• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ibadah Dan Pembentukan Perilaku Positif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ibadah Dan Pembentukan Perilaku Positif"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU

IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU

POSITIF

POSITIF

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah

Al Islam & Kemuhammadiyahan II

Al Islam & Kemuhammadiyahan II

Disusun oleh kelompok 11:

Disusun oleh kelompok 11:

Evy Muniati

Evy Muniati (201310060311(201310060311005)005)

Auniyah Nida’ul

Auniyah Nida’ul

 Azizah  Azizah (20131006031(201310060311014)1014) Siti Mariyah Ulfah

Siti Mariyah Ulfah (2013100603110(201310060311050)50)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH

UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG

MALANG

2013

2013

(2)

Daftar Isi

Daftar Isi

Daftar

Daftar Isi Isi ... 2... 2 KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... 3... 3 PENGERTIAN

PENGERTIAN & & HAKIKAT HAKIKAT IBADAH...IBADAH... 4. 4 1.

1. Pengertian Pengertian Ibadah ...Ibadah ... 4... 4 2.

2. Hakikat Hakikat ibadah...ibadah... 5... 5 IBADAH

IBADAH MAHDHAH MAHDHAH DAN DAN GHAIRU GHAIRU MAHDHAH ...MAHDHAH ... ... 77 Ibadah

Ibadah mahdhah(ibadah mahdhah(ibadah khusus) ...khusus) ... 7... 7 Ghairu

Ghairu mahdhah(ibadah mahdhah(ibadah umum)...umum)... 8... 8 Menggapai

Menggapai Ibadah Ibadah yang yang berkualitas berkualitas ... ... 1010 Menyikapi

Menyikapi Ikhtilaf Ikhtilaf dalam dalam Tata Tata Cara Cara Beribadah Beribadah ... ... 1313 Keutamaan

Keutamaan Ibadah ...Ibadah ... 17... 17 PENUTUP... PENUTUP... ... 1919 Kesimpulan... Kesimpulan... ... 1919 Saran Saran ... .. 1919 DAFTAR

(3)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah yang berjudul

“IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF” tanpa suatu halangan yang

“IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF” tanpa suatu halangan yang

 berarti.

 berarti.

Makalah yang berjudul “IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF” ini

Makalah yang berjudul “IBADAH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF” ini

disusun dengan tujuan supaya mahasiswa mampu memahami dengan benar tentang makna disusun dengan tujuan supaya mahasiswa mampu memahami dengan benar tentang makna Ibadah dan Perilaku positif dalam islam.

Ibadah dan Perilaku positif dalam islam.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan penyusun terima kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan penyusun terima dengan senang hati.

dengan senang hati.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya.

memerlukannya.

Malang,

Malang, Mei Mei 20142014

Penyusun Penyusun

(4)

PENGERTIAN & HAKIKAT IBADAH

PENGERTIAN & HAKIKAT IBADAH

1. Pengertian Ibadah

1. Pengertian Ibadah

Pengertian ibadah secara etimologis, Ada beberapa pendapat dalam memberikan Pengertian ibadah secara etimologis, Ada beberapa pendapat dalam memberikan  pengertian ibadah

 pengertian ibadah secara etimologis, antara lain: secara etimologis, antara lain:

a.)

a.)

kata ibadah dalam kitab “al

kata ibadah dalam kitab “al

-musthalahat al--musthalahat al-

arba’ah fi al

arba’ah fi al

--

Qur’an” yang ditulis ole

Qur’an” yang ditulis ole

Abu A’la al

Abu A’la al

--

maududi tahun 1941 M/1360H. Mengemukakan kata “al

maududi tahun 1941 M/1360H. Mengemukakan kata “al

--

ibadah”

ibadah”

 berarti “a

 berarti “a

l

l

--

kudhu’ wa al

kudhu’ wa al

--

tadzallul” y

tadzallul” y

aitu tunduk dan merendahkan diri , aitu tunduk dan merendahkan diri , maksudmaksud

 penyerahan diri disini adalah penyerahan

 penyerahan diri disini adalah penyerahan diri seseorang kepada orang lain, tanpadiri seseorang kepada orang lain, tanpa

 perlawanan

 perlawanan

 b.)

 b.)

kata ibadah diambil dari kata “abada – 

kata ibadah diambil dari kata “abada – 

ya’budu – 

ya’budu – 

‘abdan – 

‘abdan – 

fahuwa ‘aabidun”.

fahuwa ‘aabidun”.

Kata ‘abid berarti hamba atau budak, yai

Kata ‘abid berarti hamba atau budak, yai

tu seseorang yang tidak memiliki apa-apa,tu seseorang yang tidak memiliki apa-apa,

hanya dirinya sendiri milik t

hanya dirinya sendiri milik tuannhya, sehingga seluruh aktifitas hidup hanya untukuannhya, sehingga seluruh aktifitas hidup hanya untuk

memperoleh keridhoannya

memperoleh keridhoannya

c.)

c.)

dari sisi bahasa, kata ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu “

dari sisi bahasa, kata ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu “

abada-abada- ya’budu ya’budu-

-‘ibaadatan

‘ibaadatan

” yang berarti t

” yang berarti t

aat, tunduk, memperbudak, patuh, memperhambakanaat, tunduk, memperbudak, patuh, memperhambakan

diri, menyembah dll.

diri, menyembah dll.

d.)

d.) Arti Arti ibadah ibadah dalam dalam kamus kamus besar besar indonesia indonesia diartikan diartikan sebagai sebagai perbuatan perbuatan yangyang

dilakukan berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah,untuk menjalankan

dilakukan berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah,untuk menjalankan

 perintahnya serta menjauhi segala larangannya.

 perintahnya serta menjauhi segala larangannya.

e.)

e.) arti arti ibadah ibadah secara secara bahasa bahasa berarti berarti perendahan perendahan diri, diri, ketundukan ketundukan dan dan kepatuhan.kepatuhan.

Dari beberapa pengertian ibadah secara etimologis di atas dapat disimpulkan

Dari beberapa pengertian ibadah secara etimologis di atas dapat disimpulkan

 bahwa ibadah adalah pekerjaan yang h

 bahwa ibadah adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap manusia yangarus dilakukan oleh setiap manusia yang

 beriman baik terwujud dalam setiap sikap, gerak-gerik daan tingk

 beriman baik terwujud dalam setiap sikap, gerak-gerik daan tingkah laku sehari-ah laku

sehari-hari dalam rangka menggapai semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah

hari dalam rangka menggapai semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah

SWT.

SWT.

Pengertian ibadah secara terminologi atau secara istilah menurut beberapa pendapat

Pengertian ibadah secara terminologi atau secara istilah menurut beberapa pendapat

adalah sebagai berikut :

adalah sebagai berikut :

1. Menurut ulama tauhid dan hadis ibadah yaitu:

(5)

“Mengesakan

“Mengesakan  dan mengagungkan Allah sepenuhnya serta menghinakan diri  dan mengagungkan Allah sepenuhnya serta menghinakan diri

dan menundukkan jiwa

kepada-dan menundukkan jiwa kepada- Nya” Nya”..

2

2.. Para ahli Para ahli di bidang di bidang akhlak mendakhlak mendefinisikan ibadah efinisikan ibadah sebagai berisebagai berikut:kut:

“Mengerjakan

“Mengerjakan  segala bentuk ketaatan badaniyah dan melaksanakan segala  segala bentuk ketaatan badaniyah dan melaksanakan segala

bentuk

bentuk syari’at  syari’at (hukum).”(hukum).”

