AKTIVA LANCAR
Kas dan Bank 2.b, 3 6.813.330 5.757.409
Investasi Jangka Pendek 2.d, 4 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b, 2.c, 5 496.780 25.580.694
Piutang Lain-lain 11.526 925.159
Persediaan
(Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 838.706 ribu dan Rp 299.582 ribu per 31 Juni 2005, dan 2004)
2.e, 6
- 26.499.440 Pajak Dibayar di Muka 2.j, 7.b 2.053.510 1.445.748
Biaya Dibayar di Muka 199.664 76.548
Uang Muka Pembelian dan Lainnya 8 199.230 311.964 Jumlah Aktiva Lancar 9.780.190 60.603.112 AKTIVA TIDAK LANCAR
Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap - 20.500 Aktiva Pajak Tangguhan 2.j, 16.898.121 22.473.236 Aktiva Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp Rp 40.223.067 ribu dan Rp.46.812.251 ribu per
30 Juni 2005 dan 2004 ) 2.f, 9 72.467.637 46.812.320
Biaya Ditangguhkan 2.g, 10 427.729 719.141 Jumlah Aktiva Tidak Lancar 89.793.487 70.025.197 JUMLAH AKTIVA 99.573.677 130.628.309
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 2.b, 11 21.368.600 20.833.022 Surat Berharga Komersial 12 4.768.000 4.768.000
Hutang Usaha 2.b, 13 250.158 8.026.516
Hutang Lain-lain 608 608
Hutang Pajak 2.j, 7 c 35.559 258.374
Biaya yang Masih Harus Dibayar 1.880.992
Hutang Kepada Pihak Hubungan Istimewa 2.b, 45.a, 14.b 46.622.400 --Jumlah Kewajiban Lancar 73.045.325 35.767.512 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang kepada Pihak Hubungan Istimewa 2.b, 14.a, 14.b -- 45.192.000 Kewajiban Diestimasi atas Biaya Penghentian Karyawan 2.i, 15 - 6.588.725 Jumlah KewajibanTidak Lancar 0 51.780.725 EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal Dasar - 4.400 juta
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 2.200 juta
saham per 31 Desember 2004 dan 2003 16 220.000.000 220.000.000 Tambahan Modal Disetor 17 600.000 600.000 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 9 52.809.528 21.069.760 Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek yang
Tersedia untuk Dijual 2.d, 4 (8.350) (8.350)
Defisit (246.872.826) (198.581.338)
Jumlah Ekuitas 26.528.352 43.080.072
Rp Rp
PENJUALAN 2.h, 18 24.428.742 97.805.023
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.h, 19 30.006.079 102.669.348
LABA (RUGI) KOTOR (5.577.337) (4.864.325)
BEBAN USAHA 2.h
Beban Penjualan 20.a 1.419.045 3.824.497
Beban Umum dan Administrasi 20.b 3.148.227 3.261.903
Jumlah Beban Usaha 4.567.272 7.086.400
RUGI USAHA (10.144.609) (11.950.725)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
Penghasilan Bunga 14.795 14.133
Beban Bank (455.155) (1.126.235)
Beban Bunga (863.491) (629.763)
Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs
Mata Uang Asing - Bersih (2.496.940) (2.373.544)
Laba Penjualan Aktiva Tetap 2.f, 9 200.132 149.688
Lain-lain - Bersih 1.006.361
-Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih (2.594.298) (3.965.721)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (12.738.907) (15.916.446)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.j
Pajak Kini --
--Pajak Tangguhan 7.326.663 544.661
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 7.326.663 544.661
RUGI AKTIVITAS NORMAL (5.412.244) (15.371.785)
POS LUAR BIASA - BERSIH SETELAH PAJAK 2.j, 21 -
--RUGI BERSIH (5.412.244) (15.371.785)
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
Rugi Usaha (4,61) (5,43)
Disetor Penuh Disetor Tetap Pemilikan Efek
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 01 Januari 2004 16 220.000.000 600.000 -- (9.250) (183.209.533) 37.382.097
Pemulihan dari Pemilikan Efek 2.d. 5 -- -- -- 900 -- 900
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 10 -- -- 21.069.760 -- -- 21.069.760
Rugi Bersih -- -- -- -- (15.371.785) (15.371.785)
Saldo per 30 Juni 2004 220.000.000 600.000 21.069.760 (8.350) (198.581.318) 43.080.972
Saldo per 01 Januari 2005 220.000.000 600.000 21.069.760 (8.350) (241.460.587) 200.823
Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan 40.843.925 59.968.991
Pembayaran kepada Pemasok dan Karyawan (33.226.903) (86.283.488)
Pembayaran Bunga dan Beban Bank (1.263.744) (1.233.541)
Pembayaran Pajak Penghasilan (1.083.142)
Penerimaan atas Restitusi Pajak
--Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 6.353.278 (28.631.180)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Bunga 14.795 14.133
Hasil Penjualan Aktiva Tetap 260.800 48.333
Perolehan Aktiva Tetap (4.250)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 271.345 62.466
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan (Pembayaran) Hutang Bank (6.890.784) 8.044.743
Penurunan Hutang kepada pihak yang memiliki
Hubungan istimewa 21.891.750
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Dipergunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan (6.890.784) 29.936.493
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK (266.161) 1.367.779
SALDO KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 7.079.491 4.389.630
SALDO KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 2.b, 3 6.813.330 5.757.409
Kas dan Bank pada akhir tahun terdiri dari:
Kas 11.729 97.203
Bank 6.801.601 5.660.206
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Sarasa Nugraha Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Sri Rahayu, SH, Notaris di Jakarta, No. 5 tanggal 7 Desember 1982. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1433.HT.01.01.TH.85 tanggal 18 Maret tahun 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, No. 46 tanggal 31 Januari 2003, mengenai perubahan status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-04589.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Maret 2003.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan Perusahan meliputi industri pakaian jadi. Perusahaan beralamat di Gedung Graha Kencana Suite 9A, Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta, dengan pabriknya berlokasi di Cibodas, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat. Perusahaan memulai kegiatan komersil sejak 1 Pebruari 1984.
