MA
MALAR
LARIA P
IA PADA
ADA AN
ANAK
AK
Dr.H.Tatang A.Hidajat,Sp.A
Dr.H.Tatang A.Hidajat,Sp.A
SMF A
A.
A. PEND
PENDAHUL
AHULUAN
UAN ::
•• Indonesia (SKRT) 2001 : 15 juta Indonesia (SKRT) 2001 : 15 juta kasus, 38.000 kematian setiap tahun.kasus, 38.000 kematian setiap tahun. •• 35% penduduk tinggal di daerah resiko 35% penduduk tinggal di daerah resiko tertular malaria.tertular malaria.
•• Dari 293 Kabupaten / Kota, 167 Dari 293 Kabupaten / Kota, 167 Kab/Kota merupakan daerah endemis.Kab/Kota merupakan daerah endemis. •• Tahun 1997 s/d 2004 terjadi peningkatan kasus.Tahun 1997 s/d 2004 terjadi peningkatan kasus.
•• Daerah dengan kasus malaria tinggi : Daerah dengan kasus malaria tinggi : Prop. Papua, NTT, Maluku,Prop. Papua, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara.
•• Cukup tinggi : Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan,Cukup tinggi : Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Riau.
Bengkulu, dan Riau.
•• Tahun 1997-2005 : KLB malaria di 38 Tahun 1997-2005 : KLB malaria di 38 propinsi, meliputi 47propinsi, meliputi 47
Kabupaten/Kota dengan jumlah kasus 32.987 dan 599 kematian. Kabupaten/Kota dengan jumlah kasus 32.987 dan 599 kematian. •• Case Fatality Rate (CFR) malaria berat :10-50%.Case Fatality Rate (CFR) malaria berat :10-50%.
B. DEFINISI :
B. DEFINISI :
B. DEFINISI :
B. DEFINISI :
•
• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
plasmodium yang hidup dan berkembang biak
plasmodium yang hidup dan berkembang biak
dalam sel darah manusia. Secara alami ditularkan
dalam sel darah manusia. Secara alami ditularkan
melalui gigitan nyamuk
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Anopheles betina.
Spesies plasmodium pada manusia :
Spesies plasmodium pada manusia :
1.
1. P. FaP. Falcipalciparum : rum : penyebpenyebab maab malaria laria tropitropicaca 2.
2. P. P. Vivax Vivax : : penyebpenyebab ab malarmalaria ia tertiatertianana 3.
3. P. P. Ovale Ovale : : penyebpenyebab ab malarmalaria ia ovalovalee 4.
C. MASA I
C. MASA INKUBASI
NKUBASI ::
Waktu sejak sporozoit masuk sampai timbulnya
Waktu sejak sporozoit masuk sampai timbulnya
gejala
gejala
klinis, yang ditandai
klinis, yang ditandai demam.
demam.
•
• P
P.
. F
Fa
allc
ciip
pa
arru
um
m
:
: 9
9 –
– 1
14
4 ((1
12
2)
) h
ha
arrii
•
• P.
P. Vivax
Vivax
:
: 12
12 -
- 17
17 (15)
(15) hari
hari
•
• P.
P. Ovale
Ovale
:
: 16
16 -
- 18
18 (17)
(17) hari
hari
•
LINGKARAN HIDUP :
LINGKARAN HIDUP :
2.
2.
Dal
Dal
am t
am t
ubu
ubu
h ma
h ma
nus
nus
ia
ia
:
:
Parasit berkembang secara asexual
Parasit berkembang secara asexual
( schizogoni ).
( schizogoni ).
Sporozoit
Sporozoit yang dimasukan kedalam tubuh manusia oleh
yang dimasukan kedalam tubuh manusia oleh
nyamuk, masuk kedalam peredaran darah dan setelah ½
nyamuk, masuk kedalam peredaran darah dan setelah ½
jam bersarang dihati dan membentuk
jam bersarang dihati dan membentuk
siklus pre-eritrosit
siklus pre-eritrosit :
:
trofozoit
trofozoit
schizont
schizont
merozoit. Siklus ini berlangsung
merozoit. Siklus ini berlangsung
beberapa hari dan tidak menimbulkan gejala. Merozoit
beberapa hari dan tidak menimbulkan gejala. Merozoit
sebagian masuk kembali kedalam hati m
sebagian masuk kembali kedalam hati m
eneruskan siklus
eneruskan siklus
ekso-eritrosit
ekso-eritrosit, sebagian masuk kedalam aliran darah
, sebagian masuk kedalam aliran darah
(eritrosit) untuk memulai
(eritrosit) untuk memulai
siklus eritrosit
siklus eritrosit : merozoit
: merozoit
trofozoit muda (bentuk cincin)
trofozoit muda (bentuk cincin)
trofozoit tua
trofozoit tua
schizont
schizont
schizont pecah
schizont pecah
merozoit memasuki eritrosit baru.
merozoit memasuki eritrosit baru.
Sebagian merozoit memulai dengan
Sebagian merozoit memulai dengan
gametogoni
gametogoni
membentuk mikro dan m
membentuk mikro dan m
akrogametosit. Siklus tersebut
akrogametosit. Siklus tersebut
disebut
2. Dalam tubuh nyamuk :
2. Dalam tubuh nyamuk :
Berkembang secara seksual (sporogoni). Dalam lambung
Berkembang secara seksual (sporogoni). Dalam lambung
nyamuk makro dan m
nyamuk makro dan mikrogametosit berkembang menjadi
ikrogametosit berkembang menjadi
makro dan mikro-gamet yang akan membentuk zygote,
makro dan mikro-gamet yang akan membentuk zygote,
disebut ookinet. Ookinet menembus dinding lambung
disebut ookinet. Ookinet menembus dinding lambung
nyamuk membentuk ookista yang membentuk banyak
nyamuk membentuk ookista yang membentuk banyak
sporozoit.
sporozoit.
Sporozoit dilepaskan dan masuk kedalam kelenjar liur
Sporozoit dilepaskan dan masuk kedalam kelenjar liur
nyamuk. Siklus tersebut disebut
nyamuk. Siklus tersebut disebut
masa tunas ektrinsik masa tunas ektrinsik..
Cara infeksi dapat melalui gigitan nyamuk atau
Cara infeksi dapat melalui gigitan nyamuk atau melalui
melalui
transfusi darah.
GEJALA PATOLOGIK / KLINIK :
GEJALA PATOLOGIK / KLINIK :
2.
2. Masa tuna
Masa tunas intrin
s intrinsik berah
sik berahir denga
ir dengan timbul
n timbulnya serang
nya serangan
an
demam pertama. Serangan demam yang k
demam pertama. Serangan demam yang khas terdiri atas
has terdiri atas
3 stadium : a.
