• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERMAINAN BOUNCE ME MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Yatiman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN PERMAINAN BOUNCE ME MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Yatiman"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERMAINAN BOUNCE ME

MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Yatiman

10.12.4575

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015

(2)
(3)

1

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERMAINAN BOUNCE ME

MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3

Yatiman

1)

, Muhammad Rudyanto Arief

2)

,

1)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

2)

Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :yatiman.y@students.amikom.ac.id1), rudy@amikom.ac.id2)

Abstract- Computer game is one of the biggest industry in the world. Development of game enthusiasts is increasing every year. Very variety types of game, starting from a sports games, racing, simulation, strategy, adventure, action, etc. Flash is a software that usually used to make games. But from this game is still rare there are games which give an alternative way to user in delivering the objectives and benefits of a particular game.

From the reference to the author chose the title "Analysis and Design of Games Bounce Me Using Adobe Flash CS3".

This computer game is expected to be trained improve concentration, improve vision. In addition, playing games become a way out for the children escape from stress..

Keyword : Games, Multimedia, Flash 1. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi saat ini melaju begitu pesat, diiringi dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung manusia dalam upaya menyelesaikan pekerjaan. Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi yang dapat membantu mempercepat kerja manusia.Teknologi komputer telah diterapkan diberbagai macam bidang meliputi pendidikan, kesehatan, perkantoran, telekomunikasi, bisnis, militer dan sebagainya, begitu juga dalam dunia hiburan. Salah satu bentuk hiburan diantaranya adalah Game, game sangat berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi komputer. Perkembangan game membawa dampak negatif yang membayanginya. Menurut Prof. Psikologi Douglas A. Gentile, yang menjalankan media Research Lab. di Lowa State University “seorang anak yang telah kecanduan game yang berlebihan sampai-sampai mempengaruhi kejiwaannya seperti gelisah, depresi dan fobia sosial akan semakin memburuk dan nilai sekolah akan merosot.

Game sebenarnya juga bisa digunakan sebagai media pendamping belajar anak yang lebih menarik sehingga membuat anak lebih giat dalam belajar, game edukasi misalnya bisa mengembangkan kognitif anak. Menurut Tom Watson menyebutkan bahwa dengan bermain video game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran, konsentrasi, menjawab tantangan, dan beradaptasi terhadap perubahan di sekitar mereka[1, 2014].

Berdasarkan latar belakang tersebut maka tema penelitian ini adalah " Analisis Perancangan Permainan Bounce Me Menggunakan Adobe Flash CS3 " yang diharapkan bisa menjadi media pendamping anak dalam belajar dan mengembangkan kognitif anak.

2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Game

Game merupakan suatu bentuk hiburan yang seringkali dijadikan sebagai penyegar pikiran dari rasa penat yang disebabkan oleh aktivitas dan rutinitas kita [2, 2014].

2.2. Komponen Dalam Game

Game memiliki 5 komponen penting, yaitu: Fitur, gameplay, tampilan/interface, aturan/rules, desain level.

2.3. Tahap Pembuatan Game

Berbagai teknologi baru muncul dan memberikan banyak kemudahan bagi kita dalam menciptakan sebuah game. Banyak pihak kemudian berlomba untuk memproduksi game secepat mungkin dan sebanyak mungkin. Menduplikasi gameplay dari sebuah game yang sukses dengan sedikit modifikasi pada asset dan tema menjadi hal yang biasa. Hasilnya, kita pun dibanjiri dengan berbagai versi game yang kurang lebih sama. Proses pengembangan game seakan hanya sebuah proses replikasi yang begitu mudah dilakukan. Proses pengembangan sebuah game secara garis besar terbagi menjadi beberapa tahapan berikut :Tahap riset dan penyusunan konsep dasar, perumusan gameplay, penyusunan asset dan level design, prototyping, development, close beta test, rilis [3, 2015].

2.4. Komponen Multimedia

Multimedia menekankan pentingnya peran yang dimainkan link dalam menyediakan jalan bagi pengguna untuk berintraksi dan melakukan navigasi.Objek-obejk link tersebut dengan mengurangi multimedia melalui pendekatan dan software.Terdapat enam jenis objek : teks, grafik, bunyi, video, animasi dan sofware[4, 2009].

