuai sesuai dengandengan tujuan diciptakan manusia, tidak lain hanya untuk beribadah atau menghambakan diri tujuan diciptakan manusia, tidak lain hanya untuk beribadah atau menghambakan diri kepada-Nya.
kepada-Nya.
Majlis tarjih m
Majlis tarjih muhammadiyah uhammadiyah sesuai dengan sesuai dengan qarar (keputusannyqarar (keputusannya) a) membagi ibadahmembagi ibadah menjadi dua yaitu: ibadah
menjadi dua yaitu: ibadah mahdhohmahdhoh dandan ghairu mahdhoh ghairu mahdhoh
Ibadah mahdhah(ibadah khusus)
Ibadah mahdhah(ibadah khusus)
Ibadah mahdhah yang disebut ibadah khusus yaitu tentang apa saja yang telah Ibadah mahdhah yang disebut ibadah khusus yaitu tentang apa saja yang telah ditetapkan oleh allah yang dilihat akan tingkat, tata cara dan perincian
ditetapkan oleh allah yang dilihat akan tingkat, tata cara dan perincian -perinciannya-perinciannya
Ibadah mahdhah disebut juga secara sempit yaitu segala ketentuan ,peraturan dan Ibadah mahdhah disebut juga secara sempit yaitu segala ketentuan ,peraturan dan
dalil hukumnya yang ditetapkan oleh Qur’an dan hadis ,dan terjabarkan dalam rukun
dalil hukumnya yang ditetapkan oleh Qur’an dan hadis ,dan terjabarkan dalam rukun
islam.islam.
Ibadah mahdhah mengandung unsur hubungan antara manusia dengan allah atau Ibadah mahdhah mengandung unsur hubungan antara manusia dengan allah atau hubungan langsug antara manusia dengan allah yang tata caranya sudah ditenukan secara hubungan langsug antara manusia dengan allah yang tata caranya sudah ditenukan secara terperinci
terperinci
Contoh : Contoh :
1.
1. Kelompok shalat:Kelompok shalat:
Dimana kelompok ini meliputi : wudhu,tayamum,mandi besar ,adzan,iqamat Dimana kelompok ini meliputi : wudhu,tayamum,mandi besar ,adzan,iqamat
shalat wajib dan
shalat wajib dan sunah,shalat gerhana
sunah,shalat gerhana,shalat istisqa’ dan shalat
,shalat istisqa’ dan shalat jenazah.
jenazah.
2.2. Kelompok puasa:Kelompok puasa:
Kelompok puasa meliputi : puasa ramadhan , Puasa nadzar dan puasa sunah. Kelompok puasa meliputi : puasa ramadhan , Puasa nadzar dan puasa sunah. 3.
3. Kelompok zakat :Kelompok zakat :
Meliputi:zakat mal, fitrah ,zakat profesi , hasil tambang , hasil pertanian Meliputi:zakat mal, fitrah ,zakat profesi , hasil tambang , hasil pertanian ,perternakan, rumah kos-kosan.
,perternakan, rumah kos-kosan. 4.
Meliputi : umroh dan haji Meliputi : umroh dan haji
Prinsip-prinsip dalam melakukan suatu kegiatan agar bernilai ibadah mahdhah: Prinsip-prinsip dalam melakukan suatu kegiatan agar bernilai ibadah mahdhah:
1.
1. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari Al-Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari Al-
Qur’an maupun
Qur’an maupun
as-Sunnah shahihah.as-Sunnah shahihah. 2.
2. Tata cara harus berpola pada yang dicontoh oleh rosulullah Saw.Tata cara harus berpola pada yang dicontoh oleh rosulullah Saw. 3.
3. Bersifat supra rasional(di atas jangkauan akal fikiran )Bersifat supra rasional(di atas jangkauan akal fikiran ) 4.
4. Asasnya adalah taatAsasnya adalah taat
Hikmah ibadah mahdhah yang salah satu sasarannya adalah mengekspresikan Hikmah ibadah mahdhah yang salah satu sasarannya adalah mengekspresikan ke-Esaan Allah, sehingga dalam pelaksanaanya diwujudkan dengan:
Esaan Allah, sehingga dalam pelaksanaanya diwujudkan dengan: a.
a. Tawhidul wajhah (menyatukan arah pandang)Tawhidul wajhah (menyatukan arah pandang) b.
b. Tawhidul harakah (kesatuan gerak)Tawhidul harakah (kesatuan gerak) c.
c. Lughah Tawhidul (kesatuan ungkapan atau bahasa)Lughah Tawhidul (kesatuan ungkapan atau bahasa)
Ghairu mahdhah(ibadah umum)
Ghairu mahdhah(ibadah umum)
Ibadah Mahdhah ialah ibadah yang mengandung segala amalan yang diizinkan oleh Ibadah Mahdhah ialah ibadah yang mengandung segala amalan yang diizinkan oleh Allah. Dengan demikian ibadah ini mengandung unsur hubungan antara sesama manusia Allah. Dengan demikian ibadah ini mengandung unsur hubungan antara sesama manusia dengan Allah,juga mengandung hubungan antara sesama manusia dan manusia dengan dengan Allah,juga mengandung hubungan antara sesama manusia dan manusia dengan makhluk lainnya.
makhluk lainnya.