3 stadium : a. stadium ferigoris (menggigil) ; b. stadium
stadium ferigoris (menggigil) ; b. stadium
acme (puncak demam) ; c. stadium sudoris (berkeringat
acme (puncak demam) ; c. stadium sudoris (berkeringat
banyak, suhu turun). Serangan demam
banyak, suhu turun). Serangan demam berbeda-beda
berbeda-beda
sesuai dengan jenis m
sesuai dengan jenis malaria.
alaria.
Kekambuhan dapat bersifat : a. Rekrudensi (short term
Kekambuhan dapat bersifat : a. Rekrudensi (short term
relapse) : timbul karena marasit m
relapse) : timbul karena marasit malaria dalam eritrosit
alaria dalam eritrosit
menjadi banyak. Timbul beberapa minggu setelah penyakit
menjadi banyak. Timbul beberapa minggu setelah penyakit
sembuh . b. Rekuren (long term
sembuh . b. Rekuren (long term relapse) karena parasit
relapse) karena parasit
ekso-eritrosit masuk kedalam darah dan menjadi banyak.
ekso-eritrosit masuk kedalam darah dan menjadi banyak.
Biasanya timbul 6 bulan setelah penyakit sembuh.
2. Hipertrofi dan
2. Hipertrofi dan hiperplasi sistim retikuloendotelial
hiperplasi sistim retikuloendotelial
menyebabkan limpa membesar. Sel makrofag
menyebabkan limpa membesar. Sel makrofag
bertambah dan dalam darah terdapat m
bertambah dan dalam darah terdapat monositosis.
onositosis.
3. Anemia dapat terjadi oleh karena: a. Eritrosit
3. Anemia dapat terjadi oleh karena: a. Eritrosit
ysng diserang hancur pada sporulasi. b.
ysng diserang hancur pada sporulasi. b. Derajat
Derajat
fagositosis RES meningkat, akibatnya banyak
fagositosis RES meningkat, akibatnya banyak
eritrosit hancur.
D. DIAGNOSIS :
D. DIAGNOSIS :
•• Dengan pemeriksaan laboratorium (Mikroskopik,
Dengan pemeriksaan laboratorium (Mikroskopik,
Tes
Tes diagnostik
diagnostik cepat)
cepat) : Men
: Menemukan
emukan parasit
parasit
malaria pada sediaan darah tepi. Sediaan dibuat
malaria pada sediaan darah tepi. Sediaan dibuat
sebaiknya pada waktu demam.
sebaiknya pada waktu demam.
I. Anamnesis :
I. Anamnesis :
Pada anamnesis sangat penting diperhatikan : Pada anamnesis sangat penting diperhatikan :
a. Keluhan utama : demam menggigil dan dapat disertai sakit a. Keluhan utama : demam menggigil dan dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare, dan nyeri otot atau kepala, mual, muntah, diare, dan nyeri otot atau pegal-pegal.
pegal.
b. Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke b. Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke
daerah endemik malaria. daerah endemik malaria.
c. Riwayat tinggal di daerah endemik malaria. c. Riwayat tinggal di daerah endemik malaria. d. Riwayat sakit malaria.
d. Riwayat sakit malaria.
e. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir. e. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.
f. Riwayat mendapat transfusi darah. f. Riwayat mendapat transfusi darah.
g. Gejala klinis pada anak dapat tidak khas. g. Gejala klinis pada anak dapat tidak khas.
Untuk penderita tersangka malaria berat, dapat disertai sa
Untuk penderita tersangka malaria berat, dapat disertai satu atautu atau lebih :
lebih :
a. Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat. a. Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat. b. Kelemahan umum.
b. Kelemahan umum. c. Kejang-kejang
c. Kejang-kejang
d. Panas sangat tinggi d. Panas sangat tinggi
e. Mata atau tubuh kuning e. Mata atau tubuh kuning f.
f. Pendarahan Pendarahan hidung, gusi, hidung, gusi, atau saluatau saluran pencernaanran pencernaan g. Nafas cepat dan atau sesak nafas
g. Nafas cepat dan atau sesak nafas h. Muntah terus menerus
h. Muntah terus menerus i. Tidak dapat makan minum i. Tidak dapat makan minum j. Warna air seni seperti teh
j. Warna air seni seperti teh tua sampai kehitamantua sampai kehitaman
k. Jumlah air seni kurang (Oliguria) sampai tidak ada (Anuria) k. Jumlah air seni kurang (Oliguria) sampai tidak ada (Anuria)
II. PEMERIKSAAN FISIK : II. PEMERIKSAAN FISIK :
•
• Demam (perabaan atau pengukuran dengan termometer)Demam (perabaan atau pengukuran dengan termometer) •
• Pucat pada conjungtiva palpebrae atau telapak tangan.Pucat pada conjungtiva palpebrae atau telapak tangan. •
• Pembesaran limpa (Splenomegali).Pembesaran limpa (Splenomegali). •
• Pembesaran hepar (Hepatomegali).Pembesaran hepar (Hepatomegali).
Pada malaria berat dapat ditemukan satu atau lebih tanda klinis Pada malaria berat dapat ditemukan satu atau lebih tanda klinis berikut :
berikut : •
• Temperatur aksila ≥40°C.Temperatur aksila ≥40°C. •
• Tekanan darah sistolik <70 mmHg pada dewasa dan padaTekanan darah sistolik <70 mmHg pada dewasa dan pada a
annaak-k- aannaak <k <550 m0 mmmHHgg.. •
• Nadi cepat dan lemah / kecil.Nadi cepat dan lemah / kecil. •
• Frekuensi nafas >35 x per menit Frekuensi nafas >35 x per menit pada orang dewasa atau >40pada orang dewasa atau >40 x per menit pada balita, anak di
x per menit pada balita, anak di bawah 1 tahun >50 x perbawah 1 tahun >50 x per menit.
6.
6. Manifestasi Manifestasi perdarahan perdarahan (petekie,purpura,hematoma).(petekie,purpura,hematoma). 7.
7. Tanda dehiTanda dehidrasi (mata drasi (mata cekung,turgor dacekung,turgor dan elastisn elastisitas kulitas kulitit berkurang,
berkurang,
bibir kering, produksi air seni berkurang) bibir kering, produksi air seni berkurang) 8.
8. Tanda-tanda Tanda-tanda anemia berat anemia berat (konjungtiva (konjungtiva pucat, telapapucat, telapak tangank tangan pucat,
pucat,
lidah pucat, dll) lidah pucat, dll) 9.