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1. Tahap Riset dan Penyusunan Konsep Dasar Pertama menentukan media (platform) game yaitu permainan berbasis desktop atau komputer. Menentukan untuk siapakah game ini akan dibuat, karena akan menentukan isi dari game itu sendiri. Konsep dasar dari game adalah edukasi, maka rentang umur yang dipilih

(4)

2

adalah anak-anak usia 5 - 6 tahun. Untuk mendapatkan data yang valid seperti materi apa saja yang diajarkan dianak usia 5 - 6 tahun maka dilakukan wawancara dengan guru di TK Kusuma 1 sebagai acuan isi yang akan disajikan dalam game. Materi yang diajarkan pada TK tersebut adalah konsep bilangan (berhitung dan menjumlahkan), pengenalan kata melalui gambar, maze, dan mencari kejanggalan atau perbedaan dalan 2 gambar. Namun tidak semua materi akan dijadikan acuan dalam pembuatan game ini, yang akan dipilih adalah materi konsep bilangan (berhitung dan menjumlahkan).

3.2. Perumusan Gameplay

Setelah melakukan riset dan mengetahui materi apa saja yang akan disajikan dalam game, maka dirumuskan gameplay. Genre game yang dibuat adalah game edukasi, untuk anak usia 5 - 6 tahun dengan memfokuskan pada materi konsep bilangan. Gameplay Akan ada permainan dimana pemain harus menghitung jumlah, dan menambahkan angka yang nantinya akan menghasilkan score yang bisa melihat berapa kali pemain salah dalam menjawab soal yang diberikan.

3.3. Penyusunan Asset dan Level Design 3.1. Desain Karakter

Setelah perumusan gameplay selesai maka selanjutnya mencari dan membuat bahan yang akan dimasukan dalam game. Asset yang dimasukkan dalam game adalah pemilihan sound, pembuatan gambar yang akan disajikan, dan pembuatan flowchart level game.

Gambar 1. Flowchart Bermain

Gambar 2. Flowchart Belajar 3.4. Test Play (Prototyping)

Pada tahapan ini semua asset yang telah dibuat akan dimasukan dimasukkan kedalam flash dan membuat dummy program yang nantinya sebagai dasar dari game yang akan dibuat.

3.5. Development

Pada tahap ini seluruh konsepyang sebelumnya telah tersusun mulai dikembangkan secara penuh, game engine mulai dikembangkan, dan semua elemen mulai dipadukan.

3.5.1. Rancangan Menu Utama

Menu utama merupakan halaman pertama dari game ini. Pada halaman ini tersedia 4 tombol utama yang

didalamnya meliputi tombol tombol sebagai berikut: 1. Bermain

2. Belajar 3. ? (about) 4. Keluar

Gambar 3. Rancangan Menu Utama 3.5.2. Rancangan Menu Bermain

Ini adalah halaman permainan pertama yang harus dimainkan pemain, permainan harus mengambil semua benda yang ada tanpa terjatuh dengan menghitung jumlah benda yang ada.

Mulai Main if input = hasil Y T printf jawaban benar input jawaban printf jawaban salah if nomor soal < 11 Y T nilai + 10 Selesai soal selesai main lagi? Y T nomor soal + 1

(5)

3 Gambar 4. Rancangan Menu Bermain

3.5.3. Rancangan Menu Belajar

Ketika memilih menu ini maka pemain adakan disajikan sebuah game penjumlahan, soal dalam game ini ada 10 buah. Pemain harus menjawab semua soal untuk bisa menyelesikan game ini, setiap jawaban benar akan mendapat skor +10 dan ketika jawaban tidak mendapat skor. Pada hasil akhir pemain akan diberikan hasil yang berbeda tergantung jumlah skor yang dia dapatkan.

Gambar 5. Racangan Menu Belajar

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembuatan Game

Pada tahap ini, semua asset yang sudah dibuat disusun dalam program adobe flash CS3.