Pada tahun 2005 dan 2004, Perusahaan menyewakan Pabrik Cibodas dan Balaraja yang telah dihentikan operasinya berdasarkan:
• Surat Keputusan No. 20/Dir.Srs/II/2004 tanggal 5 Pebruari 2004, Perusahaan menghentikan seluruh kegiatan operasional Pabrik Balaraja terhitung mulai tanggal 4 Pebruari 2004. Manajemen beralasan bahwa keputusan tersebut disebabkan karena ketidakmampuan membiayai operasional pabrik di Balaraja. Keputusan ini juga diikuti dengan melakukan pengurangan tenaga kerja. Pabrik Balaraja dan Cibodas telah berhenti beroperasi. Pada 1 Desember 2004 pabrik dan aktiva tetap Balaraja telah disewakan kepada Jap Sanjaya sedangkan Cibodas kepada PT Supra Busanayasa pada 29 Maret 2005 (lihat Catatan 23).
• Perjanjian Bersama antara Perusahaan dengan Ketua dan Sekretaris Pengurus Serikat Pekerja (PSP) Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT Sarasa Nugraha Tbk yang disaksikan oleh Dinas Tenaga Kerja Tangerang, DPRD Kota Tangerang, Dewan Perwakilan Cabang Serikat Pekerja Nasional Tangerang tanggal 24 Pebruari 2005 disetujui Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) seluruh karyawan (1.672 orang) terhitung sejak tanggal 28 Pebruari 2005 dengan nilai kompensasi Rp 10.500.000 ribu yang merupakan setengah dari pesangon yang dibayarkan berdasarkan UU No. 13 tahun 2003.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 2 Desember 1992 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1917/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 5.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat.
Pada tanggal 11 Oktober 2000 dan 30 Oktober 2000 Perusahaan melakukan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 81.100.000 saham biasa dan 110.000.000 saham biasa melalui konversi hutang.
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 2.200.000.000 saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta.
1.c. Karyawan, Direksi dan Komisaris
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 17 Junil 2005 adalah sebagai berikut:
Komisaris:
Komisaris Utama : Bambang Setijo
Komisaris : Budhi Moeljono
Komisaris Independen : Antonius Budidarmodjo
Direksi:
Direktur Utama : Yuliana Nata
Direktur : Sharad Ganesh Ugrankar
Direktur : Wong Lukas Yoyok Nurcahya
Susunan Komite Audit berdasarkan Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 7 Juni 2004 adalah sebagai berikut:
Ketua Komite Audit : Antonius Budidarmodjo
Anggota : Stephanus Junianto
Anggota : Hary Wibowo
Anggota : Handjojo
Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 630.000 ribu, Rp 531.375 ribu, berakhir pada 30 Juni 2005 dan 2004.
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2005, dan 2004 adalah masing-masing 8,dan 3,581 orang (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atas Perusahaan Publik Industri Manufaktur yang ditetapkan oleh Bapepam.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value) dan investasi efek tertentu yang dapat dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah. Angka-angka dalam catatan atas laporan keuangan disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali jumlah orang, persentase jumlah, saham dan nilai nominal per saham disajikan dalam angka penuh.
2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut 30 Juni 2005 dan 2004, adalah sebagai berikut:
2005
Rp 2004Rp
1 USD 9.713,00 9.415,00
1 EUR 11.732,83 11.384,15
Laba atau rugi kurs dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
2.c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
2.d. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah efek ekuitas tersedia untuk dijual. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual (termasuk efek yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar) dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan tidak diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasi.
2.e. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan bahan baku dan pembantu ditentukan dengan metode first-in first out, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses dengan metode rata-rata bergerak (moving average).
2.f. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Bangunan : 20 tahun
Mesin dan Peralatan : 10 tahun
Kendaraan dan Peralatan Kantor : 4 tahun
Aktiva tetap yang nilai bukunya nihil setelah diapraisal disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran sisa manfaat aktiva tetap sebagai berikut:
Mesin dan peralatan : 4 tahun
Kendaraan dan Peralatan Kantor : 1-2 tahun Tanah tidak disusutkan.
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan biaya-biaya-biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aktiva secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aktiva tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan aktiva tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aktiva tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan
2.g. Biaya Ditangguhkan
Biaya ditangguhkan terdiri dari hak kuota tetap, biaya pengurusan legal hak atas tanah dan biaya pra operasi.
Hak kuota tetap diakui berdasarkan biaya perolehan dan diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaatnya selama 10 tahun dengan metode garis lurus (straight-line method). Hak kuota akan dihapuskan seluruhnya bila sistem kuota berakhir. Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Biaya ditangguhkan lainnya diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
2.h. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat barang dikapalkan (FOB shipping point) untuk penjualan ekspor dan penyerahan barang kepada langganan untuk penjualan lokal.