“Akhlak”

“Akhlak”

 dan segala tugas hidup (kewajiban-kewajiban) dan segala tugas hidup (kewajiban-kewajiban)

yang diwajibkan atas pribadi, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga

yang diwajibkan atas pribadi, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga

maupun masyarakat, termasuk kedalam pengertian ibadah, seperti Nabi SAW

maupun masyarakat, termasuk kedalam pengertian ibadah, seperti Nabi SAW

 bersabda

 bersabda yang yang artinya:artinya: “Memandang “Memandang   ibu bapak karena cinta kita kepadanya  ibu bapak karena cinta kita kepadanya

adalah

adalah ibadah”ibadah” (HR Al-Suyuthi).(HR Al-Suyuthi). Nabi  Nabi SAW juga SAW juga bersabda:bersabda: “Ibadah“Ibadah itu sepuluh itu sepuluh

bagian, Sembilan bagian dari padanya terletak dalam mencari harta yang

bagian, Sembilan bagian dari padanya terletak dalam mencari harta yang

halal.”

halal.” (HR Al-Suyuthi).(HR Al-Suyuthi).

3.

3. Menurut Menurut ahli ahli fikih fikih ibadah ibadah adalah:adalah:

“Segala

“Segala bentuk ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah SWT bentuk ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah SWT

dan mengharapkan pahala-Nya di

dan mengharapkan pahala-Nya di akhirat.”akhirat.”

Dari semua pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat ditarik

Dari semua pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat ditarik

 pengertian umum

 pengertian umum dari dari ibadah itu ibadah itu sebagaimana rumusan sebagaimana rumusan berikut:berikut:“Ibadah“Ibadah adalah semua adalah semua

 yang

 yang mencakup mencakup segala segala perbuatan perbuatan yang yang disukai disukai dan dan diridhai diridhai oleh oleh Allah Allah SWT, SWT, baikbaik

berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi

berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi

dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan

pahala-dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan pahala- Nya.” Nya.”

 2

 2. . HaHakkikikaat t ibibaadadahh

Ibadah dalam pengertian yang komprehensif menurut Syaikh Al-Islam Ibnu

Ibadah dalam pengertian yang komprehensif menurut Syaikh Al-Islam Ibnu

Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai

Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai

oleh Allah SWT berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun yang

oleh Allah SWT berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun yang

dhahir (nyata). Adapun hakekat ibadah

dhahir (nyata). Adapun hakekat ibadah yaitu:yaitu:

1)

1) Ibadah Ibadah adalah adalah tujuan tujuan hidup hidup kita. kita. Seperti Seperti yang yang terdapat terdapat dalam dalam surat surat Adz-dzariatAdz-dzariat

ayat 56,

ayat 56, Allah berfirman:Allah berfirman:



   

       

   

  

  

  

    

  

   

 

““

Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadahberibadah

(6)

Yang menunjukkan bahwa tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah

Yang menunjukkan bahwa tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah

kepada Allah.

kepada Allah.

2)

2) Melaksanakan Melaksanakan apa apa yang yang Allah Allah cintai cintai dan dan ridhai ridhai dengan dengan penuh penuh ketundukan ketundukan dandan

 perendahan diri kepada Allah.

 perendahan diri kepada Allah.

3)

3) Ibadah Ibadah akan akan terwujud denterwujud dengan gan cara melaksanakan cara melaksanakan perintah Allah perintah Allah dandan

meninggalkan larangan-Nya.

meninggalkan larangan-Nya.

4)

4) Hakikat Hakikat ibadah ibadah sebagai sebagai cinta. cinta. Maksudnya Maksudnya cinta cinta kepada kepada Allah Allah dan dan Rasul-Nya Rasul-Nya yangyang

mengandung makna mendahulukan kehendak Allah dan Rasul-Nya atas yang

mengandung makna mendahulukan kehendak Allah dan Rasul-Nya atas yang

lainnya. Adapun tanda-tandanya: mengikuti sunah Rasulullah saw.

lainnya. Adapun tanda-tandanya: mengikuti sunah Rasulullah saw.

5)

5) Jihad Jihad di di jalan jalan Allah Allah (berusaha (berusaha sekuat sekuat tenaga tenaga untuk untuk meraih meraih segala segala sesuatu sesuatu yangyang

dicintai Allah).

dicintai Allah).

6)

6) Takut, Takut, maksudnya maksudnya tidak tidak merasakan merasakan sedikitpun sedikitpun ketakutan ketakutan kepada kepada segala segala bentukbentuk

dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.

dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.

Dengan demikian orang yang benar-benar mengerti kehidupan adalah yang mengisi

Dengan demikian orang yang benar-benar mengerti kehidupan adalah yang mengisi

waktunya dengan berbagai macam bentuk ketaatan, baik dengan melaksanakan perintah

waktunya dengan berbagai macam bentuk ketaatan, baik dengan melaksanakan perintah

maupun menjauhi larangan. Sebab dengan cara it

(7)

IBADAH MAHDHAH DAN GHAIRU

IBADAH MAHDHAH DAN GHAIRU

MAHDHAH

MAHDHAH

Merujuk pada berbagai rangkaian aktifitas yang telah dilakukan oleh,seseorang dapat Merujuk pada berbagai rangkaian aktifitas yang telah dilakukan oleh,seseorang dapat dikatakan ibadah manakalah telah dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh untuk dikatakan ibadah manakalah telah dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada allah dan tidak menyimpang dari ajaran islam, sehingga berdampak mendekatkan diri kepada allah dan tidak menyimpang dari ajaran islam, sehingga berdampak  positif

 positif pada pada orang-orang orang-orang di di sekitarnya sekitarnya dan dan masyarakatsecara masyarakatsecara umum. umum. Hal Hal ini ini sesuai sesuai dengandengan tujuan diciptakan manusia, tidak lain hanya untuk beribadah atau menghambakan diri tujuan diciptakan manusia, tidak lain hanya untuk beribadah atau menghambakan diri kepada-Nya.

kepada-Nya.

Majlis tarjih m

Majlis tarjih muhammadiyah uhammadiyah sesuai dengan sesuai dengan qarar (keputusannyqarar (keputusannya) a) membagi ibadahmembagi ibadah menjadi dua yaitu: ibadah

menjadi dua yaitu: ibadah mahdhohmahdhoh dandan ghairu mahdhoh ghairu mahdhoh

Ibadah mahdhah(ibadah khusus)

Ibadah mahdhah(ibadah khusus)

Ibadah mahdhah yang disebut ibadah khusus yaitu tentang apa saja yang telah Ibadah mahdhah yang disebut ibadah khusus yaitu tentang apa saja yang telah ditetapkan oleh allah yang dilihat akan tingkat, tata cara dan perincian

ditetapkan oleh allah yang dilihat akan tingkat, tata cara dan perincian -perinciannya-perinciannya

Ibadah mahdhah disebut juga secara sempit yaitu segala ketentuan ,peraturan dan Ibadah mahdhah disebut juga secara sempit yaitu segala ketentuan ,peraturan dan

dalil hukumnya yang ditetapkan oleh Qur’an dan hadis ,dan terjabarkan dalam rukun

dalil hukumnya yang ditetapkan oleh Qur’an dan hadis ,dan terjabarkan dalam rukun

islam.

islam.