9. Terlihat Terlihat mata mata kuning kuning / / Ikterik.Ikterik. 10. Adanya ronki pada kedua paru. 10. Adanya ronki pada kedua paru.
11. Pembesaran limpa dan atau hepar. 11. Pembesaran limpa dan atau hepar.
12. Gagal ginjal ditandai dengan Oliguria sampai dengan
12. Gagal ginjal ditandai dengan Oliguria sampai dengan Anuria.Anuria. 13. Gejala Neurologi (kaku kuduk, reflek patologik).
13. Gejala Neurologi (kaku kuduk, reflek patologik).
Catatan : Penderita malaria berat harus segera dirujuk untuk Catatan : Penderita malaria berat harus segera dirujuk untuk
III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
1. Pemeriksaan mikroskopik : 1. Pemeriksaan mikroskopik :
- Pemeriksaan darah tebal dan tipis. - Pemeriksaan darah tebal dan tipis.
- Bila pemeriksaan pertama negatip,diperiksa ulang setiap 6 - Bila pemeriksaan pertama negatip,diperiksa ulang setiap 6
jam selama 3 hr berturut-turut. jam selama 3 hr berturut-turut.
- Bila hasil pemeriksaan 3 hr berturut-turut tidak ditemukan - Bila hasil pemeriksaan 3 hr berturut-turut tidak ditemukan
parasit maka diagnosis malaria
parasit maka diagnosis malaria disingkirkan.disingkirkan. 2. Tes diagnostik lain :
2. Tes diagnostik lain : a. HRP
a. HRP 2 (Histidin 2 (Histidin Rich Protein) Rich Protein) yang dyang diproduksi iproduksi oleholeh trofozoit, skizon,dan gametosit muda P.Falciparum. trofozoit, skizon,dan gametosit muda P.Falciparum. b. Enz
b. Enzym paraym parasit lacsit lactate dehydrogtate dehydrogenase (penase (p-LDH) -LDH) yangyang diproduksi oleh parasit bentuk aseksual atau
diproduksi oleh parasit bentuk aseksual atau seksualseksual ( gametocyt).
MANIFESTASI MALARIA BERAT PADA ANAK : MANIFESTASI MALARIA BERAT PADA ANAK : •
• Koma (malaria serebral )Koma (malaria serebral ) •
• Distres pernafasan.Distres pernafasan. •
• Hipoglikemia (sebelum terapi kina)Hipoglikemia (sebelum terapi kina) •
• Anemia berat.Anemia berat. •
• Kejang umum yang berulang.Kejang umum yang berulang. •
• Asidosis metabolik.Asidosis metabolik. •
• Kolaps sirkulasi,syok hipovolemia,hipotensi (tek.sistolik <50Kolaps sirkulasi,syok hipovolemia,hipotensi (tek.sistolik <50 mmHg)
mmHg) •
• Gangguan kesadaran selain koma.Gangguan kesadaran selain koma. •
• Kelemahan yang sangat.Kelemahan yang sangat. •
• Hiperparasitemia.Hiperparasitemia. •
• Ikterus.Ikterus. •
13.Hemoglobinuria (blackwater fever). 13.Hemoglobinuria (blackwater fever). 14.Perdarahan spontan.
14.Perdarahan spontan. 15.Gagal ginjal.
15.Gagal ginjal.
Komplikasi terbanyak pada anak : Komplikasi terbanyak pada anak :
--Hipoglikemia (sebelum pengobatan kina).Hipoglikemia (sebelum pengobatan kina). --Anemia berat.Anemia berat.
Keterangan : Keterangan :
-- Anemia berat (Hb<5gr%,Ht<15%)sering pada anak umur1-2thAnemia berat (Hb<5gr%,Ht<15%)sering pada anak umur1-2th -- Gula darah <40mg% lebih sering pada anak <3th.Gula darah <40mg% lebih sering pada anak <3th.
Catatan : Penderita
Catatan : Penderita mal.falciparum ringan (malaria tanpa komplimal.falciparum ringan (malaria tanpa kompli kasi)dapat menjadi berat (dengan komplikasi)kalau tidak diobati kasi)dapat menjadi berat (dengan komplikasi)kalau tidak diobati
secara dini dan adekuat. secara dini dan adekuat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK MALARIA BERAT : PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK MALARIA BERAT :
2.
2. Hemog
Hemoglobin dan he
lobin dan hematokr
matokrit.
it.
3.
3. Hitun
Hitung
g juml
jumlah
ah lekos
lekosit,tr
it,trombos
ombosit.
it.
4.
4. Kimia darah lain
Kimia darah lain (gula darah,serum
(gula darah,serum bilirubin, SGO
bilirubin, SGOT
T
& SGPT,alkali
& SGPT,alkali fospatase, albumin/globulin,ureu
fospatase, albumin/globulin,ureum,
m,
kreatinin,natrium dan kalium, analisa gas darah).
kreatinin,natrium dan kalium, analisa gas darah).
4. EKG
4. EKG
5. Foto toraks
5. Foto toraks
6. Analisa cairan
6. Analisa cairan serebrospin
serebrospinal
al
7. Biakan darah
7. Biakan darah
8. Urinalisis.
DIAGNOSA BANDING : DIAGNOSA BANDING : 2.
2. MalaMalaria riria ringan (mngan (malarialaria tanpa tanpa kompla komplikasikasi)i) a. Demam tifoid a. Demam tifoid b. Demam Dengue b. Demam Dengue c. ISPA c. ISPA
d. Leptospirosis ringan/ anikterik d. Leptospirosis ringan/ anikterik e. Infeksi virus akut lainnya
e. Infeksi virus akut lainnya 2. Malaria berat (malaria dengan komplikasi) 2. Malaria berat (malaria dengan komplikasi)
a
a. . RRaaddaanng g oottaakk ee. . LLeeppttoossppiirroossiis s bbeerraatt b
b. . SSttrrookkee ff. . GGlloommeerruulloonneeffrriittiis s aakkuutt c. Ti
c. Tifoifoid encd encefalefalopaopatiti g. Sg. Sepsepsisis d
d. . HHeeppaattiittiiss hh. . DDeemmaam m bbeerrddaarraah h ddeenngguue e aattaauu DSS
PENGOBATAN :
PENGOBATAN :
Penata laksanaan kasus malaria meliputi :
Penata laksanaan kasus malaria meliputi :
1. Pemberian obat anti malaria
1. Pemberian obat anti malaria
2. Pengobatan pendukung
2. Pengobatan pendukung
3. Pengobatan komplikasi
3. Pengobatan komplikasi
PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI: PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI: 2.