Dalam konteks luas ,yang di dalamnya mengandung seluh perbuatan manusia yang Dalam konteks luas ,yang di dalamnya mengandung seluh perbuatan manusia yang mempunyai nilai-nila kebaikan,dan apa yang dilakukan mengandung unsur niat yang baik mempunyai nilai-nila kebaikan,dan apa yang dilakukan mengandung unsur niat yang baik dan semata-mata karena Allah. Ibadah dalam kelompok ini dapat juga disebut hablu dan semata-mata karena Allah. Ibadah dalam kelompok ini dapat juga disebut hablu minannaas,artinya ibadah mengandung unsur hubungan antara manusia dengan sesama minannaas,artinya ibadah mengandung unsur hubungan antara manusia dengan sesama manusia ,manusia dengan alam sekitar dan lain sebagainya.
manusia ,manusia dengan alam sekitar dan lain sebagainya.
Ciri-ciri Ibadah Ghairu Mahdhah yaitu: Ciri-ciri Ibadah Ghairu Mahdhah yaitu:
Niat Niat yang yang ikhlas ikhlas sebagai sebagai titik titik tolaktolak
Keridhaan Keridhaan Allah Allah sebagai sebagai titik titik tujuantujuan
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh seseorang dalam melakukan sesuatu Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan agar bernilai Ibadah ghairu mahdhah
kegiatan agar bernilai Ibadah ghairu mahdhah adalah :adalah : 1.
1. Keberadaanya didasarkan Keberadaanya didasarkan atas tidak adanyatas tidak adanya dalil ya dalil yang melarang, ang melarang, selama Allah danselama Allah dan rasulnya tidak melarang, maka ibadah bentuk ini boleh dilakukan
rasulnya tidak melarang, maka ibadah bentuk ini boleh dilakukan
2. Tata pelaksanaanya tidak harus mengacu kepada contoh Rasul. Oleh karena itu, ibadah 2. Tata pelaksanaanya tidak harus mengacu kepada contoh Rasul. Oleh karena itu, ibadah dalam bentuk ini tidak dikenal dengan istilah
dalam bentuk ini tidak dikenal dengan istilah
bid’ah
bid’ah
3.3. Bersifat Bersifat rasional, rasional, ibadah ibadah dalam dalam bentuk bentuk ini ini baik-buruknya baik-buruknya atau atau untung untung ruginya,ruginya, manfaatdan madharatnya dapat ditentukan oleh akal fikirman
Menggapai Ibadah yang berkualitas
Menggapai Ibadah yang berkualitas
Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang dilaksanakan semata-mata karena Allah. Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang dilaksanakan semata-mata karena Allah. Maksudnya segala aktivitas yang kita lakukan jika diniatkan karena Allah maka aktivitas Maksudnya segala aktivitas yang kita lakukan jika diniatkan karena Allah maka aktivitas tersebut bernilai ibadah dengan syarat selama aktvitas tersebut tidak melenceng dari perintah tersebut bernilai ibadah dengan syarat selama aktvitas tersebut tidak melenceng dari perintah
dan larangan Allah (syari’at Islam yang mengacu pda Al
dan larangan Allah (syari’at Islam yang mengacu pda Al
--Qur’an dan Hadits). Selain itu
Qur’an dan Hadits). Selain itu
dengan melaksanakan ibadah kepada kepada Allah itu berarti kita mensyukuri nikmat Allah. dengan melaksanakan ibadah kepada kepada Allah itu berarti kita mensyukuri nikmat Allah. Atas dasar inilah kita tidak diperbolehkan beribadah kepada selain Allah. Karena hanya Allah Atas dasar inilah kita tidak diperbolehkan beribadah kepada selain Allah. Karena hanya Allah lah yang memberikan nikmat terbesar kepada kita yakni berupa kehidupan wujud dan masuh lah yang memberikan nikmat terbesar kepada kita yakni berupa kehidupan wujud dan masuh banyak lagi.banyak lagi.
Namun,
Namun, kenyataan kenyataan dilapangan dilapangan yang yang dilakukan dilakukan oleh oleh kebanyakan kebanyakan manusia manusia (termasuk(termasuk
orang muslim), ibadah yang dilakukan selama ini masih jauh dari kata “ibadah yang
orang muslim), ibadah yang dilakukan selama ini masih jauh dari kata “ibadah yang
berkualitas”
berkualitas” sehingga peningkatan
sehingga peningkatan kualitas ibadah
kualitas ibadah sangat diperlukan.
sangat diperlukan. Hal
Hal
-hal yang perlu di-hal yang perlu di tingkatkan kualitas ibadahnya diantaranya seperti: niat dan usaha yang sungguh-sungguh, tingkatkan kualitas ibadahnya diantaranya seperti: niat dan usaha yang sungguh-sungguh, kualitas ikhlasnya, kualitas jenis dan ragam ibadahnya. Karena syarat diterimanya ibadah itu kualitas ikhlasnya, kualitas jenis dan ragam ibadahnya. Karena syarat diterimanya ibadah itu terkait pada dua faktor yaitu:terkait pada dua faktor yaitu:
1.