4.1.1. Pembuatan asset tombol, background

Dalam langkah ini menggunakan software Adobe Photoshop untuk mendesain gambar dan background. File yang dihasilkan adalah JPEG dan PNG. Gambar yang telah dibuat di import ke dalam Adobe Flash yang nantinya akan digabungkan beserta elemen-elemen game lain kedalam Adobe Flash sebagai software final.

4.1.2. Import Image dan Sound

Import image dan sound ada 2 macam, yaitu import to library dan impor to stage. Dalam pembuatan aplikasi ini digunakan import to library.

4.1.3. Membuat Tombol

Pada dasarnya, pembuatan tombol didalam adobe Flash CS3 dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1. Import gambar yang ingin dijadikan tombol ke stage.

2. Setelah itu pilih convert to symbol dengan cara tekan tombol F8 atau klik kanan pada objek kemudian pilih button.

3. Untuk mengatur warna dan animasi bisa dengan cara klik dua kali pada button.

4. Tekan F9 dan beri action script.

4.1.4. Membuat Animasi

Dasar pembuatan animasi pada Flash tergolong mudah. Ada beberapa teknik diantaranya Motion Tween dan Shape Tween. Adapun langkah-langkah membuat animasi motion tween :

1. Bikin segi empat lalu convert to symbols (F8) 2. Pilih graphic

3. Pilih frame titik awal dahulu kemudian dengan cara insert keyframe atur objek ke titik dimana kita inginkan, klik kanan lalu pilih motion tween.

4.2. Pembahasan

Dalam pembahasan ini akan dibahas halaman per halaman yang menyusun game “Bounce Me” beserta actionscript yang digunakan pada game.

4.2.1. Halaman Intro

Halaman intro merupakan tampilan pembuka permainan “Bounce Me”.

Gambar 6. Halaman Intro Game 4.2.2. Halaman Menu Utama Game

Halaman Menu Utama merupakan halaman utama yang memiliki 4 pilihan menu, yaitu bermain, belajar, ? (about), dan keluar. Implementasi halaman menu utama dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 7. Halaman Menu Utama Game 4.2.3. Halaman Menu Bermain

Pada dasarnya halaman pilih bermain merupakan tampilan dimana pemain disajikan permainan yang harus diselesaikan oleh pemain. Terdapat 3 level dalam game ini, dan untuk menuju level berikutnya harus menyelesaikan rintangan. Rintangan disetiap level berbeda antara jumlah rintangan yang harus dilewati dan kesulitan dari setiap level berbeda.

(6)

4 Gambar 8. Halaman Menu Bermain

4.2.4. Halaman Menu Belajar

Pada menu belajar ini pemain disuguhan sebuah permainan untuk menambahkan 2 buah angka random. Angka random yang disajikan adalah antara 0 - 10 untuk angka pertama, dan 0 - 10 untuk angka kedua. Karena game ini ditujukan untuk anak umur 5 - 6 tahun maka maksimal penjumlahan hanya angka 20.

Gambar 9. Halaman Menu Belajar 4.2.5. Halaman Menu About

Pada menu credit berisikan tentang profile dari pembuat game.

Gambar 10. Halaman Menu Belajar 4.3. Tahap Pengujian Game

Untuk mengetahui apakah game ini layak dimainkan sebagai game edukasi, maka dilakukan uji kuesioner terhadap anak-anak umur 5 hingga 6 tahun yang akan dilakukan pada Taman kanak - kanak Kusuma 1 Nologaten Catur Tunggal Yogyakarta. Jumlah koresponden berjumlah23siswa. Sebelum melakukan uji kuesioner, dilakukan demo media yang telah penulis rancang. Kemudian penulis mengajukan sejumlah pertanyaan dalam bentuk cetak kepada responden dan diberi kebebasan untuk menilai namun masih tetap didampingi oleh Guru atau orang tua responden karena dilihat dari umur yang masih belum memungkinkan untuk menilai sendiri.

Metode kuesioner Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karekteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang atau tanda checklist.[5, 2014].