2. PengobPengobatan maatan malaria laria falsipafalsiparum tanprum tanpa koma komplikasiplikasi
Lini pertama :tablet artesunat+tablet amodiakuin +t.primakuin Lini pertama :tablet artesunat+tablet amodiakuin +t.primakuin
4 4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Amodikuin Amodikuin 4 4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Artesunat Artesunat 3. 3. 4 4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Amodiakuin Amodiakuin 4 4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Artesunat Artesunat 2. 2. 2-3 2-3 2 2 1½ 1½ ¾ ¾ *) *) *) *) Primakuin Primakuin 4 4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Amodiakuin Amodiakuin 4 4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Artesunat Artesunat 1. 1. ≥15 ≥15 th th 10-14 10-14 th th 5 – 9 5 – 9 th th 1– 4 1– 4 th th 2 – 11 2 – 11 bl bl 0-2 bl 0-2 bl
Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur Jenis obat
Jenis obat Hari
Komposisi obat : Komposisi obat :
Artesunat :50 mg/tablet,Amodiakuin:200 mg/tablet≈153 Artesunat :50 mg/tablet,Amodiakuin:200 mg/tablet≈153 amodiakuin base/tablet.Primakuin 1 tablet berisi 25mg amodiakuin base/tablet.Primakuin 1 tablet berisi 25mg garam/tablet setara dengan 15 mg basa.
garam/tablet setara dengan 15 mg basa.
Dosis menurut berat badan : Dosis menurut berat badan :
A
Arrtteessuunnaatt : : 4 4 mmgg//kkg g BBB B //hhaarrii Am
Amododiiakakuiuinn : : 10 10 mmg g babasasa/k/kg g BBBB/h/haariri P
Prriimmaakkuuiinn : : 00,,775 5 mmgg//kkg g BBBB//hhaarrii
Bila terjadi gagal pengobatan lini pertama maka diberikan Bila terjadi gagal pengobatan lini pertama maka diberikan pengobatan lini kedua sbb :
Pengobatan lini kedua untuk malaria falsiparum Pengobatan lini kedua untuk malaria falsiparum
4x1 4x1 -- Tetrasiklin/ Tetrasiklin/ Doksisiklin Doksisiklin 3x2 3x2 3x1½ 3x1½ 3x1 3x1 3x½ 3x½ *) *) Kina Kina 2-7 2-7 2-3 2-3 2 2 1½ 1½ ¾ ¾ --Primakuin Primakuin 4x1 4x1 -- Tetrasiklin/ Tetrasiklin/ Doksisiklin Doksisiklin 3x2 3x2 3x1½ 3x1½ 3x1 3x1 3x½ 3x½ *) *) Kina Kina 1. 1. ≥15t ≥15t h h 10-14th 14th 5-9th 5-9th 1-4th 1-4th 0-11bl 11bl
Jumlah tablet perhari menurut Jumlah tablet perhari menurut
kelompok umur kelompok umur Jenis obat Jenis obat Hari Hari
Keterangan :
Keterangan :
3.
3. *) Kina : 1 tab*) Kina : 1 tablet kinlet kina sulfat ma sulfat menganengandung 2dung 200 mg kina ga00 mg kina garam.ram. 4.
4. PemberPemberian kinian kina pada ana pada anak usiak usia < 1 th harus bera < 1 th harus berdasardasarkan berakan beratt badan.Dosis kina : 30 mg/kgBB/hari (dibagi 3 dosis).
badan.Dosis kina : 30 mg/kgBB/hari (dibagi 3 dosis). 5.
5. DoksiDoksisisisisiklin tiklin tidak dibdak diberikaerikan pada anan pada anak usia<k usia<8 th.8 th. 6.
6. DosiDosis Doksiss Doksisiklin uiklin untuk anak usntuk anak usia 8-14 th :2 mg/ia 8-14 th :2 mg/kgBB/hkgBB/hari.ari. 7.
7. Bila tidBila tidak ada Doksiak ada Doksisiklisiklin dapat dibn dapat diberikan Terikan Tetrasietrasiklinklin.. 8.
8. DosiDosis Tetrasis Tetrasiklinklin:25-5:25-50 mg/kgBB/4 do0 mg/kgBB/4 dosis/hsis/hari atau 4x1(ari atau 4x1(250 mg)250 mg) selama 7 hari.Tetrasiklin tidak boleh diberikan
selama 7 hari.Tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anakpada anak usia<12 bln dan ibu hamil.
usia<12 bln dan ibu hamil. 9.
9. PrimPrimakuin tiakuin tidak boldak boleh diberieh diberikan padkan pada ibu hama ibu hamil dan anil dan anakak usia<1 th.
usia<1 th.
10.Dosis Primakuin : 0,75 mg/kgBB,dosis tunggal. 10.Dosis Primakuin : 0,75 mg/kgBB,dosis tunggal.
Penggunaan pengobatan lini kedua berdasarkan kriteria sbb: Penggunaan pengobatan lini kedua berdasarkan kriteria sbb:
2.
2. PenderPenderita sudita sudah menyeleah menyelesaikasaikan pengoban pengobatan lini pertan lini pertamatama (3 hari).
(3 hari). 3.
3. Pada wPada waktu peraktu periksa uiksa ulang hlang hari 4 ataari 4 atau hari 5 su hari 5 sampai ampai 2828 penderita belum sembuh atau kambuh.
penderita belum sembuh atau kambuh. Penderita dikatakan tidak sembuh bila : Penderita dikatakan tidak sembuh bila :
-- Penderita tetap demam atau gejala klinik tidak membaikPenderita tetap demam atau gejala klinik tidak membaik yang disertai parasitemia aseksual.
yang disertai parasitemia aseksual.
-- Penderita tidak demam atau tanpa gejala klinisPenderita tidak demam atau tanpa gejala klinis lainnya,tetapi ditemukan parasitemia aseksual. lainnya,tetapi ditemukan parasitemia aseksual. Bila dalam pengobatan lini pertama
Bila dalam pengobatan lini pertama kemudian dijumpaikemudian dijumpai tanda2 klinis darurat sbb : tidak dapat
tanda2 klinis darurat sbb : tidak dapat
makan/minum,tidak sadar,kejang,muntah makan/minum,tidak sadar,kejang,muntah
berulang,sangat lemah(tidak dapatduduk/berdiri) maka berulang,sangat lemah(tidak dapatduduk/berdiri) maka penderita harus dikelola sebagai malaria berat atau
penderita harus dikelola sebagai malaria berat atau dirujuk dan tidak diberikan obat lini kedua.
Pengobatan malaria vivaks/malaria ovale. Pengobatan malaria vivaks/malaria ovale.