Beban diakui sesuai manfaat pada periode berjalan (accrual basis).
2.i. Kewajiban Diestimasi Atas Imbalan Kerja
Pesangon yang akan diberikan kepada karyawan umumnya diakui pada saat dibayar. Hak karyawan atas uang jasa yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara sukarela diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasian yang diakui berhubungan dengan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca dan dihitung sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
2.j. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aktiva pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2.k. Laba per Saham Dasar
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam satu periode pelaporan. Laba (rugi) per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
2.l. Informasi Segmen
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) geografis sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen lokasi pabrik sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.
3. Kas dan Bank
2005 Rp 2004Rp Kas Rupiah 11.729 97.203 --11.729 97.203 Bank Rupiah PT Bank Lippo Tbk 180.253 60.862
PT Bank Bintang Manunggal 46.815 124.715
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation 14.871 1.400
PT Bank Buana Indonesia 11.097
US Dollar
PT Bank Chinatrust Indonesia
(2005: USD 322,639.45; 2004 ) 3.133.797
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(2005: USD 291,074.12; 2004: USD 202,106.11)
2.827.205 1.902.829 PT Bank Lippo Tbk
(2005: USD 13,923.71; 2004: USD 461.28; )
135.241 4.343 The Hongkong & Shanghai Banking Corporation
(2005: USD 13,723.77; 2004: USD 8,469.46 )
133.299 79.740 Euro
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation
(2005: EUR 11,732.83; 2004: EUR 222,262.70) 313.942 2.530.272 PT Bank Lippo Tbk
(2005: EUR 1,378.88; 2004: EUR 83,005.58) 16.178 944.948
Perusahaan telah mengasuransikan pengiriman uang dari kantor pusat ke lokasi pabrik kepada PT Asuransi Bintang dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.600.000 ribu, Rp 5.400.000 ribu per 31 Desember 2004, 2003 Sedangkan pada 30 April 2005, Perusahaan tidak mengasuransikan pengiriman uang dari kantor pusat ke lokasi pabrik. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari kas yang dipertanggungkan.
4. Investasi Jangka Pendek
2005
Rp 2004Rp PT Karwell Indonesia Tbk (sebanyak 15.000 Saham) 14.500 14.500
Rugi Belum Direalisasi (8.350) (8.350)
Jumlah 6.150 6.150
Mutasi Rugi Belum Direalisasi:
Saldo Awal Tahun 9.250 9.250
Penyisihan (Pemulihan) Tahun Berjalan (900) (900)
Saldo Akhir Tahun 8.350 8.350
5. Piutang Usaha
2005
Rp 2004Rp Perry Ellis (Amerika) (2004: USD 425,129.68)
4.002.596 Dillards (Amerika) (2004: USD 146,242.16) 1.376.870 Dockers (Amerika) (2004: USD 1,365.016) -- 12.851.629 Target Stores (Amerika) (2004: USD 529,118.85 )
-- 4.981.654 Structure (Amerika) (2004: USD 85,947.1 )
-- 809.192 Tom Tailor (Jerman) (2003: EUR 137,370.30) -- 600.549 Lain-lain (dibawah Rp 500.000 ribu) 496.780 958.204
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2005 Rp 2004Rp Jatuh Tempo: 1 s/d 30 Hari 17.196.115 31 s/d 60 Hari 475.261 61 s/d 90 Hari 278.288 Diatas 90 Hari 496.780 7.631.030 Jumlah 496.780 25.580.694
Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
6. Persediaan
2005
Rp 2004Rp
Barang Jadi 3.075.073
Barang dalam Proses -- 15.099.654
Bahan Baku 600.269 6.221.568
Bahan Pembantu 238.437 1.152.064
Bahan dalam Perjalanan -- 1.250.663
Jumlah 838.706 26.799.022
Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan (838.706) (299.582)
Jumlah 0 26.499.440
Pada tahun 2004, Manajemen menghapus nilai persediaan bahan baku pabrik Balaraja yang telah dihentikan operasinya sebesar Rp 2.528.837 ribu.
Manajemen berpendapat penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat penurunan nilai persediaan.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar USD 3,250,000 dan Rp 4.500.000 untuk periode empat bulan yang berakhir pada 30 April 2004 dan sebesar USD 5,000,000 dan Rp 40.000.000 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004, 2003 dan 2002. Pada 30 April 2005 Perusahaan tidak mengasuransikan persediaan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dari PT Bank Lippo Tbk (lihat Catatan 11).