1. Ibadah dilaksanakan atas dasar iklhas.Ibadah dilaksanakan atas dasar iklhas. Niat
Niat yang yang ikhlas ikhlas merupakan merupakan syarat syarat utama utama bagi bagi setiap setiap muslim muslim dalam dalam melaksanakanmelaksanakan setiap ibadah (Ibadah
setiap ibadah (Ibadah Mahdhah Mahdhah dan dan Ghairu MahdhahGhairu Mahdhah) dan dalam proses usah untuk) dan dalam proses usah untuk menjaga dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
menjaga dan meningkatkan kualitas ibadahnya. Firman Allah:
Firman Allah:
“Katakan olehmu, bahwasannya aku diperintahkan menyembah Allah (beribadah kepada
“Katakan olehmu, bahwasannya aku diperintahkan menyembah Allah (beribadah kepada
-- Nya) seraya mengikhlaskanNya) seraya mengikhlaskan taat kepada-Ntaat kepada-Nya dan diperintahkan supaya dan diperintahkan supaya aku merupakan orangya aku merupakan orang pertama yang menyerahkan diri
kepada- pertama yang menyerahkan diri kepada-
Nya” (Q.S. Az Z
Nya” (Q.S. Az Zumar ayat 11
umar ayat 11
-12)-12)Melalui hati yang ikhlas maka seorang hamba akan merasa terbebas dari Tuhannya, Melalui hati yang ikhlas maka seorang hamba akan merasa terbebas dari Tuhannya, tidak merasa berat dan terbebani dengan segal jenis ibadah yang dilakukannya. Selain tidak merasa berat dan terbebani dengan segal jenis ibadah yang dilakukannya. Selain
itu juga akan meperoleh ridho dari Allah dan juga cinta-Nya. Sebaliknya, ibadah yang itu juga akan meperoleh ridho dari Allah dan juga cinta-Nya. Sebaliknya, ibadah yang dilakukan dengan terpaksa dan tanpa ada keikhlasan akan berakibat sia-sia.
dilakukan dengan terpaksa dan tanpa ada keikhlasan akan berakibat sia-sia.
2.
2. Mengenal Allah (Mengenal Allah ( Ma’rifatullah Ma’rifatullah))
Merupakan hal utama yang harus disempurnakan oleh setiap muslim, bahkan tidak Merupakan hal utama yang harus disempurnakan oleh setiap muslim, bahkan tidak hanya mengenal, tetapi harus juga mengakui ada-Nya.
hanya mengenal, tetapi harus juga mengakui ada-Nya. Firman Allah dalam QS.
Al-Firman Allah dalam QS. Al-
‘Araf : 172
‘Araf : 172
Artinya:Artinya: ““ Dan Dan (ingatlah), (ingatlah), ketika ketika Tuhanmu Tuhanmu mengeluarkan mengeluarkan keturunan keturunan anak-anak anak-anak Adam Adam daridari sulbi
sulbi mereka mereka dan dan Allah Allah mengambil mengambil kesaksian kesaksian terhadap terhadap jiwa jiwa mereka mereka (seraya (seraya berfirman):berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".
ini (keesaan Tuhan)".
3.
3. Mencintai AllahMencintai Allah
Cinta merupakan alasan seseorang melakukan segala hal dengan ikhlas, begitu pula Cinta merupakan alasan seseorang melakukan segala hal dengan ikhlas, begitu pula kecintaan kepada Allah merupak dasar untuk menjadikan amal saleh dan ibadah yang kecintaan kepada Allah merupak dasar untuk menjadikan amal saleh dan ibadah yang benar.
benar. Segala Segala bentuk bentuk ibadah ibadah yang yang dilaksanakan dilaksanakan tanpa tanpa cinta cinta akan akan memuahkan memuahkan hasilhasil yang merusak amal ibadah yang tealh dikerjakan.
yang merusak amal ibadah yang tealh dikerjakan. 4.
4. Ibadah dilakukan dengan cara yang saIbadah dilakukan dengan cara yang sa
h (sesuai petunjuk syara’)
h (sesuai petunjuk syara’)
Firman Allah:Firman Allah:
“Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu yang diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa
“Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu yang diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa
sesunggu
sesungguhnya Tuhan kamu i
hnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa’.
tu adalah Tuhan yang Esa’. Barang siapa mengharap perjumpaa
Barang siapa mengharap perjumpaann
dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah iamempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. (Q.S. Al Kahfi ayat 110)
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. (Q.S. Al Kahfi ayat 110)
Oleh karena itu menjaga kualitas ibadah adalah wajib hukumnya, dan tentunya Oleh karena itu menjaga kualitas ibadah adalah wajib hukumnya, dan tentunya dengan memenuhi syarat seperti yang telah disebutkan diatas. Mengingat ibadah yang dengan memenuhi syarat seperti yang telah disebutkan diatas. Mengingat ibadah yang dilakukan sesorang tidak akan bernilai sebagai bentuk pengabdian dan juga wujud rasa dilakukan sesorang tidak akan bernilai sebagai bentuk pengabdian dan juga wujud rasa
syukur kepada Allah, ketika dilaksanakan secara asal-asalan, hal tersebut akan merusak syukur kepada Allah, ketika dilaksanakan secara asal-asalan, hal tersebut akan merusak pelaksanaan ibadah itu sendiri.
pelaksanaan ibadah itu sendiri.
Dengan demikian makan ada beberapa hal yang perlu diperhatika oleh para kaum Dengan demikian makan ada beberapa hal yang perlu diperhatika oleh para kaum muslim dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kualitas ibadahnya, antara lain: muslim dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kualitas ibadahnya, antara lain:
1.
1. Menjadikan ibadah tersebut tetap Menjadikan ibadah tersebut tetap hidup dan bersambung dengan Allah, ini merupakanhidup dan bersambung dengan Allah, ini merupakan taraf ihsan dalam beribadah.
taraf ihsan dalam beribadah. 2.
2.
Menjadikan ibadah penuh dengan kekhusu’an, sehingga dapat merasakan hangatnya
Menjadikan ibadah penuh dengan kekhusu’an, sehingga dapat merasakan hangatnya
hubungan dan mesranya hasil kekhusu’an ibadah yang telah dilakukan.
hubungan dan mesranya hasil kekhusu’an ibadah yang telah dilakukan.