1 1 ¾ ¾ ½ ½ ¼ ¼ --Klorokuin Klorokuin H4-14 H4-14 1 1 ¾ ¾ ½ ½ ¼ ¼ --Primakuin Primakuin 2 2 1½ 1½ 1 1 ½ ½ ¼ ¼ 1 1// 8 8 Klorokuin Klorokuin H3 H3 1 1 ¾ ¾ ½ ½ ¼ ¼ --Primakuin Primakuin 3-4 3-4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Klorokuin Klorokuin H2 H2 1 1 ¾ ¾ ½ ½ ¼ ¼ --Primakuin Primakuin 3-4 3-4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Klorokuin Klorokuin H1 H1 ≥15 ≥15tt h h 10-14th 14th 5-9th 9th 1-4th 4th 2-11bl 11bl 0-1bl 0-1bl
Jumlah tablet menurut kelompok umur Jumlah tablet menurut kelompok umur
(dosis tunggal) (dosis tunggal) Jenis obat Jenis obat Hari Hari
Perhitungan dosis berdasarkan berat badan untuk Pv / Po : Perhitungan dosis berdasarkan berat badan untuk Pv / Po : --Klorokuin : hari I & II Klorokuin : hari I & II = 10 mg/kgbb,hari ke III = 5 = 10 mg/kgbb,hari ke III = 5 mg/kgbb.mg/kgbb. --Primakuin : 0,25 mg/kgbb/hari,selama 14 hari.Primakuin : 0,25 mg/kgbb/hari,selama 14 hari.
Kriteria penggunaan pengobatan kasus malaria vivaks resisten Kriteria penggunaan pengobatan kasus malaria vivaks resisten klorokuin :
klorokuin :
* Penderita sudah menyelesaikan pengobatan klorokuin 3 hari.Pada * Penderita sudah menyelesaikan pengobatan klorokuin 3 hari.Pada
waktu periksa ulang hari ke 4 atau
waktu periksa ulang hari ke 4 atau hari ke 7 sampai 14 penderitahari ke 7 sampai 14 penderita belum sembuh
belum sembuh
* Penderita dikatakan tidak sembuh (resisten thd klorokuin) bila * Penderita dikatakan tidak sembuh (resisten thd klorokuin) bila
dalam kurun waktu 14 hari : dalam kurun waktu 14 hari :
- Penderita tetap demam atau gejala klinis tidak membaik - Penderita tetap demam atau gejala klinis tidak membaik disertai
disertai
parasitemia aseksual. parasitemia aseksual.
- Penderita tidak demam atau tanpa gejala klinis lainnya,tapi - Penderita tidak demam atau tanpa gejala klinis lainnya,tapi
Pengobatan malaria vivaks/ovale resisten klorokuin .
Pengobatan malaria vivaks/ovale resisten klorokuin .
1 1 ¾ ¾ ½ ½ ¼ ¼ --Primakuin Primakuin H1-14 14 3x2 3x2 3 3 x1½ x1½ 3x1 3x1 3x½ 3x½ *) *) *) *) Kina Kina H1-7 H1-7 ≥ ≥ 15th 15th 10-14th 14th 5-9th 9th 1-4th 4th 2-11bl 11bl 0-1bl 1bl
Jumlah tablet perhari menurut Jumlah tablet perhari menurut
kelompok umur kelompok umur Jenis obat Jenis obat Hari Hari
Dosis berdasarkan berat badan : Kina 30 mg/Kgbb/hari Dosis berdasarkan berat badan : Kina 30 mg/Kgbb/hari (dibagi 3 dosis).Primakuin 0,25 mg/kgbb.
Pengobatan malaria vivaks / malaria ovale yang
Pengobatan malaria vivaks / malaria ovale yang
kambuh (relaps)
kambuh (relaps)
3 3 2¼ 2¼ 1½ 1½ ¾ ¾ --Primakuin** Primakuin** )) 8-12*) 8-12*) 3-4 3-4 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Klorokuin Klorokuin 8-12*) 8-12*) ≥15t ≥15t h h 10-14th 14th 5-9th 5-9th 1-4th 1-4th 2-11bl 2-11bl 0-1bl 0-1blJumlah tablet perminggu menurut kelompok Jumlah tablet perminggu menurut kelompok
umur umur Jenis obat Jenis obat Lama Lama pemberian pemberian dalam dalam minggu minggu *
*Pemberian klorokuin dan primakuin 1 kali setiapPemberian klorokuin dan primakuin 1 kali setiap minggu,lama pengobatan selama 8 minggu.
minggu,lama pengobatan selama 8 minggu. **Dosis primakuin 0,75 mg/kgBB.
Kriteria penggunaan pengobatan kasus malaria
Kriteria penggunaan pengobatan kasus malaria
vivaks/ovale resisten klorokuin.
vivaks/ovale resisten klorokuin.
1.
1. Penderita
Penderita sudah
sudah menyelesaikan
menyelesaikan pengobatan
pengobatan
klorokuin dan primakuin.
klorokuin dan primakuin.
2.
2. Pada waktu per
Pada waktu periksa ulang ha
iksa ulang hari 14 sampai 28
ri 14 sampai 28
penderita kambuh.
penderita kambuh.
Penderita dikatakan kambuh bila dalam kurun waktu 14 – 2
Penderita dikatakan kambuh bila dalam kurun waktu 14 – 28 hari8 hari ::
-
- Penderita tetap Penderita tetap demam atau demam atau gejala klinis gejala klinis tidak membaik tidak membaik yangyang disertai parasitemia aseksual.
disertai parasitemia aseksual. -
- Penderita tidak Penderita tidak demam atau demam atau tanpa gejala tanpa gejala klinis lklinis lainnya,tetapiainnya,tetapi ditemukan parasitemia aseksual
Pengobatan malaria klinis
Pengobatan malaria klinis
Pengobatan malaria klinis dilakukan didaerah
Pengobatan malaria klinis dilakukan didaerah
yang belum memungkinkan untuk pemeriksaan
yang belum memungkinkan untuk pemeriksaan
laboratorium baik dengan mikroskopik maupun
laboratorium baik dengan mikroskopik maupun
dengan RDT.
dengan RDT.
Pengobatan malaria klinis terdiri dari
Pengobatan malaria klinis terdiri dari 2 regimen
2 regimen
pengobatan yaitu : Pengobatan lini pertama yang
pengobatan yaitu : Pengobatan lini pertama yang
menggunakan
menggunakan klorokuin
klorokuin
dengan
dengan primakuin
primakuin dan
dan
pengobatan lini kedua yang menggunakan kina
pengobatan lini kedua yang menggunakan kina
dan primakuin tablet.