7. Perpajakan
a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2005
Rp 2004Rp
Pajak Tangguhan 7.326.663 544.661
Jumlah 7.326.663 544.661
b. Pajak Dibayar di Muka
2005
Rp 2004Rp
Pajak Pertambahan Nilai 1.824.280 831.155
PPh Pasal 23 229.230 108.359
PPh Pasal 22 -- 506.234
Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan Badan
Tahun 2001 --
--Jumlah 2.053.510 1.445.748
Direktur Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan untuk semua pajak masa pajak tahun 2002 dan 2003. Perusahaan telah menerima hasil pemeriksaan dan melunasi kewajiban perpajakan setelah dikompensasi dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
c. Hutang Pajak 2005 Rp 2004Rp PPh Pasal 21 25.838 176.544 PPh Pasal 23 9.721 70.560 PPh Pasal 29 -- --PPh Pasal 4 (2) Final 11.270
Pajak Pertambahan Nilai --
8. Uang Muka Pembelian dan Lainnya
Merupakan uang muka pembelian impor dan lokal bahan baku, bahan pembantu, kuota dan uang muka kepada sub-kontraktor dalam rangka pekerjaan makloon sebesar Rp 199.230 ribu, Rp 311.964 ribu, per 30 Junil 2005 dan 2004,
9. Aktiva Tetap
2005
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Revaluasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Perolehan Pemilikan Langsung
Tanah 21.486.529 -- -- 13.316.271 34.802.800
Bangunan 23.409.478 -- -- 10.211.632 33.621.110
Mesin dan Peralatan 28.292.448 4.250 947.679 6.806.755 34.155.774 Kendaraan 2.905.402 -- 159.617 1.405.110 4.150.895 Peralatan Kantor 5.983.725 -- 23.600 -- 5.960.125 Jumlah 82.077.582 4.250 1.130.896 31.739.768 112.690.704 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan 9.111.079 1.329.449 -- -- 10.440.528
Mesin dan Peralatan 19.777.243 2.685.103 947.679 -- 21.514.667
Kendaraan 2.655.001 634.575 109.272 -- 3.180.304
Peralatan Kantor 4.771.105 340.063 23.600 -- 5.087.568 Jumlah 36.314.428 4.989.190 1.080.551 -- 40.223.067
Nilai Buku 45.763.154 72.467.637
2004
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Revaluasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Perolehan Pemilikan Langsung
Tanah 21.486.529 -- -- -- 21.486.529
Bangunan 23.409.476 -- -- -- 23.409.476
Mesin dan Peralatan 28.286.449 -- 28.286.449
Kendaraan 5.919.894 -- 271.538 -- 5.648.356 Peralatan Kantor 3.367.607 75.033 16.695 -- 3.425.945 Jumlah 82.469.955 75.033 288.233 -- 82.256.755 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan 7.875.239 813.429 -- -- 8.688.667
Mesin dan Peralatan 18.425.405 1.043.812 -- -- 19.469.217
2004
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Revaluasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah 33.225.825 2.475.406 256.724 -- 35.444.435
Nilai Buku 49.244.130 46.812.320
Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut:
2005
Rp 2004Rp
Harga Jual 277.300 47.812
Nilai Buku (77.168) (197.500)
Laba Penjualan 200.132 (149.688)
Beban penyusutan tahun berjalan dialokasikan sebagai berikut:
2005 Rp 2004Rp Biaya Pabrikasi 2.430.910 2.183.349 Beban Usaha 553.325 283.159 Beban Lain-lain 1.978.131 --Jumlah 4.962.366 2.466.508
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Cibodas dan Balaraja, Tangerang dengan hak legal berupa hak milik dan guna bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2008 sampai 2014. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aktiva tetap Perusahaan dijadikan sebagai jaminan perolehan pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 11). Pada tanggal 29 Maret 2005, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali terhadap aktiva tetap yang berlokasi di Cibodas dan Balaraja yang dilakukan oleh PT Laksa Laksana selaku penilai independen dengan menggunakan nilai pasar atau wajar atas aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2004.
Hasil penilaian kembali aktiva tetap dicatat pada tahun 2005 dengan rincian sebagai berikut: Penilaian Kembali Rp Nilai Tercatat Per 1 Jan 2005 Rp Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Rp Tanah 34.802.800 21.486.529 13.316.271 Bangunan 24.510.030 14.298.398 10.211.632
Mesin dan Peralatan 15.321.960 8.515.204 6.806.756
Kendaraan 1.696.950 291.840 1.405.110
Jumlah 76.331.740 44.591.971 31.739.769
Penilaian kembali tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jendral Pajak dengan Surat Keputusan Jenderal Pajak No. KEP-461/WPJ.07/BD.04/2005 tanggal 23 Mei 2005 berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 31 Desember 2004. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan sebesar Rp 38.406.148 ribu.
Perusahaan juga telah melakukan penilaian kembali aktiva tertentu yang berlokasi di Balaraja pada tanggal 18 Desember 2003. Penilaian kembali dilakukan oleh PT Sapta Sentra Jasa Pradana selaku penilai independen dengan mengunakan nilai pasar atau wajar. Rincian hasil penilaian kembali aktiva yang dicatat oleh Perusahaan pada tahun 2003 adalah sebagai berikut:
Penilaian Kembali Rp Nilai Tercatat Per 1 Des 2003 Rp Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Rp Tanah 18.563.524 3.666.455 14.897.069 Bangunan 10.055.370 3.882.679 6.172.691 Jumlah 28.618.894 7.549.134 21.069.760
Penilaian kembali tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak dengan Surat Keputusan No. KEP-62/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 3 Pebruari 2004 yang berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 8 Desember 2003. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan adalah sebesar Rp.22.035.069 ribu.
Aktiva tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 14.000.000 ribu dan USD 6,000,000 pada tanggal 30 April 2005,
pada tanggal 31 Desember 2003, dan Rp 21.975.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2002. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
10. Biaya Ditangguhkan
2005
Rp 2004Rp
Hak Kuota Tetap -- 12.349.933
Biaya Pengurusan Legal Hak atas Tanah 468.381 468.381
Biaya Pra operasi -- 705.822
Jumlah 468.381 13.524.136
Dikurangi: Akumulasi Amortisasi (40.652) (12.804.995)
Bersih 427.729 719.141
Pada tahun 2004, hak kuota tetap dengan nilai buku sebesar Rp 182.830 ribu dengan perolehan sebesar Rp 12.349.933 ribu dan akumulasi amortisasi sebesar Rp 12.167.103 ribu dibebankan ke laba rugi sehubungan dengan berakhirnya sistem kuota.