3.3. Beribadah dengan menghadirkan hati dengan penuh kesadaran, juga berupaya untukBeribadah dengan menghadirkan hati dengan penuh kesadaran, juga berupaya untuk menjauhkan pemikiran pada pekerjaan atau kesibukan duniawi yang sedang menjauhkan pemikiran pada pekerjaan atau kesibukan duniawi yang sedang dihadapinya.
dihadapinya. 4.
4. Hindari sikap puas dan merasa cukup dalam menjalankan suatu ibadah, justru yangHindari sikap puas dan merasa cukup dalam menjalankan suatu ibadah, justru yang harus dikerjakan adalah selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan harus dikerjakan adalah selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan ibadah-ibadah lainnya seperti mengucap kalimat-kalimat
ibadah-ibadah lainnya seperti mengucap kalimat-kalimat thayyibahthayyibah ((alhamdulillah,alhamdulillah, subhanallah, Allahu
subhanallah, Allahu Akbar,Akbar, dan lain-lain).dan lain-lain). 5.
5. Melatih, membiasakan dan menjaga diri untuk melakukan shalat malam, karena shalatMelatih, membiasakan dan menjaga diri untuk melakukan shalat malam, karena shalat tahajud
tahajud (shalat malam) itu dapat dijadikan sebagai pembangkit iman yang paling kuat. (shalat malam) itu dapat dijadikan sebagai pembangkit iman yang paling kuat. 6.
6.
Menjadikan do’a sebagai
Menjadikan do’a sebagai
mi’rajmi’raj kepada Allah dalam setiap unsur kehidupan, karena kepada Allah dalam setiap unsur kehidupan, karenado’a merupakan salah satu sumber ibadah.
Menyikapi Ikhtilaf dalam Tata Cara
Menyikapi Ikhtilaf dalam Tata Cara
Beribadah
Beribadah
Kehadiran Islam di muka bumi ini pada dasarnya untuk memudahkan pemeluknya Kehadiran Islam di muka bumi ini pada dasarnya untuk memudahkan pemeluknya dalam melaksanakan ajarannya, sehingga mudah untuk mengamalkannya tanpa meras dalam melaksanakan ajarannya, sehingga mudah untuk mengamalkannya tanpa meras diberatkan. Sedangkan yang memberatkan dalam pelaksanaan ajaran tersebut manakala diberatkan. Sedangkan yang memberatkan dalam pelaksanaan ajaran tersebut manakala pemeluknya
pemeluknya menambah-nambah menambah-nambah perbuatan perbuatan yang yang diperintahkan, diperintahkan, maka maka ia ia akan akan merasa merasa beratberat melaksanakannya.
melaksanakannya. a.
a. Sumber Hukum yang Digunakan dalam BeribadahSumber Hukum yang Digunakan dalam Beribadah
Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dan Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dan bersumber
bersumber pada pada al-al-
Qur’an dan
Qur’an dan
as-Sunnah al-Maqbulah,as-Sunnah al-Maqbulah, yaitu berupa perintah-yaitu berupa perintah- perintahperintah ((al-awamir al-awamir ), larangan-larangan (), larangan-larangan (an-nawahian-nawahi) dan petunjuk-petunjuk () dan petunjuk-petunjuk (al- al-irsyadat
irsyadat ) untuk kemaslahatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Dari itu) untuk kemaslahatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Dari itu
pelaksanaa
pelaksanaan
n ajaran
ajaran Islam
Islam harus
harus sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan didalam
didalam Qur’an
Qur’an dan
dan
Sunnah (sebagai wahyu yang mutlak kebenarannya dan hasilSunnah (sebagai wahyu yang mutlak kebenarannya dan hasil ijtihad ijtihad adalah adalah nisbi,nisbi, bukan kebenaran mutlak).
bukan kebenaran mutlak).
Untuk itu, Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosio kultural Untuk itu, Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosio kultural dalam merespon berbagai perkembangan kehidupan manusia senantiasa merujuk pada:
dalam merespon berbagai perkembangan kehidupan manusia senantiasa merujuk pada: 1.
1. Al-Al-
Qur’an dan as
Qur’an dan as
-Sunnah-SunnahAl-Al-
Qur’an dan as
Qur’an dan as
-Sunnah sebagai dasar mutlak untuk menentukan hukum, karena-Sunnah sebagai dasar mutlak untuk menentukan hukum, karena kedudukannya dijadikan sebagai sumber ajaran Islam yang sarat dengankedudukannya dijadikan sebagai sumber ajaran Islam yang sarat dengan nashnash yangyang
bermuatan syari’at Islam. Syari’at ini mengatur 2
bermuatan syari’at Islam. Syari’at ini mengatur 2 hubunga
hubungan,
n, yaitu hubungan manusia
yaitu hubungan manusia
dengan Tuhannya (perintah dan larangan yang bersifatdengan Tuhannya (perintah dan larangan yang bersifat ibadah mahdhah).ibadah mahdhah). 2.
2. Ijtihad jama’i Ijtihad jama’i ((ijtihadijtihad kolektif)kolektif)
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan Ijtihad Ijtihad yang dilakukan olehyang dilakukan oleh MT Muhammadiyah, yaitu:
MT Muhammadiyah, yaitu:
PengertianPengertian Ijtihad Ijtihad : adalah mencurahkan segenap kemampuan berfikir dalam menggali dan: adalah mencurahkan segenap kemampuan berfikir dalam menggali dan merumuskan ajaran Islam, baik di bidang IPTEK, agama, maupun disiplin ilmu lainya merumuskan ajaran Islam, baik di bidang IPTEK, agama, maupun disiplin ilmu lainya berdasarkan wahyu dengan pend
berdasarkan wahyu dengan pendekatan tertentu.ekatan tertentu.