Pengobatan lini pertama malaria klinis :
Pengobatan lini pertama malaria klinis :
2 2 1 ½ 1 ½ 1 1 ½ ½ ¼ ¼ 1/8 1/8 Primakuin Primakuin H 3 H 3 3-4*) 3-4*) 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Klorokuin Klorokuin H 2 H 2 2-3**) 2-3**) 2 2 1½ 1½ ¾ ¾ --Primakuin Primakuin 3-4*) 3-4*) 3 3 2 2 1 1 ½ ½ ¼ ¼ Klorokuin Klorokuin H 1 H 1 ≥ 15th ≥ 15th 10-14th 10-14th 5-9th 5-9th 1-4th 1-4th 2-11bl 2-11bl 0-1 bl 0-1 bl
Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur Jenis obat
Jenis obat Hari
Keterangan :
Keterangan :
*) Bila perkiraan berat badan <50 kg,diberikan 3
*) Bila perkiraan berat badan <50 kg,diberikan 3
tablet
klorokuin
tablet
klorokuin
bila >50 kg diberikan 4 tablet klorokuin.
bila >50 kg diberikan 4 tablet klorokuin.
**)Bila perkiraan berat badan <50 kg,diberikan 2
**)Bila perkiraan berat badan <50 kg,diberikan 2
tablet primakuin
tablet primakuin
bila
Pengobatan lini pertama malaria
Pengobatan lini pertama malaria klinis berdasarkan
klinis berdasarkan
berat badan ***)
berat badan ***)
--0,75 mg/kg 0,75 mg/kg bb bb Primakuin Primakuin 5 mg/kg bb 5 mg/kg bb 10 mg/kg bb 10 mg/kg bb 10 mg/kg bb 10 mg/kg bb Klorokuin Klorokuin basa basa H 3 H 3 H 2 H 2 H 1 H 1 Keterangan : Keterangan :***)Pemberian dosis obat untuk bayi
***)Pemberian dosis obat untuk bayi harus berdasarkanharus berdasarkan B.B
B.B
Primakuin tidak boleh diberikan pada bayi. Primakuin tidak boleh diberikan pada bayi.
Pemantauan :
Pemantauan :
2.
2. Apabil
Apabila
a pada
pada hari
hari ke 4
ke 4 sete
setelah
lah peng
pengobatan
obatan lini
lini
per-
per-
tama
tama penderita
penderita tetap
tetap demam,tetapi
demam,tetapi tidak
tidak
memburuk (tidak berkembang menjadi malaria
memburuk (tidak berkembang menjadi malaria
berat ),didaerah yang sulit mendapatkan
berat ),didaerah yang sulit mendapatkan
pemeriksaan laboratorium maka pengobatan
pemeriksaan laboratorium maka pengobatan
malaria klinis diulangi dengan kina selama 7 hari
malaria klinis diulangi dengan kina selama 7 hari
dan primakuin 1 hari (pengobatan lini
dan primakuin 1 hari (pengobatan lini kedua).
kedua).
3.
3. Bila ada 1 atau lebih tan
Bila ada 1 atau lebih tanda-tan
da-tanda bahaya se
da bahaya selama
lama
pengobatan,pender
pengobatan,penderita segera
ita segera dirujuk untuk
dirujuk untuk
mendapat kepastian diagnosis dan penanganan
mendapat kepastian diagnosis dan penanganan
selanjutnya (bila tempat rujukan sulit
selanjutnya (bila tempat rujukan sulit
dicapai,penderita diberikan 1 dosis kina parenteral
dicapai,penderita diberikan 1 dosis kina parenteral
10 mg/kgbb im ).
3. Tanda-tanda bahaya tersebut adalah :
3. Tanda-tanda bahaya tersebut adalah :
a. tidak dapat makan/minum.
a. tidak dapat makan/minum.
b. tidak sadar.
b. tidak sadar.
c. kejang.
c. kejang.
d. muntah berulang.
d. muntah berulang.
e. sangat lemah (tidak dapat duduk/berdiri).
e. sangat lemah (tidak dapat duduk/berdiri).
Pengobatan lini kedua malaria
Pengobatan lini kedua malaria
klinis
klinis
2-3 2-3 2 2 1 ½ 1 ½ ¾ ¾ --Primakui Primakui n n H 1 H 1 3 x 2 3 x 2 3 x 3 x 1½ 1½ 3 x 1 3 x 1 3 x ½ 3 x ½ *) *) *) *) Kina Kina H 1-7 H 1-7 ≥15 ≥15 th th 10-14th 14th 5-9 th 5-9 th 1-4 th 1-4 th 2-11bl 2-11bl 0-1 bl 0-1 blJulah Tablet Per Hari Menurut Kelompok Umur Julah Tablet Per Hari Menurut Kelompok Umur Jenis Jenis obat obat Hari Hari Keterangan : Keterangan :
*) Dosis untuk bayi (0-11) harus berdasarkan berat badannya. *) Dosis untuk bayi (0-11) harus berdasarkan berat badannya.
- Satu tablet kina sulfat mengandung 200 mg kina garam. - Satu tablet kina sulfat mengandung 200 mg kina garam. - Dosis berdasarkan berat
- Dosis berdasarkan berat badan : - kina badan : - kina 30mg/kgbb/hari (dibagi 3 dosis).30mg/kgbb/hari (dibagi 3 dosis). - Primakuin 0,75 mg/kgbb, dosis tunggal.
- Primakuin 0,75 mg/kgbb, dosis tunggal.
Pemantauan : apabila pada hari ke 4 setelah pengobatan lini kedua, Pemantauan : apabila pada hari ke 4 setelah pengobatan lini kedua, penderita tetap demam,segera dirujuk untuk mendapatkan kepastian penderita tetap demam,segera dirujuk untuk mendapatkan kepastian diagnosis.
PENGOBATAN MALARIA BERAT
PENGOBATAN MALARIA BERAT
Penatalaksanaan kasus malaria berat
Penatalaksanaan kasus malaria berat
meliputi :
meliputi :
1. Tindakan umum.
1. Tindakan umum.
2. Pengobatan simptomatik.
2. Pengobatan simptomatik.
3. Pemberian obat anti
3. Pemberian obat anti
malaria.
malaria.
4. Pengobatan komplikasi.
4. Pengobatan komplikasi.
PEMBERIAN OBAT ANTI MALARIA :
PEMBERIAN OBAT ANTI MALARIA :
Obat anti malaria pilihan untuk malaria berat adalah : Obat anti malaria pilihan untuk malaria berat adalah : •
• Lini pertama : derivat artemisin parenteral.Lini pertama : derivat artemisin parenteral. •
• Lini kedua : kina parenteral.Lini kedua : kina parenteral.