Beban amortisasi masing-masing sebesar Rp 7.473 ribu, Rp 137.410 ribu, untuk 30 Juni 2005 dan 2004
11. Hutang Bank
2005
Rp 2004Rp PT Bank Lippo Tbk - US Dollar 21.368.600 19.283.819 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - US Dollar -- 1.549.203
Jumlah 21.368.600 20.833.022
a. PT Bank Lippo Tbk
Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka pendek dengan rincian fasilitas yang diterima sebagai berikut:
Fasilitas : PTX - OD (Fixed Loan - On Demand) submit L/C Import Line
Plafond : USD 2,400,000
Bunga : 8% (floating)
Periode : 31 Januari 2004 sampai dengan 31 Januari 2006
Fasilitas : L/C Import Line
Plafond : Sisa tarik dari fasilitas PTX - OD
Fasilitas : Negosiasi Wesel Ekspor (NWE) Line
Plafond : USD 1,000,000
Periode : 31 Januari 2004 sampai dengan 31 Januari 2006
Grace Period : 10 hari
Fasilitas L/C yang telah digunakan masing-masing sebesar USD 2,400,000, USD 2,001,777.78, USD 1,033,949.91 dan USD 1,960,206.59 per 30 April 2005, 31 Desember 2004, 2003 dan 2002. Pinjaman ini dijamin dengan:
• Tanah dan Bangunan di Jalan Dipati Unus No. 48, Tangerang (lihat Catatan 9); • Mesin-mesin Perusahaan (lihat Catatan 9);
• Persediaan Barang Perusahaan (lihat Catatan 6); dan
• Barang yang tercantum dalam Pembukaan L/C (lihat Catatan 9).
b. PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit untuk keperluan ekspor dan impor dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas : L/C Line Import (Sight dan Usance max. 90 hari)
Plafond : USD 4,000,000 (Sublimit TR/UPAS USD 3,000,000)
Bunga : 5,5 % p.a untuk TR, dan Sibor + 3,5% p.a (minimal spread untuk bank adalah 1% dari financing cost-berlaku mana yang lebih tinggi) untuk UPAS.
Fasilitas : Negotiation Line
Plafond : USD 2,000,000
Bunga : 5,5 % p.a (Direct), Financing Cost + 1,5% p.a (Renego)
Fasilitas ini berjangka waktu 6 Maret 2003 sampai dengan tanggal 6 Maret 2004. Pinjaman ini dijamin dengan Contract Export/LC Export
12. Surat Berharga Komersial
Pada tanggal 30 April 2005, 31 Desember 2004, 2003 dan 2002 akun ini merupakan surat berharga komersial diterbitkan oleh Perusahaan untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan dengan PT Bakrie Sekuritas sebagai arranger (agen) dan tingkat bunga diskonto sebesar 20,75% per tahun.
sejak tanggal jatuh tempo. Namun sejak tahun 1998 sampai dengan tanggal neraca pihak arranger maupun pemegang surat berharga belum menghubungi Perusahaan untuk membicarakan penyelesaian atas surat berharga komersial tersebut.
13. Hutang Usaha
2005
Rp 2004Rp Pemasok Dalam Negeri
PT Argo Pantes 563.208 PT Argo Manunggal -- 1.317.469 PT Sariwarna -- 336.328 PT Tokai -- 490.417 PT Giusti Label 235.921 PT Grandtex 238.905 PT Gistex -- 1.109.947 PT Unitex 489.808 PT YKK 226.494
Lain-lain (dibawah Rp 200.000 ribu) 2.135 1.748.021 2.135 6.756.518 Pemasok Luar Negeri
Sarasa Nugraha Taipei (2004: USD 32,42 );
305.278 Union Perfect Inc (Singapura) (2004: USD 59,545.223;)
-- 560.618 Lain-lain (dibawah Rp 200.000 ribu) 248.023 404.102 248.023 1.269.998
Jumlah 250.158 8.026.516
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri, berkisar 30 sampai 60 hari.
14. Saldo dan Transaksi Kepada Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa a. Hutang
- Hutang kepada pihak Tio & Tan Investments Inc. (T&T), Hongkong sebesar Rp 46.622.400 ribu dan Rp 45.192.000 ribu per 30 Juni 2005 dan 2004, hutang jangka panjang sebesar Rp 40.632.000 ribu dan Rp 42.912.000 ribu per 31 Desember 2003 dan 2002. Hutang ini merupakan sisa pinjaman sehubungan dengan terlaksananya konversi sebagian pinjaman dari T&T menjadi modal saham pada Perusahaan. Atas hutang ini Perusahaan tidak dikenakan bunga, dengan periode pinjaman 1 Januari 2001 sampai dengan 31 Desember 2005.
Pinjaman dari T&T ini berasal dari pengalihan hutang-hutang Perusahaan sebesar USD 29,958,718 yang telah direstrukturisasi pada tanggal 23 Mei 2000 dengan ketentuan sebagai berikut:
(i). Sebesar USD 6,000,000 dijadikan sebagai Pinjaman Modal Kerja Jangka Panjang (Long Term Working Capital Loan) dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 sisa pinjaman yang belum dilunasi adalah sebesar USD 4,800,000.