PosisiPosisi Ijtihad Ijtihad : bukan lagi sebagai sumber hukum, melainkan sebagai metode penempatan: bukan lagi sebagai sumber hukum, melainkan sebagai metode penempatan hukum.
FungsiFungsi Ijtihad Ijtihad : sebagai metode untuk merumuskan ketetapan-ketetapan hukum yang belum: sebagai metode untuk merumuskan ketetapan-ketetapan hukum yang belum
terumuskan di dalam Qur’an dan Sunnah.
terumuskan di dalam Qur’an dan Sunnah.
Ruang lingkupRuang lingkup Ijtihad Ijtihad : masalah-masalah yang terdapat di dalam dalil-dalil: masalah-masalah yang terdapat di dalam dalil-dalil dzanni,dzanni, dandan masalah-masalah yang secara eksplisit tidak
masalah-masalah yang secara eksplisit tidak
terdapat di dalam Qur’an dan
terdapat di dalam Qur’an dan Sunnah.
Sunnah.
MetodeMetode Ijtihad Ijtihad ::
MetodeMetode bayanibayani (semantic)(semantic)
MetodeMetode ta’lilita’lili (rasionalistik)(rasionalistik)
MetodeMetode istislahiistislahi (filosofi)(filosofi)
Teknik yang digunakan dalam menetapkan hukum adalah : (a)Teknik yang digunakan dalam menetapkan hukum adalah : (a) ijma’,ijma’, (b)(b) Qiyas,Qiyas, (c) (c) masalihmasalih mursalah,
mursalah, (d)(d) urf.urf.
Apabila
tiap-Apabila tiap-
tiap ibadah dalam syari’at Islam diteliti dan diselami hikmah dan
tiap ibadah dalam syari’at Islam diteliti dan diselami hikmah dan
rahasianya, nyatalah tak ada sati ubadah pun yang ksong dari hikmah. Hanya saja hikmah rahasianya, nyatalah tak ada sati ubadah pun yang ksong dari hikmah. Hanya saja hikmah tersebut ada yang nampak dan ada pula yang abstrak. Mereka yang hatinya mendapat tersebut ada yang nampak dan ada pula yang abstrak. Mereka yang hatinya mendapat pencerahanpencerahan dan dan cemerlang cemerlang fikirannya fikirannya dapat dapat merasakan merasakan adanya adanya hikmah-hikmah hikmah-hikmah tersebut.tersebut. Sedangkan mereka yang bebal, hatinya tertutup dan ti
Sedangkan mereka yang bebal, hatinya tertutup dan tidak tembus fikirannya, tidak akan dapatdak tembus fikirannya, tidak akan dapat merasakan dan menemukan hikmah ibadah.
merasakan dan menemukan hikmah ibadah.
Para Muhaqiq bekata: Para Muhaqiq bekata:
““
bagi tiap-tiap amal dari amalan-bagi tiap-tiap amal dari amalan-amalan syara’, baik ibadah, ataupun adat, maupun akhlak,amalan syara’, baik ibadah, ataupun adat, maupun akhlak, terpuji ataupun tercela, ada hukum pada asalnya yang tertentu baginya, ada hikmah-hikmah terpuji ataupun tercela, ada hukum pada asalnya yang tertentu baginya, ada hikmah-hikmah yang mengistimewakannya dayang mengistimewakannya dari yang lain dan ada rari yang lain dan ada rahasia yang menghendakinhasia yang menghendakinyaya
”.
”.
Tak dapat diragukan lagi bahwa
tiap-Tak dapat diragukan lagi bahwa tiap-
tiap hukum syar’i mengandung suatu
tiap hukum syar’i mengandung suatu
kemaslahatan. Antara amal dengan pembalasannya ada persesuaian. Dan bukalah kemaslahatan. Antara amal dengan pembalasannya ada persesuaian. Dan bukalah ibadah-ibadah itu, semata-mata ujian, untuk menguji patuh tidaknya kita.ibadah itu, semata-mata ujian, untuk menguji patuh tidaknya kita.
Adapun bentuk bentuk ibadah yang beraneka ragam adalah suatu hal yang bertujuan Adapun bentuk bentuk ibadah yang beraneka ragam adalah suatu hal yang bertujuan memiliki hikmah yang tinggi. Yakni agar para manusia suka beribadah, karena pada memiliki hikmah yang tinggi. Yakni agar para manusia suka beribadah, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang suka berpindah dari suatu keadaan ke keadaan hakikatnya manusia adalah makhluk yang suka berpindah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, atau lebih tepatnya manusia bertabi
yang lain, atau lebih tepatnya manusia bertabi
’t lebih mudah bosan Maka apabila ibadah
’t lebih mudah bosan Maka apabila ibadah
--ibadah itu dirupakan dalam bentuk yang beraneka ragam, maka manusia tersebut akan selalu ibadah itu dirupakan dalam bentuk yang beraneka ragam, maka manusia tersebut akan selalu bersemangat dan tidak jenuh dalm melaksanakan ibadah.bersemangat dan tidak jenuh dalm melaksanakan ibadah.