Lini pertama
Lini pertama : : Artesunat Artesunat injeksi injeksi atau atau artemeter artemeter injeksi.injeksi. Artesunat injeksi untuk penggunaan di Rumah Sakit atau Artesunat injeksi untuk penggunaan di Rumah Sakit atau Puskesmas perawatan. Artemeter injeksi untuk
Puskesmas perawatan. Artemeter injeksi untuk penggunaanpenggunaan dilapangan atau Puskesmas yang tidak menyediakan artesunat dilapangan atau Puskesmas yang tidak menyediakan artesunat injeksi.
injeksi.
Dosis dan cara pemberian Artesunat injeksi. Dosis dan cara pemberian Artesunat injeksi. Sediaan : 1 ampul berisi 60 mg se
Sediaan : 1 ampul berisi 60 mg serbuk kering asamrbuk kering asam
artesunik,dilarutkan dalam 0,6 natrium bikarbonat 5% diencerkan artesunik,dilarutkan dalam 0,6 natrium bikarbonat 5% diencerkan dalam 3 -5 cc D5%.
Loading dose : 2,4 mg/kg bb IV
Loading dose : 2,4 mg/kg bb IV diikuti 1,2 mg/kg bb IV pada jamdiikuti 1,2 mg/kg bb IV pada jam ke 12 jam dan 24, selanjutnya 1,2 mg/kg
ke 12 jam dan 24, selanjutnya 1,2 mg/kg bb IV setiap hari sampaibb IV setiap hari sampai hari ke 7.
hari ke 7.
Bila penderita sudah dapat minum obat, ganti dengan artesunat Bila penderita sudah dapat minum obat, ganti dengan artesunat oral.
oral.
Dosis dan cara pemberian Artemeter injeksi : Dosis dan cara pemberian Artemeter injeksi : Sediaan : 1 ampul berisi 80 mg Ar
Sediaan : 1 ampul berisi 80 mg Artemeter.temeter.
Artemeter injeksi diberikan secara intramuskuler, selama 5 hari. Artemeter injeksi diberikan secara intramuskuler, selama 5 hari. Dosis
Dosis dewasa : ddewasa : dosis inisiosis inisial 160 al 160 mg (2 mg (2 ampul)im padampul)im pada hari kea hari ke 1,diikuti 80 mg (1 ampul)im pada hari ke 2
1,diikuti 80 mg (1 ampul)im pada hari ke 2 s/d ke 5.s/d ke 5. Dosis untuk anak tergantung berat badan yaitu :
Dosis untuk anak tergantung berat badan yaitu : Hari
Hari pertama pertama : : 3,2 3,2 mg/kgbb/hari.mg/kgbb/hari. Hari
Lini kedua : kina per-infus :
Lini kedua : kina per-infus :
Kina perinfus masih merupakan obat pilihan untuk
Kina perinfus masih merupakan obat pilihan untuk
malaria berat. Kemasan garam kina HCl 25 % injeksi, 1
malaria berat. Kemasan garam kina HCl 25 % injeksi, 1
ampul berisi 500 mg / 2 ml.
ampul berisi 500 mg / 2 ml.
Pemberian antimalaria prarujukan ;
Pemberian antimalaria prarujukan ;
Apabila tidak memungkinkan pemberian kina per-infus
Apabila tidak memungkinkan pemberian kina per-infus
maka dapat diberikan Kinin a
maka dapat diberikan Kinin antipirin 10 mg/kgbb intra
ntipirin 10 mg/kgbb intra
muskular (dosis tunggal).
muskular (dosis tunggal).
Cara pemberian kina perinfus :
Cara pemberian kina perinfus :
Dosis anak-anak : Kina
Dosis anak-anak : Kina HCL 25 % (perinfus) dosis 10
HCL 25 % (perinfus) dosis 10
mg/kgbb (bila umur < 2 bulan
mg/kgbb (bila umur < 2 bulan : 6-8 mg/kgbb) diencerkan
: 6-8 mg/kgbb) diencerkan
dengan Dektrosa 5% atau NaCL 0,9 % sebanyak 5-10
dengan Dektrosa 5% atau NaCL 0,9 % sebanyak 5-10
cc/kgbb diberikan selama 4 jam,diulang setiap 8 jam
cc/kgbb diberikan selama 4 jam,diulang setiap 8 jam
sampai penderita sadar dan dapat minum obat.
CATATAN :
CATATAN :
-- Kina tidak boleh diberikan secara bolus intra
Kina tidak boleh diberikan secara bolus intra vena
vena
karena toksik bagi jantung dan
karena toksik bagi jantung dan dapat menimbulkan
dapat menimbulkan
kematian.
kematian.
-- Maksimum pemberian kina IV 3 hari. Apabila setelah
Maksimum pemberian kina IV 3 hari. Apabila setelah
3
3
hari penderita masih belum sadar dan pemasangan
hari penderita masih belum sadar dan pemasangan
NGT
NGT
memungkinkan maka diberikan tablet kina melalui
memungkinkan maka diberikan tablet kina melalui
NGT
NGT
sampai hari ke 7 sejak diberikan kina yang pertama.
sampai hari ke 7 sejak diberikan kina yang pertama.
-- Apabila tidak ada perbaikan klinis setelah pemberian 48 jam
Apabila tidak ada perbaikan klinis setelah pemberian 48 jam
kina parenteral maka dosis rumatan kina diturunkan ½ nya dan
kina parenteral maka dosis rumatan kina diturunkan ½ nya dan
lakukan pemeriksaan parasitologi serta evaluasi klinik terhadap
lakukan pemeriksaan parasitologi serta evaluasi klinik terhadap
kemungkinan diagnosis lain.
kemungkinan diagnosis lain.
- Bila sudah sadar/dapat minum obat pemberian kina IV diganti dg
- Bila sudah sadar/dapat minum obat pemberian kina IV diganti dg
kina tablet peroral dengan dosis 10
kina tablet peroral dengan dosis 10 mg/kgbb/kali,pemberi
mg/kgbb/kali,pemberian 3 x
an 3 x
sehari
sehari (dengan
(dengan total
total dosis
dosis 7
7 hari
hari dihitung
dihitung sejak
sejak pemberian
pemberian kina
kina
perinfus yang pertama).
perinfus yang pertama).
- Pada hari pertama pemberian kina oral, diberikan juga 1 dosis
- Pada hari pertama pemberian kina oral, diberikan juga 1 dosis
primakuin (0,75 mg/ kgbb). Anak umur
primakuin (0,75 mg/ kgbb). Anak umur < 1 th
< 1 th dan ibu hamil tidak
dan ibu hamil tidak
boleh
--
Apabila kina tidak dapat diberikan perinfus, maka dapat
Apabila kina tidak dapat diberikan perinfus, maka dapat
diberikan intra muskuler dengan masing-masing ½
diberikan intra muskuler dengan masing-masing ½
dosis
dosis
pada paha depan(jangan diberikan pada
pada paha depan(jangan diberikan pada bokong).
bokong).