Ibadah mahdhah mengandung unsur hubungan antara manusia dengan allah atau Ibadah mahdhah mengandung unsur hubungan antara manusia dengan allah atau hubungan langsug antara manusia dengan allah yang tata caranya sudah ditenukan secara hubungan langsug antara manusia dengan allah yang tata caranya sudah ditenukan secara terperinci

terperinci

Contoh : Contoh :

1.

1. Kelompok shalat:Kelompok shalat:

Dimana kelompok ini meliputi : wudhu,tayamum,mandi besar ,adzan,iqamat Dimana kelompok ini meliputi : wudhu,tayamum,mandi besar ,adzan,iqamat

shalat wajib dan

shalat wajib dan sunah,shalat gerhana

sunah,shalat gerhana,shalat istisqa’ dan shalat

,shalat istisqa’ dan shalat jenazah.

jenazah.

2.

2. Kelompok puasa:Kelompok puasa:

Kelompok puasa meliputi : puasa ramadhan , Puasa nadzar dan puasa sunah. Kelompok puasa meliputi : puasa ramadhan , Puasa nadzar dan puasa sunah. 3.

3. Kelompok zakat :Kelompok zakat :

Meliputi:zakat mal, fitrah ,zakat profesi , hasil tambang , hasil pertanian Meliputi:zakat mal, fitrah ,zakat profesi , hasil tambang , hasil pertanian ,perternakan, rumah kos-kosan.

,perternakan, rumah kos-kosan. 4.

(8)

Meliputi : umroh dan haji Meliputi : umroh dan haji

Prinsip-prinsip dalam melakukan suatu kegiatan agar bernilai ibadah mahdhah: Prinsip-prinsip dalam melakukan suatu kegiatan agar bernilai ibadah mahdhah:

1.

1. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari Al-Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari Al-

Qur’an maupun

Qur’an maupun

as-Sunnah shahihah.

as-Sunnah shahihah. 2.

2. Tata cara harus berpola pada yang dicontoh oleh rosulullah Saw.Tata cara harus berpola pada yang dicontoh oleh rosulullah Saw. 3.

3. Bersifat supra rasional(di atas jangkauan akal fikiran )Bersifat supra rasional(di atas jangkauan akal fikiran ) 4.

4. Asasnya adalah taatAsasnya adalah taat

Hikmah ibadah mahdhah yang salah satu sasarannya adalah mengekspresikan Hikmah ibadah mahdhah yang salah satu sasarannya adalah mengekspresikan ke-Esaan Allah, sehingga dalam pelaksanaanya diwujudkan dengan:

Esaan Allah, sehingga dalam pelaksanaanya diwujudkan dengan: a.

a. Tawhidul wajhah (menyatukan arah pandang)Tawhidul wajhah (menyatukan arah pandang)  b.

 b. Tawhidul harakah (kesatuan gerak)Tawhidul harakah (kesatuan gerak) c.

c. Lughah Tawhidul (kesatuan ungkapan atau bahasa)Lughah Tawhidul (kesatuan ungkapan atau bahasa)

Ghairu mahdhah(ibadah umum)

Ghairu mahdhah(ibadah umum)

Ibadah Mahdhah ialah ibadah yang mengandung segala amalan yang diizinkan oleh Ibadah Mahdhah ialah ibadah yang mengandung segala amalan yang diizinkan oleh Allah. Dengan demikian ibadah ini mengandung unsur hubungan antara sesama manusia Allah. Dengan demikian ibadah ini mengandung unsur hubungan antara sesama manusia dengan Allah,juga mengandung hubungan antara sesama manusia dan manusia dengan dengan Allah,juga mengandung hubungan antara sesama manusia dan manusia dengan makhluk lainnya.

makhluk lainnya.

Dalam konteks luas ,yang di dalamnya mengandung seluh perbuatan manusia yang Dalam konteks luas ,yang di dalamnya mengandung seluh perbuatan manusia yang mempunyai nilai-nila kebaikan,dan apa yang dilakukan mengandung unsur niat yang baik mempunyai nilai-nila kebaikan,dan apa yang dilakukan mengandung unsur niat yang baik dan semata-mata karena Allah. Ibadah dalam kelompok ini dapat juga disebut hablu dan semata-mata karena Allah. Ibadah dalam kelompok ini dapat juga disebut hablu minannaas,artinya ibadah mengandung unsur hubungan antara manusia dengan sesama minannaas,artinya ibadah mengandung unsur hubungan antara manusia dengan sesama manusia ,manusia dengan alam sekitar dan lain sebagainya.

manusia ,manusia dengan alam sekitar dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Ibadah Ghairu Mahdhah yaitu: Ciri-ciri Ibadah Ghairu Mahdhah yaitu:

 Niat Niat yang yang ikhlas ikhlas sebagai sebagai titik titik tolaktolak 

 Keridhaan Keridhaan Allah Allah sebagai sebagai titik titik tujuantujuan 

(9)

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh seseorang dalam melakukan sesuatu Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan agar bernilai Ibadah ghairu mahdhah

kegiatan agar bernilai Ibadah ghairu mahdhah adalah :adalah : 1.

1. Keberadaanya didasarkan Keberadaanya didasarkan atas tidak adanyatas tidak adanya dalil ya dalil yang melarang, ang melarang, selama Allah danselama Allah dan rasulnya tidak melarang, maka ibadah bentuk ini boleh dilakukan

rasulnya tidak melarang, maka ibadah bentuk ini boleh dilakukan

2. Tata pelaksanaanya tidak harus mengacu kepada contoh Rasul. Oleh karena itu, ibadah 2. Tata pelaksanaanya tidak harus mengacu kepada contoh Rasul. Oleh karena itu, ibadah dalam bentuk ini tidak dikenal dengan istilah

dalam bentuk ini tidak dikenal dengan istilah

 bid’ah

 bid’ah

3.

3. Bersifat Bersifat rasional, rasional, ibadah ibadah dalam dalam bentuk bentuk ini ini baik-buruknya baik-buruknya atau atau untung untung ruginya,ruginya, manfaatdan madharatnya dapat ditentukan oleh akal fikirman

(10)

Menggapai Ibadah yang berkualitas

Menggapai Ibadah yang berkualitas

Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang dilaksanakan semata-mata karena Allah. Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang dilaksanakan semata-mata karena Allah. Maksudnya segala aktivitas yang kita lakukan jika diniatkan karena Allah maka aktivitas Maksudnya segala aktivitas yang kita lakukan jika diniatkan karena Allah maka aktivitas tersebut bernilai ibadah dengan syarat selama aktvitas tersebut tidak melenceng dari perintah tersebut bernilai ibadah dengan syarat selama aktvitas tersebut tidak melenceng dari perintah

dan larangan Allah (syari’at Islam yang mengacu pda Al

dan larangan Allah (syari’at Islam yang mengacu pda Al

--

Qur’an dan Hadits). Selain itu

Qur’an dan Hadits). Selain itu

dengan melaksanakan ibadah kepada kepada Allah itu berarti kita mensyukuri nikmat Allah. dengan melaksanakan ibadah kepada kepada Allah itu berarti kita mensyukuri nikmat Allah. Atas dasar inilah kita tidak diperbolehkan beribadah kepada selain Allah. Karena hanya Allah Atas dasar inilah kita tidak diperbolehkan beribadah kepada selain Allah. Karena hanya Allah lah yang memberikan nikmat terbesar kepada kita yakni berupa kehidupan wujud dan masuh lah yang memberikan nikmat terbesar kepada kita yakni berupa kehidupan wujud dan masuh  banyak lagi.

 banyak lagi.