Contoh Beberapa Kasus yang Sering Dihadapi oleh Umat Islam Contoh Beberapa Kasus yang Sering Dihadapi oleh Umat Islam
Bertolak pada sumber penetapan hukum diatas, maka muncul beberapa persoalan yang Bertolak pada sumber penetapan hukum diatas, maka muncul beberapa persoalan yang terkait dengan Ibadah
terkait dengan Ibadah Mahdhah Mahdhah dan dan Ghairu MahdhahGhairu Mahdhah yang harus dicarikan jalan keluarnya,yang harus dicarikan jalan keluarnya, seperti:
seperti: a.
a. Seseorang yang melaksanankan perintah Allah berupa shalat wajib atau sunnah, makaSeseorang yang melaksanankan perintah Allah berupa shalat wajib atau sunnah, maka harus mencontoh kepada Nabi Muhammad secara mendetail, mulai dari persiapan, harus mencontoh kepada Nabi Muhammad secara mendetail, mulai dari persiapan, pelaksanan
pelaksanan dan dan mengakhirinya. mengakhirinya. Ibadah Ibadah khusus khusus ini ini dalam dalam istilah istilah fiqih fiqih disebut disebut dengandengan ibadah mahdhah, artinya ibadah yang di dalam pemberian rambu-rambunya oleh para ibadah mahdhah, artinya ibadah yang di dalam pemberian rambu-rambunya oleh para
ulama’ diteta
ulama’ diteta
pka kaidah: pka kaidah:
Al- Al-ashlu fil ‘ibadati buthlaanu hatta yadullu daliilu ’alal ashlu fil ‘ibadati buthlaanu hatta yadullu daliilu ’alal amriamri
“pada prinsipnya perb
“pada prinsipnya perbuatan baik itu batal
uatan baik itu batal (tidak dapat diterima) sampai adanya dalil yang
(tidak dapat diterima) sampai adanya dalil yang
menerima untuk
menerima untuk melakukanny
melakukannya”
a”
Kaidah ini didasarkan pada sabda nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ais Kaidah ini didasarkan pada sabda nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ais yah:yah: man ‘amila ‘amalan laisa
man ‘amila ‘amalan laisa amranaa fahuwa raddunamranaa fahuwa raddun
“barang siapa berbuat sesuatu yang tidak ada perintahku
“barang siapa berbuat sesuatu yang tidak ada perintahku maka perbuatan itu tertolak”
maka perbuatan itu tertolak”
b.b. Mahasiswa atau masyarakat secara umum yang pulang kampung pada saat menjelangMahasiswa atau masyarakat secara umum yang pulang kampung pada saat menjelang lebaran dengan menggunakan kendaraan roda dua atau naik kendaraan umum yang lebaran dengan menggunakan kendaraan roda dua atau naik kendaraan umum yang berdesak-desakan,
berdesak-desakan, tidak tidak adatempat adatempat duduk duduk dan dan kalau kalau ada ada toh toh harus harus berdiri berdiri tempattempat pegangan
pegangan pun pun tidak tidak ad, ad, sehinnga sehinnga ia ia merasa merasa tidak tidak mampu mampu untuk untuk menopang menopang tubunya.tubunya. Akibatnya, ia tidak mampu untuk melaksanakan
muncuul pertanyaan, apakah dia harus tetap mempertahankan puasanya atau muncuul pertanyaan, apakah dia harus tetap mempertahankan puasanya atau membatalkan puasanya? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka sumber yang membatalkan puasanya? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka sumber yang dijadikan sebagai pijakan untuk menjawab adalah
al-dijadikan sebagai pijakan untuk menjawab adalah al-
Qur’an, perhatikan firman Allah
Qur’an, perhatikan firman Allah
QS. Al-Baqarah : 185QS. Al-Baqarah : 185
Artinya: “
Artinya: “
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasanpenjelasan-penjelasan mengenai mengenai petunjuk petunjuk itu itu dan dan pembeda pembeda (antara (antara yang yang hak hak dan dan yangyang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan
perjalanan (lalu (lalu ia ia berbuka), berbuka), maka maka (wajiblah (wajiblah baginya baginya berpuasa), berpuasa), sebanyak sebanyak hari hari yangyang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supa
diberikan kepadamu, supa ya kamu bersyukur”. ya kamu bersyukur”.
c.
c. Kasus yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad Saw.Kasus yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad Saw.
Yaitu ada 3 kelompok bersahabat orang yang datang ke rumah-rumah istri Nabi, Yaitu ada 3 kelompok bersahabat orang yang datang ke rumah-rumah istri Nabi, mereka menanyakan berbagai keadaan yang dilakukan oleh Nabi, sehingga Nabi mereka menanyakan berbagai keadaan yang dilakukan oleh Nabi, sehingga Nabi terampuni dosa-dosanya bai yang akan datang, sedang dilakukan dan telah terampuni dosa-dosanya bai yang akan datang, sedang dilakukan dan telah dilakuakannya. Istri-istri Nabi pun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh 3 dilakuakannya. Istri-istri Nabi pun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh 3 kelompok orang inipun beragam. Ada yang menjawab
kelompok orang inipun beragam. Ada yang menjawab 11//33 atauatau 11//22 malam digunakanmalam digunakan
oleh Nabi selalu melakukan sholat
oleh Nabi selalu melakukan sholat tahajud tahajud , dan ada yang menjawab, Nabi selalu, dan ada yang menjawab, Nabi selalu melakukan puasa sunnah. Hasil dari
melakukan puasa sunnah. Hasil dari silaturahmi silaturahmi ini mereka menyimpulkan dan salahini mereka menyimpulkan dan salah satunya mengatakan akan melakukan shalat malam sep[anjang masa, dan yang lain satunya mengatakan akan melakukan shalat malam sep[anjang masa, dan yang lain berkata,
berkata, saya saya akan akan berpuasa berpuasa sepanjang sepanjang masa masa dan dan tidak tidak akan akan berbuka. berbuka. Sedang Sedang satusatu kelompok lainya berkata , saya akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah. kelompok lainya berkata , saya akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah. Setelah itu Nabi datang dan memberi penjelasan yang sifatnya memberi pengarahan Setelah itu Nabi datang dan memberi penjelasan yang sifatnya memberi pengarahan untuk tidak melakukan apa yang baru saja didiskusikan bersama-sama sebagai berikut untuk tidak melakukan apa yang baru saja didiskusikan bersama-sama sebagai berikut :: “Saya yang paling taqwa diantara kamu, tetapi saya shalat malam dan saya tidur,“Saya yang paling taqwa diantara kamu, tetapi saya shalat malam dan saya tidur, saya
saya berpuasa, berpuasa, tetapi tetapi juga juga berbuka berbuka dan dan sayapun sayapun menikah. menikah. Barang Barang siapa siapa yang yang tidaktidak menyukai apa yang saya lakukan, maa ia bukan golonganku”
menyukai apa yang saya lakukan, maa ia bukan golonganku” . (Hadits diriwayatkan. (Hadits diriwayatkan oleh Bukhari
Keutamaan Ibadah
Keutamaan Ibadah
Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir
Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir
yang dicintai dan diridhai-yang dicintai dan diridhai- Nya.Nya. Karenanyalah Karenanyalah Allah Allah menciptakan menciptakan manusia, manusia, mengutus mengutus para para Rasul Rasul dan dan menurunkanmenurunkan Kitab-Kitab suci-Nya.