Tabel 1. Hasil Uji Kuesioner

No. Pertanyaan Ya Tidak

1 Mainin gamenya mudah tidak?

60,8% 39,2%

2 Gamenya menarik tidak?

73,9% 26,1%

3 Seneng engga kalo main game sambil belajar seperti ini?

82,6% 17,4%

4 Pengen main lebih banyak game-game yang kayak gini untuk belajar engga?

86,9% 13,1%

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembuatan game edukasi juga setelah dijelaskan dan diuraikan pada bab-bab sebelumnya yang telah dilakukan guna penyusunan skripsi berjudul “Analisis dan Perancangan Permainan Bounce Me Menggunakan Adobe Flash CS3” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk membuat game “Bounce Me” langkah yang harus dilakukan adalah riset dan penyusunan konsep dasar, perumusan gameplay, penyusunan asset dan level design, test play (prototyping), dan development game.

2. Dari uji kelayakan yang menggunakan uji kuesioner dari 23 orang responden dan 4 pertanyaan yang diajukan, sebagian besar responden menyatakan ya atau positif lebih banyak daripada jawaban tidak, maka game edukasi ini dinyatakan layak dimainkan untuk anak usia 5 hingga 6 tahun.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat diberikan saran-saran yang berguna bagi pengembangan selanjutnya, diantaranya:

1. Untuk membuat game sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui jenis gameplay dan isi dari game yang disajikan, agar tepat sasaran dalam pemilihan penggunanya.

2. Perbanyak karakter dalam permainan. Game yang memiliki banyak karakter akan semakin menarik untuk dimainkan namun tidak mengurangi nilai edukasi.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Harsono Ma'ruf. 2014. Pengaruh Bermain Game Terhadap Perkembangan Remaja. Serpong: Surya University. hal 91.

(7)

5

[2] Harsono Ma'ruf. 2014. Pengaruh Bermain Game Terhadap Perkembangan Remaja. Serpong: Surya University. hal 3

[3] Eko Nugroho (Game designer/Co-Founder

Kummara). 2015. 7 Tahap Pengembangan Game.

http://tekno.kompas.com/read/2013/08/21/1226508/ 7.tahap.pengembangan.game. Diakses 18 Juni 2015. [4] Suyanto. M, 2009. Multimedia Alat Untuk

Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta:Andi Ofset. Hal 255.

[5] Wikipedia. 2015. Angket.

https://id.wikipedia.org/wiki/Angket. Diakses 18 Juni 2015.

7. Biodata Penulis

Yatiman, mempelajari Sistem Informasi di STMIK Amikom Yogyakarta dimulai dari tahun 2010.

Muhammad Rudyanto Arief, memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika UII Yogyakarta dan lulus tahun 1996, melanjutkan pasca sarjana di Universitas Gadjah Mada dan mendapatkan gelar Magister Teknik Informasi Teknik Elektro UGM pada tahun 2001, saat ini bekerja sebagai dosen di STMIK Amikom Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1. Flowchart Bermain
Gambar 9. Halaman Menu Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Dalam nyunatang  nyunatang  terjadi pertalian antara nilai-nilai agama terjadi pertalian antara nilai-nilai agama Islam dengan Tradisi lama yang berkembang dalam suku Sasak,

Nilai koefisien determinasi yang didapat pada penelitian ini adalah sebesar 37,1 yang mmenunjukkan bahwa variabel tipe kepribadian memiliki pengaruh sebesar 37,1% terhadap

Penghargaan Radio Berita di Bandung dari Rotari Club Bandung Selatan (RCBS Award), Penghargaan dari DPRD Kota Bandung sebagai radio berita di Bandung, Juara 1

Hasil analisis dengan uji fitokimia, kromatografi lapis tipis, dan serapan panjang gelombang puncak pada kromatografi cair kinerja tinggi menunjukkan bahwa diperkirakan bahan

Parasetamol adalah obat yang sifatnya tidak toksik jika digunakan dalam dosis terapi, tetapi dalam dosis berlebih (overdosis) akan menimbulkan nekrosis hati

Pada terapi antibiotik dari 9 orang anak yang dilakukan pemeriksaan kultur darah dan memiliki hasil kultur positif, antibiotik yang paling sensitif adalah ampicillin sulbactam dan

Dosis antibiotik sebagian besar masih menggunakan dosis lazim berdasarkan Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000 (Fitriyani, 2007). Berdasarkan uraian di atas demam tifoid

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini.Penulisan Karya