 Namun,

 Namun, kenyataan kenyataan dilapangan dilapangan yang yang dilakukan dilakukan oleh oleh kebanyakan kebanyakan manusia manusia (termasuk(termasuk

orang muslim), ibadah yang dilakukan selama ini masih jauh dari kata “ibadah yang

orang muslim), ibadah yang dilakukan selama ini masih jauh dari kata “ibadah yang

 berkualitas”

 berkualitas” sehingga peningkatan

sehingga peningkatan kualitas ibadah

kualitas ibadah sangat diperlukan.

sangat diperlukan. Hal

Hal

-hal yang perlu di-hal yang perlu di tingkatkan kualitas ibadahnya diantaranya seperti: niat dan usaha yang sungguh-sungguh, tingkatkan kualitas ibadahnya diantaranya seperti: niat dan usaha yang sungguh-sungguh, kualitas ikhlasnya, kualitas jenis dan ragam ibadahnya. Karena syarat diterimanya ibadah itu kualitas ikhlasnya, kualitas jenis dan ragam ibadahnya. Karena syarat diterimanya ibadah itu terkait pada dua faktor yaitu:

terkait pada dua faktor yaitu:

1.

1. Ibadah dilaksanakan atas dasar iklhas.Ibadah dilaksanakan atas dasar iklhas.  Niat

 Niat yang yang ikhlas ikhlas merupakan merupakan syarat syarat utama utama bagi bagi setiap setiap muslim muslim dalam dalam melaksanakanmelaksanakan setiap ibadah (Ibadah

setiap ibadah (Ibadah  Mahdhah Mahdhah dan dan Ghairu MahdhahGhairu Mahdhah) dan dalam proses usah untuk) dan dalam proses usah untuk menjaga dan meningkatkan kualitas ibadahnya.

menjaga dan meningkatkan kualitas ibadahnya. Firman Allah:

Firman Allah:

“Katakan olehmu, bahwasannya aku diperintahkan menyembah Allah (beribadah kepada

“Katakan olehmu, bahwasannya aku diperintahkan menyembah Allah (beribadah kepada

-- Nya) seraya mengikhlaskan

 Nya) seraya mengikhlaskan taat kepada-Ntaat kepada-Nya dan diperintahkan supaya dan diperintahkan supaya aku merupakan orangya aku merupakan orang  pertama yang menyerahkan diri

kepada- pertama yang menyerahkan diri kepada-

 Nya” (Q.S. Az Z

 Nya” (Q.S. Az Zumar ayat 11

umar ayat 11

-12)-12)

Melalui hati yang ikhlas maka seorang hamba akan merasa terbebas dari Tuhannya, Melalui hati yang ikhlas maka seorang hamba akan merasa terbebas dari Tuhannya, tidak merasa berat dan terbebani dengan segal jenis ibadah yang dilakukannya. Selain tidak merasa berat dan terbebani dengan segal jenis ibadah yang dilakukannya. Selain

(11)

itu juga akan meperoleh ridho dari Allah dan juga cinta-Nya. Sebaliknya, ibadah yang itu juga akan meperoleh ridho dari Allah dan juga cinta-Nya. Sebaliknya, ibadah yang dilakukan dengan terpaksa dan tanpa ada keikhlasan akan berakibat sia-sia.

dilakukan dengan terpaksa dan tanpa ada keikhlasan akan berakibat sia-sia.

2.

2. Mengenal Allah (Mengenal Allah ( Ma’rifatullah Ma’rifatullah))

Merupakan hal utama yang harus disempurnakan oleh setiap muslim, bahkan tidak Merupakan hal utama yang harus disempurnakan oleh setiap muslim, bahkan tidak hanya mengenal, tetapi harus juga mengakui ada-Nya.

hanya mengenal, tetapi harus juga mengakui ada-Nya. Firman Allah dalam QS.

Al-Firman Allah dalam QS. Al-

‘Araf : 172

‘Araf : 172

Artinya:

Artinya: ““ Dan  Dan (ingatlah), (ingatlah), ketika ketika Tuhanmu Tuhanmu mengeluarkan mengeluarkan keturunan keturunan anak-anak anak-anak Adam Adam daridari  sulbi

 sulbi mereka mereka dan dan Allah Allah mengambil mengambil kesaksian kesaksian terhadap terhadap jiwa jiwa mereka mereka (seraya (seraya berfirman):berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".

ini (keesaan Tuhan)".

3.

3. Mencintai AllahMencintai Allah

Cinta merupakan alasan seseorang melakukan segala hal dengan ikhlas, begitu pula Cinta merupakan alasan seseorang melakukan segala hal dengan ikhlas, begitu pula kecintaan kepada Allah merupak dasar untuk menjadikan amal saleh dan ibadah yang kecintaan kepada Allah merupak dasar untuk menjadikan amal saleh dan ibadah yang  benar.

 benar. Segala Segala bentuk bentuk ibadah ibadah yang yang dilaksanakan dilaksanakan tanpa tanpa cinta cinta akan akan memuahkan memuahkan hasilhasil yang merusak amal ibadah yang tealh dikerjakan.

yang merusak amal ibadah yang tealh dikerjakan. 4.

4. Ibadah dilakukan dengan cara yang saIbadah dilakukan dengan cara yang sa

h (sesuai petunjuk syara’)

h (sesuai petunjuk syara’)

Firman Allah:

Firman Allah:

“Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu yang diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa

“Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu yang diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa

sesunggu

sesungguhnya Tuhan kamu i

hnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa’.

tu adalah Tuhan yang Esa’. Barang siapa mengharap perjumpaa

Barang siapa mengharap perjumpaann

dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia

mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. (Q.S. Al Kahfi ayat 110)

mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. (Q.S. Al Kahfi ayat 110)

Oleh karena itu menjaga kualitas ibadah adalah wajib hukumnya, dan tentunya Oleh karena itu menjaga kualitas ibadah adalah wajib hukumnya, dan tentunya dengan memenuhi syarat seperti yang telah disebutkan diatas. Mengingat ibadah yang dengan memenuhi syarat seperti yang telah disebutkan diatas. Mengingat ibadah yang dilakukan sesorang tidak akan bernilai sebagai bentuk pengabdian dan juga wujud rasa dilakukan sesorang tidak akan bernilai sebagai bentuk pengabdian dan juga wujud rasa

(12)

syukur kepada Allah, ketika dilaksanakan secara asal-asalan, hal tersebut akan merusak syukur kepada Allah, ketika dilaksanakan secara asal-asalan, hal tersebut akan merusak  pelaksanaan ibadah itu sendiri.

 pelaksanaan ibadah itu sendiri.

Dengan demikian makan ada beberapa hal yang perlu diperhatika oleh para kaum Dengan demikian makan ada beberapa hal yang perlu diperhatika oleh para kaum muslim dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kualitas ibadahnya, antara lain: muslim dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kualitas ibadahnya, antara lain:

1.

1. Menjadikan ibadah tersebut tetap Menjadikan ibadah tersebut tetap hidup dan bersambung dengan Allah, ini merupakanhidup dan bersambung dengan Allah, ini merupakan taraf ihsan dalam beribadah.

taraf ihsan dalam beribadah. 2.