Kitab-Kitab suci-Nya. Allah Subhanahu Allah Subhanahu wa Ta'ala bwa Ta'ala berfirman:erfirman:
“Dan
“Dan Rabb- Rabb-mu berfirman, ‘Berdo’alah kepadamu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk Neraka Jahannam da
Neraka Jahannam dalam keadaan hina dinalam keadaan hina dina.”.” (Al-(Al-
Mu’min: 60)
Mu’min: 60)
Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan
Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan
untuk mempersempit atau mempersulit untuk mempersempit atau mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam kesulitan. Akan tetapi ibadah itu manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam kesulitan. Akan tetapi ibadah itudisyari’atkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat
disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat
dihitung jumlahnya. Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah.dihitung jumlahnya. Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah.
Di antara keutamaan ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan Di antara keutamaan ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi. Termasuk keutamaan ibadah juga bahwasanya manusia sangat membutuhkan manusiawi. Termasuk keutamaan ibadah juga bahwasanya manusia sangat membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat membutuhkannya. Karena manusia ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat membutuhkannya. Karena manusia
secara tabi’at adalah lemah, fakir (butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad
secara tabi’at adalah lemah, fakir (butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad
membutuhkan makanan dan minuman, demikian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan membutuhkan makanan dan minuman, demikian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan menghadap kepada Allah. Bahkan kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu lebih besar menghadap kepada Allah. Bahkan kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu lebih besar daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman, karena sesungguhnya esensi daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman, karena sesungguhnya esensi dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya, keduanya tidak akan baik kecuali dengan dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya, keduanya tidak akan baik kecuali dengan menghadap (bertawajjuh) kepada Allah dengan beribadah. Maka jiwa tidak akan pernah menghadap (bertawajjuh) kepada Allah dengan beribadah. Maka jiwa tidak akan pernah merasakan kedamaian dan ketenteraman kecuali dengan dzikir dan beribadah kepada Allah. merasakan kedamaian dan ketenteraman kecuali dengan dzikir dan beribadah kepada Allah. Sekalipun seseorang merasakan kelezatan atau kebahagiaan selain dari Allah, maka kelezatan Sekalipun seseorang merasakan kelezatan atau kebahagiaan selain dari Allah, maka kelezatan dan kebahagiaan tersebut adalah semu, tidak akan lama, bahkan apa yang ia rasakan itu sama dan kebahagiaan tersebut adalah semu, tidak akan lama, bahkan apa yang ia rasakan itu sama sekali tidak ada kelezatan dan kebahagiaannya.sekali tidak ada kelezatan dan kebahagiaannya.
d.
d. Kasus yang terjadi pada masa Nabi terkait dengan puasa sunah yang dilakukan olehKasus yang terjadi pada masa Nabi terkait dengan puasa sunah yang dilakukan oleh seorang istri
seorang istri shalihah, shalihah, yang sejak masa bujangnya selalu taat menjalankan puasa yang sejak masa bujangnya selalu taat menjalankan puasa sunah. Ketika ia sudah menikah, ternyata suaminya tidak mengijinkan istrinya untuk sunah. Ketika ia sudah menikah, ternyata suaminya tidak mengijinkan istrinya untuk berpuasa
dilakukan oleh istri itu meminta ijin suaminya dulu? Untuk menjawab pertanyaan ini, dilakukan oleh istri itu meminta ijin suaminya dulu? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu sekali memahami tujuan dan hakikat puasa. QS. Al-Baqarah :
maka perlu sekali memahami tujuan dan hakikat puasa. QS. Al-Baqarah : 183183
““
Hai Hai orang-orang orang-orang yang yang beriman, beriman, diwajibkan diwajibkan atas atas kamu kamu berpuasa berpuasa sebagaimanasebagaimana diwajibkan atasorang-diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Ayat ini merupakan landasan perintah menjalankan puasa yang tidak hanya berlaku Ayat ini merupakan landasan perintah menjalankan puasa yang tidak hanya berlaku bagi umat Nabi
bagi umat Nabi Muhammad Saw. Saja, Muhammad Saw. Saja, namun umat sebelumnya tenamun umat sebelumnya telah melaksanakannya,lah melaksanakannya, seperti umatnya Musa As dengan tujuan utama adalah menjadi manusia-manusia yang seperti umatnya Musa As dengan tujuan utama adalah menjadi manusia-manusia yang bertaqwa.
bertaqwa.