Pada 31 Desember 2004 hutang kepada Tio & Tan Investments Inc. (T&T), dicatat sebagai hutang lancar karena akan jatuh pada tanggal 31 Desember 2005.
(ii). Sebesar USD 23,958,718 dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan kurs ekuivalen Rp 8.500 per USD.1, atau menjadi sebesar Rp 203.649.103 ribu. Atas pinjaman ini, sejumlah Rp 12.549.103 ribu dijadikan Pinjaman Modal Kerja Jangka Pendek (Short Term Working Capital Loan) dan telah dilunasi pada tanggal 30 Juni 2001 dan sejumlah Rp 191.100.000 ribu dikonversi menjadi penyertaan modal saham sebanyak 191.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham.
b. Sifat hubungan Istimewa
Tio & Tan Investments Inc. merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan (lihat Catatan 17).
15. Kewajiban Diestimasi atas Biaya Penghentian Karyawan
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi biaya penghentian karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Rekonsiliasi perubahan kewajiban yang diakui pada neraca:
2005
Rp 2004Rp
Kewajiban Awal Tahun 10.500.000 5.650.926
Kewajiban Diestimasi atas Biaya Penghentian Karyawan yang Diakui pada Tahun Berjalan:
Biaya Penghentian Karyawan
--Pesangon -- 2.947.612
10.500.000 8.598.538 Kewajiban Diestimasi atas Biaya Penghentian Karyawan yang
Telah Dibayarkan 10.500.000 2.009.813
Kewajiban Akhir Tahun -- 6.588.725
Berdasarkan kesepakatan bersama tanggal 11 Oktober 2004 antara pihak manajemen PT Sarasa Nugraha Tbk dengan pengurus Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP) pabrik Balaraja, telah disepakati Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK ) yang dimulai tanggal 27 Agustus 2004 sampai tanggal 11 Oktober 2004 sebanyak 1.634 karyawan (bagian sewing 960 orang, non sewing 508 orang dan non produksi 164 orang). Besarnya pesangon yang telah dibayarkan adalah setengah dari jumlah yang diatur dalam UU No. 13 tahun 2003. Jumlah seluruh pesangon yang telah dibayarkan adalah sebesar Rp 7.762.942 ribu, dari jumlah tersebut Perusahan telah mencadangkan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp 4.201.126 ribu, sehingga sisanya sebesar Rp 3.561.816 ribu dibebankan pada laba rugi pada akun Pos Luar Biasa. Perusahaan telah menyelesaikan pemutusan hubungan kerja karyawan pabrik Cibodas denga total biaya sebesar 10.500.000 ribu.
16. Modal Saham
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2005dan 2004 adalah sebagai berikut:
2005 Jumlah
Saham KepemilikanPersentase Jumlah ModalSaham
(Lembar) (%) Rp
Tio & Tan Investments Inc. 1.263.772.000 57,44 126.377.200
PT Metromaxindo Pratama 122.981.500 5,59 12.298.150
PT. Dwidana Sakti Sekurindo 226.000.000 10,27 22.600.000 Drs. Wong Lukas Yoyok Nurcahya 7.515.000 0,34 751.500 Masyarakat (dibawah 5% ) 579.731.500 26,36 57.973.150 Jumlah 2.200.000.000 100,00 220.000.000
2004 Jumlah
Saham KepemilikanPersentase Jumlah ModalSaham
(Lembar) (%) Rp
Tio & Tan Investments Inc. 1.263.772.000 57,44 126.377.200
PT Metromaxindo Pratama 122.981.500 5,59 12.298.150
Hartono Setyo, Komisaris 80.000 0,00 8.000
Masyarakat (dibawah 5% ) 813.166.500 36,96 81.316.650 Jumlah 2.200.000.000 100,00 220.000.000
Merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan harga pasar saham pada saat penawaran saham kepada masyarakat, dikurangi dengan pembagian saham bonus pada tahun 1994.
18. Penjualan 2005 Rp 2004 Rp Ekspor 23.109.319 97.635.487 Lokal 1.319.424 169.536 Jumlah 24.428.743 97.805.023
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada 30 Juni 2005 dan 2004
2005
Rp 2004Rp
Dillard’s Inc.(Amerika) 7.686.681 16.172.694
Perry Ellis (Amerika) 14.683.281 13.462.952
Dockers (Amerika) -- 16.747.067
Lain-lain (dibawah 10%) 2.058.781 51.422.310
Jumlah 24.428.743 97.805.023
19. Beban Pokok Penjualan
2005 Rp
2004 Rp Pemakaian Bahan Baku dan Pembantu:
Persediaan Awal 2.546.728 9.057.558
Pembelian 12.950.296 54.112.934
Tersedia untuk Dijual 15.497.024 63.170.492
Persediaan Akhir (7.074.050)
Jumlah Pemakaian 15.497.024 56.096.442
2005 Rp
2004 Rp
Jumlah Biaya Produksi 26.608.278 91.291.758
Persediaan Barang dalam Proses:
Persediaan Awal 1.586.172 18.725.094
Persediaan Akhir -- (15.099.654)
Beban Pokok Produksi 28.194.450 94.917.198
Persediaan Barang Jadi:
Persediaan Awal 1.811.614 10.827.223
Persediaan Akhir (3.075.073)
Beban Pokok Penjualan 30.006.079 102.669.348
20. Beban Usaha a. Beban Penjualan 2005 Rp 2004 Rp
Pemasaran dan Promosi 11.500 44.572
Ekspor dan Pengangkutan 1.252.725 2.740.379
Perjalanan 27.772 106.843
Gaji dan Tunjangan 112.350 765.122
Amortisasi Hak Kuota Tetap -- 129.937
Representasi 9.983 20.190
Lain-lain 4.715 17.454
Jumlah 1.419.045 3.824.497
b. Beban Umum dan Administrasi
2005 Rp
2004 Rp
Gaji dan Tunjangan 1.144.117 1.637.647
Penyusutan Aktiva Tetap 553.325 275.686
Manfaat Pensiun 533.244
--Pos, Telepon dan Faksimili 110.359 213.548
Perijinan, Sumbangan dan Representasi 120.089 136.031
Jasa Profesional 220.801 64.619
Perbaikan dan Pemeliharaan 45.438 213.887
Bahan Bakar dan Minyak Pelumas 24.148 81.318
Asuransi 47.255 58.006
Perlengkapan Kantor 8.171 74.653
2005 Rp
2004 Rp
Beban dan Denda Pajak 458 151.780
Lain-lain 333.349 347.255
Jumlah 3.148.227 3.261.903
21. Pos Luar Biasa
Pada tanggal 24 Pebruari 2005, Perusahaan telah menandatangani kesepakatan perjanjian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk karyawan Pabrik Cibodas, dengan jumlah yang akan dibayarkan sebesar Rp 10.500.000 ribu. Pada 31 Desember 2003, Perusahaan telah mencadangkan Kewajiban Diestimasi Atas Imbalan Kerja sebesar Rp 4.397.412 ribu, sehingga beban penghentian karyawan yang ditambahkan pada tahun 2004 sebesar Rp 6.102.588 ribu.