2.

Menjadikan ibadah penuh dengan kekhusu’an, sehingga dapat merasakan hangatnya

Menjadikan ibadah penuh dengan kekhusu’an, sehingga dapat merasakan hangatnya

hubungan dan mesranya hasil kekhusu’an ibadah yang telah dilakukan.

hubungan dan mesranya hasil kekhusu’an ibadah yang telah dilakukan.

3.

3. Beribadah dengan menghadirkan hati dengan penuh kesadaran, juga berupaya untukBeribadah dengan menghadirkan hati dengan penuh kesadaran, juga berupaya untuk menjauhkan pemikiran pada pekerjaan atau kesibukan duniawi yang sedang menjauhkan pemikiran pada pekerjaan atau kesibukan duniawi yang sedang dihadapinya.

dihadapinya. 4.

4. Hindari sikap puas dan merasa cukup dalam menjalankan suatu ibadah, justru yangHindari sikap puas dan merasa cukup dalam menjalankan suatu ibadah, justru yang harus dikerjakan adalah selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan harus dikerjakan adalah selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan ibadah-ibadah lainnya seperti mengucap kalimat-kalimat

ibadah-ibadah lainnya seperti mengucap kalimat-kalimat thayyibahthayyibah ((alhamdulillah,alhamdulillah,  subhanallah, Allahu

 subhanallah, Allahu Akbar,Akbar, dan lain-lain).dan lain-lain). 5.

5. Melatih, membiasakan dan menjaga diri untuk melakukan shalat malam, karena shalatMelatih, membiasakan dan menjaga diri untuk melakukan shalat malam, karena shalat tahajud 

tahajud  (shalat malam) itu dapat dijadikan sebagai pembangkit iman yang paling kuat. (shalat malam) itu dapat dijadikan sebagai pembangkit iman yang paling kuat. 6.

6.

Menjadikan do’a sebagai

Menjadikan do’a sebagai

mi’rajmi’raj kepada Allah dalam setiap unsur kehidupan, karena kepada Allah dalam setiap unsur kehidupan, karena

do’a merupakan salah satu sumber ibadah.

(13)

Menyikapi Ikhtilaf dalam Tata Cara

Menyikapi Ikhtilaf dalam Tata Cara

Beribadah

Beribadah

Kehadiran Islam di muka bumi ini pada dasarnya untuk memudahkan pemeluknya Kehadiran Islam di muka bumi ini pada dasarnya untuk memudahkan pemeluknya dalam melaksanakan ajarannya, sehingga mudah untuk mengamalkannya tanpa meras dalam melaksanakan ajarannya, sehingga mudah untuk mengamalkannya tanpa meras diberatkan. Sedangkan yang memberatkan dalam pelaksanaan ajaran tersebut manakala diberatkan. Sedangkan yang memberatkan dalam pelaksanaan ajaran tersebut manakala  pemeluknya

 pemeluknya menambah-nambah menambah-nambah perbuatan perbuatan yang yang diperintahkan, diperintahkan, maka maka ia ia akan akan merasa merasa beratberat melaksanakannya.

melaksanakannya. a.

a. Sumber Hukum yang Digunakan dalam BeribadahSumber Hukum yang Digunakan dalam Beribadah

Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dan Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dan  bersumber

 bersumber pada pada al-al-

Qur’an dan

Qur’an dan

as-Sunnah al-Maqbulah,as-Sunnah al-Maqbulah, yaitu berupa perintah-yaitu berupa perintah- perintah

 perintah ((al-awamir al-awamir ), larangan-larangan (), larangan-larangan (an-nawahian-nawahi) dan petunjuk-petunjuk () dan petunjuk-petunjuk (al- al-irsyadat 

irsyadat ) untuk kemaslahatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Dari itu) untuk kemaslahatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Dari itu

 pelaksanaa

 pelaksanaan

n ajaran

ajaran Islam

Islam harus

harus sesuai

sesuai dengan

dengan ketentuan

ketentuan didalam

didalam Qur’an

Qur’an dan

dan

Sunnah (sebagai wahyu yang mutlak kebenarannya dan hasil

Sunnah (sebagai wahyu yang mutlak kebenarannya dan hasil ijtihad ijtihad  adalah adalah nisbi,nisbi,  bukan kebenaran mutlak).

 bukan kebenaran mutlak).

Untuk itu, Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosio kultural Untuk itu, Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosio kultural dalam merespon berbagai perkembangan kehidupan manusia senantiasa merujuk pada:

dalam merespon berbagai perkembangan kehidupan manusia senantiasa merujuk pada: 1.

1. Al-Al-

Qur’an dan as

Qur’an dan as

-Sunnah-Sunnah

Al-Al-

Qur’an dan as

Qur’an dan as

-Sunnah sebagai dasar mutlak untuk menentukan hukum, karena-Sunnah sebagai dasar mutlak untuk menentukan hukum, karena kedudukannya dijadikan sebagai sumber ajaran Islam yang sarat dengan

kedudukannya dijadikan sebagai sumber ajaran Islam yang sarat dengan nashnash yangyang

 bermuatan syari’at Islam. Syari’at ini mengatur 2

 bermuatan syari’at Islam. Syari’at ini mengatur 2 hubunga

hubungan,

n, yaitu hubungan manusia

yaitu hubungan manusia

dengan Tuhannya (perintah dan larangan yang bersifat

dengan Tuhannya (perintah dan larangan yang bersifat ibadah mahdhah).ibadah mahdhah). 2.

2.  Ijtihad jama’i Ijtihad jama’i ((ijtihadijtihad kolektif)kolektif)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan  Ijtihad Ijtihad yang dilakukan olehyang dilakukan oleh MT Muhammadiyah, yaitu:

MT Muhammadiyah, yaitu:

 PengertianPengertian  Ijtihad Ijtihad : adalah mencurahkan segenap kemampuan berfikir dalam menggali dan: adalah mencurahkan segenap kemampuan berfikir dalam menggali dan merumuskan ajaran Islam, baik di bidang IPTEK, agama, maupun disiplin ilmu lainya merumuskan ajaran Islam, baik di bidang IPTEK, agama, maupun disiplin ilmu lainya  berdasarkan wahyu dengan pend

 berdasarkan wahyu dengan pendekatan tertentu.ekatan tertentu.

 PosisiPosisi  Ijtihad Ijtihad : bukan lagi sebagai sumber hukum, melainkan sebagai metode penempatan: bukan lagi sebagai sumber hukum, melainkan sebagai metode penempatan hukum.

(14)

 FungsiFungsi  Ijtihad Ijtihad : sebagai metode untuk merumuskan ketetapan-ketetapan hukum yang belum: sebagai metode untuk merumuskan ketetapan-ketetapan hukum yang belum

terumuskan di dalam Qur’an dan Sunnah.

terumuskan di dalam Qur’an dan Sunnah.

 Ruang lingkupRuang lingkup  Ijtihad Ijtihad : masalah-masalah yang terdapat di dalam dalil-dalil: masalah-masalah yang terdapat di dalam dalil-dalil dzanni,dzanni, dandan masalah-masalah yang secara eksplisit tidak

masalah-masalah yang secara eksplisit tidak

terdapat di dalam Qur’an dan

terdapat di dalam Qur’an dan Sunnah.

Sunnah.