Kata puasa diartikan dengan menahan, atau sepadam maknanya dengan kata kekang Kata puasa diartikan dengan menahan, atau sepadam maknanya dengan kata kekang ((al-imsak al-imsak ). Makna ini bila dikaitkan dengan pelakunya, maka secara tidak langsung). Makna ini bila dikaitkan dengan pelakunya, maka secara tidak langsung seseorang yang melakukan puasa harus mampu mengekang diri dari makan, minum dan seseorang yang melakukan puasa harus mampu mengekang diri dari makan, minum dan hubungan sex merupakan kebutuhan biologis yang harus dikekang selama puasa.
hubungan sex merupakan kebutuhan biologis yang harus dikekang selama puasa.
Dengan demikian, larangan Nabi Muhammad ini tidak dimaksudkan untuk Dengan demikian, larangan Nabi Muhammad ini tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasiakan dan mengebiri otonomi perempuan untuk berpuasa sunah, tetapi mendiskriminasiakan dan mengebiri otonomi perempuan untuk berpuasa sunah, tetapi sebaliknya malah untuk memberi perlindungan kepada kaum perempuan untuk sebaliknya malah untuk memberi perlindungan kepada kaum perempuan untuk mewujudkan rumah tangganya yang
mewujudkan rumah tangganya yang sakinah sakinah mawaddah mawaddah warahmah.warahmah. Disisi lain secaraDisisi lain secara teologis tidak ada larangan bagi kaum perempuan untuk memperbanyak ibadah, teologis tidak ada larangan bagi kaum perempuan untuk memperbanyak ibadah, khususnya puasa sunah, selama aktifitas yang dilakukan tidak mengalami kekerasan dan khususnya puasa sunah, selama aktifitas yang dilakukan tidak mengalami kekerasan dan tidak menghalangi tercapainya tujuan perkawinan yang diidamkan dalam keluarga tidak menghalangi tercapainya tujuan perkawinan yang diidamkan dalam keluarga Muslim.
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan
Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan Rasul-Nya. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin dalam rangka Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin dalam rangka menggapai ridho Allah semata.
menggapai ridho Allah semata.
Dengan demikian, manusia sangat membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya. Hal Dengan demikian, manusia sangat membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya. Hal ini sesuai dengan tabiatnya, bahwa manusia itu lemah, fakir dan butuh kepada Allah. Untuk ini sesuai dengan tabiatnya, bahwa manusia itu lemah, fakir dan butuh kepada Allah. Untuk itu umat Islam harus meyakini dan mempercayai bahwa setiap jengkal kehidupannya itu umat Islam harus meyakini dan mempercayai bahwa setiap jengkal kehidupannya merupakan wujud dari ibadah, maka pada waktu itu Allah akan menggangkat derajatnya. merupakan wujud dari ibadah, maka pada waktu itu Allah akan menggangkat derajatnya.
Kunci utama dalam meraih kesuksesan untuk menggapai ibadah yang berkualitas Kunci utama dalam meraih kesuksesan untuk menggapai ibadah yang berkualitas adalah ikhlas, mengenal Allah, dan mencintai Allah.
adalah ikhlas, mengenal Allah, dan mencintai Allah. Menyikapi ikh
Menyikapi ikhtilaf tata cara tilaf tata cara beribadah beribadah yaitu sumber yaitu sumber hukum yhukum yang digunakang digunakan dalaman dalam beriabah
beriabah (al-(al-
Qur’an dan as
Qur’an dan as
--Sunnah , ijtihad jama’i) maka
Sunnah , ijtihad jama’i) maka
Ijtihad Ijtihad adalah mencurahkanadalah mencurahkan segenap berfikir dalam menggali dan menetapkan suatu hukum dan digunakan ketika segenap berfikir dalam menggali dan menetapkan suatu hukum dan digunakan ketika seseorang atau umat Islam menghadapi berbagai persoalan yang telah terjadi dan sangat seseorang atau umat Islam menghadapi berbagai persoalan yang telah terjadi dan sangat dibutuhkan untuk dilaksanakan.dibutuhkan untuk dilaksanakan. Saran
Saran
Penulis menyarankan
Penulis menyarankan agar dalam menjalankan kehidupan ini dalam berbagai aspek apapunagar dalam menjalankan kehidupan ini dalam berbagai aspek apapun hendaknya dijalankan sesuai syariat Islam atau se
hendaknya dijalankan sesuai syariat Islam atau sesuai dengan akhlak baik yang dicontohkansuai dengan akhlak baik yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Baik itu dal
oleh Nabi Muhammad SAW. Baik itu dalam pelaksanaan ibadah ritual, am pelaksanaan ibadah ritual, pendidikan, ekonomi,pendidikan, ekonomi, politik, hikum, seni buday
DAFTAR RUJUKAN
DAFTAR RUJUKAN
AIK, TIM. 2012.
AIK, TIM. 2012. AIK II Aqidah dan Ibad AIK II Aqidah dan Ibadah,ah, Cetakan 1Cetakan 1 , , Malang: UMM Press.Malang: UMM Press.
Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi Ash. 2000.
Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi Ash. 2000. Kuliah Kuliah IbadahIbadah. Semarang: PT. Pustaka. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra
Rizki Putra
http://quran.com/