Sebaiknya untuk pemakaian kina intra
Sebaiknya untuk pemakaian kina intra muskuler, kina
muskuler, kina
di-encerkan dengan garam faali(NaCl 0,9% untuk
encerkan dengan garam faali(NaCl 0,9% untuk
mendapat
mendapat
kan konsentrasi 60 - 100 mg/ml.
kan konsentrasi 60 - 100 mg/ml.
-- Dosis maksimum dewasa : 2.000 mg/hari.
Dosis maksimum dewasa : 2.000 mg/hari.
- Mengingat adanya keterbatasan sarana maupun tenaga ahli
- Mengingat adanya keterbatasan sarana maupun tenaga ahli
di Puskesmas/RS,maka untuk beberapa kasus malaria berat
di Puskesmas/RS,maka untuk beberapa kasus malaria berat
yang memerlukan perawatan/pengobatan dengan fasilitas
yang memerlukan perawatan/pengobatan dengan fasilitas
tertentu (misal :
tertentu (misal : hemo/peritoneal dialisis,
hemo/peritoneal dialisis,transfusi tukar dll)
transfusi tukar dll)
yang
yang tidak tersedia
tidak tersedia pada
pada fasilitas
fasilitas pelayanan
pelayanan pengobatan
pengobatan
tersebut sebaiknya dirujuk ke RS tingkat
tersebut sebaiknya dirujuk ke RS tingkat yang lebih tinggi
yang lebih tinggi
(yang mempunyai fasilitas lebih lengkap).
(yang mempunyai fasilitas lebih lengkap).
- Hendaknya
- Hendaknya hal ini
hal ini tidak dija
tidak dijadikan ala
dikan alasan yang
san yang berlebihan
berlebihan
untuk selalu merujuk pasien malaria berat.
untuk selalu merujuk pasien malaria berat.
Setelah pemberian Artemeter inj/drip bila pasien telah sadar
Setelah pemberian Artemeter inj/drip bila pasien telah sadar
dapat diberikan pengobatan oral dengan ACT.
PROGNOSIS DAN RUJUKAN
PROGNOSIS DAN RUJUKAN
1.
1. Prognosis
Prognosis malaria be
malaria berat tergantung
rat tergantung kecepatan da
kecepatan dan ketepat
n ketepatan
an
diagnosis
diagnosis serta
serta pengobatan.
pengobatan.
3.
3. Pada mala
Pada malaria berat yang tid
ria berat yang tidak ditang
ak ditanggul
gulangi, maka mortal
angi, maka mortalitas
itas
yang dilaporkan pada anak – anak 15 %.
yang dilaporkan pada anak – anak 15 %.
4.
4. Progn
Prognosis mala
osis malaria bera
ria berat dengan keg
t dengan kegagal
agalan satu fungs
an satu fungsi organ
i organ
lebih baik dari pada kegagalan 2 fungsi organ.
lebih baik dari pada kegagalan 2 fungsi organ.
Semua penderita malaria berat sebaiknya ditangani di RS Kabupaten. Semua penderita malaria berat sebaiknya ditangani di RS Kabupaten. Bila fasilitas maupun tenaga di RS Kabupaten kurang
Bila fasilitas maupun tenaga di RS Kabupaten kurang memadai,misal untukmemadai,misal untuk penderitayang memerlukan fasilitas dialisis yang tidak tersedia di RS
penderitayang memerlukan fasilitas dialisis yang tidak tersedia di RS Kabupaten maka sebainya dirujuk ke RS Provinsi.
CARA MERUJUK
CARA MERUJUK
4.
4. Setiap meruj
Setiap merujuk penderita
uk penderita harus disertakan
harus disertakan surat
surat
rujukan yang berisitentang diagnosis,riwayat
rujukan yang berisitentang diagnosis,riwayat
penyakit,pemeriksaan dan tindakan/ pengobatan
penyakit,pemeriksaan dan tindakan/ pengobatan
yang sudah diberikan .
yang sudah diberikan .
5.
5. Apabila dibuat
Apabila dibuat sediaan darah
sediaan darah malaria, harus
malaria, harus dibawa
dibawa
ketempat rujukan.
PENGOBATAN PENCEGAHAN ( KEMOPROPILAKSIS
PENGOBATAN PENCEGAHAN ( KEMOPROPILAKSIS ) :
) :
Kemopropilaksis bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi Kemopropilaksis bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi Malaria dan apabila terinfeksi gejala kMalaria dan apabila terinfeksi gejala klinisnya tidak berat.linisnya tidak berat. Obat yg dipakai terutama bekerja pada siklus
Obat yg dipakai terutama bekerja pada siklus eritrositer.Obatmalaria
eritrositer.Obatmalaria
yang dipakai untuk pencegahan penyakit
yang dipakai untuk pencegahan penyakit malaria di Indonesiamalaria di Indonesia adalah :
adalah :
•
• KlorokuinKlorokuin : untuk Plasmodium vivax.: untuk Plasmodium vivax.
Pencegahan dilakukan dengan minum klorokuin 5 Pencegahan dilakukan dengan minum klorokuin 5
mg/kgBB/minggu diminum satu minggu sebelum masuk mg/kgBB/minggu diminum satu minggu sebelum masuk kedaerah endemis sampai 4 minggu setelah kembali. kedaerah endemis sampai 4 minggu setelah kembali.
Walaupun pada dosis pencegahan obat ini
Walaupun pada dosis pencegahan obat ini aman digunakanaman digunakan untuk ja
untuk jangka waktungka waktu2 – 3 2 – 3 tahun namtahun namun dianjurkun dianjurkan tidakan tidak
menggunakan klorokuin tidak lebih dari3 – 6 bulan. Efek samping menggunakan klorokuin tidak lebih dari3 – 6 bulan. Efek samping yang mungkin
Dosis Pengobatan Pencegahan Dengan
Dosis Pengobatan Pencegahan Dengan
Klorokuin
Klorokuin
2 2 > 15 > 15 1 ½ 1 ½ 10 – 14 10 – 14 1 1 5 – 9 5 – 9 ½ ½ 1 – 4 1 – 4 ¼ ¼ < 1 < 1Jumlah tablet klorokuin (dosis Jumlah tablet klorokuin (dosis
tunggal ) tunggal ) (frekwensi 1 x seminggu ) (frekwensi 1 x seminggu ) Golongan umur Golongan umur (tahun) (tahun)