 MetodeMetode Ijtihad Ijtihad ::

 MetodeMetode bayanibayani (semantic)(semantic) 

 MetodeMetode ta’lilita’lili (rasionalistik)(rasionalistik) 

 MetodeMetode istislahiistislahi (filosofi)(filosofi)

 Teknik yang digunakan dalam menetapkan hukum adalah : (a)Teknik yang digunakan dalam menetapkan hukum adalah : (a) ijma’,ijma’, (b)(b) Qiyas,Qiyas, (c) (c) masalihmasalih mursalah,

mursalah, (d)(d) urf.urf.

Apabila

tiap-Apabila tiap-

tiap ibadah dalam syari’at Islam diteliti dan diselami hikmah dan

tiap ibadah dalam syari’at Islam diteliti dan diselami hikmah dan

rahasianya, nyatalah tak ada sati ubadah pun yang ksong dari hikmah. Hanya saja hikmah rahasianya, nyatalah tak ada sati ubadah pun yang ksong dari hikmah. Hanya saja hikmah tersebut ada yang nampak dan ada pula yang abstrak. Mereka yang hatinya mendapat tersebut ada yang nampak dan ada pula yang abstrak. Mereka yang hatinya mendapat  pencerahan

 pencerahan dan dan cemerlang cemerlang fikirannya fikirannya dapat dapat merasakan merasakan adanya adanya hikmah-hikmah hikmah-hikmah tersebut.tersebut. Sedangkan mereka yang bebal, hatinya tertutup dan ti

Sedangkan mereka yang bebal, hatinya tertutup dan tidak tembus fikirannya, tidak akan dapatdak tembus fikirannya, tidak akan dapat merasakan dan menemukan hikmah ibadah.

merasakan dan menemukan hikmah ibadah.

Para Muhaqiq bekata: Para Muhaqiq bekata:

““

bagi tiap-tiap amal dari amalan-bagi tiap-tiap amal dari amalan-amalan syara’, baik ibadah, ataupun adat, maupun akhlak,amalan syara’, baik ibadah, ataupun adat, maupun akhlak, terpuji ataupun tercela, ada hukum pada asalnya yang tertentu baginya, ada hikmah-hikmah terpuji ataupun tercela, ada hukum pada asalnya yang tertentu baginya, ada hikmah-hikmah  yang mengistimewakannya da

 yang mengistimewakannya dari yang lain dan ada rari yang lain dan ada rahasia yang menghendakinhasia yang menghendakinyaya

”.

”.

Tak dapat diragukan lagi bahwa

tiap-Tak dapat diragukan lagi bahwa tiap-

tiap hukum syar’i mengandung suatu

tiap hukum syar’i mengandung suatu

kemaslahatan. Antara amal dengan pembalasannya ada persesuaian. Dan bukalah kemaslahatan. Antara amal dengan pembalasannya ada persesuaian. Dan bukalah ibadah-ibadah itu, semata-mata ujian, untuk menguji patuh tidaknya kita.

ibadah itu, semata-mata ujian, untuk menguji patuh tidaknya kita.

Adapun bentuk bentuk ibadah yang beraneka ragam adalah suatu hal yang bertujuan Adapun bentuk bentuk ibadah yang beraneka ragam adalah suatu hal yang bertujuan memiliki hikmah yang tinggi. Yakni agar para manusia suka beribadah, karena pada memiliki hikmah yang tinggi. Yakni agar para manusia suka beribadah, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang suka berpindah dari suatu keadaan ke keadaan hakikatnya manusia adalah makhluk yang suka berpindah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, atau lebih tepatnya manusia bertabi

yang lain, atau lebih tepatnya manusia bertabi

’t lebih mudah bosan Maka apabila ibadah

’t lebih mudah bosan Maka apabila ibadah

--ibadah itu dirupakan dalam bentuk yang beraneka ragam, maka manusia tersebut akan selalu ibadah itu dirupakan dalam bentuk yang beraneka ragam, maka manusia tersebut akan selalu  bersemangat dan tidak jenuh dalm melaksanakan ibadah.

 bersemangat dan tidak jenuh dalm melaksanakan ibadah.

Contoh Beberapa Kasus yang Sering Dihadapi oleh Umat Islam Contoh Beberapa Kasus yang Sering Dihadapi oleh Umat Islam

(15)

Bertolak pada sumber penetapan hukum diatas, maka muncul beberapa persoalan yang Bertolak pada sumber penetapan hukum diatas, maka muncul beberapa persoalan yang terkait dengan Ibadah

terkait dengan Ibadah Mahdhah Mahdhah dan dan Ghairu MahdhahGhairu Mahdhah yang harus dicarikan jalan keluarnya,yang harus dicarikan jalan keluarnya, seperti:

seperti: a.

a. Seseorang yang melaksanankan perintah Allah berupa shalat wajib atau sunnah, makaSeseorang yang melaksanankan perintah Allah berupa shalat wajib atau sunnah, maka harus mencontoh kepada Nabi Muhammad secara mendetail, mulai dari persiapan, harus mencontoh kepada Nabi Muhammad secara mendetail, mulai dari persiapan,  pelaksanan

 pelaksanan dan dan mengakhirinya. mengakhirinya. Ibadah Ibadah khusus khusus ini ini dalam dalam istilah istilah fiqih fiqih disebut disebut dengandengan ibadah mahdhah, artinya ibadah yang di dalam pemberian rambu-rambunya oleh para ibadah mahdhah, artinya ibadah yang di dalam pemberian rambu-rambunya oleh para

ulama’ diteta

ulama’ diteta

 pka kaidah: pka kaidah:

 Al- Al-ashlu fil ‘ibadati buthlaanu hatta yadullu daliilu ’alal ashlu fil ‘ibadati buthlaanu hatta yadullu daliilu ’alal amriamri

“pada prinsipnya perb

“pada prinsipnya perbuatan baik itu batal

uatan baik itu batal (tidak dapat diterima) sampai adanya dalil yang

(tidak dapat diterima) sampai adanya dalil yang

menerima untuk

menerima untuk melakukanny

melakukannya”

a”

Kaidah ini didasarkan pada sabda nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ais Kaidah ini didasarkan pada sabda nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ais yah:yah: man ‘amila ‘amalan laisa

man ‘amila ‘amalan laisa amranaa fahuwa raddunamranaa fahuwa raddun

“barang siapa berbuat sesuatu yang tidak ada perintahku

“barang siapa berbuat sesuatu yang tidak ada perintahku maka perbuatan itu tertolak”

maka perbuatan itu tertolak”

 b.

 b. Mahasiswa atau masyarakat secara umum yang pulang kampung pada saat menjelangMahasiswa atau masyarakat secara umum yang pulang kampung pada saat menjelang lebaran dengan menggunakan kendaraan roda dua atau naik kendaraan umum yang lebaran dengan menggunakan kendaraan roda dua atau naik kendaraan umum yang  berdesak-desakan,

 berdesak-desakan, tidak tidak adatempat adatempat duduk duduk dan dan kalau kalau ada ada toh toh harus harus berdiri berdiri tempattempat  pegangan

 pegangan pun pun tidak tidak ad, ad, sehinnga sehinnga ia ia merasa merasa tidak tidak mampu mampu untuk untuk menopang menopang tubunya.tubunya. Akibatnya, ia tidak mampu untuk melaksanakan

(16)

muncuul pertanyaan, apakah dia harus tetap mempertahankan puasanya atau muncuul pertanyaan, apakah dia harus tetap mempertahankan puasanya atau membatalkan puasanya? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka sumber yang membatalkan puasanya? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka sumber yang dijadikan sebagai pijakan untuk menjawab adalah

al-dijadikan sebagai pijakan untuk menjawab adalah al-

Qur’an, perhatikan firman Allah

Qur’an, perhatikan firman Allah

QS. Al-Baqarah : 185

QS. Al-Baqarah : 185

Artinya: “

Artinya: “

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan  penjelasan-penjelasan

 penjelasan-penjelasan mengenai mengenai petunjuk petunjuk itu itu dan dan pembeda pembeda (antara (antara yang yang hak hak dan dan yangyang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam  perjalanan

 perjalanan (lalu (lalu ia ia berbuka), berbuka), maka maka (wajiblah (wajiblah baginya baginya berpuasa), berpuasa), sebanyak sebanyak hari hari yangyang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supa

diberikan kepadamu, supa ya kamu bersyukur”. ya kamu bersyukur”.

c.

c. Kasus yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad Saw.Kasus yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad Saw.