Pada tanggal 4 Pebruari 2004, Perusahaan telah menutup pabrik Balaraja (catatan 1.d). Sebagai dampak penutupan tersebut, Perusahaan telah membukukan kerugian atas: (i) beban pemutusan hubungan kerja sebesar Rp 3.561.816 ribu (Catatan 16), dan (ii) kerugian akibat penghapusan persediaan bahan baku sebesar Rp 2.528.837 ribu (Lihat Catatan 7). Jumlah total kerugian akibat penutupan pabrik Balaraja adalah sebesar Rp 6.090.653 ribu. Total pos luar biasa tahun 2004 sebesar Rp 12.193.241 ribu.
Ppada tahun 2002, Perusahaan dan Pengurus Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP), mengadakan kesepakatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 646 karyawan. Jumlah pesangon yang dibayarkan adalah sebesar Rp 5.285.864 ribu. Perhitungan pesangon telah sesuai dengan keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000.
22. Perikatan
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa antara Perusahaan dengan Jap Sanjaya tanggal 1 Desember 2004, Perusahaan menyewakan bangunan pabrik Balaraja berlantai dua yang terletak di Balaraja, Jalan Raya Serang KM 24,5 seluas 42.380 m2 dengan luas bangunan 23.122 m2 (pabrik operasi dalam penghentian). Perjanjian sewa
menyewa mulai dari 1 Desember 2004 dan berakhir tanggal 1 Mei 2005 (6 bulan) dengan harga kontrak sewa sebesar Rp 180.000 ribu belum termasuk PPN (kontrak per bulan Rp 30.000 ribu).
Pada tanggal 29 Maret 2005 Perusahaan dan PT Supra Busanayasa menandatangani perjanjian sewa menyewa atas sebuah bangunan pabrik Cibodas berlantai satu yang terletak di Jalan Dipati Unus No. 48 seluas + 43.148
m2
. Masa sewa terhitung sejak tanggal 1 Maret 2005 dan berakhir pada tanggal 11 Maret 2006, dengan nilai kontrak sebesar USD 138 ribu belum termasuk PPN.
23. Rugi Per Saham
Perhitungan rugi per saham dalam Rupiah penuh adalah sebagai berikut:
2005 Rp
2004 Rp
Rugi Usaha (10.144.809) (11.950.725)
Rugi Aktivitas Normal (5.412.244) (15.371.785)
Rugi Bersih (5.412.244) (15.371.785)
Jumlah Saham
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 2.200.000.000 lembar untuk periode empat bulan yang berakhir 30 April 2005 dan tahun 2004, 2003, dan 2002.