Yaitu ada 3 kelompok bersahabat orang yang datang ke rumah-rumah istri Nabi, Yaitu ada 3 kelompok bersahabat orang yang datang ke rumah-rumah istri Nabi, mereka menanyakan berbagai keadaan yang dilakukan oleh Nabi, sehingga Nabi mereka menanyakan berbagai keadaan yang dilakukan oleh Nabi, sehingga Nabi terampuni dosa-dosanya bai yang akan datang, sedang dilakukan dan telah terampuni dosa-dosanya bai yang akan datang, sedang dilakukan dan telah dilakuakannya. Istri-istri Nabi pun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh 3 dilakuakannya. Istri-istri Nabi pun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh 3 kelompok orang inipun beragam. Ada yang menjawab

kelompok orang inipun beragam. Ada yang menjawab 11//33 atauatau 11//22 malam digunakanmalam digunakan

oleh Nabi selalu melakukan sholat

oleh Nabi selalu melakukan sholat tahajud tahajud , dan ada yang menjawab, Nabi selalu, dan ada yang menjawab, Nabi selalu melakukan puasa sunnah. Hasil dari

melakukan puasa sunnah. Hasil dari  silaturahmi silaturahmi ini mereka menyimpulkan dan salahini mereka menyimpulkan dan salah satunya mengatakan akan melakukan shalat malam sep[anjang masa, dan yang lain satunya mengatakan akan melakukan shalat malam sep[anjang masa, dan yang lain  berkata,

 berkata, saya saya akan akan berpuasa berpuasa sepanjang sepanjang masa masa dan dan tidak tidak akan akan berbuka. berbuka. Sedang Sedang satusatu kelompok lainya berkata , saya akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah. kelompok lainya berkata , saya akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah. Setelah itu Nabi datang dan memberi penjelasan yang sifatnya memberi pengarahan Setelah itu Nabi datang dan memberi penjelasan yang sifatnya memberi pengarahan untuk tidak melakukan apa yang baru saja didiskusikan bersama-sama sebagai berikut untuk tidak melakukan apa yang baru saja didiskusikan bersama-sama sebagai berikut :: “Saya yang paling taqwa diantara kamu, tetapi saya shalat malam dan saya tidur,“Saya yang paling taqwa diantara kamu, tetapi saya shalat malam dan saya tidur,  saya

 saya berpuasa, berpuasa, tetapi tetapi juga juga berbuka berbuka dan dan sayapun sayapun menikah. menikah. Barang Barang siapa siapa yang yang tidaktidak menyukai apa yang saya lakukan, maa ia bukan golonganku”

menyukai apa yang saya lakukan, maa ia bukan golonganku” . (Hadits diriwayatkan. (Hadits diriwayatkan oleh Bukhari

(17)

Keutamaan Ibadah

Keutamaan Ibadah

Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir

Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir

yang dicintai dan diridhai-yang dicintai dan diridhai- Nya.

 Nya. Karenanyalah Karenanyalah Allah Allah menciptakan menciptakan manusia, manusia, mengutus mengutus para para Rasul Rasul dan dan menurunkanmenurunkan Kitab-Kitab suci-Nya.

Kitab-Kitab suci-Nya. Allah Subhanahu Allah Subhanahu wa Ta'ala bwa Ta'ala berfirman:erfirman:

“Dan

“Dan Rabb- Rabb-mu berfirman, ‘Berdo’alah kepadamu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk  Neraka Jahannam da

 Neraka Jahannam dalam keadaan hina dinalam keadaan hina dina.”.” (Al-(Al-

Mu’min: 60)

Mu’min: 60)

Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan

Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan

  untuk mempersempit atau mempersulit  untuk mempersempit atau mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam kesulitan. Akan tetapi ibadah itu manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam kesulitan. Akan tetapi ibadah itu

disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat

disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat

dihitung jumlahnya. Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah.

dihitung jumlahnya. Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah.

Di antara keutamaan ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan Di antara keutamaan ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi. Termasuk keutamaan ibadah juga bahwasanya manusia sangat membutuhkan manusiawi. Termasuk keutamaan ibadah juga bahwasanya manusia sangat membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat membutuhkannya. Karena manusia ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat membutuhkannya. Karena manusia

secara tabi’at adalah lemah, fakir (butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad

secara tabi’at adalah lemah, fakir (butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad

membutuhkan makanan dan minuman, demikian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan membutuhkan makanan dan minuman, demikian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan menghadap kepada Allah. Bahkan kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu lebih besar menghadap kepada Allah. Bahkan kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu lebih besar daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman, karena sesungguhnya esensi daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman, karena sesungguhnya esensi dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya, keduanya tidak akan baik kecuali dengan dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya, keduanya tidak akan baik kecuali dengan menghadap (bertawajjuh) kepada Allah dengan beribadah. Maka jiwa tidak akan pernah menghadap (bertawajjuh) kepada Allah dengan beribadah. Maka jiwa tidak akan pernah merasakan kedamaian dan ketenteraman kecuali dengan dzikir dan beribadah kepada Allah. merasakan kedamaian dan ketenteraman kecuali dengan dzikir dan beribadah kepada Allah. Sekalipun seseorang merasakan kelezatan atau kebahagiaan selain dari Allah, maka kelezatan Sekalipun seseorang merasakan kelezatan atau kebahagiaan selain dari Allah, maka kelezatan dan kebahagiaan tersebut adalah semu, tidak akan lama, bahkan apa yang ia rasakan itu sama dan kebahagiaan tersebut adalah semu, tidak akan lama, bahkan apa yang ia rasakan itu sama sekali tidak ada kelezatan dan kebahagiaannya.

sekali tidak ada kelezatan dan kebahagiaannya.

d.

d. Kasus yang terjadi pada masa Nabi terkait dengan puasa sunah yang dilakukan olehKasus yang terjadi pada masa Nabi terkait dengan puasa sunah yang dilakukan oleh seorang istri

seorang istri  shalihah, shalihah,  yang sejak masa bujangnya selalu taat menjalankan puasa  yang sejak masa bujangnya selalu taat menjalankan puasa sunah. Ketika ia sudah menikah, ternyata suaminya tidak mengijinkan istrinya untuk sunah. Ketika ia sudah menikah, ternyata suaminya tidak mengijinkan istrinya untuk  berpuasa