Rugi per Saham Dasar
Rugi usaha dan rugi bersih per saham adalah sebagai berikut:
2005 Rp
2004 Rp
Rugi Usaha (4,61) (5,43)
Rugi Aktivitas Normal (2,46) (6,99)
Rugi Bersih (2,46) (6,99)
2005
EUR USD Rp
Aktiva
Kas dan Bank 28,14 641,36 6.801.601
Piutang Usaha -- 51,15 496.780 Piutang Lain-lain --Jumlah 28,14 692,51 7.298.381 Kewajiban Hutang Bank -- 2.200,00 21.368.600 Hutang Usaha -- 25,75 250.158 Hutang Lain-lain
--Biaya yang Masih Harus Dibayar
--Hutang pada Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa -- 4.800,00 46.622.400
Jumlah -- 7.026 68.241.158
Jumlah Bersih 28,14 (6.333,24) (60.942.777) 2004
EUR USD Rp
Aktiva
Kas dan Bank 305,26 210,62 5.462.132
Piutang Usaha 52.753,06 2.653.228,43 25.580.694 Jumlah 53.058,32 2.653.439,05 31.042.826 Kewajiban Hutang Bank -- 2.212,74 20.833.022 Hutang Usaha -- 620.138,18 5.838.600 Hutang Lain-lain
--Biaya yang Masih Harus Dibayar
--Hutang pada Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa -- 4.800.000,00 45.192.000
Jumlah -- 5.422.351 71.863.622
Jumlah Bersih 53.058,32 (2.768.911,87) (40.820.796)
25. Informasi Segmen Usaha a. Segmen Primer
Segmen primer Perusahaan dikelompokan berdasarkan negara tujuan ekspor sebagai berikut:
2005 Amerika
Rp LainnyaRp JumlahRp
Pendapatan 23.109.319 1.319.423 24.428.742
2005 Amerika
Rp LainnyaRp JumlahRp Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi -- -- (4.567.272)
Beban Keuangan -- -- (3.800.791)
Penghasilan Lain-lain -- -- 1.206.493
Rugi Sebelum Pajak -- -- (12.738.907)
Beban Pajak Penghasilan -- -- 7.326.663
Rugi Aktivitas Normal -- -- (5.412.244)
Pos Luar Biasa -- --
--Rugi Bersih (5.412.244)
Aktiva Segmen -- -- 99.573.677
Kewajiban Segmen -- -- (73.045.325)
Pengeluaran Barang Modal -- -- 4.250
Penyusutan -- -- 2.538.929
Beban Non Kas selain Penyusutan -- -- 4.982
Arus Kas dari Operasi
Penerimaan dari Pelanggan -- -- 40.843.925
Pembayaran ke Pemasok dan Karyawan -- -- (33.226.903)
Lain-lain -- -- (1.263.744)
Jumlah Arus Kas untuk Operasi -- -- 6.353.278 Arus Kas dari Investasi
Penjualan Aktiva Tetap -- -- 260.800
Pembelian Aktiva Tetap -- -- (4.250)
Lain-lain -- -- 14.795
Jumlah Arus Kas dari Investasi -- -- 271.345 Arus Kas dari Pendanaan
Penerimaan Hutang Bank
-- -- (6.890.784)
Arus Kas dari Pendanaan -- -- (6.890.784)
2004 Amerika
Rp LainnyaRp JumlahRp
2004 Amerika
Rp LainnyaRp JumlahRp
Hasil Segmen (4.864.325)
Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi -- -- (11.950.725)
Beban Keuangan -- -- (1.755.998)
Penghasilan Lain-lain -- -- (2.209.723)
Rugi Sebelum Pajak -- -- (15.916.446)
Beban Pajak Penghasilan -- -- 544.661
Rugi Aktivitas Normal -- -- (15.371.785)
Pos Luar Biasa --
--Rugi Bersih (15.371.785)
Aktiva Segmen -- -- 130.628.309
Kewajiban Segmen -- -- (87.548.237)
Pengeluaran Barang Modal --
--Penyusutan -- -- 2.466.508
Beban Non Kas selain Penyusutan --
--Arus Kas dari Operasi
Penerimaan dari Pelanggan -- -- 59.968.991
Pembayaran ke Pemasok dan Karyawan -- -- (86.283.488)
Lain-lain -- -- (2.316.683)
Jumlah Arus Kas untuk Operasi -- -- (28.631.180) Arus Kas dari Investasi
Penjualan Aktiva Tetap -- -- 48.333
Pembelian Aktiva Tetap --
--Lain-lain -- -- 14.133
Jumlah Arus Kas dari Investasi -- -- 62.466 Arus Kas dari Pendanaan
Penerimaan Hutang Bank -- -- 29.936.493
Arus Kas dari Pendanaan -- -- 29.936.493
26. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 24 (Revisi 2004)
mencakup manfaat pensiun, sedangkan PSAK 24 (revisi 2004) mencakup berbagai bentuk imbalan kerja kepada karyawan, antara lain:
C Imbalan kerja jangka pendek;
C Imbalan pasca-kerja
C Imbalan kerja jangka panjang lainnya;
C Pesangon pemutusan kerja; dan
C Imbalan berbasis ekuitas.
PSAK 24 (revisi 2004) berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Juli 2004, namun penerapan lebih dini dianjurkan. Pada tahun 2004, Perusahaan belum menerapkan PSAK 24 (revisi 2004) tersebut. Perusahaan tidak membukukan penyisihan kewaiban diestimasi atas imbalan kerja dalam laporan keuangan untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada 30 April 2005, karena dampak pencatatan atas penyisihan tersebut tidak signifikan.
27. Kontinjensi
Pada tanggal 12 Januari 2005, Perusahaan telah menerima Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 11/KMK.04/2005 tentang pencabutan Keputusan Menteri Keuangan No. 493/KMK.04/2002 tentang Penetapan Kawasan Berikat (PKB) dan Pemberian Persetujuan Penyelenggara Kawasan Berikat merangkap pengusaha di kawasan berikat (PDKB) kepada PT Sarasa Nugraha Tbk yang berlokasi di Jalan Raya Serang KM 24,5, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Tangerang, Banten. Permohonan pencabutan persetujuan penetapan sebagai kawasan berikat dan persetujuan Penyelenggara Kawasan Berikat (PKB) merangkap pengusaha di kawasan berikat (PDKB) diserahkan pada tanggal 30 Nopember 2004.
Konsekuensi dari pencabutan penetapan kawasan berikat, Perusahaan masih dalam proses penyelesaian dengan Kantor Bea dan Cukai Merak, atas segala sesuatu yang berhubungan dengan pencabutan dan kewajiban-kewajiban yang timbul dari pencabutan.