(18)

dilakukan oleh istri itu meminta ijin suaminya dulu? Untuk menjawab pertanyaan ini, dilakukan oleh istri itu meminta ijin suaminya dulu? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu sekali memahami tujuan dan hakikat puasa. QS. Al-Baqarah :

maka perlu sekali memahami tujuan dan hakikat puasa. QS. Al-Baqarah : 183183

““

 Hai  Hai orang-orang orang-orang yang yang beriman, beriman, diwajibkan diwajibkan atas atas kamu kamu berpuasa berpuasa sebagaimanasebagaimana diwajibkan atas

orang-diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Ayat ini merupakan landasan perintah menjalankan puasa yang tidak hanya berlaku Ayat ini merupakan landasan perintah menjalankan puasa yang tidak hanya berlaku  bagi umat Nabi

 bagi umat Nabi Muhammad Saw. Saja, Muhammad Saw. Saja, namun umat sebelumnya tenamun umat sebelumnya telah melaksanakannya,lah melaksanakannya, seperti umatnya Musa As dengan tujuan utama adalah menjadi manusia-manusia yang seperti umatnya Musa As dengan tujuan utama adalah menjadi manusia-manusia yang  bertaqwa.

 bertaqwa.

Kata puasa diartikan dengan menahan, atau sepadam maknanya dengan kata kekang Kata puasa diartikan dengan menahan, atau sepadam maknanya dengan kata kekang ((al-imsak al-imsak ). Makna ini bila dikaitkan dengan pelakunya, maka secara tidak langsung). Makna ini bila dikaitkan dengan pelakunya, maka secara tidak langsung seseorang yang melakukan puasa harus mampu mengekang diri dari makan, minum dan seseorang yang melakukan puasa harus mampu mengekang diri dari makan, minum dan hubungan sex merupakan kebutuhan biologis yang harus dikekang selama puasa.

hubungan sex merupakan kebutuhan biologis yang harus dikekang selama puasa.

Dengan demikian, larangan Nabi Muhammad ini tidak dimaksudkan untuk Dengan demikian, larangan Nabi Muhammad ini tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasiakan dan mengebiri otonomi perempuan untuk berpuasa sunah, tetapi mendiskriminasiakan dan mengebiri otonomi perempuan untuk berpuasa sunah, tetapi sebaliknya malah untuk memberi perlindungan kepada kaum perempuan untuk sebaliknya malah untuk memberi perlindungan kepada kaum perempuan untuk mewujudkan rumah tangganya yang

mewujudkan rumah tangganya yang  sakinah  sakinah mawaddah mawaddah warahmah.warahmah. Disisi lain secaraDisisi lain secara teologis tidak ada larangan bagi kaum perempuan untuk memperbanyak ibadah, teologis tidak ada larangan bagi kaum perempuan untuk memperbanyak ibadah, khususnya puasa sunah, selama aktifitas yang dilakukan tidak mengalami kekerasan dan khususnya puasa sunah, selama aktifitas yang dilakukan tidak mengalami kekerasan dan tidak menghalangi tercapainya tujuan perkawinan yang diidamkan dalam keluarga tidak menghalangi tercapainya tujuan perkawinan yang diidamkan dalam keluarga Muslim.

(19)

PENUTUP

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan

Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan Rasul-Nya. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin dalam rangka Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin dalam rangka menggapai ridho Allah semata.

menggapai ridho Allah semata.

Dengan demikian, manusia sangat membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya. Hal Dengan demikian, manusia sangat membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya. Hal ini sesuai dengan tabiatnya, bahwa manusia itu lemah, fakir dan butuh kepada Allah. Untuk ini sesuai dengan tabiatnya, bahwa manusia itu lemah, fakir dan butuh kepada Allah. Untuk itu umat Islam harus meyakini dan mempercayai bahwa setiap jengkal kehidupannya itu umat Islam harus meyakini dan mempercayai bahwa setiap jengkal kehidupannya merupakan wujud dari ibadah, maka pada waktu itu Allah akan menggangkat derajatnya. merupakan wujud dari ibadah, maka pada waktu itu Allah akan menggangkat derajatnya.

Kunci utama dalam meraih kesuksesan untuk menggapai ibadah yang berkualitas Kunci utama dalam meraih kesuksesan untuk menggapai ibadah yang berkualitas adalah ikhlas, mengenal Allah, dan mencintai Allah.

adalah ikhlas, mengenal Allah, dan mencintai Allah. Menyikapi ikh

Menyikapi ikhtilaf tata cara tilaf tata cara beribadah beribadah yaitu sumber yaitu sumber hukum yhukum yang digunakang digunakan dalaman dalam  beriabah

 beriabah (al-(al-

Qur’an dan as

Qur’an dan as

--

Sunnah , ijtihad jama’i) maka

Sunnah , ijtihad jama’i) maka

 Ijtihad Ijtihad adalah mencurahkanadalah mencurahkan segenap berfikir dalam menggali dan menetapkan suatu hukum dan digunakan ketika segenap berfikir dalam menggali dan menetapkan suatu hukum dan digunakan ketika seseorang atau umat Islam menghadapi berbagai persoalan yang telah terjadi dan sangat seseorang atau umat Islam menghadapi berbagai persoalan yang telah terjadi dan sangat dibutuhkan untuk dilaksanakan.

dibutuhkan untuk dilaksanakan. Saran

Saran

Penulis menyarankan

Penulis menyarankan agar dalam menjalankan kehidupan ini dalam berbagai aspek apapunagar dalam menjalankan kehidupan ini dalam berbagai aspek apapun hendaknya dijalankan sesuai syariat Islam atau se

hendaknya dijalankan sesuai syariat Islam atau sesuai dengan akhlak baik yang dicontohkansuai dengan akhlak baik yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Baik itu dal

oleh Nabi Muhammad SAW. Baik itu dalam pelaksanaan ibadah ritual, am pelaksanaan ibadah ritual, pendidikan, ekonomi,pendidikan, ekonomi,  politik, hikum, seni buday

(20)

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR RUJUKAN

AIK, TIM. 2012.

AIK, TIM. 2012. AIK II Aqidah dan Ibad AIK II Aqidah dan Ibadah,ah, Cetakan 1Cetakan 1 , , Malang: UMM Press.Malang: UMM Press.

Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi Ash. 2000.

Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi Ash. 2000.  Kuliah  Kuliah IbadahIbadah. Semarang: PT. Pustaka. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra

Rizki Putra

http://quran.com/

Referensi

Dokumen terkait

Data faktor penyebab perceraian yang diperoleh dari kantor Pengadilan Agama Kota Semarang, dapat dilihat dalam tabel berikut:.. Ada 14 penyebab terjadinya perceraian,

1 21 Normalisasi Dan Pembuatan Talud Anak Sungai Kedukan Bungaran Panca Usaha Menuju RSUD Bari Kecamatan SU I..

Pada tahun 2016 sendiri terjadi beberapa peristiwa penting yang juga berimbas pada pasar modal, antara lain: pencabutan sanksi ekonomi Iran yang artinya setealah

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Gugah Jateng menyatakan bahwa sudah tiba saatnya LMDH untuk menguji apakah selama 10 tahun perjalanan PHBM telah sesuai dengan apa

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 31 Tahun 2008 tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar

(1) Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) disampaikan kepada atasan masing-masing secara berjenjang dan sesuai dengan format dan jadwal yang telah

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bantul dalam memberikan pelayanan informasi publik melibatkan seluruh pegawai